• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam ilmu taksonomi Sansevieria diklasifikasikan sebagai berikut:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINJAUAN PUSTAKA. Dalam ilmu taksonomi Sansevieria diklasifikasikan sebagai berikut:"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman

Dalam ilmu taksonomi Sansevieria diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdo m: Plantae, Divisio: Magnoliopyhta, Kelas: Liliopsida, Ordo: Liliales, Famili: Agavaceae, Genus: Sansevieria Thunb, Spesies: Sansevieria trivasciata (http/www.dunia flora, 2008).

Sansevieria memiliki akar serabut berwarna putih kekuningan sampai

kemerahan. Pada tanaman yang sehat, akarnya banyak dan berserabut. Akar tumbuh dari rimpang (rhizoma) yang dapat menghasilkan tunas anakan. Namun pada beberapa jenis seperti S. tom grumbly dan S.ballyii tunas anakan keluar dari ketiak daun melalui stolon (Tahir dan Sitanggang, 2008).

Selain terdapat akar juga terdapat organ yang menyerupai batang, orang menyebut organ ini sebagai rimpang atau rhizoma yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sari-sari makanan hasil fotosintesis. Rimpang juga berperan dalam perkembangbiakan. Rimpang menjalar di bawah dan kadang-kadang di atas permukaan tanah. Ujung organ ini merupakan jaringan meristem yang selalu tumbuh memanjang (http/www.dunia flora, 2008).

Tanaman Sansevieria mudah dikenali dari daunnya yang tebal dan banyak mengandung air (fleshy dan succulent). Struktur daun seperti ini membuat

Sansevieria tahan terhadap kekeringan. Proses penguapan air dan laju transpirasi

dapat ditekan. Daun tumbuh di sekeliling batang semu di atas permukaan tanah. Bentuk daun panjang dan meruncing pada bagian ujungnya (Pramono, 2008).

(2)

Bunga kecil sampai sangat besar dan amat menarik, kebanyakan banci, aktinomorf atau sedikit zigomorf. Hiasan bunga berupa tenda bunga yang menyerupai mahkota dengan atau tanpa pelekatan berupa buluh, terdiri atas 6 daun tenda bunga, jarang hanya 4 atau lebih dari 6, kebanyakan jelas tersusun dalam 2 lingkaran. Benang sari 6, jarang sampai 12 atau hanya 3, berhadapan dengan daun-daun tenda bunga. Tangkai sari bebas atau berlekatan dengan berbagai cara. Kepala sari beruang 2, membuka dengan celah membujur, jarang dengan suatu liang pada ujungnya (Tjitrosoepomo, 1994).

Buah Sansevieria adalah jenis buah beri, yaitu buah yang memiliki celah berisi biji. Warna kulit buah saat masih muda hijau, setelah tua ada yang merah, oranye, hitam, dan hijau kusam. Jumlah biji dalam satu celah antar spesies yang satu dengan yang lain berbeda, yaitu 1-4 biji. Saat masih muda kulit buah halus setelah tua kasar (Lingga, 2008).

Biji dihasilkan dari pembuahan serbuk sari pada kepala putik. Biji memiliki peran penting dalam perkembangbiakan tanaman. Biji Sansevieria berkeping tunggal seperti tumbuhan monokotil lainnya. Bagian paling luar dari

biji berupa kulit tebal yang berfungsi sebagai lapisan pelindung. Di sebalah dalam kulit terdapat embrio yang merupakan bakal calon tanaman (http/www.dunia flora, 2008).

Syarat Tumbuh Iklim

Pada malam hari tanaman ini membutuhkan temperatur 15-17,5°C dan siang hari 20-22,5°C, meski demikian Sansevieria sangat bandel terhadap tinggi rendahnya temperatur, tanaman Sansevieria bisa diletakan di berbagai tempat

(3)

misalnya di teras, di bawah atap atau di tempat-tempat yang agak kering (Santoso, 2006).

Ada dua jenis Sansevieria berdasarkan kebutuhannya terhadap cahaya matahari. Pertama, jenis Sansevieria yang membutuhkan cahaya matahari penuh atau full sun. Misalnya, Sansevieria cylindrica, Sansevieria liberica, Sansevieria

trifaciata. Tanaman Kedua, jenis Sansevieria yang menghendaki cahaya matahari

yang tidak langsung. ini tumbuh baik di tempat yang ternaungi. Sansevieria yang masuk dalam katagori ini umumnya berdaun kuning, misalnya Sansevieria

hyacinthoides dan jenis 'hahnii' (http/www.dunia flora, 2008).

Tempat Tumbuh

Keasaman (pH) media tanam yang ideal untuk Sansevieria adalah 5,5-7,5. Meskipun demikian tanaman ini bisa bertoleransi pada rentang pH 4,5-8,5. Pada kondisi asam, penyerapan hara nitrat dan fosfor akan terhambat. Kondisi asam juga mendorong bebasnya besi dan almunium yang justru merupakan racun bagi tanaman. Selain itu, media tanam yang terlalu asam merupakan tempat yang ideal bagi pertumbuhan patogen. Akibatnya, tanaman menjadi sangat rentan terhadap serangan penyakit yang disebabkan oleh jamur seprti busuk rimpang dan busuk daun (Pramono, 2008).

Stek Sansevieria

Cara penyetekan ini menggunakan bagian akar sebagai sarana perbanyakan tanaman. Pada stek batang tunas keluar dari mata tunas. Pada stek akar tunas keluar dari bagian akar yang mula-mula berbentuk seperti bintil. Bisa juga dari bekas potongannya yang mula-mula membentuk kalus. Dari kalus ini

(4)

berubah menjadi tunas atau akar. Ada beberapa jenis tanaman buah yang dapat diperbanyak dengan cara stek akar, antara lain jambu biji, sukun, jeruk dan kesemek (http://www.worldagroforestrycentre.org, 2008).

Perbedaan penampilan dari stek ini juga dimunculkan dari stek umur daun yang ditanam. Stek dari umur tua ternyata memberikan penampilan anakan yang berbeda dengan stek dari umur muda. Hal ini yang semakin memberikan daya tarik untuk mengkoleksi tanaman Sansevieria ini. Variasi penampilan dari jenis-jenis baru dapat dimunculkan melalui perbanyakan stek daun dan tidak selalu melalui perbanyakan generatif (Triharyanto dan Sutrisno, 2007).

Untuk menunjang keberhasilan perbanyakan tanaman dengan cara stek, tanaman sumber seharusnya mempunyai sifat-sifat unggul serta tidak terserang hama dan penyakit. Selain itu, manipulasi terhadap kondisi lingkungan dan status fisiologi tanaman sumber juga penting dilakukan agar tingkat keberhasilan stek tinggi. Kondisi lingkungan dan status fisiologi yang penting bagi tanaman sumber diantaranya adalah:

a. Status air : Stek lebih baik diambil pada pagi hari dimana bahan stek dalam kondisi turgid.

b. Temperatur : Tanaman stek lebih baik ditumbuhkan pada suhu 12°C-27°C. c. Cahaya : Durasi dan intensitas cahaya yang dibutuhkan tanaman sumber

tergantung pada jenis tanaman, sehingga tanaman sumber seharusnya ditumbuhkan pada kondisi cahaya yang tepat.

d. Kandungan karbohidrat : Untuk meningkatkan kandungan karbohidrat bahan stek yang masih ada pada tanaman sumber bisa dilakukan pengeratan untuk menghalangi translokasi karbohidrat. Pengeratan juga berfungsi

(5)

menghalangi translokasi hormon dan substansi lain yang mungkin penting untuk pengakaran, sehingga terjadi akumulasi zat-zat tersebut pada bahan stek. Karbohidrat digunakan dalam pengakaran untuk membangun kompleks makro molekul dan sebagai sumber energi. Walaupun kandungan karbohidrat bahan stek tinggi, tetapi jika rasio C/N rendah maka inisiasi akar juga akan terhambat karena unsur N berkorelasi negatif dengan pengakaran stek.

(Hartmann and Kaster, 1997).

Pada stek Sansevieria inisiasi akar di mulai 4-6 minggu setelah daun di akarkan, selanjutnya tunas baru akan tumbuh pada 3-4 bulan berikutnya, setiap helaian potongan daun bisa menghasilkan 1-5 anakan baru, tergantung pada kultivar, panjang potongan dan kondisi fisiologis daun selama pengakaran berlangsung (Lingga, 2005).

Media Tumbuh

Pasir sangat bagus digunakan sebagai media tanam Sansevieria, terutama yang ditempatkan dalam ruangan. Selain porositasnya tinggi, pasir mempunyai kapasitas tukar kation yang rendah sehingga sangat lambat dalam melepaskan unsur hara. Jenis pasir yang umum digunakan adalah pasir malang (http//www.wikipedia, 2009).

Sumber bahan organik bisa berupa sekam mentah, sekam bakar, cocopeat, dan cacahan akar pakis. Meskipun dibutuhkan dalam jumlah yang tidak banyak, bahan ini berfungsi untuk memperbaiki tingkat aerasi media tanam. Di samping itu, penggunaan arang sekam dapat menyediakan unsur kalium bagi tanaman (Triharyanto dan Sutrisno, 2007).

(6)

Teh mengandung senyawa-senyawa bermanfaat seperti poliefenol, tehofilin, flavanoid, tanin, vitamin C dan vitamin E serta sejumlah mineral Zn, Se, Mo, Ge dan Mg. Kandungan teh yang berupa mineral tersebut merupakan unsur essensial yang dibutuhkan oleh tanaman bila kekurangan salah satu dari unsur tersebut maka pertumbuhan akan terganggu atau mengalami defisiensi. Keuntungan penutupan tanah bahan organik paling tidak memperbaiki kelembaban, dan menambah humus tanah, salah satu contoh pemberian mulsa atau penutup tanah adalah ampas teh (Dwidjoseputro, 1994).

Kompos sangat dianjurkan karena dapat memperbaiki produktifitas tanah. Secara fisik kompos bisa menggemburkan tanah, memperbaiki aerase dan drainase tanah secara kimia kompos dapat meningkatkan kapasitas tukar kation, ketersediaan unsur hara, secara biologis kompos merupakan sumber makanan bagi mikroorganisme tanah (Hanafiah, 2005).

Sekam bakar dikenal sebagai campuran media yang cukup baik untuk mengalirkan air, sehingga media tetap terjaga kelembabannya. Namun selain arang, sekam juga punya kemampuan untuk menjernihkan air dan juga menghalang penyakit. Bahkan kandungan nitrogen yang dimilikinya, diyakini bisa meningkatkan kesuburan dari media tanaman. Komposisi kimiawi dari arang sekam sendiri terdiri dari SiO2 dengan kadar 52% dan C sebanyak 31%. Sementara kandungan lainnya terdiri dari Fe2O3, K2O, MgO, CaO, MnO, dan Cu dengan jumlah yang kecil serta beberapa bahan organik lainnya. Dengan kandungan yang lengkap, membuat bahan ini jadi pilihan utama bagi penghobi tanaman hias untuk memberikannya dalam media tanam (http//www.tabloidgallery, 2008).

(7)

Bahan Tanam

Batang sebagai bahan stek dapat berasal dari bagian tengah, pangkal, atau pucuk dan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Bahan stek berasal dari pucuk seringkali masih terlalu muda sehingga lunak mengakibatkan stek menjadi lemah dan akhirnya mati. Pada stek pucuk merupakan bagian yang paling meristematik, yang artinya sel-sel dalam jaringan sangat aktif membelah sehingga tunas lebih cepat muncul dan tunas yang dihasilkan lebih banyak. Kemampuan stek membentuk akar dan tunas dipengaruhi oleh kandungan karbohidrat dan keseimbangan hormon yang tercermin pada C/N rasio. Bahan stek

dengan C/N rasio yang tinggi akan lebih mudah membentuk akar (Salisbury dan Ross, 1995).

Pada stek daun bagian tengah memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi dibandingkan dengan bagian atas. Pada awal penyetekan karbohidrat berperan penting dalam metabolisme tanaman yang menghasilkan energi kemudian digunakan untuk pertumbuhan akar (Hardjati, 2005).

Bahan awal perbanyakan yang dapat digunakan pada stek daun dapat berupa lembaran daun atau lembaran daun beserta petiol. Bahan awal pada stek daun tidak akan menjadi bagian dari tanaman baru. Penggunaan bahan yang mengandung kimera periklinal dihindari agar tanaman-tanaman baru yang dihasilkan bersifat true to type. Akar dan tunas baru pada stek daun berasal dari jaringan meristem primer atau meristem sekunder. Pada tanaman Bryophyllum, akar dan tunas baru berasal dari meristem primer pada kumpulan sel-sel tepi daun dewasa, tetapi pada tanaman, pada Sansevieria akar dan tunas baru berkembang dari meristem sekunder dari hasil pelukaan. Pada beberapa spesies seperti

(8)

Peperomia, akar dan tunas baru muncul dari jaringan kalus yang terbentuk dari aktivitas meristem sekunder karena pelukaan. Masalah pada stek daun secara umum adalah pembentukan tunas-tunas adventif, bukan akar adventif. Pembentukan akar adventif pada daun lebih mudah dibandingkan pembentukan tunas adventif. Secara teknis stek daun dilakukan dengan cara memotong daun dengan panjang 7,5–10 cm atau memotong daun beserta petiolnya kemudian ditanam pada media (Hartmann and Kaster, 1997).

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan dalam penggunaan ruang diperlihatkan oleh kelompok burung migran yang umumnya menempati wilayah mudflat untuk mencari makan dan istirahat sebanyak 34

Laboratorium Dasar Teknik Kimia 1 ii zat pengotor akan menjadi tidak stabil dan pudar.Lalu untuk membuat larutan pH 4.5 digunakan larutan Natrium Aseta yang telah diturunkan

Pemberian obat hanya atas dasar pengobatan ulangan dari dokter Diklofenak natrium Antiinflamasi dan antirematik Maksimal 10 tablet 25 mg. Pemberian obat hanya atas dasar

 plasenta yang sedikit yang sedikit dan dan tidak tidak meluas. Kehamilan dengan dengan perdarahan perdarahan seperti seperti ini tetap ini tetap beresiko beresiko walaupun

Untuk menganalisis distribusi yang paling tepat untuk memodelkan trafik jaringan, pada Tugas Akhir ini dilakukan dua cara, yang pertama adalah membandingkan probability

Lalu ia berkata kepada saya, ‘Saya ingin melihat seseorang yang mengerti tentang apa makna takut kepada Allah?’ Lalu ia berkata, “Sesungguhnya sebagian besar

Pada pasien dengan dermatitis atopi onset dini, sensitisasi yang dimediasi IgE sering muncul beberapa minggu atau bulan setelah lesi muncul, 4 menunjukkan bahwa kulit merupakan

Secara geologi endapan gambut terdapat pada dataran rendah yang disusun satuan endapan aluvium yang terbentuk Kala Holosen dan berada diatas batupasir dari Formasi Kuke yang