• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

SALINAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011

TENTANG

BATAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN DENGAN KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka tertib administrasi pemerintahan di Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah, perlu ditetapkan batas daerah antara Kabupaten Grobogan dengan Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah; b. bahwa penetapan batas daerah antara Kabupaten Grobogan

dengan Kabupaten Demak sebagaimana dimaksud dalam huruf a telah disepakati oleh pemerintah Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak dengan difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan disetujui oleh Tim Penegasan Batas Pusat; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tentang Batas Daerah Kabupaten Grobogan dengan Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Djawa Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Tengah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Batang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Djawa Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2757);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

(2)

- 2 -

4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2006 tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2009 tentang Batas Daerah Kabupaten Semarang dengan Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2009 tentang Batas Daerah Kabupaten Semarang dengan Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2010 tentang Batas Daerah Kabupaten Grobogan dengan Kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA TENTANG BATAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN DENGAN KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH.

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Kabupaten Grobogan adalah daerah otonom sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Tengah;

2. Kabupaten Demak adalah daerah otonom sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Tengah;

3. Provinsi Jawa Tengah adalah daerah otonom sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Djawa Tengah;

4. Pilar Batas Utama, yang selanjutnya disingkat PBU, adalah pilar yang dipasang sebagai tanda batas antar Provinsi/ Kabupaten/ Kota yang diletakkan tepat pada batas antar daerah Provinsi/Kabupaten/Kota.

5. Pilar Acuan Batas Utama, yang selanjutnya disingkat PABU, adalah pilar yang dipasang sebagai tanda batas antar Provinsi/ Kabupaten/Kota yang diletakkan disisi batas alam atau buatan yang berfungsi sebagai titik ikat garis batas antar daerah Provinsi/Kabupaten/Kota.

6. Pilar Batas Antara, yang selanjutnya disingkat PBA, adalah pilar yang dipasang sebagai tanda batas antar Provinsi/Kabupaten/Kota yang diletakkan tepat pada garis batas antar daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang berada diantara PBU atau PABU.

7. Pilar Acuan Batas Antara, yang selanjutnya disingkat PABA, adalah pilar yang dipasang sebagai tanda batas antar Provinsi/Kabupaten/Kota yang diletakkan disisi

(3)

- 3 -

batas alam atau batas buatan yang berfungsi sebagai titik ikat garis batas antar daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dan berada diantara PBU atau PABU.

Pasal 2

Batas daerah Kabupaten Grobogan dengan Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah dimulai dari:

1. Pertigaan Batas Kabupaten Grobogan dengan Kabupaten Demak dan Kabupaten Semarang, yang ditandai oleh PBU.001 dengan koordinat 07º 08' 53.2148” LS dan 110º 34' 11.4239” BT yang terletak pada batas Desa Prigi Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan dengan Desa Jragung Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak dan Desa Candirejo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang, selanjutnya ke arah Timur Laut sampai pada PBU.002 dengan koordinat 07º 07' 37.4124” LS dan 110º 34' 33.4239” BT yang terletak pada batas Desa Jragung Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak dengan Desa Ringinpitu Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan;

2. PBU.0002 selanjutnya ke arah Timur Laut menyusuri as

(Median Line) Jalan Desa, selanjutnya ke arah Barat Laut,

selanjutnya menyusuri as (Median Line) Jalan Desa sampai pada PABA.001 dengan koordinat 07º 06' 22.2145” LS dan 110º 34' 29.2423” BT yang terletak di Desa Jragung Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak yang berbatasan dengan Desa Tanggungharjo Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan, selanjutnya ke arah Barat Laut sampai dengan Kali Jragung, selanjutnya menyusuri as (Median Line) Kali Jragung sampai pada PABU.001 dengan koordinat 07º 05' 41.2140” LS dan 110º 33' 43.1423” BT yang terletak di Desa Jragung Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak yang berbatasan dengan Desa Brabo Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan;

3. PABU.001 selanjutnya ke arah Utara menyusuri as

(Median Line) Kali Jragung sampai pada PABA.002

dengan koordinat 07º 05' 13.5214” LS dan 110º 33' 40.4238” BT yang terletak di Desa Tlogorejo Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak yang berbatasan dengan Desa Padang Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan, selanjutnya ke arah Timur Laut menyusuri as

(Median Line) Kali Jragung sampai pada PABA.003

dengan koordinat 07º 04' 33.2147” LS dan 110º 33' 55.2423” BT yang terletak di Desa Tlogorejo Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak yang berbatasan dengan Desa Padang Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan, selanjutnya ke arah Timur menyusuri as

(Median Line) Kali Jragung sampai pada PABU.002

dengan koordinat 07º 04' 15.3214” LS dan 110º 35' 23.4235” BT yang terletak di Desa Rejosari Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak yang berbatasan dengan Desa Kebonagung Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan;

(4)

- 4 -

4. PABU.002 selanjutnya ke arah Utara menyusuri as

(Median Line) Kali Jragung sampai pada PABA.004

dengan koordinat 07º 03' 9.2148” LS dan 110º 35' 48.4423” BT yang terletak di Desa Rejosari Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak yang berbatasan dengan Desa Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten

Grobogan, selanjutnya ke arah Timur Laut menyusuri as

(median line) Kali Jragung sampai pada PABU.003 dengan

koordinat 07º 03' 6.4214” LS dan 110º 35' 52.4239” BT yang terletak di Desa Sidorejo Kecamatan Karangawen

Kabupaten Demak yang berbatasan dengan Desa Tegowanu Kulon Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan;

5. PABU.003 selanjutnya ke arah Timur menyusuri as

(Median Line) Kali Jragung, selanjutnya ke arah Utara

menyusuri as (Median Line) Jalan Desa sampai pada PABA.005 dengan koordinat 07º 02' 6.2145” LS dan 110º 36' 48.4028” BT yang terletak di Desa Tajemsari Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan yang berbatasan dengan Desa Sidorejo Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak, selanjutnya ke arah Utara menyusuri

as (Median Line) Jalan Desa sampai pada

PABU.004 dengan koordinat 07º 00' 44.1214” LS dan 110º 37' 28.3123” BT yang terletak di Desa Tlogoweru

Kecamatan Guntur Kabupaten Demak yang berbatasan dengan Desa Tajemsari Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan;

6. PABU.004 selanjutnya ke arah Utara menyusuri as

(Median Line) Jalan Desa, selanjutnya ke arah Barat Laut

as (Median Line) Jalan Desa sampai pada PABA.006

dengan koordinat 06º 58' 49.2269” LS dan 110º 37' 24.4263” BT yang terletak di Desa Guntur Kecamatan Guntur Kabupaten Demak yang berbatasan dengan Desa Tunjungharjo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan, selanjutnya ke arah Utara menyusuri as

(Median Line) jalan desa, selanjutnya ke arah Timur

menyusuri as (Median Line) KB (Kali Baru) 10 sampai pada PBA.001 dengan koordinat 06º 58' 43.3264” LS dan 110º 38' 40.3123” BT yang terletak pada batas Desa Tunjungharjo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan dengan Desa Trimulyo Kecamatan Guntur Kabupaten Demak, selanjutnya ke arah Timur sampai pada PBU.003 dengan koordinat 06º 58' 20.3214” LS dan 110º 39' 34.1463” BT yang terletak di Desa Trimulyo Kecamatan Guntur Kabupaten Demak yang berbatasan dengan Desa Tlogomulyo Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan; 7. PBU.003 selanjutnya ke arah Timur sampai dengan Kali

Tuntang, selanjutnya ke arah Tenggara menyusuri as

(Median Line) Kali Tuntang sampai pada PABA.007

dengan koordinat 06º 59' 12.2128” LS dan 110º 40' 25.4423” BT yang terletak di Desa Ringinharjo Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan yang berbatasan dengan Desa Sari Mulyo Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak, selanjutnya ke arah Tenggara menyusuri as

(Median Line) Kali Tuntang sampai pada PABA.008

(5)

- 5 -

27.2423” BT yang terletak di Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan yang berbatasan dengan Desa Kebonagung Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak, selanjutnya ke arah Barat Daya menyusuri as (Median Line) Kali Tuntang sampai pada PABA.009 dengan koordinat 07º 02' 6.2014” LS dan 110º 40' 41.1423” BT yang terletak di Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan yang berbatatasan dengan Desa Pilangwetan Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak, selanjutnya ke arah Barat Daya menyusuri as (Median Line) Kali Tuntang sampai pada PABU.005 dengan koordinat 07º 03' 7.2145” LS dan 110º 40' 7.4239” BT yang terletak di Desa Gubug Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan yang berbatasan dengan Desa Pilangwetan Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak;

8. PABU.005 selanjutnya ke arah Tenggara menyusuri as

(Median Line) Kali Tuntang, selanjutnya ke arah Timur

Laut menyusuri as (Median Line) Jalan Raya Semarang-Purwodadi sampai pada PBA.002 dengan koordinat 07º 01' 46.1214” LS dan 110º 41' 26.4139” BT yang terletak di Desa Manggarmas Kecamatan Godong

Kabupaten Grobogan yang berbatasan dengan Desa Pilangwetan Kecamatan Kebonagung Kabupaten

Demak, selanjutnya ke arah Utara menyusuri as (Median

Line) Jalan Raya Semarang-Purwodadi sampai pada

PABA.010 dengan koordinat 07º 01' 7.2128” LS dan 110º 41' 42.2239” BT yang terletak di Desa Manggarmas Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan yang berbatasan dengan Desa Kebonagung Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak, selanjutnya ke arah Tenggara menyusuri as (Median Line) Jalan Raya Semarang-Purwodadi sampai pada PABU.006 dengan koordinat 07º 01' 28.4214” LS dan 110º 42' 31.4135” BT yang terletak di Desa Harjowinangun Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan yang berbatasan dengan Desa Mijen Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak; 9. PABU.0006 selanjutnya ke arah Tenggara menyusuri as

(Median Line) Jalan Raya Semarang-Purwodadi sampai

pada PABA.011 dengan koordinat 07º 01' 58.2146” LS dan 110º 43' 46.4243” BT yang terletak di Desa Harjowinangun Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan yang berbatasan dengan Desa Mijen Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak, selanjutnya ke arah Timur Laut menyusuri as (Median Line) Jalan Raya Semarang-Purwodadi sampai pada PABU.007 dengan koordinat 07º 01' 27.2314” LS dan 110º 45' 23.4273” BT yang terletak di Desa Ketitang Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan yang berbatasan dengan Desa Werdoyo Kecamatan Dempet Kabupaten Demak;

10. PABU.007 selanjutnya ke arah Timur Laut sampai dengan Kali Jajar, selanjutnya ke arah Barat Laut menyusuri as

(Median Line) Kali Jajar sampai pada PABA.012 dengan

koordinat 07º 01' 2.2169” LS dan 110º 45' 13.4237” BT yang terletak di Desa Bugel Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan yang berbatasan dengan Desa

(6)

- 6 -

Werdoyo Kecamatan Dempet Kabupaten Demak, selanjutnya ke arah Timur sampai pada PABA.013 dengan koordinat 07º 01' 5.2214” LS dan 110º 45' 51.1423” BT yang terletak di Desa Merak Kecamatan Dempet Kabupaten Demak yang berbatasan dengan Desa Bugel Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan, selanjutnya ke arah Utara menyusuri as (Median Line) Kali Lusi sampai pada PABA.014 dengan koordinat 07º 00’ 01.2106”LS dan 110º 45’ 48.1023” BT yang terletak di Desa Merak Kecamatan Dempet Kabupaten Demak yang berbatasan dengan Desa Menawan Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan, selanjutnya ke arah Utara menyusuri as (Median Line) Kali Lusi selanjutnya ke arah Barat sampai pada PBU.004 dengan koordinat 06º 59' 7.2107” LS dan 110º 45' 39.4037” BT yang terletak pada batas Desa Terkesi Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan dengan Desa Brakas Kecamatan Dempet Kabupaten Demak; dan

11. PBU.0004 selanjutnya ke arah Timur Laut sampai pada Kali Lusi, selanjutnya ke arah Utara menyusuri as (Median Line) Kali Lusi, selanjutnya ke arah Barat Laut sampai pada PBA.002 dengan koordinat 06º 58' 3.2014”

LS dan 110º 45' 51.4243” BT yang terletak pada batas Desa Jenengan Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan

dengan Desa Brakas Kecamatan Dempet Kabupaten Demak, selanjutnya ke arah Timur Laut sampai pada Kali Lusi, selanjutnya ke arah Utara menyusuri as (Median Line) Kali Lusi sampai pada PABA.015 dengan koordinat 06º 57' 35.1214” LS dan 110º 46' 25.2423” BT yang terletak di Desa Sidomulyo Kecamatan Dempet Kabupaten Demak yang berbatasan dengan Desa Wandankemiri Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan, selanjutnya ke arah Utara menyusuri as (Median Line) Kali Lusi sampai pada PABU.0008 dengan koordinat 06º 56' 55.2144” LS dan 110º 46' 44.4213” BT yang terletak di Desa Sidomulyo Kecamatan Dempet Kabupaten Demak yang berbatasan dengan Desa Wandankemiri Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan dan Desa Lambangan Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus.

Pasal 3

Posisi PBU/PABU/PBA/PABA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 bersifat tetap dan tidak berubah akibat perubahan nama desa dan/atau nama kecamatan.

Pasal 4

Batas daerah dan koordinat batas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tercantum dalam peta yang merupakan lampiran dan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(7)

- 7 -

Pasal 5

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 21 Desember 2011 MENTERI DALAM NEGERI,

REPUBLIK INDONESIA ttd

GAMAWAN FAUZI Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 28 Desember 2011 MENTERI HUKUM DAN HAM

REPUBLIK INDONESIA, ttd

AMIR SYAMSUDDIN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 NOMOR 926 Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BIRO HUKUM ttd

ZUDAN ARIF FAKRULLOH Pembina Tk.I (IV/b) NIP. 19690824 199903 1 001 n

(8)

LAMPIRAN I

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 65 Tahun 2011 TANGGAL : 20 September 2011

RENCANA AKSI

RENCANA AKSI

RENCANA AKSI

RENCANA AKSI

YANG

YANG

YANG

YANG BERSIFAT CEPAT TERWUJUD

BERSIFAT CEPAT TERWUJUD

BERSIFAT CEPAT TERWUJUD

BERSIFAT CEPAT TERWUJUD

PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN

PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN

PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN

PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN

PROVINSI

PROVINSI

PROVINSI

PROVINSI PAPUA BARAT

PAPUA BARAT

PAPUA BARAT

PAPUA BARAT

TAHUN 2011

TAHUN 2011

TAHUN 2011

TAHUN 2011----2012

2012

2012

2012

(9)

- 2 - PROGRAM

PROGRAM PROGRAM

PROGRAM BERSIFAT CEPAT TERWUJUD DALAM BERSIFAT CEPAT TERWUJUD DALAM BERSIFAT CEPAT TERWUJUD DALAM BERSIFAT CEPAT TERWUJUD DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNANPERCEPATAN PEMBANGUNANPERCEPATAN PEMBANGUNAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

TAHUN 2011 TAHUN 2011 TAHUN 2011

TAHUN 2011----2012201220122012

Proses dan langkah–langkah yang dilakukan dalam upaya Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat (P4B) sudah banyak, namun saat ini diperlukan program yang cepat diwujudkan, konkrit, dan dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Papua dan Papua Barat. Program ini diarahkan untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan mendorong tumbuhnya kegiatan ekonomi baru, yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah, dan masyarakat turut berkontribusi secara nyata terhadap pertumbuhan yang terjadi.

Penetapan program quick wins mempertimbangkan potensi sumber daya di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, dengan skala yang sesuai dengan daya dukung lingkungan. Untuk mewujudkannya dilakukan dengan memadukan peran pemerintah, BUMN, dan swasta. Program yang bersifat cepat diwujudkan, yang dilaksanakan dalam kurun waktu tahun 2011-2012, dipilih dari daftar program/kegiatan dalam Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat 2011-2014, sebagai dokumen perencanaan yang memuat penjabaran Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Program yang bersifat cepat diwujudkan tersebut, terutama:

1. 1.1.

1. Program Ketahanan Pangan Program Ketahanan Pangan Program Ketahanan Pangan Program Ketahanan Pangan

a. Pengembangan peternakan babi di Kawasan Pegunungan Tengah - Provinsi Papua.

b. Pengembangan peternakan sapi di Bomberai dan Kebar - Provinsi Papua Barat. 2.

2.2.

2. Program Penanggulangan KemiskinanProgram Penanggulangan Kemiskinan Program Penanggulangan KemiskinanProgram Penanggulangan Kemiskinan

Peningkatan permodalan UMKM usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan industri rakyat melalui PNPM Mandiri, KUR, dan Respek - Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

3. 3.3.

3. Program Pengembangan Ekonomi RakyatProgram Pengembangan Ekonomi Rakyat Program Pengembangan Ekonomi RakyatProgram Pengembangan Ekonomi Rakyat

Peningkatan industri pengolahan sagu rakyat di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

4. 4.4.

4. Program Peningkatan Pelayanan PendidikanProgram Peningkatan Pelayanan Pendidikan Program Peningkatan Pelayanan PendidikanProgram Peningkatan Pelayanan Pendidikan

Pelayanan pendidikan gratis sampai SMU menjangkau seluruh distrik dan kampung di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

5. 5.5.

5. Program Peningkatan Pelayanan KesehatanProgram Peningkatan Pelayanan Kesehatan Program Peningkatan Pelayanan KesehatanProgram Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan gratis menjangkau seluruh distrik dan kampung di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

6. 6.6.

6. Program PengembangProgram Pengembangan Infrastruktur DasarProgram PengembangProgram Pengembangan Infrastruktur Dasaran Infrastruktur Dasar an Infrastruktur Dasar

a. Penyediaan sumber energi alternatif terbarukan (PLTMH, PLTS) - Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

(10)

- 3 -

b. Pembangunan Pabrik Semen di Timika - Provinsi Papua.

c. Pembangunan Pabrik Semen di Manokwari - Provinsi Papua Barat. 7.

7.7.

7. Program Program Perlakuan Khusus Program Program Perlakuan Khusus Perlakuan Khusus Perlakuan Khusus PutraPutra----putri Asli Papua (PutraPutra putri Asli Papua (putri Asli Papua (putri Asli Papua (Affirmative ActionsAffirmative ActionsAffirmative ActionsAffirmative Actions))))

a. Pemberian kuota kepada siswa berprestasi untuk menempuh pendidikan tinggi terbaik di luar Papua - Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

b. Pemberian kuota untuk menjadi anggota TNI/Polri bagi Putra/i asli Papua - Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

c. Pemberian kuota untuk masuk sekolah Akademi Militer dan Akademi Kepolisian bagi Putra/i asli Papua - Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

d. Pendirian sekolah kebidanan/keperawatan - Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

e. Pendirian sekolah kepamongprajaan (STPDN di Kota Sorong) - Provinsi Papua Barat.

f. Pendirian sekolah pendidikan keguruan - Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

Dalam P4B salah satu pendekatannya adalah Kawasan Strategis, merupakan kawasan yang memiliki potensi daya ungkit pertumbuhan ekonomi. Pada kawasan-kawasan strategis di Provinsi Papua dan Papua Barat telah ditetapkan dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 pada koridor Papua-Kepulauan Maluku.

Dari segi bidang yang diintervensi, MP3EI menekankan pada bidang ekonomi, khususnya pada peningkatan investasi, upaya ini akan disinergikan dengan Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat (P4B) yang memfokuskan pada kebijakan pembangunan sosial ekonomi dan pembangunan sosial politik dan budaya. Sinergi diperlukan agar menghasilkan dampak yang optimal terhadap upaya percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat.

Program MP3EI di Provinsi papua dan Provinsi Papua Barat yang dilaksanakan pada tahun 2011-2012, terutama adalah:

1. Pembangunan fisik, yaitu program/kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta untuk mendukung pelaksanaan investasi yang dilakukan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

2. Regulasi/kebijakan, yaitu program kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk memberikan kemudahan bagi investor dalam berinvestasi di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

(11)

- 4 - RENCANA AKSI

RENCANA AKSI RENCANA AKSI

RENCANA AKSI BERSIFAT CEPAT TERWUJUDBERSIFAT CEPAT TERWUJUDBERSIFAT CEPAT TERWUJUD BERSIFAT CEPAT TERWUJUD DALAM

DALAM DALAM

DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PROVINSI PROVINSI PROVINSI PAPUA TAHUN PAPUA TAHUN 2011PAPUA TAHUN PAPUA TAHUN 20112011----2012011 2012012012222 No

No No

No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota;;;; Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota WWWWaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaan

Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung

JJJJawabawabawabawab

Sumber Sumber Sumber Sumber Pendanaan Pendanaan Pendanaan Pendanaan (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Program Ketahanan Pangan Program Ketahanan PanganProgram Ketahanan Pangan Program Ketahanan Pangan

1 Pengembangan Peternakan Babi di Kawasan Pegunungan

Tengah

Kab. Jayawijaya, Lani Jaya, Paniai, Nabire, Tolikara, Peg. Bintang; 2011 penyiapan, tahun 2012 mulai operasional

1,5 juta ekor /tahun Kem.Pertanian, Pemda APBN APBD Swasta

Program Penanggulangan Kemiskinan Program Penanggulangan Kemiskinan Program Penanggulangan Kemiskinan Program Penanggulangan Kemiskinan

2 Peningkatan permodalan UMKM usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan industri rakyat melalui PNPM Mandiri, KUR, dan Respek

Seluruh

Kabupaten/Kota

Berkurangnya tingkat kemiskinan di Provinsi Papua pada tahun 2012 sebesar 27,79 persen dari tahun 2011 sebesar 31,98 persen

Kem. Kop UMKM, Pemda APBN APBD Perbankan Program Program Program Program ……… …

(12)

- 5 - No

No No

No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota;;;; Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota WWWWaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaan

Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung

JJJJawabawabawabawab

Sumber Sumber Sumber Sumber Pendanaan Pendanaan Pendanaan Pendanaan (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Program Pengembangan Ekonomi Rakyat Program Pengembangan Ekonomi Rakyat Program Pengembangan Ekonomi Rakyat Program Pengembangan Ekonomi Rakyat

3 Peningkatan industri pengolahan sagu rakyat

Papua : Kab. Jayapura, Waropen, Yapen, Nabire, Mappi, Keerom, Asmat, Merauke, Mimika. Pelaksanaan tahun 2012

Papua : 1.000 KK Kem. Pertanian, Kem. Kehutanan, Kem. Perindustrian

APBN APBD

Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan

4 Pelayanan Pendidikan Gratis sampai SMU menjangkau seluruh distrik dan kampung

Seluruh Papua; Sudah jalan untuk wajar 9 tahun, tahun 2012 dimulai untuk tingkat SMU

Seluruh siswa SD sampai SMU/SMK

Kem.Diknas, Pemda APBN APBD

Program Peningkatan Pelayanan Program Peningkatan Pelayanan Program Peningkatan Pelayanan

Program Peningkatan Pelayanan KesehatanKesehatanKesehatan Kesehatan 5 Pelayanan Kesehatan Gratis

menjangkau seluruh distrik dan kampung

Seluruh Papua; Tahun 2012 mulai, Tahun 2013 mencapai target. Seluruh penduduk Papua (2.851.999 jiwa) Kem.Kesehatan, Pemda APBN APBD Program Program Program Program ……… …

(13)

- 6 - No

No No

No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota;;;; Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota WWWWaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaan

Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung

JJJJawabawabawabawab

Sumber Sumber Sumber Sumber Pendanaan Pendanaan Pendanaan Pendanaan (1) (2) (3) (4) (5) (6) Program Pengembangan Program Pengembangan Program Pengembangan

Program Pengembangan Infrastruktur DasarInfrastruktur DasarInfrastruktur DasarInfrastruktur Dasar 6 Pembangunan Pabrik Semen di

Timika

Kab. Mimika;

Ground Breaking (dapat segera dilaksanakan) tahun 2012 Kapasitas produksi 500.000 ton/tahun BKPM, BUMN, Kem. Perindustrian, Kem. ESDM, PT. Freeport Ind, Pemda Swasta (CSR Freeport)

7 Penyediaan Sumber Energi alternatif terbarukan PLTMH dan PLTS.

Seluruh Papua; tahun 2011-2013 50 unit PLTMH 2.000 unit PLTS PLTM Kalibumi, Kombenmur, Mariarotu II, Mariarotu I, Amai, Waigo; dan PLTS untuk Lisdes di 8 lokasi

Kem. ESDM, PLN, BPPT, Pemda

APBN APBD

8 Penyediaan Daya Listrik PLTU Jayapura dan Mimika

Kab. Jayapura, Mimika: 2012 34 MW Kem. ESDM, PLN, BPPT, Pemda APBN APBD Program Program Program Program ……… …

(14)

- 7 - No

No No

No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota;;;; Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota WWWWaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaan

Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung

JJJJawabawabawabawab

Sumber Sumber Sumber Sumber Pendanaan Pendanaan Pendanaan Pendanaan (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Program Pemihakan Putra Program Pemihakan Putra Program Pemihakan Putra

Program Pemihakan Putra----putri Asli Papua (Affirmative Actions)putri Asli Papua (Affirmative Actions)putri Asli Papua (Affirmative Actions) putri Asli Papua (Affirmative Actions) 9 Pemberian Kuota kepada siswa

berprestasi untuk menempuh pendidikan tinggi terbaik di luar Papua

Seluruh Papua; tahun 2011 sudah dimulai, tahun 2012 mencapai target per tahun

Per Tahun : Fak. Kedokteran 100, F. Teknik 100, F. Pertanian 200, ST Penerbang 20, ST Statistik 30, ST Pertanahan 30, ST Akuntansi 30.

Kem.Diknas, Kem. Kes, Kem.Keu., BPN, BPS, Kem.Hub., PTN, dan Pemda.

APBN APBD

10 Pemberian kuota untuk menjadi anggota TNI/Polri bagi Putra/i asli Papua

Seluruh Papua; tahun 2011 mulai, tahun 2013 mencapai target per tahun

100 orang/tahun Kemenhan, Polri, Pemda

APBN APBD

(15)

- 8 - No

No No

No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota;;;; Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota WWWWaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaan

Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung

JJJJawabawabawabawab

Sumber Sumber Sumber Sumber Pendanaan Pendanaan Pendanaan Pendanaan (1) (2) (3) (4) (5) (6)

11 Pemberian kuota untuk masuk sekolah Akademi Militer dan Akademi Kepolisian bagi Putra/i asli Papua

Seluruh Papua; tahun 2011 mulai, tahun 2013 mencapai target per tahun

50 siswa/tahun Kemenhan, Polri, Pemda APBN APBD 12 Pendirian sekolah Kebidanan/keperawatan di seluruh Kab/Kota Di seluruh ibukota kabupaten/kota; sebagian kab sudah, tahun 2012 seluruh kab

1 sekolah/kabupaten dengan daya tampung 30 siswa/tahun Kem.Kesehatan, Kem.Diknas, Pemda APBN APBD 13 Pendirian sekolah kepamongprajaan (STPDN di Jayapura dan Timika)

Kab.Jayapura, Mimika; tahun 2012 mulai penambahan kedua kabupaten Daya tampung 60 siswa/tahun/sekolah

Kem. Dalam Negeri, Pemda

APBN APBD

14 Pendirian Sekolah Pendidikan Keguruan

Di seluruh ibukota kabupaten/kota; tahun 2013 target semua kab

1 sekolah/kabupaten dengan daya tampung 60 siswa/tahun

Kemenko Kesra, Kem.

Diknas, Pemda APBD

RENCANA … RENCANA … RENCANA … RENCANA …

(16)

- 9 -

RENCANA AKSI RENCANA AKSI RENCANA AKSI

RENCANA AKSI BERSIFAT CEPAT TERWUJUDBERSIFAT CEPAT TERWUJUDBERSIFAT CEPAT TERWUJUDBERSIFAT CEPAT TERWUJUD DALAM

DALAM DALAM

DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PROVINSI PROVINSI PAPUA PAPUA PAPUA PAPUA BARAT BARAT TAHUN 2011BARAT BARAT TAHUN 2011TAHUN 2011TAHUN 2011----2012012012012222 No

No No

No Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota W

W W

Waktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan

Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung

JJJJawab awab awab awab

Sumber Sumber Sumber Sumber Pendanaan Pendanaan Pendanaan Pendanaan (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Program Ketahanan Pangan Program Ketahanan Pangan Program Ketahanan Pangan Program Ketahanan Pangan

1 Pengembangan Peternakan Sapi di Bomberai dan Kebar

Kab.Fak Fak & Kab. Manokwari; tahun 2011 penyiapan, tahun 2012 mulai operasional

30 ribu ekor /tahun penggemukan 15 ribu ekor/tahun produktif di Bomberai dan Kebar:

Kem.Pertanian, Pemda APBN APBD Swasta Program Penanggulangan Kemiskinan

Program Penanggulangan Kemiskinan Program Penanggulangan Kemiskinan Program Penanggulangan Kemiskinan

2 Peningkatan permodalan UMKM usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan,

peternakan dan industri rakyat melalui PNPM Mandiri, KUR, dan Pembangunan Kampung

Seluruh Kabupaten/Kota Berkurangnya tingkat kemiskinan di Provinsi Papua Barat pada tahun 2012 sebesar 29,21 persen dari kondisi tahun 2011 sebesar 31,92 persen.

Kem. Kop UMKM, Pemda APBN APBD Perbankan Program Program Program Program ……… …

(17)

- 10 - No

No No

No Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota W

W W

Waktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan

Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung

JJJJawab awab awab awab

Sumber Sumber Sumber Sumber Pendanaan Pendanaan Pendanaan Pendanaan (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Program Pengembangan Ekonomi Rakyat Program Pengembangan Ekonomi Rakyat Program Pengembangan Ekonomi Rakyat Program Pengembangan Ekonomi Rakyat

3 Peningkatan industri pengolahan sagu rakyat

Papua Barat : Sorong Selatan, Kab.Kaimana, Fakfak, Teluk Bintuni,

Papua Barat : 600 KK Kem. Pertanian, Kem. Kehutanan, Kem. Perindustrian

APBN APBD Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan

Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan

4 Pelayanan Pendidikan Gratis sampai SMU menjangkau seluruh distrik dan kampung

Seluruh Papua Barat; Sudah jalan untuk wajar 9 tahun, tahun 2012 dimulai untuk tingkat SMU

Seluruh siswa SD sampai SMU/SMK (225.228 siswa)

Kem.Diknas, Pemda APBN APBD

Program Program Program

Program Peningkatan Pelayanan KesehatanPeningkatan Pelayanan KesehatanPeningkatan Pelayanan Kesehatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan 5 Pelayanan Kesehatan Gratis

menjangkau seluruh distrik dan kampung

Seluruh Papua Barat; tahun 2012 mulai, tahun 2013 mencapai target Seluruh penduduk Papua Barat Kem.Kesehatan, Pemda APBN APBD Program Program Program Program ……… …

(18)

- 11 - No

No No

No Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota W

W W

Waktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan

Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung

JJJJawab awab awab awab

Sumber Sumber Sumber Sumber Pendanaan Pendanaan Pendanaan Pendanaan (1) (2) (3) (4) (5) (6) Program Program Program

Program Pengembangan Infrastruktur DasarPengembangan Infrastruktur DasarPengembangan Infrastruktur Dasar Pengembangan Infrastruktur Dasar 6 Pembangunan Pabrik Semen di

Manokwari Kabupaten Manokwari; o pengantongan semen curah. o Ground Breaking (dapat segera dilaksanakan) tahun 2012 Kapasitas produksi 300 ribu ton/tahun BKPM, BUMN, Kem. Perindustrian, Kem. ESDM, PT. Semen Gresik, Pemda APBN Swasta BUMN

7 Penyediaan Sumber Energi alternatif terbarukan (PLTMH, PLTS)

Seluruh Papua Barat; tahun 2012 mulai penambahan, tahun 2013 target tercapai 50 unit PLTMH 1000 unit PLTS Kem. ESDM, PLN, BPPT, Pemda APBN APBD Program Program Program Program ……… …

(19)

- 12 - No

No No

No Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota W

W W

Waktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan

Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung

JJJJawab awab awab awab

Sumber Sumber Sumber Sumber Pendanaan Pendanaan Pendanaan Pendanaan (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Program Pemihakan Putra Program Pemihakan Putra Program Pemihakan Putra

Program Pemihakan Putra----putri Asli Papua (Affirmative Actions)putri Asli Papua (Affirmative Actions)putri Asli Papua (Affirmative Actions) putri Asli Papua (Affirmative Actions) 8 Pemberian Kuota kepada siswa

berprestasi untuk menempuh pendidikan tinggi terbaik di luar Papua

Seluruh Papua Barat; tahun 2011 sudah dimulai, tahun 2012 mencapai target per tahun, melalui beasiswa daerah, dengan fasilitasi oleh pusat

Per Tahun: Fak. Kedokteran 30, F. Teknik 50, F. Pertanian 75, ST Penerbang 10, ST Statistik 10, ST Pertanahan 10, ST Akuntansi 15. Kem.Diknas, Kem. Kes,Kem.Keu.,BPN,BPS, Kem.Hub., PTN, dan Pemda. APBN APBD

9 Pemberian kuota untuk menjadi anggota TNI/Polri bagi Putra/i asli Papua

Seluruh Papua Barat; tahun 2011 mulai, tahun 2013 mencapai target per tahun

50 orang/tahun Kemenhan, Polri, Pemda

APBN

10 Pemberian kuota untuk masuk sekolah Akademi Militer dan Akademi Kepolisian bagi Putra/i asli Papua

Seluruh Papua Barat; tahun 2011 mulai, tahun 2013 mencapai target per tahun

40 siswa/tahun Kemenhan, Pemda APBN APBD

(20)

- 13 - No

No No

No Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota W

W W

Waktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan

Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung

JJJJawab awab awab awab

Sumber Sumber Sumber Sumber Pendanaan Pendanaan Pendanaan Pendanaan (1) (2) (3) (4) (5) (6) 11 Pendirian sekolah Kebidanan/keperawatan Di seluruh ibukota kabupaten/kota; sebagian kab sudah, tahun 2012 seluruh kabupaten

1 sekolah/kabupaten dengan daya tampung 30 siswa/tahun Kem.Kesehatan, Kem.Diknas, Pemda APBD 12 Pendirian sekolah kepamongprajaan (STPDN di Kota Sorong)

Kota Sorong; tahun 2012

Daya tampung 60 siswa/tahun/sekolah

Kem. Dalam Negeri, Pemda

APBN APBD 13 Pendirian Sekolah Pendidikan

Keguruan

Di seluruh ibukota kabupaten/ kota; tahun 2012 mulai

penambahan kedua kabupaten

1 sekolah/kabupaten dengan daya tampung 60 siswa/tahun

Kem. Diknas, Pemda APBD

RENCANA RENCANA RENCANA RENCANA …………

(21)

- 14 - RENCANA

RENCANA RENCANA

RENCANA AAAAKSI P4B 2011KSI P4B 2011KSI P4B 2011----2012KSI P4B 2011 201220122012 YANG MENJADI BAGIAN DARI PROGRAM

YANG MENJADI BAGIAN DARI PROGRAM YANG MENJADI BAGIAN DARI PROGRAM

YANG MENJADI BAGIAN DARI PROGRAM MP3EIMP3EIMP3EI MP3EI KORIDOR EKONOMI PAPUAKORIDOR EKONOMI PAPUAKORIDOR EKONOMI PAPUAKORIDOR EKONOMI PAPUA----KEPULAUAN MALUKUKEPULAUAN MALUKUKEPULAUAN MALUKU KEPULAUAN MALUKU

No No No

No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah) rupiah)rupiah) rupiah) Periode Periode Periode Periode Mulai MulaiMulai Mulai Periode PeriodePeriode Periode Selesai SelesaiSelesai Selesai Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utama utama utama

utama LokasiLokasi LokasiLokasi

Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori Tipe Tipe Tipe Tipe Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) A. A. A.

A. PEMBANGUNAN FISIKPEMBANGUNAN FISIKPEMBANGUNAN FISIKPEMBANGUNAN FISIK 1 Pembangunan Jalan

Trans-Papua

50.000 2011 - Kemen PU Papua Pemerintah Infrastruktur Jalan

2 Peningkatan Jalan Kumbe - Okaba - Nakias (152 km) Jalan Propinsi dan

Kabupaten 760 2011 2015 Pemprov Papua, Pemkab Merauke Merauke, Papua Pemerintah Infrastruktur Jalan

3 Peningkatan Jalan Timika - Nabire (407,7 Km)

631 2011 2014 Kemen PU Papua Pemerintah Infrastruktur Jalan

4 Pelabuhan Serui 567 2011 2014 Kemenhub Serui, Papua Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan

(22)

- 15 -

No No No

No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah) rupiah)rupiah) rupiah) Periode Periode Periode Periode Mulai MulaiMulai Mulai Periode PeriodePeriode Periode Selesai SelesaiSelesai Selesai Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utama utama utama

utama LokasiLokasi LokasiLokasi

Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori Tipe Tipe Tipe Tipe Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

5 Peningkatan jalan Merauke - Muting (204 km)

388 2011 2014 Kemen PU Merauke, Papua

Pemerintah Infrastruktur Jalan

6 Adpel Jayapura 328 2011 2014 Kemenhub Jayapura, Papua

Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan 7 Pelabuhan Waren 306 2011 2014 Kemenhub Waren, Papua Pemerintah Infrastruktur

Pelabuhan 8 Lanjutan pembangunan Pelabuhan Samudera Perikanan Merauke 300 2011 2014 KKP Merauke, Papua Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan 9 Pembangunan Jalan Okaba

- Wambi 285 2011 2015 Kemen PU Merauke, Papua Pemerintah Infrastruktur Jalan 10 Pembangunan jaringan transmisi listrik di Papua

238 2011 2015 PLN Papua BUMN Infrastruktur

Power & Energi 11 Pelabuhan Bade 237 2011 2014 Kemenhub Bade, Papua Pemerintah Infrastruktur

Pelabuhan

(23)

- 16 -

No No No

No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah) rupiah)rupiah) rupiah) Periode Periode Periode Periode Mulai MulaiMulai Mulai Periode PeriodePeriode Periode Selesai SelesaiSelesai Selesai Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utama utama utama

utama LokasiLokasi LokasiLokasi

Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori Tipe Tipe Tipe Tipe Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

12 Adpel Merauke 210 2011 2014 Kemenhub Merauke, Papua

Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan 13 Pembangunan Dermaga

Terminal Penumpang dan Peti Kemas Pelabuhan Depapre

200 2011 2014 Kemenhub Depapre, Papua

Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan

14 Optimalisasi & ekstensifikasi lahan pertanian untuk pemberdayaan petani

186 2011 2014 Kementan Merauke, Papua

Pemerintah Fasilitas produksi

15 Pelabuhan Sarmi 169 2011 2014 Kemenhub Sarmi, Papua Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan 16 Pengadaan peralatan

alsintan (traktor, planter, reaper, power threser, mini combine, pompa air)

161 2011 2014 Kementan Merauke, Papua

Pemerintah Fasilitas produksi

(24)

- 17 -

No No No

No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah) rupiah)rupiah) rupiah) Periode Periode Periode Periode Mulai MulaiMulai Mulai Periode PeriodePeriode Periode Selesai SelesaiSelesai Selesai Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utama utama utama

utama LokasiLokasi LokasiLokasi

Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori Tipe Tipe Tipe Tipe Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

17 Pelabuhan Nabire 160 2011 2014 Kemenhub Nabire, Papua Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan 18 Pelabuhan Agats 159 2011 2014 Kemenhub Agats, Papua Pemerintah Infrastruktur

Pelabuhan 19 Pelabuhan Kokas 145 2011 2014 Kemenhub Kokas, Papua Pemerintah Infrastruktur

Pelabuhan 20 Unit Penyelenggara Pelabuhan Amamapare 135 2011 2014 Kemenhub Amamapare, Papua Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan 21 Peningkatan Jalan Habema

– Yaguru (110 + Km)

106 2011 2014 Kemen PU Papua Pemerintah Infrastruktur Jalan 22 Feasibility Study Pengembangan PLTA Mamberamo 100 2011 2013 BPPT Mamberamo, Papua Pemerintah Infrastruktur Power & Energi 23 Pembangunan Dermaga

General Cargo 100 meter-Pelabuhan Merauke 100 2011 2014 Kemenhub Merauke, Papua Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan 24. Pembangunan …

(25)

- 18 -

No No No

No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah) rupiah)rupiah) rupiah) Periode Periode Periode Periode Mulai MulaiMulai Mulai Periode PeriodePeriode Periode Selesai SelesaiSelesai Selesai Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utama utama utama

utama LokasiLokasi LokasiLokasi

Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori Tipe Tipe Tipe Tipe Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 24 Pembangunan industri pengolahan pupuk dan biogas

75 2011 2014 Kemen

perindustrian

Merauke, Papua

Pemerintah Fasilitas produksi

25 Pembangunan sektor pendukung pendidikan (kejuruan, perti masamus & yasanto, BLKT terampil, sarana pendukung BLK, pelatihan tenaga kerja terampil)

72 2011 2014 Kemendiknas Merauke, Papua

Pemerintah Fasilitas produksi

26 Penyediaan modal pemberdayaan masyarakat dan pengembangan investasi 69 2011 2014 Kemenkop Merauke, Papua

Pemerintah Fasilitas produksi

27 Pengembangan village breeding center sapi potong

60 2011 2013 Kementerian PU

Merauke, Papua

Pemerintah Fasilitas produksi

(26)

- 19 -

No No No

No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah) rupiah)rupiah) rupiah) Periode Periode Periode Periode Mulai MulaiMulai Mulai Periode PeriodePeriode Periode Selesai SelesaiSelesai Selesai Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utama utama utama

utama LokasiLokasi LokasiLokasi

Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori Tipe Tipe Tipe Tipe Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

28 Pembangunan SPAM Kota Pamekaran (Kota Timika) 200 L/s

40 2011 2014 Kemen PU Timika, Papua Pemerintah Utilitas Air

29 Pembangunan IPA Reservoar dan Unit Distribusi Kab. Mimika

40 2011 2014 Kemen PU Mimika, Papua Pemerintah Utilitas Air

30 Pembangunan terminal agribisnis, pergudangan, dan pelabuhan ekspor di Serapuh & Wogikel

33 2011 2014 Kemenhub Serapuh, Wogikel, Papua Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan 31 Pengadaan Rangka

Jembatan untuk Kali Koloy, Kali Hewa, dan Rawa Inggun 30 2011 2013 Kemen PU Merauke, Papua Pemerintah Infrastruktur Jalan 32 Perpanjangan Bandara Mopah Merauke 25 2011 2014 Kemenhub Merauke, Papua Pemerintah Infrastruktur Bandara 33. Pembangunan …

(27)

- 20 -

No No No

No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah) rupiah)rupiah) rupiah) Periode Periode Periode Periode Mulai MulaiMulai Mulai Periode PeriodePeriode Periode Selesai SelesaiSelesai Selesai Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utama utama utama

utama LokasiLokasi LokasiLokasi

Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori Tipe Tipe Tipe Tipe Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

33 Pembangunan intake dan jaringan transmisi air baku Distrik Teluk Umar Kab. Nabire 150 liter/detik

15 2011 2014 Kemen PU Nabire, Papua Pemerintah Utilitas Air

34 Pengembangan Instalasi Air Bersih Morotai 13

liter/detik

12 2011 2014 Kemen PU Morotai, Papua

Pemerintah Utilitas Air

35 Pembangunan intake dan jaringan transmisi air baku Kab. Nabire 75 liter/detik

3 2011 2014 Kemen PU Nabire, Papua Pemerintah Utilitas Air

36 Pembangunan intake dan jaringan transmisi air baku Distrik Kemtuk 45

liter/detik

3 2011 2014 Kemen PU Kemtuk, Papua Pemerintah Utilitas Air

37 Proyek Amoniak Urea di Tangguh

20.850 2011 2015 PT Pusri (persero)

Tangguh, Papua Barat

BUMN Fasilitas produksi

(28)

- 21 -

No No No

No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah) rupiah)rupiah) rupiah) Periode Periode Periode Periode Mulai MulaiMulai Mulai Periode PeriodePeriode Periode Selesai SelesaiSelesai Selesai Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utama utama utama

utama LokasiLokasi LokasiLokasi

Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori Tipe Tipe Tipe Tipe Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 38 Peningkatan jalan Manokwari - Kebar (214 km) 924 2012 2014 Pemkab Manokwari Manokwari, Papua Barat Pemerintah Infrastruktur Jalan

39 Peningkatan jalan Kokas - Fakfak - Bomberai (140 km)

911 2012 2014 Kemen PU T. Bintuni, Papua Barat

Pemerintah Infrastruktur Jalan

40 Pelabuhan Teminabuan 261 2011 2014 Kemenhub Teminabuan, Papua Barat

Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan 41 Pelabuhan Kaimana 188 2011 2014 Kemenhub Kaimana,

Papua barat

Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan 42 Adpel Biak 168 2011 2014 Kemenhub Biak, Papua

Barat

Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan 43 Pelabuhan Saunek 153 2011 2014 Kemenhub Saunek, Papua

Barat Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan 44 Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Pomako 250 2012 2015 Kemenhub Merauke, Papua Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan 45. Pengembangan …

(29)

- 22 -

No No No

No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah) rupiah)rupiah) rupiah) Periode Periode Periode Periode Mulai MulaiMulai Mulai Periode PeriodePeriode Periode Selesai SelesaiSelesai Selesai Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utama utama utama

utama LokasiLokasi LokasiLokasi

Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori Tipe Tipe Tipe Tipe Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 45 Pengembangan pelabuhan di Sorong

129 2011 2014 Kemenhub Sorong, Papua Barat Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan 46 Pembangunan industri pakan 50 2011 2014 Kemen perindustrian Manokwari, Papua Barat

Pemerintah Fasilitas produksi 47 Pembangunan Pos IB dan

Puskeswan Terpadu

50 2011 2012 Ditjen Peternakan

Manokwari, Papua Barat

Pemerintah Fasilitas produksi 48 Pembangunan/revitalisasi padang penggembalaan 50 2011 2013 Ditjen Peternakan Manokwari, Papua Barat

Pemerintah Fasilitas produksi 49 Pembangunan balai latihan

sumber daya manusia peternakan 50 2011 2013 BPSDM Kementerian Pertanian Manokwari, Papua Barat

Pemerintah Fasilitas produksi

50 Pengadaan sumber air bersih dari sumber sumur air dalam, dam, kolam penampungan air (pond), filterisasi air rawa

50 2011 2015 Pemprov Papua

Manokwari, Papua Barat

Pemerintah Utilitas Air

(30)

- 23 -

No No No

No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah) rupiah)rupiah) rupiah) Periode Periode Periode Periode Mulai MulaiMulai Mulai Periode PeriodePeriode Periode Selesai SelesaiSelesai Selesai Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utama utama utama

utama LokasiLokasi LokasiLokasi

Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori Tipe Tipe Tipe Tipe Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 51 Pengembangan Ketenagalistrikan untuk RPH dan pengolahan 30 2011 2014 PLN Manokwari, Papua Barat BUMN Infrastruktur Power & Energi 52 Pelatihan meat cutting plant 3 2011 2013 Ditjen

Peternakan

Manokwari, Papua Barat

Pemerintah Fasilitas produksi RENCANA RENCANA RENCANA RENCANA …………

(31)

- 24 - RENCANA

RENCANA RENCANA

RENCANA AAAAKSI P4B 2011KSI P4B 2011KSI P4B 2011----2012KSI P4B 2011 201220122012 YANG MENJADI BAGIAN DARI PROGRAM

YANG MENJADI BAGIAN DARI PROGRAM YANG MENJADI BAGIAN DARI PROGRAM

YANG MENJADI BAGIAN DARI PROGRAM MP3EIMP3EIMP3EI MP3EI KORIDOR EKONOMI PAPUAKORIDOR EKONOMI PAPUAKORIDOR EKONOMI PAPUAKORIDOR EKONOMI PAPUA----KEPULAUAN MALUKUKEPULAUAN MALUKUKEPULAUAN MALUKU KEPULAUAN MALUKU No

No No

No KegiatanKegiatan KegiatanKegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota Waktu

Waktu Waktu

Waktu PelaksanaanPelaksanaanPelaksanaan Pelaksanaan

Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Jawab JawabJawab Jawab Sumber SumberSumber Sumber Pendanaan PendanaanPendanaan Pendanaan (1) (2) (3) (4) (5) (6) B B B

B KEBIJAKAN/REGULASIKEBIJAKAN/REGULASIKEBIJAKAN/REGULASIKEBIJAKAN/REGULASI 1 Pengembangan Merauke

Integrated Food And Energy Estate (MIFEE) Kab. Merauke

Kab. Merauke, Prov Papua; 2011 mulai, Kem. Pertanian melakukan penyiapan lahan 400 ha dan jaringan irigasi (300 ha), tata air mikro (300 ha) dan embung 2 unit, dan 2012 Optimasi lahan 200 ha, perluasan sawah regional lahan hortikultura 100 ha; 2013 operasional Target 1,2 juta ha Tersedia 220 ribu ha (reklamasi dan rehabilitasi rawa) Kem. Pertanian, Kem. ESDM, BKPM, Pemda APBN APBD Swasta 2. Pemberian …

(32)

- 25 - No

No No

No KegiatanKegiatan KegiatanKegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota Waktu

Waktu Waktu

Waktu PelaksanaanPelaksanaanPelaksanaan Pelaksanaan

Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Jawab JawabJawab Jawab Sumber SumberSumber Sumber Pendanaan PendanaanPendanaan Pendanaan (1) (2) (3) (4) (5) (6) 2 Pemberian kemudahan

berinvestasi (insentif investasi) di kawasan strategis di Papua dan Papua Barat

Kab/Kota sebagai kawasan strategis di Papua dan Papua Barat; tahun 2011 mulai Meningkatnya investasi swasta di kawasan strategis Kem. Keu., BKPM, Pemda APBN

3 Pengembangan kawasan strategis minyak bumi di Sorong

Kab. Sorong, Prov Papua Barat; tahun 2012 mencapai target

Produksi 125 ribu barel/hari) minyak bumi

Kem. ESDM, Pemda APBN APBD Swasta 4 Pengembangan kawasan strategis

gas bumi di Teluk Bintuni

Kab. Teluk Bintuni, Provinsi Papua; tahun 2012 mencapai target

Potensi170 trilyun kaki kubik (TCF) gas bumi

Kem. ESDM, Pemda APBN APBD Swasta 5 Pengembangan kawasan strategis

minyak dan gas bumi di Sarmi

Kab. Sarmi, Provinsi Papua; tahun 2013 mencapai target

Potensi 100 juta barel minyak bumi; Potensi 1.214 trilyun kaki kubik (TCF) gas bumi

Kem. ESDM, Pemda APBN APBD Swasta

(33)

- 26 - No

No No

No KegiatanKegiatan KegiatanKegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota Waktu

Waktu Waktu

Waktu PelaksanaanPelaksanaanPelaksanaan Pelaksanaan

Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Jawab JawabJawab Jawab Sumber SumberSumber Sumber Pendanaan PendanaanPendanaan Pendanaan (1) (2) (3) (4) (5) (6)

6 Pengembangan Kawasan Strategis Mimika Sebagai Pusat

Pengembangan Industri dan Tambang

Mimika, Provinsi Papua; 2011 sudah mulai, 2013 tercapai target industri

66 ribu ton/hari Kem. ESDM, Kem. Perindustrian, Pemda APBN APBD Swasta 7 Percepatan Penetapan RTRW

Prov/Kab/Kota di Provinsi Papua dan Papua Barat

Seluruh Prov/Kab/Kota di Prov. Papua dan Papua Barat; 2011 selesai

Perda tentang RTRW Seluruh Provinsi/Kab/ Kota di Papua dan Papua Barat

Kem. PU, Bappenas, Kemendagri,

Kemhut, Pemda

APBN APBD

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd.

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Salinan sesuai dengan aslinya

SEKRETARIAT KABINET RI Deputi Bidang Perekonomian,

ttd.

(34)

LAMPIRAN II

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 65 Tahun 2011 TANGGAL : 20 September 2011

RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN

RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN

RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN

RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN

PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

TAHUN 2011

TAHUN 2011

TAHUN 2011

TAHUN 2011 –

– 2014

2014

2014

2014

(35)

RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN

RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN

RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN

RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN

PROVINSI PAPUA

PROVINSI PAPUA

PROVINSI PAPUA

PROVINSI PAPUA

TAHUN 2011

TAHUN 2011

TAHUN 2011

TAHUN 2011 –

– 2014

2014

2014

2014

(36)

- 3 - DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI ... 3 I. I. I.

I. PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN ... 4PENDAHULUAN 44 4 1.1. Latar Belakang ... 4 1.2. Maksud dan Tujuan ... 6 II.

II. II.

II. GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA ... 6 GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA 2.1. Kondisi Geografis Wilayah ... 6

2.2. Demografi ... 7 2.3. Perekonomian Wilayah ... 8 III. III. III.

III. JENISJENISJENIS KAWASANJENISKAWASANKAWASANKAWASAN,,,, SASARAN, DAN PROGRAMSASARAN, DAN PROGRAMSASARAN, DAN PROGRAM STRATEGISSASARAN, DAN PROGRAMSTRATEGISSTRATEGISSTRATEGIS ... 8 ... ... 3.1. Jenis Kawasan di Provinsi Papua ... 8 3.2. Sasaran Pembangunan ... 9

3.3. Program Strategis ... 10 3.4. Sinergi Kawasan Strategis dan MP3EI ... 14

DAFTAR DAFTAR DAFTAR

DAFTAR RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNANRENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNANRENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSIRENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNANPROVINSIPROVINSI PAPUA PROVINSIPAPUA PAPUA PAPUA TAHUN 2011 TAHUN 2011 TAHUN 2011 TAHUN 2011----2014201420142014... 16 I. PENDAHULUAN … I. PENDAHULUAN …I. PENDAHULUAN … I. PENDAHULUAN …

(37)

- 4 -

I. PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG

Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua (UU Otsus Papua) ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 21 tahun 2001 yang memberikan kewenangan yang lebih luas kepada Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat untuk mengatur dan mengurus diri sendiri. Melalui UU 21/2001 tersebut, Provinsi Papua – yang kemudian dimekarkan menjadi Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat di tahun 2006—diamanahkan tanggung jawab yang lebih besar dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pengaturan pemanfaatan kekayaan alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Papua sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Undang-undang ini juga memiliki semangat rekonsiliasi dan penyelesaian masalah yang ada di Provinsi Papua secara menyeluruh, serta memberikan pengakuan dan penghormatan atas hak-hak dasar orang asli Papua serta pemberdayaannya secara strategis dan mendasar.

Enam tahun setelah penetapan dan pelaksanaan UU Nomor 21/2001 tersebut, para pemangku kepentingan berpendapat bahwa perubahan kesejahteraan masyarakat terutama penduduk asli Papua masih perlu ditingkatkan. Berdasarkan penilaian perkembangan pembangunan tersebut, pemerintah berinisiatif untuk melakukan percepatan melalui penetapan Inpres 5 Tahun 2007 tentang Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat sebagai suatu kumpulan kebijakan untuk mendorong percepatan pembangunan di kedua provinsi tersebut dengan meningkatkan efektifitas koordinasi, sinergi dan harmonisasi program dan kebijakan antar sektor dan pusat-daerah yang dilakukan oleh kementrian/lembaga dan pemerintah

daerah. Inpres 5/2007 menekankan pendekatan kebijakan baru (the new deals

policy for Papua) dengan lima aspek strategis yaitu:

a. Pemantapan ketahanan pangan dan pengurangan kemiskinan.

b. Peningkatan kualtias penyelenggaraan pendidikan.

c. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.

d. Peningkatan infrastruktur dasar guna meningkatkan aksesibilitas di

wilayah terpencil, pedalaman dan perbatasan Negara.

e. Perlakuan khusus (affirmative action) bagi pengembangan kualitas

sumber daya manusia putra-putri asli Papua.

Setelah 2 tahun pelaksanaan Inpres 5/2007, berbagai koordinasi antara pemerintah pusat (K/L) dan pemerintah Provinsi Papua telah dilakukan dan menghasilkan Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Namun evaluasi Inpres 5/2007 menunjukkan bahwa percepatan pembangunan yang dilakukan terutama dalam kaitannya

dengan program prioritas pengurangan kemiskinan, peningkatan

pelayanan pendidikan dan kesehatan masih belum memberikan peningkatan yang signifikan karena tersendatnya pembangunan infrastruktur, belum

(38)

- 5 -

terlaksananya sistem pendidikan khusus yang menjangkau masyarakat Papua, dan terkendalanya penyiapan sarana prasarana pelayanan kesehatan serta masih terisolirnya wilayah-wilayah sasaran.

Salah satu penyebab lambatnya upaya percepatan adalah belum optimalnya pengelolaan dana yang ada, terutama terkait sinkronisasi program/kegiatan serta anggaran pusat dan daerah termasuk pendanaan sektoral pusat melalui K/L dan pemanfaatan dana otonomi khusus dan dana tambahan infrastruktur di kedua Provinsi. Untuk itu diperlukan kelanjutan upaya Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dengan memperluas bidang kebijakan pokok percepatan dengan prinsip pengembangan kawasan yang diarahkan untuk keterpaduan dan sinergi lintas bidang dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat asli Papua dan Papua Barat yang terdiri dari:

a. Penguatan ketahanan pangan.

b. Penanggulangan kemiskinan.

c. Pengembangan ekonomi rakyat.

d. Peningkatan pelayanan pendidikan.

e. Peningkatan pelayanan kesehatan.

f. Pengembangan infrastruktur dasar.

g. Pemihakan terhadap masyarakat asli Papua dan Papua Barat.

Dalam pelaksanaan Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, diperlukan dukungan dari kebijakan yang bersifat regulasi dan kelembagaan sebagai berikut:

a. Penguatan pengendalian pemanfaatan ruang dan pengelolaan

pertanahan.

b. Keamanan dan ketertiban.

c. Pengembangan kapasitas kelembagaan.

Selain melalui dukungan program-program di atas, Percepatan Pembangunan Provinsi Papua, juga didukung program-program yang terkait dengan agenda pelaksanaan Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011 – 2025, koridor ekonomi Papua-kepulauan Maluku. Dengan tetap memegang semangat koordinasi, sinkronisasi dan harmonisasi program/kegiatan percepatan pembangunan maka masing-masing kebijakan pokok percepatan dan faktor pendukung kebijakan pokok percepatan tersebut perlu dituangkan dalam Rencana Aksi Percepatan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Papua Barat 2012-2016. Penentuan program dan kegiatan yang dimuat dalam rencana aksi merupakan prioritas dalam rangka percepatan yang sifatnya dikhususkan termasuk juga program dan kegiatan baru yang bersifat cepat terwujud, yang diperlukan dalam rangka percepatan pembangunan dalam kurun waktu tahun 2011-2014.

1.2. 1.2. 1.2.

1.2. MAKSUDMAKSUDMAKSUDMAKSUD …………

(39)

- 6 - 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN MAKSUD DAN TUJUAN MAKSUD DAN TUJUAN MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, khususnya untuk Provinsi Papua ini adalah:

a. memberikan penjabaran dan arahan yang jelas dalam percepatan

masing-masing kebijakan pokok percepatan maupun faktor pendukung kebijakan pokok percepatan yang akan dilaksanakan dalam tahun 2011-2014;

b. memberikan penjelasan sasaran, kebijakan, strategi pelaksanaan serta

pembiayaan agar memberikan hasil yang optimal;

c. mengkoordinasikan dan sinkronisasi berbagai sumber daya yang ada di

tingkat pusat, Provinsi maupun kabupaten/kota yang dituangkan dalam program dan kegiatan strategi yang menjadi prioritas utama dalam upaya percepatan pembangunan di Provinsi Papua tahun 2011-2014. Program dan kegiatan strategis yang disusun mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Papua 2011-2016;

d. rencana aksi merupakan dokumen perencanaan yang mensinkronkan

program/kegiatan pusat-daerah serta rencana pendanaan yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi serta APBD Kab/Kota serta kontribusi lembaga donor dan swasta (PPP);

e. sebagai bagian dokumen yang dijadikan bahan masukan dalam

penyusunan RPJM Daerah Provinsi Papua 2011-2016, maupun RPJM Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Papua.

II. GAMBARAN UMUMGAMBARAN UMUMGAMBARAN UMUMGAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUAPROVINSI PAPUAPROVINSI PAPUAPROVINSI PAPUA

2.1. KONDISI GEOGRAFIS WIKONDISI GEOGRAFIS WILAYAHKONDISI GEOGRAFIS WIKONDISI GEOGRAFIS WILAYAHLAYAH LAYAH

Provinsi Papua dengan luas 317.062 kilometer persegi terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota dengan jumlah penduduk 2.851.999 jiwa (BPS, 2010). Provinsi Papua, kaya akan sumber daya alam seperti mineral (bahan tambang), hutan, dan kawasan yang heterogen seperti hutan, pegunungan, sungai, danau, rawa, dan gambut. Melimpahnya sumber daya alam, juga karena kebijakan desentralisasi fiskal dan ketentuan-ketentuan khusus yang berhubungan dengan otonomi, menyebabkan tingkat pertumbuhan tahunan Provinsi Papua jauh di atas rata-rata nasional untuk beberapa tahun, dan dari segi fiskal merupakan provinsi terkaya kedua di Indonesia. Sektor pertambangan, minyak dan gas (69%) mendominasi perekonomian di Provinsi Papua, diikuti oleh sektor pertanian (11%), administrasi pemerintahan (5%), sektor transportasi (4%), sektor komunikasi (4%), sektor konstruksi (4%), sektor perdagangan (4%) dan lainnya (3%).

Gambar

Gambar Gambar Gambar  Gambar 2.2.2. 2.11 1....        1 Peta Peta Peta
Gambar 3.4Gambar 3.4Gambar 3.4 Gambar 3.4         Peta Koridor Ekonomi PapuaPeta Koridor Ekonomi PapuaPeta Koridor Ekonomi Papua
Gambar 2.1 Gambar 2.1 Gambar 2.1
Gambar Gambar Gambar  Gambar 3.43.43.4 3.4     Peta Koridor Ekonomi Papua Peta Koridor Ekonomi Papua Peta Koridor Ekonomi Papua

Referensi

Dokumen terkait

Komponen strategi bauran pemasaran yang meliputi (produk, harga, saluran distribusi, promosi, orang, proses dan bukti fisik) saling berkaitan satu sama lain yang akan

Dengan konsumsi listrik lebih rendah beserta perangkat aksesoris dan fitur inovatif yang baru, mesin pembersih serba guna ini membersihkan tanpa kompromi.. Kärcher memberikan

Hal ini disebabkan karena petani memerlukan biaya produksi yang cukup tinggi untuk pengolahan dan pemeliharaan tanaman pertanian berupa sayuran maupun palawija, sehingga

 90 % dari draf yang disiapkan pemerintah mengalami perubahan yang sangat mendasar, baik dari segi substansi maupun formulasi rumusannya, yang disepakati pada

Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat “ Penguatan Kompetensi Guru SMP Satu Atap se-Kecamatan Kubu melalui Pendalaman Bidang Studi Matematika” telah berjalan

The World Landmark Merapi The Lost World Castle Hobbit House Merapi Taman Hobbit Mangunan Stonehenge Yogyakarta 1 Keselarasan dengan DIY Tidak memiliki sentuhan

Untuk menumbuhkan iklim atau suasana kreatif dalam kelas yang memungkinkan siswa untuk membuka dirinya, merasa bebas dan aman untuk mengungkapkan pikiran dan

Pengembangan kurikulum bimbingan dan konseling di SMK telah sampai tahap uji ahli dan praktisi yang memperoleh hasil bahwa draf kurikulum layak untuk dilanjutkan