• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN HASIL KESEPAKATAN PERTEMUAN TIGA PIHAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DOKUMEN HASIL KESEPAKATAN PERTEMUAN TIGA PIHAK"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

DOKUMEN HASIL KESEPAKATAN

PERTEMUAN TIGA PIHAK

KEMENTERIAN/LEMBAGA : KOMNAS HAM

Acara

Tanggal dan Waktu

a. Tanggal

b. Waktu

Tern pat

Pimpinan Rapat

Dasar Pelaksanaan

Tujuan Pertemuan

Peserta Pertemuan

1. Bappenas

a. Nama

Jabatan

2. Kementerian Keuangan

a. Nama

Jabatan

3. Komnas HAM

a. Nama

Jabatan

b. Nama

Jabatan

Pertemuan Tiga Pihak dalam Pembahasan Rancangan RKP

TA 2013 dan Pagu Indikatif RAPBN 2013 untuk Komnas

HAM

5 April 2012

16.00-17.30 WIB

Hotel Ibis, Jakarta Pusat

Kasubdit Pencegahan Korupsi dan Penegakan Hukum

mewakili Direktur Hukum dan HAM, Bappenas

1. Rancangan awal RKP Tahun 2013

2. SB Menteri PPN/Bappenas dan Menteri Keuangan No.

0096/M.PPN/03/2012 dan S-214/MK.02/03/2012 tanggal

30Maret2012

Membahas penyusunan RKP 2013 dengan fokus bahasan

yaitu :

1. Arah Kebijakan Komnas HAM

2. Rincian Program dan Kegiatan Prioritas TA 2013 Komnas

HAM

3. Usulan Inisiatif Baru

4. Pagu Indikatif Kegiatan Prioritas Komnas HAM TA 2013

Mardiharto Tjokrowasito

Kasubdit Pencegahan Korupsi dan Penegakan Hukum

Bappenas

Elly Muamilah

Kasie Anggaran IIIC-4 Direktorat Anggaran

Johan Efendi

Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama

Widjatmoko

(2)

HASIL KESEPAKATAN

Kementerian/Lembaga : Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)

Pembangunan bidang hukum dan HAM niscaya dilaksanakan dalam kerangka negara

hukum demokratis, dimana tegaknya kebebasan dan hak ekonomi, sosial, dan budaya maupun

hak sipil dan politik adalah salah satu tujuan yang bersifat esensial dalam penyelenggaraan

negara. Dalam hal ini, pemerintah dituntut untuk lebih meningkatkan perannya sebagai

penanggung jawab utama dalam perlindungan, pemenuhan, pemajuan, dan penegakan HAM

bagi setiap warga sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, Piagam PBB, dan Deklarasi Universal

Hak Asasi Manusia, berdasarkan instrumen-instrumen HAM yang telah diterima oleh

masyarakat internasional.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM, Komnas HAM

memiliki tujuan untuk: a) mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan HAM sesuai

dengan Pancasila, UUD 1945, dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta Deklarasi

Universal HAM; b) meningkatkan perlindungan dan penegakan HAM guna berkembangnya

pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuannya untuk berpartisipasi dalam berbagai

bidang kehidupan. Seluruh tujuan tersebut dicapai melalui sejumlah fungsi Komnas HAM, yaitu

pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi HAM. Sementara, dalam

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, Komnas HAM adalah

satu-satunya institusi yang menerima mandat dan memiliki kewenangan penyelidikan atas

pelanggaran HAM berat, termasuk didalamnya genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Rencana Strategis (Renstra) Komnas HAM 2010 - 2014 merupakan agenda kerja

Komnas HAM yang disusun dengan mengacu kepada agenda pembangunan bidang hukum

dan HAM dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005 - 2025 yang

ditetapkan melalui Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2007. Selain itu, Renstra Komnas HAM

2010-2014 juga berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJMN) 2010-2014 yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010, dimana

dalam RPJMN tersebut Komnas HAM bersama dengan Kementerian/Lembaga lainnya

berperan dalam pencapaian prioritas bidang pembangunan hukum dan aparatur, dalam

prioritas bidang penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik pada fokus prioritas

Peningkatan Penghormatan terhadap HAM, yang pelaksanaannya akan dimulai pada Rencana

Kerja Pemerintah (RKP) 2013 ini.

I.VISI

Terwujudnya lembaga yang mandiri dan terpercaya dalam perlindungan, pemajuan, dan

penegakan HAM.

(3)

II. MISI

Sebagai penjabaran dari visi tersebut, Komnas HAM menetapkan sejumlah misi sebagai

berikut:

1) Meningkatkan kinerja seluruh unsur organisasi Komnas HAM;

2) Meningkatkan kemandirian dan profesionalitas lembaga, khususnya pada aspek

penganggaran, tata organisasi, dan sumber daya manusia;

3) Memperkuat posisi kelembagaan dan kewenangan Komnas HAM melalui penyempurnaan

perundang-undangan dan peraturan pelaksanaannya;

4) Mengoptimalkan pelaksanaan fungsi-fungsi dalam bidang pengkajian, penyuluhan,

pemantauan, dan mediasi;

5) Mendorong terwujudnya kebijakan dan implementasi yang berbasis HAM dan keadilan

sosial (social justice)',

6) Memperkuat kesadaran aparatur negara dan civil society atas pentingnya perlindungan dan

pemenuhan HAM;

7) Mengembangkan dan mengefektifkan jejaring kerjasama di tingkat lokal, nasional, regional,

dan internasional dengan para pemegang kepentingan (stakeholder) dalam rangka

perlindungan, pemajuan, dan penegakan HAM di Indonesia.

III. SASARAN STRATEGIS

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, Komnas HAM menetapkan sasaran strategis, antara lain

sebagai berikut:

Meningkatnya jumlah perundang-undangan yang berperspektif HAM melalui peningkatan

kualitas penelitian dan pengkajian kebijakan pemerintah dan peraturan

perundang-undangan;

Meningkatnya jumlah instansi pemerintah, lembaga atau organisasi dan individual yang

bekerjasama dengan Komnas HAM melalui peningkatan pelayanan pengaduan dan respon

Komnas HAM terhadap laporan pelanggaran HAM dan masalah-masalah aktual melalui

publikasi dan dokumentasi, media engagement, perluasan jejaring serta trust building',

Peningkatan kualitas pelayanan pengaduan secara quick response dengan penetapan

prosedur serta petunjuk pelaksanaan (standard operating procedure/SOP) yang berbasis

kinerja;

- Tersusunnya Human Rights Indicator of Indonesia sebagai indikator dalam penetapan

pelanggaran HAM;

Berkurangnya diskriminasi terhadap ras dan etnis;

Terlindunginya migrant workers dari pelanggaran HAM;

Peningkatan kerjasama Komnas HAM dengan institusi pemerintah, lembaga (NGO dan

PUSHAM) dan jaringan pendidik dalam bidang pelatihan HAM; institusi pemerintah,

lembaga (NGO dan PUSHAM) yang melakukan publikasi, kampanye dan penyuluhan HAM;

Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang memadai melalui

pengembangan sistem monev program pendidikan dan pelatihan, pengelolaan manajemen

sumber daya manusia yang berbasis kinerja, peningkatan efektifitas tata kelola organisasi

serta penyediaan sarana dan prasarana penunjang tugas dan fungsi; dan

Peningkatan akuntabilitas lembaga melalui pengelolaan keuangan yang transparan,

akuntabel, efisien, efektif dan pengelolaan BMN sesuai peraturan yang berlaku.

(4)

IV. ARAH KEBIJAKAN

Berdasarkan visi dan misi serta sasaran strategis yang ditetapkan, maka arah kebijakan yang

ditetapkan adalah sebagai berikut:

Penyebarluasan wawasan dan peningkatan kesadaran HAM masyarakat dan aparatur

negara dilakukan melalui lembaga pendidikan formal dan non formal serta kerjasama

dengan organisasi lainnya baik di tingkat nasional, regional maupun internasional dalam

bidang HAM;

Penguatan peraturan perundang-undangan yang berperspektif HAM dengan pengkajian

dan penelitian terkait peraturan perundangan nasional dan instrumen internasional.

Penanganan pengaduan dan pemantauan kasus pelanggaran HAM;

Penyelidikan kasus pelanggaran HAM berat;

Penyelesaian kasus pelanggaran HAM melalui mediasi;

Penyusunan Human Rights Indicator of Indonesia;

Sosialisasi dan pengawasan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Diskriminasi

Ras dan Etnis;

Pengkajian, pemantauan dan penyelidikan terkait pelanggaran HAM terhadap Indonesian

Migrant Workers;

Penyusunan dan penyempurnaan kebijakan, pedoman dan SOP Komnas HAM;

Pengembangan SDM melalui penambahan pegawai serta pendidikan/ pelatihan teknis dan

fungsional dalam rangka peningkatan kompetensi pegawai;

Mempertahankan kualitas laporan keuangan Komnas HAM;

Peningkatan kualitas administrasi dalam pengelolaan APBN dan pengelolaan BMN;

Peningkatan sarana dan prasarana kerja;

Peningkatan kualitas perencanaan melalui penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP),

Penetapan Kinerja, Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) serta Renstra Komnas HAM

2015-2019;

Peningkatan kerjasama dengan lembaga di lingkup nasional, regional dan internasional;

Peningkatan kualitas laporan kinerja dan laporan tahunan Komnas HAM dalam bahasa

asing, penyusunan dan pelaksanaan instrumen pengukuran terhadap kinerja dan

penyusunan pedoman penerapan manajemen resiko;

(5)

A. MATRIKS PEMBAHASAN

1. PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2013

Tidak ada perubahan baik pada volume target maupun alokasi

(dalam jutarupiah)

No A 1

Program/Kegiatan IndikatorKinerja Volume Target Sebelum Sesudah

Alokasi I Perubahan Sebelum Sesudah Target Alokasi

Prioritas (N.B.K/L)

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Komnas HAM

Penguatan kesadaran HAM masyarakat dan aparatur negara

TOTAL

Jumlah rekomendasi yang terkait dengan

pembentukan/perubahan/pe ncabutan peraturan

perUUan yang

berhubungan dengan HAM Tingkat tindak lanjut dari rekomendasi hasil pengkajian dan penelitian yang terkait dengan pembentukan/perubahan/pe ncabutan perUUan nasional aksesi/ratifikasi instrumen HAM internasional Tersedianya alat ukur pemenuhan HAM

Meningkatnya kesadaran masyarakat dan aparatur Negara terhadap kegiatan pemajuan HAM melalui penyediaan informasi publik Peningkatan alumni pelatihan fasilitator HAM Peningkatan jumlah aparatur negara, perorangan, kelompok masyarakat dan organisasi kemasyarakatan yang paham tentang perUUan yang berperspektif HAM

5 Rekomendasi 50% 5 Pedoman 4 Laporan 4 Orang 225 Orang 5 Rekomendasi 50% 5 Pedoman 4 Laporan 4 Orang 225 Orang 5.963,9 1.000 720 665,5 1.269 1.298,5 1.010,9 5.963,9 1.000 720 665,5 1.269 1.298,5 1.010,9 -B B B B B B

(6)

No 2 3 Program/Kegiatan Peningkatan Penanganan dan Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM Pencegahan dan Penanggulangan Segala Bentuk Kekerasan Terhadap Perempuan dan Pemenuhan Hak Korban IndikatorKinerja TOTAL Prosentase penanganan pengaduan yang disampaikan ke Komnas HAM Tersedianya sistem pengaduan online dan database pengaduan Prosentase pemantauan kasus pelanggaran HAM dan kondisi HAM Prosentase rekomendasi terkait kasus pelanggaran HAM yang ditindaklanjuti oleh pihak terkait

Jumlah hasil penyelidikan Komnas HAM terkait kasus pelanggaran HAM berat yang diserahkan ke Jaksa Agung

Prosentase penanganan kasus pelanggaran HAM melalui mekanisme mediasi

TOTAL Tingkat pelibatan dan penyikapan aparat negara dalam upaya pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan serta perlindungan, penegakan dan pemajuan HAM perempuan

Tingkat pelibatan dan penyikapan masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan serta perlindungan, penegakan Volume Target Sebelum 80% 1 Aplikasi (bertahap) 70% 55% 1 Hasil Penyelidikan 65% 95% 60% Sesudah 80% 1 Aplikasi (bertahap) 70% 55% 1 Hasil Penyelidikan 65% 95% 60% Alokasi Sebelum 10.350,2 1.104,3 500 840 5.154 400 2.351,8 10.600,9 550 200 Sesudah 10.350,2 1.104,3 500 840 5.154 400 2.351,8 10.600,9 550 200 Perubahan Target -Alokasi -Prioritas (N.B.K/L) B B B B B B B B B

(7)

No Program/Kegiatan IndikatorKinerja dan pemajuan HAM perempuan. Hasil kajian dan rekomendasi yang ditindaklanjuti terkait isu kekerasan terhadap perempuan dan perlindungan HAM perempuan

Jumlah pemantauan termasuk pencarian fakta dan pendokumentasian pelanggaran HAM perempuan Prosentase Respon Pengaduan perempuan korban kekerasan *) Prosentase sistem pemulihan korban pelanggaran HAM yang dikembangkan.

Meningkatnya fungsi kelembagaan Komnas Perempuan dalam rangka menciptakan lembaga yang independen, transparan, dan akuntabel dalam menjalankan mandat Komnas Perempuan Volume Target Sebelum 2 Kajian; 2 Rekomendasi 5 Laporan 80% 50% 70% Sesudah 2 Kajian; 2 Rekomendasi 5 Laporan 80% 50% 70% TOTAL Alokasi Sebelum 550 550 152,5 275 8.323,4 26.915 Sesudah 550 550 152,5 275 8.323,4 26.915 Perubahan Target Alokasi Prioritas (N,B,K/L) B B B B B

*) Indikator ke 5 pada Komnas Perempuan sudah diubah pada Trilateral Meeting tahun lalu, sebelumnya Prosentase

pengaduan pelanggaran HAM perempuan yang ditindaklanjuti.

2. INISIATIF BARU

Catatan Pembahasan:

1. Komnas HAM tidak mengajukan usulan inisiatif baru, karena usulan inisiatif baru yang diminta Kemenkeu/Bappenas terkait

dengan prioritas nasional;

(8)

2. Komnas HAM akan mengajukan inisiatif baru yg terkait dengan prioritas bidang dan prioritas K/L.

121 mmwmmmm mmmm'umm

Jenis Inisiatif Baru Target 201 3 Alokasi 2013 Prioritas (N.B.K/L)

3. BELANJA OPERASIONAL

Catatan Pembahasan:

1. Komnas HAM tidak mengusulkan adanya tambahan belanja operasional;

2. Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2013 sebesar 21 M sudah termasuk Belanja Pegawai Komnas Perempuan;

3. Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2013 sebesar 21 M belum termasuk rencana penambahan jumlah dan kenaikan besaran

honorarium Anggota Komnas HAM periode 2012-2017.

No 1 2 Program/Kegiatan Komnas HAM Komnas Perempuan Indikator Kinerja Tingkat ketepatan waktu pembayaran gaji dan honorarium Meningkatnya fungsi kelembagaan Komnas Perempuan dalam rangka menciptakan lembaga yang independen, transparan, dan akuntabel dalam menjalankan mandat Komnas Perempuan Volume Target Sebelum Sesudah TOTAL Alokasi Sebelum 17.787.100.000 3.338.400.000 21.125.500.000 Sesudah 17.787.100.000 3.338.400.000 21.125.500.000 Kebutuhan Tambahan Belanja Operasional Prioritas (N.B.KL) KL KL

(9)

4. KEBUTUHAN TAMBAHAN RUPIAH MURNI

Komnas HAM tidak mengajukan tambahan rupiah murni

KNo Program/Kegiatan IndikatorKinerja Voume Target Sebelum Sesudah Alokasi Sebelum Sesudah Kebutuhan Tambahan Rp. Murni Prioritas (N.B.KL)

B. REKAPITULASI DAFTAR KEGIATAN PRIORITAS DAN KEGIATAN NON PRIORITAS

Kode 1 2 3 4 5 Program/ Kegiatan

PROGRAM Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Komnas HAM

Penguatan kesadaran HAM masyarakat dan aparatur negara

Peningkatan Penanganan dan Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM

Pencegahan dan Penanggulangan Segala Bentuk Kekerasan Terhadap Perempuan dan Pemenuhan Hak Korban

Pengembangan perencanaan dan kerjasama komnas HAM

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Umum Komnas HAM

Alokasi Target 201 3 64.379,8 5.963,9 10.350,2 10.600,9 7.520,3 30.944 Prakiraan Maju 2014 76.190,4 9.299,4 13.046,0 12.375,0 8.654 32.816 2015 76.190,4 9.299,4 13.046,0 12.375,0 8.654 32.816 2016 76.190,4 9.299,4 13.046,0 12.375,0 8.654 32.816

(10)

1. KEGIATAN PRIORITAS

Kode

1

Program/Kegiatan

PROGRAM

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Komnas HAM

Penguatan kesadaran HAM masyarakat dan aparatur negara

Indikator

Meningkatnya dukungan manajemen pelaksanaan tugas teknis Komnas HAM

TOTAL Jumlah rekomendasi yang terkait dengan

pembentukan/perubahan/pencabuta n peraturan perUUan yang

berhubungan dengan HAM Tingkat tindak lanjut dari

rekomendasi hasil pengkajian dan penelitian yang terkait dengan pembentukan/perubahan/pencabuta n perUUan nasional aksesi/ratifikasi instrumen HAM internasional Tersedianya alat ukur pemenuhan HAM

Meningkatnya kesadaran masyarakat dan aparatur Negara terhadap kegiatan pemajuan HAM melalui penyediaan informasi publik Peningkatan alumni pelatihan fasilitator HAM

Peningkatan jumlah aparatur negara, perorangan, kelompok masyarakat dan organisasi kemasyarakatan yang paham tentang perUUan yang berperspektif

Target Target 2013 5 50 5 4 4 225 Prakiraan Wlaju 2014 4 60 6 4 6 250 2015 4 60 6 4 6 250 2016 4 60 6 4 6 250 Alokasi Target 2013 64.379,8 5.963,9 1.000 720 665 1.269 1.298,5 1.010,9 Prakiraan Wlaju 2014 76.190,4 9.299,4 1.200 1.680 1.331 1.300..3 2.575 1.213,1 2015 76.190,4 9.299,4 1.200 1.680 1.331 1.300,3 2.575 1.213,1 2016 76.190,4 9.299,4 1.200 1.680 1.331 1 .300,3 2.575 1.213,1

(11)

Kode

2

3

Program/Kegiatan

Peningkatan Penanganan dan Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM

Pencegahan dan Penanggulangan Segala Bentuk Kekerasan Terhadap Perempuan dan Pemenuhan Hak Korban

Indikator

HAM

TOTAL Prosentase penanganan

pengaduan yang disampaikan ke Komnas HAM

Tersedianya sistem pengaduan online dan database pengaduan

Prosentase pemantauan kasus pelanggaran HAM dan kondisi HAM Prosentase rekomendasi terkait kasus pelanggaran HAM yang ditindaklanjuti oleh pihak terkait Jumlah hasil penyelidikan Komnas HAM terkait kasus pelanggaran HAM berat yang diserahkan ke Jaksa Agung

Prosentase penanganan mediasi kasis pelanhggaran HAM melalui mekanisme mediasi

TOTAL Tingkat pelibatan dan penyikapan aparat negara dalam upaya pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan serta perlindungan, penegakan dan pemajuan HAM perempuan

Tingkat pelibatan dan penyikapan masyarakat dalam upaya

pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekerasan terhadap

Target Target 2013 80 1 70 55 1 65 95 60 Prakiraan Maju 2014 ^^^^^^^ 85 1 75 65 1 70 100 90 2015 85 1 75 65 1 70 100 90 2016 85 1 75 65 1 70 100 90 Alokasi Target 2013 10.350,2 1.104,4 500 840 5.154 400 2.351,8 10.600,9 550 200 Prakiraan Maju 2014 13.046,0 1.392 630,2 1.058,8 6.496,4 504,2 2.964,4 12.375,0 800 350 2015 13.046,0 1.392 630,2 1.058,8 6.496,4 504,2 2.964,4 12.375,0 800 350 2016 13.046,0 1.392 630,2 1.058,8 6.496,4 504,2 2.964,4 12.375,0 800 350

(12)

perempuan serta perlindungan, penegakan dan pemajuan HAM perempuan

Alokasi

Prakiraan Maju

2014 2015 2016

Hasil kajian dan rekomendasi yang ditindaklanjuti terkait isu kekerasan terhadap perempuan dan

perlindungan HAM perempuan

2&2 2&2 2&2 2&2 550 800 800 800

Jumlah pemantauan termasuk pencarian fakta dan

pendokumentasian pelanggaran HAM perempuan

550 800 800 800

Prosentase Respon Pengaduan perempuan korban kekerasan

80

100

100

100

152,5

150

150

150

Prosentase sistem pemulihan korban pelanggaran HAM yang dikembangkan

50 55 60 60 275 400 400 400

Meningkatnya fungsi kelembagaan Komnas Perempuan dalam rangka menciptakan lembaga yang independen, transparan, dan akuntabel dalam menjalankan mandat Komnas Perempuan

70 80 80 80 8.323,4 9.075

9.075

9.075

(13)

2.

KEGIATAN NON PRIORITAS

1

Fkode

1?

1 2

• •

•I Program/Kegiatan ^B

m m

Pengembangan perencanaan dan kerjasama komnas HAM

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Umum Komnas HAM |^^H Indikator

VHB

,.-BI™w,,,,.,,.. . . . Target Target 2013 Prakiraan Maju 2014 2015 2016 TOTAL Jumlah rencana kerja tahunan

Renstra komnas HAM 2015-2019 Jumlah laporan monitoring dan evaluasi yang disampaikan tepat waktu

Jumlah kesepakatan/MoU kerjasama dengan stakeholder dalam jangka waktu yang ditargetkan

Jumlah keputusan sidang paripurna yang dihasilkan

Jumlah stakeholder yang berkonsultasi dan berkoordinasi ke Komnas HAM

Terwujudnya sistem pengendalian internal yang handal secara bertahap 1 0 0

12

98 15 15 1 0 10 12 110 15 15 1 1 10 12 120 15 15 1 0 10 12 120 15 15 TOTAL Jumlah kebijakan, pedoman dan

SOP yang dibuat

Prosentase SDM yang berkompeten

Prosentase jabatan fungsional yang

6 82 50 7 86 75 8 90 80 9 94 85 Alokasi Target 2013 7.520,3 954 -1.121,3 300 3.083 1.855 207 30.944 805,1 620,8 174,5 Prakiraan Maju 2014 8.654 1.144,8 300 1 .346,4 360 3.028,4 2.226 248,4 32.816 927 655 300 2015 8.654 1.144,8 -1 .346,4 360 3.328,4 2.226 248,4 32.816 927 655 300 2016 8.654 1.144,8 -1.346,4 360 3.328,4 2.226 248,4 32.816 927 655 300

(14)

Kode

m^mi

Program/Kegiatan Indikator terbentuk

Jumlah pegawai yang mengikuti diklat

Prosentase berkas pertanggungjawaban keuangan yang di proses verifikasi langsung benar dan lengkap

Prosentase administrasi perlengkapan dan rumah tangga sesuai dengan prosedur

Jumlah jenis barang modal yang diadakan

Jumlah laporan keuangan yang tersusun sesuai peraturan

Layanan Perkantoran Target Target 2013 60 85 85 30 2 0.3 Prakiraan Maju 2014 60 95 90 35 2 0 2015 70 95 92 40 2 0 2016 75 95 95 45 2 0 TOTAL Alokasi Target 2013 925 370 968 1.800 550 24.730,6 38.464,3 Prakiraan Maju 2014 925 710 975 2.150 550 25.624 41.470 2015 925 710 975 2.150 550 25.624 41.470 2016 925 710 975 2.150 550 25.624 41.470

CATATAN KHUSUS

Belanja pegawai dan belanja operasional Komnas HAM dan Komnas Perempuan

Kementerian PPN/Bappenas

Berdasarkan SB Pagu Indikatif Belanja pegawai dan barang operasional/pemeliharaan perkantoran ditetapkan berdasarkan flat policy yaitu (1) Belanja pegawai ditetapkan berdasarkan realisasi tahun 2011 dan mempertimbangkan database pegawai, kenaikan gaji berkala, moratorium penerimaan PNS, dan

Kementerian Keuangan•J

Merupakan prioritas yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

Menambah komisioner disesuaikan dengan kebutuhan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kenaikan honorarium komisioner ditetapkan

KOMNAS HAM

Usulan untuk kenaikan honorarium komisioner serta kemungkinan penambahan jumlah Anggota Komnas HAM periode 2012-2017, dari 11 anggota menjadi 15 anggota.

Ada kebutuhan operasional yang meningkat sehingga agak kesulitan untuk memenuhi semua

(15)

Mated Pembahasar iterian Keuangan

pemotongan belanja pegawai transito dan (2) Belanja operasional/pemeliharaan perkantoran ditetapkan turun dari alokasinya dalam RABPP Tahun 2012, setelah memperhitungkan perkiraan kinerja daya serap anggaran di Tahun 2012.

Namun jika memang ada kebutuhan belanja pegawai yang belum tertampung dalam pagu indikatif tersebut agar dapat dipenuhi terlebih dahulu dengan didasarkan pada alokasi anggaran yang tersedia berdasarkan Surat Bersama Pagu Indikatif.

melalui perpres.

Kebutuhan honorarium komisioner merupakan prioritas yang harus diperhitungkan dengan cermat apabila di tahun 2012 telah terbit perpres yang mengatur kenaikan honorarium. Pagu belanja pegawai Komnas HAM sebesar Rp 21.125,5 juta belum termasuk Honorarium Komisioner baru hasil seleksi tahun 2012. Pagu anggaran dalam trilateral meeting merupakan ancar-ancar yang masih dapat berubah sesuai dengan kemampuan keuangan Negara.

kebutuhan perwakilan di daerah

Belanja pegawai berdasarkan pagu adalah 21 M. Maka apabila tahun ini ditetapkan perpres tentang kenaikan honorarium, maka untuk tahun 2013 berdampak adanya penambahan anggaran untuk menambah belanja pegawai khususnya kenaikan honorarium komisioner.

Alokasi belanja pegawai 21 M sudah termasuk belanja pegawai Komnas Perempuan

Alokasi anggaran komnas perempuan tahun 2013 sebesar Rp. 10 M sama dengan anggaran 2012 telah termasuk tambahan honor Perempuan sebesar untuk mengakomodir komisioner Komnas

Rp.1.171.200.000,-pelaksanaan perpres.

Tetapi dengan tidak adanya penambahan maka kenaikan tersebut telah mengurangi alokasi kegiatan lainnya di komnas perempuan

Dengan adanya penetapan perpres tentang kenaikan belanja pegawai

Rp.285.000.000 maka harus dipenuhi dahulu berdasarkan Surat Bersama.

Kekurangan belanja operasional sebagai konsekuensi pemenuhan belanja pegawai dapat diusulkan

sebesar terlebih

Perubahan dan target

indikator Dengan anggaran yang berbasis kinerja maka dapat diukur dari indikator dan target. Jika tidak tercapai maka penyebabnya harus dapat dipertanggungjawabkan.

Jika target yang dicantumkan dalam renstra terlalu optimis, namun tidak seimbang dengan alokasi anggaran yang ada maka target tersebut dapat disesuaikan kembali berdasarkan alokasi anggaran yang ada.

Untuk target harap disusun secara realistis dan disesuaikan dengan alokasi anggaran yang ada dan kemampuan penyerapan.

Perlu dilakukan penyesuaian terhadap indikator dan target berdasarkan pagu indikatif yang telah ditetapkan berdasarkan Surat Bersama.

Dikarenakan pagu tahun 2013 turun dari baseline dan hampir sama dengan pagu tahun 2012 maka untuk target per indikator tahun 2013 dapat disesuaikan dengan target tahun 2012.

(16)

Pergeseran alokasi anggaran perprogram dan kegiatan

Pergeseran alokasi anggaran per kegiatan dapat dilakukan berdasarkan alokasi anggaran yang ada.

Pergeseran dari Kegiatan Peningkatan Pelayanan Umum Komnas HAM ke Kegiatan Pengembangan perencanaan dan kerjasama komnas HAM

Usulan untuk membentuk satker Komnas Perempuan

Pada dasarnya dapat membentuk satker tersendiri. Tapi hal ini membutuhkan koordinasi dan persetujuan dari Menpan sehingga membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Perlu adanya kajian tersendiri terkait dengan kebutuhan untuk membentuk satker tersendiri.

Komnas Perempuan mengusulkan untuk membentuk satker tersendiri

KOMNAS HAM

Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama

9620626 1989031 002

Jakarta, 5 April 2012

KEMENTERIAN KEUANGAN

Direktur Anggaran III

lyana)

NIP: 19531104 1982031 001

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

Direktur Hukum dan HAM

Referensi

Dokumen terkait

Apabila Saudara tidak memenuhi undangan ini sesuai jadwal tersebut di atas, maka Pokja Pelelangan berkesimpulan bahwa penaw aran yang saudara ajukan tidak memenuhi

Permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian yaitu apakah melalui model kooperatif Think Pair and Share (TPS) media gambar dapat meningkatkan hasil belajar mata

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi kepatuhan penggunaan obat analgesik terhadap kepatuhan penderita myalgia di Puskesmas Kecamatan

PENERAPAN MODEL QUANTUM WRITING BERBASIS MEDIA TAYANGAN FIKSI MUSIKAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah nasabah yang antusias melakukan transaksi gadai syariah pada PT.Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi Medan yang rata-rata 30 s/d 33 orang

Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah nasabah yang antusias melakukan transaksi gadai syariah pada PT.Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi Medan yang rata-rata 30 s/d 33 orang

Misalnya, daripada melatih siswa kelas 6 untuk menghitung 1541 : 92 dengan pembagian cara ke bawah, akan lebih bermakna bagi siswa jika disajikan dalam cerita seperti: “ Murid kelas

Penentuan jumlah PEG 400 dan mentol yang optimal dilakukan dengan melihat hasil uji transport senyawa polifenol matriks patch bukal pada masing- masing