SOSIALISASI PANDUAN
Badan Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (BP2KB)
PENGURUS BP2KB PB IDI
Periode 2012-2015
DR.Dr.Aida Suriadiredja,Sp.KK (K) FINS-DV Ketua Dr.Djoni Darmadjaja,Sp.B.MARS Wk.Ketua Dr. Amran A.Raga Sekretaris Dr.Bambang Tutuko,Sp.An,KIC Anggota Dr.Robert Ganda Sentana,MS Anggota Dr.Doris Chandrawati Anggota Dr.Mahesa Paranadipa, MH Executive Manager BP2KBKEBIJAKAN PENJAMINAN MUTU
MELALUI PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN
Kedudukan IDI dalam Undang-undang
4
Undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
Pasal 1 butir 12
Organisasi profesi adalah Ikatan Dokter Indonesia untuk dokter dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia untuk dokter gigi.
Tugas & Wewenang
1. Melakukan pengawasan dan pembinaan etika profesi dokter. (Pasal 8) 2. Menyusun standar pendidikan & standar kompetensi dokter (Psl 26 & 27) 3. Menyelenggarakan serta membuat standar pendidikan & pelatihan kedokteran
berkelanjutan. (Pasal 28)
4. Memberikan rekomendasi ijin praktik. (Pasal 38)
5. Pembinaan & pengawasan kendali mutu serta kendali biaya. (Pasal 49)
AMANAH
“Setiap dokter atau dokter gigi yang berpraktik wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan kedokteran atau kedokteran gigi berkelanjutan yang
diselenggarakan oleh organisasi profesi dan lembaga lain yang diakreditasi oleh organisasi profesi …”
Pasal 28 ayat (1) UU No.29 Tahun 2004
Badan pengembangan pendidikan keprofesian berkelanjutan/Continuous Professional Development(BP2KB) adalah badan kelengkapan Pengurus Besar IDI. Bertugas Menyusun sistem pendidikan keprofesian berkelanjutan CPD di bidang Kedokteran, yang sejajar dan merupakan kelanjutan dan pendidikan dokter dan pendidikan dokter spesialis.
Per tanggal 1 April 2007 ditetapkan mulai pelaksanaan program P2KB
yang menggantikan program sebelumnya yaitu PKB (Pendidikan
Komponen yang terlibat dalam pelaksanaan program P2KB
BP2KB PB IDI
• Mengeluarkan kebijakan nasional program P2KB
• Menilai bobot pembelajaran kegiatan ilmiah (P2KB Eksternal) nasional dan internasional dalam satuan SKP IDI
• Mengakreditasi lembaga non IDI yang berhak menyelenggarakan kegiatan ilmiah yang bernilai SKP IDI
BP2KB IDI Wilayah
• Sebagai perpanjangan tangan BP2KB PB IDI
• Mengkoordinir pelaksanaan P2KB di setiap cabang di wilayahnya.
• Menilai bobot pembelajaran kegiatan ilmiah (P2KB Eksternal) lokal dalam satuan SKP IDI. Penilaian dibantu oleh ex-officio perhimpunan di level wilayah.
• Mengakreditasi lembaga non IDI yang berhak menyelenggarakan kegiatan ilmiah yang bernilai SKP IDI
Tim P2KB IDI Cabang
• Membina dan mengawasi pelaksanaan P2KB oleh anggotanya
• Melakukan verifikasi kegiatan P2KB dokter layanan primer yang dilaporkan yang dilakukan oleh Tim P2KB IDI Cabang.
Perhimpunan (PDSp) Komisi P2KB
• Mengkoordinir pelaksanaan program oleh dokter spesialis anggotanya. • Melakukan verifikasi kegiatan P2KB DSp.
Prinsip Program
Aktivitas
Dokumentasi
Rencana Pengembangan Diri (RPD)
1. Pertimbangkanlah beberapa hal di bawah ini
a. pekerjaan Sejawat selama ini khususnya kesalahan, kekurangan, ketidakpuasan sehingga Sejawat dapat merasakan bahwa Sejawat perlu meningkatkan suatu pengetahuan dan keterampilan tertentu
b. kondisi kesehatan masyarakat sehinga Sejawat dapat melihat apa yang dapat Sejawat lakukan sebagai seorang DPU yang bertanggung jawab
c. misi pribadi Sejawat, jangka pendek maupun jangka panjang d. jadwalkan pencapaian misi Sejawat itu
2. Tetapkan prioritas dari apa yang ingin Sejawat capai dalam 5 tahun mendatang yang dapat dirinci per tahunnya.
3. Pertimbangkan karir jangka panjang Sejawat
4. Lalu susun daftar kegiatan P2KB Sejawat untuk 1-5 tahun mendatang sesuai dengan prioritas, timbang betul kepentingan pengetahuan dan keterampilan itu untuk meningkatkan mutu praktik Sejawat.
Satuan Kredit Profesi (SKP)
Bukti kesertaan dalam program P2KB IDI Satuan Kredit Profesi(SKP) IDI
Kegiatan
Pribadi KegiatanInternal KegiatanEksternal
BP2KB PB IDI/IDI Wilayah
Kegiatan P2KB & Target Capaian
Kegiatan
Pribadi KegiatanInternal KegiatanEksternal
Ranah
Pembelajaran Ranah Profesi Ranah PengabdianMasyarakat/Profesi Ilmiah & PopulerRanah Publikasi
Ranah
Pengembangan Ilmu & Pendidikan
Tiga macam kegiatan pokok seorang dokter :
1. Dokter fungsional :
dokter/dokter spesialis yang melakukan
pelayanan kesehatan pada masyarakat.
2. Dokter yang bekerja di bidang pendidikan kesehatan.
3. Dokter yang bekerja di bidang manajemen kesehatan,
Dokter di kemiliteran/ kepolisian, Dokter bidang hukum
kesehatan, Dokter perusahaan asuransi dan lain-lain.
Pada kelompok ini diberikan penilaian bobot SKP yang berbeda dengan dokter
fungsional, karena kegiatan profesi sangat sedikit, sehingga kegiatan manajemennya dapat dianggap sebagai kegiatan profesi (maksimal 10 SKP pertahun masa kerja manajerialnya).
P2KB EKSTERNAL
Dikelompokkan berdasarkan :
1. Tingkat kegiatan ditinjau dari penyelenggara
1) Lokal ( penyelenggara pengurus cabang / wilayah ). 2) Nasional ( penyelenggara pengurus PB IDI/Perhimpunan).
3) Internasional (penyelenggara pengurus PB dan Pengurus Perhimpunan tingkat Dunia ).
Untuk lembaga non IDI yang terakreditasi, penilaian tingkat kegiatan berdasarkan status akreditasi lembaga non IDI. 2. Berdasarkan peserta kegiatan :
1) Dokter pelayanan primer 2) Dokter spesialis
Jenis peserta kegiatan ini menentukan ex-officio perhimpunan mana yang akan memberi rekomendasi SKP untuk kegiatan tersebut. Kegiatan yang diselenggarakan sebuah institusi yang melibatkan dokter dengan berbagai disiplin ilmu maka digolongkan sebagai kegiatan eksternal.
3. Berdasarkan jenis kegiatan :
1) Simposium/Seminar. 2) Workshop/Course
Hands on/wet : menggunakan mahluk hidup atau alat peraga.
PEMBERIAN SKP PADA P2KB EKSTERNAL
1. Untuk kegiatan dengan konten manajemen kesehatan, angka SKP
adalah 50% dari tabel diatas
2. Anggota tidak perlu melakukan konversi nilai SKP bila mengikuti
kegiatan yang diselenggarakan oleh PDSp, karena nilai SKP yang
tercantum pada sertifikat sudah valid
3. Konversi dilakukan oleh pengurus P2KB Pusat atau Wilayah pada
saat menetapkan SKP (oleh Pejabat Ex-officio Perhimpunan)
4. Nilai SKP yang diberikan oleh P2KB Wilayah adalah kegiatan yang
bersifat Lokal/Wilayah (penyelenggara adalah Organisasi pada
Materi Pelengkap Wajib
Dalam pelaksanaan kegiatan Ilmiah,
penyelenggara wajib menyertakan 2 pokok
bahasan sebanyak 1/7 waktu kegiatan.
1. Materi menyangkut Etika kedokteran
2. Materi tentang patient safety.
PENYELENGGARA P2KB EKSTERNAL
Semua stakeholders dalam pelayanan kesehatan/kedokteran merupakan pihak yang terlibat langsung dengan P2KB sehingga kegiatan P2KB dapat dilaksanakan oleh berbagai pihak di bawah ini.
Lembaga IDI:
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan organisasinya maupun perhimpunan suborganisasi IDI seperti perhimpunan dokter untuk anggota perhimpunannya sendiri atau untuk anggota perhimpunan lain (lintas bidang atau kegiatan P2KB terintegrasi).
Lembaga Non IDI:
a. Penyedia layanan kesehatan seperti Rumah Sakit , klinik-poliklinik. b. Pengguna layanan kesehatan seperti perusahaan, asuransi.
c. Institusi pendidikan misalnya fakultas kedokteran atau sekolah tinggi kesehatan. d. Departemen Kesehatan (Pusdiklat DepKes, Direktorat Pelayanan Medis Spesialis
Template Simbol Organisasi
• Semua sertifikat pelaksanaan kegiatan Ilmiah
harus menempatkan logo organisasi secara
benar.
• Lembaga non IDI yang telah terakreditasi
dapat menjadi Pelaksana (Organizing)
kegiatan sendiri dan mendapat nilai SKP.
• Lembaga non IDI yang belum terakreditasi
harus bekerjasama dengan lembaga IDI sesuai
Sertifikat Kegiatan
• Logo/ simbol lain berada di tengah dan
letaknya lebih rendah daripada logo
Kelengkapan Wajib Resertifikasi
1. Dokumen diri (KTA IDI, Ijazah, serkom lama,
STR lama)
2. Dokumen kegiatan P2KB
3. Surat pernyataan akan menjalankan Etika
(Spanmet), form dari IDI Cabang
4. Surat Keterangan Sehat dari IDI Cabang
setempat.
PEER GROUP
Adalah dokter mitra bestari yang ditunjuk oleh RS atas rekomendasi
Komite Medik yang dapat berasal dari Komite Medik, dokter lain di dalam RS tersebut, atau dokter dari luar RS.
Memiliki peran membantu Komite Medik di dalam menegakkan
profesionalisme tenaga medis atau dokter yang memberikan pelayanan di RS tersebut.
Disetarakan dengan peran pengurus bidang PDSm sehingga diberi penghargaan sebagai bagian dari ranah pengabdian profesi yaitu sebesar 2 SKP/tahun.