• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SLEMAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SLEMAN"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

AKUNTABILITAS

KINERJA

INSTANSI

PEMERINTAH

DINAS

PERINDUSTRIAN DAN

PERDAGANGAN

KABUPATEN SLEMAN

TAHUN 2018

(2)

ii

hidayah-Nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LKjIP) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman Tahun 2018 ini bisa tersusun sesuai dengan ketentuan dan waktu yang ditetapkan.

Besar harapan kami bahwa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini bisa memberikan banyak manfaat kepada berbagai pihak yang berkepentingan, baik secara internal untuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan sendiri maupun untuk berbagai instansi lain, sebagai acuan pencapaian kinerja maupun sebagai suatu laporan capaian realisasi kinerja yang bisa menjadi penilaian terhadap keberhasilan organisasi.

Akhirnya, kami juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah bekerja sama sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini tersusun secara komprehensif.

Sleman, 8 Februari 2019

(3)

iii

DAFTAR TABEL ………... iv

DAFTAR GAMBAR ………. vi

DAFTAR LAMPIRAN ………. vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1. Latar Belakang ……… 1

I.2. Tugas Pokok Dan Fungsi ……. ... 2

I.3. Sumber Daya Manusia ...………. 12

I.4. Keuangan ...………... 14

I.5. Sarana dan Prasarana ………. ... 24

I.6. Isu Strategis ... 26

BAB II PERENCANAAN KERJA ………... 27

II.1. Visi dan Misi ...………... 27

II.2. Hubungan Visi, Misi, Tujuan-Sasaran RPJMD Dengan Tujuan-Sasaran Renstra ……….. 28

II.3. Perjanjian Kinerja ………. 32

II.4. Indikator Kinerja Utama ...………...35

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 37

III.1. Kerangka Pengukuran Kinerja ………... 37

III.2. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) ……… 38

III.3. Capaian Kinerja Sasaran Strategis ………... 39

III.4. Evaluasi Kinerja Sasaran Strategis ………... 42

III.5. Akuntabilitas Keuangan………. 61

III.6. Prestasi Tahun 2018 ... 63

(4)

iv

Tabel I.1 PNS Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Tahun 2018 Menurut Golongan ………... 12

Tabel I.2 PNS Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Tahun 2018 Menurut Tingkat Pendidikan ……… ... 13

Tabel I.3 Anggaran dan Realisasi Anggaran Belanja Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Kabupaten Sleman Tahun 2018 ... 14

Tabel I.4 Kegiatan, Anggaran dan Realisasi Belanja Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Kabupaten Sleman

Tahun 2018 ... 15

Tabel I.5 Sarana dan Prasarana Dinas Perindustrian dan

Perdagangan ... ... 24

Tabel II.1 Penjabaran Misi Kabupaten Sleman dalam

Tujuan, Sasaran RPJMD serta Tujuan dan

Sasaran Renstra ... 30

Tabel II.2 Indikator Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan

yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD ... 33

Tabel II.3. Indikator Kinerja Utama Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Sleman ... 35

Tabel III.1 Nilai dan Predikat Kinerja ... 37

Tabel III.2 Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Tahun 2018 ... ... 38

Tabel III.3 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018 dan 2017…. 39

Tabel III.4 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Tahun 2018 ... 40

(5)

v

Tahun 2018 ...……… 44

Tabel III.8 Perhitungan Nilai Rata-Rata Indeks Kepuasan..

Masyarakat Tahun 2018 ...……… 44

Tabel III.9 Realisasi Indikator Sasaran Peningkatan Retribusi

Yang Bisa Dipungut Tahun 2018 ...……… 46 Tabel III.10. Realisasi Indikator Sasaran Jumlah Tempat Usaha Industri

Makanan yang dimonitor Tahun 2018... 48 Tabel III.11 Realisasi Indikator Sasaran Jumlah Tempat usaha

Yang Dimonitor Tahun 2018 ... 49 Tabel III.12 Realisasi Indikator Sasaran Nilai Ekspor Tahun 2018 ... 50 Tabel III.13 Realisasi Indikator Sasaran Cakupan Pembinaan

Pedagang Tahun 2018 ...……… 53 Tabel III.14 Realisasi Indikator Sasaran Jumlah Pedagang Kaki Lima

Yang Menempati Lokasi Yang Telah Ditentukan Tahun2018... 56 Tabel III.15 Realisasi Indikator Persentase Pertumbuhan

Nilai Produksi Industri Tahun 2018 ... 57 Tabel III.16 Realisasi Indikator Sasaran Sampah Pasar Yang Bisa Dikelola

dan Diangkut ke TPA Tahun 2018 ...……… 60 Tabel III.17. Analisis Efisiensi Pencapaan Sasaran Strategis Tahun 2018 … 62

(6)

vi

(7)

vii

Lampiran III. Perbandingan Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pasar Kabupaten Sleman Tahun 2017, 2018 dan Rencana Target 2021 Lampiran IV. Business Process Pencapaian Indikator Kinerja Utama

(8)

Bab I Pendahuluan Halaman 1

BAB I

PENDAHULUAN

aporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance.

Memperhatikan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah maka disusunlah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran Renstra SKPD, realisasi pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator sasaran. Realisasi yang dilaporkan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan kinerja Tahun 2018 yaitu tahun kedua Renstra SKPD Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman Tahun 2017 – 2021.

L

(9)

Bab I Pendahuluan Halaman 2

Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Sleman Nomor 95 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut:

Tugas : Melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang perindustrian dan bidang perdagangan.

Fungsi : 1. Penyusunan rencana kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan;

2. Perumusan kebijakan teknis urusan pemerintahan bidang perindustrian dan urusan pemerintahan bidang perdagangan;

3. Pelaksanaan, pelayanan, pembinaan, dan pengendalian urusan pemerintahan bidang perindustrian dan urusan pemerintahan bidang perdagangan;

4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan bidang perindustrian dan urusan pemerintahan bidang perdagangan; dan

5. Pelaksanaan kesekretariatan dinas;

6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya dan/atau sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Susunan organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan terdiri dari: 1. Kepala Dinas

2. Sekretariat

Tugas : Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan urusan umum, urusan kepegawaian, urusan keuangan, urusan perencanaan, evaluasi, serta mengoordinasikan pelaksanaan tugas satuan organisasi.

Fungsi : 1) penyusunan rencana kerja Sekretariat; 2) perumusan kebijakan teknis kesekretariatan; 3) penyelenggaraan urusan umum;

4) penyelenggaraan urusan kepegawaian; 5) penyelenggaraan urusan keuangan;

6) penyelenggaraan urusan perencanaan dan evaluasi;

7) pengoordinasian penyelenggaraan tugas satuan organisasi lingkup Dinas Perindustrian dan Perdagangan; dan

8) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Sekretariat dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan

(10)

Bab I Pendahuluan Halaman 3

1) Subbagian Umum dan Kepegawaian

Tugas : Menyiapkan bahan pelaksanaan urusan umum dan urusan kepegawaian.

Fungsi : a) penyusunan rencana kerja Subbagian Umum dan Kepegawaian; b) perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan umum dan

kepegawaian;

c) pengelolaan persuratan dan kearsipan;

d) pengelolaan perlengkapan, keamanan dan kebersihan; e) pengelolaan dokumentasi dan informasi;

f) penyusunan perencanaan kebutuhan, pengembangan dan pembinaan pegawai;

g) pelayanan administrasi pegawai dan pengelolaan tata usaha kepegawaian; dan

h) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbagian Umum dan Kepegawaian.

2) Subbagian Keuangan

Tugas : Menyiapkan bahan pelaksanaan urusan keuangan. Fungsi : a) penyusunan rencana kerja Subbagian Keuangan;

b) perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan keuangan;

c) pelaksanaan perbendaharaan, pembukuan, dan pelaporan keuangan; dan

d) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbagian Keuangan.

3) Subbagian Perencanaan, dan Evaluasi

Tugas : Menyiapkan bahan melaksanakan urusan perencanaan dan evaluasi. Fungsi : a) penyusunan rencana kerja Subbagian Perencanaan dan Evaluasi;

b) perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan perencanaan dan evaluasi;

c) pengoordinasian penyusunan rencana kerja Sekretariat dan rencana kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan;

d) pengkoordinasian evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kerja Sekretariat dan pelaksanaan kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan; dan

(11)

Bab I Pendahuluan Halaman 4

Perencanaan dan Evaluasi. 3. Bidang Perindustrian

Tugas : Melaksanakan pembinaan dan pengembangan produksi, pengembangan usaha industri, serta pengawasan dan pengendalian industri.

Fungsi : 1) penyusunan rencana kerja Bidang Perindustrian;

2) perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan produksi, usaha industri, serta pengawasan dan pengendalian industri

3) pelaksanaan pembinaan dan pengembangan produksi industri 4) pelaksanaan pembinaan dan pengembangan usaha industri

5) pelaksanaan pembinaan pengawasan dan pengendalian industri; dan 6) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bidang

Perindustrian.

Bidang Perindustrian terdiri dari:

1) Seksi Pengembangan Produksi Industri

Tugas : Menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan dan pengembangan produksi industri.

Fungsi : a) penyusunan rencana kerja Seksi Pengembangan Produksi Industri; b) perumusan kebijakan teknis pengembangan produksi industri; c) pembinaan dan pengembangan produksi industri;

d) pembinaan dan pengembangan teknologi sarana dan prasarana produksi industri;

e) pembinaan penerapan standar produksi; dan;

f) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi Pengembangan Produksi Industri

2) Seksi Pengembangan Usaha Industri

Tugas : Menyiapkan bahan pembinaan dan pengembangan usaha mandiri. Fungsi : a) penyusunan rencana kerja Seksi Pengembangan Usaha Industri;

b) perumusan kebijakan teknis pengembangan usaha industri; c) pembinaan dan pengembangan usaha industri;

d) pembinaan dan pengembangan kewirausahaan industri;

e) pembinaan dan pengembangan manajemen usaha industri; dan f) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi

(12)

Bab I Pendahuluan Halaman 5

Tugas : Menyiapkanbahan pelaksanaan dan pembinaan pengawasan dan pengendalian usaha industri.

Fungsi : a) penyusunan rencana kerja Seksi Pengawasan dan Pengendalian Industri;

b) perumusan kebijakan teknis pengawasan dan pengendalian usaha industri;

c) penyusunan data industri;

d) pelaksanaan dan pembinaan standarisasi dan sertifikasi produk industri;

e) pelaksanaan pengawasan dan pengendalian usaha industri; dan f) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi

Pengawasan dan Pengendalian Industri.

4. Bidang Usaha Perdagangan

Tugas : Melaksanakan pembinaan dan pengembangan usaha perdagangan, pemantauan distribusi dan pemasaran produk, dan pengawasan usaha perdagangan.

Fungsi : 1) penyusunan rencana kerja Bidang Usaha Perdagangan;

2) perumusan kebijakan teknis pembinaan, dan pengembangan usaha perdagangan, pemantauan distribusi dan pemasaran produk, dan pengawasan usaha perdagangan dan metrologi legal;

3) pelaksanaan pembinaan dan pengembangan usaha perdagangan; 4) pelaksanaan pemantauan distribusi dan pemasaran produk; 5) pengawasan usaha perdagangan dan metrologi legal; dan

6) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bidang Usaha Perdagangan

Bidang Usaha Perdagangan terdiri dari:

1) Seksi Pengembangan Usaha Perdagangan

Tugas : Menyiapkan bahan pembinaan dan pengembangan usaha perdagangan. Fungsi : a) penyusunan rencana kerja Seksi Pengembangan Usaha

(13)

Bab I Pendahuluan Halaman 6

perdagangan;

c) penyusunan data usaha perdagangan;

d) pembinaan dan pengembangan usaha perdagangan;

e) pelayanan izin reparatir alat ukur, takar, timbangan dan perlengkapan; f) pelayanan rekomendasi usaha distributor pupuk bersubsidi;

g) pelayanan izin operasional 24 (dua puluh empat) jam pusat perbelanjaan dan toko modern; dan

h) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi Pengembangan Usaha Perdagangan

2) Seksi Distribusi dan Pemasaran

Tugas : Menyiapkan bahan pemantauan distribusi dan pemasaran produk Fungsi : a) penyusunan rencana kerja Seksi Distribusi dan Pemasaran

Perdagangan;

b) perumusan kebijakan teknis pemantauan distribusi dan pemasaran produk;

c) penyusunan data produk perdagangan;

d) pelaksanaan pemantauan harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting;

e) pelaksanaan pemasaran produk; dan

f) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi Distribusi dan Pemasaran.

3) Seksi Pengawasan Usaha Perdagangan

Tugas : Menyiapkan bahan pengawasan usaha perdagangan dan metrologi legal.

Fungsi : a) penyusunan rencana kerja Seksi Pengawasan Usaha Perdagangan; b) perumusan kebijakan teknis pengawasan usaha perdagangan; c) pengawasan perizinan usaha;

d) pengawasan peredaran bahan berbahaya; e) pengawasan Metrologi Legal; dan

f) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi Pengawasan Usaha Perdagangan.

(14)

Bab I Pendahuluan Halaman 7

Tugas : Melaksanakan pengelolaan keamanan dan kebersihan perdagangan tradisional, pengelolaan bangunan dan perdagangan, serta pengelolaan retribusi perdagangan tradisional.

Fungsi : 1) penyusunan rencana kerja Bidang Pengelolaan Fasilitas Perdagangan Tradisional;

2) perumusan kebijakan teknis pengelolaan keamanan dan kebersihan, pengelolaan bangunan dan perdagangan, serta pengelolaan retribusi pasar;

3) pengelolaan keamanan dan kebersihan pasar; 4) pengelolaan bangunan dan perdagangan; 5) pengelolaan retribusi pasar; dan

6) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bidang Pengelolaan Fasilitas Perdagangan Tradisional.

Bidang Pengelolaan Fasilitas Pasar terdiri dari:

a. Seksi Keamanan dan Kebersihan Perdagangan Tradisional

Tugas : Menyiapkan bahan pengelolaan keamanan dan kebersihan pasar dan pedagang kaki lima.

Fungsi : a) penyusunan rencana kerja Seksi Keamanan dan Kebersihan Perdagangan Tradisional;

b. perumusan kebijakan teknis pengelolaan keamanan dan kebersihan pasar dan pedagang kaki lima;

c. pengelolaan keam anan pasar kabupaten, resto dan selter pedagang kaki lima;

d. pelaksanaan pengelolaan kebersihan pasar kabupaten, resto dan selter pedagang kaki lima; dan

e. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi Keamanan dan Kebersihan Perdagangan Tradisional

b) Seksi Sarana dan Prasarana Perdagangan Tradisional

Tugas : Menyiapkan bahan pelaksanaan dan pembinaan pengelolaan sarana dan prasarana pasar dan pedagang kaki lima.

Fungsi : a) penyusunan rencana kerja Seksi Sarana dan Prasarana Perdagangan Tradisional;

(15)

Bab I Pendahuluan Halaman 8

Tradisional;

c) pembangunan dan pemeliharaan bangunan dan fasilitas pendukung pasar sesuai dengan kewenangannya;

d) pengendalian pemanfaatan bangunan dan fasilitass pendukung pasar; dan

e) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi Sarana dan Prasarana Perdagangan Tradisional.

c) Seksi Retribusi Perdagangan Tradisional

Tugas : Menyiapkan bahan pengelolaan retribusi pasar dan pendapatan lainnya, serta pelayanan perizinan pasar

Fungsi : a) penyusunan rencana kerja Seksi Retribusi Perdagangan Tradisional; b) perumusan kebijakan teknis pengelolaan retribusi pasar dan

pendapatan lainnya;

c) pelaksanaan pelayanan perizinan pasar; dan

d) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi Retribusi Perdagangan Tradisional.

6. Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Tradisional

Tugas : Melaksanakan pembinaan, pengembangan, penataan, dan pengendalian pasar dan pedagang kaki lima.

Fungsi : 1) penyusunan rencana kerja Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Tradisional;

2) perumusan kebijakan teknis pembinaan, pengembangan, dan penataan pasar dan pedagang kaki lima;

3) pembinaan pedagang pasar dan pedagang kaki lima; 4) pengembangan pasar;

5) penataan dan pengendalian pedagang pasar dan pedagang kaki lima; dan

6) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Tradisional.

(16)

Bab I Pendahuluan Halaman 9

1) Seksi Pembinaan Perdagangan Tradisional

Tugas : Menyiapkan bahan pengelolaan pembinaan pedagang pasar dan pedagang kaki lima.

Fungsi : a) penyusunan rencana kerja Seksi Pembinaan Perdagangan Tradisional;

b) perumusan kebijakan teknis pembinaan pedagang pasar dan pedagang kaki limaa;

c) pembinaan pedagang pasar dan komunitas di lingkungan pasar; d) pembinaan pedagang kaki lima; dan;

e) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi Pembinaan Perdagangan Tradisional

2) Seksi Pengembangan Perdagangan Tradisional

Tugas : Menyiapkan bahan pelaksanaan pengembangan sarana dan prasarana pasar dan pedagang kaki lima.

Fungsi : a) penyusunan rencana kerja Seksi Pengembangan Perdagangan Tradisional;

b) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan sarana dan prasarana pasar dan pedagang kaki lima;

c) pelaksanaan pengembangan sarana dan prasarana pasar dan pedagang kaki lima;

d) pelaksanaan promosi pasar; dan;

e) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi Pengembangan Perdagangan Tradisional

3) Seksi Penataan Perdagangan Tradisional

Tugas : Menyiapkan bahan pelaksanaan penataan dan pengendalian pedagang pasar dan pedagang kaki lima.

Fungsi : a) penyusunan rencana kerja Seksi Penataan Perdagangan Tradisional;

b) perumusan kebijakan teknis penataan dan pengendalian pedagang pasar dan pedagang kaki lima;

c) pelaksanaan penataan dan pengendalian komunitas pasar;

d) penataan dan penertiban pedagang terhadap zonasi sarana dan prasarana pedagang dan komunitas di lingkungan pasar;

(17)

Bab I Pendahuluan Halaman 10

Penataan Perdagangan Tradisional; 7. Unit Pelaksana Teknis

Unit Pelaksana Teknis mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas Perindustrian dan Perdagangan. 8. Kelompok Jabatan Fungsional

mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan sesuai dengan keahlian.

(18)

Bab I Pendahuluan Halaman 11 Gambar 1.1.

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

(19)

Bab I Pendahuluan Halaman 12 Gambaran sumberdaya manusia Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman tahun 2018 tersaji dalam tabel – tabel di bawah ini:

Tabel I.1

PNS Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018 Menurut Golongan

IV III II I

1 Kepala Dinas 1 1

2 Jabatan Fungsional

1. Penyuluh Perindag 1 6 7

2. Pelaksana Metrologi Legal 3 3

3. Pelaksana Arsiparis 1 1

3 Sekretariat 2 10 6 1 19

4 Bidang Perindustrian 1 6 2 9

5 Bidang Usaha Perdagangan 1 8 1 10

6 Bidang Pengelolaan Fasilitas

Perdagangan 1 5 3 9

7

Bidang Pembinaan dan

Pengembangan Perdagangan Tradisional

2 3 4 0 9

8 UPT Pelayanan Metrologi

Legal 0 3 1 0 4

9 UPT Pelayanan Pasar Wil. I 0 3 17 4 24

10 UPT Pelayanan Pasar Wil II 0 3 10 7 20

11 UPT Pelayanan Pasar Wil III 0 3 15 1 19

12

UPT Pelayanan Pasar Wil IV 0 3 19 2 24

13

UPT Pelayanan Pasar Wil. V 0 4 4 0 8

9 60 83 15 167

Jumlah

Jumlah

No Dinas/Sekretariat/Bidang Golongan

(20)

Bab I Pendahuluan Halaman 13 Tabel I.2

PNS Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018 Menurut Tingkat Pendidikan

S-2 S-1 D-III SLTA SLTP SD

1 Kepala Dinas 1 1

2 Jabatan Fungsional

1. Penyuluh Perindag 1 5 1 7

2. Pelaksana Metrologi Legal 3 3

3. Pelaksana Arsiparis 1 1

3 Sekretariat 4 3 - 11 1 19

4 Bidang Perindustrian 2 3 1 3 9

5 Bidang Usaha Perdagangan 2 5 2 1 10

6 Bidang Pengelolaan Fasilitas

Perdagangan Tradisional 3 3 2 1 9

7 Bidang Pembinaan dan Pengembangan

Perdagangan Tradisional 2 3 3 1 9

UPT Pelayanan Metrologi Legal 2 1 1 4

UPT Pelayanan Pasar Wilayah I 2 13 5 4 24

UPT Pelayanan Pasar Wilayah II 2 11 2 5 20

UPT Pelayanan Pasar Wilayah III 2 1 12 3 1 19

UPT Pelayanan Pasar Wilayah IV 1 15 7 1 24

UPT Pelayanan Pasar Wilayah V 3 3 2 8

17 36 4 76 22 12 167

Jumlah Pendidikan

Jumlah

No Dinas/Sekretariat/Bidang

Selain itu untuk melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan pada akhir bulan Desember 2018 juga didukung oleh 20 orang Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan 78 orang Pegawai Harian Lepas (PHL) dan 90 tenaga outsourcing.

(21)

Bab I Pendahuluan Halaman 14 Jumlah anggaran belanja Tahun 2018 sebesar Rp.38.030.861.900,00 dengan realisasi sebesar Rp.35.593.165.063,00 atau 93,59% dengan rincian sebagai berikut:

Tabel I.3

Anggaran dan Realisasi Anggaran Belanja

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman Tahun 2018

No. Jenis Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) %

1. 2. Belanja Langsung a. Belanja pegawai b. Belanja barang/jasa c. Belanja modal

Belanja Tidak Langsung

28.220.364.282,00 4.126.912.250,00 16.017.407.197,00 8.076.044.835,00 9.810.497.618,50 26.316.854.795,00 4.057.944.550,00 15.302.920.095,00 6.955.990.150,00 9.276.310.268,00 93,25 98,33 95,54 86,13 94,55 Jumlah 38.030.861.900,50 35.593.165.063,00 93,59 Gambar 1.2.

Realisasi Belanja Tahun 2018

Belanja Langsung pegawai 11% Belanja Langsung barang/jasa 43% Belanja Langsung modal 20% Belanja Tidak Langsung 26%

REALISASI (RP.)

I.4. Keuangan

(22)

Bab I Pendahuluan Halaman 15 Anggaran dan realisasi belanja langsung tersebut terdiri dari 69 kegiatan sebagaimana tercantum pada tabel berikut:

Tabel I.4

Kegiatan, Anggaran dan Realisasi Belanja

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman Tahun 2018

No Jenis Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % A Belanja Tidak Langsung 9.810.497.618,50 9.276.310.268 94,55

1. Gaji dan Tunjangan 9.507.730.786,00 9.084.433.420 95,55 2. Insentif 302.766.832,50 191.876.848 63,37 B Belanja Langsung 28.220.364.282 26.316.854.395 93,25 1. Peningkatan Pengawasan 51.857.000 51.751.000 99,80 Keam anan Pangan dan

Bahan Berbahaya

a. Belanja Pegawai 22.170.000 22.170.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 29.687.000 29.581.000 99,64 c. Belanja Modal - - -2. Pengawasan Keam anan 26.459.000 25.738.000 97,28 dan Kesehatan Makanan

Hasil Industri

a. Belanja Pegawai 6.015.000 6.015.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 20.444.000 19.723.000 96,47 c. Belanja Modal - - -3. Pengendalian Keam anan 94.420.000 93.758.500 99,30 Lingkungan

a. Belanja Pegawai 26.450.000 26.450.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 57.970.000 57.808.500 99,72 c. Belanja Modal 10.000.000 9.500.000 95,00 4. Pengawasan Perijinan 14.185.000 14.145.000 99,72 Usaha Industri (TDI/IUI)

a. Belanja Pegawai 6.870.000 6.870.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 7.315.000 7.275.000 99,45 c. Belanja Modal - - -5. Pengawasan Perijinan 36.700.000 36.680.000 99,95 Usaha Perdagangan a. Belanja Pegawai 14.355.000 14.355.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 22.345.000 22.325.000 99,91 c. Belanja Modal - - -6. Peningkatan Kapasitas 83.044.400 83.024.900 99,98 Aparat Dalam Rangka

Siskam swakarsa di Daerah

a. Belanja Pegawai 5.220.000 5.220.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 77.824.400 77.804.900 99,97 c. Belanja Modal - -

(23)

-Bab I Pendahuluan Halaman 16

No Jenis Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % 7. Pelatihan Keteram pilan 207.102.000 204.116.000 98,56 Berusaha Bagi Keluarga

Miskin

a. Belanja Pegawai 11.895.000 11.895.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 195.207.000 192.221.000 98,47 c. Belanja Modal - - -8. Pengawasan Pem anfaatan 120.000.000 116.968.000 97,47 Tanah

a. Belanja Pegawai 43.710.000 43.710.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 76.290.000 73.258.000 96,03 c. Belanja Modal - - -9. Peningkatan Operasi dan 239.320.400 238.602.900 99,70 Pem eliharaan Prasarana

dan Sarana Persam pahan

a. Belanja Pegawai 31.750.000 31.750.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 207.570.400 206.852.900 99,65 c. Belanja Modal - - -10. Peningkatan Peran 177.739.400 174.080.900 97,94 Serta Masyarakat Dalam

Pengelolaan Persam pahan

a. Belanja Pegawai 54.200.000 54.200.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 113.564.400 109.905.900 96,78 c. Belanja Modal 9.975.000 9.975.000 100,00 11. Pem antauan Kualitas 17.230.000 16.581.000 96,23 Lingkungan

a. Belanja Pegawai 1.440.000 1.440.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 15.790.000 15.141.000 95,89 c. Belanja Modal - - -12. Pengem bangan Produksi 130.956.000 125.960.000 96,18 Ram ah Lingkungan

a. Belanja Pegawai 8.550.000 8.550.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 122.406.000 117.410.000 95,92 c. Belanja Modal - - -13. Pengkajian dan Pengem - 130.659.000 124.625.500 95,38 bangan Sistem Inform asi

a. Belanja Pegawai 9.405.000 9.405.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 121.254.000 115.220.500 95,02 c. Belanja Modal - - -14. Pengelolaan Website 19.160.000 19.152.500 99,96 a. Belanja Pegawai 13.680.000 13.680.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 5.480.000 5.472.500 99,86 c. Belanja Modal - -

(24)

-Bab I Pendahuluan Halaman 17

15. Perencanaan, Penyeleng- 106.320.000 105.070.000 98,82 garaan dan Pengem

an Usaha Kecil Menengah

a. Belanja Pegawai 13.395.000 13.395.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 92.925.000 91.675.000 98,65 c. Belanja Modal - - -16. Pengem bangan Sarana 392.082.500 357.965.901 91,30 Prom osi Hasil Produksi

a. Belanja Pegawai 19.470.000 19.470.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 372.612.500 338.495.901 90,84 c. Belanja Modal - - -17. Pem antauan Pengelolaan 10.560.000 10.465.000 99,10 Penggunaan Dana

Pem erintah Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

a. Belanja Pegawai 5.445.000 5.445.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 5.115.000 5.020.000 98,14 c. Belanja Modal - - -18. Pengem bangan Sarana 221.076.077 152.679.200 69,06 Pem asaran Produk Usaha

Mikro Kecil Menengah

a. Belanja Pegawai 51.361.000 51.361.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 106.085.077 40.278.200 37,97 c. Belanja Modal 63.630.000 61.040.000 -19. Penyelenggaraan 136.387.500 135.584.350 99,41 Pem binaan Industri Rum ah

Tangga, Industri Kecil dan Industri Menengah

a. Belanja Pegawai 14.180.000 14.026.850 98,92 b. Belanja Barang/Jasa 122.207.500 121.557.500 99,47 c. Belanja Modal - - -20. Penyelenggaraan Prom osi 1.356.514.000 1.343.228.233 99,02 Produk Usaha Mikro

Koperasi

a. Belanja Pegawai 151.020.000 151.020.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 1.205.494.000 1.192.208.233 98,90 c. Belanja Modal - - -21. Pem anfaatan Fasilitas 13.005.000 11.935.000 91,77 Pem erintah Untuk Usaha

Kecil Menengah dan Koperasi

a. Belanja Pegawai 6.840.000 6.840.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 6.165.000 5.095.000 82,64 c. Belanja Modal - -

(25)

-Bab I Pendahuluan Halaman 18

22. Penggunaan Dana 11.362.500 10.942.500 96,30 Pem erintah Bagi Usaha

Mikro Kecil Menengah

a. Belanja Pegawai 5.130.000 5.130.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 6.232.500 5.812.500 93,26 c. Belanja Modal - - -23. Penyusunan dan Pengum - 288.587.500 282.381.500 97,85 pulan Data dan Statistik

Daerah a. Belanja Pegawai 210.619.000 210.559.000 99,97 b. Belanja Barang/Jasa 77.968.500 71.822.500 92,12 c. Belanja Modal - - -24. Pengelolaan Dokum en 30.427.000 29.802.250 97,95 SKPD a. Belanja Pegawai 14.175.000 13.605.000 95,98 b. Belanja Barang/Jasa 16.252.000 16.197.250 99,66 c. Belanja Modal - - -25. Penyediaan Jasa 146.880.000 143.840.000 97,93 Adm inistrasi Keuangan

a. Belanja Pegawai 146.880.000 143.840.000 97,93 b. Belanja Barang/Jasa - - c. Belanja Modal - - -26. Penyediaan Jasa 4.596.442.900 4.513.098.569 98,19 Keam anan dan Kebersihan

Kantor

a. Belanja Pegawai 2.067.523.500 2.009.199.500 97,18 b. Belanja Barang/Jasa 2.528.919.400 2.503.899.069 99,01 c. Belanja Modal - - -27. Penunjang Pelayanan 1.441.279.000 1.343.383.874 93,21 Adm inistrasi Perkantoran

a. Belanja Pegawai 6.493.000 6.493.000 b. Belanja Barang/Jasa 1.434.286.000 1.336.399.274 93,18 c. Belanja Modal 500.000 491.600 -28. Pem eliharaan Rutin/ 1.463.364.455 1.233.814.315 84,31 Berkala Gedung, Kendara

an, Peralatan, Mesin dan Meubelair

a. Belanja Pegawai 2.792.000 2.792.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 1.213.689.770 988.538.565 81,45 c. Belanja Modal 246.882.685 242.483.750 98,22 29. Pengelolaan Kepegawaian 58.180.000 55.998.500 96,25 dan Peningkatan Kapasitas

Pegawai

a. Belanja Pegawai 19.305.000 19.020.000 98,52 b. Belanja Barang/Jasa 38.875.000 36.978.500 95,12 c. Belanja Modal - -

(26)

-Bab I Pendahuluan Halaman 19

30. Penyusunan Laporan 53.414.500 49.862.000 93,35 Capaian Kinerja dan

Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD a. Belanja Pegawai 26.084.500 26.040.000 99,83 b. Belanja Barang/Jasa 27.330.000 23.822.000 87,16 c. Belanja Modal - - -31. Penyusunan Perencanaan 31.435.000 31.418.000 99,95 Kerja SKPD a. Belanja Pegawai 16.155.000 16.155.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 15.280.000 15.263.000 99,89 c. Belanja Modal - - -32. Peningkatan Pengawasan 109.054.950 109.037.200 99,98 Peredaran Barang dan

Jasa a. Belanja Pegawai 50.065.250 50.065.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 57.989.700 57.972.200 99,97 c. Belanja Modal 1.000.000 1.000.000 -33. Pelayanan Perijinan 41.204.050 40.593.450 98,52 Perdagangan a. Belanja Pegawai 24.630.000 24.630.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 16.574.050 15.963.450 96,32 c. Belanja Modal - - -34. Penyelenggaraan dan 513.704.100 226.080.235 44,01 Pengem bangan UPT

Kem etrologian Daerah

a. Belanja Pegawai 34.100.000 34.100.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 185.479.100 179.980.235 97,04 c. Belanja Modal 294.125.000 12.000.000 4,08 35. Pem antauan Harga dan 304.316.000 263.177.000 86,48 Inform asi Ketersediaan

Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting

a. Belanja Pegawai 22.800.000 22.800.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 53.356.000 13.356.000 25,03 c. Belanja Modal 228.160.000 227.021.000 -36. Pengem bangan Database 55.320.000 55.209.000 99,80 Inform asi Potensi

Unggulan

a. Belanja Pegawai 12.825.000 12.825.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 42.495.000 42.384.000 99,74 c. Belanja Modal - - -37. Mem bangun Jejaring 136.560.000 136.560.000 100,00 Dengan Eksportir

a. Belanja Pegawai 8.865.000 8.865.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 127.695.000 127.695.000 100,00 c. Belanja Modal - -

(27)

-Bab I Pendahuluan Halaman 20

No Jenis Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % 38. Prom osi Produk Daerah 949.325.700 913.141.156 96,19 a. Belanja Pegawai 26.850.000 26.850.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 922.475.700 886.291.156 96,08 c. Belanja Modal - - -39. Penyem purnaan 63.590.000 59.906.500 94,21 Perangkat Peraturan,

Kebijakan dan Pelaksana an Operasional

a. Belanja Pegawai 24.570.000 24.570.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 39.020.000 35.336.500 90,56 c. Belanja Modal - - -40. Pengem bangan Pasar 155.682.500 155.682.500 100,00 dan Distribusi Barang/

Produk

a. Belanja Pegawai 17.625.000 17.625.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 138.057.500 138.057.500 100,00 c. Belanja Modal - - -41. Peningkatan Sistem dan 112.564.000 112.564.000 100,00 Jaringan Inform asi

Perdagangan a. Belanja Pegawai 17.520.000 17.520.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 95.044.000 95.044.000 100,00 c. Belanja Modal - - -42. Sosialisasi Peningkatan 47.438.500 45.578.500 96,08 Penggunaan Produk Dalam Negeri a. Belanja Pegawai 15.390.000 15.390.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 32.048.500 30.188.500 94,20 c. Belanja Modal - - -43. Pem binaan Organisasi 83.540.000 82.183.900 98,38 Pedagang Kaki Lim a dan

Asongan

a. Belanja Pegawai 12.330.000 12.330.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 71.210.000 69.853.900 98,10 c. Belanja Modal - - -44. Pendataan dan Penataan 110.425.000 109.978.400 99,60 Pedagang Kaki Lim a

a. Belanja Pegawai 23.520.000 23.520.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 86.905.000 86.458.400 99,49 c. Belanja Modal - - -45. Pem binaan Tam an 397.248.000 393.052.725 98,94 Kuliner

a. Belanja Pegawai 18.775.000 18.775.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 248.254.000 245.518.725 98,90 c. Belanja Modal 130.219.000 128.759.000 98,88

(28)

Bab I Pendahuluan Halaman 21

46. Pem eliharaan/Rehabilitasi 2.451.125.550 2.204.598.355 89,94 Bangunan Sarana dan

Prasarana Ekonom i

a. Belanja Pegawai 12.480.000 12.480.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 463.441.000 462.459.805 99,79 c. Belanja Modal 1.975.204.550 1.729.658.550 87,57 47. Kajian Pengem bangan 353.600.000 338.027.200 95,60 Pasar

a. Belanja Pegawai 33.500.000 33.500.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 30.100.000 26.192.000 87,02 c. Belanja Modal 290.000.000 278.335.200 95,98 48. Penataan Dam pak 785.792.000 772.209.700 98,27 Pem bangunan Sarana

dan Prasarana Ekonom i

a. Belanja Pegawai 94.588.000 94.588.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 691.204.000 677.621.700 98,03 c. Belanja Modal - - -49. Pem bangunan Sarana 4.955.877.000 4.386.249.790 88,51 dan Prasarana Ekonom i

a. Belanja Pegawai 64.080.000 64.080.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 161.948.400 160.935.040 99,37 c. Belanja Modal 4.729.848.600 4.161.234.750 87,98 50. Peningkatan Pelayanan 369.113.100 365.517.600 99,03 Pasar a. Belanja Pegawai 12.570.000 12.570.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 296.543.100 292.999.600 98,81 c. Belanja Modal 60.000.000 59.948.000 99,91 51. Pem binaan Perdagangan 88.126.900 80.395.700 91,23 Tradisional a. Belanja Pegawai 15.165.000 15.165.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 72.961.900 65.230.700 89,40 c. Belanja Modal - - -52. Penataan Perdagangan 458.540.000 439.791.500 95,91 Tradisional a. Belanja Pegawai 90.760.000 90.760.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 367.780.000 349.031.500 94,90 c. Belanja Modal - - -53. Pengem bangan Kapasitas 637.268.000 626.686.250 98,34 Pranata Pengukuran, Standarisasi, Pengujian dan Kualitas a. Belanja Pegawai 32.750.000 32.680.000 99,79 b. Belanja Barang/Jasa 604.518.000 594.006.250 98,26 c. Belanja Modal - -

(29)

-Bab I Pendahuluan Halaman 22

54. Pengem bangan Sistem 317.000.000 310.338.800 97,90 Inovasi Teknologi

Industri

a. Belanja Pegawai 22.860.000 22.568.800 98,73 b. Belanja Barang/Jasa 294.140.000 287.770.000 97,83 c. Belanja Modal - - -55. Penguatan Kem am puan 757.847.000 753.200.982 99,39 Industri Berbasis

Teknologi

a. Belanja Pegawai 32.000.000 31.750.000 99,22 b. Belanja Barang/Jasa 725.847.000 721.450.982 99,39 c. Belanja Modal - - -56. Pem binaan Industri 105.000.000 103.762.250 98,82 Kecil dan Menengah

dalam m em perkuat jaringan klaster industri

a. Belanja Pegawai 12.245.000 11.984.400 97,87 b. Belanja Barang/Jasa 92.755.000 91.777.850 98,95 c. Belanja Modal - - -57. Pem anfaatan Sum ber Daya 99.344.000 93.899.000 94,52 Bagi Industri Kecil dan

Menengah

a. Belanja Pegawai 7.650.000 7.650.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 91.694.000 86.249.000 94,06 c. Belanja Modal - - -58. Kerjasam a Kem itraan 418.955.000 408.140.000 97,42 Industri Mikro Kecil dan

Menengah dengan Swasta

a. Belanja Pegawai 12.580.000 12.580.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 406.375.000 395.560.000 97,34 c. Belanja Modal - - -59. Pem binaan Kem am puan 191.997.800 190.359.300 99,15 Teknologi Industri

a. Belanja Pegawai 16.245.000 15.195.000 93,54 b. Belanja Barang/Jasa 175.752.800 175.164.300 99,67 c. Belanja Modal - - -60. Pengem bangan dan 190.302.000 185.687.050 97,57 Pelayanan Teknologi

Industri

a. Belanja Pegawai 14.650.000 13.860.000 94,61 b. Belanja Barang/Jasa 175.652.000 171.827.050 97,82 c. Belanja Modal - - -61. Pem binaan Sentra 174.899.500 172.380.300 98,56 Industri

a. Belanja Pegawai 19.980.000 19.980.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 118.419.500 117.857.000 99,52 c. Belanja Modal 36.500.000 34.543.300 94,64

(30)

Bab I Pendahuluan Halaman 23

62. Pengem bangan Citra 362.421.900 350.324.698 96,66 Positif dan Prom osi Potensi

Kabupaten Slem an

a. Belanja Pegawai 90.789.000 90.179.000 99,33 b. Belanja Barang/Jasa 271.632.900 260.145.698 95,77 c. Belanja Modal - - -63. Monitoring dan Evaluasi 40.581.000 36.516.000 89,98 Sarana dan Prasarana

Fisik

a. Belanja Pegawai 4.210.000 4.210.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 36.371.000 32.306.000 88,82 c. Belanja Modal - - -64. Penguatan Pelaksanaan 22.474.000 22.464.500 99,96 Reform asi Birokrasi

a. Belanja Pegawai 12.150.000 12.150.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 10.324.000 10.314.500 99,91 c. Belanja Modal - - -65. Penyusunan Perencanaan 233.117.000 230.590.300 98,92 Pem bangunan Perindustri-

an, perdagangan, koperasi dan penanam an m odal

a. Belanja Pegawai 22.315.000 22.315.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 210.802.000 208.275.300 98,80 c. Belanja Modal - - -66. Intensifikasi dan 264.382.000 252.134.450 95,37 Ekstensifikasi Sum

Sum ber Pendapatan Daerah

a. Belanja Pegawai 109.557.000 107.191.000 97,84 b. Belanja Barang/Jasa 154.825.000 144.943.450 93,62 c. Belanja Modal - - -67. Monev Penguatan Modal 86.585.000 86.280.000 99,65 a. Belanja Pegawai 16.785.000 16.785.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 69.800.000 69.495.000 99,56 c. Belanja Modal - - -68. Penatausahaan Keuangan 59.227.600 58.319.712 98,47 dan Aset SKPD a. Belanja Pegawai 31.980.000 31.177.000 97,49 b. Belanja Barang/Jasa 27.247.600 27.142.712 99,62 c. Belanja Modal - - -69. Evaluasi PAD 10.665.000 9.583.000 89,85 a. Belanja Pegawai 2.580.000 2.580.000 100,00 b. Belanja Barang/Jasa 8.085.000 7.003.000 86,62 c. Belanja Modal - -

(31)

-Bab I Pendahuluan Halaman 24 Sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan kegiatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel I.5

Sarana dan Prasarana Dinas Perindustrian dan Perdagangan

No Uraian 31-12-2017 (Rp.) Bertambah Berkurang (Rp.) 31-12-2018 (Rp.) (Rp.)

A Tanah - - - -

B Peralatan dan Mesin 9.241.659.929,47 2.303.896.742,56 64.132.000,00 11.481.424.672,03 1. Alat Besar 475.318.200,00 955.337.000,00 1.430.655.200,00 2. Alat Angkutan 3.075.725.000,00 645.002.800,00 64.132.000,00 3.656.595.800,00

3. Alat Bengkel dan Alat

Ukur 903.959.785,00 903.959.785,00 4. Alat Pertanian/ Peternakan 9.947.500,00 9.947.500,00

5. Alat Kantor dan

Rumah Tangga 4.330.699.644,47 644.083.942,56 4.974.783.587,03

6. Alat Studio dan

Komunikasi 443.209.800,00 59.473.000,00 502.682.800,00 7. Alat Kedokteran 8. Alat Laboratorium 9. Alat Persenjataan/ Keamanan 2.800.000,00 2.800.000,00

C Gedung dan Bangunan 51.877.015.307,07 275.724.434.883,64 134.025.959.800,90 193.575.490.389,81 1. Bangunan Gedung 51.877.015.307,07 275.724.434.883,64 134.025.959.800,90 193.575.490.389,81 2. Bangunan Monumen

D Jalan, Irigasi, dan Jaringan 222.370.500,00 225.473.000,00 - 447.843.500,00

1. Jalan dan Jembatan

217.547.000,00 2. Bangunan Air/Irigasi 217.547.000,00 217.547.000,00 3. Instalasi 44.192.000,00 44.192.000,00 4. Jaringan 4.823.500,00 181.281.000,00 186.104.500,00

E Aset Tetap Lainnya 19.495.100,00 4.521.600,00 - 24.016.700,00

(32)

Bab I Pendahuluan Halaman 25

No Uraian 31-12-2017 (Rp.) Bertambah Berkurang (Rp.) 31-12-2018 (Rp.) (Rp.) 1. Buku Perpustakaan 19.495.100,00 491.600,00 19.986.700,00 2. Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan 4.030.000,00 4.030.000,00

3. Hewan Ternak dan

Tumbuhan F Konstruksi Dalam Pengerjaan 2.014.465.755,00 5.545.798.500,00 6.318.063.055,00 1.242.201.200,00 1. Konstruksi dalam Pengerjaan 2.014.465.755,00 5.545.798.500,00 6.318.063.055,00 1.242.201.200,00 Jumlah Aktiva Tetap 63.375.006.591,54 283.804.124.726,20 140.408.154.855,90 206.770.976.461,84 G Aset Tak Berwujud

78.610.000,00 94.470.000,00 - 173.080.000,00 1. Software Komputer 49.610.000,00 94.470.000,00 144.080.000,00 2. Lisensi/Franchise

3. Hak Paten/Hak Cipta

4. Hasil Kajian

29.000.000,00

29.000.000,00

5. DED

6. Aset Tak Berwujud

dalam Pengerjaan H Aset Kemitraan 1. Aset Kemitraan I Aset Lain-lain 900.886.482,08 900.886.482,08 Jumlah Total 63.453.616.591,54 284.799.481.208,28 141.309.041.337,98 206.944.056.461,84

(33)

Bab I Pendahuluan Halaman 26 Beberapa isu strategis atau permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut: 1. Belum optimalnya kemitraan antar pelaku usaha.

2. Masih rendahnya daya saing produk Sleman di pasar nasional maupun global 3. Belum lancarnya distribusi bahan pokok/barang strategis

4. Masih kurangnya kualitas manajemen pengelolaan usaha bagi UMKM 5. Terbatasnya akses modal, pasar dan adopsi teknologi

6. Kondisi fisik sebagian pasar tradisional kurang memadai dan tidak bisa menampung seluruh pedagang.

7. Sarana dan prasarana pasar kurang memadai.

8. Sebagian besar tanah yang dipakai untuk lokasi pasar belum ada legalitasnya. 9. Masih rendahnya kesadaran pedagang untuk mentaati peraturan.

10. Sumberdaya manusia yang tersedia sangat terbatas baik kualitas maupun kuantitas.

11. Anggapan masyarakat tentang citra pasar tradisional yang kumuh, kotor, dan tidak aman.

12. Belum optimalnya pengelolaan sampah dari sisi pemilahan dan pengolahannya.

(34)

Bab II Perencanaan Kinerja Halaman 27

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

erdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Satuan Kerja Perangkat Daerah diwajibkan membuat Rencana Strategis (Renstra SKPD) yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan bersifat indikatif. Hal tersebut dimaksudkan agar perencanaan pembangunan nasional dan kegiatan pembangunannya berjalan efektif, efisien dan bersasaran.

Dalam pelaksanaan tugasnya, sebagaimana tertuang dalam Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman 2017-2021, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman harus ikut mewujudkan visi Kabupaten Sleman

Tahun 2016-2021, yaitu: “Terwujudnya Masyarakat Sleman yang Lebih Sejahtera,

Mandiri, Berbudaya dan Terintegrasikannya Sistem E-Government Menuju

Smart Regency Pada Tahun 2021”

Dalam upaya mewujudkan visi tersebut, Kabupaten Sleman menetapkan 5 (lima) misi, yaitu:

Misi 1: Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas birokrasi yang responsif dan penerapan e-govt yang terintegrasi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat

Misi 2: Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan menjangkau bagi semua lapisan masyarakat

Misi 3: Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan , aksesibilitas, dan kemampuan ekonomi rakyat, serta penanggulangan kemiskinan

B

(35)

Bab II Perencanaan Kinerja Halaman 28

Misi 4: Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya alam, penataan ruang, lingkungan hidup dan kenyamanan

Misi 5: Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender yang proporsional.

Dari lima misi tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman ikut berkontribusi melaksanakan misi 1, misi 2, misi 3, dan misi 4.

ntuk mewujudkan Misi, Kabupaten Sleman menetapkan Tujuan dan Sasaran RPJMD. Selanjutnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan menetapkan tujuan dan sasaran Renstra yang mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Berikut Penjabaran misi Kabupaten Sleman dalam Tujuan dan Sasaran RPJMD yang terkait fungsi perindustrian dan perdagangan serta penjabarannya dalam Tujuan, dan Sasaran Renstra :

U

(36)

Bab II Perencanaan Kinerja Halaman 30 Tabel II.1.

Penjabaran Misi Kabupaten Sleman dalam Tujuan, Sasaran RPJMD serta Tujuan dan Sasaran Renstra

Misi Tujuan RPJM Tujuan Renstra Sasaran RPJM Sasaran Renstra Indikator

Sasaran Renstra

Target Indikator Sasaran Renstra Tahun-

2017 2018 2019 2020 2021 Misi 1 Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah Meningkatkan tata kelola perindustrian dan perdagangan Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan daerah Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Predikat LAKIP Dinas Perindustrian dan Perdagangan A A A A A Persentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100% 100% Meningkatnya kualitas pelayanan publik Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Indeks Kepuasan Masyarakat 78,87 78,80 78,87 78,90 79,00 Meningkatnya kemandirian keuangan daerah Meningkatnya PAD Dinas Perindustrian dan Perdagangan Peningkatan retribusi yang bisa dipungut 3,27% 3,17% 2,56% 2,49% 2,43% Misi 2 Meningkatkan pembangunan manusia Meningkatkan keamanan pangan pada target usaha Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat Meningkatnya keamanan pangan pada target usaha

Jumlah tempat usaha industri makanan yang dimonitor 30 35 35 35 35

(37)

Bab II Perencanaan Kinerja Halaman 31 Sasaran Renstra 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah usaha yang dimonitor 29 29 29 29 29 Misi 3 Meningkatkan pemerataan ekonomi masyarakat Memantapkan daya saing sektor perindustrian dan perdagangan Pertumbuhan ekonomi Meningkatnya daya saing sektor perdagangan Nilai ekspor (US $) 42.500.000 43.000.000 43.500.000 44.000.000 45.000.000 Cakupan pembinaan pedagang 3,88% 3,87% 3,87% 3,86% 3,88% Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pasar tradisional Persentase pasar dalam kondisi baik 39,60% 46,80% 49,10% 58,70% 59,52% Meningkatnya ketertiban PKL Jumlah pedagang kaki lima yang menempati lokasi yang telah ditentukan 1.064 PKL 1.314 PKL 1.424 PKL 1.529 PKL 1.723 PKL Nilai produksi industri Meningkatnya daya saing sektor perindustrian Persentase pertumbuhan nilai produksi 2,8 2,9 3 3,1 3,2 Misi 4 Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan kenyamanan masyarakat Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan kenyamanan pedagang pasar Meningkatnya kualitas lingkungan hidup Meningkatnya pengelolaan sampah di pasar tradisional Sampah pasar yang bisa dikelola dan diangkut ke TPA 100% 100% 100% 100% 100%

(38)

Bab II Perencanaan Kinerja Halaman 32 erjanjian kinerja merupakan hal sangat penting yang perlu dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan pemerintahan serta merupakan wacana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perjanjian kinerja yang dilakukan instansi dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perjanjian kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi menjadi lebih baik, sehingga tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah sesuai pilihan prioritas.

Perjanjian kinerja tahunan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman ini merupakan alat yang bermanfaat untuk mengetahui apakah instansi dapat melaksanakan tugas yang telah dibebankan dan mengukur besaran capaian target yang ditetapkan.

Perjanjian kinerja tahunan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman disusun mengacu kepada Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan tahun 2017-2021 yang mendasarkan pada program pembangunan daerah sebagaimana tertera dalam RPJMD 2017-2021.

Ini berarti indikator kinerja kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman harus diarahkan untuk mencapai target kinerja sesuai dengan kewenangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman yang telah dicantumkan dalam target kinerja RPJMD.

Berdasarkan urusan dan kewenangan yang dimiliki serta dalam rangka pencapaian misi Pemerintah Kabupaten Sleman, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman berkontribusi untuk mewujudkan misi ke 1, yaitu Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas birokrasi yang responsif dan penerapan e-govt yang terintegrasi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat; misi ke-2, yaitu Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan menjangkau bagi semua lapisan masyarakat; misi ke 3, yaitu Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan, aksesibilitas dan kemampuan ekonomi rakyat, serta penanggulangan kemiskinan; dan misi ke 4, yaitu

P

(39)

Bab II Perencanaan Kinerja Halaman 33 Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya alam, penataan ruang, lingkungan hidup dan kenyamanan.

Indikator kinerja dalam Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 merupakan alat ukur keberhasilan kinerja dalam mendukung pencapaian visi misi Kabupaten Sleman dalam melaksanakan program-program selama kurun waktu 2017-2021.

Pencapaian indikator kinerja ditunjukkan dengan pencapaian output dan outcome program Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman yang menjadi indikator pada RPJMD. Rincian selengkapnya mengenai indikator kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD dapat dilihat pada Tabel II.2.

Tabel II.2

Indikator Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

No Indikator Target Kinerja Tahun- Kondisi

Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD 2017 2018 2019 2020 2021 1 Predikat LAKIP Dinas Perindustrian dan Perdagangan A A A A A A 2 Persentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100% 100% 100% 3 Indeks Kepuasan Masyarakat 78,74 78,8 78,87 78,9 79,00 79,00 4 Peningkatan Retribusi yang bisa dipungut 3,27% 3,17% 2,56% 2,49% 2,43% 2,43% 5 Jumlah tempat usaha industri 30 35 35 35 35 35

(40)

Bab II Perencanaan Kinerja Halaman 34 Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD 2017 2018 2019 2020 2021 makanan yang dimonitor 6 Jumlah usaha yang dimonitor 29 29 29 29 29 29 7 Nilai ekspor 42.500.000 US $ 43.000.000 US $ 43.500.000 US $ 44.000.000 US $ 45.000.000 US $ 45.000.000 US $ 8 Cakupan pembinaan pedagang 3,88% 3,87% 3,87% 3,86% 3,88% 3,88% 9 Persentase pasar dalam kondisi baik 39,06% 46,80% 49,10% 58,70% 59,52% 59,52% 10 Jumlah pedagang kaki lima yang menempati lokasi yang telah ditentukan 1.064 PKL 1.314 PKL 1.424 PKL 1.529 PKL 1.723 PKL 1.723 PKL 11 Persentase pertumbuhan nilai produksi industri 2,8 2,9 3 3,1 3,2 3,2 12 Sampah pasar yang bisa dikelola dan diangkut ke TPA 100% 100% 100% 100% 100% 100%

(41)

Bab II Perencanaan Kinerja Halaman 35 Dari 12 (dua belas) indikator kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan, terdapat enam indikator yang ditetapkan sebagai Indikator Kinerja Utama. Ke-enam indikator kinerja utama tersebut adalah sebagaimana tersaji pada Tabel II.3. berikut ini:

Tabel II.3. Indikator Kinerja Utama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman

No Kinerja Utama Indikator Kinerja

Utama Rumus Perhitungan SKPD Penanggung jawab Unit Pelaksana 1 Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar

Predikat LAKIP Predikat LAKIP Dinas

Perindustriandan Perdagangan atas penilaian dari Inspektorat Kab.

Disperindag Sekretariat

2 Meningkatnya daya

saing sektor perdagangan

Nilai ekspor Besaran total seluruh

ekspor komoditas pada tahun yang bersangkutan

Disperindag Bidang Usaha

Perdagangan 3 Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Indeks Kepuasan Masyarakat

Jumlah nilai IKM yang dilaksanakan dibagi seluruh IKM di SKPD dikalikan 100%

Disperindag Sekretariat

4 Meningkatnya kualitas

sarana dan prasarana pasar traisional

Persentase pasar dalam kondisi baik

Jumlah pasar kabupaten dalam kondisi baik dibagi jumlah seluruh pasar kabupaten Disperindag Bidang Pengelolaan Fasilitas Perdagangan Tradisional 5 Meningkatnya pengelolaan sampah di pasar tradisional Sampah pasar yang bisa dikelola dan diangkut ke TPA

Jumlah sampah pasar yang bisa dikelola dan diangkut ke TPA dibagi Jumlah sampah pasar x 100 Disperindag Bidang Pengelolaan Fasilitas Perdagangan Tradisional 6 Meningkatnya daya saing sektor perindustrian Persentase pertumbuhan nilai produksi industri

Selisih nilai produksi IKM pada tahun yang

bersangkutan dengan nilai produksi IKM pada tahun sebelumnya dibagi nilai produksi IKM pada tahun

Disperindag Bidang

Perindustrian

(42)

Bab II Perencanaan Kinerja Halaman 36 Utama Penanggung jawab Pelaksana sebelumnya dikalikan 100%

(43)

Dalam upayanya untuk dapat mencapai target indiKator kinerja tahun 2019, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman akan mengupayakan hal-hal sebagai berikut:

No Indikator Kinerja Target

2018

Rencana Aksi 1 Persentase temuan hasil pemeriksaan

yang ditindaklanjuti

100% Pada evaluasi kegiatan dan koordinasi rutin akan terus disampaikan keharusan mengikuti aturan dalam pelaksanaan kegiatan dan

pengadministrasian

2. Predikat LAKIP Dinas A  Mensosialisasikan target capaian kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan kepada semua staf

 Mengupayakan pencapaian target indiKator kinerja

 Secara rutin melakukan evaluasi pencapaian target indikator (triwulanan) agar bisa diupayakan pemecahan hambatan pencapaian

3 Indeks Kepuasan Masyarakat 78,87  Berupaya meningkatkan pelayanan publik, khususnya pelayanan langsung kepada masyarakat.

 Meningkatkan pengelolaan informasi publik melalui penyediaan informasi baik yang sifatnya rutin, berkala, maupun serta merta  Melakukan upaya perbaikan fasilitas-fasilitas

pendukung pelayanan publik 4 Peningkatan retribusi yang bisa

dipungut

2,56%  Melakukan pendampingan administrasi bagi petugas pengelola pemungutan dan penyetoran retribusi

 Melakukan intensifikasi dengan melakukan penagihan atas tunggakan retribusi pedagang 5 Jumlah tempat usaha industri makanan

yang dimonitoring

35  Mengoptimalkan Tim

 Mensosialisasikan secara langsung tentang kesehatan makanan kepada IKM

6 Jumlah usaha yang dimonitor 29  Mengoptimalkan koordinasi dengan perangkat daerah terkait

 Mensosialisasikan secara langsung tentang perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan

7 Persentase pertumbuhan nilai produksi industri

3 Mendorong pertumbuhan produksi industri dan pemasaran produk industri, khususnya bagi industri kecil dengan memberikan pembinaan

(44)

untuk pendataan dan pembinaan terhadap eksportir

 Memfasilitasi IKM untuk bisa membuat jejaring dengan eksportir

9 Cakupan pembinaan pedagang 3,87%  Mengoptimalkan koordinasi dengan paguyuban pedagang pasar

 Mengoptimalkan koordinasi dengan lembaga pendidikan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk memberikan pembinaan bagi pedagang melalui program pengabdian masyarakat

10 Persentase pasar dalam kondisi baik 49,10%  Melakukan pemeliharaan secara rutin terhadap bangunan pasar

 Secara bertahap melakukan revitalisasi bangunan pasar baik dengan dana APBN maupun dana APBD

 Mengupayakan agar Roadmap pembangunan pasar dapat terpenuhi sesuai jadwal

11 Jumlah PKL yang menempati lokasi yang sudah ditentukan

1.424  Koordinasi secara optimal dengan pemerintah setempat

 Penyediaan shelter-shelter bagi PKL 12 Sampah pasar yan bisa diangkut ke

TPA

100%  Secara bertahap mengupayakan pengolahan dan pemilahan sampah

 Mengupayakan penyediaan tempat sampah tertutup di pasar

(45)

Bab III Akuntabilitas Kinerja Halaman 37

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

apaian kinerja organisasi dilihat melalui capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dan capaian pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran indikator kinerja sasaran strategis organisasi yang telah ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja.

Penilaian keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi perlu dilakukan melalui pengukuran kinerja. Pengukuran dilakukan dengan cara membandingkan realisasi terhadap target atas indikator kinerja yang telah ditetapkan sesuai dokumen Perjanjian Kinerja pada tahun berjalan.

Predikat nilai capaian kinerja dikelompokkan dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut:

Tabel III.1

Nilai dan Predikat Kinerja

No Nilai Kinerja Predikat Kinerja

1 > 95 s.d. 100% Sangat berhasil

2 > 80 s.d. 95 Berhasil

3 > 50 s.d. 80 Cukup berhasil

4 < 50 Tidak berhasil

Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil persentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 100%. Angka capaian kinerja terhadap hasil persentase capaian indikator

C

(46)

Bab III Akuntabilitas Kinerja Halaman 38 kinerja yang mencapai kurang dari 0% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 0%

Dari hasil evaluasi kinerja, selanjutnya akan dilakukan analisis pencapaian kinerja yang menggambarkan penyebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.

Capaian indikator Kinerja Utama (IKU) diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis yang ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Hasil perhitungan capaian indikator kinerja utama Dinas Perindustrian dan Perdagangan pada tahun 2018, dapat dilihat pada Tabel III.2.

Tabel III.2. Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

Predikat LAKIP Dinas Perindustrian dan Perdagangan A Belum ada hasil penilaian Belum bisa dihitung Nilai Ekspor 43.000.000 US $ 41.963.299,13 US $ 97,58

Indeks Kepuasan Masyarakat 78,80 82,10 104,19

Persentase pasar dalam kondisi baik

46,80% 53,49% 114,29

Sampah pasar yang bisa dikelola dan diangkut ke TPA

100% 100% 100%

Persentase pertumbuhan nilai produksi industri

2,9 3,05 105,18%

(47)

Bab III Akuntabilitas Kinerja Halaman 39 Dari indikator kinerja utama tersebut indikator kinerja nilai ekspor tidak dapat tercapai. Permasalahan terkait tidak tercapainya indikator tersebut dijelaskan lebih lanjut pada sub bab Evaluasi Kinerja Sasaran Strategis.

Berikut ini adalah data perbandingan capaian Indikator Kinerja Utama tahun 2018 dengan tahun 2017.

Tabel III.3. Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018 dan 2017

Indikator Kinerja Utama Capaian 2018 Capaian 2017 Predikat LAKIP Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Belum ada penilaian A Nilai Ekspor 41.963.299,13 US $ 39.316.185,53 US $

Indeks Kepuasan Masyarakat 82,10 80,70

Persentase pasar dalam kondisi baik 53,49% 52,38% Sampah pasar yang bisa dikelola dan

diangkut ke TPA

100% 100%

Persentase pertumbuhan nilai produksi industri

3,05 2,9

Dari hasil perbandingan capaian tahun 2018 dan 2017 tersebut dapat dilihat bahwa semua indikator kinerja utama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman tahun 2018 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2017

Berdasarkan urusan dan kewenangan yang dimiliki serta dalam rangka pencapaian misi Pemerintah Kabupaten Sleman, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman berkontribusi untuk mewujudkan misi ke 1, yaitu Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas birokrasi yang responsif dan penerapan e-govt yang terintegrasi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat; misi ke-2, yaitu Meningkatkan

(48)

Bab III Akuntabilitas Kinerja Halaman 40 pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan menjangkau bagi semua lapisan masyarakat; misi ke 3, yaitu Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan, aksesibilitas dan kemampuan ekonomi rakyat, serta penanggulangan kemiskinan; dan misi ke 4, yaitu Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya alam, penataan ruang, lingkungan hidup dan kenyamanan.

Indikator kinerja dalam Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 merupakan alat ukur keberhasilan kinerja dalam mendukung pencapaian visi misi Kabupaten Sleman dalam melaksanakan program-program selama kurun waktu 2017-2021.

Pencapaian indikator kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman untuk tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel III.4. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018

No Predikat Jumlah Indikator Kinerja

1 Sangat berhasil 11 2 Berhasil 0 3 Cukup berhasil 0 4 Kurang berhasil 0 5 Belum bisa disimpulkan 1 JUMLAH 12

Gambar

Tabel II.2
Tabel II.3. Indikator Kinerja Utama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten  Sleman
Tabel III.1
Tabel III.2. Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Perindustrian dan Perdagangan  Tahun 2018
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tentang per- an komite sekolah perlu dilakukan untuk men- getahui pelaksanakan peran komite sekolah di masing-masing SMK (SMK negeri dan SMK swasta) sebagai

Dawson dan Bamman (Rahman, 1985: 6-8) mengemukakan prinsip-prinsip yang mempengaruhi minat baca sebagai berikut. 1) Seseorang atau siswa dapat menemukan kebutuhan dasarnya

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam aspek teoritis (keilmuan) yaitu bagi perkembangan Ilmu Manajemen khususnya dalam bidang Sumber Daya

Sesudah mereka itu mendapat tanah, terus mereka mendirikan sebuah dayah yang berukuran 8 x 10 meter, dari kayu bulat dengan Atap rumbia, dinding bambu, sesudah siap

LAKIP ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP), Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara

Dari hasil fotomikroskop tampak bahwa dengan adanya penambahan polimer chitosan kationik dan selulosa kationik terhadap sistem emulsi menunjukkan bahwa produk skin lotion

Khadirin, S.Kom Devi Oktaviana, S.Si, Mkes 2.. Ima