• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akuntansi Biaya. By Product and Joint Product (Produk Sampingan dan Produk Gabungan) Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Akuntansi Biaya. By Product and Joint Product (Produk Sampingan dan Produk Gabungan) Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

Akuntansi Biaya

By Product and Joint Product

(Produk Sampingan dan Produk Gabungan)

Wahyu Anggraini, SE., M.Si. FEB

Manajemen S1 www.mercubuana.ac.id

(2)

Produk Utama dan Produk Sampingan

Total relatif besar

Diproduksi

bersama-Total relatif kecil

PRODUK UTAMA (MAIN PRODUCT)

PRODUK SAMPINGAN (BY PRODUCT)

(3)

Produk Utama dan Produk Sampingan

PRODUK SAMPINGAN (BY PRODUCT) Dijual tanpa proses lebih lanjut Dijual setelah di proses lebih lanjut

(4)

Metode Menghitung Biaya Produk Sampingan

Metode 1a: Pendapatan Produk Sampingan

sebagai Pendapatan Lain-lain.

Penjualan (produk utama, 10.000 unit @ $ 2) $ 20.000 Harga Pokok Penjualan:

Persediaan awal (1.000 unit @ $ 1,5) $ 1.500 Total biaya produksi (11.000 @ $ 1,5) $ 16.500 + Tersedia untuk dijual $ 18.000 Persediaan akhir (2.000 @ $ 1,5) $ 3.000 –

$ 15.000 –

Laba kotor $ 5.000

Beban pemasaran dan administrasi $ 2.000 –

Laba operasi $ 3.000

Pendapatan lain-lain : pendapatan penjualan produk sampingan $ 1.500 +

(5)

Metode Menghitung Biaya Produk Sampingan

Metode 1b: Pendapatan Produk Sampingan

sebagai Tambahan Pendapatan Penjualan

Penjualan (produk utama, 10.000 unit @ $ 2) $ 20.000 Tambahan penjualan: Penjualan prosuk sampingan $ 1.500 +

Total penjualan $ 21.500

Harga Pokok Penjualan:

Persediaan awal (1.000 unit @ $ 1,5) $ 1.500 Total biaya produksi (11.000 @ $ 1,5) $ 16.500 + Tersedia untuk dijual $ 18.000 Persediaan akhir (2.000 @ $ 1,5) $ 3.000 –

$ 15.000 –

Laba kotor $ 6.500

Beban pemasaran dan administrasi $ 2.000 –

(6)

Metode Menghitung Biaya Produk Sampingan

Metode 1c: Pendapatan Produk Sampingan

sebagai Pengurang Harga Pokok Penjualan

Penjualan (produk utama, 10.000 unit @ $ 2) $ 20.000 Harga Pokok Penjualan:

Persediaan awal (1.000 unit @ $ 1,5) $ 1.500 Total biaya produksi (11.000 @ $ 1,5) $ 16.500 + Tersedia untuk dijual $ 18.000 Persediaan akhir (2.000 @ $ 1,5) $ 3.000 –

$ 15.000 Pendapatan penjualan produk sampingan $ 1.500 –

$ 13.500 –

Laba kotor $ 6.500

Beban pemasaran dan administrasi $ 2.000 –

(7)

Metode Menghitung Biaya Produk Sampingan

Metode 1d: Pendapatan Produk Sampingan

Mengurangi Biaya Produksi

Penjualan (produk utama, 10.000 unit @ $ 2) $ 20.000 Harga Pokok Penjualan:

Persediaan awal (1.000 unit @ $ 1,35) $ 1.350 Total biaya produksi (11.000 @ $ 1,5) $ 16.500

Pendapatan penjualan produk sampingan $ 1.500 –

Biaya produksi bersih $ 15.000 + Tersedia untuk dijual (12.000 unit @ $ 1,3625) $ 16.350 Persediaan akhir (2.000 @ $ 1,3625) $ 2.725 –

$ 13.625 –

Laba kotor $ 6.375

Beban pemasaran dan administrasi $ 2.000 –

(8)

Metode Menghitung Biaya Produk Sampingan

Metode 2: Pengakuan Pendapatan Bersih

Penjualan (produk utama, 10.000 unit @ $ 2) $ 20.000 Harga Pokok Penjualan:

Persediaan awal (1.000 unit @ $ 1,5) $ 1.500 Total biaya produksi (11.000 @ $ 1,5) $ 16.500 + Tersedia untuk dijual $ 18.000 Persediaan akhir (2.000 @ $ 1,5) $ 3.000 –

$ 15.000 –

Laba kotor $ 5.000

Beban pemasaran dan administrasi $ 2.000 –

Laba operasi $ 3.000

Pendapatan penjualan produk sampingan $ 3.000 Biaya pemrosesan lebih lanjut produk sampingan $ 1.500

-$ 1.500+

(9)

Metode Menghitung Biaya Produk Sampingan

Metode 3: Metode Biaya Penggantian

Digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang

produk sampingannya digunakan oleh

perusahaan itu sendiri.

Menghilangkan kebutuhan untuk membeli bahan

baku dari pemasok.

Biaya pembelian atau biaya penggantian produk

sampingan mengurangi biaya produksi dari

produk utama.

Harga yang dipakai bisa berdasarkan harga dari

negoisasi atau harga arbitrer.

(10)

Metode Menghitung Biaya Produk Sampingan

Metode 4: Metode Harg

a Pasar (Pembatalan Biaya)

Hampir serupa dengan metode 1d, tetapi dalam

metode ini mengurangi biaya produksi produk

utama bukan dengan pendapatan aktual yang

diterima melainkan dengan estimasi nilai produk

sampingan pada saat dijual.

Tambahan biaya yang terjadi setelah titik pisah

batas dibebankan ke produk sampingan.

(11)

Produk Gabungan

PRODUK GABUNGAN (JOINT PRODUCT) PRODUK A PRODUK B PRODUK C PRODUK D Titik Pisah Batas (split-off point)

(12)

Produk Gabungan

Contoh produk gabungan:

¾ Industri pengemasan daging

¾ Produksi bensin

¾ Produksi berbagai jenis lem

¾ Pemrosesan kedelai menjadi minyak dan

bahan pangan.

¾ Produksen tembakau

(13)

Produk Gabungan

PRODUK GABUNGAN (JOINT PRODUCT) PRODUK A PRODUK B PRODUK C PRODUK D Titik Pisah Batas (split-off point) Biaya Gabungan DIALOKASIKAN

(14)

Metode Alokasi Biaya Produksi Produk Bersama ke

Produk Gabungan

Biaya produk gabungan dapat dialokasikan ke produk

gabungan dengan menggunakan metode berikut:

1. Metode harga pasar, berdasarkan harga pasar relatif

dari produk individual.

2. Metode biaya rata-rata per unit.

3. Metode rata-rata tertimbang, berdasarkan pada

faktor pembobotan yang telah ditentukan

sebelumnya.

4. Metode unit kuantitatif, berdasarkan pada ukuran

fisik unit spt berat, volume, ukuran linier, atau berat.

(15)

Metode Alokasi Biaya Produksi Produk Bersama ke

Produk Gabungan

1. METODE HARGA PASAR

Produk gabungan yang

dapat dijual

pada titik pisah

batas.

Biaya gabungan sebesar $ 120.000

PRODUK

UNIT PRODUK

(a)

HARGA PASAR PER UNIT PADA

TITIK PISAH BATAS (b) TOTAL HARGA PASAR (c = a x b) RASIO NILAI PRODUK TERHADAP TOTAL HARGA PASAR (d = c : 160.000) PEMBAGIAN BIAYA PRODUKSI GABUNGAN (120.000 x d) A 20,000 0.25 5,000 0.031 3,750 B 15,000 3.00 45,000 0.281 33,750 C 10,000 3.50 35,000 0.219 26,250 D 15,000 5.00 75,000 0.469 56,250 60,000 160,000 1.000 120,000

(16)

Metode Alokasi Biaya Produksi Produk Bersama ke

Produk Gabungan

Produk gabungan yang

tidak dapat dijual

pada titik

pisah batas

Dari contoh sebelumnya ditambahkan informasi sebagai berikut:

KASUS HARGA PASAR

PER UNIT PEMROSESAN LEBIH LANJUT (SETELAH TITIK PISAH BATAS) $ A 0,50 2.000 B 5,00 10.000 C 4,50 10.000 D 8,00 28.000

(17)

Metode Alokasi Biaya Produksi Produk Bersama ke

Produk Gabungan

Produk gabungan yang tidak dapat dijual pada titik

pisah batas

PRODUK HARGA PASAR FINAL PER UNIT (a) UNIT PRODUK (b) HARGA PASAR FINAL (c = a x b) BIAYA PEMROSESAN SETELAH TITIK PISAH BATAS (d) HARGA PASAR HIPOTESIS (e = c - d) PEMBAGIAN BIAYA PRODUKSI GABUNGAN (f = Σ biaya produksi gabungan /Σ e x e) TOTAL BIAYA PRODUKSI (g = d + f) % TOTAL BIAYA PRODUKSI (g : c) A 0,50 20.000 10.000 2.000 8.000 4.800 6.800 0,680 B 5,00 15.000 75.000 10.000 65.000 39.000 49.000 0,653 C 4,50 10.000 45.000 10.000 35.000 21.000 31.000 0,689 D 8,00 15.000 120.000 28.000 92.000 55.200 83.200 0,693 60.000 250.000 50.000 200.000 120.000 170.000 0,680

(18)

Metode Alokasi Biaya Produksi Produk Bersama ke

Produk Gabungan

2. METODE BIAYA RATA-RATA PER UNIT

Biaya gabungan sebesar $ 120.000

PRODUK

UNIT PRODUK

(a)

BIAYA RATA-RATA PER UNIT 120.000 : 60.000 (b) PEMBAGIAN BIAYA PRODUKSI GABUNGAN (a x b) A 20,000 2 40,000 B 15,000 2 30,000 C 10,000 2 20,000 D 15,000 2 30,000 60,000 120,000

BIAYA RATA-RATA PER UNIT = TOTAL BIAYA PRODUKSI GABUNGAN TOTAL JUMLAH UNIT YANG DIPRODUKSI

(19)

Metode Alokasi Biaya Produksi Produk Bersama ke

Produk Gabungan

3. METODE BIAYA RATA-RATA TERTIMBANG

Biaya gabungan sebesar $ 120.000, unit produksi dari data sebelumnya

Faktor pembobotan: Produk A = 3 poin, Produk B = 12 poin, Produk C = 13,5 poin, Produk D = 15 poin PRODUK UNIT PRODUK (a) POIN (b) RATA-RATA TERTIMBANG (c = a x b)

BIAYA PER UNIT (d = Σ BIAYA PRODUKSI GABUNGAN : Σ RATA-RATA TERTIMBANG) PEMBAGIAN BIAYA PRODUKSI GABUNGAN (e = c x d) A 20,000 3 60,000 0.20 12,000 B 15,000 12 180,000 0.20 36,000 C 10,000 13.5 135,000 0.20 27,000 D 15,000 15 225,000 0.20 45,000 60,000 600,000 120,000

(20)

Metode Alokasi Biaya Produksi Produk Bersama ke

Produk Gabungan

4. METODE UNIT KUANTITATIF

Contoh:

Ketika arang diproduksi, batu bara, benzol, amonia sulfat, dan gas juga ikut diproduksi dan masing-masing diukur dalam satuan yang berbeda.

Menggunakan berat sebagai dasar alokasi biaya gabungan dengan asumsi biaya batu bara adalah sebesar $ 40 per ton.

PRODUK

PRODUK YANG DI PEROLEH PER TON BATU BARA

(a )

DI STRI BUSI LI MBAH KE PRODUK YANG

DI HASI LKAN (b = a : (2000 - 100) x 100)

BOBOT PRODUK YANG DI HASI LKAN

SETELAH REVI SI (c = a + b)

BIAYA PER PRODUK PER TON BATU BARA

(d = (c : 2000) x $ 40) Arang 1.320,0 69,474 1.389,474 27,789 Batu Bara 120,0 6,316 126,316 2,526 Benzol 21,9 1,153 23,053 0,461 Amonia Sulfat 26,0 1,368 27,368 0,547 Gas 412,1 21,689 433,789 8,676 Limbah (air) 100,0 Total 2.000,0 100,000 2.000,000 40,000

(21)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa daerah di Indonesia menjadi tempat tujuan penduduk untuk melakukan migrasi, seperti DKI Jakarta yang merupakan Ibukota, Provinsi Riau, Provinsi Jawa Barat,

Penyebaran varietas bersari bebas umumnya menggunakan varietas Badan Litbang Pertanian seperti Lamuru, Srikandi Kuning dan Srikandi Putih masih terfokus di Pulau Timor

PO BOX 1210 JKP 10012 untuk Pulau Sumatera dan Jawa PO BOX 1144 JKP 10011 untuk Pulau Kalimantan, Bali dan NTB PO BOX 1213 JKP 10012 untuk Pulau Sulawesi, NTT, Maluku, Papua

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Guru dengan Kepuasan Kerja.. Industrial Engineering Journal

Akan tetapi setelah diberikan perlakuan berupa teknik pendekatan analisis transaksional kelompok post-test pada kelas eksperimen yaitu menunjukan bahwa skor yang

Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui tingkat toksisitas limbah cair industri tapioka yang telah diinokulasi dengan Alcaligenes latus terhadap daya hidup ikan nila.. MATERI

Berdasarkan hasil analisa, pembahasan dan evaluasi, maka diperoleh simpulan bahwa (1) aplikasi game “Laut ABC” menambah variasi aplikasi game edukatif tentang