• Tidak ada hasil yang ditemukan

[98] Jakarta Pesta, Jakarta Bencana Thursday, 21 February :24

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "[98] Jakarta Pesta, Jakarta Bencana Thursday, 21 February :24"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Jokowi yang menghidupkan Pesta Jakarta di malam hari pergantian tahun pun kehilangan senyuman. Dia yang begitu bangga dengan pesta warga Jakarta itu, dibuat tak berdaya.

Tepat 17 hari setelah pesta digelar di sepanjang Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman, Bundaran Hotel Indonesia berubah total. Bukan kemeriahan yang bertahan, tapi musibah yang tak bisa lagi dicegah. Banjir membanjiri kawasan tersebut.

Di tempat itulah, Pesta Tahun Baru 2013 digelar. Bukan spontanitas warga Jakarta, tapi pesta itu sengaja diselenggarakan oleh Pemda DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta yang baru,

Jokowi-lah yang menggagas pesta tahun baru itu. Sebelumnya acara seperti ini memang tidak ada.

Untuk menyukseskan acara tersebut, jalan protokol  yakni Jl MH Thamrin dan Jl Jenderal Sudirman ditutup sementara. Jalan disulap sedemikian rupa menjadi arena hura-hura. Diberlakukanlah night free day (malam bebas kendaraan). Kendaraan tidak boleh masuk ke jantung ibukota itu untuk sementara waktu. Alasannya, jalan tersebut dijadikan arena pesta dan panggung musik. Ada 16 panggung yang dibangun oleh Pemda DKI. Pusatnya di Bundaran Hotel Indonesia.

Menjelang malam pergantian tahun baru datang, puluhan ribu orang tumplek blek di kawasan itu. Laki perempuan, remaja, anak-anak tak peduli hujan gerimis yang datang menjelang malam. Mereka bergembira dengan pesta yang telah disiapkan.

Mereka berjingkrak-jingkrak mengikuti alunan suara dan musik. Sebagian asyik meniup terompet. Sebagian lagi asyik masyuk bermesraan di tengah kerumunan manusia. Ada juga yang histeris karena sang idola tampil di atas panggung. Mereka pun gembira saat Jokowi pun ikut pesta di pinggir kolam air mancur Bundaran Hotel Indonesia (HI). Suasana tambah

semarak ketika pesta kembang api tiba, tepat tengah malam. Dar-der-dor bunyinya. Suara terompet mengiringinya.

(2)

Inilah pesta terbesar tahun 2013 di Jakarta. Padahal, menurut Kristolog Irena Handono,  pesta Tahun Baru adalah  pesta kemusyrikan. Bagaimana tidak, lanjutnya, 1 Januari adalah hari persembahan kepada Janus, dewa segala gerbang, pintu-pintu, dan permulaan (waktu). Bulan Januari diambil dari nama Janus sendiri, yaitu dewa yang memiliki dua wajah – sebuah

wajahnya menghadap ke (masa) depan dan sebuahnya lagi menghadap ke (masa) lalu.

“Kaum Pagan (penyembah berhala) sendiri biasa merayakan tahun baru mereka (atau Hari Janus) dengan mengitari api unggun, menyalakan kembang api, dan bernyanyi bersama. Kaum Pagan di beberapa tempat di Eropa juga menandainya dengan memukul lonceng atau meniup terompet,” katanya kepada Media Umat.

Kamis (17/1), keceriaaan yang dulu terjadi pada saat perayaan Tahun Baru Masehi 2013, tinggal kenangan.  Tak ada lagi teriakan-teriakan histeris, tertawaan, atau jingkrak-jingkrak kegirangan. Warga Jakarta harus menerima kenyataan pahit.

Jembatan Banjir Kanal Barat jebol. Air meluber menuju Bundaran Hotel Indonesia dan

sekitarnya. Jantung ibukota lumpuh.  Jokowi yang menghidupkan Pesta Jakarta di malam hari pergantian tahun pun kehilangan senyuman. Dia yang begitu bangga dengan pesta warga Jakarta itu, dibuat tak berdaya.

Semua orang tak mengira, air akan menggenangi jantung ibukota tersebut. Bahkan ini tak terjadi saat banjir 2007, bundaran HI tergenang. Bayangkan, curah hujan yang turun di Jakarta dan juga di kawasan Bogor itu tidak terlalu tinggi dibandingkan pada saat banjir besar melanda ibukota tahun 2007. Saat itu curah hujan mencapai 340 milimeter. Sedangkan kali ini curah hujannya kurang dari 100 milimeter. Bahkan hujan di Bogor pun curah hujannya juga sekitar angka tersebut.

Tapi kok banjir? Itulah kenyataan yang tak terelakkan. Bahkan banjir itu pun memakan korban dua orang di Plaza UOB karena tempat parkir bawah tanah gedung bertingkat itu dipenuhi air bak tsunami.

(3)

orang-orang kaya diperdaya oleh air bah.

Ujian atau Azab?

Banyak analis mengaitkan banjir Jakarta dengan dampak kerusakan lingkungan, baik di Jakarta sendiri maupun di daerah yang menjadi penyangga Jakarta seperti Bekasi, Bogor, dan Banten. Itu tidak salah karena faktanya memang tak terbantahkan. Tapi jarang yang mengaitkan

musibah yang terjadi dengan dosa-dosa manusia.

Allah SWT berfirman: “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.” ( TQS . An Nisaa : 79). Juga firman-Nya: 

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syura : 30)

As Suddiy, Hasan al Bashri, Ibnu Juraih dan Ibnu Zaid mengatakan bahwa makna “maka dari dirimu sendiri” adalah karena dosamu. Qatadah mengatakan bahwa makna  “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri,” adalah akibat dosamu wahai anak Adam.

Musibah juga bentuk ujian Allah. Allah berfirman: “Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (TQS. Al Anbiya : 35). Dan juga firman-Nya:  “Dan kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk.” (TQS. Al A’raf : 168)

Ibnu Katsir mengatakan bahwa makna “Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya)” adalah terkadang Kami menguji dengan berbagai musibah dan terkadang dengan berbagai kenikmatan agar kami mengetahui

orang-orang yang bersyukur dari orang-orang yang kafir, orang-orang yang bersabar dari orang-orang yang berputus asa.

(4)

Dan bagi orang kafir, musibah atau ujian adalah bagian dari azab Allah di dunia. Dan azab di akhirat yang lebih besar telah menanti. [] Mujiyanto

BOKS

Surat Umar bin Khaththab ke Sungai Nil

Ketika Mesir di bawah Gubernur Amru bin Ash, ada suatu masa Sungai Nil kering. Datanglah orang-orang menemuinya. Mereka yang tinggal di bantara itu mengatakan bahwa Sungai Nil memiliki kebiasaan tidak mau mengalirkan air kecuali permintaannya dipenuhi.

“Apa permintaannya?”  tanya Amru bin ‘Ash.

“Kalau sudah tanggal 11 bulan ini, kami biasa mencari seorang anak gadis. Setelah kami menjadikan kedua orang tuanya senang dan ridha, maka kami menyuruh gadis itu berdandan dan berhias seelok mungkin. Lalu kami melemparnya ke Sungai Nil sebagai tumbal,” papar mereka.

Amru menyatakan, perbuatan itu dilarang oleh Islam dan Islam melenyapkan ajaran buruk sebelumnya.

Karena tidak ada solusi, mereka berencana pindah ke wilayah lain jika sungai itu tetap kering.

Melihat keadaan itu, Amru berkirim surat kepada Khalifah Umar bin Khaththab di Madinah. Amru melaporkan peristiwa itu dan meminta nasihat kepada Umar apa yang mesti ia lakukan.

(5)

engkau lempar ke Sungai Nil.”

Surat Umar sampai ke tangan Amru. Amru membaca isi surat khusus yang ditulis Umar untuk Sungai Nil. “Dari hamba Allah, Umar Amirul Mukminin untuk Nil penduduk Mesir. Amma ba’du. Jika engkau mengalir karena kemauanmu, janganlah engkau mengalir. Tetapi bila engkau mengalir karena diperintah oleh Allah, maka aku meminta kepada Allah Yang Mahaesa lagi Maha Perkasa agar menjadikanmu mengalir.”

Kertas itu dilempar Amru bin ‘Ash ke Sungai Nil sehari sebelum hari raya Nasrani. Saat itu penduduk Mesir tengah bersiap-siap pindah ke negeri lain karena Sungai Nil yang menjadi sumber penghidupan mereka berhenti mengalirkan air.

Setelah surat Umar dilempar, keesokan harinya, di pagi hari di hari raya Nasrani, air Sungai Nil telah mengalir dengan ketinggian 7 meter lebih hanya dalam waktu semalam. Sejak itu adat buruk masyarakat Mesir hilang.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan poram ini adalah meningkatakan kemampuan dan keberdayaan keluarga dan kelompok masyarakat miskin melalui penyediaan kebutuhan dasar dan

tata letak yng berorientasi pada produk disusun dikeliling produk atau kelompok produk yang sama yang memiliki volume tinggi dan variasi rendah... dua jenis tata letak

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah cendawan endofit (H1, H5 dan H12) yang sudah dibiajkan di Laboratorium Klinik Tanaman, Departemen Proteksi

Perilaku yang akan dibahas dalam tuliasan ini adalah tegangan dan regangan pada dinding panel kawat baja tiga dimensi akibat beban lateral statik.. Bahan

Kesimpulan yang diperoleh yaitu klasifikasi angin berdasarkan kecepatan angin dengan menggunakan skala beafort di perairan Cilacap yaitu termasuk skala 7 dengan

Di Tahun 2016, Pemerintah Provinsi Papua melalui Badan Pengelola Lingkungan Hidup telah merencanakan program dan atau kegiatan perlindungan dan pengelolaan

Dokumen ini tidak diperunt ukan sebagai suat u penawaran, atau perm oh onan dari suatu penawaran, permintaan un tuk membeli atau me njual efek dan segala hal yang berhubungan

yang berjudul “Kena Batunya”, kemudian siswa bersama guru melakukan kegiatan membaca nyaring (reading aloud) sesuai dengan teks yang telah dipilihnya, di antaranya