• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media Informasi Cenderung Meningkatkan Perilaku Seks Pada Remaja SMP Di Jakarta Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Media Informasi Cenderung Meningkatkan Perilaku Seks Pada Remaja SMP Di Jakarta Selatan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Media Informasi Cenderun

J

Latar Belakang : Tingginya angk peningkatan dari tahun ke tahun. terkena penyakit menular seksua tiga besar kota se Indonesia deng

Tujuan :penelitian ini adalah un remaja pada siswa SMP Jakarta S

Metode : Desain penelitian anali antara peran teman sebaya denga 9 SMPN 37 dan SMP PGRI Ja dengan menggunakansimple random

Hasil : penelitian menunjukkan tahun, remaja laki-laki 4 kali leb pengetahuan remaja tentang ke kemudahan mengakases media i ada hubungan peran sebaya deng jenis kelamin remaja.

Kesimpulan :Penelitian ini mer melibatkan guru dan orang tua un di dalam dan luar sekolah untuk m Kata kunci : peran teman sebaya, p PENDAHULUAN

Angka kehamilan pa yang tinggi di Indonesia sa dibuktikan dari data Badan Keluarga Berencana Nasiona tahun 2006, kehamilan remaja menunjukkan kejadian hamil di karena diperkosa sebanyak 2,3% sama-sama mau sebanyak 8,5% terduga sebanyak 39%. Seks be mencapai 18,3%. Pada t kejadian hamil diluar nika diperkosa sebanyak 3,2%; ka sama mau sebanyak 12,9% terduga sebanyak 45%. Seks be

enderung Meningkatkan perilaku seks P

SMP di Jakarta Selatan

Gusti Ayu Tirtawati

Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado

( gustiayutirtawati@yahoo.co.id)

ABSTRAK

angka kehamilan pada remaja di Indonesia saat hun. Sebanyak 18.3% remaja siswa SMP dan SM sual tingginya angka seks bebas di Jakarta, menjad

ngan jumlah penderita HIV/AIDS tertinggi.

h untuk mengetahui hubungan peran teman sebaya d a Selatan tahun 2014.

nalitik dengan pendekatan cross sectional untuk m ngan perilaku seks remaja. Sampel dalam penelitian i

Jakarta Selatan berjumlah 209 orang, pengambila andom sampling.

an perilaku seks pra nikah ditemukan pada remaja lebih bersiko berperilaku seks negatif dibandingkan

kesehatan reproduksi dan dampaknya diperoleh a informasi cenderung meningkatkan perilaku seks dengan perilaku seks pada remaja SMP setelah mem erekomendasikan Dinas Pendidikan Jakarta Selat ua untuk berperan aktif memamantau kegiatan murid

uk mencegah resiko perilaku seksual remaja. baya, perilaku seks remaja, siswa SMP

pada remaja saat ini dapat dan Koordinasi onal (BKKBN) aja di Indonesia il di luar nikah 2,3%, karena 8,5%; dan tidak ks bebas sendiri tahun 2010 nikah karena karena sama-12,9% dan tidak ks bebas sendiri

Remaja cenderung mem kesehatan reproduksi sebayanya, data SKR menunjukkan sebesar perempuan dan 46,9% menjadi temannya informasi mengenai per pubertas. Selain itu sebe perempuan dan 56,7% lebih suka curhat te reproduksi dengan teman guru atau orang tuanya.(

Masalah demog menjadi perhatian bagi adalah jumlah penduduk

s Pada Remaja

at ini dan mengalami MA di Jakarta, rawan njadikan Jakarta masuk a dengan perilaku seks mengetahui hubungan an ini yaitu siswa kelas bilan sampel dilakukan aja SMP usia 13 – 16 kan remaja perempuan, oleh hasil cukup baik, eks negative dan tidak emperhitungkan faktor latan diharapkan dapat urid atau putra putrinya

emperoleh informasi oduksi melalui teman RRT tahun 2007, ar 44,3% remaja % remaja laki laki sebagai sumber perubahan fisik saat sebesar 69,3% remaja % remaja laki laki tentang kesehatan annya dibandingkan a.(3)

ografi yang masih gi bangsa Indonesia nduduk yang sangat besar

(2)

terkendali merupakan faktor bagi masalah tersebut. Lemba diterbitkan oleh Perkumpula Berencana Indonesia (PKB Nation Pupulation Fund A UNFPA) dan Badan Koordina Berencana Nasional menyebutkan bahwa setiap ta sekitar 15 juta remaja berusi tahun melahirkan, sekitar 2,3 aborsi juga terjadi di Indone 20%nya dilakukan oleh remaj menunjukkan bahwa sekitar usia 10-24 tahun yang mencapai 52 juta telah hubungan seksual diluar nikah.

Globalisasi dan kemajua komunikasi disatu sisi telah m proses kemajuan di ban pembangunan seperti sosial ekonom pengetahuan dan teknologi, ke pendidikan.Namun demiki globalisasi perilaku yang m karena adaptasi terhadap nila datang dari luar. Sistem nilai ba kadangkala bertentangan den yang sudah ada, yang membe terhadap gaya hidup, termasuk seksual yang tidak sehat pada r Jakarta merupakan kota besar dengan mobilisasi yang cukup Munculnya tempat tempat hibur peredaran media pornografi da berpengaruh terhadap perkem gaya hidup remajanya, khususn seksual yang beresiko. Da HASIL

or penyumbang bar fakta yang pulan Keluarga KBI), United Ascosiation ( dinasi Keluarga (BKKBN) p tahun terdapat rusia 15 – 19 2,3 juta kasus ndonesia dimana aja. Fakta lain ar 15% remaja g jumlahnya h melakukan kah.(2) ajuan dibidang h mempercepat banyak sektor ekonomi, ilmu , kesehatan dan ikian akibat menyimpang ilai nilai yang ai baru tersebut dengan sistem beri pengaruh asuk perilaku da remaja. sar di Indonesia cukup tinggi. hiburan malam, i dan narkotika kembangan dan hususnya perilaku Data perilaku

seksual menurut hasil dilakukan oleh program dan perkembangan Indonesia, pada tahun 2 18.3% remaja siswa S Jakarta, rawan terkena seksual tingginya angk Jakarta, menjadikan Ja besar kota se Indonesi penderita HIV/AIDS ter 2006-2012 penderita orang dan meningkat t tercatat sudah 65 o dunia.(3)

Melihat kondisi tersebut melakukan penelitian te Peran Teman Sebaya T Seks Remaja Pada Sisw Selatan”

METODE

Jenis penelitian yang penelitian ini adalah dengan pendekatan Sampel pada penelitian i di SMPN 37 dan SMP Selatan tahun 2014, Pe penelitian dilakukan deng simple random sampling sampel 209 orang. Penel pada bulan Oktober November 2014. Inst yang digunakan adalah dirancang oleh peneli kuantitatif menggu logistik.(4)

sil penelitian yang m Officer Kesehatan remaja WHO hun 2007 menunjukkan SMP dan SMA di na penyakit menular gka seks bebas di Jakarta masuk tiga ndonesia dengan jumlah tertinggi. Di interval HIV/AIDS 1693 t tiap tahunnya dan orang meninggal sebut peneliti tertarik n tentang “Hubungan a Terhadap Perilaku Siswa SMP Jakarta g digunakan dalam h metode analitik cross sectional. n ini siswa kelas IX SMP PGRI Jakarta Pengambilan sampel dengan menggunakan pling dengan jumlah nelitian dilaksanakan ober sampai dengan nstrumen penelitian lah kuesioner yang eliti. Analisis data ggunakan regresi

(3)

Tabel 1 Distribusi Frek

Variabe Perilaku seks Negatif Positif

Peran teman sebaya Berperan Tidak Berperan Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Umur < 14 tahun > 14 tahun Pengetahuan Kurang Baik

Akses media inform Sering

Pernah Tidak pernah

Tabel 1 menunjukka perilaku seks remaja SMP l banyak yang berperilaku posi sebesar 52,6% . Sedangkan peran teman sebaya, sebagian sebaya tidak berperan dalam pe perilaku seks yaitu sebe Menurut karakteristik jeni remaja lebih banyak berjeni perempuan sebesar 56%. Dan

rekuensi Perilaku Seks Remaja dan Karakteristik Selatan Tahun 2014

abel Frekuensi Persen

99 110 47,4 52,6 baya 100 109 47,8 52,2 92 117 44,0 56,0 15 194 7,2 92,8 56 153 26,8 73,2 ormasi 49 91 69 23,4 43,5 33,1 ukkan bahwa lebih banyak ku positif yaitu kan berdasarkan an besar teman pembentukan besar 52,2%. enis kelamin, rjenis kelamin an berdasarkan

karakteristik umur, seb remaja adalah 14 tahu sebesar 92,8%. Berdasa hampir seluruh rem pengetahuan yang ba 73,2%. Berdasarkan aks menunjukkan bahwa pal pernah mengakses in media massa sebesar 43,

stiknya di Jakarta

sebagian besar umur ahun ke atas yaitu sarkan pengetahuan, emaja mempunyai baik yaitu sebesar ksesmedia informasi paling banyak remaja informasi melalui 43,5%.

(4)

Tabel 2 Di

Variabel Merangsang bagian tubuh s Pernah Tidak Pernah Berpelukan Pernah Tidak Pernah Mencium Pipi Pernah Tidak Pernah Berciuman bibir Pernah Tidak Pernah Necking Pernah Tidak Pernah

Berciuman dengan menye dada

Pernah Tidak Pernah

Meraba bagian bawah pus sampai paha Pernah Tidak Pernah Petting Pernah Tidak Pernah

Melakukan hubungan sek Pernah Tidak Pernah Oral seks Pernah Tidak Pernah Tabel 2 Hasil menunjukkan bahwa perilaku remaja cukup banyak, bila di

2 Distribusi Frekuensi Perilaku Seks Remaja di SM Jakarta Selatan Tahun 2014

Frekuensi Persen buh sendiri 63 146 30,1 69,9 51 158 24,4 75,6 45 164 21,5 78,5 26 183 12,4 87,6 11 198 5,3 94,7 nyentuh 8 201 3,8 96,2 h pusar 4 205 1,9 98,1 2 207 1,0 99,0 eksual 1 208 0,5 99,5 5 204 2,4 97,6 l penelitian

aku seks pada dirata-ratakan

mencapai 10%. Dan p diperoleh hasil satu rem melakukan hubungan se i SMP en 30,1 69,9 24,4 75,6 21,5 78,5 12,4 87,6 94,7 96,2 98,1 99,0 99,5 97,6

n penelitian ini juga remaja SMP pernah n seksual.

(5)

Tabel 3 Distribusi Frek kelamin, u

Berdasarkan tabel 3 diperoleh teman sebaya berperan dala seks negatif, sedangkan teman se tidak berperan 39,4% mempun seks negatif. Hasil uji statist nilai p=0,024, artinya ada hubunga peran teman sebaya dengan pe Hasil uji Statistik juga dipe OR=1,953, artinya teman se berperan 1,953 kali lebih t berperilaku seks negatif di teman sebaya yang tidak Berdasarkan jenis kelamin te laki-laki 66,3% berperilaku se sedangkan perempuan hanya yang berperilaku seks negatif y 32,5%. Hasil uji Statistik dipe

Variabel

Peran teman sebaya Berperan Tidak berperan Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Umur <14 tahun >14 tahun Pengetahuan Kurang Baik

Akses media informasi Sering

Pernah Tidak pernah

rekuensi perilaku seks remaja berdasarkan teman in, umur, pengetahuan dan akses media informas

di SMP Jakarta Selatan Tahun 2014

oleh bahwa 56% dalam perilaku an sebaya yang punyai perilaku tistik diperoleh hubungan antara perilaku seks. diperoleh nilai n sebaya yang h tinggi untuk dibandingkan dak berperan. n terlihat bahwa ku seks negatif, ya setengahnya tif yaitu sebesar diperoleh nilai

perilaku seks pada pere Statistik juga diperoleh artinya remaja laki-laki ttinggi untuk berperila dibandingkan remaja per Berdasarkan akses medi besar remaja yang pe mengakses media massa seks negatif, sedangkan ha lebih remaja yang tidak media massa memiliki negatif, yaitu sebesar Statistik diperoleh nilai ada hubungan yang berm media informasi denga Hasil uji statistik jug OR=2,196 dan 2,522, ar n Perilaku seks N Negatif Positif N % n % 100 56 56,0 44 44,0 0,024 109 43 39,4 66 60,6 92 61 66,3 31 33,7 0,001 117 38 32,5 79 67,5 15 4 26,7 11 73,3 0,162 194 95 49,0 99 51,0 56 27 48,2 29 51,8 1,000 153 72 47,1 81 52,9 49 31 63,3 18 36,7 0,036 91 40 44,0 51 56,0 69 28 40,6 41 59,4

man sebaya, jenis asi

perempuan. Hasil uji oleh nilai OR=4,091, aki 4,091 kali lebih rilaku seks negatif perempuan.

edia massa sebagian pernah dan sering ssa memiliki perilaku n hanya setengahnya dak pernah mengakses iliki perilaku seks r 40,6%. Hasil uji nilai p=0,036, artinya bermakna antara akses ngan perilaku seks. uga diperoleh nilai 2,522, artinya remaja yang

Nilai P OR 0,024 1,953 0,001 4,091 0,162 0,379 1,000 1,047 0,036 2,196 2,522

(6)

dibandingkan dengan remaja pernah mengakses media remaja yang pernah menga massa 2,522 kali lebih tinggi Tabel 4 Model Se Variabel B/K Berperan Tidak berperan 0,508 Umur <14 tahun >14 tahun -1,368

Akses media informasi Sering Pernah 0,610 Tidak pernah 0,415 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 1,346 Kontanta -1,383 Hasil analisis seperti terlihat menunujukkan bahwa pengetahuan tidak ikut serta da multivariat karena mempuny 0,25.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian diperoleh bahw seks remaja SMP di Jakarta S banyak banyak yang berper yaitu sebesar 52,6%, namun a yang berperilaku negatif juga jauh berbeda yaitu sebesar 47,4% bila ditelusuri lebih jauh kuesioner yang diberikan bahwa 0,5% remaja SMP melakukan hubungan seksual relatif sangat kecil, namun ditindak lanjuti dapat me dampak buruk bagi keseha antara lain dapat terjadinya yang tidak diinginkan, abor

aja yang tidak a massa dan ngakses media nggi berperilaku

sesks negatif dibandingk yang tidak pernah m massa.

el Baku Emas Perilaku Seks Remaja dan Peran T Sebaya di SMP Jakarta Selatan Tahun 2014

/Koef SE Wald P Value OR

1 0,508 0,322 2,487 0,115 1,663 1 1,368 0,657 4,340 0,037 0,255 2,338 0,311 1 0,610 0,399 2,337 0,126 1,841 0,415 0,435 0,910 0,340 1,515 1 1,346 0,312 18,666 0,001 3,844 1,383 0,782 3,125 0,077 0,251

hat pada tabel 4 variabel dalam analisis punyai nilai p > bahwa perilaku a Selatan lebih perilaku positif un angka remaja uga hampir tidak r 47,4%. Dan uh berdasarkan kan ditemukan SMP pernah ksual. Angka ini un bila tidak mengakibatkan sehatan remaja nya kehamilan aborsi, IMS,

HIV/AIDS dan pen lainnya. Berdasarkan sebagian besar remaja a hal ini sesuai dengan da mencapai 118.010.413 remaja terhadap film meluas, paparan remaja menunjukkan bahwa dibawah umur 20 tahun sudah pernah menonton berumur pertama kaliny untuk yang berumur d tercatat 71,4% dengan pertamakalinya adalah perempuan usia diba sebanyak 15,9% meno pertama kali usia 16 remaja perempuan diata menonton film porno 23.8% terpapar pertama kali um

ngkan dengan remaja mengakses media an Teman 95% CI 0,9 – 3,1 0,07 - 0,92 0,84 – 4,03 0,65 – 3,55 2,09 – 7,08 penyakit reproduksi kan jenis kelamin a adalah perempuan, data demografi yaitu 118.010.413 jiwa. Paparan lm porno semakin aja pada film porno remaja laki laki hun sebanyak 48,8% on film porno ketika nya adalah 16 tahun, ur di atas 20 tahun gan umur terpapar h 17 tahun. Remaja dibawah 20 tahun enonton film porno 16 tahun, sedangkan diatas 20 tahun yang no 23.8% dengan umur

(7)

Berdasarkan pengetahuan, seba remaja memiliki pengetahuan merupakan hasil yang positif terhindar dari dampak buruk pe menyimpang. Berdasarkan a informasi, sebagian besar re terpapar media informasi kesehatan reproduksi dan pe menyimpang. Hal ini seir semakin pesatnya teknolog internet dan komunika memudahkan setiap orang unt mengakses media-media yang d Remaja cenderung memperol kesehatan reproduksi mel sebayanya, data SKRRT t menunjukkan sebesar 44,3% perempuan dan 46,9% rema menjadi temannya sebag informasi mengenai perubaha pubertas. Selain itu sebesar 69,3% perempuan dan 56,7% rema lebih suka curhat tentang reproduksi dengan temannya di guru atau orang tuanya.(3) Seperti telah disebutkan di hasil akhir penelitian ini adal hubungan peran teman seba perilaku seks pada remaja sete oleh variabel jenis kelami menunjukkan bahwa pada kel kelamin yang sama teman se akan berpengaruh terhadap pe remaja. Jenis kelamin merupa perancu yang harus dikont penelitian ini. Bila kita liha jenis kelamin terhadap pe diperoleh hasil remaja laki-laki DAFTAR PUSTAKA

sebagian besar huan baik. Hal ini tif agar remaja uk perilaku seks n akses media remaja sering asi mengenai n perilaku seks seiring dengan knologi jaringan unikasi yang untuk kerap ng dibutuhkan. roleh informasi elalui teman tahun 2007, 44,3% remaja maja laki laki bagai sumber ubahan fisik saat r 69,3% remaja maja laki laki ng kesehatan a dibandingkan di atas bahwa dalah tidak ada sebaya dengan setelah dikontrol min. Hal ini kelompok jenis n sebaya tidak p perilaku seks upakan variabel kontrol dalam lihat hubungan perilaku seks -laki 4,091 kali

lebih tinggi untuk berpe dibandingkan remaja per kita lihat hubungan jeni peran teman sebaya dip laki 2,193 kali lebih tingg memberikan kontribusi dibandingkan remaja pe demikian hubungan per ini mungkin akan be stratifikasi berdasarkan j Hasil ini juga tidak jau hasil Survei Kesehatan R Indonesia tahun (SKRR 19.311 remaja, menunjukka dan 45% laki-laki p hubungan seksual pra nika KESIMPULAN

Hasil penelitian ini d Perilaku seks pra nikah remaja SMP usia 13 – laki-laki 4 kali lebih be seks negatif dibandi perempuan, pengetahua kesehatan reproduksi diperoleh hasil cukup ba mengakases media infor meningkatkan perilaku tidak ada hubungan per perilaku seks pada rem memperhitungkan faktor remaja

SARAN

Diharapkan dapat meli orang tua untuk memamantau kegiatan putrinya di dalam dan l mencegah resiko perilak

perilaku seks negatif perempuan. Dan bila enis kelamin dengan diperoleh hasil laki-tinggi teman sebaya busi terhadap perilaku perempuan. Dengan peran teman sebaya bermakna bila di n jenis kelamin. jauh berbeda dengan n Reproduksi Remaja RRI) 2007 terhadap nunjukkan 22% wanita pernah melakukan nikah.(3) ditemukan bahwa kah ditemukan pada – 16 tahun, remaja h bersiko berperilaku bandingkan remaja huan remaja tentang oduksi dan dampaknya ukup baik dan kemudahan informasi cenderung ku seks negatif serta peran sebaya dengan remaja SMP setelah ktor jenis kelamin

elibatkan guru dan uk berperan aktif n murid atau putra n luar sekolah untuk

(8)

2. Azwar A. Strategi Nasiona Jendral Bina Kesehatan Mas 3. BKKBN. Data Survei Keseha 4. BKKBN. Media Remaja da

htpp//www.bkkbn/mediarem

ional Kesehatan Remaja, Direktorat Kesehatan K asyarakat,. Jakarta Departemen Kesehatan RI; 2005. sehatan Reproduksi Remaja Indonesia. Jakarta: BKK dan Dampak Pornografi. 2014 [cited 2014 14 A

emaja/dampak.porno.mht.download

n Keluarga Direktorat 2005.

KKBN; 2007.

Gambar

Tabel 1 Distribusi Frek
Tabel 2 Di
Tabel 3 Distribusi Frek kelamin, u
Tabel 4 Model  Se Variabel B/K Berperan Tidak berperan 0,508 Umur &lt;14 tahun &gt;14 tahun -1,368

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Kedua, hasil akreditasi belum menunjukkan indikator akuntabilitas satuan pendidikan secara maksimal, baik kepada pemerintah, masyarakat, orang tua siswa, maupun siswa, seperti

Dengan menggunakan teorema Pythagoras pada gambar di samping, kalian akan menemukan bahwa panjang sisi miring segitiga siku-siku di samping adalah 50?. Perhatikan bahwa 50

pada siswa tunagrahita dapat menambah inovasi dalam dunia pendidikan serta dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pendidik ataupun peneliti lain, khususnya dalam

(2012) menggambarkan kompleksnya hubungan berbagai jenis hambatan perilaku. Hingga sekarang kegiatan studi dan publikasi analisis dan perhitungan atas hambatan perilaku secanl

Berdasarkan perolehan hasil penelitian tindakan kelas ini, maka hipotesis penelitian yang diajukan dapat diterima yaitu melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, sehingga penulis

Bahwa agar pelaksanaan perkuliahan mahasiswa Program Kelanjutan Studi (pKS) dari D2 ke 51 Pendidikan Jasmani (Penjas) Fakultas llmu Keotahragaan'(FlKj universitas Negeri