• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI WILAYAH. dan memiliki jarak sekitaran 6 km dari Kecamatan dan 35 km dari Kabupaten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III DESKRIPSI WILAYAH. dan memiliki jarak sekitaran 6 km dari Kecamatan dan 35 km dari Kabupaten"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

50 BAB III

DESKRIPSI WILAYAH

A. Gambaran Umum Desa Tembeling

Desa Tembeling merupakan salah satu daerah yang berada di wilayah Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro. Desa ini terletak di sebelah barat dan memiliki jarak sekitaran 6 km dari Kecamatan dan 35 km dari Kabupaten Bojonegoro, berbatasan langsung dengan Kecamatan Padangan. Saat ini Desa Tembeling dipimpin oleh H. Mulazim selaku Kepala Desa, dengan periode 2014-2020. Di dalam masa kepemerintahannya beliau membentuk visi dan misi, yaitu:

Visi : Mewujudkan masyarakat Tembeling sebagai desa mandiri dengan optimalisasi sinergi segenap potensi.

Misi : Memperbaiki dan menambah sarana dan prasarana yang dibutuhkan; Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan formal maupun non formal; Menciptakan iklim keagamaan secara kondusif baik secara struktural maupun kultural; Menyerap segala bantuan dari pemerintah yang mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat; Melestarikan nilai-nilai adat istiadat yang ada; dan Meningkatkan dan mengelola Pendapatan Asli Desa (PAD).

(2)

51 B. Kondisi Geografis

Secara Geografis Desa Tembeling, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro terletak pada 112025’ - 112009’ Bujur Timur dan 6059’ - 7037’ Lintang Selatan. Luas wilayah Desa Tembeling Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro 248Ha yang terbagi kedalam beberapa bagian seperti sawah, tegal, pemukiman, pekarangan. Yang selanjutnya dijelaskan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Pembagian Luas Wilayah Desa Tembeling

No Pembagian Luas (Ha)

1 Sawah 17

2 Tegal/lading 148

3 Pemukiman 60

4 Pekarangan 23

Total Luas 248

Sumber: Data Monografi Desa Tembeling, 2019

Berdasarkan tabel diatas pembagian luas wilayah yang paling besar adalah tegal atau ladang dengan 148 Ha, sedangkan wilayah yang sedikit adalah sawah dengan 17 Ha, untuk luas pekarangan adalah 23 Ha, dan tanah untuk pemukiman penduduk seluas 60 Ha. Sehingga total luas wilayah berdasarkan table diatas adalah 248 Ha.

Dengan luas wilayah yang dapat kita ketahui berdasarkan tabel diatas dalam pembagian wilayah di desa Tembeling. Adapun berdasarkan satuan wilayah terkecil Desa Tembeling terbagi kedalam tiga Dusun dengan jumlah 3 Rukun Warga (RW) dan 25 Rukun Tetangga (RT) yang meliputi sebagai berikut:

(3)

52 Tabel 3.2

Jumlah Dusun, RW dan RT Desa Tembeling

No. Dusun RW RT

1. Ngemplak 1 7

2. Tembeling 1 10

3. Balongcop 1 8

Jumlah 3 25

Sumber: Data Monografi Desa Tembeling, 2019

Berdasarkan dari tabel 3.2 di atas dijelaskan bahwasannya Dusun Tembeling yang memiliki jumlah Rukun Tetangga (RT) paling banyak, dan paling sedikit yaitu Dusun Ngemplak, jika dibandingkan dengan dusun lainya. Dan masing-masing Dusun memiliki RW yang sama yaitu 1 Rukun Warga (RW). Desa Tembeling merupakan salah satu dari 10 desa diwilayah Kecamatan Kasiman Kabupaten Bojonegoro dengan posisi perbatasan langsung dengan Kecamatan Padangan. Adapun batas-batas wilayah Desa sebagai berikut:

Sebelah Utara : Desa Sidomukti Kecamatan Kasiman Sebelah Timur : Desa Dukuhlor Kecamatan Malo

Sebelah selatan : Desa Kebonagung Kecamatan Padangan Sebelah Barat : Desa Betet Kecamatan Kasiman

Adapun jarak tempuh Desa Tembeling ke Ibu kota kecamatan adalah 10 km, lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan dengan kendaraan bermotor sekitar 20 menit. Sedangkan jarak tempuh desa Tembeling ke pemerintah kabupaten adalah 40 km, lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten dengan kendaraan bermotor 1 jam 30 menit. Untuk jarak ke ibu kota provinsi 170 km, lama jarak tempuh ke ibu kota provinsi dengan kendaraan bermotor 3 jam.

(4)

53 Gambar 3.1

Peta Wilayah Desa Tembeling

C. Kondisi Demografi

Desa Tembeling memiliki jumlah penduduk 3.341 Jiwa yang terbagi kedalam penduduk laki-laki sejumlah 1.699 jiwa dan penduduk perempuan 1.642 yang terbagi dalam 942 Kepala Keluarga dengan mencapai kepadatan penduduk 217 per km2.

Sebagai upaya dalam hal pendidikan untuk menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat merupakan menjadi sangat penting sabagai pendorong pertumbuhan indeks pembangunan manusia (IPM) dengan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEKS) yang akan dapat memacu dan menambah kompetensinya di segala aspek kehidupan. Dengan pendidikan merupakan akan dapat mempertajam sistematika dalam pola berfikir individu, selain untuk memudah menerima informasi yang lebih maju dan tidak akan ketertinggalan

(5)

54

teknologi. Oleh karena itu dibawah ini adalah tabel yang menunjukkan tingkat rata-rata pendidikan warga Desa Tembeling:

Tabel. 3.3

Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Tembeling

No. Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan

1 Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 26 orang 31 orang 2 Usia 3-6 tahun yang sedang masuk

TK/Playgroup 43 orang 40 orang

3 Usia 7-18 tahun yang tidak sedang sekolah - -

4 Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah 176 orang 149 orang 5 Usia 18-56 tahun tidak pernah sekolah 202 orang 194 orang 6 Usia 18-56 tahun pernah sekolah SD tapi

tidak tamat 467 orang 412 orang

7 Tamat SD/sederajat 51 orang 46 orang

8 Jumlah usia 18-56 tahun tidak tamat SLTP 50 orang 43 orang 9 Jumlah 18-56 tahun tidak tamat SLTA 62 orang 75 orang

10 Tamat SMP/sederajat 75 orang 60 orang

11 Tamat SMA/Sedarajat 63 orang 51 orang

12 Tamat D-1 1 orang -

13 Tamat D-2 - 1 orang

14 Tamat D-3 2 orang 2 orang

15 Tamat S-1 26 orang 18 orang

16 Tamat S-2 - -

17 Tamat S-3 - -

18 Tamat SLB A 2 orang -

19 Tamat SLB B - -

20 Tamat SLB C - -

Sumber: Data Monografi Desa Tembeling, 2019

Dari penjelasan tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Desa Tembeling sebagian besar hanya menyelesaikan sekolah dijenjang pendidikan SD pernah sekolah tetapi tidak tamat. Dalam melihat dari tabel tersebut hal dalam kemampuan SDM masih minim, terlihat masih tingginya angka pernah sekolah SD tetapi tidak tamat bisa dikatakan kesadaran masyarakat untuk mewujudkan pendidikan masih rendah. Salah satunya disebabkan oleh dalam keluarga miskin yang cenderung timbul berbagai

(6)

55

masalah yang berkaitan dengan pembiayaan hidup anak, sehingga anak sering dilibatkan untuk membantu dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga sehingga merasa terbebani dengan masalah ekonomi ini sehingga mengganggu kegiatan belajar dan kesulitan mengikuti belajar.

Sedangkan jenis bidang kerja penduduknya bervariasi mulai dari petani, buruh tani, PNS, pedagang, peternak, montir, buruh dan profesi pekerjaan lainnya. Hal ini sebagaimana digambarkan pada tabel berikut ini:

Tabel 3.4 Jenis Pekerjaan

No. Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan

1 Petani 984 orang 878 orang

2 Buruh tani 643 orang 658 orang

3 Buruh migran perempuan - -

4 Buruh migran laki-laki - -

5 Pegawai Negeri Sipil 2 orang 2 orang

6 Pengrajin industri rumah tangga 4 orang -

7 Pedagang keliling 18 orang 23 orang

8 Peternak 1 orang -

9 Nelayan - -

10 Montir 1 orang -

11 Dokter swasta - -

12 Bidan swasta 1 orang 1 orang

13 Perawat swasta - -

14 Pembantu rumah tangga 14 orang -

15 TNI 3 orang -

16 POLRI - -

17 Pensiunan PNS/TNI/POLRI - -

18 Pengusaha kecil dan menengah 25 orang 18 orang

19 Tukang Jahit - 6 orang

20 Tukang kayu 5 orang -

21 Karyawan perusahaan swasta - 3 orang

22 Sopir 2 orang -

23 Tukang kayu 2 orang -

24 Dukun kampong terlatih - 1 orang

25 Jasa pengobatan alternative 1 orang -

26 Pengusaha besar 1 orang -

(7)

56

Dari penjelasan tabel diatas mendeskripsikan bahwa dalam beragamnya jenis pekerjaan masyarakat yang mayoritas adalah petani yang dimana bergerak dibidang pertanian, utamanya dengan cara pengolaan tanah tujuannya untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman. Jenis pekerjaan moyoritas kedua yaitu buruh tani yang bekerja untuk lahan pertanian milik orang lain dengan upah dari sang tuan rumah.

Penduduk Desa Tembeling jika diklasifikasikan berdasarkan keyakinan agama terdiri atas berbagai pemeluk agama yang berbeda-beda yaitu diantaranya: Islam, Katolik, Kristen dan Hindu. Berikut ini adalah tabel jumlah penduduk berdasarkan pemeluk agama:

Tabel 3.5

Jumlah Pemeluk Agama

No. Nama Agama Jumlah Prosentase

1 Islam 3341 100%

2 Katolik - -

3 Kristen - -

4 Hindu - -

Jumlah 3341 100%

Sumber: Data Monografi Desa Tembeling, 2019

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa penduduk Desa Tembeling mayoritas beragama Islam dengan jumlah pemeluk mencapai 100% dari keseluruhan berbagai pemeluk agama yang ada, sedangkan mencapai 0% memeluk agama lainnya. Adapun yang terkait dengan kondisi sosial budaya pada umumnya masyarakat Desa Tembeling sangatlah menjunjung tinggi adat istiadat, budaya leluhur dan sangat kental dengan tradisi-tradisi jawa sampai sekarang masih dipertahankan. Kesadaran masyarakat desa Tembeling untuk melakukan penggalian dan pengembangan kembali kebudayaan warisan

(8)

57

leluhurnya, dari tahun ke tahun selalu diadakan seperti contohnya pada sedekah bumi.

Desa Tembeling mayoritas masyarakatnya beragama muslim, hal ini dapat disebabkan kurangnya percampuran kultur sehingga masih terjaga keselarasannya. Apabila dilihat dari masyarakatnya di Desa Tembeling saling bergotong royong dan para warga saling membantu biasanya gotong royong diadakan jika ada pembangunan rumah, masjid dan lainnya.

D. Pemeritahan Desa

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DESA TEMBELING

Gambar 3.2

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa Tembeling Kepala Desa H. Mulazim BPD Sekretaris Desa Sunari Ur. Keuangan Nuri Ur. Umum Darmin Ur. Perencanaan Uswatun Seksi Pemerintahan Sukamat Seksi Kesejahteraan Mukidi Seksi Pelayanan Abdul Ghofur Kepala Dusun Budi Kepala Dusun Sartono Kepala Dusun Kumaidi

(9)

58

Masing-masing aparatur desa memiliki kekuasaan sebagai berikut: 1. Kepala Desa

Kepala Desa sebagai pemegang kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa dan mewakili Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan milik desa yang dipisahkan. Kepala Desa memiliki kewenangan untuk: Menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDes; Menetapkan PTPKD; Menetapkan petugas yang melakukan pemungutan penerimaan Desa; Menyetujui pengeluaran atas kegiatan yang telah ditetapkan dalam APBDes; Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban APBDes; dan Menetapkan Bendahara Desa.

2. BPD

BPD mempunyai tugas: Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintah desa; Menyerap, menampung, menghimpun, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat; Memproses pemilihan kepala desa.

3. Serkertaris Desa

Serkertaris desa selaku koordinator pelaksana teknis pengelolaan keuangan desa memiliki tugas: Menyusun dan melaksanakan kebijakan Pengelolaan APBDes; Menyusun rancangan peraturan desa tentang APBDes, perubahan APBDes, dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBDes; Melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam APBDes; Menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBDes; dan Melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran APBDes.

(10)

59

4. Kepala Seksi/Kepala Bagian dan Kepala Urusan

Kepala Seksi atau Kepala Bagian dan Kepala Urusan mempunyai tugas: Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya; Melaksanakan kegiatan yang telah ditetapkan di dalam APBDes dan dapat melibatkan lembaga kemasyrakatan desa; Melakukan tindakan pengeluaran yang menyebabkan atas beban anggaran belanja kegiatan; Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada Kepala Desa; dan Menyiapkan dokumen anggaran atas bean pengeluaran pelaksanaan kegiatan.

5. Kepala Dusun

Tugas dari kepala dusun adalah menjaring aspirasi dari masyarakat di padukuhannya dan menyampaikan aspirasi tersebut kepada pemerintah desa. Begitupula sebaliknya, kepala dusun bertugas menjelaskan kebijakan-kebijakan desa kepada masyarakat. Dalam kondisi tertentu, kepala dusun dapat dijadikan ketua pelaksana jika di padukuhannya dilakukan kegiatan pembangunan.

Berdasarkan penjelasan dari struktur pemerintah desa bahwasannya pos perangkat desa diisi oleh rata-rata berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) mulai dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, Seksi Pemerintahan, Seksi Pembangunan, Seksi Kesejahteraan, Urusan Umum, Urusan Keuangan akan tetapi Urusan Perencanaan berpendidikan S1. Untuk anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) ada 7 anggota yang mempunyai beragam berpendidikan mulai dari Sekolah Menengah Atas (SMP) ada 3 orang dan yang berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) ada 4 orang.

(11)

60

Adapun dari segi ekonomi masyarakat Desa Tembeling dapat dilihat dari kondisi perekonomian masyarakat hal ini tentunya bertujuan untuk pencapaian kesejahteraan masyarakat, dapat dilihat dari ekonomi masyarakat sebagai berikut :

E. Ekonomi Masyarakat

Tabel 3.6 Jumlah Pengangguran

No. Pengangguran Jumlah

1 Jumlah angkatan kerja (penduduk usia 18-56 tahun) 1971 orang 2 Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang masih sekolah

dan tidak bekerja 225 orang

3 Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang menjadi ibu

rumah tangga 423 orang

4 Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang bekerja penuh 1530 orang 5 Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang bekerja tidak

tentu 750 orang

6 Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang cacat tidak

bekerja 113 orang

7 Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang cacat dan

bekerja 75 orang

Sumber: Data Monografi Desa Tembeling, 2019

Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan jumlah penduduk yang bekerja usia 18-56 Tahun berjumlah 1971 orang, sedangkan jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang masih sekolah dan tidak bekerja 225 orang. Adapun jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang bekerja penuh 1530 orang yang mana sebagian besar pekerjaan mayoritas adalah petani. Ada jumlah penduduk 75 orang yang berusia 18-56 tahun yang cacat dan tidak bekerja, dan jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang menjadi ibu rumah tangga.

(12)

61

Adapun dari segi Perekonomian Desa Tembeling dilihat dari penerimaan keuangan desa baik itu bersumber dari dana transfer maupun dari pendapatan asli desa adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7 Perekonomian Desa

No. Sumber Penerimaan Tahun 2017

1 Sewa Tanah Kas Desa Rp 259.200.000

2 Alokasi Dana Desa Rp 379.886.000

3 Dana Desa Rp 789.126.500

4 Bagi Hasil Pajak Rp 17.275.000

5 Bagi Hasil Restribusi Rp 12.708.900

Jumlah Rp 1.678.719.400

Sumber: Data Monografi Desa Tembeling, 2019

Berdasarkan tabel diatas bahwasannya perekonomian Desa Tembeling tahun 2017 bertumpu pada Hasil Sewa Tanah Kas Desa dan Dana bantuan dari APBN dan APBD serta bagi hasil Pajak dan Retribusi Daerah. Dana Desa merupakan Dana Alokasi dari APBN yang diperuntukkan untuk pembangunan Desa, Alokasi Dana Desa (ADD) adalah merupakan dana yang dialikasikan pemerintah kabupaten untuk desa yang nominalnya disesuaikan dengan Dana Alokasi umum yang diterima Kabupaten dari pemerintah pusat.

Gambar

Tabel 3.4  Jenis Pekerjaan
Tabel 3.6  Jumlah Pengangguran
Tabel 3.7  Perekonomian Desa

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi gula memberikan pengaruh sangat nyata terhadap kadar air, berpengaruh nyata terhadap total padatan terlarut, dan

Ho : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara metode latihan bagian dengan metode latihan keseluruhan terhadap pukulan forehand drive tenis meja pada kegiatan ekstrakurikuler

Sebutkan 3 dampak negative dari bacaan tersebut, apabila pasar tradisional hilang! Jawab : ………. Kita harus selalu menghargai dan memiliki rasa bangga terhadap budaya local. Sebutkan

Secara sistematik aplikasikan algoritma di atas bagi matriks jarak tertentu D yang diberikan untuk menghasilkan satu penyelesaian awal lawatan tertutup kepada TSP.. (iii)

• Cushing mendeskripsikan medulloblastoma sebagai tumor yang tumbuh dari vermis cerebellum dan dapat bermetastasis ke lokasi yang jauh serta lebih cenderung terjadi pada laki-laki

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah serta inayah-NYA, sehingga skripsi yang berjudul: “Upaya

Dengan menggunakan metode goal programming diperoleh hasil yang kurang optimal jika output yang dihasilkan terpilih 1 distributor karena masih ada kekurangan untuk

[r]