• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. intrinsik teks drama. Untuk mengetahui kemampuan peserta didik tersebut,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. intrinsik teks drama. Untuk mengetahui kemampuan peserta didik tersebut,"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian tentang kemampuan peserta didik kelas VIIIB SMP Negeri 1 Lemito Kabupaten Pohuwato mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama. Untuk mengetahui kemampuan peserta didik tersebut, peneliti menyusun indikator soal yakni dengan cara membagikan kutipan teks drama. Peserta didik diharapkan mampu menentukan unsur-unsur intrinsik teks drama. Berdasarkan indikator tersebut, peneliti menyusun tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda. Tes tersebut terdiri dari 10 nomor soal. Setiap nomor soal diberikan kutipan teks drama, kemudian peserta didik menentukan tema, latar, tokoh dan penokohan, dialog dan amanat. Hasil kemampuan peserta didik diolah menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Suwandi (2011:57), yakni:

100 N

B

S= ×

Keterangan:

B = Jumlah jawaban benar N = Jumlah soal

Untuk mengetahui tingkat penguasaan kemampuan peserta didik digunakan skala 1-100. Peserta didik yang tingkat penguasaannya 85-100% dikategorikan baik sekali, 75-84% dikategorikan baik, 60-74% dikategorikan cukup, 40-59% dikategorikan kurang dan 0-39% dikategorikan gagal.

Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh skor kemampuan peserta didik mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik teks drama (tema, latar, tokoh dan penokohan, dialog dan amanat) yang diuraikan satu persatu berikut ini.

(2)

4.1.1 Kemampuan Peserta Didik Mengidentifikasi Tema Teks Drama Kemampuan peserta didik kelas VIIIB SMP Negeri 1 Lemito Kabupaten Pohuwato mengidentifikasi unsur tema dalam teks drama, dari 26 orang peserta didik yang mengidentifikasi tema dengan memperoleh skor 1 berjumlah 24 orang (92%) dan yang memperoleh skor 0 berjumlah 2 orang (8%). Untuk lebih jelasnya, kemampuan peserta didik mengidentifikasi tema teks drama dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3 Kemampuan Mengidentifikasi Tema dalam Teks Drama

No. Nama Peserta Didik Skor Tingkat Penguasaan

Keterangan

1 Abd. Rahman Yunus 1 100% Baik sekali

2 Abd. Rahman S Baco 1 100% Baik sekali

3 Alfian Malango 0 0% Gagal

4 Amir Moha 1 100% Baik sekali

5 Danial Biki 1 100% Baik sekali

6 Indra Bayu Olii 1 100% Baik sekali

7 Kipli Waludamba 1 100% Baik sekali

8 Paisal Gonta 1 100% Baik sekali

9 Rahmad Nani 1 100% Baik sekali

10 Rianto Yunus 1 100% Baik sekali

11 Sandriyanto Suluta 1 100% Baik sekali

12 Subanrio G. Bahutala 1 100% Baik sekali

13 Yendri Datau 0 0% Gagal

14 Bela Kristina Dahumu 1 100% Baik sekali

15 Delvin Thaib 1 100% Baik sekali

16 Fatma Husain 1 100% Baik sekali

(3)

18 Meyski Amelia Pakude 1 100% Baik sekali

19 Patra Bay 1 100% Baik sekali

20 Ria Angriyani Pilobu 1 100% Baik sekali

21 Rizka Idrus 1 100% Baik sekali

22 Siti Nur Ain Kundji 1 100% Baik sekali

23 Sri Adelia Kamanga 1 100% Baik sekali

24 Sri Dewi Koniyo 1 100% Baik sekali

25 Windarti Lahay 1 100% Baik sekali

26 Wiyarwanti Nani 1 100% Baik sekali

Jumlah 24

100% Baik Sekali

Rata-rata 1

Data tabel 3 di atas menunjukan bahwa kemampuan peserta didik mengidentifikasi tema teks drama rata-rata 1 dengan tingkat penguasaan 100% dikategorikan baik sekali. Data tersebut diperoleh dari hasil analisis jawaban peserta didik. Dari jumlah soal indikator tema yang berjumlah 1 butir soal, peserta didik yang memperoleh skor 1 berjumlah 24 orang dan yang memperoleh skor 0 berjumlah 2 orang.

4.1.2 Kemampuan Mengidentifikasi Latar dalam Teks Drama

Kemampuan peserta didik kelas VIIIB SMP Negeri 1 Lemito Kabupaten Pohuwato mengidentifikasi unsur latar dalam teks drama, dari 26 orang peserta didik yang mengidentifikasi latar dengan memperoleh skor 3 berjumlah 10 orang (38%), yang memperoleh skor 2 berjumlah 15 orang (58%) dan yang memperoleh skor 1 bejumlah 1 orang (4%). Untuk lebih jelasnya, kemampuan peserta didik mengidentifikasi latar teks drama dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini.

(4)

No. Nama Peserta Didik Skor Tingkat Penguasaan

Keterangan

1 Abd. Rahman Yunus 2 67% Cukup

2 Abd. Rahman S Baco 3 100% Baik sekali

3 Alfian Malango 3 100% Baik sekali

4 Amir Moha 2 67% Cukup

5 Danial Biki 1 33% Gagal

6 Indra Bayu Olii 3 100% Baik sekali

7 Kipli Waludamba 2 67% Cukup

8 Paisal Gonta 3 100% Baik sekali

9 Rahmad Nani 3 100% Baik sekali

10 Rianto Yunus 3 100% Baik sekali

11 Sandriyanto Suluta 3 100% Baik sekali

12 Subanrio G. Bahutala 2 67% Cukup

13 Yendri Datau 3 100% Baik sekali

14 Bela Kristina Dahumu 2 67% Cukup

15 Delvin Thaib 2 67% Cukup

16 Fatma Husain 2 67% Cukup

17 Hapsa Waludamba 2 67% Cukup

18 Meyski Amelia Pakude 2 67% Cukup

19 Patra Bay 3 100% Baik sekali

20 Ria Angriyani Pilobu 2 67% Cukup

21 Rizka Idrus 3 100% Baik sekali

22 Siti Nur Ain Kundji 2 67% Cukup

23 Sri Adelia Kamanga 2 67% Cukup

24 Sri Dewi Koniyo 2 67% Cukup

(5)

26 Wiyarwanti Nani 2 67% Cukup

Jumlah 61

76% Baik

Rata-rata 2,3

Data tabel 4 di atas menunjukan bahwa kemampuan peserta didik mengidentifikasi latar teks drama rata-rata 2,3 dengan tingkat penguasaan 76% dikategorikan baik. Data tersebut diperoleh dari hasil analisis jawaban peserta didik. Dari jumlah soal indikator latar yang berjumlah 3 butir soal, peserta didik yang memperoleh skor 3 berjumlah 10 orang, yang memperoleh skor 2 berjumlah 15 orang dan yang memperoleh skor 1 berjumlah 1 orang.

4.1.3 Kemampuan Mengidentifikasi Tokoh dan Penokohan dalam Teks Drama

Kemampuan peserta didik kelas VIIIB SMP Negeri 1 Lemito Kabupaten Pohuwato mengidentifikasi unsur tokoh dan penokohan dalam teks drama, dari 26 orang peserta didik yang mengidentifikasi tokoh dan penokohan dengan memperoleh skor 3 berjumlah 1 orang (4%), yang memperoleh skor 2 berjumlah 13 orang (50%), yang memperoleh skor 1 bejumlah 10 orang (38%) dan yang memperoleh skor 0 berjumlah 2 orang (8%). Untuk lebih jelasnya, kemampuan peserta didik mengidentifikasi tokoh dan penokohan teks drama dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini.

Tabel 5 Kemampuan Mengidentifikasi Tokoh dan Penokohan dalam Teks Drama

No. Nama Peserta Didik Skor Tingkat Penguasaan

(6)

1 Abd. Rahman Yunus 1 33% Gagal

2 Abd. Rahman S Baco 1 33% Gagal

3 Alfian Malango 0 0% Gagal

4 Amir Moha 2 67% Cukup

5 Danial Biki 2 67% Cukup

6 Indra Bayu Olii 2 67% Cukup

7 Kipli Waludamba 1 33% Gagal

8 Paisal Gonta 1 33% Gagal

9 Rahmad Nani 1 33% Gagal

10 Rianto Yunus 1 33% Gagal

11 Sandriyanto Suluta 0 0% Gagal

12 Subanrio G. Bahutala 2 67% Cukup

13 Yendri Datau 2 67% Cukup

14 Bela Kristina Dahumu 2 67% Cukup

15 Delvin Thaib 1 33% Gagal

16 Fatma Husain 1 33% Gagal

17 Hapsa Waludamba 2 67% Cukup

18 Meyski Amelia Pakude 2 67% Cukup

19 Patra Bay 2 67% Cukup

20 Ria Angriyani Pilobu 2 67% Cukup

21 Rizka Idrus 1 33% Gagal

22 Siti Nur Ain Kundji 2 67% Cukup

23 Sri Adelia Kamanga 2 67% Cukup

24 Sri Dewi Koniyo 3 100% Baik sekali

25 Windarti Lahay 1 33% Gagal

26 Wiyarwanti Nani 2 67% Cukup

(7)

Rata-rata 1,5 50% Kurang

Data tabel 5 di atas menunjukan bahwa kemampuan peserta didik mengidentifikasi tokoh dan penokohan teks drama rata-rata 1,5 dengan tingkat penguasaan 50% dikategorikan kurang. Data tersebut diperoleh dari hasil analisis jawaban peserta didik. Dari jumlah soal indikator tokoh dan penokohan yang berjumlah 3 butir soal, peserta didik yang memperoleh skor 3 berjumlah 1 orang, yang memperoleh skor 2 berjumlah 13 orang, yang memperoleh skor 1 berjumlah 10 orang dan yang memperoleh skor 0 berjumlah 2 orang.

4.1.4 Kemampuan Mengidentifikasi Dialog dalam Teks Drama

Kemampuan peserta didik kelas VIIIB SMP Negeri 1 Lemito Kabupaten Pohuwato mengidentifikasi unsur dialog dalam teks drama, dari 26 orang peserta didik yang mengidentifikasi dialog dengan memperoleh skor 2 berjumlah 11 orang (42%), yang memperoleh skor 1 bejumlah 14 orang (54%) dan yang memperoleh skor 0 berjumlah 1 orang (4%). Untuk lebih jelasnya, kemampuan peserta didik mengidentifikasi dialog teks drama dapat dilihat pada tabel 6 di bawah ini.

Tabel 6 Kemampuan Mengidentifikasi Dialog dalam Teks Drama

No. Nama Peserta Didik Skor Tingkat Penguasaan

Keterangan

1 Abd. Rahman Yunus 2 100% Baik sekali

(8)

3 Alfian Malango 0 0% Gagal

4 Amir Moha 1 50% Kurang

5 Danial Biki 1 50% Kurang

6 Indra Bayu Olii 1 50% Kurang

7 Kipli Waludamba 2 100% Baik sekali

8 Paisal Gonta 1 50% Kurang

9 Rahmad Nani 2 100% Baik sekali

10 Rianto Yunus 1 50% Kurang

11 Sandriyanto Suluta 1 50% Kurang

12 Subanrio G. Bahutala 1 50% Kurang

13 Yendri Datau 2 100% Baik sekali

14 Bela Kristina Dahumu 2 100% Baik sekali

15 Delvin Thaib 2 100% Baik sekali

16 Fatma Husain 2 100% Baik sekali

17 Hapsa Waludamba 1 50% Kurang

18 Meyski Amelia Pakude 2 100% Baik sekali

19 Patra Bay 1 50% Kurang

20 Ria Angriyani Pilobu 1 50% Kurang

21 Rizka Idrus 1 50% Kurang

22 Siti Nur Ain Kundji 2 100% Baik sekali

23 Sri Adelia Kamanga 2 100% Baik sekali

24 Sri Dewi Koniyo 2 100% Baik sekali

25 Windarti Lahay 1 50% Kurang

26 Wiyarwanti Nani 1 50% Kurang

Jumlah 36

70% Cukup

(9)

Data tabel 6 di atas menunjukan bahwa kemampuan peserta didik mengidentifikasi dialog teks drama rata-rata 1,4 dengan tingkat penguasaan 70% dikategorikan cukup. Data tersebut diperoleh dari hasil analisis jawaban peserta didik. Dari jumlah soal indikator dialog yang berjumlah 2 butir soal, peserta didik yang memperoleh skor 2 berjumlah 11 orang, yang memperoleh skor 1 berjumlah 14 orang dan yang memperoleh skor 0 berjumlah 1 orang.

4.1.5 Kemampuan Mengidentifikasi Amanat dalam Teks Drama

Kemampuan peserta didik kelas VIIIB SMP Negeri 1 Lemito Kabupaten Pohuwato mengidentifikasi unsur amanat dalam teks drama, dari 26 orang peserta didik yang mengidentifikasi amanat dengan memperoleh skor 1 berjumlah 13 orang (50%) dan yang memperoleh skor 0 bejumlah 13 orang (50%). Untuk lebih jelasnya, kemampuan peserta didik mengidentifikasi amanat teks drama dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini.

Tabel 7 Kemampuan Mengidentifikasi Amanat dalam Teks Drama

No. Nama Peserta Didik Skor Tingkat Penguasaan

Keterangan

1 Abd. Rahman Yunus 1 100% Baik sekali

2 Abd. Rahman S Baco 1 100% Baik sekali

3 Alfian Malango 0 0% Gagal

4 Amir Moha 1 100% Baik sekali

5 Danial Biki 0 0% Gagal

6 Indra Bayu Olii 1 100% Baik sekali

7 Kipli Waludamba 0 0% Baik sekali

8 Paisal Gonta 1 100% Baik sekali

(10)

10 Rianto Yunus 0 0% Gagal

11 Sandriyanto Suluta 1 100% Baik sekali

12 Subanrio G. Bahutala 1 100% Baik sekali

13 Yendri Datau 1 100% Baik sekali

14 Bela Kristina Dahumu 0 0% Gagal

15 Delvin Thaib 0 0% Gagal

16 Fatma Husain 1 100% Baik sekali

17 Hapsa Waludamba 1 100% Baik sekali

18 Meyski Amelia Pakude 1 100% Baik sekali

19 Patra Bay 0 0% Gagal

20 Ria Angriyani Pilobu 0 0% Gagal

21 Rizka Idrus 0 0% Gagal

22 Siti Nur Ain Kundji 1 100% Baik sekali

23 Sri Adelia Kamanga 0 0% Gagal

24 Sri Dewi Koniyo 0 0% Gagal

25 Windarti Lahay 0 0% Gagal

26 Wiyarwanti Nani 1 100% Baik sekali

Jumlah 13

50% Kurang

Rata-rata 0,5

Data tabel 7 di atas menunjukan bahwa kemampuan peserta didik mengidentifikasi amanat teks drama rata-rata 0,5 dengan tingkat penguasaan 50% dikategorikan kurang. Data tersebut diperoleh dari hasil analisis jawaban peserta didik. Dari jumlah soal indikator amanat yang berjumlah 1 butir soal, peserta didik yang memperoleh skor 1 berjumlah 13 orang dan yang memperoleh skor 0 berjumlah 13 orang.

(11)

Berdasarkan hasil perolehan skor kemampuan peserta didik mengidentifikasi unsur tema, latar, tokoh dan penokohan, dialog dan amanat. Secara keseluruhan kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama oleh peserta kelas VIIIB SMP Negeri 1 Lemito Kbupaten Pohuwato dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini.

Tabel 8 Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Teks Drama oleh Peserta Didik

No Nama Peserta Didik Skor JML % Ket. KKM

T L T.P D A

1 Abd. Rahman Yunus 1 2 1 2 1 7 70% Cukup Tuntas

2 Abd. Rahman S Baco 1 3 1 1 1 7 70% Cukup Tuntas

3 Alfian Malango 0 3 0 0 0 3 30% Gagal Tidak tuntas

4 Amir Moha 1 2 2 1 1 7 70% Cukup Tuntas

5 Danial Biki 1 1 2 1 0 5 50% Kurang Tidak tuntas

6 Indra Bayu Olii 1 3 2 1 1 8 80% Baik Tuntas

7 Kipli Waludamba 1 2 1 2 0 6 60% Cukup Tidak tuntas

8 Paisal Gonta 1 3 1 1 1 7 70% Cukup Tuntas

9 Rahmad Nani 1 3 1 2 0 7 70% Cukup Tuntas

10 Rianto Yunus 1 3 1 1 0 6 60% Cukup Tidak tuntas

11 Sandriyanto Suluta 1 3 0 1 1 6 60% Cukup Tidak tuntas 12 Subanrio G. Bahutala 1 2 2 1 1 7 70% Cukup Tuntas

13 Yendri Datau 0 3 2 2 1 8 80% Baik Tuntas

14 Bela Kristina Dahumu 1 2 2 2 0 7 70% Cukup Tuntas

15 Delvin Thaib 1 2 1 2 0 6 60% Cukup Tidak tuntas

16 Fatma Husain 1 2 1 2 1 7 70% Cukup Tuntas

17 Hapsa Waludamba 1 2 2 1 1 7 70% Cukup Tuntas

18 Meyski Amelia Pakude 1 3 2 2 1 9 90% Baik sekali Tuntas

(12)

20 Ria Angriyani Pilobu 1 2 2 1 0 6 60% Cukup Tidak tuntas

21 Rizka Idrus 1 3 1 1 0 6 60% Cukup Tidak tuntas

22 Siti Nur Ain Kundji 1 2 2 2 1 8 80% Baik Tuntas

23 Sri Adelia Kamanga 1 2 2 2 0 7 70% Cukup Tuntas

24 Sri Dewi Koniyo 1 2 3 2 0 8 80% Baik Tuntas

25 Windarti Lahay 1 2 1 1 0 5 50% Kurang Tidak tuntas

26 Wiyarwanti Nani 1 2 2 1 1 7 70% Cukup Tuntas

Jumlah 24 61 39 36 13 174

67% Cukup Tidak tuntas Rata-rata 1 2,3 1,5 1,4 0,5 6,7

Keterangan:

T = Tema L = Latar

T.P = Tokoh dan Penokohan D = Dialog

A = Amanat

Data tabel 8 di atas menunjukan bahwa secara keseluruhan kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama oleh peserta didik dengan rata-rata 6,7 dengan tingkat penguasaan 67% dikategorikan cukup. Hal ini disebabkan oleh, dari 26 orang peserta didik yang memperoleh skor 9 dengan kategori baik sekali berjumlah 1 orang (4%) dengan KKM tuntas, yang memperoleh skor 8 dengan kategori baik berjumlah 4 orang (15%) dengan KKM tuntas, yang memperoleh skor 7 dengan kategori cukup berjumlah 12 orang (46%) dengan KKM tuntas, yang memperoleh skor 6 dengan kategori cukup berjumlah 6 orang (23%) dengan KKM tidak tuntas, yang memperoleh skor 5 dengan kategori kurang berjumlah 2 orang (8%) dengan KKM tidak tuntas, dan yang memperoleh skor 3 dengan kategori gagal berjumlah 1 orang (4%) dengan KKM tidak tuntas.

4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Teks Drama oleh Peserta Didik

(13)

Hasil kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama rata-rata 6,7 (67%) dengan kategori cukup. Hal ini tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi terdapat faktor-faktor yang mempengaruhinya baik ditinjau dari segi guru, siswa, sarana dan prasarana, dan suasana kelas/sekolah. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi sebagai berikut.

4.2.1 Faktor Guru

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru, diperoleh informasi bahwa guru yang memegang mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas VIIIB SMP Negeri 1 Lemito Kabupaten Pohuwato, bukan guru bidang studi bahasa Indonesia, melainkan guru mata pelajaran pendidikan agama yang diberikan tugas oleh kepala sekolah untuk mengajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan oleh, tidak adanya guru mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah.

Dalam pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia, guru tersebut mengaku tidak menggunakan RPP yang dibuat sendiri, melainkan menggunakan RPP yang dibeli dari sekolah lain, karena guru tersebut mengaku sulit membuat RPP dan mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia.

4.2.2 Faktor Peserta Didik

Berdasarkan hasil wawancara terhadap peserta didik diperoleh informasi bahwa peserta didik belum paham tentang materi unsur intrinsik teks drama dan cara mengidentifikasinya. Karena peserta didik hanya diminta untuk mencatat pengertian drama dan pengertian unsur-unsur intrinsik teks drama dari buku mata pelajaran bahasa Indonesia tanpa menjelaskannya kembali dan tidak memberikan

(14)

tugas pada peserta didik untuk membaca teks drama dan menentukan unsur intrinsik teks drama.

4.2.3 Faktor Sarana dan Prasarana

Berdasarkan hasil observasi, sarana dan prasarana di sekolah belum memadai. Salah satunya adalah perpustakaan yang ada di sekolah, khusus buku-buku untuk penunjang mata pelajaran bahasa Indonesia masih kurang. Di perpustakaan tersebut, untuk materi tentang sastra lebih banyak disediakan buku-buku cerita anak. Sedangkan, untuk materi sastra lainnya misalnya kumpulan puisi dan teks drama tidak disediakan, sehingga guru dalam kegiatan pembelajaran sastra, khususnya pembelajaran drama hanya menggunakan kutipan teks drama yang terdapat pada buku-buku paket Bahasa Indonesia saja.

4.2.4 Faktor Suasana Kelas/Sekolah

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, kelas untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran tidak tertata dengan baik. Sehingga membuat peserta didik tidak nyaman untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dari segi kebersihan, kelas tersebut kotor dan kursi tempat peserta didik duduk ada yang sudah rusak. Kadang-kadang sementara kegiatan pembelajaran berlangsung ada peserta didik yang berpindah-pindah tempat duduk dan ada yang berebut tempat duduk, sehingga suasana kelas menjadi ribut.

Sementara itu, suasana sekolah juga membuat peserta didik tidak nyaman untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal ini dibuktikan, pada jam-jam pelajaran yang seharusnya seluruh peserta didik berada di dalam kelas, namun banyak peserta didik yang berada di luar kelas. Hal ini diakibatkan, karena tidak

(15)

adanya guru yang masuk di kelas mereka. Sementara itu, kelas yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar terganggu dengan suara-suara yang berasal dari luar kelas dan banyak peserta didik yang lalu lalang di depan kelas. Sehingga perhatian peserta didik yang sedang melakasanakan kegiatan pembelajaran, tidak terfokus pada pada kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.

4.3 Alternatif untuk Mengatasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Teks Drama oleh Peserta Didik

Alternatif untuk mengatasi faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan peserta didik mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama seperti yang dikemukakan di atas, diuraikan sebagai berikut.

4.3.1 Guru

Guru yang mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia, sebaiknya guru di bidang mata pelajaran bahasa Indonesia. Agar kegiatan pembelajaran akan sesuai dengan yang diharapkan oleh kurikulum. Namun, apabila guru mata pelajaran lain yang terpaksa harus mengajar bahasa Indonesia karena tidak adanya guru mata pelajaran bahasa Indonesia, sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran guru tersebut lebih baik membaca dan menguasai materi-materi yang akan diajarkan pada peserta didik.

Hal ini berdasarkan karakteristik guru professional yang harus dimiliki oleh setiap guru, yaitu menguasai kurikulum, menguasai materi pelajaran, terampil menggunakan metode pembelajaran, memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugasnya, memiliki kedisiplinan dalam arti yang seluas-luasnya, mampu menyusun bahan belajar atas dasar pendekatan struktural, interdisipliner,

(16)

fungsional, behavior, dan teknologi dan mampu merencanakan dan melaksanakan evaluasi pendidikan (http://bushairi.com/2012/07/pengertiankarakteristikdansyarat dikutip 15 Desember 2012).

4.3.2 Peserta Didik

Pembelajaran merupakan proses komunikasi, maka dalam kegiatan pembelajaran sebaiknnya peserta didik bukan hanya menjadi pendengar setia atau pencatat yang rajin, tetapi peserta didik harus aktif dan kreatif. Karena berdasarkan karakteristik peserta didik, keaktifan peserta didik tidak hanya dituntut dari segi fisik, tetapi juga dari segi kejiwaan. Bila hanya fisik anak yang aktif, tetapi fikiran dan mentalnya kurang aktif, maka kemungkinan besar tujuan pembelajaran tidak akan tercapai (http://pgribanjarsari.wordpress.com dikutip 17 Desember 2012).

4.3.3 Sarana dan Prasarana

Untuk sarana dan prasarana yang ada di sekolah, sebaiknya diperbaiki. Peserta didik akan cenderung berhasil apabila dibantu oleh sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana tersebut akan menunjang proses pemahaman peserta didik (http://pgribanjarsari.wordpress.com/2010/01/10/52/ dikutip 17 Desember 2012). Salah satunya buku-buku penunjang untuk mata pelajaran bahasa Indonesia yang ada di perpustakaan, sebaiknya ditambah. Khususnya materi-materi yang akan digunakan untuk pembelajaran sastra, misalnya kumpulan puisi, kumpulan cerpen, novel dan teks-teks drama. Sehingga media dan materi yang akan digunakan guru secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik.

(17)

4.3.4 Suasana Kelas/Sekolah

Kondisi gedung terutama ditunjukkan pada ruang kelas atau ruang tempat proses belajar mengajar. Ruang kelas harus memenuhi syarat kesehatan, misalnya ruang kelas harus berjendela, ventilasi cukup, udara segar dan sinar dapat masuk ruangan, dinding harus bersih, putih, tidak terlihat kotor, lantai tidak licin atau kotor, keadaan gedung sebaiknya jauh dari keramaian seperti pasar, bengkel, pabrik, dan lain-lain, sehingga siswa mudah konsentrasi dalam belajar (http://www.wirawan.com/faktorfaktoryangmempengaruhikesulitanbelajar dikutip 17 Desember 2012).

4.4 Pembahasan

Hasil kemampuan peserta didik mengidentifikasi tema teks drama dari 26 orang yang memperoleh kategori baik sekali berjumlah 24 orang (92%) dan yang memperoleh kategori gagal berjumlah 2 orang (8%), dengan rata-rata 1 (100%) dikategorikan baik sekali. Sementara itu, hasil kemampuan peserta didik mengidentifikasi latar dari 26 orang yang memperoleh kategori baik sekali berjumlah 10 orang (4%), yang memperoleh kategori cukup berjumlah 15 orang (58%), dan yang memperoleh kategori gagal berjumlah 1 orang (4%), dengan rata-rata 2,3 (76%) dikategorikan baik. Hal ini disebabkan oleh peserta didik sudah mampu membaca dan memahami isi teks drama. Hal ini berdasarkan langkah-langkah untuk memahami sebuah teks drama yang dikemukakan oleh Kosasih (2012: 143) bahwa membaca dialog para tokohnya dari awal hingga akhir, sehingga akan diperoleh gambaran tentang tema dan latar.

(18)

Hasil kemampuan peserta didik mengidentifikasi dialog dari 26 orang yang memperoleh kategori baik sekali berjumlah 11 orang (42%), yang memperoleh kategori kurang berjumlah 14 orang (54%) dan yang memperoleh kategori gagal berjumlah 1 orang (4%), dengan rata-rata 1,4 (70%). Hasil kemampuan peserta didik mengidentifikasi tokoh dan penokohan dari 26 orang yang memperoleh kategori baik sekali berjumlah 1 orang (4%), yang memperoleh kategori cukup berjumlah 13 orang (50%) dan yang memperoleh kategori gagal berjumlah 12 orang (46%), dengan rata-rata 1,5 (50%) dikategorikan kurang. Hasil kemampuan peserta didik mengidentifikasi amanat dari 26 orang yang memperoleh kategori baik sekali berjumlah 13 orang (50%) dn yang memperoleh kategori gagal berjumlah 13 orang (50%), dengan rata-rata 0,5 (50%) dikategorikan kurang.

Berdasarkan deskripsi hasil kemampuan peserta didik megidentifikasi seluruh unsur intrinsik teks drama rata-rata 6,7 (67%) dikategorikan cukup. Adapun faktor-faktor yang yang mempengaruhinya, yakni pertama guru yang mengajar bukan dari bidang studi bahasa Indonesia, melainkan bidang studi pendidikan agama. Kedua, peserta didik kurang memahami materi tentang unsur intrinsik teks drama dan cara mengidentifikasinya, karena guru hanya meminta peserta didik mencatat materi tentang unsur intrinsik teks drama, tanpa menjelaskannya kembali dan tidak memberikan latihan kepada peserta didik. Ketiga, sarana dan prasarana salah satunya adalah perpustakaan yang ada di sekolah khusus buku-buku untuk penunjang mata pelajaran bahasa Indonesia masih kurang. Misalnya kumpulan puisi dan teks drama tidak disediakan, sehingga guru dalam kegiatan pembelajaran sastra, khususnya pembelajaran

(19)

drama hanya menggunakan kutipan teks drama yang terdapat pada buku-buku paket bahasa Indonesia saja. Keempat, suasana kelas/sekolah membuat peserta didik tidak nyaman untuk melaksanakan pembelajaran, hal ini dibuktikan dengan suasana kelas yang tidak tertata dengan baik dan kotor. Selain itu suasana sekolah Hal ini dibuktikan, pada jam-jam pelajaran yang seharusnya seluruh peserta didik berada di dalam kelas, namun banyak peserta didik yang berada di luar kelas. Hal ini diakibatkan, karena tidak adanya guru yang masuk di kelas mereka. Sementara itu, kelas yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar terganggu dengan suara-suara yang berasal dari luar kelas dan banyak peserta didik yang lalu lalang di depan kelas.

Faktor-faktor di atas sangat mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Untuk mengatasi hal tersebut, guru yang mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia, sebaiknya guru di bidang studi bahasa Indonesia bukan guru di bidang studi lain. Agar kegiatan pembelajaran akan sesuai dengan yang diharapkan oleh kurikulum. Guru di bidang studi bahasa Indonesia lebih menguasai materi yang diajarkan pada mata pelajaran bahasa Indonesia, terutama pembelajaran sastra yang sulit untuk diajarkan oleh guru bidang studi lain. Guru bidang studi bahasa Indonesia dapat menyusun materi yang akan diajarkan dan dapat memberikan latihan pada peserta didik, terutama pada pembelajaran mengapresiasi karya sastra. Sehingga peserta didik akan lebih memahami proses mengapresiasi karya sastra.

Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik selain guru, yang perlu diperhatikan juga yakni sarana dan prasarana dan suasana pembelajaran yang ada di kelas/sekolah. Untuk sarana dan prasarana yakni buku-buku penunjang untuk

(20)

mata pelajaran bahasa Indonesia yang ada di perpustakaan belum memadai. Khusus materi-materi yang digunakan untuk pembelajaran sastra, misalnya kumpulan puisi, cerpen, novel dan teks-teks drama masih kurang, sehingga guru dalam kegiatan pembelajaran sastra lebih sering menggunakan kutipan-kutipan teks karya sastra yang terdapat pada buku-buku paket bahasa Indonesia saja. Maka, media dan materi yang akan digunakan guru secara langsung dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Untuk suasana pembelajaran di kelas/sekolah perlu diperhatikan, misalnya kebersihan kelas/sekolah, peserta didik yang sedang tidak melaksanakan kegiatan pembelajaran yang lalu lalang di depan kelas, yang diakibatkan oleh tidak adanya guru yang mengajar sebaiknya diarahkan. Sehingga peserta didik yang sedang melakasanakan kegiatan pembelajaran tidak terganggu dan mudah berkonsentrasi pada pembelajaran.

Gambar

Tabel 3 Kemampuan Mengidentifikasi Tema dalam Teks Drama
Tabel 4 Kemampuan Mengidentifikasi Latar dalam Teks Drama
Tabel  5  Kemampuan  Mengidentifikasi  Tokoh  dan  Penokohan    dalam  Teks  Drama
Tabel 7 Kemampuan Mengidentifikasi Amanat dalam Teks Drama
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan biakan darah dikombinasikan dengan tes tubex merupakan diagnosis demam tifoid yang efektif karena memiliki sensitivitas

Dengan membaca teks bacaan, peserta didik dapat mengidentifikasi manfaat dari teknologi pangan dengan tepat.. Dengan menyimak cerita guru, peserta didik dapat

Analisis unsur intrinsik dalam drama merupakan materi yang menarik dipelajari oleh peserta didik karena dengan menganalisis unsur intrinsik drama peserta didik

Guru bertanya kepada peserta didik untuk mencari informasi tentang menulis teks drama dengan mmerhatikan unsur dan struktur drama yang ditayangkan.. Motivasi

a) Bersama dengan Perguruan Tinggi Menyusun dokumen kerja sama (MoU/SPK) dengan mitra satuan pendidikan, izin dari dinas Pendidikan, dan menyusun program bersama

Berdasarkan hasil dari wawancara yang telah dilakukan diatas maka dapat disimpulkan bahwa, perasaan bersalah muncul didalam diri pemerkosaan serta ada

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka disimpulkan bahwa penggunaan ekstrak daun belimbing wuluh yang terbaik untuk memperpanjang masa simpan filet

[r]