• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES PEMBUATAN KERAJINAN CUKLI DI LINGKUNGAN LENDANG RE KELURAHAN SAYANG-SAYANG KECAMATAN CAKRA NEGARA LOMBOK BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSES PEMBUATAN KERAJINAN CUKLI DI LINGKUNGAN LENDANG RE KELURAHAN SAYANG-SAYANG KECAMATAN CAKRA NEGARA LOMBOK BARAT"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES PEMBUATAN KERAJINAN CUKLI DI LINGKUNGAN

LENDANG RE KELURAHAN SAYANG-SAYANG KECAMATAN

CAKRA NEGARA LOMBOK BARAT

Apriliya Saputra, I Gst. Nyoman Widnyana, I. G. N Sura Ardana Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

e-mail: diepa.seru@yahoo.com, gungman_art@yahoo.com, surartdana@gmail.com, @undiksha.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Alat dan bahan pembuatan kerajinan cukli, (2) Proses pembuatan kerajinan cukli (3) Bentuk kerajinan yang dibuat pada kerajinan cukli di Lingkungan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah proses pembuatan kerajinan cukli di Lingkungan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan kerajinan cukli terdiri dari dua yaitu (a) alat dan bahan pokok seperti pahat, geregaji besi, jangka (jangke), penggaris, gunting besi dan palu, sedangkan untuk bahan pokok untuk membuat kerajinan cukli adalah kerang cukli iyu sendiri dan barang kerajinan dari kayu atau barang-barang fornitur rumah tanggga dari kayu. Sedangkan (b) alat dan bahan pendukung seperti mesin gerinda, penyangga kayu, amplas, kuas dan mesin kompresor sedangkan bahan pendukung yang digunakan dalam membuat kerajinan cukli terdiri dari lem kayu, lem G, wood filler, wood satain, sending saler, tinner dan hardener. (2) Proses pembuatan kerajinan cukli terdiri dari beberapa proses yakni proses pembuatan pola/desain, proses pemahatan, proses pemotongan kerang utuh, proses pemberian lem, pemotongan kerang yang akan di tempel, proses penempelan kerang, proses perataan, proses pengamplasan dan proses finising. (3) bentuk kerajinan cukli yang dibuat di Lingkungan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat antara lain lemari piramid (segitiga), peti kotak, bingkai foto, tempat tisue, tempat buah, tempat pulpen, tempat permen, topeng, hiasan dinding berbentuk binatang cecak dan hiasan dinding.

(2)

ABSTRACT

This study aims to determine (1) tools and materials to make cukli crafts, (2) The process of making cukli crafts (3) craft forms were made in cukli crafts in Lendang Re, Sayang-sayang vilagge, Cakra Negara district, west Lombok. This type of research used descriptive qualitative research. This research subject is the process of making cukli crafts in Lendang Re, Sayang-Sayang Village, Cakra Negara District, West Lombok. Methods of data collection is done using the method of observation, interviews, documentation, and literature. The results showed that (1) the tools and materials used in process of making cukli handicrafts consists of two: (a) the tools and staples as chisels, hacksaw, term (jangke), rulers, iron scissors and hammer, while for staples to make cukli crafts is cukli shells and handicrafts of wood or household fornitur of woode. While (b) tools and support materials such as grinding machines, wooden stands, sandpaper, brushes and engine compressor while the support material used of making cukli handicrafts consists of wood glue, glue G, wood filler, wood satain, sending saler, thinner and a hardener , (2) The process of making crafts cukli consists of several processes that the process of making a pattern / design, process fretwork, cutting process intact shells, the process of providing the glue, cutting the hells will be paste, the process of attachment shells, the process of flattening, the sanding process and the process of finishing. (3) forms of cukli craft made in the Lendang Re, Sayang-Sayan Village, Cakra Negara District, West Lombok include a closet pyramid (triangle), coffin boxes, photo frames, tissue box, a fruit, a pen, a candy, masks, wall hangings shaped lizard and wall decorations.

(3)

PENDAHULUAN

Di Lombok berbagai jenis kerajinan telah ada sejak dahulu dan berkembang sebagai seni kerajinan rakyat. Berkembangnya seni kerajinan rakyat di Lombok didorong oleh sistem mata pencaharian penduduk yang sebagian besar sebagai petani. Perekonomian yang bercorak agraris memungkinkan adanya waktu luang yang dapat menumbuhkan seni kerajinan rakyat sebagai usaha sambilan (Wiguna, 2007: 24).

Di Lombok dapat ditemukan banyak kerajinan tangan yang unik dan menarik, seperti: kain tenun, kerajinan gerabah, kerajinan anyaman, dan lainnya. Salah satu produk kerajinan tangan khas Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat adalah kerajinan cukli, yang terdapat di pulau Lombok tepatnya di Lingkungan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat.

Cukli itu sendiri adalah kerajinan tangan yang terbuat dari bahan kayu yang dipadukan dengan kulit kerang mutiara yang dipotong kecil-kecil. Cukli adalah nama dari kerang yang umumnya didatangkan dari luar daerah seperti Sulawesi, Flores atau dari Jawa. Bentuk kerajinan cukli mulai dari alat rumah tangga hingga hiasan dinding. Kulit kerang dipotong kecil-kecil dan ditempel ke benda kerajinan yang terbuat dari kayu sehingga membentuk motif tertentu.

Salah seorang pengrajin cukli di Lingkungan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat yaitu Bapak Zaenudin. Ia mengatakan, bahwa berawal dari masyarakat setempat yang melihat cangkang kerang yang banyak ditemukan di pesisir pantai barat Lombok. Para pembuat kerajinan cukli ini, pada awalnya terinspirasi dari pecahan cangkang kerang yang menempel di bagian bawah kapal, dan dari situlah ide pokok pembuatan kerajinan cukli.

Kerajinan cukli di Lingkungan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat sampai sekarang masih hidup. Akan tetapi akibat krisis ekonomi dunia, perlahan-lahan banyak perajin yang alih profesi karena

sulitnya pemasaran cukli. sekarang yang masih menekuni pekerjaan ini hanya ada satu keluarga yang terdiri dari 4 orang saja. Sebelum terjadi krisis ekonomi mereka membuat bentuk-bentuk tertentu untuk melengkapi perabotan rumah tangga dan menunjang kesejahteraan kehidupan sehari-hari. Kerajinan cukli yang dihasilkan sebelum terjadi krisis ekonomi yakni berupa: kursi, meja,dan tempat tidur serta barang-barang kerajinan lainnya, namun seiring dengan terjadinya krisis ekonomi kerajinan cukli pun mengalami keterpurukan dan berdampak pada hasil produksi yang semakin menurun. Hal inilah yang membuat para pengrajin untuk membatasi produksi kerajinan ini, sehingga barang-barang yang dihasilkan pun disesuaikan dengan minat pembeli seperti lemari segitiga (piramid), tempat buah, hiasan dinding, tempat permen dan tempat pulpen berbentuk rumah adat sasak sebagai pajangan serta benda-benda kecil lainnya seperti asbak dan tempat tisu.

Di Lingkungan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat ini setiap saat bisa disaksikan proses pembuatan kerajinan cukli. Mulai dari menentukan desain atau motif awal yang akan dibuat pada bahan fornitur seperti lemari, peti kotak, tempat tisu, tempat buah, asbak dan lain sebagainya, sampai dengan pemahatan, serta pemotongan kerang cukli dan penempelan kerang cukli sekaligus finisingnya.

Proses pembuatan kerajinan cukli ini sangat rumit dan membutuhkan kreatifitas serta ketelitian yang tinggi, karena pada proses pembuatan desain dan pemahatan tidak ada teori-teori tertentu, semua itu hanya mengandalkan kreatifitas dari pengerajin itu sendiri. Selain itu proses pembuatan kerajinan cukli ini membutuhkan waktu yang cukup panjang. Misalkan saja untuk membuat fornitur seperti lemari yang berukuran 1meter x3meter dimulai dari bahan mentah sampai menjadi produk yang sudah siap jual membutuhkan waktu yang cukup panjang yaitu kira-kira satu setengah bulan.

Namun sekarang ini para pengrajin cukli hanya mengerjakan proses cukli saja, sedangkan proses pembuatan

(4)

barang fornitur seperti lemari dan barang-barang lainnya seperti tempat tisu, tempat pulpen, tempat buah, tempat buah, dan hiasan dinding didatangkan dari daerah lain, dengan tujuan untuk mempercepat proses pembuatan kerajinan cukli ini.

Proses kerja dari kerajinan cukli di Lingkungan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat masih menggunakan alat-alat sederhana. Adapun langkah-langkah atau cara kerja dalam pembuatan kerajinan cukli dimulai dari menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti gergaji, pahat, jangka, penggaris, mesin gerinda, amplas dan lem kayu untuk menempelkan kerang cukli, serta bahan utama seperti kerang cukli itu sendiri dan juga barang-barang fornitur atau pun hiasan dinding. Setelah semuanya siap maka proses pertama dimulai, diawali dengan pembuatan desain atau membuat rancangan motif awal pada barang-barang yang akan dicukli. Setelah itu masuk ke pemahatan pola yang sudah digambar pada barang fornitur atau benda-benda kecil lainnya. Setelah selesai proses selanjutnya pemotongan kerang cukli sebagai hiasan sekaligus sebagai ciri khas dari kerajinan ini. Di sini kerang di potong berbagai bentuk disesuaikan dengan kebutuhan. Selanjutnya potongan-potongan kerang tadi, ditempelkan pada pola dengan menggunakan lem kayu. Setelah penempelan kerang semua sudah selesai barulah masuk ke bagian meratakan dan penghalusan kerang menggunakan mesin gerinda dan sekaligus finising.

kerajinan cukli di Lingkungan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat bentuknya

bermacam-macam sesuai dengan

permintaan pembeli. Bentuk-bentuk tersebut ada yang dipesan oleh pembeli dan sebagian lagi dijual ke artshop. Harga yang ditawarkan tergantung tingkat kerumitan dan banyaknya motif yang dibuat. Kerajinan cukli mempunyai bentuk dan ragam ornamen yang merupakan bentuk dan ornamen asli lombok.

Lingkungan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat dipilih sebagai objek penelitian karena daerah ini merupakan

penghasil kerajinan cukli tertua dan juga daerah ini memiliki kelebihan baik dalam bidang proses pembuatan, proses produksi dan desain di bandingkan dengan desa pengerajin cukli lainnya yang ada di Lombok.

Adapun lokasi pembuatan kerajinan cukli ini adalah di Lingkungan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat terletak sekitar 10 kilometer arah sebelah timur kota

Mataram. Dengan menggunakan

kendaraan pribadi tempat itu bisa dicapai dan melalui Jln. Pejanggik – Jln. Sultan Hasanudin – By pass. Di Lingkungan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat ini dulunya merupakan sentra kerajinan cukli tertua, namun sekarang keberadaan pengrajin cukli jauh berkurang dan hanya tersisa 4 orang saja dan semuanya itu merupakan satu keluarga.

METODE

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, seperti yang di jelaskan oleh Burhan Bungin mengenai format deskriptif kualitatif, dapat juga disebut kuasi kualitatif, di mana kuasi kualitatif tersebut sifatnya yang tidak terlalu mengutamakan makna. Sebaliknya, penekanannya pada deskriptif menyebabkan format deskriptif kualitatif lebih banyak menganalisa permukaan data, hanya memperhatikan proses-proses kejadian suatu fenomena, bukan ke dalam data ataupun makna data. Walaupun demikian, deskriptif kualitatif mengadopsi cara berpikir induktif untuk mengimbangi cara berfikir deduktif. Metode penelitian terdiri dari dua kata, yaitu metode berarti cara bekerja untuk dapat memahami objek yang kita teliti. Sedangkan penelitian berarti mendapatkan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan, Izzak lantunusa (dalam Sika, 1997: 21). Sedangkan (Wendra, 2009: 52) menyatakan bahwa metode penelitian pada prinsipnya adalah prosedur atau cara yang di tempuh dalam penelitian.

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu,

(5)

cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Cara ilmiah kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri kelimuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan dapat diamati oleh indra manusia sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. (bedakan cara yang tidak ilmiah, mencari uang yang hilang, atau provokator, atau tahanan yang melarikan diri melalui paranormal). Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis ( Sugiyono, 2012: 2).

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yakitu berupa ungkapan, kata-kata, dan kalimat. Selanjutnya, sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder.

1. Sumber data primer adalah informan, yaitu pengrajin cukli di Lingkungan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat yaitu Bapak Zaenudin, Ibu Hapizah, Bapak Mustahis, Dan Muhamad Arsad. Beliau merupakan pengerajin cukli di Lingkungan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat.

2. Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber primer yang telah diolah kembali oleh peneliti disesuaikan dengan pembahasan tentang alat dan bahan serta proses pembuatan kerajinan cukli di Lingkungan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat.

Informan yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah pengrajin cukli yang sudah membuat kerajinan cukli puluhan tahun dan telah memiliki kegiatan antar generasi. Mereka dianggap memiliki wawasan dan pengetahuan mengenai topik penelitian yaitu kerajinan cukli di Lingkungan Lendang Re, Kelurahan

Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara,

Lombok Barat. Sehingga dapat

memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya. Oleh karena itu, informasi yang akan didapat dari pengrajin dapat dipertanggungjawabkan.

Informan ditentukan dengan teknik snowball sampling, yaitu proses penentuan informan berdasarkan informan atau responden sebelumnya tanpa menentukan jumlahnya secara pasti dengan menggali informasi terkait topik penelitian yang diperlukan (Nugraha, 2005: 3).

Teknik pengumpulan data dan Instrumen dalam penelitian ini sangat erat

hubungannya dengan metode

pengumpulan data, dimana dalam pengumpulan data dipergunakan alat bantu untuk memperlancar dan mempercepat pengumpulan data dan instrumen. Dalam pengumpulan data, digunakan metode survey dengan teknik pengumpulan data dan instrumen, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi

Observasi digunakan dalam rangka mengumpulkan data dalam suatu penelitian, merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya suatu rangsangan tertentu yang diinginkan, atau suatu studi yang disengaja dan sistematis tentang keadaan/fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat. Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua diantaranya yang terpenting adalah pengamatan dan ingatan (Sugiyono, 2012: 145).

Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan antara dua orang atau lebih, bertatap muka, mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan (Mardalis, 2009:64).

Teknik wawancara adalah kelanjutan dari teknik observasi yakni untuk menggali informasi secara lebih mendalam kepada pihak yang terkait dengan subjek penelitian dengan menentukan beberapa informan yang dapat memberikan informasi-informasi tentang kerajinan cukli di Lingkungan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat.

(6)

Dokumentasi adalah pengambilan data melalui dokumen-dokumen yang ada baik berupa foto, gambar dan catatan-catatan lain yang berfungsi melengkapi dan menjelaskan data-data tertulis tentang kerajinan cukli di Lingkungan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat. Selain itu, mendokumentasikan hasil observasi dan wawancara yang berkaitan dengan alat dan bahan, proses pembuatan dan bentuk kerajinan cukli yang dibuat di Lingkungan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat. Instrumen yang digunakan dalam memperoleh data adalah kamera foto, buku tulis (buku catatan), internet dan perlengkapan pendukung lainnya.

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunkan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Dengan pengamatan yang terus menerus tersebut mengakibatkan variasi data tinggi sekali. Analisis data adalah proses mencari dan menyususn secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, cacatan lapangan, dan

dokumentasi. Dengan cara

mnegorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyususn ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang kan dipelajari, dan membuat kesimpulan sihingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain (Sugiyono, 2012: 224).

Analisis data menurut Maleong (1998: 103) merupakan proses mengorganisasikan dan menysun data dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesa kerja seperti yang disarankan oleh data.

Tahapan terakhir setelah semua data terkumpul, yaitu melakukan penysusunan hasil penilitian melalui para pengerajin cukli di Lingkungan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat. Penulisan penelitian ini berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan setelah malalui beberapa tahapan, yaitu observasi, wawancara, teknik dokumensi, analisis data

dan diakhiri dengan penyusunan hasil penelitian yang menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sehingga diperoleh gambaran umum tentang alat dan bahan, bagaimanakah proses pembuatan dan bentuk kerajinan cukli yang dibuat di Lingkungan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini disajikan hasil penelitian berdasarkan data yang diperoleh baik dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, maupun kepustakaan tentang proses pembuatan kerajinan cukli di Lingkungan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat.

Proses produksi tentunya tidak akan dapat dilakukan kalau tidak ada alat dan bahan yang memungkinkan untuk melakukan proses produksi itu sendiri. Untuk bisa melakukan produksi orang memerlukan tenaga manusia, sumber daya alam, modal dalam segala bentuk serta kecakapan atau kewirausahaan. Semua unsur itu disebut faktor-faktor produksi. Ketika proses produksi ditunjang dengan peralatan serta bahan yang baik maka kegiatan suatu produksi akan berjalan lancar. Setiap kegiatan usaha yang bergerak dalam proses produksi tentu tidak akan terlepas dari alat dan bahan digunakan sesuai dengan bidang usaha yang di produksinya. Berikut akan dijelaskan alat-alat serta bahan yang digunakan dalam proses pembuatan kerajinan cukli di Lingkungan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat.

Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan cukli di Lingkungan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat mulai tahap pembuatan sampai dengan tahap finising di bagi menjadi dua bagian yakni:

a. Alat dan Bahan Pokok

adapun alat pokok yang digunakan untuk membuat kerajinan cukli antara lain pahat, geregaji besi, jangka (jangke), penggaris, gunting besi dan palu. Sedangkan untuk bahan pokok untuk membuat kerajinan cukli adalah kerang

(7)

cukli itu sendiri dan barang kerajinan dari kayu atau barang-barang fornitur rumah tanggga dari kayu.

b. Alat dan Bahan Pendukung

adapun alat pendukung yang digunakan dalam pembuatan kerajinan cukli antara lain mesin gerinda, penyangga kayu, amplas, kuas dan mesin kompresor sedangkan bahan pendukung yang digunakan dalam membuat kerajinan cukli terdiri dari lem kayu, lem G, sending saler, wood filler, wood stain, tinner dan hardener. Adapun proses pembuatan kerajinan cukli di Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat adalah sebagai berikut:

a.

Proses pembuatan desain/pola

Gambar 1.proses pembuatan desain/pola Foto : Apriliya Saputra

Proses pembuatan desain/ pola ini dilakukan setelah pemilihan barang yang akan dicukli. Pembuatan desain/pola ini dilakukan oleh orang yang ahli karena pembuatan desain/pola ini sangat berpengaruh terhadap hasil kerajinan itu sendiri. Desain/ pola yang dibuat di Lendang Re yakni bentuk-bentuk geometris.

b.

Proses pemahatan

Gambar 2.proses pemahatan Foto : Apriliya Saputra

Pemahatan dilakukan setelah selesai pembuatan desain/ pola pemahatan ini merupakan proses membuat lubang pada kayu yang akan dipakai untuk tempat menempelkan kerang cukli. menurut hasil wawancara dengan salah satu pengerajin cukli yakni Bapak Mustahis yang merupakan adik dari Bapak Zaenudin menyebutkan bentuk pahatan yang dibuat yakni bentuk-bentuk segitiga, segi empat, gunung, lingkaran,dan lonjong. Bentuk pahatan seperti ini merupakan bentuk yang disesuaikan dengan bentuk-bentuk dan ukuran potongan kerang yang akan ditempelkan.

c.

Proses Pemotongan kerang utuh

Gambar 3. Pemotongan kerang utuh Foto: Apriliya Saputra

Pemotongan kerang utuh merupakan proses pemotongan kerang yang pertama. Kerang yang masih utuh dipotong menggunakan gergaji besi. Potongan pertama kerang ini dibentuk kecil memanjang dengan ukuran ½ cm guna mempermudah untuk pemotongan yang berikutnya. Proses ini dilakukan setelah pemahatan desain/ pola selesai dan masuk ketahap penempelan kerang cukli.

d.

Proses pengeleman

Gambar 4. Proses pengeleman Foto: Apriliya Saputra

(8)

Proses pemberian lem merupakan tahap dimana kerang cukli akan ditempel, lem disini merupakan bahan untuk menempelkan kerang pada kayu. Lem yang digunakan untuk menempelkan kerang disini yaitu menggunakan lem kayu.Lem kayu digunakan karena lem ini merupakan lem yang khusus dipakai untuk kayu dan lem ini mempunyai daya rekat yang sangat bagus sehingga mampu merekatkan kerang cukli pada kayu sangat kuat dan juga tahan lama.

e.

Pemotongan kerang yang akan ditempel

Gambar 5.pemotongan kerang yang Akan ditempel

Foto: Apriliya Saputra

Pemotongan kerang yang kedua ini merupakan pemotongan kerang yang akan ditempel pada desain/ pola pada kerajinan kayu atau furnitur dari kayu yang sudah selesai dipahat. Pemotongan dilakukan mengunakan gunting besi yang menyerupai tang yang berfungsi memotong kerang menjadi beberapa bentuk yakni segi tiga, segi empat, gunung, bulat (lingkaran) dan bentuk lonjong atau yang disebut sebagai potongan aik mate (air mata).

f.

Proses penempelan kerang

Gambar 6. Proses penempelan kerang Foto: Apriliya Saputra

Proses penempelan kerang cukli merupakan proses dimana kerang cukli akan ditempelkan pada barang-barang yang sudah selesai dipahat dan diberikan lem kayu. Cara penempelan kerang cukli adalah bagian dalam daripada kerang merupakan bagian yang akan menjadi sisi bagian luar atau yang akan menjadi bagian

yang menghadap keatas supaya

memberikan efek berkilauan. Dan setelah ditempel harus dipukul menggunakan palu besi guna untuk memperkuat dan supaya memberikan daya rekat yang kuat terhadap lem kayu dan kerang.

g.

Proses perataan

Gambar 7. Proses perataan Foto: Apriliya Saputra

Proses perataan ini dilakukan setelah proses penempelan kerang cukli selesai. Adapun alat yang digunakan dalam proses perataan ini adalah mesin gerinda. Proses perataan ini dilakukan supaya kerang cukli yang sudah ditempel menjadi rata dan selain itu proses perataan ini juga berguna untuk membuat kerang cukli menjadi lebih mengkilap.

h.

Proses pengamplasan

Gambar 8. Proses pengamplasan Foto: Apriliya Saputra

(9)

Proses pengamplasan berguna untuk menghaluskan sebelum dilakukan pengecatan atau finising. Adapun amplas yang digunakan yakni mulai dari amplas nomor 80, 100, dan 120 cc untuk tahap awal dan nomor 180cc untuk tahap akhir. Cara pengamplasan juga harus menyeluruh atau semua bagian harus diamplas supaya lebih halus.

i.

Proses finishing

Gambar 9. Proses Finishing Foto: Apriliya Saputra

Setelah produk selesai diamplas dan dibersihkan, maka proses berikutnya adalah proses finishing atau proses pewarnaan. Pada tahapan ini adalah proses menentukan hasil yang terbaik pada produk .

Dalam proses finising pada produk menggunakan bahan cairan. Finishing bahan cairan pada material ini bersifat lebih fleksibel. Proses finishing ini sangat baik digunakan pada permukaan yang lebar ataupun melengkung. Jenis finishing cair yang digunakan di Lingkungan Lendang Re ini antara lain melamic Sending seler dan wood stain.

Pengaplikasian bahan finishing dilakukan dengan cara disemprotkan. Pengaplikasian dengan cara Spray (semprot) pada proses ini memerlukan alat tambahan kusus biasanya alat utama yang digunakan adalah kompresor untuk membuat tekanan udara dan spray gun. Proses yang bisa dilakukan dengan cara spray meliputi lapisan dasar, pewarnaan (lapisan kedua) hingga lapisan akhir.

Kerajinan cukli di Lingkungan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat memiliki beberapa jenis bentuk walaupun

menggunakan satu jenis bahan atau satu jenis teknik.

Bentuk-bentuk kerajinan cukli yang dibuat di Lingkungan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat antara lain : a. Lemari piramid (segitiga)

Gambar 10. Lemari piramid (segitiga) Foto: Apriliya Saputra

Bentuk lemari menyerupai piramid (segitiga). lemari ini memiliki ukuran tinggi 160 cm dan lebar 70 cm, harga lemari seperti ini adalah 5.000.000 rupiah.

b. Peti kotak

Gambar 11. Peti kotak Foto: Apriliya Saputra

Peti kotak berbntuk persegi panjang. peti kotak ini berukuran 50x150x50 cm dan harga yang ditawarkan yakni berkisar 5.000.000 rupiah.

(10)

c. Bingkai Foto

Gambar 12. Bingkai Foto Foto: Apriliya Saputra

Bingkai foto segi empat berwarna hitam gelap dan dihiasai full motif dari kerang cukli. Bingkai foto ini berukuran 120x40 cm. Bingkai foto ini harganya 500.000 rupiah.

d. Tempat Tisue

Gambar 13. Tempat Tisue Foto: Apriliya Saputra

Kotak tisue berbentuk persegi empat dan di kombinasikan dengan warna hitam gelap yang dihiasai motif kerang cukli. Kotak tisue ini memiliki ukuran 15x25x15 cm dan harga untuk kotak tisue ini berkisar 1.00.000 rupiah.

e. Tempat Buah

Gambar 14. Tempat Buah Foto: Apriliya Saputra

Tempat buah memiliki warna gelap yang dikombinasikan dengan warna merah tua. Tempat buah ini memiliki ukuran 30x30x10 cm dengan hiasan kerang di bagian pinggir. Tempat buah ini dijual dengan harga berkisar 1.00.000- 700.000 rupiah tergantung ukuran dan tingkat kerumitan pengerjaan serta motifnya. f. Tempat Pulpen

Gambar 15. Tempat Pulpen Foto: Apriliya Saputra

Tempat pulpen berbentuk balai adat sasak. Tempat pulpen ini biasanya digunakan atau dipakai pada kantor-kantor dan tempat resepsionis. Tempat pulpen ini memiliki ukuran15x8x25 cm. Tempat pulpen ini dijual dengan harga berkisar 50.000-100.000 rupiah.

(11)

g. Tempat Permen

Gambar 16. Tempat Permen Foto: Apriliya Saputra

Tempat permen ini menyerupai bentuk jukung atau perahu dan memiliki ukuran 30x10x10 cm serta bentuk manusia sebagai hiasan pada ujung-ujungnya. Tempat permen ini dijual dengan harga berkisar 100.000 rupiah.

h. Topeng

Gambar 17. Topeng Foto: Apriliya Saputra

Topeng ini memiliki berukuran panjang 60 cm, topeng ini digunakan untuk hiasan dinding. Adapun warna yang dipakai pada topeng ini adalah warna hitam gelap yang dikombinasikan dengan hiasan kerang cukli. Topeng ini memiliki dua jenis yaitu topeng nine (wanita) dan topeng mame (laki-laki). Topeng ini dijual dengan harga 100.000 per satu topeng.

i. Hiasan Dinding Bentuk Cecak

Gambar 18. Hiasan Dinding Bentuk Cecak

Foto: Apriliya Saputra

Hiasan dinding bentuk cecak memiliki bentuk menyerupai hewan cecak. Hiasan dinding ini berukuran 70-100 cm. Hiasan dinding ini dijual dengan harga berkisar 100.000-300.000 rupiah tergantung besar dan tingkat kerumitan pengerjaannya. j. Hiasan Dinding

Gambar 19. Hiasan dinding Foto: Apriliya Saputra

Hiasan dinding berbentuk ukiran topeng dengan ornamen hewan dan

tumbuhan. Hiasan dinding ini

dikombinasikan dengan bingkai yang berbentuk persegi empat dengan ukuran 120 x 40 cm dan dihiasai kerang cukli. Hiasan dinding ini dijual dengan harga 1.000.000-3.000.000 rupiah tergantung dari tingkat kesulitan dan ukurannya.

(12)

SIMPULAN DAN SARAN

Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan cukli di Lingkungan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat mulai tahap pembuatan sampai dengan tahap finishing dibagi menjadi dua bagian yakni:

a. Alat dan Bahan Pokok

adapun alat pokok yang digunakan untuk membuat kerajinan cukli antara lain pahat, geregaji besi, jangka (jangke), penggaris, gunting besi dan palu. Sedangkan untuk bahan pokok untuk membuat kerajinan cukli adalah kerang cukli itu sendiri dan barang kerajinan dari kayu atau barang-barang fornitur rumah tanggga dari kayu.

b. Alat dan Bahan Pendukung

adapun alat pendukung yang digunakan dalam pembuatan kerajinan cukli antara lain mesin gerinda, penyangga kayu, amplas, kuas dan mesin kompresor sedangkan bahan pendukung yang digunakan dalam membuat kerajinan cukli terdiri dari lem kayu, lem G, wood filler, wood stain, sanding saller, tinner dan hardener.

Adapun proses pembuatan kerajinan cukli di Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat adalah sebagai berikut:

(1) pembuatan pola/desain, (2) proses pemahatan, (3) proses pemotongan kerang utuh, (4) proses pemberian lem, (5) pemotongan kerang yang akan di tempel, (6) proses penempelan kerang, (7) proses perataan, (9) proses pengamplasan dan (10) proses finising. Dalam proses finising dilakukan dengan teknik finising melamic gloss.

Bentuk-bentuk kerajinan cukli yang dibuat di Lingkungan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat antara lain lemari piramid (segitiga), peti kotak, bingkai foto, tempat tisue, tempat buah, tempat pulpen, tempat permen, topeng, hiasan dinding berbentuk binatang cecak dan hiasan dinding. Semua ragam bentuk kerajinan cukli yang dibuat di Lingkungan Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakra Negara, Lombok Barat memiliki dua fungsi yakni sebagai benda fungsional dan sebagai benda hiasan saja.

Terkait dengan penelitian ini penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:

Untuk pemerintah setempat supaya lebih peduli serta diharapkan untuk memberikan bimbingan dan pelatihan guna meningkatkan sumber daya manusia memberikan solusi tentang bagai mana cara sistem pemasaran kerajinan cukli sehingga terus berkembang dan tetap terjaga.

Kepada para pengrajin diharapkan agar lebih berinovasi lagi terhadap produk-produk supaya bisa bersaing dan tetap diminati serta tetap mempertahankan dan selalu menjaga keberlangsungan adanya kerajinan cukli ini.

Kepada peneliti selanjutnya diharapkan untuk menelurusi lebih jauh tentang kerajinan cukli, baik dari segi sejarah, proses pembuatan, bentuk-bentuknya dan teknik finising.

DAFTAR PUSTAKA

Sugiono. 2012. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Mardalis. 2009. Metode Penelitian: Suatu

pendekatan Proposal. Jakarta:

Bumi Aksara

Maleong, Lexy.J. 1988. Metodalogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nugraha, Setiawan. 2005. Teknik Sampling. Universitas Padjajaran.

Wiguna, Tara .2007. Seni Kerajinan Masa

Bali Kuno. Denpasar: Bali

Arkeologi.

Wendra, I Wayan. 2009. Buku Ajar Penulisan Karya Ilmiah. Modul (tidak diterbitkan. Singaraja: UNDIKSHA.

Gambar

Gambar 14. Tempat Buah  Foto: Apriliya Saputra
Gambar 16. Tempat Permen  Foto: Apriliya Saputra

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahan-bahan untuk membuat minyak urut Karo, proses ritual pembuatan minyak urut Karo, tujuan ritual yang dilakukan dalam

Setelah proses pembelajaran, peserta didik, dapat menyebutkan minimal 3 alat yang diperlukan dalam membuat kerajinan dari bahan alam dengan tehnik pilin 2.. Setelah

iVktode yang digunakan dalal11 pcne!ilian ini yaitu (1) Analisa proses clilakukan pengamatan iangsung l11ulai dari aliran bahan baku sall1pai menjadi kendi, (2)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan kerajinan dari batang pohon kelapa, mengetahui bentuk-bentuk yang dihasilkan oleh perajin

Dari hasil penelitian proses pembuatan alat musik cello petik produksi Hambali di Kelurahan Tombolo Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa, ditemukan bahwa proses pembuatan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil) dengan proses fermentasi, enzimatis dengan menggunakan bahan bonggol nanas,

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperlukan penelitian mengetahui proses pembuatan dan perkembangan fungsi atau kegunaan kain tenun tradisional sekomandi

Proses penaikan jarring ke atas kapal 3.3Kegiatan Pembuatan dan Perbaikan Alat Tangkap 3.3.1 Alat dan Bahan yang digunakan Alat dan bahan yang digunakan dapat dilihat pada table 3