BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1. Latar Belakang Perusahaan
Dalam dua dekade terakhir sejak didirikan tahun 1990, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (“Indofood” atau ”Perseroan”) telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Kini, Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka disetiap kategori bisnisnya. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari lima Kelompok Usaha Strategis (”Grup”) yang saling melengkapi sebagai berikut41:
Produk Konsumen Bermerek (”CBP”). Kegiatan usahanya dilaksanakan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (”ICBP”), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (”BEI”) sejak tanggal 7 Oktober 2010. ICBP merupakan salah satu produsen produk konsumen bermerek yang terkemuka di Indonesia yang memiliki beragam pilihan produk barang-barang konsumsi. Berbagai merek ICBP merupakan merek-merek yang terkemuka dan dikenal di Indonesia untuk makanan dalam kemasan. Pada tahun 2013, ICBP memulai kegiatan usaha minuman non-alkohol, dan portofolio produknya saat ini adalah minuman teh siap
minum, air minum dalam kemasan, minuman berkarbonasi dan minuman jus buah.
4.1.2. Produk Konsumen Bermerek
Kegiatan operasional Grup Produk Konsumen Bermerek dijalankan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“ICBP”), anak perusahaan Indofood, yang sahamnya tercatat di BEI sejak bulan Oktober 2010. ICBP memproduksi dan memasarkan berbagai produk konsumsi, yang menawarkan solusi makanan dan minuman yang praktis untuk konsumen di segala usia. Sebagian besar kategori produk CBP merupakan pemimpin di masing-masing segmen pasarnya, dengan merek-merek yang memiliki status Top-of-Mind di Indonesia serta telah meraih kepercayaan dan loyalitas dari jutaan konsumen sejak lama.
Kegiatan operasional Grup CBP mencakup enam divisi, yaitu Mi Instan, Dairy, Makanan Ringan, Penyedap Makanan, Nutrisi & Makanan Khusus dan Minuman. Grup CBP juga didukung oleh Divisi Kemasan yang memproduksi kemasan fleksibel dan karton.
Berikut Divisi Grup CBP diantaranya:
1. Mi Instan
Divisi Mi Instan memproduksi dan memasarkan berbagai produk mi seperti bag noodles, cup noodles, mi telur dan bihun instan, serta merupakan salah satu produsen mi instan terbesar di dunia dengan kapasitas lebih dari 16 miliar bungkus per tahun. Portofolio merek yang beragam meliputi merek-merek seperti Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura,
Pop Mie, Pop Bihun dan Mi Telur Cap 3 Ayam, melayani semua segmen pasar. Merek-merek tersebut dikenal karena kualitasnya dan telah diterima dengan baik oleh para konsumen, serta meraih berbagai penghargaan atas keunggulan dan status mereknya.
Indofood menjalankan kegiatan penjualan dan pemasaran di pasar internasional, kelebih dari 60 negara seperti Belanda, Korea Selatan, Cina, Filipina, Vietnam, Malaysia, Singapura, Timor Leste, Australia, Selandia Baru, Papua Nugini, Hong Kong, Yordania, Arab Saudi, dan Amerika Serikat.
Indofood menawarkan berbagai produk untuk ekspor seperti mi, makanan bayi, saus dan bumbu instan, tepung dan pasta, minyak dan lemak nabati dengan kualitas dan keunggulan rasa tingkat tinggi bagi konsumen. Semua produk indofood telah bersertifikat halal.
2. Dairy
Divisi Dairy dijalankan oleh PT Indolakto, anak perusahaan yang 68,57% sahamnya dimiliki oleh ICBP secara tidak langsung, dan merupakan salah satu produsen produk dairy terkemuka di Indonesia. Produk-produknya meliputi antara lain susu kental manis, susu ultra-high temperature, susu steril dalam botol, susu pasteurisasi, susu bubuk, mentega dan es krim. Merek unggulannya, Indomilk, telah hadir di pasar selama lebih dari 40 tahun serta merupakan salah satu merek ternama di Indonesia. Merek-merek lainnya termasuk Cap Enaak, Tiga Sapi, Indomilk Champ dan Calci
Skim untuk produk-produk susu, Orchid Butter untuk mentega, dan Indoeskrim untuk produk es krim.
3. Makanan Ringan
Divisi Makanan Ringan terdiri dari unit usaha makanan ringan dan biskuit. Unit usaha makanan ringan merupakan perusahaan patungan dengan PepsiCo yang memproduksi makanan ringan modern dan tradisional seperti keripik kentang, singkong dan tempe, kerupuk keriting, dan kerupuk udang serta extruded snack yang dipasarkan dengan merek-merek Chitato, Lays, Qtela, Cheetos dan JetZ yang memiliki posisi yang kuat di pasar. Unit usaha biskuit dijalankan sendiri oleh ICBP, serta memproduksi berbagai merek biskuit ditujukan bagi dua segmen pasar yang berbeda: Trenz bagi segmen kaum muda dan Wonderland bagi segmen keluarga.
4. Penyedap Makanan
Divisi Penyedap Makanan memproduksi produk-produk kuliner bagi Grup Indofood dan perusahaan asosiasi, PT. Nestlé Indofood Citarasa Indonesia (“NICI”), yang merupakan perusahaan patungan dengan Nestlé SA kecuali untuk produk dry-mix seasonings yang diproduksi sendiri oleh NICI. NICI memasarkan produk kuliner seperti kecap, saus sambal, saus tomat, bumbu instan dan kaldu dengan merek Indofood, Piring Lombok, Indofood Racik dan Maggi. Selain itu, Divisi ini juga menjalankan sendiri kegiatan produksi dan pemasaran sirup dengan merek Indofood Freiss.
5. Nutrisi & Makanan Khusus
Divisi Nutrisi & Makanan Khusus memproduksi makanan-makanan khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi para ibu hamil dan menyusui, bayi, balita, anak-anak dan orang dewasa. Aneka ragam produk yang dihasilkan meliputi bubur dan biskuit untuk bayi dan balita, cereal snacks untuk anak-anak, minuman sereal untuk anak muda dan dewasa, serta produk susu bagi para ibu. Produk sereal dan biskuit untuk bayi dan balita ditujukan bagi dua segmen pasar yang berbeda: Promina ditujukan bagi segmen menengah keatas, sementara merek SUN untuk segmen pasar yang lebih luas. Merek-merek lain termasuk Govit untuk cereal snacks dan Provita untuk minuman sereal.
6. Minuman
Divisi Minuman merupakan divisi terbaru dalam Grup CBP, sebagai realisasi atas strategi untuk meraih peluang usaha baru dan meningkatkan pertumbuhan Perseroan. ICBP meraih peluang untuk memasuki pasar minuman non-alkohol yang tumbuh pesat, melalui pendirian anak perusahaan patungan dengan Asahi Group Holdings Southeast Asia Pte. Ltd. (“Asahi”). Kedua anak perusahaan patungan dengan Asahi, yaitu PT. Asahi Indofood Beverage Makmur (“AIBM”) yang bergerak dalam bidang produk minuman non-alkohol dan PT. Indofood Asahi Sukses Beverage (“IASB”) yang bergerak dalam bidang pemasaran minuman non-alkohol. IASB telah meluncurkan merek pertamanya, Ichi Ocha, pada bulan Desember 2013. Pada bulan September 2013, AIBM dan IASB
menyelesaikan akuisisi atas 100% saham di PT. Prima Cahaya Indobeverages (“PCIB”). Dengan demikian melalui exclusive bottling agreement, merek-merek PepsiCo termasuk Pepsi, 7Up dan Tropicana Twister melengkapi portofolio ICBP. Selain itu, merek PCIB yaitu Fruitamin dan Tekita juga masuk dalam portofolio Perseroan. Pada bulan Januari 2014, AIBM dan IASB melalui anak-anak perusahaan patungannya dengan PT. Multi Bahagia, menyelesaikan akuisisi aset yang terkait dengan kegiatan usaha air minum dalam kemasan dengan merek dagang Club di Indonesia
7. Kemasan Divisi
Kemasan terdiri dari dua unit usaha yaitu unit usaha kemasan karton yang dijalankan oleh PT. Surya Rengo Containers, anak perusahaan ICBP, dan unit usaha kemasan fleksibel yang dijalankan sendiri oleh ICBP. Divisi Kemasan merupakan bagian penting dari konsep Total Food Solutions Indofood Divisi Kemasan memproduksi berbagai jenis kemasan untuk memenuhi kebutuhan Grup Indofood, serta pelanggan pihak ketiga di pasar dalam negeri maupun ekspor.
4.1.3. Visi, Misi dan Nilai
Visi :
Perusahaan Total Food Solutions Misi :
2. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi kami.
3. Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan
secara berkelanjutan.
4. Meningkatkan stakeholders’ values secara berkesinambungan.
Nilai
“Dengan disiplin sebagai falsafah hidup; Kami menjalankan usaha kami dengan menjunjung tinggi integritas; Kami menghargai seluruh pemangku kepentingan dan secara bersama-sama membangun kesatuan untuk mencapai keunggulan dan inovasi yang berkelanjutan.”
4.1.4. Riwayat Singkat Perseroan. Tahun 2014
Melalui anak perusahaan patungannya, ICBP dan Asahi melakukan akuisisi aset yang terkait kegiatan usaha air minum dalam kemasan, termasuk merek Club.
Tahun 2013
1. Grup Agribisnis (melalui SIMP dan Lonsum) melakukan akuisisi yang
secara efektif sebesar 57,7% atas saham PT. Mentari Pertiwi Makmur, perusahaan investasi yang memiliki saham di PT. Sumalindo Alam Lestari, yang bergerak di bidang usaha penanaman hutan industri.
2. Grup Agribisnis mengakuisisi 50% saham Companhia Mineira de Açúcar e Álcool Participações, perusahaan gula dari Brasil.
3. ICBP, melalui entitas patungannya dengan Asahi, mengakuisisi PT. Prima Cahaya Indobeverages (“PCIB”), yang sebelumnya dikenal sebagai PT. Pepsi-Cola Indobeverages, perusahaan bottler eksklusif minuman berkarbonasi merek-merek Pepsi dan minuman sari buah.
4. Grup Agribisnis dan First Pacific Company Limited membentuk
perusahaan patungan 30:70 untuk melakukan investasi atas 34% kepemilikan saham Roxas Holdings Inc., perusahaan gula terintegrasi yang terbesar di Filipina.
5. Mengakuisisi 82,88% saham CMFC, sebuah perusahaan pemrosesan
sayuran terintegrasi di Cina, yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura.
Tahun 2012
ICBP mendirikan dua perusahaan patungan dengan Asahi Group Holdings Southeast Asia Pte. Ltd. (“Asahi”) untuk memasuki pasar minuman non-alkohol di Indonesia.
Tahun 2011
Pada tanggal 9 Juni 2011, SIMP, entitas anak langsung dan tidak langsung Perseroan, melaksanakan IPO dan mencatatkan sahamnya di BEI.
Tahun 2010
1. Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui pengalihan kepemilikan saham anak perusahaan di Grup CBP dengan jumlah kepemilikan kurang dari 100% ke ICBP. Selanjutnya, melakukan pencatatan saham ICBP di BEI pada tanggal 7 Oktober 2010.
2. Meningkatkan kepemilikan saham Pascari sebesar 10% menjadi 100%
kepemilikan.
Tahun 2009
Restrukturisasi internal Grup CBP dimulai dengan pembentukan ICBP dan pemekaran kegiatan usaha mi instan dan bumbu, yang diikuti dengan penggabungan usaha seluruh anak perusahaan di Grup CBP, yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Perseroan kedalam ICBP.
Tahun 2008
1. Partisipasi dalam penerbitan saham baru PT. Lajuperdana Indah, dengan kepemilikan sebesar 60%.
2. Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte. Ltd., yang memiliki secara efektif 68,57% saham di PT. Indolakto (“Indolakto”), sebuah perusahan dairy terkemuka.
3. Mengakuisisi seluruh kepemilikan beberapa perusahaan perkebunan yang memiliki fasilitas bulking.
Tahun 2007
1. Mengakuisisi 60% kepemilikan saham di perusahaan perkebunan yang
dimiliki oleh Rascal Holding Limited.
2. Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT. Mitra Inti Sejati Plantation dan memiliki 70% kepemilikan.
3. Mengakuisisi 64,4% kepemilikan saham Lonsum.
4. Mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura dan
menempatkan saham baru.
5. Menambah sebesar 35% kepemilikan saham di perusahaan perkapalan
Pacsari, menjadi 90% kepemilikan.
Tahun 2006
1. Mengakuisisi 55,0% saham perusahaan perkapalan, Pacsari Pte. Ltd. (”Pacsari”).
2. Mengakuisisi beberapa perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.
Tahun 2005
1. Membentuk perusahaan patungan dengan Nestlé SA untuk pemasaran
produk-produk kuliner.
2. Mengakuisisi perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.
3. Mengakuisisi Convertible Bonds yang diterbitkan oleh perusahaan
Tahun 2004
Mengakuisisi 60% saham perusahaan kemasan karton. Tahun 1997
Mengakuisisi 80% saham grup perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan, agribisnis dan distribusi.
Tahun 1996
Melaksanakan pemecahan saham dengan perbandingan 1:2. Tahun 1995
Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari. Tahun 1994
1. Berganti nama menjadi PT. Indofood Sukses Makmur
2. IPO sebanyak 763 juta saham dengan harga nominal Rp 1.000 per saham, tercatat di Bursa Efek Indonesian (“BEI”).
Tahun 1990
1. Didirikan dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma.
2. Membentuk perusahaan patungan 51:49 dengan Seven-Up Netherlands
B.V., perusahaan afiliasi PepsiCo Inc.untuk memasuki industri makanan ringan (Usaha patungan tersebut telah ditransfer ke ICBP pada tahun 2010 sebagai bagian dari restrukturisasi Grup CBP).
4.1.5. Penghargaan & Sertifikasi Perusahaan:
1. SRI Kehati Appreciation 2013
2. 25 Listed Companies in Sustainable Responsible Investment, Kehati
Index,
3. by Kehati Foundation
4. Indonesia Best Public Companies 2013
5. Best Wealth Creator, SWA 100: Indonesia Best Public Companies 2013
Based on WAI (Wealth Added Index) Method,
6. by SWA Magazine
7. Indonesia’s Top 50 Company Excellent Achievement
8. by SINDO Newspaper
9. Indonesian Society for Agrobusiness and Agroindustry Awards
10.Company that has built partnerships with farmers for agricultural
development of potatoes and cassava 11.by MAI
12.2013 Frost & Sullivan Indonesia Excellence Awards
13.Home Grown Packaged Food Company of the Year
14.by Frost & Sullivan
Produk Konsumen Bermerek
2. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk., Best Corporate Governance (ranked 9th)
3. by Finance Asia
4. Indonesia Most Admired Companies 2013
5. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, 25 Admired companies
6. by Warta Ekonomi Magazine
7. Sosial Business Innovation Award 2013
8. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
9. by Warta Ekonomi Magazine
10.MNC Business Award
11.PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, The Best Emiten Manufacturing Non Durable Sector Food & Kindred Industry
12.by MNC
13.Indonesia Brand Champion Awards 2013
14.PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Bronze Brand Champion of Most Popular Stock (Market Capitalization < IDR250 Trillion Q2 2013)
15.by Mark Plus Inc
16.Indonesia’s Top 50 Company Excellent Achievement 17.PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
18.by SINDO Newspaper
19.Best of the Best Award
20.PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Top 50 Publicly Listed
21.by Forbes Indonesia
22.Indonesia Customer Satisfaction Award (“ICSA”)
23.Indomie, The Best in Achieving Total Customer Satisfaction in Instant Noodle Category
24.by Frontier Consulting and SWA Magazine
25.Innovative Nutritional Food Products Appreciation Awards 2013
26.Indomie, innovative product that contain iron and folic acid (20-25% of daily values/servings) and natural food colorants (chlorophyll and green chili)
27.by Pergizi Pangan and GAPMMI
28.Innovative Nutritional Food Products Appreciation Awards 2013
29.Indomie, The best Facebook account with education on nutrients, food safety and culinary
30.by Pergizi Pangan and GAPMMI 31.Youth Brand Award 2013
32.Indomie, in Instant Noodle Category 33.by Hai Magazine
34.Halal Award 2013 35.Halal Award 2013
36.by Indonesian Council of Ulemas (Majelis Ulama Indonesia or ”MUI”) 37.Innovative Nutritional Food Products Appreciation Awards 2013
38.Pop Mie, innovative cup noodles with additional chicken meatballs and vegetables, containing food fiber (7% Daily Values/servings)
39.by Pergizi Pangan dan GAPMMI 40.Youth Brand Award 2013
41.Pop Mie, in Cup Noodle Category 42.by Hai Magazine
43.Innovative Nutritional Food Products Appreciation Awards 2013
44.Indomilk Kids UHT Vanilla, innovative product with high calcium,
containing vitamins, minerals and carotenoid, and meets the probiotic needs of the children
45.by Pergizi Pangan and GAPMMI
46.Innovative Nutritional Food Products Appreciation Awards 2013
47.Indomilk non-fat pasteurized milk with high calcium, vitamins and food fibers (Oligofructose) in accordance with health efforts to reduce fat intake 48.by Pergizi Pangan and GAPMMI
49.Innovative Nutritional Food Products Appreciation Awards 2013
50.Indomilk, innovative chocolate milk with high calcium, vitamins,
antioxidants, minerals, essential fatty acids and probiotic oligofructose; also commended for education in nutrition and food for health
51.by Pergizi Pangan and GAPMMI 52.Youth Brand Award 2013
53.Chitato, in Chips Category 54.by Hai Magazine
56.Govit, food product that contains vitamins, minerals, and if consumed according to the manufacturer’s suggestion, will help reduce micronutrient deficiencies and support childhood growth
57.by Pergizi Pangan and GAPMMI
58.Innovative Nutritional Food Products Appreciation Awards 2013
59.SUN Mobile Clinic, Education and nutrients consultation program,
complimentary nutrient and health services for mothers and children in cooperation with Family Welfare Development in Jakarta Region
60.by Pergizi Pangan and GAPMMI 61.Reader’s Choice Award 2013
62.Promina, Favorite 2 in Baby Cereal Category (0 – 12 months) 63.by Indonesia Mother & Baby Magazine
64.Reader’s Choice Award 2013
65.Promina, Favorite 3 in Baby Biscuits Category (0 – 12 months) 66.by Indonesia Mother & Baby Magazine
67.Innovative Nutritional Food Products Appreciation Awards 2013
68.Fried Fish Racik Seasonings, Economic fried fish instant seasonings products that contain protein and promote the habit of eating fish
69.by Pergizi Pangan and GAPMMI
70.Innovative Nutritional Food Products Appreciation Awards 2013
71.Vegetables in coconut milk soup Racik Seasonings, innovative traditional taste seasoning products containing protein from fish and shrimp
73.Pepsico Global Food Safety & Quality Award
74.PT. Indofood Fritolay Makmur, Cikokol Plant, Best Global Pepsico Award for Quality & Food Safety System Achievement
75.by Global Pepsico International 76.Retailer Satisfaction Award 2013 77.Fruitamin
78.by SWA Magazine
Bogasari
1. Innovative Nutritional Food Products Appreciation Awards 2013
2. Segitiga Biru Premium, Fortification of wheat flour with vitamins in addition to obligatory fortifications, and contributions to the reduction of micronutrient deficiencies
3. by Pergizi Pangan and GAPMMI
Agribisnis
1. Indonesia’s Top 50 Company Excellent Achievement 2. PT. Salim Ivomas Pratama Tbk
3. by SINDO Newspaper
4. Innovative Nutritional Food Products Appreciation Awards 2013
5. Bimoli Spesial, pioneering the innovation of multi-processed palm oil that packed in a pouch, and promoting consumer education of Omega-9 fatty acid
7. ICSA
8. Bimoli, The Best in Achieving Total Customer Satisfaction in Cooking Oil Category
9. by Frontier Consulting and SWA Magazine 10.Indonesia Best Brand Award 2013
11.Bimoli, Double Platinum Achievement of Indonesia Best Brand Award for Consecutive Years in Cooking Oil Category
12.by MARS and SWA Magazine
Budidaya & Pengolahan Sayuran
1. Forbes Asia Award 2013
2. China Minzhong Food Corporation Limited, Forbes Asia’s 200 Best
Under A Billion List 3. by Forbes Asia Magazine
4. National Leading Dragon Head Enterprise
5. Fujian Minzhong Organic Food Co. Ltd., Recognizing it as a leading agricultural enterprise in the PRC with high growth potential and for its contribution to the agricultural industry in the PRC
6. by the PRC Government
Sertifikasi
1. Unit usaha Indofood mendapatkan sertifikasi berikut 2. ISO 14001: 2004
4. ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil)
5. SMK3 (Occupational Health and Safety Management)
6. HACCP ISO 22000: 2005 (Hazard Analytical Critical Control Point)
7. OHSAS 18001: 2007
8. ISO 17025: 2008
9. SNI (Indonesian National Standard) 10.Halal
11.GMP (Good Manufacturing Practices) 12.ISO 9001: 2008
13.PROPER (Performance Rating in Relation to Environmental
Management)
14.AIB International Consolidated Standards for Food Safety 15.China Good Agricultural Practice
4.1.6. Struktur Perusahaan
Dewan Komisaris INDOFOOD
Manuel V. Pangilinan Benny S. Santoso Edward A.Tortorici
Robert Charles Nicholson Graham L. Pickles Utomo Josodirdjo
Torstein Stephansen Hans Kartikahadi
Dewan Direksi
Anthoni Salim Franciscus Welirang Tjhie Tje Fie (Thomas
Tjhie)
Taufik Wiraatmadja Darmawan Sarsito
(Kevin Sietho)
Moleonoto(Paulus Moleonoto)
Axton Salim Werianty Setiawan Joseph Bataona
Sumber: http://www.indofood.com/
4.1.7. Kegiatan Komunikasi Pemasaran Pop Mie
Kegiatan Komunikasi Pemasaran yang di lakukan oleh produk Pop Mie adalah memberikan apresiasi kepada konsumen yang setia yaitu dengan mengadakan consumer promo yang dinamakan Undian Pop Mie Get Lucky. Dalam kegiatan promo tersebut Pop Mie menyediakan hadiah motor Suzuki
Addres sebanyak 600 unit yang berlaku secara nasional. Hadiah motor ini diundi setiap minggunya mulai dari minggu pertama Januari hingga minggu keempat April 2015.
Kegiatan promo ini disebarluaskan melalui penayangan iklan di semua media salah satunya adalah media televisi selama periode Januari sampai dengan April 2015.
STRUKTUR ORGANISASI DIVISI NOODLE
Sumber: PT. Indofood
4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Deskripsi Responden
Responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini berjumlah 73 orang mahasiswa Periklanan Mercu Buana Menteng. Dari 73 sampel yang diteliti hanya 30 orang yang berminat mengikuti undian. Sehingga penulis hanya mengambil data dari 30 orang tersebut saja. Deskripsi gambaran umum dari responden yang diteliti sebagai berikut:
1. Usia Responden
Berdasarkan hasil penelitian, klasifikasi usia responden dapat dilihat melalui tabel berikut ini:
TABEL 4.1
IDENTITAS RESPONDEN BERDASARKAN UMUR (n=30)
USIA FREKUENSI PERSENTASE
15 - 20 Tahun 0 0%
21 - 25 Tahun 14 46.7%
26 - 30 Tahun 12 40%
31- 34 Tahun 4 13.3%
Jumlah Responden 30 100%
Sumber: Data Primer
Dari hasil data diatas, terlihat bahwa usia responden 21 – 25 tahun adalah jumlah yang terbesar dalam penelitian ini yaitu sebanyak 14 orang atau 46,7%, dan diikuti usia 26 – 30 tahun sebanyak 12 orang atau sebesar 40%, dan usia 31 – 34 tahun hanya 4 orang atau 13,3%. Jadi dapat disimpulkan bahwa kecenderungan responden yang paling besar adalah responden yang berusia 21 – 25 tahun atau 46,7% dari 30 responden.
2. Jenis Kelamin Responden
Berdasarkan hasil penelitian, klasifikasi jenis kelamin responden dapat dilihat melalui tabel berikut ini:
TABEL 4.2
IDENTITAS RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN
(n=30)
JENIS KELAMIN FREKUENSI PERSENTASE
Laki - Laki 14 46,7%
Perempuan 16 53.3%
Jumlah Responden 30 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan pada table diatas, dapat dilihat bahwa jenis kelamin responden terbesar adalah ”perempuan”, yaitu sebanyak 16 orang atau 53.3%, sedangkan ”laki-laki” sebanyak 14 orang atau 46,7%. Jadi dapat disimpulkan bahwa kecenderungan responden yang paling besar menurut jenis kelamin adalah perempuan dengan persentase 53,3%.
3. Angkatan Responden sebagai Mahasiswa Mercu Buana Menteng. Berdasarkan hasil penelitian, klasifikasi menurut angkatan masuk responden dapat dilihat melalui tabel berikut ini:
TABEL 4.3
IDENTITAS RESPONDEN BERDASARKAN ANGKATAN (n=30)
ANGKATAN FREKUENSI PERSENTASE
2010 & 2011 12 40%
2012 & 2013 16 53,3%
2014& 2015 2 6.7%
Jumlah Responden 30 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan tabel diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa angkatan ”2012 & 2013” yang mendominasi dalam kuesioner ini yakni 16 orang atau 53,3%, diikuti dengan angkatan ”2010 & 2011” sebanyak 12 orang atau 40%, dan selanjutnya adalah angakatan ”2014 & 2015” sebanyak 2 orang atau 6,7%. Jadi dapat disimpulkan, bahwa mahasiswa jurusan periklanan Universitas Mercu Buana Menteng dari semua angkatan, angkatan 2010 dan 2011 yang paling banyak atau sering dijumpai.
4.2.2. Deskripsi Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah bebas yaitu terpaan iklan perhatian, terpaan iklan ketertarikan, terpaan iklan keingingan dan variabel terikat yaitu keputusan minat mengikuti undian. Untuk mengetahui terpaan iklan Pop Mie Get Lucky terhadap minat mengikuti undian, maka akan dibahas dalam tiap-tiap pernyataan.
a. Terpaan Iklan – Perhatian (Attention)
Dalam variabel ini penulis memberikan 9 soal (no. 1 – 9) dari 17 pertanyaan di kuesioner. Setiap point yang menjawab benar atau ya diberi nilai 1 (satu) dan jawaban salah atau tidak diberi nilai 0 (nol).
Pada pertanyaan pertama, peneliti memberikan pertanyaan apakah pernah melihat iklan Pop Mie Get Lucky. Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah (a) Ya dan (b) Tidak. Hasil penelitian berdasarkan pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
TABEL 4.4
PERNAH MENONTON IKLAN POP MIE GET LUCKY (n=30)
PERNAH MELIHAT FREKUENSI PERSENTASE
YA 30 100%
TIDAK 0 0.0%
Jumlah Responden 30 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan hasil pengumpulan data dapat diketahui bahwa dari 30 responden yang diteliti yaitu mahasiswa jurusan Periklanan Mercu Buana Menteng yang pernah melihat iklan Pop Mie Get Lucky di televisi. Ternyata, dari 30 responden menjawab pernah melihat, berarti semua responden menjawab ”Ya”. Oleh karena itu seluruh kuesioner yang ada langsung dapat dianalisis.
Pada pertanyaan kedua, peneliti memberikan pertanyaan apakah pernah melihat adegan dalam iklan Pop Mie Get Lucky. Jawaban dari pertanyaan tersebut
adalah (a) Ya dan (b) Tidak. Hasil penelitian berdasarkan pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
TABEL 4.5
PERNAH MELIHAT ADEGAN IKLAN (n=30)
PERNAH MELIHAT ADEGAN IKLAN FREKUENSI PERSENTASE
YA 29 96.7%
TIDAK 1 3.3%
Jumlah Responden 30 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan hasil pengumpulan data dapat diketahui bahwa responden yang pernah melihat adegan iklan Pop Mie Get Lucky 29 orang atau 96,7% dari 30 responden dan yang menjawab ”tidak” adalah 1 orang atau 3,3%. Dari data tersebut dapat penulis simpulkan bahwa iklan Pop Mie Get Lucky sering ditonton oleh Mahasiswa Periklanan Mercu Buana Menteng.
Pada pertanyaan ketiga, peneliti memberikan pertanyaan apa isi cerita iklan Pop Mie Get Lucky. Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah (a). Dua orang Wanita dan 3 orang pria jalan-jalan naik motor, (b). Tiga orang laki-laki sedang makan. Jawaban yang benar adalah (a). Hasil penelitian berdasarkan pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
TABEL 4.6
ISI CERTA IKLAN POP MIE GET LUCKY (n=30)
ISI CERTA IKLAN POP MIE GET
LUCKY FREKUENSI PERSENTASE
DUA WANITA DAN 3 PRIA JALAN
JALAN NAIK MOTOR 30 100%
TIGA ORANG LAKI-LAKI
SEDANG MAKAN 0 0.0%
Jumlah Responden 30 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan hasil pengumpulan data dapat diketahui bahwa responden yang menjawab pertanyaan dengan benar yaitu (a). Dua wanita dan 3 pria jalan jalan naik motor ada 100% atau 30 orang. Dari data tersebut dapat penulis simpulkan bahwa responden benar benar mengetahui isi cerita iklan Pop Mie Get Lucky.
Pada pertanyaan keempat, peneliti memberikan pertanyaan apa slogan dari iklan Pop Mie Get Lucky. Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah (a). Puasin Laper Lo Puasin Muda Lo, (b). Seleraku. Jawaban yang benar adalah (a). Hasil penelitian berdasarkan pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
TABEL 4.7
SLOGAN IKLAN POP MIE GET LUCKY (n=30)
SLOGAN IKLAN POP MIE GET
LUCKY FREKUENSI PERSENTASE
PUASIN LAPER LO PUASIN
MUDA LO 30 100%
SELERAKU 0 0.0%
Jumlah Responden 30 100%
Sumber: Data Primer
Bedasarkan hasil pengumpulan data dapat diketahui bahwa responden yang menjawab dengan benar yaitu (a) Puasin laper lo puasin muda lo ada 100% atau 30 orang. Dari data tersebut dapat penulis simpulkan bahwa responden benar benar mengetahui slogan dari iklan Pop Mie Get Lucky.
Pada pertanyaan kelima, peneliti memberikan pertanyaan model iklan yang digunakan pada iklan Pop Mie Get Lucky. Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah (a). Satu orang pria, (b). Dua orang wanita dan 3 orang pria. Jawaban yang benar adalah (b). Hasil penelitian berdasarkan pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
TABEL 4.8
MODEL IKLAN POP MIE GET LUCKY (n=30)
MODEL IKLAN POP MIE GET
LUCKY FREKUENSI PERSENTASE
SATU ORANG PRIA 0 0%
DUA ORANG WANITA DAN 3
ORANG PRIA 30 100.0%
Jumlah Responden 30 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan hasil pengumpulan data dapat diketahui bahwa responden yang menjawab dengan benar yaitu (b) dua orang wanita dan 3 orang pria ada 100% atau 30 orang. Dari data tersebut dapat penulis simpulkan bahwa responden mengetahui model iklan dari iklan Pop Mie Get Lucky.
Pada pertanyaan keenam, peneliti memberikan pertanyaan warna dominan pada iklan Pop Mie Get Lucky. Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah (a). Biru, (b). Merah. Jawaban yang benar adalah (a). Hasil penelitian berdasarkan pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
TABEL 4.9
WARNA DOMINAN IKLAN POP MIE GET LUCKY (n=30)
WARNA DOMINAN IKLAN POP MIE FREKUENSI PERSENTASE
BIRU 29 96.7%
MERAH 1 3.3%
Jumlah Responden 30 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan hasil pengumpulan data dapat diketahui bahwa responden yang menjawab dengan benar yaitu (a) Biru sebanyak 96,7% atau 29 orang dan yang menjawab salah (b) Merah sebanyak 3,3% atau 1 orang. Dari data tersebut dapat penulis simpulkan bahwa mayoritas responden mengetahui warna dominan dari iklan Pop Mie Get Lucky.
Pada pertanyaan ketujuh, peneliti memberikan pertanyaan Gambar yang mendominasi iklan Pop Mie Get Lucky. Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah (a). Orang/Model Iklan, (b). Motor. Jawaban yang benar yairu (b). Hasil penelitian berdasarkan pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
TABEL 4.10
GAMBAR YANG MENDOMINASI IKLAN POP MIE GET LUCKY (n=30)
DOMINASI GAMBAR IKLAN
POP MIE FREKUENSI PERSENTASE
ORANG (MODEL IKLAN) 6 20%
MOTOR 24 80.0%
Jumlah Responden 30 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan hasil pengumpulan data dapat diketahui bahwa responden yang menjawab dengan benar yaitu (b) Motor ada 80% atau 24 orang dan yang menjawab salah (a) Model Iklan ada 20% atau 6 orang. Dari data tersebut dapat penulis simpulkan bahwa mayoritas responden mengetahui dominasi gambar pada iklan dari iklan Pop Mie Get Lucky yaitu sebesar 80% atau 24 orang.
Pada pertanyaan kedelapan, peneliti memberikan pertanyaan apakah anda menonton iklan Pop Mie Get Lucky secara keseluruhan durasi selama 15 detik. Jawaban pertanyaan “Ya” dan “Tidak”. Hasil penelitian berdasarkan pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
TABEL 4.11
MENONTON IKLAN SECARA KESELURUHAN DURASI SELAMA 15 DETIK
(n=30) LAMA MENONTON IKLAN
SELAMA 15 DETIK FREKUENSI PERSENTASE
YA 28 93.3%
TIDAK 2 6.7%
Jumlah Responden 30 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan hasil pengumpulan data dapat diketahui bahwa responden yang menjawab pertanyaan “Ya” sebanyak 93,3% atau 28 orang dan yang menjawab “Tidak” sebanyak 6,7% atau 2 orang. Dari data tersebut dapat penulis simpulkan bahwa mayoritas responden menonton secara keseluruhan iklan Pop Mie Get Lucky selama 15detik yaitu sebesar 93,3% atau 28 orang dan yang tidak menonton keseluruhan iklan Pop Mie Get Lucky sebesar 6,7% atau 2 orang.
Pada pertanyaan kesembilan, peneliti memberikan pertanyaan bagaimana perhatian dalam menonton iklan Pop Mie Get Lucky. Jawaban pertanyaan tersebut (a). Menonton iklan dari awal sampai akhir, diberi nilai 1 dan (b). Menonton iklan sekilas saja, diberi nilai 0. Hasil penelitian berdasarkan pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
TABEL 4.12
PERHATIAN MENONTON IKLAN POP MIE GET LUCKY (n=30)
PERHATIAN DALAM
MENONTON IKLAN FREKUENSI PERSENTASE MENONTON IKLAN DARI AWAL
SAMPAI AKHIR 26 86.7%
MENONTON IKLAN SEKILAS
SAJA 4 13.3%
Jumlah Responden 30 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan hasil pengumpulan data dapat diketahui bahwa responden yang menjawab pertanyaan (a). Menonton iklan dari awal sampai akhir sebanyak 86,7% atau 26 orang dan yang menjawab (b). Menonton iklan sekilas saja sebanyak 13,3% atau 4 orang. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa perhatian responden dalam menonton iklan Pop Mie Get Lucky dari awal sampai akhir yaitu sebesar 86,7%% atau 26 orang dan responden yang menonton iklan Pop Mie Get Lucky sekilas saja sebesar 13,3% atau 4 orang.
b. Terpaan Iklan – Ketertarikan (Interest)
Dalam variabel ini penulis memberikan 2 soal ( no. 10 – 11) dari 17 pertanyaan di kuesioner. Setiap point yang menjawab “Ya” diberi nilai 1(satu) dan jawaban “Tidak” diberi nilai 0 (nol).
Pada pertanyaan kesepuluh, peneliti memberikan pertanyaan apakah anda memahami pesan iklan Pop Mie Get Lucky. Jawaban pertanyaan tersebut (a). Ya dan (b). Tidak. Hasil penelitian berdasarkan pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
TABEL 4.13
MEMAHAMI PESAN IKLAN POP MIE GET LUCKY (n=30)
MEMAHAMI PESAN IKLAN FREKUENSI PERSENTASE
YA 29 96.7%
TIDAK 1 3.3%
Jumlah Responden 30 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan hasil pengumpulan data dapat diketahui bahwa responden yang menjawab “Ya” sebanyak 96,7% atau 29 orang dan yang menjawab “Tidak” sebanyak 3,3% atau 1 orang. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memahami pesan iklan Pop Mie Get Lucky sebesar 96,7% atau 29 orang dan responden yang tidak memahami pesan iklan Pop Mie Get Lucky sebesar 3,3% atau 1 orang.
Pada pertanyaan kesebelas, peneliti memberikan pertanyaan apakah anda memahami adegan dalam iklan Pop Mie Get Lucky. Jawaban pertanyaan tersebut
(a). Ya dan (b). Tidak. Hasil penelitian berdasarkan pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
TABEL 4.14
MEMAHAMI ADEGAN IKLAN POP MIE GET LUCKY (n=30)
MEMAHAMI ADEGAN IKLAN FREKUENSI PERSENTASE
YA 27 90.0%
TIDAK 3 10.0%
Jumlah Responden 30 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan hasil pengumpulan data dapat diketahui bahwa responden yang menjawab “Ya” sebanyak 90% atau 27 orang dan yang menjawab “Tidak” sebanyak 10% atau 3 orang. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memahami adegan iklan Pop Mie Get Lucky sebesar 90% atau 27 orang dan responden yang tidak memahami adegan iklan Pop Mie Get Lucky sebesar 10% atau 3 orang.
c. Terpaan Iklan – Keinginan (Desire)
Dalam variabel ini penulis memberikan 4 soal ( no. 12 – 15) dari 17 pertanyaan di kuesioner. Setiap point yang menjawab “Ya” diberi nilai 1(satu) dan jawaban “Tidak” diberi nilai 0 (nol).
Pada pertanyaan kedua belas, peneliti memberikan pertanyaan apakah mencari informasi tentang harga produk Pop Mie. Jawaban pertanyaan tersebut (a). Ya dan (b). Tidak. Hasil penelitian berdasarkan pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
TABEL 4.15
MENCARI INFORMASI TENTANG HARGA PRODUK POP MIE (n=30)
MENCARI INFORMASI HARGA
POP MIE FREKUENSI PERSENTASE
YA 20 66.7%
TIDAK 10 33.3%
Jumlah Responden 30 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan hasil pengumpulan data dapat diketahui bahwa responden yang menjawab “Ya” sebanyak 66,7% atau 20 orang dan yang menjawab “Tidak” sebanyak 33,3% atau 10 orang. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa responden yang mencari informasi tentang harga produk Pop Mie sebesar 66,7% atau 20 orang dan responden yang tidak mencari informasi harga produk Pop Mie sebesar 33,3% atau 10 orang.
Pada pertanyaan ketiga belas, peneliti memberikan pertanyaan apakah mencari informasi tentang varian produk Pop Mie. Jawaban pertanyaan tersebut (a). Ya dan (b). Tidak. Hasil penelitian berdasarkan pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
TABEL 4.16
MENCARI INFORMASI TENTANG VARIAN PRODUK POP MIE (n=30)
MENCARI INFORMASI VARIAN
POP MIE FREKUENSI PERSENTASE
YA 13 43.3%
TIDAK 17 56.7%
Jumlah Responden 30 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan hasil pengumpulan data dapat diketahui bahwa responden yang menjawab “Ya” sebanyak 43,3% atau 13 orang dan yang menjawab “Tidak” sebanyak 56,7% atau 17 orang. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa responden yang mencari informasi tentang varian produk Pop Mie sebesar 43,3% atau 13 orang dan responden yang tidak mencari informasi varian produk Pop Mie sebesar 56,7% atau 17 orang.
Pada pertanyaan keempat belas, peneliti memberikan pertanyaan apakah pernah mencari informasi tentang rasa produk Pop Mie. Jawaban pertanyaan tersebut (a). Ya dan (b). Tidak. Hasil penelitian berdasarkan pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
TABEL 4.17
MENCARI INFORMASI TENTANG RASA PRODUK POP MIE (n=30)
MENCARI INFORMASI RASA
POP MIE FREKUENSI PERSENTASE
YA 16 53.3%
TIDAK 14 46.7%
Jumlah Responden 30 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan hasil pengumpulan data dapat diketahui bahwa responden yang menjawab “Ya” sebanyak 53,3% atau 16 orang dan yang menjawab “Tidak” sebanyak 46,7% atau 14 orang. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa responden yang mencari informasi tentang rasa produk Pop Mie sebesar 53,3% atau 16 orang dan responden yang tidak mencari informasi rasa produk Pop Mie sebesar 46,7% atau 14 orang.
Pada pertanyaan kelima belas, peneliti memberikan pertanyaan apakah pernah membandingkan produk Pop Mie dengan produk lain yang sejenis. Jawaban pertanyaan tersebut (a). Ya dan (b). Tidak. Hasil penelitian berdasarkan pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
TABEL 4.18
MEMBANDINGKAN PRODUK POP MIE DENGAN PRODUK LAIN (n=30)
MEMBANDINGKAN PRODUK POP MIE DENGAN PRODUK
LAIN
FREKUENSI PERSENTASE
YA 28 93.3%
TIDAK 2 6.7%
Jumlah Responden 30 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan hasil pengumpulan data dapat diketahui bahwa responden yang menjawab “Ya” sebanyak 93,3% atau 28 orang dan yang menjawab “Tidak” sebanyak 6,7% atau 2 orang. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa responden yang membandingkan produk Pop Mie dengan produk lain sebesar 93,3% atau 28 orang dan responden yang tidak pernah membandingkan produk Pop Mie dengan produk lain sebesar 6,7% atau 2 orang.
d. Minat – Tindakan (Action)
Dalam variabel ini penulis memberikan 2 soal ( no. 16 – 17) dari 17 pertanyaan di kuesioner. Setiap point yang menjawab “Ya” diberi nilai 1(satu) dan jawaban “Tidak” diberi nilai 0 (nol).
Pada pertanyaan kelima belas, peneliti memberikan pertanyaan setelah melihat iklan Pop Mie Get Lucky apakah berminat untuk membeli Pop Mie.
Jawaban pertanyaan tersebut (a). Ya dan (b). Tidak. Hasil penelitian berdasarkan pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
TABEL 4.19
SETELAH MELIHAT IKLAN POP MIE BERMINAT UNTUK MEMBELI
(n=30) BERMINAT UNTUK MEMBELI
PRODUK POP MIE FREKUENSI PERSENTASE
YA 29 96.7%
TIDAK 1 3.3%
Jumlah Responden 30 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan hasil pengumpulan data dapat diketahui bahwa responden yang menjawab “Ya” sebanyak 96,7% atau 29 orang dan yang menjawab “Tidak” sebanyak 3,3% atau 1 orang. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa responden yang setelah melihat iklan Pop Mie Get Lucky berminat untuk membeli Produk Pop Mie sebesar 96,7% atau 29 orang dan responden yang tidak berminat untuk membeli Pop Mie sebesar 3,3% atau 1 orang.
Pada pertanyaan keenam belas, peneliti memberikan pertanyaan setelah melihat iklan Pop Mie Get Lucky apakah berminat untuk mengikuti undian. Jawaban pertanyaan tersebut (a). Ya dan (b). Tidak. Hasil penelitian berdasarkan pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
TABEL 4.20
SETELAH MELIHAT IKLAN POP MIE GET LUCKY BERMINAT UNTUK MENGIKUTI UNDIAN
(n=30) BERMINAT UNTUK MENGIKUTI
UNDIAN POP MIE GET LUCKY FREKUENSI PERSENTASE
YA 30 100.0%
TIDAK 0 0.0%
Jumlah Responden 30 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan hasil pengumpulan data dapat diketahui bahwa responden yang menjawab “Ya” sebanyak 100% atau 30 orang. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa setelah responden melihat iklan Pop Mie Get Lucky, responden berminat untuk mengikuti undian Pop Mie Get Lucky sebesar 100% atau 30 orang.
4.2.3. Uji Regresi
Rumus: Uji Regresi Sederhana Y = a + bX
Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah metode analisis regresi sederhana. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel bebas yaitu:
X1 Terpaan iklan perhatian X2 Terpaan iklan ketertarikan X3 Terpaan iklan keinginann Variabel terikat:
Y Minat mengikuti undian.
Hipotesis:
• H1 : Ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel Terpaan Iklan Pop Mie Get Lucky (X) terhadap variabel Minat mengikuti Undian (Y)
• Ho : Tidak ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel Terpaan Iklan Pop Mie Get Lucky (X) terhadap variabel Minat mengikuti undian (Y)
TABEL 4.21
HASIL ANALISIS REGRESI VARIABEL X1
Variabel Koefisien t-Statistik Signifikansi Level
Konstanta 2.000 26.481 ,000
X1 -.042 -.493 ,626
R2 .009
F .243 0,626a
Sumber: Data primer yang sudah diolah
Dari hasil analisis regresi sederhana pada tabel 4.21 nilai Constant (a) adalah 2,000 sedangkan nilai X1 adalah – 0,042 sehingga persamaan regresinya dapat ditulis:
Y = a + bX atau 2,000 + (-,042) X
• Konstant sebesar 2,000 menyatakan jika tidak ada nilai X maka nilai
partisipasi sebesar 2,000
• Koefisien regresi X sebesar – 0,042 menyatakan bahwa setiap penurunan 1 nilai X, maka nilai Y (minat) berkurang sebesar – 0,042
Hipotesis:
Dari output diatas dapat diketahui nilai t hitung = -.493 dengan nilai signifikansi 0,626 > 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak, yang berarti Tidak ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel Terpaan Iklan Pop Mie Get Lucky (X) terhadap Variabel Minat mengikuti Undian (Y).
TABEL 4.22
HASIL ANALISIS REGRESI VARIABEL X2
Variabel Koefisien t-Statistik Signifikansi Level
Konstanta 2.000 10.770 ,000
X2 -.034 -.188 ,856
R2 .001
F .033 0,856a
Sumber: Data primer yang sudah diolah
Dari hasil analisis regresi sederhana pada tabel 4.22 nilai Constant (a) adalah 2,000 sedangkan nilai X2 adalah – 0,034 sehingga persamaan regresinya dapat ditulis:
Y = a + bX atau 2,000 + (-,034) X
• Konstant sebesar 2,000 menyatakan jika tidak ada nilai X maka nilai
partisipasi sebesar 2,000
• Koefisien regresi X sebesar – 0,034 menyatakan bahwa setiap penurunan 1 nilai X, maka nilai minat (Y) berkurang sebesar – 0,034
Hipotesis:
Dari output diatas dapat diketahui nilai t hitung = -.188 dengan nilai signifikansi 0,856 > 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak, yang berarti Tidak ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel Terpaan Iklan Pop Mie Get Lucky (X) terhadap Variabel Minat mengikuti Undian (Y).
TABEL 4.23
HASIL ANALISIS REGRESI VARIABEL X3
Variabel Koefisien t-Statistik Signifikansi Level
Konstanta 1.900 33.513 ,000
X3 .100 1.440 ,161
R2 .069
F 2.074 0,161a
Sumber: Data primer yang sudah diolah
Dari hasil analisis regresi sederhana pada tabel 4.23 nilai Constant (a) adalah 1,900 sedangkan nilai X3 adalah 0,100 sehingga persamaan regresinya dapat ditulis:
Y = a + bX atau 1,900 + 0.100 X
• Konstant sebesar 1,900 menyatakan jika tidak ada nilai X maka nilai
partisipasi sebesar 1,900
• Koefisien regresi X sebesar 0,100 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 nilai X, maka nilai minat (Y) berbertambah sebesar 0,100
Hipotesis:
Dari output diatas dapat diketahui nilai t hitung = 1,440 dengan nilai signifikansi 0,161 > 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak, yang berarti Tidak ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel Terpaan Iklan Pop Mie Get Lucky (X) terhadap Variabel Minat mengikuti Undian (Y).
4.3. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti akan menjawab masalah pokok penelitian, yaitu “sejauhmana pengaruh terpaan iklan Pop Mie Get Lucky terhadap minat mengikuti undian mahasiswa periklanan Mercu Buana Menteng”. Sebelum menjabarkan hasil penelitian, peneliti terlebih dahulu akan menjelaskan jumlah populasi dan sampel.
Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa periklanan Mercu Buana Menteng, dengan populasi sebesar 265 mahasiswa. Dengan menggunakan
rumus Slovin maka jumlah sampel yang diperlukan adalah sebesar 73 mahasiswa. Dikarenakan penelitian ini yang diteliti adalah mahasiswa yang berminat mengikuti undian sehingga dari jumlah 73 mahasiswa yang berminat mengikuti undian hanya 30 orang responden saja yang penulis teliti.
Berdasarkan hasil penelitian langsung dari lapangan, dengan penyebaran kuesioner dan telah dibuktikan dengan perhitungan dalam tabel-tabel. Maka penulis mendapatkan jawaban seperti apa yang diharapkan dalam tujuan penelitian ini.
Dengan menggunakan kerangka teori yang ada yaitu model AIDA, ternyata iklan atau isi informasi yang ditujukan kepada khayalak harus menggunakan adanya media perantara, agar proses penyampaian pesan berjalan dengan lancar dan efektif, artinya tepat pada sasaran dan tujuannya. Perantara yang dimaksud disini adalah iklan Pop Mie Get Lucky di televisi.
Jika dikaitkan dengan hasil penelitian melalui kuesioner, menunjukkan bahwa klasifikasi responden menurut usia yang mendominasi adalah usia 21
sampai 25 tahun sebanyak 14 responden atau 46,7%, sedangkan usia 26 sampai 30 tahun 12 responden atau 40% dan selanjutnya usia 31 sampai 34 tahun 4 responden atau 13,3%. Menurut jenis kelamin, jumlah yang paling mendominasi adalah perempuan yaitu sebanyak 16 responden atau 53.3% sedangkan laki-laki sebanyak 14 responden atau 46,7%, dari jenis kelamin ini bias dilihat bahwa perempuan dan laki-laki hampir sama besar berminat mengikuti undian. Klasifikasi menurut angkatan yang berminat mengikuti undian Pop Mie Get Lucky adalah angkatan 2012 sampai 2013 sebanyak 16 responden atau 53,3%, diikuti dengan angkatan 2010 sampai 2011 sebanyak 12 responde atau 40%, terakhir diikuti angkatan 2014 sampai 2015 sebanyak 2 responden atau 6,7%.
Klasifikasi pernah menonton iklan dan isi cerita iklan Pop Mie Get Lucky ada 30 responden atau 100%, berarti seluruh responden yang penulis teliti pernah melihat dan mengetahui isi cerita iklan Pop Mie Get Lucky di televisi serta tingkat pengetahuan mahasiswa periklanan Mercu Buana Menteng sangat tinggi terhadap iklan Pop Mie Get Lucky di televisi.
Klasifikasi mengenai slogan dan model iklan Pop Mie Get Lucky ada 30 responden atau 100%, berarti seluruh responden yang di teliti semua mengetahui slogan dan model iklan yang digunakan. Responden yang menonton secara keseluruhan iklan Pop Mie selama 15 detik adalah sebesar 93,3% atau 28 orang dan yang tidak menonton secara keseluruhan sebesar 6,7 % atau 2 orang.
Hasil penelitian mengenai memahami pesan iklan Pop Mie Get Lucky adalah sebesar 96,7% atau 29 responden dan yang tidak paham dengan pesan iklan sebesar 3,3 % atau 1 orang. Maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
periklanan Mercu Buana Menteng sangat paham dengan isi iklan Pop Mie Get Lucky.
Klasifikasi tentang pencarian informasi harga produk Pop Mie ada 66,7% atau 20 responden dan yang tidak mencari informasi ada 33,3% atau 10 responden. Dalam klasifikasi membandingkan harga produk Pop Mie dengan produk lain ada 28 responden atau 93.3% dan yang tidak membandingkan ada 2 orang atau 6,7%, hal ini dapat disimpulkan bahwa mahasiwa periklanan marcom Mercu Buana Menteng mayoritas membandingkan produk Pop Mie dan brand lain.
Hasil penelitian mengenai terpaan iklan terhadap minat untuk mengikuti undian Pop Mie Get Lucky dari para mahasiswa periklanan Mercu Buana Menteng adalah 100 % atau 30 responden sehingga dapat disimpulkan bahwa iklan Pop Mie Get Lucky di televisi memiliki terpaan yang kuat.
Namun dalam menganalisa pengaruh antara variabel X1, X2, X3 dan Y, yakni Terpaan iklan Pop Mie Get Lucky dan minat mengikuti undian penulis menggunakan Uji Regresi Sederhana:
Y = a + bX
X1
: Y = a + bX atau 2,000 + (-,042) X
X2
: Y = a + bX atau 2,000 + (-,034) X
X3
: Y = a + bX atau 1,900 + 0.100 X
Maka: H1 ditolak dan H0 diterima, yang berarti Tidak ada pengaruh yang nyata antara terpaan iklan Pop Mie Get Lucky terhadap minat mahasiswa Periklanan Mercu Buana Menteng untuk mengikuti undian.