• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

1. Sejarah PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk Pendirian bank bjb adalah badan usaha perbankan milik daerah jawa barat. Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu perusahaan milik Belanda yang berkedudukan di Bandung yang dinasionalisasi yaitu NV Denis (De Erste Nederlansche Indische Shareholding) yang sebelumnya perusahaan tersebut bergerak di bidang bank hipotek. Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 1960 Pemerintah Propinsi Jawa Barat dengan Akta Notaris Noezar nomor 152 tanggal 21 Maret 1961 dan nomor 184 tanggal 13 Mei 1961 dan dikukuhkan dengan Surat Keputusan Gubernur Propinsi Jawa Barat nomor 7/GKDH/BPD/61 tanggal 20 Mei 1961, mendirikan PD Bank Karya Pembangunan dengan modal dasar untuk pertama kali berasal dari Kas Daerah sebesar Rp. 2.500.000,00.

Untuk kemudian dilakukan menyempurnakan kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat, dikeluarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat nomor 11/PD-DPRD/72 tanggal 27 Juni 1972 tentang kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat sebagai perusahaan daerah yang berusaha di bidang perbankan. Selanjutnya melalui Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat nomor 1/DP-040/PD/1978 tanggal 27 Juni 1978, nama PD.

(2)

Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat. Pada tahun 1992 aktivitas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat ditingkatkan menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 25/84/KEP/DIR tanggal 2 November 1992 serta berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 1995 mempunyai sebutan "Bank Jabar" dengan logo baru.

Perubahan bentuk hukum pada tahun 1998. Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, maka berdasarkan Perda Nomor 22 Tahun 1998 dan Akta Pendirian Nomor 4 Tanggal 8 April 1999 berikut Akta Perbaikan Nomor 8 Tanggal 15 April 1999 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 16 April 1999, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT). Dalam rangka memenuhi permintaan masyarakat akan jasa layanan perbankan yang berlandaskan Syariah, maka sesuai dengan izin Bank Indonesia No. 2/ 18/DpG/DPIP tanggal 12 April 2000, sejak tanggal 15 April 2000 Bank Jabar menjadi Bank Pembangunan Daerah pertama di Indonesia yang menjalankan dual banking system, yaitu memberikan layanan perbankan dengan sistem konvensional dan dengan sistem syariah.

Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat tanggal 3 Juli 2007 di Bogor, sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 9/63/KEP.GBI/2007 tanggal 26 November 2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank

(3)

Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten serta SK Direksi Nomor 1065/SK/DIR-PPN/2007 tanggal 29 November 2007 maka nama perseroan berubah menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten dengan sebutan (call name) Bank Jabar Banten. Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS- LB) PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Nomor 26 tanggal 21 April 2010, sesuai dengan Surat Bank Indonesia No.12/78/APBU/Bd tanggal 30 Juni 2010 perihal Rencana Perubahan Logo serta Surat Keputusan Direksi Nomor 1337/SK/DIR-PPN/2010 tanggal 5 Juli 2010, maka perseroan telah resmi berubah menjadi bank bjb.

2. Visi dan Misi PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk

Visi

Menjadi 10 bank terbesar serta berkinerja baik di Indonesia. Misi

a. Penggerak dan Pendorong Laju Perekonomian di Daerah b. Melaksanakan Penyimpanan Uang Daerah

(4)

3. Nilai-nilai Perusahaan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk

Tabel 3.1

Budaya perusahaan PT. Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk

Corporate Values Perilaku Utama

1. Service Excellence 1. Ramah, tulus, kekeluargaan

2. Selalu memberikan pelayanan prima

2. Professionalism 3. Cepat, tepat, akurat

4. Kompeten dan bertanggung jawab 5. Memahami dan melaksanakan ketentuan

perusahaan

3. Integrity 6. Konsisten, disiplin dan penuh semangat

7. Menjaga citra Bank melalui perilaku terpuji dan menjunjung tinggi etika

4. Respect 8. Fokus pada nasabah

9. Peduli pada lingkungan

5. Intelligence 10. Selalu memberikan solusi yang terbaik

11. Berkeinginan kuat untuk mengembankan diri.

12. Menyukai perubahan yang positif

6. Trust 13. Menumbuhkan Transparansi,

Kebersamaan dan Kerjasama yang sehat

14. Menjaga rahasia bank dan perusahaan Sumber : www.bankbjb.co.id

(5)

Tabel 3.2

Nilai-nilai budaya perusahaan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk

Perilaku Utama Penjelasan

1. Ramah, tulus, kekeluargaan Merupakan ciri khas bank bjb dalam berkomunikasi dengan pihak lain, baik dengan nasabah, shareholder, masyarakat maupun antar pegawai. Seluruh jajaran organisasi berkomunikasi secara ramah dan santun, membantu dengan tulus dan ikhlas, serta menjalin hubungan dengan baik dan kekeluargaan.

2. Selalu memberikan pelayanan prima

Senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah dengan cara memahami dan menerapkan standar pelayanan bank bjb dengan baik dalam setiap aktivitas operasional.

3. Cepat, tepat, akurat Sebagai bankir yang professional, setiap pekerjaan dilakukan dengan cepat sesuai dengan time schedule, menggunakan cara atau metode yang tepat sesuai dengan

tujuan dan peruntukannya, serta

meminimalisir tingkat kesalahan baik dalam proses pekerjaan maupun hasil pekerjaan melalui ketelitian.

4. Kompeten dan bertanggung jawab

Setiap pekerjaan,baik itu pekerjaan besar ataupun kecil, sulit ataupun mudah, selalu

dikerjakan dengan memanfaatkan

kompetensi yang ada di dalam diri masing-masing secara optimal dan dengan penuh rasa tanggung jawab.

5. Memahami dan melaksanakan seluruh

pedoman dan ketentuan yang berlaku dengan baik sehingga setiap pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan tidak melanggar peraturan.

6. Konsisten, disiplin dan penuh semangat

Selalu bekerja dengan disiplin, konsisten dalam melaksanakan setiap ketentuan

bank dan penuh semangat dalam

menghadapi tantangan. Memahami dan

melaksanakan ketentuan perusahaan

(6)

7. Menjaga citra bank melalui

perilaku terpuji dan

menjunjung tinggi etika.

Setiap pegawai berperilaku terpuji, tidak melanggar norma dan ketentuan yang berlaku dan menjunjung tinggi kode etik perbankan.

8. Fokus pada nasabah. Menghormati dan perhatian kepada

nasabah, senantiasa menjadikan nasabah sebagai mitra utama yang perlu diberikan

layanan prima dan membantu

memberikan solusi kepada nasabah. 9. Peduli pada lingkungan. Memberikan kontribusi positif kepada

lingkungan baik kepada masyarakat maupun kepada lingkungan hidup. Setiap pegawai memberikan perhatian terhadap masalah yang terjadi di lingkungan dan memberikan kontribusi positif dengan cara membantu memecahkan masalah. 10. Selalu memberikan solusi

yang terbaik.

Senantiasa bekerja dan berpikir untuk memecahkan masalah menggunakan akal pikiran yang sehat sehingga diperoleh solusi terbaik.

11. Berkeinginan kuat untuk mengembankan diri.

Selalu berusaha memperluas wawasan, pengetahuan dan keterampilan kerja sebagai kontribusi terbaik demi kemajuan bank bjb

12. Menyukai perubahan yang positif.

Selalu bersifat terbuka terhadap perubahan yang muncul dan berpikiran positif (positif thinking)

13. Menumbuhkan Transparansi, Kebersamaan dan Kerjasama yang sehat.

Senantiasa jujur, saling percaya, saling mendukung dan membangun kerjasama tim yang kuat dan sehat.

14. Menjaga rahasia bank dan perusahaan.

Memahami dan melaksanakan semua ketentuan yang berkaitan dengan rahasia bank, rahasia perusahaan dan rahasia jabatan.

(7)

4. Struktur Organisasi PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk (Bank bjb) Kantor Cabang Surakarta

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Bank bjb Kantor Cabang Surakarta

cv

Sumber: Bank bjbKantor Cabang Surakarta Pimpinan Kantor Cabang Surakarta Admin Kredit Offiser Operasional Kredit Bisnis Legal Manager Kontrol Internal Cabang Manager Operasional Relationship Officer Komersial Manager Bisnis Teller Customer Servis Staf Admin Kredit Staf Teknologi Informasi Staf SDM &Umum Offiser Operasional Dana dan Jasa

Account Officer UMKM Account Officer BPR dan LKM Account Officer Konsumer Analis Kredit KPR dan KKB

(8)

5. Job Descrition PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk (Bank bjb) Kantor Cabang Surakarta

1. Pimpinan cabang Tugas tugasnya yaitu:

a) Kepala pengelola (top management)yang membawahi 3 devisi yaitu devisi operasional, divisi bisnis, devisi control internal cabang.

b) Melakukan pengawasan dan pengendalian atas prosedur kerja sekaligus pelaksanaannya.

c) Melakukan koordinasi dan kerjasama di tingkat cabang pembantu sesuai dengan kewenangan tugasnya dan memantau pelaksanaan tindak lanjut audit di tingkat cabang sesuai kewenangan tugasnya. d) Bertanggung jawab atas segala hal yang mengenai dalam diri PT

Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten,Tbk.

e) Menyusun kebijakan cabang sesuai dengan petunjuk kantor pusat. f) Menetapkan strategi kinerja untuk unit cabang.

2. Manager Bisnis Tugas-tugasnya yaitu:

a) Mengawasi kinerja unit analis officer konsumer, analis officer mikro, analis officer KPR, analis officer komersial.

b) Memutuskan bisnis yang telah dibuat oleh para bawahannya.

c) Mengkoordinir tugas dan fungsi marketing dalam produk funding atau lending.

(9)

d) Mengoptimalkan semua target yang diberikan kepada semua staff dibawahnya.

e) Merancang dan merealisasikan strategi bisnis menghimpun dana dan penyaluran dana.

a. Account Officer Konsumer Tugas-tugasnya yaitu:

1) Melakukan koordinasi dengan manajer bisnis komersial, intutisional dan mikro terkait dengan pencairan target.

2) Memasarkan produk perbankan baik dana, jasa maupun kredit dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian.

3) Melakukan koordinasi dengan pihak internal dan eksternal dalam rangka persiapan program pemasaran produk dana dan kredit bank. 4) Melakukan penjualan crossselling.

3. Manager Operasional Tugas-tugasnya yaitu:

a) Mengkoordinasikan tugas dan fungsi dari operasional, supervisor dan para staff.

b) Mengawasi kinerja para staff di bawahnya.

c) Memberikan reward dan punishment kepada staff dibawahnya. a. Admin Kredit

Tugas-tugasnya yaitu:

1) Melakukan dokumentasi pada pengajuan kredit. 2) Memeriksa laporan akhir pengajuan kredit.

(10)

3) Maintenance pelaksanaan kredit. 4) Menganalisa dalam pencairan kredit. b. Bisnis Legal

Tugas-tugasnya yaitu:

1) Bagian unit yang menilai suatu agunan.

2) Bagian unit yang mempersiapkan perjanjian kredit. c. Officer Operasional Dana dan Jasa

Tugas-tugasnya yaitu: 1) Melakukan proses kliring.

2) Melakukan proses in line time melalui RTGS. 3) Memelihara transaksi cabang.

d. Customer Servis Tugas-tugasnya yaitu:

1) Memberikan pelayanan tabungan, giro, dan deposito. 2) Melayani proses pembukuan rekening rupiah dan valas.

3) Melayani proses penutupan dan perpanjangan rekening rupiah dan valas.

4) Pelayanan nasabah yang mengeluh atau complain. 5) Melayani nasabah lainya.

e. Teller

Tugas-tugasnya yaitu:

1) Melayani setoran tunai dan pembayaran giro dan deposito 2) Melayani penabungan dan penarikan tunai

(11)

3) Mengelolas proses kas cabang 4) Melayani kebutuhan nasabah lainnya

f. Staf SDM dan Umum

Tugas-tugasnya yaitu:

1) Melaporkan situasi dan kondisi operasional bank 2) Mengelola surat masuk ataupun surat keluar

3) Menerima telephon masak lalu menyambungkannya 4) Mengelola dana untuk operasional bank

5) Mencatat setiap kepentingan staff 4. Manager Kontrol Internal Cabang

Tugas-tugasnya yaitu:

a) Mengkontrol semua aktivitas yang ada dibank tersebut.

b) Sebagai bagian independent yang bertugas untuk menyelidiki suatu kesalahan-kesalahan tertentu apabila terjadi pada cabang tersebut. c) Mengamati laporan angsuran kredit.

d) Menandatangani surat penagihan kredit macet nasabah.

e) Melakukan pengecekan perjanjian kredit KPR, Kredit Mikro, dan Kredit Konsumer.

(12)

6. Produk PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk (Bank bjb) Kantor Cabang Surakarta

1. Kredit Konsumer a. Kredit Guna Bakti

Kredit Guna Bakti adalah pembiayaan dengan tujuan multiguna yang diberikan oleh Bank bjb kepada debitur berpenghasilan tetap yang gajinya disalurkan melalui Bank bjb atau perusahaan tempat debitur bekerja memiliki perjanjian kerjasama dengan bank dimana sumber pengembaliannya berasal dari gaji debitur.

Persyaratan :

1. Mengisi form pengajuan kredit dari bank bjb.

2. Asli surat keputusan pengangkatan CPNS (sebagai agunan kredit). 3. Asli surat keputusan pengangkatan PNS (sebagai agunan kredit). 4. Asli surat keputusan kepangkatan terakhir (sebagai agunan kredit). 5. Asli kartu TASPEN.

6. Surat keterangan rincian gaji yang dikeluarkan oleh bendahara yang disetujui atasan langsung.

7. Ledger gaji yang dilegalisir bendahara. 8. Copy kartu pegawai.

(13)

10. Pas photo pemohon (1 lembar) dan suami atau istri (1 lembar) ukuran 3x4.

11. Copy KTP pemohon besrta suami atau istri. 12. Copy kartu keluarga.

13. Copy surat atau akta nikah.

14. Copy surat kematian atau cerai (untuk pemohon berstatus janda atau duda).

Tabel 3.3

Tingkat Suku Bunga Kredit Guna Bakti Jangka waktu kredit Anuitas bulanan (%)

1 tahun 13,00 2 tahun 13,00 3 tahun 13,00 4 tahun 13,00 5 tahun 12,25 6 tahun 12,25 7 tahun 12,25 8 tahun 12,25 9 tahun 12,25 10 tahun 12,25 11 tahun 12,25 12 tahun 12,25 13 tahun 12,25 14 tahun 12,25 15 tahun 12,25

*Bunga dapat berubah sewaktu-waktu Sumber: Bank bjbKantor Cabang Surakarta

(14)

Jaminan:

1. Asli SK. CPNS, SK. PNS, SK. GOL. Terakhir dan TASPEN. (Untuk Take Over bisa memakai fotocopyan dulu).

2. Copy Kartu Pegawai (KARPEG). b. Kredit Purna Bakti

Kredit Purna Bakti adalah Kredit yang diberikan oleh bank bjb untuk debitur dengan status pensiunan sendiri atau pensiunan janda/duda yang gaji pensiunnya telah disalurkan melalui bank bjb dengan sumber pengembaliannya berasal dari gaji debitur.

Persyaratan :

1. Mengisi formulir permohonan kredit.

2. Copy KTP beserta suami atau istri, kartu keluarga dan surat atau akad nikah.

3. Copy NPWP.

4. Pas photo 3x4 3(tiga) lembar beserta suami atau istri.

5. Surat keterangan rincian gaji yang dikeluarkan oleh bendahara yang disetujui oleh atasan langsung (PNS).

6. Ledger gaji yang dilegalisir oleh bendahara (PNS).

7. Copy buku tabungan di bank sebelumnya atau struk bukti pembayaran pensiun 3 bulan terakhir jika mengambil pensiun di kantor pos (PENSIUNAN).

(15)

Jaminan :

1. Asli SK. Pensiun dan KARIP.

(Untuk Take Over bisa memakai fotocopyan dulu). 2. Micro & Small Business

a. Kredit Kepada BPR

Kredit Kepada Bank Perkreditan Rakyat Penyaluran kredit melalui linkage program kepada Bank Perkreditan Rakyat sebagai salah satu bentuk dukungan konkret bank bjb dalam mendukung penyaluran kredit kepada sektor-sektor produktif melalui kerjasama kemitraan antara bank bjb dengan Bank Perkreditan Rakyat.

Jenis Kredit

Jenis fasilitas kredit yang dapat diberikan kepada Debitur yaitu :

1. Fasilitas Kredit Modal Kerja yang terdiri dari :

a. Fasilitas Pinjaman Rekening Koran (bjbPRK BPR) untuk digunakan sebagai modal kerja jangka pendek.

b. Fasilitas Installment BPR (bjb KAB BPR) untuk digunakan sebagai modal kerja jangka menengah atau panjang.

c. Fasilitas Back To Back Loan (bjb FBL BPR) untuk digunakan sebagai modal kerja Debitur.

2. Fasilitas Kredit Investasi (bjb KI BPR) yang digunakan untuk pembelian aktiva tetap yang digunakan untuk Operasional Debitur.

(16)

Kriteria:

a. Berstatus badan hukum Perseroan Terbatas, Perusahaan Daerah, atau Koperasi.

b. Telah beroperasi minimal 3 (tiga) tahun.

c. Memiliki asset minimum sebesar Rp. 5.000.000.000,- (lima miliar rupiah).

d. Memiliki Business Plan atau Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT).

e. Membukukan laba bersih selama 2 (dua) tahun berturut - turut dan periode berjalan.

f. Rasio CAR minimal 8% (delapan persen). g. Rasio NPL nett maksimum 5% ( lima persen ). h. Rasio KAP maksimum 7% ( tujuh persen ).

i. Tidak tercatat sebagai debitur non lancar dan daftar hitam di bank dan lembaga keuangan lain.

j. Tingkat Kesehatan Bank selama 2 (dua) tahun terakhir dan periode berjalan memperoleh predikat "SEHAT". (Khusus BPR yang merupakan Pihak Terkait dan atau sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi dan atau Pemerintah Kota/Kabupaten diperkenankan 1 (satu) tahun diantaranya berpredikat "CUKUP SEHAT".

(17)

k. Telah mengikuti program penjaminan simpanan.

l. Memenuhi tingkat Kesehatan Bank yang mengacu pada penilaian CAMEL bank.

m.Kriteria lainnya yang ditetapkan oleh bank bjb.

b. Kredit Mikro Utama

1. Sasaran

Calon nasabah yang dapat menikmati fasilitas Kredit Mikro Utama dari bjb sahabat usaha layanan UMKM, adalah Para pelaku usaha perorangan dalam sektor ekonomi produktif yang masuk kategori Usaha Mikro Kecil dan Menengah seperti pengusaha kecil, pedagang, wirausaha, wiraswasta produktif (khusus perorangan) yang saat ini aktif menjalankan usahanya minimal 2 tahun.

2. Tujuan pengajuan kredit

 Modal Kerja  Investasi

3. Besar Plafon kredit

Minimal RP. 5.000.000,- s/d Rp. 500.000.000,- .

4. Jangka Waktu Pinjaman

(18)

 Khusus plafon ≤ Rp. 50.000.000,- jangka waktu kredit maksimum 36 Bulan.

5. Dokumen Persyaratan kredit

 Dokumen Identitas (copy sesuai asli).

 KTP calon debitur dan pasangan (bila ada) yang masih berlaku.  NPWP calon debitur dan pasangan.

 Kartu Keluarga.

 Akta Nikah/ Surat Cerai/Surat Kematian (apabila relevan).  Dokumen Usaha (copy sesuai asli).

 Surat Keterangan Usaha (SKU) atau Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP).

 SIUP untuk Plafon kredit ≥ Rp. 250.000.000,- .

 Dokumen kepemilikan Agunan (asli) beserta kelengkapan atau dokumen pendukungnya.

(19)

B. Pembahasan Masalah

1. Bagaimana mekanisme pemasaran yang dilakukan oleh PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk (Bank bjb) Kantor Cabang Surakarta pada produk kredit guna bakti bagi PNS ?

PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk (Bank bjb) Kantor Cabang Surakarta dalam melakukan mekanisme pemasaran

produknya yaitu dengan menggunakan Segmenting, Targeting,

Positioning, jemput bola dan bauran pemasaran sebagai berikut: 1. Segmenting,Targeting, Positioning

1) Segmenting

Segmentasi dalam hal ini membagi menurut wilayah pemasaran kredit guna bakti bagi PNS adalah Surakarta, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen, Klaten, Jogja. Kredit guna bakti diperuntukan bagi pegawai negeri sipil yang ingin mengajukan kredit dalam hal ini guru, pegawai dinas dan pegawai pemkot. Nasabah yang ingin mengajukan kredit bagi guru sudah menjadi PNS sampai umur 59 tahun dan bagi pegawai dinas atau pemkot sampai umur 57 tahun. Laki-laki maupun perempuan bisa mengajukan kredit guna bakti bagi PNS. Sumber dana yang dipinjam oleh nasabah digunakan untuk keperluan pribadi atau keperluan lainnya.

2) Targeting

Sasaran yang ditujukan untuk produk kredit guna bakti bagi PNS Bank bjb Kantor Cabang Surakarta sudah bekerja sama dengan

(20)

berbagai dinas, pemkot, dan sekolahan yang berada di Surakarta seperti: Balai Latihan Kerja (BLK), Badan Pusat Statistik (BPS), Komisi Pemilihan Umum (KPU), Balai Pemasyarakatan (BAPAS), Pemkot Surakarta bagian Perekonomian Kantor Pelayanan Kekayaan dan Lelang Negara (KPKLN), SMA N 2 Surakarta, SMP N 24 Surakarta, SMK N 5 Surakarta, Kecamatan Jebres, Kelurahan Banyuanyar.

3) Positioning

Kredit guna bakti bagi PNS yang di tawarkan oleh bank bjb Kantor Cabang Surakarta harus di ingat oleh nasabah karena suku bunga yang diberikan oleh bank bjb murah dalam hal ini yang menjadi acuan adalah bank jateng dengan suku bunga 1 tahun 12,5% sampai tahun-tahun berikutnya, tidak dikenakan biaya administrasi dan asuransi yang di berikan murah (asuransi yang menentukan bank bjb pusat).

Segmenting,Targeting, Positioning dalam melayani pasar antara lain: 1. Mass Marketing (Undifferentiated Marketing)

Bank berbondong-bondong memasarkan produknya untuk menarik calon nasabah baru atau nasabah lama, dengan memberikan suku bunga rendah (dalam hal ini suku bunga mengalami penurunan) yang di tawarkan oleh bank dapat menjangkau sebanyak mungkin nasabah dalam mengajukan kredit. Dalam hal ini jangan membedakan selera konsumen yang satu dengan yang lainnya, kemungkinan dapat

(21)

mengakibatkan penurunan penyaluran kredit kepada nasabah. Pemberian pelayanan yang baik itu sangat penting karena membuat nasabah merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh bank. 2. Product-Variety Marketing (Differentiated Marketing)

Bank dalam memasarkan produknya harus menyediakan berbagai macam variasi dan inovasi produk yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda serta diinginkan dan dibutuhkan oleh nasabah, supaya nasabah tertarik menggunakan produk yang ditawarkan oleh bank. Bank bjb Kantor Cabang Surakarta banyak sekali menawarkan produk yang bervariasi dalam hal ini produk kredit guna bakti bagi PNS memiliki potensi paling diminati oleh nasabah karena digunakan untuk kebutuhan pribadi. Bank dalam hal ini harus bisa mempertahankan produk yang memiliki potensi besar terhadap peningkatan pendapatan bank.

3. Target Marketing

Produk yang ditawarkan oleh pada Bank bjb Kantor Cabang Surakarta bervariasi sekali tetapi dalam hal ini yang dianggap paling menguntungkan dan berpontensial bagi bank adalah produk kredit guna bakti bagi PNS. Account Officer harus memenuhi target yang telah ditetapkan oleh bank dalam menyalurkan kredit guna bakti bagi PNS sebesar Rp. 1.000.000.000,- untuk satu orang dalam waktu satu bulan harus di salurkan kepada nasabah yang ingin meninjam uang tersebut untuk memenuhi keperluan konsumtif atau kebutuhan

(22)

pribadi. Account Officer harus kerja keras dalam memenuhi target pasar.

Ada dua tipe yang bisa dipilih yaitu:

a. Berkonsentrasi pada segmen tunggal (concentrated marketing) Bank dalam memasarkan produknya harus berkonsentrasi kepada segmen pasar yang akan dituju, seperti produk kredit guna bakti yang ditujukan kepada pegawai negeri sipil yang membutuhkan pinjaman uang untuk keperluan pribadi. Bank diharapkan dapat lebih memahami kebutuhan nasabahnya yang diinginkan dan kepuasannya dalam melayani nasabahnya. Semakin banyak persaingan antara bank kompetitor yang masuk mengakibatkan penurunan laba yang dihasilkan selama periode tertentu, penurunan disebabkan tingkat suku bunga dan biaya administrasi yang diberikan oleh bank. Pelayanan yang cepat dan mudah membuat nasabah merasa puas.

b. Multisegment marketing

Bank memiliki segmen pasar yang banyak untuk menghadapi bank pesaing-pesaing yang ada. Strategi yang dimiliki oleh bank harus memiliki manfaat pontensial seperti penjualan produk yang ditawarkan oleh bank, pendapatan yang dihasilkan oleh bank, pangsa pasar yang harus dimiliki oleh pemasar dalam memasarkan produknya. Dalam hal ini ada pula risiko yang dimiliki oleh bank yaitu suku bunga dan biaya administrasi yang diberikan bank

(23)

mungkin saja terlalu tinggi dibandingkan dengan suku bunga yang ditawarkan oleh bank-bank lainnya.

2. Jemput Bola

PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk (Bank bjb) Kantor Cabang Surakarta dalam melakukan mekanisme pemasaran juga menggunakan pendekatan pemasaran menggunakan jemput bola, sebagai berikut:

1. Account Officer mendatangi dinas-dinas atau pemkot.

2. Memperkenalkan diri kepada dinas atau pemkot yang dikunjungi untuk mengadakan pemasaran.

3. Mengajukan surat penawaran kepada dinas atau pemkot untuk memasarkan produk kredit guna bakti bagi PNS.

4. Apabila sudah disetujui oleh kepala dinas atau pemkot barulah Account Officer melakukan pemasaran dengan cara mengadakan sosialisasi dan pemberian brosur.

5. Nasabah melakukan konsultasi sampai dengan pencairan kredit Account Officer yang akan mendatangi nasabah.

3. Bauran Pemasaran Bank 6P 1. Produk (Product)

Bank memiliki berbagai jenis produk atau jasa yang inovasi serta variasi untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan calon nasabah. Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah Bank bjb memberikan produk kredit guna bakti bagi PNS, merupakan kredit

(24)

yang diperuntukan kepada pegawai negeri sipil yang memiliki penghasilan tetap dan gajinya telah disalurkan melalui Bank bjb atau tempat debitur bekerja yang sudah melakukan perjanjian kerjasama. Selain itu debitur bisa menggunakan sumber dana yang dipinjam untuk keperluan pribadi dan keperluan lainnya. Bank harus memberikan pelayanan yang baik, suku bunga dan promo-promo agar bisa menarik nasabah baru untuk menggunakan produk kredit guna bakti bagi PNS.

2. Harga (Price)

Harga merupakan aspek yang sangat penting untuk menentukan keberhasilan dan laku tidaknya perusahaan dalam menjual dan mendapatkan nasabah. Dalam perbankan suku bunga dan biaya administrasi adalah salah satu yang menentukan terjual atau tidaknya produk dan jasa yang dimiliki oleh bank. Bank bjb Kantor Cabang Surakarta menawarkan suku bunga pada produk kredit guna bakti bagi PNS yaitu pinjaman 1 tahun sampai 4 tahun sebesar 13% dan untuk pinjaman 5 tahun sampai 15 tahun sebesar 12,25%. Bank jateng memberikan suku bunga pinjaman 1 tahun 12,5% sampai tahun-tahun berikutnya. Jadi dapat dilihat bahwa Bank bjb Kantor Cabang Surakarta memberikan suku bunga yang semakin rendah jika nasabah melakukan peminjaman kredit semakin lama karena pangsa pasar atau nasabah lebih memilih mengambil kredit 5 tahun sampai 15 tahun .

(25)

3. Promosi (Promotion)

Promosi merupakan kegiatan dan cara paling efektik untuk memperkenalkan produk yang ditawarkan bank kepada masyarakat

luas, dengan diadakan kegiatan promosi bank berusaha

mempromosikan produk dan jasa baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam kegiatan promosi konsumen dapat mengenal dan tertarik menggunakan produk kredit guna bakti bagi PNS yang ditawarkan oleh Bank bjb Kantor Cabang Surakarta kepada nasabah dan diharapkan nasabah tertarik untuk menggunakan produk kredit guna bakti bagi PNS. Adapun promosi yang dilakukan oleh Bank bjb Kantor Cabang Surakarta yaitu:

a. Brosur

Brosur merupakan salah satu promosi yang dinilai masih sangat cukup efektif dan efisien karena Account Officer bisa langsung menyebarkan brosur, memasarkan produk dan jasa kepada masyarakat. Dengan memberikan brosur kepada masyarakat, memungkinkan bagi calon konsumen mengerti dan memahami produk yang ditawarkan oleh Account Officer. Dengan demikian, akan memudahkan Account Officer dalam melakukan pemasaran dengan menggunakan brosur bagi setiap produk dan jasa yang dijual oleh bank. Apabila nasabah ingin menanyakan tentang produk yang ditawarkan bisa langsung hubungi nomor Account Officer yang ada di brosur.

(26)

b. Sosialisasi

Sosialisasi merupakan salah satu cara bank dalam mempromosikan produk kredit guna bakti bagi PNS kepada nasabahnya. Account Officer melakukan sosialisasi dengan cara mendatangi dinas-dinas dan pemkot yang sudah disetujui surat penawaran untuk melakukan pemasaran, untuk menjelaskan secara detail produk kredit guna bakti bagi PNS yang ada di Bank bjb Kantor Cabang Surakarta kepada calon nasabah. jika dalam menjelaskan produk kredit guna bakti bagi PNS ada nasabah yang belum jelas bisa langsung menanyakan kepada Account Officer yang mensosialisasikan. Oleh karena itu jika ada nasabah yang tertarik dengan produk kredit guna bakti bagi PNS bisa langsung menghubungi Account Officer. c. Door to door

Mekanisme promosi yang dilakukan Bank bjb dalam memasarkan produknya kredit guna bakti bagi PNS menggunkan door to door. Account Officer datang langsung ke dinas-dinas atau pemkot untuk menawarkan produk dan jasa kepada nasabah melalui komunikasi secara langsung dengan tatap muka untuk menemui dan memenuhi apa yang diinginkan oleh calon nasabah, sehingga Account Officer dapat menawarkan dan menjelaskan produk kredit guna bakti bagi PNS kepada calon nasabah. Menggunakan pemasaran dengan

(27)

cara door to door ke dinas-dinas dan pemkot ini akan lebih cepat mengenal produk yang ditawarkan oleh Account Officer dan calon nasabah akan cepat mengambil keputusan untuk mengajukan kredit atau tidak produk yang ditawarkan oleh Account Officer

4. Lokasi (Place)

Lokasi merupakan salah satu faktor yang paling penting di mana bank melakukan kegiatan usahanya untuk menawarkan produk dan jasa kepada nasabah. Pemilihan lokasi yang strategis akan berdampak pada penjualan produk dan jasa serta dapat bersaing dengan bank-bank lain yang ada disekitarnya. Lokasi Bank bjb sangat strategis karena berada di jalan utama dan pusat kota surakarta yaitu Jln. Slamet Riyadi No 135-137 Kelurahan Kemlayan, Serengan, Surakarta. Jadi sangat mudah untuk diakses bagi nasabah yang menggunakan kendaraan pribadi atau alat transportasi dan sangat mudah ditempuh.

5. Orang (People)

Karakter dan sifat setiap orang berbeda-beda tidak semua orang mau menanggapi produk dan jasa yang ditawarkan oleh bank dengan alasan tertentu. Dalam memasarkan Account Officer, terkadang ada nasabah yang dijelaskan secara singkat dan jelas langsung sudah bisa mengerti dan ada yang dijelaskan secara detail tetapi masih saja nasabah belum mengerti dan sulit untuk mengetahui penjelasan yang

(28)

diberikan Account Officer. Bank dituntut untuk melayani nasabah dengan mutu terbaik apa yang diperlukan dan diinginan oleh nasabah secara optimal.

6. Proses (Process)

Proses dimana bank melakukan mekanisme pemasaran produk dan jasa yang sesuai dengan persyaratan dan ketentuan SOP (Standart Operasional Procedurs) dalam mengajukan kredit yang ada di Bank bjb Kantor Cabang Surakarta. Sistem dan prosedur pengajuan kredit yang cepat dan tidak rumit, membuat nasabah tidak menunggu waktu lama untuk mendapatkan uang pinjaman dari bank. Pelayanan yang baik menjadi penilaian paling diutamakan oleh Bank bjb Kantor Cabang Surakarta bagi setiap calon nasabah atau nasabah yang lama serta memberikan pelayanan kepada nasabah secara cepat sesuai dengan apa yang diinginkan dan butuhkan oleh nasabah. 2. Kendala apa saja yang dihadapi PT. Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat dan Banten,Tbk (Bank bjb) Kantor Cabang Surakarta dalam memasarkan produk kredit guna bakti bagi PNS ?

Dalam pemasaran produk banyak sekali faktor yang menjadi kendala bagi bank untuk memasarkan kepada masyarakat. Berikut adalah kendala yang terjadi di bank antara lain:

1. Persaingan antar bank kompetitor

Persaingan antar bank kompetitor yang terjadi di surakarta dikarena banyak sekali bank-bank yang menawarkan produk kredit bagi

(29)

pegawai negeri sipil. Persaingan yang terjadi antara bank bisa disebabkan oleh perbedaan tingkat suku bunga dan biaya administrasi. Apabila nasabah yang ingin mengajukan kredit ke bank lain mendapatkan bunga lebih tinggi, maka nasabah akan pindah ke bank yang menawarkan bunga lebih rendah. Sehinnga untuk menarik minat calon nasabah masuk ke Bank bjb Kantor Cabang Surakarta cukup mudah dengan menawarkan suku bunga yang murah dan memberikan promosi.

2. Masih banyak orang yang belum mengenal Bank bjb .

Bank bjb Kantor Cabang Surakarta merupakan bank pembangunan daerah yang berdiri sejak Maret 2012. Dengan usia yang terbilang masih sangat muda masyarakat belum terlalu mengetahui Bank bjb membuka Kantor Cabang di Surakarta sehingga masyarakat belum banyak yang tertarik untuk menggunakan produk dan jasa-jasa yang ditawarkan oleh Bank bjb. Perluasan wilayah untuk membuka kantor cabang ataupun kantor pembantu di daerah terpencil sebenarnya sangat membantu memperkenalkan Bank bjb Kantor Cabang Surakarta agar dikenal oleh masyarakat luas.

3. Bunga bank kompetitor fluktuatif

Bunga yang diberikan bank dengan bank kompetitor sangat fluktuatif yaitu berbeda karena suku bunga yang diberikan akan dapat berubah sewaktu-waktu. Bank dalam menghadapi kompetitor harus bersaing dengan memberikan suku bunga kepada nasabah, dengan memberikan

(30)

promo suku bunga rendah atau program promo-promo yang lainnya. Apabila bank menawarkan suku bunga yang tinggi, maka nasabah tidak akan tertarik dengan produk yang ditawarkan kepada bank dan sebaliknya bank menawarkan suku bunga yang rendah maka nasabah akan menggunakan produk tersebut.

3. Bagaimana cara mengatasi kendala yang dihadapi PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk (Bank bjb) Kantor Cabang Surakarta memasarkan produk kredit guna bakti bagi PNS ?

Adapun cara bank untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam memasarkan produk kredit guna bakti bagi PNS sebagai berikut :

1. Melakukan pendekatan dengan cara memahami karakteristik setiap calon nasabah untuk mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh nasabah.

2. Sering melakukan kunjungan ke dinas-dinas atau pemkot agar lebih bisa akrab untuk melakukan penawaran pemasaran serta menjalin kerjasama.

3. Memberikan fasilitas dan meningkatkan pelayanan untuk menambah nasabah atau mempertahankan nasabah.

4. Pihak bank langsung mendatangi nasabah yang ingin mengajukan kredit guna bakti bagi PNS.

5. Memberikan program khusus buat nasabah seperti promo bunga dan diskon profesi.

Referensi

Dokumen terkait

Saat Malena ke pasar dan merespond teguran dari ibu-ibu disitu, lambat laun mereka mulai memahami pribadi Malena yang sesungguhnya, bahwa ia sebenarnya juga hanya perempuan

Pemungutan Retribusi Terminal yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 46 Tahun 2001 dan mengacu pada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 sebagaimana telah diubah

Kajian ini bertujuan membangun dan menguji Prototaip Pembelajaran Mobile Berasaskan Prestasi (MobiCAD) dalam kursus Reka Bentuk Berbantu Komputer (CAD) bagi

Dilanjutkan ke pembahasan makalah yang pertama adalah Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan, hakikat manajemen SDM Pendidikan dalam dunia

Joshi merupakan merupakan kelas kata dalam bahasa Jepang yang disebut fuzokugo , yaitu kelas kata yang dipakai setelah suatu kata untuk menunjukkan hubungan antara

tingginya minat terhadap film-film yang bergenre anime sampai pada keinginan untuk memasuki dunia kerja di perusahaan-perusahaan Jepang, baik yang berada.. di Indonesia

(b) Reference groups (c) Social class Physical Tangible Price paid Intangible Perceptual product perception that price is high or low symbolic Social groups to which customer

SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH SKALA KAWASAN BERBASIS INSTITUSI Pemba ngunan SR IPAL Komunal Kel.. SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH KAWASAN KUMUH Pemba ngunan