• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN TEKNOLOGI MIKROBA PLUS DALAM FORMULASI TABLET UNTUK MENCIPTAKAN ENTRIS BIBIT KAKAO TAHAN PENYAKIT BUSUK BUAH DAN VSD SERTA TAHAN KEKERINGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN TEKNOLOGI MIKROBA PLUS DALAM FORMULASI TABLET UNTUK MENCIPTAKAN ENTRIS BIBIT KAKAO TAHAN PENYAKIT BUSUK BUAH DAN VSD SERTA TAHAN KEKERINGAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Per PP

LAPORAN AKHIR

PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL

MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN

PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA 2011 – 2025

(PENPRINAS MP3EI 2011 – 2025)

FOKUS/KORIDOR :

KAKAO/SULAWESI

PENERAPAN TEKNOLOGI MIKROBA PLUS

DALAM FORMULASI TABLET UNTUK

MENCIPTAKAN ENTRIS BIBIT KAKAO TAHAN

PENYAKIT BUSUK BUAH DAN VSD

SERTA TAHAN KEKERINGAN

Ketua : Dr.Ir.Nur Amin, Dipl.Ing-Agr (NIDN 0002126202)

Anggota : Prof.Dr.Ir. Muslim Salam, MS.c (NIDN 0016066801)

Muhammad Junaid, SP, MSi (NIDN 0031127607)

Tahun ke 2 dari Rencana 2 Tahun

UNIVERSITAS HASANUDDIN

NOVEMBER, 2014

Koridor : Sulawesi Fokus kegiatan : Kakao

(2)

PENERAPAN TEKNOLOGI MIKROBA PLUS DALAM FORMULASI

TABLET UNTUK MENCIPTAKAN ENTRIS BIBIT KAKAO TAHAN

PENYAKIT BUSUK BUAH DAN VSD

SERTA TAHAN KEKERINGAN

1

Department of Plant Protection, Faculty of Agriculture, Hasanuddin University Makassar 90245, South Sulawesi–Indonesia

2

Department of Agricultural Social Economy, Faculty of Agriculture, Hasanuddin University Makassar 90245, South Sulawesi–Indonesia

Problem utama tanaman kakao adalah hama dan penyakit diantaranya penggerek buah kakao (PBK), Vascular Streak Dieback (VSD) dan busuk buah yang mengakibatkan penurunan produktivitas menjadi 660 kg/ha/tahun atau sebesar 40 % dari produktivitas yang pernah dicapai (1100 kg/ha/tahun). Hal ini mengakibatkan kehilangan hasil sebesar 198.000 ton/tahun atau setara dengan Rp. 3,96 triliun/tahun. Selain menurunkan produktivitas serangan hama dan penyakit juga menyebabkan mutu kakao rendah, sehingga ekspor biji kakao ke Amerika Serikat mengalami potensi kerugian sebesar US$ 301.5/ton. Penyakit VSD tergolong baru di Sulawesi, pertama kali ditemukan pada tahun 1985 di Kolaka (Sulawesi Tenggara), kemudian tahun kemudian tahun 2002 di Polman (Sulawesi Barat) dan Pinrang (Sulawesi Selatan) (Rosmana, 2010), walaupun tergolong baru penyakit ini telah menyebar luas di Sulawesi Selatan, Data Dinas Perkebunan Sulawesi Selatan menunjukkan bahwa luas areal tanaman kakao di daerah Sulawesi Selatan yang terserang penyakit VSD meluas dari sekitar 7.000 hektar pada akhir tahun 2003 menjadi 20.607 hektar pada akhir juli 2004.dan pada Mei 2012ahun 2009 menjadi 48.727 hektar. Hasil survei Mars Incorporated tahun 2008, bahwa tingkat serangan VSD di Sulawesi Selatan berkisar 21 – 68 % (Purung, 2008). Menurut Direktorat Perlindungan Perkebu-nan (2010), luas serangan VSD selama 3 tahun terakhir mencapai 212.132,92 ha dari 6 provinsi. Istilah endofit diartikan sebagai organisme yang hidup di dalam jaringan tanaman tanpa menimbulkan gejala penyakit pada tanaman inangnya (Schulz and Boyle 2005; Sieber, 2002;

Carrol,1990). Cendawan-cendawan yang pernah diisolasi dari pertanaman kakao yang berpotensi sebagai cendawan endofit yang berperan sebagai agen biologi terhadap patogen tanaman dan diidentifikasi baik secara morfologi maupun pendekatan molekuler termasuk dalam genus berikut : Acremonium, Blastimyces, Botryspaeria, Cladosporium, Colletotrichum, Cordyceps,

Diaporthe, Geotrichum,Gibberella, Gliocladium,Lasiodiplodia, Monilochoetes, Nectria,

Pestalotiopsis, Phomopsis, Pleurotus, Pseudofusarium, Rhyzopyenis, Syncephalastrum,

Trichoderma, Verticillium, dan Xylaria (Rubini et al., 2005).

Teknologi Mikroba Plus adalah gabungan berbagai mikroba yang telah didapatkan pada penelitian terdahulu, dan mampu berfungsi sebagai biopestisida dan biofertilizer serta mengatasi stress kekurangan air (kekeringan). Sedangkan Plus-nya adalah penggunaan alat pembuka stomata dari perusahaan Amerika Serikat sehingga memungkinkan mikroba masuk lewat jalur stomata tanpa melalui sistem perakaran. Dengan demikian dipastikan bahwa seluruh mikroba akan masuk ke dalam tanaman dan berperan secara langsung dalam sistem metabolisme tanaman. Adapun mikroba yang akan digunakan adalah endomikorisa Glomus sp., cendawan endofit Trichoderma sp., bakteri kompos Bacillus sp. dan Pseudomonas sp. Mikroba ini diformulasi dalam bentuk Tablet. Penggunaan Mikroba Plus bertujuan untuk menciptakan entris

(3)

bibit kakao tahan penyakit busuk buah kakao Phytophthora palmivora dan VSD (Vascular Streik Die-Back) serta tahan kekeringan sehingga dapat digunakan pada lahan marjinal.

Tahun kedua dilakukan pengujian lapangan terbatas didua kabupaten yaitu kabupaten Bone dan Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil yang diperoleh adalah cendawan endofit

Curvularia sp. dan Trichoderma sp. mampu mengendalikan penyakit VSD pada tanaman kakao

di dua kabupaten tersebut. Begitu pula hasil yang sama pada penyakit busuk buah kakao

Phytophthora palmivora.

Hasil formulasi Tablet pada pengujian “date expire” menunjukkan hanya dapat tahan sampai 3 bulan.

(4)

APPLICATION OF TECHNOLOGY “ MICROBIAL PLUS “ IN TABLET

FORMULATION TO CREATE A DISEASE RESISTANT OF COCOA

SEEDS FROM BLACK POD DISEASES, VSD AND DROUGHT

RESISTANT

Nur Amin1; Muslim Salam2: Muhammad Junaid1; Asman1

1

Department of Plant Protection, Faculty of Agriculture, Hasanuddin University Makassar 90245, South Sulawesi–Indonesia

2

Department of Agricultural Social Economy, Faculty of Agriculture, Hasanuddin University Makassar 90245, South Sulawesi–Indonesia

Main obstacle of cocoa growing is pest and disease infestations such as cocoa pod borer (CPB), Vascular streak disease of cocoa (VSD) and black pod disease, resulting in reduction of yield producitivy about40% (660 kg/ha/year) of 1100 kg/ha/year. Pest and disease infestation led to lose yield around 198,000 tonnes per year or it equaled to IDR 3.96 triliun per year. In addition, reduction of their infestations can cause poor bean quality so that cocoa bean export to United Stateof America faced potential loss around US$301.5 per ton.VSD cocoa disease known new disease was found in 1985 in Kolaka Regency (Southeast Sulawesi) and in 2002 in Polman district (West Sulawesi) andPinrang (South Sulawesi) (Rosmana, 2010). Although VSD is relatively new disease of cocoa, it spreads widely in the cocoa farmers in South Sulawesi. According to Data of State Crop Province of Sulawesi Selatan that total cocoa areas infected VSD initially from about 7,000 ha in late 2003 to 20,607 ha end of July 2004 but it then doubled to 48,727 ha in 2009. Survey of Mars Incorporated in 2008 showed incidence of VSD disease in South Sulawesi around 21 – 68 % (Purung, 2008). Moreover, in 2010 Directorate general of State Crop Protection claimes that infestation of VSD disease in 6 provinces in Indonesia last three years reached 212,132.92 ha.Based on above control of VSD cocoa disease requires seriously and rapidly. Endophyt is meant asliving organism which exists within the host tissue does not result in host disease (Schulz and Boyle 2005; Sieber, 2002; Carrol,1990). Fungi ever isolated from cocoa plantation have potential as role of biological control agent for VSD cocoa disease. They also have identified morphologically and molecularly in genera: Acremonium, Blastimyces, Botryspaeria, Cladosporium, Colletotrichum, Cordyceps, Diaporthe, Geotrichum, Gibberella, Gliocladium, Lasiodiplodia, Monilochoetes, Nectria, Pestalotiopsis, Phomopsis,

Pleurotus, Pseudofusarium, Rhyzopyenis, Syncephalastrum, Trichoderma, Verticillium, and

Xylaria (Rubini et al., 2005).

“Microbial Technology Plus” is a combination of various microbes that have been found in previous studies , and is able to function as a biopesticide and biofertilizer and overcome the shortage of water stress ( drought ) . while it is the use of a stomatal opening of U.S. companies that allow microbes enter through the stomata track without going through the root system . This design ensures that all microbes will enter into plants and act directly in the plant 's metabolic system . The microbes that will be used is endomikorisa Glomus sp., Endophytic fungus

Curvularia sp . , bacterium from waste Compost Bacillus sp . and Pseudomonas sp . These

microbes formulated in tablet form . Research with the use of Microbial Plus aims to create a scion seedling of cocoa to create resistant from black pod disease and VSD as well as drought-resistant so it can be used on marginal land.

The second-year of the research is tested at limited field on two districts namely Bone and Soppeng district, South Sulawesi Province. The results showed that endophytic fungus

(5)

Curvularia sp. and Trichoderma sp. are able to control of VSD both in the two districts. Similarly results obtained in the control of the black pod disease Phytophthora palmivora. The formulation of endophytic fungi in form of tablet were investigated about the expiring date, and showed that endophytic fungi can only hold up to 3 months.

Referensi

Dokumen terkait

Cita-cita reformasi untuk membangun Indonesia Baru, harus dilakukan dengan cara membangun sebuah masyarakat sipil yang demokratis, dengan penegakkan hukum untuk

Hasil pengujian menunjukkan bahwa kapasitas penyimpanan pesan rahasia ini lebih baik dari metode steganografi teks berbasis emoticon pada chat yang telah ada.. Hasil

1) Lakino Lipu (Lakino Kulisusu) merupakan kepala wilayah dan sekaligus kepala pemerintahan, penentu kebijakan dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan

Salah satu senyawa kimia yang sangat penting adalah SnO2 dimana dipakai untuk resistor dan dielektrik, dan digunakan untuk membuat berbagai macam garam timah. Senyawa SnF2

Saat nilai yang dikembalikan adalah FALSE maka baris program selanjutnya akan memanggil method copyDatabase yang akan berusaha menyalin file database yang ada di dalam folder

Model analisis teknikal lebih menekankan pada tingkah laku pemodal di masa yang akan datang berdasarkan kebiasaan di masa lalu (nilai psikologis). Di dalam analisis

Beberapa aturan tambahan tersebut misalkan pembagian shift yang merata tiap perawat, menghindari pola penjadwalan libur–masuk–libur, menghindari pola penjadwalan

Dalam usaha mendorong pertumbuhan ekonomi daerah juga diperlukan penentuan prioritas pembangunan daerah tersebut (Sjafrizal 6) , 1997:36). Pembangunan ekonomi seharusnya