• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, LIKUIDITAS, OPINI AUDIT, DAN UKURAN KAP TERHADAP AUDIT DELAY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, LIKUIDITAS, OPINI AUDIT, DAN UKURAN KAP TERHADAP AUDIT DELAY"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, LIKUIDITAS,

OPINI AUDIT, DAN UKURAN KAP TERHADAP AUDIT DELAY (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2013-2017)

1. Wytria Atikah Sari, 2C214339/ 2. Rofi’ah , 950539 Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi - Universitas Gunadarma

Jalan Margonda Raya 100, Depok – 16424

onewytria@gmail.com rhassan@staff.gunadarma.ac.id

ABSTRAK

Penelitian Audit Delay merupakan lamanya proses laporan keuangan yang diaudit oleh auditor yang diukur dari penutupan tahun buku hingga diselesaikannya laporan audit independen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, Opini Audit, dan Ukuran KAP terhadap Audit Delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2017.

Metode Pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah sample sebanyak 13 perusahaan. Data yang digunakan berupa laporan keuangan tahunan perusahaan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil pengujian secara parsial menunjukan dari ke enam variabel independen hanya tiga variabel yang berpengaruh terhadap Audit Delay yaitu, Ukuran Perusahaan dengan tingkat signifikan 0,007, Opini Audit dengan tingkat signifikan 0,033, dan Ukuran KAP dengan tingkat signifikan 0,001. Sedangkan variabel Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas tidak berpengaruh terhadap Audit Delay dengan tingkat signifikan lebih besar dari 0,05. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan seluruh variabel independen berpengaruh terhadap Audit Delay.

Kata Kunci : Audit Delay, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, Opini Audit, Ukuran KAP

(2)

LATAR BELAKANG MASALAH Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang go public, makin tinggi pula pula permintaan atas audit laporan keuangan yang menjadi sumber informasi bagi pihak eksternal. Audit berkaitan dengan akuntabilitas dan astetasi.

Berdasarkan Ikatan Akuntansi Indonesia (2009), “tujuan laporan keuangan adalah untuk meberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi”. Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan dapat bermanfaat, apabila disajikan secara akurat dan tepat waktu pada saat yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan, seperti kreditor, investor, pemerintah, masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai dasar pengambilan suatu keputusan.

Ketepatan waktu penyusunan atau yang lebih sering didengar dengan audit atas laporan keuangan perusahaan dapat berpengaruh pada nilai laporan keuangan. Keterlambatan informasi akan menimbulkan reaksi negatif dari perilaku pasar modal.

Hal ini menyebabkan audit delay semakin meningkat. Yang dimaksud dengan audit delay yaitu lamanya waktu penyelesaian audit laporan keuangan yang dapat dilihat dari Perbedaan waktu antara tanggal laporan.

Pengaruh keterlambatan pelaporan laporan keuangan tahunan juga membuat spekulasi bahwa terdapat masalah dalam laporan keuangan emiten. Oleh karena itu, laporan keuangan memiliki manfaat yang sangat penting dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan.

Oleh sebab itu dibutuhkan penelitian mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan.

Faktor-faktor terhadap audit delay yang diangkat oleh penelitian sebelumnya sangat beragam, yaitu ukuran perusahaan, laba/rugi operasi, opini auditor, reputasi auditor, profitabilitas, liabilitas, ukuran kantor akuntan publik dan solvabilitas suatu perusahaan.

(3)

KAJIAN TEORI Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomik. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi (IAI, 2009):

1. Aset 2. Liabilitas 3. Ekuitas

4. Penghasilan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian.

5. Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik. 6. Arus kas

Informasi tersebut beserta informasi lain yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan, membantu pengguna laporan keuangan dalam memprediksi arus kas masa depan entitas dan, khususnya, dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan serata kas (IAI, 2009).

Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) Tentang Laporan Keuangan

Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal Nomor X.K.2 lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM

penyampaian laporan keuangan berkala emiten atau perusahaan publik.

Untuk memberikan informasi yang cepat dan relevan bagi pengguna laporan keuangan suatu emiten, BAPEPAM mewajibkan bagi seluruh perusahaan yang terdaftar di pasar modal untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan secara tepat waktu dan disertai

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Untuk dapat memenuhi tujuannya, Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan paragraf 25-42 (IAI,2012: 5-8) menyatakan bahwa laporan keuangan harus memenuhi empat karakteristik kualitatif pokok sebagai berikut:

1. Dapat dipahami 2. Relevan

3. Keandalan

4. Dapat dibandingkan

Di dalam Standar Akuntansi Keuangan, pihak-pihak yang memerlukan informasi dalam laporan keuangan adalah (IAI, 2009):

1. Investor 2. Karyawan

3. Pemberi Pinjaman

4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya.

5. Pelanggan 6. Pemerintah 7. Masyarakat.

(4)

Audit Laporan Keuangan Pengertian Auditing

Perkembangan Ekonomi Dunia saat ini menuntut perusahaan memerlukan suatu laporan keuangan yang Akurat sebagai alat pertanggungjawaban.Penyajian laporan keuangan harus mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan sesunggdan dapat dibuktihnya kan ketetapan dan kebenaran informasi yang terkadang dalam laporan tersebut melalui kegiatan pemeriksaan laporan keuangan (Auditing).

Pelaporan Audit

Laporan audit merupakan media yang dipakai oleh auditor dalam berkomunikasi dengan masyarakat lingkungannya (Mulyadi, 2011:12). Menurut Sukrisno Agoes (2012: 75-77),pendapat auditor dapat digolongkan menjadi 5 yaitu:

1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion) 2. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualiaan (Unqualified Opinion with Explanatory).

3. Pendapat Wajar dengan Pengecualiaan(Qualified Opinion) 4. Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion)

5. Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer Opinion)

Audit Delay

Menurut Agoes dan Hoesada (2012: 68), untuk menentukan apakah laporan keuangan telah sesuai dengan standar akuntansi berterima umum, auditor harus melakukan pengujian substantif untuk

mengetahui apakah laporan keuangan perusahaan mengandung kesalahan atau salah saji material lainnya.

Audit report lag dapat diukur dari tanggal tutup buku perusahaan sampai tanggal laporan auditor independen yang dapat ditentukan dengan rumus sebagi berikut (Azizah dan Kumalasari, 2012).

Audit Report Lag = Tanggal Laporan Audit – Tanggal Laporan Keuangan

Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Audit Delay

Ukuran Perusahaan

Menurut Permatasari (2012), ukuran perusahaan merupakan gambaran besar kecilnya perusahaan yang ditentukan berdasarkan sebuah ukuran yang dapat dinilai. Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aktiva, total penjualan dan juga dipengaruhi oleh operasional dan intensitas perusahaan.

Size = Ln Total Aset

Profitabilitas

Untuk menghitung tingkat profitabilitas perusahaan menurut Harahap (2007: 305), dapat diukur dari Earning Per Share (EPS), Retrun on Asset (ROA), Retrun on Equity (ROE). Dalam penelitian ini, untuk menghitung rasio profitabilitas dengan menggunakan Retrun on Asset (ROA) Harahap (2007: 304).

Profitabilitas ROA =

𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

(5)

Solvabilitas

Dalam penelitian ini, menghitung rasio hutang dengan menggunakan debt to total asset. Menurut Hanafi dan Halim (2012:79), rasio solvabilitas dapat diukur dengan rumus sebagai berikut:

Debt to total asset =

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

Likuiditas

Menurut Harahap (2007: 301), likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Likuiditas merupakan kemampuan untuk mengubah aktiva menjadi kas atau kemampuan untuk memperoleh kas.

Current Ratio =

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

Opini Audit

Opini auditor merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi audit delay. Tujuan utama audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat apakah laporan keuangan klien disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia (Mulyadi,2011:73).

Ukuran KAP

Kantor akuntan publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berusaha di bidang pemberian jasa profesional dalam praktik akuntan publik (Sukrisno Agoes, 2012: 44). Perusahaan dalam menyampaikan suatu laporan atau informasi akan kinerja perusahaan kepada publik agar akurat dan terpercaya diminta untuk menggunakan jasa KAP sehingga untuk meningkatkan kredibilitas dari laporan itu, perusahaan menggunakan jasa KAP yang mempunyai reputasi atau nama baik.Hal ini biasanya ditunjukkan dengan KAP yang berafiliasi dengan KAP besar yang berlaku universal yang biasa disebut dengan big four.

(6)

METODE PENELITIAN Objek Penilitian

Objek penelitian ini adalah laporan keuangan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2013-2017.

Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang selama periode 2013-2017 yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti dengan kriteria tertentu. Adapun kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian yaitu:

1. Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang secara konsisten terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017.

2. Perusahaan yang secara konsisten melaporkan laporan keuangan tahunan (annual report) periode tahun 2013-2017.

3. Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan per 31 Desember periode 2013-2017.

4. Laporan yang menyediakan informasi total aset, total aktiva, total laba bersih, total hutang periode 2013-2017.

5. Perusahaan yang laporan keuangannya pada periode 2013-2017 telah diaudit oleh auditor independen.

6. Perusahaan yang laporan keuangannya menggunakan mata uang Rupiah.

Setelah dilakukan penarikan sampel

dengan metode purposive sampling dengan kriteria diatas, terdapat 13 perusahaan yang memenuhi kriteria tersebut.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu, data yang dapat diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui website www.idx.co.id. Data yang digunakan merupakan laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013, 2014, 2015, 2016, dan 2017.

Prosedur Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan metode dokumentasi. Metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara melihat dan mempelajari catatan-catatan atau dokumen perusahaan sesuai dengan data yang diperlukan.

Identifikasi Variabel Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan dan timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2009: 59).

Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Ukuran Perusahaan (X1) Ukuran perusahaan merupakan gambaran besar kecilnya perusahaan yang ditentukan berdasarkan sebuah ukuran yang dapat dinilai. Besar kecilnya ukuran perusahaan diukur berdasarkan total aktiva yang dimiliki perusahaan.

2. Profitabilitas (X2)

(7)

kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan atau laba selama peridoe tertentu.

3. Solvabilitas (X3)

Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang.

4. Likuiditas (X4)

Likuiditas merupakan kemapuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.

5. Opini Audit (X5)

Opini audit merupakan suatu laporan yang diberikan oleh auditor yang menyatakan bahwa pemeriksaan sudah dilakukan sesuai dengan norma atau juga aturan pemeriksaan akuntan yang diikuti dengan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan yang diperiksa. Opini audit dihitung dengan menggunakan variabel dummy.

6. Ukuran KAP (X6)

KAP big four membutuhkan waktu yang lebih singkat dalam menyelesaikan audit secara lebih efisien dan memiliki tingkat fleksibilitas jadwal waktu yang lebih tinggi untuk menyelesaikan audit tepat pada waktunya. Ukuran KAP dihitung menggunakan variable dummy.

Variabel Dependen

Variable dependen adalah variabe yang mempengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variable bebas. Dalam penelitian ini, variable dependennya adalah audit delay.

Teknik Analisis

Sebelum melakukan teknik analisa data maka perlu menghitung data yang dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

1. Menentukan hari audit delay 2. Menghitung profitabilitas perusahaan 3. Menghitung solvabilitas perusahaan 4. Menghitung likuiditas perusahaan

5. Menghitung total asset perusahaan

6. Menentukan opini audit Dalam menentukan opini audit dapat digolongkan menjadi 2 kelompok yaitu, wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) dan selain opini wajar tanpa pengecualian. Variabel opini audit ini dihitung dengan menggunakan variabel dummy yaitu :

a. Jika perusahaan

mendapat opini wajar tanpa pengecualian maka diberi kode 1.

b. Jika perusahaan mendapat opini selain wajar tanpa pengecualian diberi kode 0.

(8)

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Statik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, kurtois, dan swekness. (Imam Ghozali, 2006). Descriptive Statistics N Mini mum Maxi mum Mean Std. Deviati on Ukuran Perusahaa n 65 25,80 32,1 5 28,664 6 1,86729 Profitabilit as 65 ,02 ,402 ,1038 ,08377 Solvabilita s 65 ,16 ,72 ,4222 ,12400 Likuiditas 65 0,16 6,57 2,3297 1,16033 Opini Audit 65 ,00 1,00 ,8307 ,42460 Ukuran KAP 65 ,00 1,00 ,461 ,50335 Audit Delay 65 57,00 90,0 0 75,876 9 9,30643 Valid N (listwise) 65

Dari semua variable yang diuji hasil menyatakan data baik dan dapat diolah.

Uji Normalitas

Dari hasil pengujian Kolmogorv-Smirnov yang kedua, hasil yang diperoleh yaitu dengan tingkat signifykan diatas 0,05 atau 0,2 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal dan model regresi dapat digunakan sebagai pengujian berikutnya

Uji Multikoliniearitas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Toleran ce VIF 1 Ukuran Perusahaan ,716 1,397 Profitabilit as ,598 1,672 Solvabilita s ,310 3,224 Likuiditas ,268 3,738 Opini Audit ,932 1,073 Ukuran KAP ,659 1,518 Berdasarkan pengujian Multikoliniearitas, semua model regresi memiliki Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10 yaitu: Ukuran perusahaan (1,397), profitabilitas (1,672), solvabilitas (3,224), likuiditas (3,738), opini audit One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandard ized Residual N 65 Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviatio n 6,90792257 Most Extreme Differences Absolut e ,088 Positive ,088 Negativ e -,074 Test Statistic ,088 Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

(9)

(1,073), dan ukuran KAP (1,518). Berdasarkan pengujian Multikoliniearitas, semua model regresi memiliki nilai Tolerance lebih dari 0,1 yaitu: Ukuran perusahaan (0,716), profitabilitas (0,598), solvabilitas (0,310), likuiditas (0,268), opini audit (0,932), dan ukuran KAP (0,659). Pengujian Multikoliniearitas menunjukan bahwa model regresi bebas dari Multikoliniearitas.

Uji Auto Korelasi Runs Test

Unstandardi zed Residual Test Valuea 1,00597 Cases < Test Value 32 Cases >= Test Value 33

Total Cases 65

Number of Runs 30

Z -,873

Asymp. Sig.

(2-tailed) ,382

Berdasarkan pengujian autokorelasi, model regresi bebas autokorelasi dengan tingkat signifikan >0,05 yaitu 0,382 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dan uji autokorelasi terpenuhi.

Hasil Uji Heterokedastisitas

Berdasarkan gambar grafik scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak dan baik di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga antara variabel independen dan dependen tidak saling berinteraksi. Hal ini membuktikan bahwa model regresi layak digunakan untuk penelitian.

(10)

Hasil Uji Regresi Linier Berganda Berdasarkan hasil pengujian regresi, dibuat suatu model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Audit Delay = 37,890+1,614-

9,321+12,419-2,224-4,84-7,659+16,48e

Hasil yang diperoleh konstanta sebesar 37,890 artinya jika hasil ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, opini audit, dan ukuran KAP bernilai tetap maka audit delay sebesar 37,890.

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Stan dard ized Coef ficie nts B Std. Error Beta 1 (Constant) 37,89 0 16,486 Ukuran Perusahaan 1,614 ,574 ,324 Profitabilit as -9,321 14,002 -,084 Solvabilita s 12,41 9 13,134 ,165 Likuiditas -2,224 1,511 -,277 Opini Audit -4,840 2,213 -,221 Ukuran KAP -7,659 2,221 -,414

Hasil Uji Hipotesis Hasil Uji Parsial (Uji T)

Coefficientsa Model t Sig. 1 (Constant) 2,298 ,025 Ukuran Perusahaan 2,812 ,007 Profitabilitas -,666 ,508 Solvabilitas ,946 ,348 Likuiditas -1,471 ,147 Opini Audit -2,187 ,033 Ukuran KAP -3,449 ,001

Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.10, maka:

1. Hasil pengujian variabel ukuran perusahaan menunjukan bahwa tingkat signifikan sebesar 0,007. Tingkat signifikansi tersebut bernilai kurang dari 0,05 maka Ho1 ditolak dan Ha1 diterima atau

dengan kata lain ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay.

2. Hasil pengujian variabel profitabilitas menunjukkan bahwa tingkat signifikan sebesar 0,5. Tingkat signifikansi tersebut bernilai lebih dari 0,05 maka Ho2

diterima dan Ha2 ditolak atau

dengan kata lain profitabilitas tidak berpengaruh positif terhadap audit delay.

3. Hasil pengujian variabel solvabilitas menunjukkan bahwa tingkat signifikan sebesar 0,34. Tingkat signifikansi tersebut bernilai lebih dari 0,05 maka Ho3

diterima dan Ha4 ditolak atau

dengan kata lain solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay. 4. Hasil pengujian variabel likuiditas menunjukkan bahwa

(11)

tingkat signifikan sebesar 0,147. Tingkat signifikansi tersebut bernilai lebih dari 0,05 maka Ho4

diterima dan Ha4 ditolak atau

dengan kata lain ikuiditas tidak berpengaruh positif terhadap audit delay.

5. Hasil pengujian variabel opini Audit menunjukkan bahwa tingkat signifikan sebesar 0,03. Tingkat signifikansi tersebut bernilai kurang dari 0,05 maka Ho5 ditolak dan Ha5 diterima atau

dengan kata lain opini audit berpengaruh positif terhadap audit delay.

6. Hasil pengujian variabel ukuran KAP menunjukkan bahwa tingkat signifikan sebesar 0,001. Tingkat signifikansi tersebut bernilai kurang dari 0,05 maka Ho6

ditolak dan Ha6 diterima atau

dengan kata lain ukuran KAP berpenga ruh positif terhadap audit delay.

Hasil Uji Simultan F ANOVAa Model Sum of Squa res Df Mean Squar e F Sig. 1 Regr essio n 2488, 974 6 414,8 29 7,87 8 ,00 0b Resi dual 3054, 041 58 52,65 6 Total 5543, 015 64

Hasil pengujian pada tabel menunjukkan bahwa secara simultan variabel independen yaitu Ukuran Perusahaan Profitabilitas,

Solvabilitas, Likuiditas, Opini audit, dan Ukuran KAP berpengaruh secara signifikan terhadap Audit Delay dengan nilai signifikansi 0,000 atau kurang dari 0,05, maka Hoditolak dan Ha diterima atau dengan kata lain terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, opini audit, dan ukuran KAP terhadap audit delay. Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb Mo del R R Squ are Adjust ed R Square Std. Error of the Estimate Durb in-Wats on 1 ,6 70 a ,449 ,392 7,25644 1,788

Berdasarkan table koefisien determinasi ditunjukkan dengan nilai adjusted R2 = 0,392 yang berarti 39% hasil ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, opini audit, dan ukuran KAP secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay dan sisanya 61% nilai perusahaan dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang diteliti.

(12)

Pembahasan Hasil Penelitian

Hipotesis Pertama: Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit Delay

Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay. Hasil ini dapat dilihat dari nilai signifikan ukuran perusahaan sebesar 0,007 < 0,05.

Hipotesis Kedua Profitabilitas terhadap Audit Delay

Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil ini dapat dilihat dari nilai signifikan profitabilitas 0,508 > 0,05.

Hipotesis Ketiga: Pengaruh Solvabilitas terhadap Audit Delay Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil ini dapat dilihat dari nilai signifikan solvabilitas 0,348 > 0,05.

Hipotesis Keempat: Pengaruh Likuiditas terhadap Audit Delay Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil ini dapat dilihat dari nilai signifikan likuiditas 0,147 > 0,05.

Hipotesis Kelima: Pengaruh Opini Audit terhadap Audit Delay

Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa opini audit berpengaruh terhadap audit delay. Hasil ini dapat dilihat dari nilai signifikan opini audit 0,03 < 0,05.

Hipotesis Keenam: Pengaruh Ukuran KAP terhadap Audit Delay Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran KAP berpengaruh terhadap audit delay. Hasil ini dapat dilihat dari nilai signifikan ukuran KAP 0,001 < 0,05.

(13)

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Berdasarkan pengujian dan pembahasan mengenai pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, opini audit dan ukuran KAP terhadap audit delay baik secara parsial maupun secara simultan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia untuk tahun penelitian 2013 sampai tahun 2017, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Secara parsial ukuran perusahaan, opini audit dan ukuran KAP berhasil berpengaruh positif terhadap audit delay , sedangkan profitabilitas, solvabilitas, dan likuiditas tidak berpengaruh positif terhadap audit delay.

2. Secara simultan ukuran perusahaan profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, opini audit, dan ukuran KAP berpengaruh positif terhadap audit delay.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan terkait dengan keterbatasan penelitian ini, selanjutnya dapat diusulkan saran yang diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: 1. Bagi peneliti selanjutnya Untuk penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan variabel-variabel lainya yang relevan untuk menguji audit delay. Penelitian selanjutnya dapat mengunakan jenis perusahaan lainnya selain perusahaan manufaktur dengan menambahkan periode waktu penelitian sehingga hasil penelitian lebih mampu untuk memprediksi audit delay lebih tepat dan akurat.

2. Bagi perusahaan

Sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan faktor-faktor audit delay sehingga dapat membantu pekerjaan auditor dengan memberikan data-data yang diperlukan tepat waktu serta dapat menyajikan laporan keuangan tepat pada waktunya.

Berdasarkan

ke simpulan penelitian maka saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut : 1. Pada penelitian mendatang disarankan menggunakan populasi yang memiliki sampel data yang lebih banyak agar penelitian lebih signifikan.

2. Memperluas lingkup dalam pengambilan sampel seperti perusahaan yang terdaftar di BEI, agar hasil lebih meluas lingkupnya.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

A, Arens Alvin, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. 2015. Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi. Jilid 1. Edisi Lima Belas-Jakarta. Erlangga

Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat: Jakarta.

Annurrizky, Anggradewi Muflisha dan Haryanto, 2014. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay. Diponegoro Journal of Accounting Volume 3, Nomor 2.

BAPEPAM. 2011. Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan Lembaga Keuangan No.KEP 346/BL/2011, Peraturan Nomor X.K.2 Tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala emiten Atau Perusahaan Publik. Brigham, Eugene F, dan Joel F

Houston. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Penerjemah: Ali Akbar Yulianto. Edisi 10. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Christian, Noverta Togasima dan

Yulius Jogi Christiawan, 2014. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012. Business Accounting Review, Vol. 2. No. 2, Juli 2012: 151-159.

Diyah, Supriyati. 2009. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay.STIE Perbanas: Surabaya.

Ely Suhayati., & Siti Kurnia Rahayu.(2010). Auditing, Konsep Dasar dan Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik . Yogyakarta : Graha Ilmu. Fuji, Wulansari. 2013. Pengaruh

Ukuran KAP dan Opini Auditor Terhadap Audit Delay (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung).

I, Gusti Agung Rai. 2008. Audit Kinerja Pada Sektor Publik. Jakarta :Salemba Empat Ikatan Akuntansi Indonesia (2012),

Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta :Salemba Empat.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009, Standar Akuntansi Keuangan, PSAK No. 1 : Penyajian Laporan keuangan. Jakarta : Salemba Empat

Imam, Subekti dan Novi Wulandari. 2004. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay di Indonesia. Artikel SNA VII, halaman 991-1002.

Indra, Kusumawardhani. 2012. Pengaruh Corporate Governance, Struktur Kepemilikan, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi, Vol. 9, No. 1, Oktober 2012: 41-54. Kartika Andi, 2009. Faktor-Faktor

(15)

Delay di Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaa LQ 45 Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta), Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Fakultas Ekonomi Universitas Stikubank Semarang.

Knechel, W. Robert dan Payne Jeff L. (2001). Audit Report Lag. Journal of Accountancy 192,2.

Lianto dan Kusuma. 2010. Faktor – Faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Report Lag. Jurnal Bisnis dan Akuntansi.Vol. 12, No.2 Lisa, Listiana dan Susilo. 2012.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Reporting Lag Perusahaan. Media Riset Akuntansi. Vol. 2, No. 1 Universitas Bakrie.

Made, Wirakusuma Gede dan Cindrawati. 2010 .Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Reputasi Auditor, Ukuran Perusahaan, Kandungan Laba, Dan Jenis Industri Pada Ketidaktepatwaktuan Publikasi Laporan Keuangan Di PT Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009. Universitas Udayana Mahduh, Hanafi dan Abdul Halim,

2012, Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: (UPP) STIM YKPN.

Meylisa, Iskandar Januar dan Estralita Trisnawati. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 12, No. 3, Halaman

175-186. Universitas Tarumanegara

Mulyadi. (2002). Auditing. Jakarta : Salemba Empat.

Mulyadi. (2011). Auditing edisi 6, Jakarta : Salemba Empat. Nur, Azizah dan Kumalasari (2012).

Pengaruh Profitabilitas, Rasio Hutang, Ukuran Perusahaan, dan Jenis Perusahaan Terhadap Audit Report Lag. Amik Raharja Informatika, Tangerang. Prasetyantoko, A. 2008. Bencana

Finansial, Stabilitas Sebagai Barang Publik. Jakarta: Kompas Media Nusantara. Puradiredja, Mulyadi. 2014. Auditing

dan Pemeriksaan Akuntansi. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

R, Agus Sartono. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE

Resti, Siwy Ayu. (2012). Pengujian Empiris atas Audit Report Lag pada Perusahaan Manufaktur dan Dagang Go Public yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia . Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya. Sawyer, Lawrence B et al. 2006. Sawyer’s Internal Auditing. The practice of Modern Internal Auditing. Diterjemahkan oleh Desi Adhariani .Buku 2.Edisi 5. Jakarta :Salemba Empat. Sisilia, Novi. 2017. Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Ukuran KAP dan Audit Internal terhadap Audit Delay. Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

(16)

Yogyakarta

Sistya, Rachmawati. 2008. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay dan Timeliness. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.10, No.1, 1-10.

Sofyan, Harahap Safri, 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi I, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukrisno, Agoes., dan Jan Hoesada.

(2012). Bunga Rampai Auditing, Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.

Suparsada, IGAM Asri Dwija Putri.

2017. Pengaruh

Profitabilitas, Reputasi Auditor, Ukuran Perusahaan, Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.18.1. Januari (2017): 60-87, ISSN:

2302-8556.

Tuanakotta, Theodorus M. 2014. Audit Berbasi ISA (International Standards on Auditing). Salemba Empat, Jakarta

UU No. 20 Tahun 2008 tentang Klasifikasi Usaha Kecil, Usaha Menengah dan Usaha Besar

V, Permatasari Marlinda. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran Perusahaan, Ukuran Kantor Akuntan Publik, dan Opini Auditor. Skripsi S1 . Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Wahyu, Adhy Noor Sulistyo.2010. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap

Ketepatan Waktu

Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2008. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.

Wild, et al. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Buku 2. Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Biologi Universitas Bangka Belitung dengan judul “Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Terung ( Solanum melongena) pada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah price earning ratio,return on equity,return on asset,net profit margin dan earning per share berpengaruh terhadap

Dengan melihat karakteristik penerapan teknik bacaan rumpang dengan penggunaan media kartu kata, maka dilakukan tindakan dengan menerapkan teknik bacaan rumpang

REKAPITULASI JUMLAH KEPALA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN JAWA BARAT.

Ini bukan tanpa alasan mengingat banyak hal yang bisa saya dapat seperti menambah ilmu, ajang pembersihan diri dan hal terpenting bagi saya adalah, momen Haul

Keberadaan penggilingan padi yang dimiliki YPPW- PPWS sangat membantu pemberdayaan sektor pertanian. Selain mencukupi kebutuhan logistik para santri dan para asatidz,

Dengan adanya peningkatan ini, maka jadwal keberangkatan pesawat akan semakin padat dan dapat membuat pesawat menunggu untuk lepas landas ( takeoff ), dimana

Perbuatan itu dilakukan oleh terdakwa Rusiadi ketika saksi korban yang bernama ANGGITA ZULKA pada waktu itu masih berusia 17 (tujuh belas) tahun dan telah menjalin hubungan