• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Senam Yoga dan Senam Aerobic Type 2 terhadap Peningkatan Kualitas Tidur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Senam Yoga dan Senam Aerobic Type 2 terhadap Peningkatan Kualitas Tidur"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SENAM YOGA DAN SENAM AEROBIC TYPE 2

TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh:

FINA PRAMUSIRA J120 150 001

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

(2)

i

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH SENAM YOGA DAN SENAM AEROBIC TYPE 2

TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR

OLEH: FINA PRAMUSIRA

J120 150 001

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Senin, 29 Juli 2019 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Arin Supryadi,SSt.Ftr.,M.Fis (...) ( Ketua Dewan Penguji )

2. Agus Widodo, S.fis.,Ftr.,M.Fis (...) ( Anggota I Dewan Penguji )

3. Wijianto S.ST.Ft.,Ftr.,M.Or (...) (Anggota II Dewan penguji)

Mengesahkan

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Dr. Mutalazimah, SKM., M.Kes NIK/NIDN : 786/06-1711-7301

(3)
(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta,20 Juli 2019 Penulis

FINA PRAMUSIRA J120 150 001

(5)

1

PENGARUH SENAM YOGA DAN SENAM AEROBIC TYPE 2

TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR

Abstrak

Kualitas tidur salah satu dari kepuasaan tersendiri dari setiap individu manusia. Perubahan kualitas tidur pada lansia disebabkan adanya perubahan fisik, perubahan social dan perubahan psikologis. Gangguan tidur yaitu gangguan yang paling sering di temukan oleh kebanyakan usia lanjut. Faktor-faktor menyebabkan tidur terganggu yaitu stress, lingkungan,dan substansi lain,latihan fisik.Tujuan penelitian Untuk mengetahui adanya beda pengaruh latihan Aerobic type 2 dan senam yoga terhadap kualitas tidur orang dewasa. Jenis penelitian ini bersifat Quasy Eksperimental yang berbentuk penelitian berupa Pretest-Posttest Two

Grup Design. Pada penelitian ini menggunakan teknik accidental

sampling.sehingga hasil uji Paired t test diketahui nilai kualitas tidur kelompok senam yoga dan kelompoksenam aerobic P-value(0,000), dan hasil uji independent sample t test didapatkan nilai kualitas tidur kelompok senam yoga dan kelompok senam aerobic P-value(0.021), Ada perbedaan pengaruh antara pemberian senam yoga dan senam aerobic type 2 selama 4 minggu dan dilakukan sebanyak 3x seminggu terhadap peningkatan kualitas tidur.

Kata Kunci : Kualitas tidur, senam yoga, senam aerobic, orang dewasa.

Abstract

Sleep quality is one of the individual satisfaction of each individual human being. Changes in sleep quality in the elderly are caused by physical changes, social changes and psychological changes. Sleep disorders are sleep disorders that are most often found by most elderly people. Factors causing disturbed sleep are stress, the environment, and other substances, physical exercise. Purpose of the study To find out the different effects of Aerobic type 2 exercises and yoga exercises on the quality of adult sleep. This type of research is Quasy Experimental in the form of research in the form of Two Group Design Pretest-Posttest. In this study the accidental sampling technique was used. So that the results of the Paired t test revealed the value of sleep quality yoga gymnastics group and aerobic fitness group P-value (0,000), and the independent sample t test results obtained the sleep quality of yoga gymnastics and aerobic exercise -value (0.021), There are differences in the effect of giving yoga exercises and type 2 aerobic exercise for 4 weeks and carried out as much as 3 times a week to improve sleep quality

Keywords: sleep quality, yoga exercises, aerobics, adults.

1. PENDAHULUAN

WHO mengkategorikan usia menjadi 4 yaitu umur 45 hingga 60 tahun (dewasa pertengahan ) Usia 60 sampai 74 tahun ( dewasa lanjut) , Usia 75–90 tahun

(6)

2

(dewasa tua) dan usia > 90 tahun (dewasa sangat tua). (Kementrian Kesehatan RI,2017).

Kualitas tidur menurun yaitu gangguan tidur yang paling sering di temukan oleh kebanyakan usia lanjut. Faktor-faktor menyebabkan tidur menurun yaitu stress, lingkungan, dan substansi lain,latihan fisik.

Yoga adalah olahraga yang berasal dari india. Yoga mengunakan teknik latihan yang mengerakkan keseimbangan tubuh, dan pikiran. Pada negara negara maju yoga semakin di akui, bidang kesehatan senam yoga gunakan pada praktik praktik di bidang keilmuan (Husin,2013), sedangkan pangkalan (2008) menyatakan Aerobic adalah seuatu gerakan yang menurunkan level stress dengan gerakan terkontrol, yang meningkatkan oksigen ke otak oleh adanya peningkatan kerja pada cardiorespirasi, hubungan sosialisasi dapat membantu menurunkan gangguan pada psikologis saat melakukan latihan aerobik tersebut.

2. METODE

Jenis0penelitian0yang0dilakukan0adalah0Quasi Experimental dan desain penelitian0yang0digunakan0yaitu0pre-test and post-test two grup design. Penelitian bertempatkan disanggar senam Rm 7 colomadu,karanganyar, dengan latihan senam yoga dan aerobic sebanyak 3x seminggu dalam 4 minggu dibulan april 2019. Sebanyak 30 sampel dipilih secara acak yang dibagi menjadi 2 kelompok sesuai dengan kriteria inklusi Kriteria inklusi : 1) Peserta sanggar senam Rm 7 yang berusia 45-80 tahun, 2) Perserta yang mengeluh gangguan tidur ≥ 30 menit, 3) Peserta yang bersedia menandatangani lembar Informed Consent,Kriteria Ekslusi:1) perserta yang sedang mengonsumsi obat-obatan hipnotik, sedatif, atau antidepresan, 2) Tidak mampu untuk berkomunikasi dan mendengar, 3) perserta dalam keadaan sakit.

(7)

3

3. HASIL DAN PEMBAHASAAN 3.1Hasil

Table 1. Karakteristik Subyek Berdasarkan Usia

Umur Frekuensi Persentase (%)

45 – 50 tahun 7 23,3

51 – 60 tahun 8 26,7

61 – 70 tahun 12 40

71 – 80 tahun 3 10

Total 30 100

Sumber: Data Primer,2019

Pada table 1 di atas dapat di lihat bahwa kebanyakan yang mengikuti senam yoga dan aerobic tipe 2 adalah responden dengan umur 61 sampai 70 tahun dengan frekuensi yang dimiliki sekitar 12 sampel (40%) sedangkan paling sedikit adalah rentang umur 71–80 tahun yaitu 3 responden (10%). Pada rentang umur 40 – 50 tahun terdapat 23,3% dengan sebanyak 7 orang yang menjadi responden dan usia 51–60 tahun terdapat 8 orang responden 26,7%.

Tabel 2. Uji Normalitas

Kelompok p-value α= 0.05 Keterangan

Yoga PreTest .261 0.05 Normal PostTest .097 0.05 Normal Aerobic PreTest .693 0.05 Normal PostTest .084 0.05 Normal

Sumber: Data Primer,2019

Berdasarkan tabel 2 menunjukan perolehan nilai dari hasil uji normalitas dengan nilai p-value pretest dan posttest pada kelompok yang diberikan pelatihan senam yoga seminggu 3x selama 4 minggu dan kelompok yang diberi pelatihan senam aerobic seminggu 3x selama 4 minggu berdistribusi normal karena nilai p>0.005.

Tabel 3. Uji Homogenitas

Kelompok p-value α= 0.05 Keterangan

Yoga 0.140 0.05 Homogen

Aerobik 0.080 0.05 Homogen

Sumber: Data Primer,2019

Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa hasil uji homogenitas pada 2 kelompok senam sehingga nilai p-value>α,α=0.05, yang artinya bahwa adanya

(8)

4

bukti pada kelompok senam yoga dengan kelompok senam aerobic mempunyai varian yang sama.

Tabel 4. Uji Paired t test

Kelompok thitung p-value α = 0.05 Keterangan Senam Yoga 11.282 0.000 0.05 Ada Pengaruh Senam Aerobic 10.490 0.000 0.05 Ada Pengaruh

Sumber: Data Primer,2019

Diketahui pada tabel 4 menunjukan bahwa hasil nilai thitung kelompok senam yoga 11.282 mendapatkan nilai p=0.000, karena p<α, α=0.05, sehingga Adanya pengaruh latihan yoga terhadap peningkatan kualitas tidur di Sanggar Senam RM 7 Colomadu karanganyar.

Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa nilai thitung kelompok senam aerobic 10.490 hasil nilai p=0.000,karena p<α, α=0.05, artinya bahwa Adanya pengaruh latihan Aerobic terhadap peningkatan kualitas tidur di Sanggar Senam RM 7 Colomadu karanganyar.

Tabel 5 Hasil Uji Independent Sample Test

Kelompok thitung p-value α= 0.05 Keterangan Yoga-Aerobik 2.438 0.021 0.05 Ada Perbedaan

Sumber: Data Primer,2019

Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa nilai thitung 2.438 memiliki nilai p = 0.021, karena p < α, α=0.05, dapat disimpulkan bahwa Adanya Beda pengaruh latihan senam yoga dan senam aerobic terdapatnya perbedaan yang signifikan pada 2 populasi yang dikasihkan latihan yoga dengan kelompok yang diberi latihan aerobic.

3.2 Pembahasan

Secara umum latihan senam yoga dan aerobic seminggu 3x selama 4 minggu memiliki pengaruh yang signifikan yang dibuktikan menggunakan uji Paired t test tabel 4 diperoleh nilai p=0,000 karena p<0,05 sehingga Ha diterima, dapat disimpulkan pengaruh latihan senam yoga dan aerobic terhadap peningkatan kualitas tidur.

Senam Yoga memicu menurunnya kerja pada saraf simpatis dan penambahaan kerja saraf parasimpatis sangat efektif menurukan kerja hormon

(9)

5

adrenalin, dan hormon norepinefrin sampai vasodilatasi pada pembuluh darah yang mampu memberikan asupan O2 pada seluruh tubuh terutama di bagian otak menjadi lancar. Sehingga mampu membuat tekanan darah menjadi normal (Cahyono,2018).

Senam aerobic type 2 yang dilakukan secara teratur akan membuat peredaran darah menjadi lacar dan meningkatkan volume darah. Karena darah yang berada diotak hanya sebanyak 20%, maka akan terjadi proses indorfin yang membentuk hormon norepinefrine akan meciptakan rasa gembira,dan akan menghilangkan depresi.

4. PENUTUP

Hasil analisis data penelitian yang telah dilakukan selama 4 minggu kepada perserta sanggar senam Rm 7 colomadu karanganyar, dapat disimpulan bahwa terdapat pengaruh yang sangat baik untuk memperbaiki Kualitas tidur sebelum dan setelah diberikan senam yoga dan senam aerobic type 2. Adanya perbedaan yang signifikan antara senam yoga dan senam aerobic type 2 terhadap peningkatan kualitas tidur.

Adapun saran-saran dalam penelitian ini adalah untuk peneliti selanjutnya diharapkan sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu memberikan pendidikan kesehatan tentang manfaat senam yoga dan senam aerobik serta peneliti selanjutnya diharapkan untuk menambah variabel-variabel ataupun menambah efek-efek lain yang akan didapatkan dari senam yoga maupun senam aerobik, misal untuk menurunkan hipertensi, untuk mengurangi stress dan kecemasan dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, A., Hermani, B., Mangunkusumo, E., & Perdana, R. S. (2018). Hubungan obstructive sleep apnea dengan penyakit sistem kardiovaskuler.

OtoRhino Laryngologica Indonesiana, 41(1), 37.

https://doi.org/10.32637/orli.v41i1.57

(10)

6

I, pangkalan. (2008). Seri Bodytalk: Yoga untuk Stres. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Kementrian Kesehatan RI. (2017). gambaran struktur umur penduduk indonesia tahun 2017. Analisis Lansia Di Indonesia.

Gambar

Tabel 2.  Uji Normalitas

Referensi

Dokumen terkait

Dengan latar belakang permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ Pengaruh Struktur Modal dan Growth Terhadap Nilai Pasar Pada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik diantara model pembelajaran kooperatif tipe TPS, model

Memberikan pengalaman langsung pada siswa sebagai objek penelitian, sehingga diharapkan siswa memperoleh pengalaman tentang pentingnya kecerdasan emosional dan motivasi belajar

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba, (2) ukuran komite audit

Boague (1973), demografi adalah ilmu yang mem- pelajari secara statistika dan matematika tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk serta

kebidanan pada ibu hamil dengan preeklampsia berat menggunakan.. pendekatan manajemen kebidanan

Hasil penelitian penggunaan kitosan sebagai koagulan limbah laundry pada dosis 200 mg/L menghasilkan efisiensi penyisihan MBAS lebih tinggi dibandingkan dengan penyisihan COD dan

Sistem Pengontrol Lampu dan Kipas Angin dalam ruangan dengan menggunakan Operating System Android Media Bluetooth (Software) merupakan sebuah aplikasi yang dapat