• Tidak ada hasil yang ditemukan

Determinan Partisipasi Bekerja Individu pada Sektor Pariwisata di Provinsi Jawa Tengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Determinan Partisipasi Bekerja Individu pada Sektor Pariwisata di Provinsi Jawa Tengah"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Determinan Partisipasi Bekerja Individu pada Sektor

Pariwisata di Provinsi Jawa Tengah

Sri Subanti

1

, Mulyanto

2

, Nughtoh A Kurdi

3

, Arif Rahman Hakim

4

1

Prodi Statistika dan PUSPARI LPPM, FMIPA Universitas Sebelas Maret 2

Prodi Ekonomi Pembangunan dan PIPW LPPM, FEB Universitas Sebelas Maret 3

Prodi Matematika, FMIPA Universitas Sebelas Maret 4

LPPM, Universitas Sebelas Maret Email : arhaqkm@gmail.com

Abstrak—Paper ini bertujuan untuk mengetahui determinan yang mempengaruhi

individu bekerja di sektor pariwisata. Teknik analisa yang digunakan adalah logit. Temuan studi menunjukkan bahwa status pernikahan, lama sekolah, rata-rata lama sekolah anggota rumah tangga, dan lokasi tinggal berpengaruh terhadap probabilitas bekerja di sektor pariwisata Rekomendasi studi ini, (1) Pemerintah Daerah dapat mulai membangun sekolah pariwisata, yang diawali pada kota – kota pendidikan seperti Solo, Semarang, Salatiga, Purwokerto, Tegal, Pekalongan, Magelang, atau Cirebon; (2) Pemerintah daerah perlu melakukan edukasi kepada masyarakat khususnya yang tinggal di desa tentang pentingnya sektor pariwisata serta prospek pariwisata kedepan.

Kata kunci : Partisipasi Kerja Individu, Sektor Pariwisata, Logit, Jawa Tengah

I. PENDAHULUAN

Setiap individu akan menghadapi pilihan untuk masuk ke pasar tenaga kerja atau tidak. Namun, tidak semua individu dapat masuk ke pasar kerja sehingga studi mengenai partisipasi kerja menjadi fenomena menarik baik di negara maju maupun negara berkembang. Studi ini ingin melihat determinan partisipasi kerja di luar sektor pertanian (dikenal dengan off-farm activities) khususnya di sektor pariwisata [1].

Individu yang bekerja diluar sektor pertanian semisal pariwisata, mereka merasa tidak memperoleh pendapatan yang cukup jika hanya bekerja di sektor pertanian [1,3]. Tujuan studi ini untuk melihat determinan partisipasi kerja individu bekerja sektor pariwisata di Provinsi Jawa Tengah.

II. METODE PENELITIAN A. Profil dan Sumber Data

Data yang digunakan pada studi ini adalah data Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) individu dan rumah tangga. Data susenas yang digunakan adalah tahun 2008. Data susenas terdiri dari informasi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, data perumahan, konsumsi atau pengeluaran rumah tangga, dan sosial ekonomi. Data tersebut beberapa informasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu usia, jenis kelamin, status pekerjaan menurut lapangan usaha, status pekerjaan utama, karakteristik daerah, dan tingkat pendidikan terakhir yang ditamatkan.

B. Model

Studi ini menggunakan pendekatan logit dimana metode ini digunakan untuk menganalisis peluang suatu peristiwa terjadi apabila variabel terikat dalam model tersebut memiliki lebih dari satu pilihan. Secara umum, model logit dinyatakan sebagai [2]:

Pi = E(Yi = 1|Xi) = ) (1 2 1 1 Xi e   (1) Persamaan di atas dapat juga ditulis sebagai berikut:

Pi = i Z e  1 1 = . (2) Z Z e e  1

(2)

dimana Zi = β1 + β2Xi.

Jika Pi adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa, maka kemungkinan tidak terjadinya suatu peristiwa (1 - Pi) adalah: 1 - Pi = i Z e  1 1 (3) Sehingga, = i i Z Z e e    1 1 = (4)

Pi / (1 - Pi) disebut dengan odds (resiko) suatu peristiwa, yaitu rasio kemungkinan terjadinya suatu peristiwa terhadap kemungkinan tidak terjadinya suatu peristiwa.

Jika kita mengambil natural log persamaan (4), maka kita memperoleh hasil sebagai berikut: Li = ln      i i P -1 P = Z i = β1 + β2Xi (5)

L adalah log dari odds yang bersifat linear dalam X dan linear dalam parameter. L disebut logit, sehingga persamaan (5) disebut dengan model logit [2]. Dari persaman (5), model penelitian ini adalah sebagai berikut [7]: ∗= 0 + 1 + 2 + 3 ^2 + 4 ℎ + 5 ℎ + 6 + 7 + 8 2 ℎ + 9 + 10 + 11 ℎ15 + 12 + 13 ℎ + (6)

Observasi yang umum dilakukan dalam model logit berupa Pertama, pengujian signifikansi suatu koefisien secara statistik, kita menggunakan Z statistik (distribusi normal). Kedua, dalam binary regressand model, kita menggunakan pseudo R2, yang mirip dengan R2, untuk mengukur goodness of fit.

Ketiga, sejalan dengan F test pada model regresi linear adalah likelihood ratio (LR) statistik. LR statistik

mengikuti ditribusi χ2 dengan derajat kebebasan (degree of freedom) sama dengan jumlah variabel bebas [2].

Untuk mengetahui besarnya kecenderungan berbagai variabel bebas terhadap terjadinya suatu peristiwa, kita dapat melihat dari perbandingan resiko atau rasio odds (eβ) masing-masing variabel bebas. Untuk variabel bebas dalam bentuk kategorik, terdapat kecenderungan terjadinya peristiwa sukses (y=1) pada x=1 sebesar eβ kali dibandingkan x=0. Sedangkan untuk variabel bebas berskala kontinu, apabila nilai rasio odds lebih atau sama dengan satu, maka semakin besar kemungkinan terjadinya peristiwa sukses. Setiap kenaikan C unit pada variable bebas akan mengakibatkan kecenderungan terjadinya peristiwa sukses sebesar sebesar exp. (C. βj) kali lebih besar [2].

Variabel terikat partisipasi individu berusia muda ∗ dipengaruhi oleh tiga kelompok variabel bebas, yaitu karakteristik individu, kondisi ekonomi, dan kondisi sosial demografi, dengan keterangan sebagai berikut :

Tabel 1 Deskripsi Variabel

Variabel Deskripsi

Variabel Terikat

probtourism individu bekerja disektor pariwisata atau tidak; 1 = bekerja sektor pariwisata dan 0 = tidak bekerja sektor pariwisata

Variabel Bebas (Karakteristik Individu)

jenkel jenis kelamin individu

usia usia individu

usia^2 usia individu kuadrat

statusnikah status pernikahan; 1 = menikah dan 0 = tidak menikah

lamasekolah sekolah tertinggi yang ditamatkan

statuskrt status individu sebagai kepala rumah tangga; 1 = kepala rumah tangga dan 0 = bukan kepala rumah tangga

Variabel Bebas (Kondisi Ekonomi)

pendapatanrtkapita total pendapatan rumah tangga dibagi jumlah anggota rumah tangga Pi

-1

(3)

asetrumah kepemilikan aset rumah; 1 = memiliki rumah dan 0 = tidak memiliki rumah

rata2lamasekolahrt jumlah lama sekolah dari sekolah tertinggi yang ditamatkan setiap individu dalam rumah tangga dibagi jumlah anggota rumah tangga Variabel Bebas (Kondisi Sosial Demografi)

jmlart jumlah anggota rumah tangga

statusiburtkerja status ibu dalam rumah tangga bekerja atau tidak; 1 = bekerja dan 0 = tidak bekerja

jmlanakdbwh15 jumlah anak dalam rumah tangga yang berusia dibawah 15 tahun

desakota lokasi tinggal baik desa maupun kota; 1= kota dan 0 = desa

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan tabel - tabel dibawah ini, kami akan menyajikan hasil estimasi untuk Provinsi Jawa Tengah.

Tabel 2 Output Regresi Logistik

Variabel Dependen : Probtourism

Variabel Jawa Tengah

Coef. Std. Err. Sign.

jenkel 0.171 0.262 usia 0.034 0.056 usia^2 -0.001 0.001 statusnikah -0.775 0.300 *** lamasekolah -0.132 0.043 *** statuskrt 0.340 0.387 pendapatanrtkapita 0.000 0.000 rata2lamasekolahrt 0.095 0.057 * jmlart -0.009 0.074 statusiburtkerja 0.715 0.468 jmlanakdbwh15 0.060 0.125 desakota -0.844 0.204 *** asetrumah -0.341 0.238 konstanta -2.301 1.139 ** Number of obs 6802 LR chi2(13) 57.000 Prob > chi2 0.000 Pseudo R2 0.0435

Sign. pada α=1% (***);α=5% (**); dan α=10% (*)

Berdasarkan Tabel 2, nilai Pseudo R2, dapat diinterpretasikan bahwa 4,4 persen variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen, sedangkan dari nilai LR sebesar 57,00 dengan prob 0,00 menunjukkan bahwa secara keseluruhan variabel independen signifikan dalam menjelaskan variabel dependen. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesediaan individu bekerja pada sektor pariwisata di Provinsi Jawa Tengah, adalah status pernikahan, lama sekolah, rata-rata lama sekolah anggota rumah tangga, dan lokasi tempat tinggal.

Berikutnya Tabel 3, dengan menggunakan odd ratio yang digunakan untuk mengetahui besarnya kecenderungan berbagai variabel bebas terhadap terjadinya suatu peristiwa. Jika variabel bebas dalam bentuk kategorik, terdapat kecenderungan terjadinya peristiwa sukses (y=1) pada x=1 sebesar eβ kali

(4)

dibandingkan x=0. Sedangkan untuk variabel bebas berskala kontinu, apabila nilai rasio odds lebih atau sama dengan satu, maka semakin besar kemungkinan terjadinya peristiwa sukses. Setiap kenaikan C unit pada variable bebas akan mengakibatkan kecenderungan terjadinya peristiwa sukses sebesar sebesar exp. (C. βj) kali lebih besar.

Tabel 3 Output Odd Ratio

Variabel Dependen : Probtourism

Variabel Jawa Tengah

Odd. Ratio Std. Err. Sign.

jenkel 1.186 0.311 usia 1.035 0.058 usia^2 0.999 0.001 statusnikah 0.461 0.138 *** lamasekolah 0.877 0.038 *** statuskrt 1.405 0.544 pendapatanrtkapita 1.000 0.000 rata2lamasekolahrt 1.100 0.062 * jmlart 0.991 0.074 statusiburtkerja 2.045 0.956 jmlanakdbwh15 1.062 0.133 desakota 0.430 0.088 *** asetrumah 0.711 0.170 Number of obs 6802 LR chi2(13) 57.000 Prob > chi2 0.000 Pseudo R2 0.0435

Sign. pada α=1% (***);α=5% (**); dan α=10% (*)

Tabel 4 Output Efek Marjinal

Variabel Jawa Tengah

dy/dx Sign. X jenkel 0.003 1.354 usia 0.001 37.193 usia^2 0.000 1521.690 statusnikah -0.015 ** 0.744 lamasekolah -0.002 *** 8.433 statuskrt 0.005 0.486 pendapatanrtkapita 0.000 193555.000 rata2lamasekolahrt 0.001 ** 6.726 jmlart 0.000 4.265 statusiburtkerja 0.014 0.201 jmlanakdbwh15 0.001 0.875 desakota -0.013 *** 1.505 asetrumah -0.006 0.873

(5)

Interpretasi untuk setiap variabel adalah sebagai berikut. Status nikah, peluang individu dengan status menikah untuk bekerja di sektor pariwisata sebesar 0.461 kali lebih kecil dibandingkan individu yang tidak menikah. Lama sekolah, semakin lama seorang individu bersekolah atau dengan kata lain setiap tambahan setahun bersekolah maka peluang individu untuk bekerja di sektor pariwisata sebesar 0.877 kali lebih kecil. Rata-rata lama sekolah art, semakin tinggi rata-rata sekolah anggota rumah tangga maka peluang individu untuk bekerja di sektor pariwisata 1.1 kali lebih besar. Desakota, peluang individu tinggal di kota bekerja di sektor pariwisata sebesar 0.43 kali lebih kecil dibandingkan tinggal didesa.

Hasil perhitungan efek marjinal memberikan temuan bahwa probabilitas rata-rata individu bekerja di sektor pariwisata adalah sebesar 1,5%. Bagi individu yang tinggal dikota maka probabilitas rata-rata individu bekerja pada sektor pariwisata di Jawa Tengah sebesar 0.02 persen.

IV. SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil dan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa (1) determinan partisipasi kerja individu pada sektor pariwisata di Jawa Tengah ditentukan oleh status perkawinan, lama sekolah individu, rata-rata sekolah anggota rumah tangga, dan status tempat tinggal desa kota; (2) status pernikahan, lama sekolah, dan status tempat tinggal desa kota berhubungan negatif terhadap partisipasi kerja individu pada sektor pariwisata; (3) rata-rata lama sekolah anggota rumah tangga berhubungan positif terhadap partisipasi kerja individu pada sektor pariwisata

Saran yang dapat diusulkan berdasarkan temuan tersebut, (1) Pemerintah Daerah dapat mulai membangun sekolah pariwisata, yang diawali pada kota – kota pendidikan seperti Solo, Semarang, Salatiga, Purwokerto, Tegal, Pekalongan, Magelang, atau Cirebon; (2) Pemerintah daerah perlu melakukan edukasi kepada masyarakat khususnya yang tinggal di desa tentang pentingnya sektor pariwisata serta prospek pariwisata kedepan [4,5,6,7].

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi atas Hibah Strategis Nasional (STRANAS) No. 399/UN27.11/PL/2015 dan LPPM Universitas Sebelas Maret untuk dukungan dan fasilitasnya.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Mulyo, Jangkung Handoyo, “Kajian Partisipasi Kerja Luar Pertanian di Yogyakarta : Analisis dengan Sample Selection Model”, Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Pertanian, Yogyakarta, 15 September 2006. [Online] https://lib.ugm.ac.id/digitasi/upload/2863_30.pdf.

[2] Nachrowi, Nachrowi D., dan Usman, Hardius., Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi & Keuangan, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2006.

[3] Reardon, T., “Using Evidence of Household Income Diversification to Inform Study of the Rural Nonfarm Labor Market in Africa”, American Journal of Agricultural Economics, 1992, pp : 400 – 411.

[4] Subanti, Sri., Analisis Permintaan Pariwisata Di Kabupaten Semarang (Studi Empiris Di Obyek Wisata Alam Dan Sejarah), Disertasi, Universitas Diponegoro (Unpublished), 2010.

[5] Subanti, Sri., Sugiarti, R., dan Widiyastuti, E., Pengukuran Nilai Ekonomi Obyek Wisata Kawasan Rawapening kabupaten Semarang Dengan Pendekatan Model Utilitas Random, Laporan Penelitian Hibah Bersaing DIPA BLUE, Universitas Sebelas Maret, 2012.

[6] Subanti, Sri., dan Rohmad, Z., Pengukuran Kontribusi Terhadap Nilai Ekonomi Obyek Wisata Kawasan Rawapening Kabupaten Semarang Dengan Pendekatan Multiplier Effect, Laporan Penelitian BOPTN, Universitas Sebelas Maret, 2013. [7] Subanti, Sri., Mulyanto, dan Nughtoh A Kurdi., Integrasi Pengembangan Pariwisata Berbasis Keunikan Budaya dan

Lingkungan di Kabupaten Semarang untuk Mendukung Rencana Strategis Ekowisata Nasional, Laporan Penelitian STRANAS, Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, 2015.

Gambar

Tabel 1 Deskripsi Variabel
Tabel 2 Output Regresi Logistik  Variabel Dependen : Probtourism
Tabel 3 Output Odd Ratio  Variabel Dependen : Probtourism

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD, keterampilan berpikir kritis siswa, dan respon siswa. Metode

Tugas akhir ini menerapkan sistem kendali PID sebagai dasar penghitungan performansi kapal Perang Kelas SIGMA Extended yang akan memberikan koefisien hidronamika baru

Pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan perusahaan dapat menyebabkan manajer melakukan hal yang sesuai dengan keinginan dari pemilik, tetapi terkadang dalam

Bangunan ini merupakan sebuah Kebun Binatang yang pada pola pengaturan ruang pamer satwanya memakai metode Estetis, dimana tata ruang luar sekitar satwa diatur

Aplikasi gaya ortodonti akan menghasilkan pergerakan gigi, yang akan menyebabkan resorpsi tulang alveolar pada daerah tekanan di ligamen periodontal, sedangkan daerah

Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan tenaga langsung selama proses produksi. Dalam perhitungan biaya kebutuhan tenaga kerja ini akan

Berdasarkan gambar 4.14 dijelaskan untuk menghapus data jenis pembayaran dilakukan dengan cara klik icon tempat sampah pada baris/data yang akan dihapus, maka akan muncul

Ismail hasyim uang adalah sesuatu yang diterima secara luas dalam peredaran, digunakan sebagai alat atau media pertukaran, sebagai standar ukuran nilai harga,