• Tidak ada hasil yang ditemukan

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Journal Of Management, Accounting, Economic and Business"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Vol 01. No. 03, 2020

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

45 | P a g e

PERANAN PEMERINTAH MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT

MELALUI E - WARONG KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE)

DI KECAMATAN SUNGGAL MEDAN

Arisman Parhusip

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi LMII, Medan

Received: 12 Oktober 2020; Accepted: 10 November 2020; Published: 30 November 2020

Abstract (Indonesia)

Tujuan penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui untuk mengetahui bagaimana pemerintah meningkatkan ekonomi masyarakat melalui E-Warong Kelompok Usaha Bersama (E-Warong KUBE) di Kecamatan Medan Sunggal. Penelitian yang penulis gunakan adalah dengan metode deskriptif kualitatif. Dengan adanya program E-Warong KUBE ini masyarakat lebih terbantu dalam produk, masyarakat yang berdagang banyak mengambil hasil olahan para KUBE untuk menjajakan dagangannya di pasar dan di warung-warung sehingga terciptanya usaha-usaha kecil di masyarakat. Program E-Warong KUBE yang diberikan berupa pinjaman sebagai modal usaha kepada masyarakat anggota KUBE telah dapat memberikan peningkatan perekonomian masyarakat yang menjadi pengguna dan anggota dibidang usaha perdagangan. Para Anggota KUBE telah merasakan adanya peningkatan pada pendapatannya sehingga dapat meningkatkan perekonomiannya yang mana usaha usaha perdagangan yang sedang dijalankan ini sangat mendukung untuk memberikan sumber pendapatan yang produktif, ini berarti program KUBE berperan dalam memberikan peningkatan perekonomian masyarakat.

Kata kunci : Ekonomi Masyarakat; KUBE Abstract (English)

The purpose of this research in writing this thesis is to find out how the government improves the community's economy through the E-Warong Joint Business Group (E-Warong KUBE) in Medan Sunggal District. The research I use is a qualitative descriptive method. With this KUBE E-Warong program, the community is more assisted in the product, people who trade a lot take the processed KUBE products to peddle their wares in the market and in the stalls so that the creation of small businesses in the community. KUBE's E-Warong program provided in the form of loans as business capital to KUBE member communities has been able to provide an increase in the economy of the people who are users and members of the trading business. KUBE Members have felt an increase in their income so as to improve their economy which is currently a very supportive trading business to provide a productive source of income, this means that the KUBE program has a role in providing an improvement in the community's economy. Key words : Community Economy; KUBE

(2)

Vol 01. No. 03, 2020

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

46 | P a g e

PENDAHULUAN

Pembangunan pada dasarnya adalah upaya untuk mengembangkan kemampuan ekonomi untuk menciptakan kesejahteraan dan memperbaiki kehidupan material secara adil dan merata, meningkatkan kondisi kesehatan, pendidikan, perumahan, dan kesempatan kerja, mendorong penegakan hak-hak asasi manusia, kebebasan politik dan demokrasi serta mengembangkan peradaban dan meningkatkan kesadaran perlunya pembangunan berkelanjutan.

.Indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu priode tertentu adalah data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Produk Domestik Regional Bruto pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir (netto) yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.

Peran pemerintah dikatakan penting karena pemerintah lah yang memegang peranan penting dalam pengembangan suatu daerah, tidak hanya masyarakat yang membangun daerah tersebut tetapi pemerintah juga perlu untuk membantu pengembangan tersebut, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dari sisi pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Pemberdayaan ekonomi dapat dilihat dari berbagai sisi, salah satunya yaitu memperkuat potensi ekonomi yang dimiliki oleh masyarakat itu. Untuk memperkuat potensi ekonomi umat ini, upaya yang sangat pokok adalah peningkatan taraf pendidikan, derajat kesehatan, serta terbukanya kesempatan untuk memanfaatkan peluang- peluang ekonomi.

Pemberantasan kemiskinan menjadi target penting bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia, hal ini dikarenakan tingkat kesejahteraan masyarakat merupakan keberhasilan negara mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. Program-program untuk penanganan kemiskinan sudah dilakukan pemerintah melalui berbagai kementerian. Program Penanganan Fakir Miskin melalui Kelompok Usaha Bersama (P2FM-KUBE) merupakan salah satu program penanganan kemiskinan yang dilaksanakan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia. P2FM-KUBE bertujuan untuk mempercepat penghapusan kemiskinan.

Kebijakan Departemen Sosial dalam penanganan kemiskinan melalui kelompok usaha bersama (KUBE). Keberhasilan program kerja 100 hari Kementerian Sosial (2015-2016) juga dilihat dari suksesnya Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini penulis akan menganalisis tentang:

Peranan Pemerintah Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Melalui E-WarongKelompok Usaha Bersama

(E-WarongKUBE) Di Kecamatan Medan Sunggal”.

Perumusan masalah merupakan bagian pokok dan merupakan langkah awal dari suatu kegiatan penelitian. Perumusan masalah harus disesuaikan dengan judul penelitian karena perumusan masalah menjadi dasar untuk melakukan pembahasan selanjutnya.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka peneliti akan merumuskan permasalahan sebagai berikut : Bagaimana Pemerintah Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Melalui E-WarongKelompok Usaha Bersama (E- Warong KUBE) Di Kecamatan Medan Sunggal.

(3)

Vol 01. No. 03, 2020

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

47 | P a g e

Adapun tujuan penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui : untuk mengetahui bagaimana pemerintah meningkatkan ekonomi masyarakat melalui E-Warong Kelompok Usaha Bersama (E-Warong KUBE) Di Kecamatan Medan Sunggal dan untuk mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan ekonomi masyarakat di kecamatan Medan Sunggal

KAJIAN PUSTAKA Kemiskinan

Kemiskinan merupakan masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat, khususnya pada negara-negara yang berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara-negara berkembang yang sampai dengan saat ini terus berupaya dalam mengentaskan kemiskinan. Kemiskinan adalah ketidakmampuan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar minimal untuk hidup layak BPS & Depsos (dalam Suharto, 2013:134). Adapun ciri kemiskinan menurut Suharto (2013:132), yaitu :

a. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan, sandang, dan papan).

b. Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih,

dan transportasi).

c. Ketiadaan jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk pendidikan dan keluarga).

d. Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massal.

e. Rendahnya kualitas sumberdaya manusia dan keterbatasan sumber daya alam.

f. Ketidakterlibatan dalam kegiatan sosial masyarakat.

g. Ketiadaan akses terhadap kegiatan lapangan kerja dan mata pencarian yang berkesinambungan.

h. Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.

i. Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan soaial (anak terlantar, wanita korban tindak kekerasan rumah

tangga, janda miskin, kelompok marjinal dan terpencil).

Kebijakan Pemerintah

Pemerintah bertanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan publik melalui suatu kebijkan. Kebijakan yang dipilih merupakan kebijakan yang dinilai paling efektif untuk menyelesaikan permasalahan publik yang ada. Kebijakan publik adalah setiap keputusan yang dibuat oleh pemerintah baik dari tingkat pusat maupun tingkat terendah atau badan/lembaga/organ supra-negara Wibawa (dalam Setyawan, 2017:17). Sementara itu, Woll (dalam Tangkilisan, 2003:2) mengungkapkan bahwa kebijakan publik adalah sejumlah aktivitas pemerintah untuk memecahkan masalah di masyarakat baik secara langsung maupun melalui berbagai lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat.

Menurut Wilson (dalam Wahab, 2018:13) Kebijakan publik merupakan tindakan-tindakan, tujuan-tujuan, dan pernyataan-pernyataan pemerintah mengenai masalah-masalah tertentu, langkah-langkah yang telah/sedang diambil (atau gagal diambil) untuk diimplementasikan, dan penjelasan-penjelasan yang diberikan oleh mereka mengenai apa yang terjadi. Sementara Woll (dalam Tangkilisan, 2013:2) mengungkapkan

(4)

Vol 01. No. 03, 2020

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

48 | P a g e

bahwa kebijakan publik adalah sejumlah aktivitas pemerintah untuk memecahkan masalah di masyarakat, baik secara langsung maupun melalui berbagai lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat.

Dari ciri-ciri kebijakan publik yang telah diungkapkan di atas, maka dapat dikemukakan bahwa kebijakan publik merupakan aktvitas yang dilakukan oleh pemerintah secara terencana untuk mencapai tujuannya, serta mempunyai keterkaitan dengan pemerintah, dan dapat memberikan dampak yang postif maupun negatif.

Ruang Lingkup Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah adanya perubahan masyarakat menjadi lebih baik, sehingga mereka dapat terlepas dari kemiskinan dan keterbelakangan. Maka akan adanya peningkatan dalam kemampuan serta peningkatan dari segi kemandirian ekonomi. Dalam hal ini pemberdayaan ekonomi masyarakat memerlukan adanya peran aktif dan kreatif dari masyarakat (Basith, 2012, p. 27).

Chamber (1993) menjelaskan bahwa indikator dari pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah dengan

adanya self- reliant (kemandirian), self-confident (rasa percaya diri), self- respecting (pengakuan diri).

Sehingga Supriatna(2000) menyatakan bahwa indikator yang dijelaskan oleh Chamber termasuk ke dalam nilai, dimana nilai ini yang menjadi dasar dalam pembentukan masyarakat dalam memandang lingkungan serta dapat memberikan kekuatan dan rasa aman bagi masyarakat tersebut. Nilai inilah nanti yang akan menjadi pemandu dalam membandingkan, menilai, dan memutuskan suatu tindakan masyarakat (Basith, 2012, p. 31).

Pemberdayaan masyarakat bisa dilakukan oleh beberapa elemen seperti, pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, pers, partai politik, lembaga donor, aktor-aktor masyarakat sipil, atau organisasi masyarakat lokal itu sendiri. Elemen pemerintah merupakan derajat yang paling tinggi dan memiliki kekuasan yang lebih luas dibandingkan dengan elemen- elemen yang lainnya. Sehingga pemberdayaan akan menjadi lebih kuat apabila dari awal dibangun dengan unsur saling percaya dan menghormati. Dalam konteks pemberdayaan segalanya elemen bersifat setara, dan dari setiap elemen tersebut harus saling memahami serta menghargai kepentingan maupun perbedaan yang ada antar elemen (Eko, 2014, p. 257).

Dengan adanya pemberdayaan ini mampu menciptakan motivasi serta inspirasi bagi komunitas didalam suatu daerah sehingga dapat berkontribusi secara lebih signifikan. Karena itu diharapkan setiap warga berpartisipasi secara teknis dalam pelaksanaan program pemberdayaan tersebut. Sehingga dengan begitu program akan menjadi milik warga, yang dilaksanakan pula oleh warga, dan akan bermanfaat untuk warga pula (Kurnia, 2015).

Lebih lanjut dijelaskan oleh Kurnia (2015), bahwa pemberdayaan ekonomi masyarakat diperlukan adanya pembinaan yang berkelanjutan baik oleh pemerintah maupu institusi keagamaan disekitar masyarakat, adapun beberapa pembinaannya yaitu :

1) Pelatihan Usaha.

2) Permagangan.

3) Penyusunan Proposal.

4) Permodalan.

(5)

Vol 01. No. 03, 2020

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

49 | P a g e

6) Jaringan Bisnis.

Dalam memberdayakan ekonomi masyarakat tidak cukup dengan penyediaan sarananya agar dapat melatih keterampilan masyarakat. Tetapi yang sangat dibutuhkan adalah usaha untuk dapat menciptakan wawasan dan semangat masyarakat dalam berwirausaha. Semangat dan wawasan ini akan tercipta dengan melakukan penggalian potensi secara sistematis, sehingga dengan begitu masyarakat dapat melihat peluang-peluang dilingkungannya yang dapat dikembangkan

Peran Pemerintah Dalam Pemberdayaan EkonomiMasyarakat

Dalam teori Umer Chapra, peran pemerintah dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat sangatlah diperlukan, karena dengan adanya peran pemerintah inilah yang akan memberikan peran positif dan akan berorientasi sesuai dengan sasaran dalam ekonomi, peran yang dilakukan ini bersifat komplementer yang dilakukan pemerintah dengan internalisasi nilai-nilai islam dalam masyarakat, penciptaan iklim sosio-ekonomi yang sehat, serta adanya pengembangan dalam institusi yang tepat (Chapra, 2010, p.83).

Pada saat ini, untuk dapat memajukan suatu daerah yang cenderung diutamakan adalah pada bidang ekonominya, sehingga segala upaya yang dilakukan lebih mengacu kepada pengembangan ekonominya. Sedangkan untuk bidang-bidang yang lainnya perlu pula untuk dikembangkan namun hanya sebagai penunjang dan pelengkap saja (Kuswata, 2015, p. 41).

Adapun mekanisme dalam mengembangkan suatu daerah adalah dengan adanya proses perpaduan antara kegiatan ataupun program dari pemerintah dalam upaya pengembangan suatu daerah dan kegiatan partisipasi masyarakat yang tumbuh dari bawah dengan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat, maka diperlukannya rasa tanggung jawab dengan perubahan sikap mental, pandangan hidup cara berfikir dan berbuat dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan.

Dalam pelaksanaan pengembangan suatu daerah diperlukan adanya koordinasi yang baik dari tingkat pusat sampai ke tingkat masyarakat. Hal ini dilakukan agar dapat tercapainya manfaat dan tujuan yang diinginkan guna mengembangkan suatu daerah. Sehingga dalam hal ini Pemerintah sebagai tingkatan paling atas haruslah sigap dan cepat untuk dapat mengembangkan suatu daerah, jangan sampai pemerintah lambat dalam mengurusi segala hal yang berkaitan dengan pengembangan suatu daerah. Karena pemerintah juga merupakan aspek yang penting untuk dapat menciptakan pengembangan suatu daerah.

Untuk menciptakan pengembangan dalam suatu desa terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain (Kuswata, 2015) :

1) Menyediakan dan memperluas lapangan pekerjaan di daerah pedesaan, baik dalam sektor pertanian,

industri kecil, kerajinan rakyat, dan usaha kewiraswastaan desa, meningkatkan dan mengembangkan program padat karya dan lain sebagainya.

2) Menghidupkan dan menumbuhkan perekonomian desa secara kooperatif menuju kepada usaha-usaha

koperasi.

3) Memperluas jaringan dan menyempurnakan jaringan prasarana desa yang meliputi prasarana produksi,

(6)

Vol 01. No. 03, 2020

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

50 | P a g e

4) Meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat desa dengan jalan melaksanakan

pemugaran-pemugaran perumahan dan lingkungan desa.

5) Meningkatkan pengembangan pengetahuan keterampilan masyarakat desa.

6) Meningkatkan usaha penyuluhan ke daerah pedesaan melalui berbagai media.

7) Memperluas fasilitas kesehatan pedesaan terutama pembangunan Pusat Kesahatan Masyarakat,

penyediaan air bersih dan fasilitas sanitasi lainnya.

8) Mengembangkan dan meningkatkan efektifitas koperasi unit desa sebagai wadah kegiatan di bidang

pembangunan dalam arti para sektor perekonomian desa.

9) Mengembangkan dan meningkatkan partisipasi masyarakat sebagai wadah kegiatan dibidang

pengembangan suatu desa.

10) Meningkatkan dan menyempurnakan aparatur pemerintah desa, sehingga mampu melaksanakan

fungsinya di desa dengan baik.

11) Mengembangkan dan memantapkan pelaksanaan pembangunan desa yang menyeluruh dan terpadu.

12) Mengembangkan dan memperluas pembinaan kesejahteraan keluarga dengan cara meningkatkan

peranan wanita secara keseluruhan.

Selain peranan diatas, pemerintah juga perlu untuk melakukan pemberdayaan ekonominya, dalam hal ini lima kebijakan yang dapat dilakukan pemerintah untuk memberdayakan ekonomi masyarakat yaitu :

1) Menghidupkan Faktor Manusia.

2) Mengurangi Pemusatan Kekayaan.

3) Restrukturisasi Ekonomi.

4) Merestrukturisasi Keuangan.

5) Perencanaan Kebijakan Strategis.

Hal diataslah yang perlu menjadi perhatian pemerintah dalam memberdayakan ekonomi masyarakat secara, agar menciptakan suasana yang sejahtera dan damai.

Kelompok Usaha Bersama (KUBE)

KUBE adalah Kelompok Usaha Bersama yaitu salah satu program pemerintah yang ada pada Kementerian Sosial RI khususnya di Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan yang bertujuan untuk memberdayakan kelompok masyarakat miskin dengan pemberian modal usaha melalui program Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial (BLPS) untuk mengelola Usaha Ekonomi Produktif (UEP).

Program ini dilatar belakangi oleh upaya Penanganan Fakir Miskin Pedesaan melalui bantuan stimulan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) berbentuk KUBE. Pembentukan KUBE didasari oleh kedekatan tempat tinggal, jenis usaha atau keterampilan anggota, ketersediaan sumber daya alam atau keadaan geografis, latar belakang kehidupan budaya yang sama, dan memiliki motivasi yang sama. Program KUBE telah dilaksanakan oleh Kemensos sejak 1982 dan masih berlanjut sampai dengan saat ini (2017).

(7)

Vol 01. No. 03, 2020

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

51 | P a g e

Anggaran Anggaran untuk program KUBE berasal dari anggaran bantuan sosial yang ada di Kemensos. Program KUBE dikelola oleh Direktorat Penangan Fakir Miskin Perdesaan, Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin, Kemensos. Pada 2017, alokasi dana bantuan KUBE mencapai Rp107.200.000.000 untuk 53.600 penerima KUBE.

Syarat Pembentukan dan Keanggotaan KUBE

a. Prioritas utama KUBE produktif/berkembang yang pernah dibantu dana

dekonsentrasi/APBD/Masyarakat/Dunia Usaha

b. Setiap KUBE beranggotakan berjumlah 10 KK

c. Anggota berusia antara 15-55 tahun dan sudah berkeluarga

d. Memiliki kegiatan sosial dan UEP

e. KUBE yang sudah memiliki pembukuan atau catatan keuangan

f. Diusulkan Pemerintah Kabupaten/Kota melalui Dinas Sosial Kabupaten/Kota dan direkomendasikan oleh

Dinas/Instansi Sosial Provinsi.

KUBE bertujuan untuk mewujudkan :

a. Peningkatan kemampuan berusaha para anggota KUBE secara bersama dalam kelompok

b. Peningkatan pendapatan

c. Pengembangan usaha

d. Peningkatan kepedulian dan kesetiakawanan sosial diantara para anggota KUBE dan dengan masyarakat

sekitar.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian yang penulis gunakan adalah dengan metode deskriptif kualitatif. Dengan penelitian kualitatif

ini dapat diketahui bagaimanakah pencapaian maṣalah yang dialami oleh masyarakat kecamatan Sunggal

Medan setelah adanya peran serta dari pemerintah berupa program KUBE.

Dalam penelitian ini, objek yang diteliti adalah: Masyarakat pedagang yang terdaftar dalam program E-Warong KUBE-PKH di Kecamatan Medan Sunggal dan Pegawai dan Pejabat Dinas Sosial Kecamatan Sunggal Medan yang membidangi masalah KUBE tersebut.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pungumpulan data dengan dua cara yaitu :

1. Teknik Pengumpulan Data Primer, ini dilakukan dengan cara :

a. Observasi

b. Wawancara.

2. Teknik pengumpulan data sekunder, yang dilakukan dengan cara :

a. Studi Dokumentasi

(8)

Vol 01. No. 03, 2020

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

52 | P a g e

Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dan teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis komponensial. Teknik analisis komponensial digunakan dalam analisis kualitatif untuk menganalisis unsur-unsur yang memiliki hubungan-hubungan yang kontras satu sama lain dalam domain-domain yang telah ditentukan untuk dianalisis secara lebih terperinci.

HASIL PENELITIAN

Program E-Warong KUBE-PKH

Program E-Warong KUBE-PKH merupakan program yang sejalan dengan arahan dari presiden melalui Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010, Tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

Program E-Warong adalah program yang dapat mensinergikan bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada keluarga penerima manfaat (KPM), yaitu dengan pemberian modal usaha sebagai sarana penyediaan bantuan pangan non tunai dengan sistem elektronik. Dalam program e-Warong, keluarga penerima manfaat (KPM) yang mengelola serta mengembangkan warungnya, sehingga dengan adanya program ini memberikan kesempatan kepada KPM untuk lebih mandiri dalam meningkatkan perekonomiannya.

Elektronik Warung Gotong Royong Kelompok Usaha Bersama- Program Keluarga Harapan yang selanjutnya disebut E-Warong KUBE-PKH adalah sarana usaha yang didirikan oleh KUBE di bidang jasa sebagai sarana pencairan bantuan sosial berupa bahan pangan pokok dan/atau uang tunai secara elektronik, kebutuhan usaha, serta pemasaran hasil produksi anggota KUBE (Kemsos, 2017).

Program E-Warong merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan di setiap daerah dengan memberdayakan kelompok masyarakat yang nantinya akan mensinergikan bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Salah satu daerah yang ikut melaksanakan program E-Warong KUBE-PKH adalah Kota Medan.

Melalui program ini Pemerintah Kota Medan ikut melaksanakan kebijakan di bidang sosial, dengan memberikan kesempatan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) untuk meningkatkan perekonomian melalui pemberian modal usaha yang diberikan kepada masyarakat untuk mengembangkan kemampuan berwirausaha.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Sekretaris Dinas Sosial Kota Medan, yakni Bapak

Fakhruddin, SH,: “Menurut saya program ini merupakan salah satu program yang cukup bagus, karena program

E-Warong ini kan merupakan program dari pemerintah sebagai program pengentasan kemiskinan, yang pengelolanya ditunjuk dari keluarga penerima manfaat itu sendiri, sehingga diharapkan program ini mampu

memberdayakan masyarakat, yaitu dari yang kurang mampu, menjadi mampu”

Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa program E-Warong KUBE- PKH merupakan salah satu program dalam upaya mengentaskan kemiskinan, yang mana dengan adanya program ini dapat memberdayakan masyarakat agar mampu berusaha, dengan harapan agar masyarakat lebih mandiri. Program e- Warong juga merupakan warung untuk menyalurkan bantuan pangan non tunai yang diberikan oleh pemerintah dengan menggunakan sistem elektronik yang bertujuan agar bantuan yang diberikan tepat sasaran.

(9)

Vol 01. No. 03, 2020

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

53 | P a g e

E-Warong Kube-PKH merupakan warong yang didirikan sesuai dengan kriteria pembentukan E-Warong yang diatur dalam Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2016 Tentang Bantuan Pengembangan Sarana Usaha Melalui Elektronik Warung Gotong Royong Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga Harapan, yakni :

a. Tempat untuk mendirikan E-Warong KUBE PKH harus bertempat di rumah salah satu pengurus

KUBE Jasa atau tempat lain berdasarkan kesepakatan anggota KUBE Jasa.

b. Lokasi terkoneksi jaringan internet dan jaringan listrik.

c. Melayani 500 (lima ratus) sampai dengan 1000 (seribu) penerima manfaat yang berasal dari

anggota KUBE peserta PKH dan penerima beras untuk rakyat sejahtera yang berasal dari 1 (satu) Kecamatan atau lebih dalam 1 (satu) Kabupaten.

d. Menggunakan rumah pengurus atau anggota KUBE Jasa.

e. Pengurus atau anggota yang rumahnya menjadi tempat usaha E-Warong KUBE PKH tidak meminta

sewa dan juga menandatangani surat pernyataan dengan bermaterai cukup atas kesediaan penggunaan rumah untuk E-Warong KUBE PKH.

f. Melaksanakan transaksi bantuan sosial non tunai.

g. Aksesibilitas jalan yang memadai.

Pendirian E-Warong harus dilakukan dengan cara musyawarah, hal ini dikarenakan E-Warong merupakan kelompok usaha yang dibentuk oleh pemerintah agar dapat bekerjasama dalam mengelola E-Warong tersebut. Dalam pemilihan tempat beridirinya E-E-Warong harus disetujui oleh seluruh anggota kelompok, serta mempertimbangkan apakah warung yang akan dibangun sudah sesuai dengan kriteria pembentukan yang ditetapkan dalam Peraturan Kementerian Sosial Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2016 Tentang Bantuan Pengembangan Sarana Usaha Melalui Elektronik Warung Gotong Royong Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga Harapan.

Sejalan dengan peraturan yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial, 2 (dua) E- Warong telah didirikan di Kecamatan Medan Sunggal, yaitu E-Warong Serba Setia di Kelurahan Sunggal dan E-Warong Doa Bersama di kelurahan Sei Sikambing.

Program E-Warong KUBE-PKH Dalam UpayaMeningkatkan Ekonomi Masyarakat

Meningkatkan Ekonomi Masyarakat menjadi salah satu target penting pemerintah, yang mana melalui program-program peningkatan ekonomi masyarakat diharapkan mampu mengurangi jumlah penduduk miskin yang ada di Indonesia. Efektivitas program ini sampai sekarang masih menjadi perhatian publik, yaitu bagaimana agar program-program peningkatan ekonomi masyarakat yang diciptakan oleh pemerintah dapat mengurangi angka kemiskinan secara signifikan. Program dikatakan efektif apabila mencapai tujuan yang telah ditetapkan, serta menghasilkan perubahan. Untuk melihat efektivitas suatu program, tentunya akan ditemukan variabel-variabel yang terkait dengan efektivitas program.

(10)

Vol 01. No. 03, 2020

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

54 | P a g e

Program E-Warong KUBE PKH Meningkatkan Pendapatan Masyarakat

Untuk melihat efektivitas program E-Warong KUBE-PKH dalam upaya mengentaskan kemiskinan pada Dinas Sosial Kota Medan berkaitan dengan prosedur pelayanan dapat dilihat dari bagaimana rangkaian tata kerja dalam yang dilakukan oleh e-Warong, serta persyaratan apa saja yang harus dipenuhi oleh KPM, sehingga jelas bagaimana mekanisme yang diberikan dala program E-Warong KUBE PKH di Kecamatan Medan Sunggal.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan penulis dengan Sekretaris Dinas Sosial Kota

Medan, yakni Bapak Fakhruddin, SH: “Tentunya untuk pertama sekali dinas akan mengirimkan data calon

KPM ke Kementererian Sosal, yang selanjutnya Kementerian akan berkoordinasi ke bank penyalur untuk membuat kartu Atm, dan mentransfer saldo bantuan ke rekening KPM. Kalau untuk prosedur pelayanan transaksi tentunya E-Warong harus memasok bahan dahulu, setelah itu saldo akan diberikan oleh kementerian Sosial melalui Bank BRI, yang nantinya bank penyalur lah yang akan memasukkan saldo ke kartu KPM. Melalui program E-Warong ini masyarakat melakukan transaksi langsung, dan mereka tinggal bawa

kartu itu saja”

Hal yang senada juga disampaikan oleh Kasi Pemberdayaan Masyarakat, Penyaluran Bantuan

Stimulan, dan Penataan Lingkungan, yakni: Ibu Bungamin br Surbakti, SH, MH. Kalau untuk prosedurnya,

proposal diberikan oleh kelurahan, yang harus dilakukan musyawarah terlebih dahulu, setelah itu Dinas akan mengirimkan proposal ke Kementerian, dan Jika Kementerian sudah memverifikasi dan validasi data, maka

dana akan disalurkan oleh Bank penyalur”

E-Warong merupakan salah satu warung sembako dengan harga yang terjangkau, hal ini dikarenakan yang menjadi sasaran utama dalam program ini adalah Keluarga Penerima Manfaat (KPM), selain itu masyarakat juga dapat membeli kebutuhan pada E-Warong dengan menggunakan uang tunai pada saat transaksi dilakukan.

Dari hasil pengamatan penulis mengenai perosedur pelayanan yang dilakukan oleh E-Warong yang berada di Kecamatan Medan Sunggal cepat, dan tidak berbelit-belit. Pada saat keluarga penerima manfaat (KPM) ingin melakukan transaksi, KPM cukup memberikan kartu ATM yang mereka miliki, yaitu

berupa kartu keluarga sejahtera (KKS), yang kemudian digesekkan ke mesin electric data capture

(EDC).

Program E-Warong KUBE PKH Untuk Pengembangan Usaha

Dalam pelaksanaan program E-Warong KUBE-PKH ini sangat membutuhkan kerjasama yang baik antara setiap pihak yang terkait, hal ini dikarenakan setiap pihak yang terkait sudah memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Sampai dengan saat ini pemerintah terus melakukan pengawasan terhadap berjalanya program E-Warong KUBE-PKH. Adapun hasil wawancara yang telah dilakukan dengan

Sekretaris Dinas Sosial Kota Medan, “Kalau kerjasama, tentu saja Dinas Sosial akan melakukan koordinasi

(11)

Vol 01. No. 03, 2020

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

55 | P a g e

setiap Kecamatan. Nah ketika e- Warong sudah didirikan Dinas akan bertugas untuk mengontrol program ini

berjalan, serta pendamping sosial dan koordinator akan memberikan laporan setiap bulannya”.

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan Koordinator PKH Kecamatan Medan Sunggal,

menyatakan bahwa: “Kalau koordinasi, saya wajib memberikan laporan mengenai E-Warong kepada Dinas

Sosial Kota Medan setiap bulannya, tetapi kalau e- Warong ini biasanya akan komunikasi ke saya setiap bulannya, atau kalau ada permasalahan yang terjadi, mereka langsung hubungi saya”

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dikatakan bahwa seluruh kepentingan yang terkait dalam program E-Warong sudah memahami apa yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya, sehingga dalam pembentukan E-Warong bisa dilakukan secara maksimal dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam peraturan. Dalam pengelolaan E-Warong juga diperlukan semangat kerjasama dan loyalitas dari KUBE Jasa dalam memberikan pelayanan.

Pengelolaan E-Warong KUBE-PKH dilaksanakan dengan sistem gotong royong, yakni dengan semua anggota memiliki tugas dan tanggungjawab dalam mengelola warung. Dalam melakukan tugasnya, ketika ada anggota yang tidak bisa hadir, maka anggota yang lain yang akan membantu menjaga e-Warong. Adapun

pernyataan dari Pendamping Sosial, yakni Ibu Lena: Kalau ntuk kerjasamanya kita bagi tugas, nanti ada

sebagian anggota yang akan memberitahukan saldo sudah masuk, dan ada juga sebagian anggota yang akan ikut menjaga warung. Selain itu, ketika salah satu anggota berhalangan untuk melakukan tugasnya, maka anggota yang lain yang bertugas”.

Berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi yang telah dilakukan, maka penulis menyimpulkan bahwa semangat kerjasama dan loyalitas kelompok kerja dalam program E-Warong KUBE-PKH di Kecamatan Medan Sunggal sudah dilaksanakan dengan baik, hal ini bisa dilihat dari kerjasama yang dilakukan antara semua pihak yang terkait untuk menciptakan lingkungan internal organisasi yang baik. Dalam pelaksanaan program ini, Dinas Sosial juga telah melakukan koordinasi kepada E-Warong serta meberikan pengawasan terhadap berjalannya program ini agar tidak terjadi penyalahgunaan.

PEMBAHASAN

Usaha untuk mengembangkan program KUBE dilakukannya monitoring dan evaluasi (monev) setiap triwulan selaki dalam setahun, selain itu monev merupakan upaya nyata yang dilakukan oleh pendamping kecamatan dan para pendamping kelurahan untuk memantau para anggota KUBE dalam mengelola jenis usahanya. Hal lain diberikannya setimulan pada anggota yang sudah berkembang maju sehingga dengan upaya ini diharapkan KUBE ini bisa lebih termotivasi lagi untuk lebih maju lagi. Dalam hal ini maka usaha yang dilakukan pemerintah dalam mengembangkan atau memajukan program KUBE ini sangat baik.

Berkaitan dengan hasil yang dicapai dari program KUBE ini masyarakat tentunya sudah merasakan hasil yang mereka kerjakan dari program KUBE ini, seperti yang dilihat dari pernyataan-pernyataan para pendamping KUBE bahwa KUBE yang mereka damping itu sudah sudah bisa menambah anggota baru, dan memberdayakan para karang taruna untuk membantu pekerjaan para anggota KUBE.

Dampak yang dirasakan oleh masyarakat dan para anggota tentunya sangat baik terhadap mereka. Manfaat yang dirasakan masyarakat dengan adanya program ini masyarakat yang tempat berjalannya KUBE

(12)

Vol 01. No. 03, 2020

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

56 | P a g e

mengambil barang dagangan dari para KUBE kemudian masyarakat tersebut menyimpan diwarung-warung, berdagang dipasar, dan tentunya harga yang diberikan para KUBE pada para pedangang lebih murah dari yang diberikan dipasaran. Sedangkan manfaatnya bagi para anggota KUBE mereka yang tadinya berdiam dirumah sekarang sudah bisa mendapatkan penghasilan dengan menyibukan dirinya usaha yang mereka kerjakan.

Program KUBE yang diberikan berupa pinjaman sebagai modal usaha kepada masyarakat anggota KUBE telah dapat memberikan peningkatan perekonomian masyarakat yang menjadi pengguna dan anggota dibidang usaha perdagangan. Para Anggota KUBE telah merasakan adanya peningkatan pada pendapatannya sehingga dapat meningkatkan perekonomiannya yang mana usaha usaha perdagangan yang sedang dijalankan ini sangat mendukung untuk memberikan sumber pendapatan yang produktif, ini berarti program KUBE berperan dalam memberikan peningkatan perekonomian masyarakat.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil evaluasi, diketahui bahwa pelaksanaan program kelompok usaha bersama (KUBE) di Kecamatan Sunggal sudah berhasil. Program KUBE terbuti mampu memperbaiki angka kemiskinan dan memberdayakan masyarakat yang ada dikecamatan Sunggal. Kemudian selalu diadakannya gelar produk bulannya dengan tujuan untuk mempromosiakan dan mengenalkan hasil-hasil produk yang dikerjakan oleh setiap KUBE, meskipun masih ada KUBE yang terkendala dalam pemasaran dan bahan baku yang susah. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa Pemerintah sudah melakukan perannya dalam memberdayakan perekonomian masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Manajemen penelitian Edisi Baru. Yogyakarta: Rineka Cipta. 2015.

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik danIlmu Sosial Lainnya, Cetakan

kelima. Jakarta: Kencana. 2011.

Damsar, dan Indrayani. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana. 2011.

Jusmaliani. Kebijakan Ekonomi. Jakarta: Kreasi Wacana. 2012.

Kurnia, widiastuti. (2015). Pemberdayaan Masyarakat Marginal. (LABSA, Ed.). Yogyakarta.

Mahmudi. Peran Pemerintah Desa Terhadap Pos Pemberdayaan Keluarga Di DesaBrosot Kecamatan Galur

(13)

Vol 01. No. 03, 2020

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

57 | P a g e

Munandar,A. (2013). Peran Negara dalam Penguatan Program Pemberdayaan Masyarakat. Poelitik, 4(1),

151–162.

Pramusinto, Agus, dan Erwan Agus Purwanto. Reformasi Birokrasi, Kepemimpinan, dan Pelayanan Publik.

Yogyakarta: Gava Media. 2011.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. 2013.

Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung, Refika Aditama. 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun peralatan bersama yang digunakan pada produk keripik balado dan dodol secara adalah timbangan ubi berumur ekonomis 5 tahun memiliki persentase penyusutan sebesar 2

seperangkat tatanan posisi-posisi, seperti dalam suatu perusahaan, keluarga, asosiasi- asosiasi sukarela, partai politik atau organisasi-organisasi sejenis; (2) keteraturan

Menurut Pasal 56 ayat (1) UUK bahwa "Dengan memperhatikan ketentuan Pasal 56A, setiap kreditur yang memegang Hak Tanggungan, hak gadai atau hak agunan atas kebendaan

Namun demikian, di- lakukan evaluasi terhadapprototipe yang dibuat berdasarkan konsep rancangan terpilih dengan menghitung nilai risiko yang dihasilkan dari skenario penggunaan

Beberapa tugas pekerja sosial yang berkaitan dengan fungsi ini antara lain menjadi model, melakukan mediasi dan negosiasi, membangun konsensus bersama, serta

a) Nama pekerjaan : pembuatan terumbu karang buatan (TKB) sebanyak 20 unit untuk rehabilitasi sumberdaya kelautan dan perikanan. b) Lokasi pekerjaan di kawasan

Sistem penambangan yang digunakan di perusahaan ini adalah sistem penambangan bawah tanah (underground mining) dengan menggunakan metode cut and fill.Permasalahan penting

waktu 3 (tiga) bulan setelah menerima Terhadap kekeliruan dalam pengisian surat ketetapan pajak, Surat Keputusan Surat Pemberitahuan yang dibuat oleh Wajib Keberatan,