• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN, PRAKTIK INDUSTRI DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN, PRAKTIK INDUSTRI DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN, PRAKTIK

INDUSTRI DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA

TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK

Studi Kasus pada Siswa SMK Kelas XII, Jurusan Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Pemasaran, SMK Negeri 1 Yogyakarta dan SMK Koperasi

Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

Eksiningrum NIM: 08 1334 061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

ii

PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN, PRAKTIK

INDUSTRI DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA

TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK

Studi Kasus pada Siswa SMK Kelas XII, Jurusan Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Pemasaran, SMK Negeri 1 Yogyakarta dan SMK Koperasi

Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012

Oleh :

Eksiningrum NIM: 08 1334 061

Telah disetujui oleh:

Pembimbing

(3)

iii

PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN, PRAKTIK

INDUSTRI DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA

TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK

Studi Kasus pada Siswa SMK Kelas XII, Jurusan Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Pemasaran, SMK Negeri 1 Yogyakarta dan SMK Koperasi

Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Eksiningrum

NIM: 08 1334 061

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

pada tanggal 16 November 2012

dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua Indra Darmawan, S.E.,M.Si. .…………...

Sekretaris Laurentius Saptono, S.Pd.,M.Si. ...……...…...

Anggota Drs. F.X. Muhadi, M.Pd. …………...…....

Anggota B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd ..…………...…..

Anggota Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si. ..………...

Yogyakarta, 16 November 2012

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dekan,

(4)

iv

PERS EMBAHAN

Seiring r asa syukur dan atas Ridho-Mu, skr ipsi ini kuper sembahkan kepada:

Ibunda Par tini dan Ayah handa Endar yanto, SP.d yang telah

melahirkan Eksi serta telah member ikan kasih sayang ser ta doa yang

tiada hentinya.

Adikku Nanik Ugiyani dan Aditya Fajar Laksono ser ta Mas Rena Budi

Setiya Laksana yang selalu menjadi pendor ong semangatk u untuk

menyelasaikan study ini.

Sahabat-sahabatku

(5)

v

MOTTO

Awali dengan Bissmillahi Rahmanir Rahim dan akhir i dengan

Alhamdulillahi Rabbilalamin.

J angan pernah takut untuk mencoba dan gagal, kar ena kegagalan adalah

awal dar i kesuksesan.

Tidak peduli siapakah kamu, yang lebih penting adalah apa yang kamu

lakukan.

Lakukan apa yang kamu bisa untuk semua, kar ena pasti akan kamu dapat

yang lebih baik.

Yakinlah bahwa jalan hidupmu adalah yang ter baik untukmu, maka

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 16 November 2012

Penulis

(7)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Eksiningrum

Nomor Mahasiswa : 08 1344 061

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN, PRAKTIK INDUSTRI DAN

JENIS PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP MINAT

BERWIRAUSAHA SISWA SMK

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 16 November 2012

Yang menyatakan

(8)

viii

ABSTRAK

PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN, PRAKTIK INDUSTRI, DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP MINAT

BERWIRAUSAHA SISWA SMK

Studi Kasus pada Siswa SMK Kelas XII, Jurusan Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Pemasaran, SMK Negeri 1 Yogyakarta dan SMK Koperasi

Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012 kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa SMK, (2) pengaruh praktik industri terhadap minat berwirausaha siswa SMK, (3) pengaruh jenis pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha siswa SMK.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Yogyakarta dan SMK Koperasi Yogyakarta, pada bulan Januari 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII yang berjumlah 822 siswa dengan jumlah sampel sebanyak 139 orang siswa jurusan Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Pemasaran. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan sampling purposive. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data penelitian dianalisis dengan mengunakan teknik analisis Regresi Ganda dan analisis Chi Kuadrat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh jiwa kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa SMK ( . =0,503; = 0,000 < 0,05 ), (2) ada pengaruh praktik industrI terhadap minat berwirausaha siswa SMK ( . =0,305; = 0,000 > 0,05 ), terdapat pengaruh jiwa

(9)

ix

ABSTRACT

EFFECT OF THE SPIRIT OF ENTREPRENEURSHIP, INDUSTRIAL PRACTICES, AND KIND OF PARENTS’ OCCUPATION TOWARDS THE INTEREST IN ENTREPRENEURSHIP OF VOCATIONAL HIGH

SCHOOL STUDENTS

A Case Study on The Twelfth Class State One, Vocational High School Students and Coorperative Vocational High School Students, Yogyakarta 2011-2012

Batch, The Department of Accounting, Office Administration, Marketing.

Eksiningrum Sanata Dharma University

Yogyakarta 2012

The purpose of this study is to determine: (1) the effect of the spirit of entrepreneurship towards the students’ interest in entrepreneurship of vocational high school students, (2) the effect of the industrial practices towards the interest in entrepreneurship of vocational high school students, (3) the effect of the parents’ occupation towards the interest in entrepreneurship of vocational high school students.

This study was conducted at One State Vocational High School Yogyakarta and Cooperative Vocational High School Yogyakarta, in January 2012. The population in this study were 822 students of the twelfth class. The samples were 139 students majoring in accounting, office administration and marketing. The technique of taking the samples was purposive sampling. The data collecting technique was questionnaire. Data were analyzed by using the technique of Multiple Regression analysis and Chi Square analysis.

The results show that: (1) there is an effect of the spirit of entrepeneurship towards the students’ interest in entrepreneurship of vocational high school students ( . =0,503; = 0,000 < 0,05), (2) there is an effect of the industrial practices towards the interest in entrepreneurship of vocational high school students ( . = 0,305; = 0,000 > 0,05), there is the influence of the spirit of

entrepreneurship and industrial practice simultaneously for vocational students’ interest in entrepreneurship ( =0,541 = 0,293; = 0,000 < 0,05) and Y=5,586 + 0,184 + 0,219 , (3) there is no effect of parent’s occupation towards the interest in entrepreneurship of vocational high school students

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan

kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengaruh

Jiwa Kewirausahaan, Praktik Industri dan Jenis Pekerjaan Orang Tua terhadap

Minat Berwirausaha Siswa SMK”.

Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Melalui kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih yang tulus kepada

semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, terutama kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yohyakarta.

2. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Program Studi

Pendidikan Akuntansi.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd.,M.Si. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi.

4. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu memberikan kritik, saran dan masukan demi

kesempurnaan dan penyelesaian skripsi ini.

5. Para Dosen Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan tambahan

pengetahuan pada proses perkuliahan.

6. Semua Karyawan di Sekretariat Program Studi Pendidikan Akuntansi yang

(11)

xi

7. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan yang selalu mendukung dalam

segala hal yang terbaik untuk anaknya dalam proses penyusunan skripsi ini,

berkat dukungan dari mereka akhirnyaskripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik.

8. Sahabat-sahabatku yang selalu mendukungaku, membantuaku dalam kesulitan

dan yang selalu mau berbagi susah denganku.

9. Siswa SMK Negeri 1 Yogyakarta dan SMK Koperasi Yogyakarta Tahun

Ajaran 2011/2012 yang telah berkenan membantu penulis untuk mengisi

kuesioner dalam penyelesaian skripsi ini.

10.Teman-teman PAK 2008 yang selalu menjadi inspirasi saya agar cepat

menyelesaikan skripsi ini dan diwisuda, terimakasih juga atas

masukan-masukan dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

terdapat kekurangan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis.

Oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun demi

kesempurnaan skripsi ini. Saya berharap skripsi ini dapat berguna bagi semua

pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 12 November 2012

Penulis

(12)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

(13)

xiii

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS ... 9

A. Minat Berwirausaha ... 9

1. Pengertian Minat ... 9

2. Wirausaha. ... 11

B. Jiwa Kewirausahaan. ... 14

1. Definisi Jiwa Kewirausahaan ... 14

2. Kekuatan Mental ... 15

3. Etika atau Norma Wirausaha ... 15

C. Pendidikan Sistem Ganda ... 17

1. Pengertian Pendidikan Sistem Ganda ... 17

2. Tujuan Pendidikan Sistem Ganda (PSG). ... 18

3. Karakteristik Pendidikan Sistem Ganda (PSG)... 20

4. Pelaksanaan Praktik Industri (PI) ... 21

D. Jenis Pekerjaan Orang Tua ... 24

1. Pengertian Jenis Pekerjaan ... 24

2. Pengertian Orang Tua ... 25

E. Kerangka Berpikir ... 26

F. Hipotesis Penelitian ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Jenis Penelitian ... 29

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 29

C. Subjek dan Objek Penelitiam ... 30

(14)

xiv

E. Variabel Penelitiandan Pengukuran. ... 32

F. Teknik Pengumpulan Data ... 33

G. Teknik Pengujian Instrumen ... 35

H. Teknik Analisis Data ... 41

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 48

A. Deskriptif Data ... 48

B. Analisis Data ... 53

C. Pembahasan ... 60

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ... 66

A. Kesimpulan ... 66

B. Keterbatasan Penelitian ... 66

C. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasional Variabel Minat, Jiwa Kewirusahaan

dan Praktik Industri ... 33

Tebel 3.2 Hasil Pengujian Validitas pada Variabel Minat Berwirausaha ... 37

Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas pada Variabel Jiwa Kewirausahaan ... 37

Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas padaVariabel Praktik Industri ... 38

Tabel 3.5 Reliability Statistik Minat Berwirausaha... 40

Tabel 3.6 Reliability Statistik Jiwa Kewirausahaan ... 40

Tabel 3.7 Reliability Statistik Praktik Industri ... 40

Table 3.8 PAP II ... 41

Table 3.9 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi... 45

Tabel 4.1 Minat Berwirausaha ... 48

Tabel 4.2 Jiwa Kewirausahaan ... 49

Tabel 4.3 Praktik Industri... 51

Tabel 4.4 Jenis Pekerjaan Orang Tua ... 52

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Normalitas ... 53

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Linieritas Jiwa Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha ... 53

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Linieritas Praktik Industri terhadap Minat Berwirausaha ... 54

(16)

xvi

Tabel 4.9 Model Summary ... 57

Tabel 4.10 Anova ... 57

Tabel 4.11 Tabel Kontingensi Pengaruh Jenis Perkerjaan Orang Tua

terhadap Minat Bewirausaha... 59

Tabel 4.12 Hasil Pengujian Chi-Square Pengaruh Jenis Perkerjaan

Orang Tua terhadap Minat Bewirausaha ... 60

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian ... 71

LAMPIRAN 2. Data Induk Penelitian ... 83

LAMPIRAN 3. PAP II dan Pengukuran Hipotesis ... 98

LAMPIRAN 4. Validitas dan Reliabilitas ... 102

LAMPIRAN 5. Hasil Uji Normalitas dan Uji Linieritas ... 109

LAMPIRAN 6. Hasil Pengujian Hipotesis ... 111

A.Hasil Pengujian Regresi Ganda ... 112

B.Hasil Pengujian Chi Kuadrat ... 113

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam

pembangunan semenjak masa lampau, masa kini dan lebih-lebih untuk masa

yang akan datang. Untuk itu pendidikan sangatlah diperlukan karena hanya

dengan pendidikan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang handal,

mandiri dan profesional.

Proses pendidikan di Indonesia menjadi tanggung jawab bersama,

keluarga, masyarakat dan pemerintah yang dilaksanakan dalam wadah

pendidikan formal maupun non formal. SMK merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan menyiapkan peserta didiknya untuk menjadi tenaga kerja yang

terampil dan mengutamakan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan

tertentu. Hal ini sesuai dengan tujuan khusus yang ada dalam kurikulum SMK

edisi 2006 (www.pusdiknakes.or.id) yang menyebutkan bahwa, SMK bertujuan untuk:

1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja

mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia

industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi

(19)

2. Membekali peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam

berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap

profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.

3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar

mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun

melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai

dengan program keahlian yang dipilih.

Sudah seharusnya lulusan SMK adalah sosok-sosok yang mempunyai

kemampuan untuk mengimplementasi kemampuan wirausaha yang dimiliki

anak didik, baik konsep maupun praktiknya. Jika anak didik mampu

mengimplementasikan dalam hidupnya, maka hal tersebut akan mampu

mengurangi jumlah pengangguran yang ada. Dengan kemampuan wirausaha

yang dimiliki, maka anak didik tidak hanya sebagai sosok-sosok secara umum,

melainkan sosok-sosok produktif untuk kehidupan yang bisa diandalkan.

Selain itu sekolah memang sudah seharusnya melakukan proses

pembekalan kemampuan, keterampilan kewirausahaan untuk anak didiknya

dan memberikan bekal pengetahuan dan menanamkan jiwa kewirausahaan

kepada anak didiknya, sehingga saat lulus mereka sudah mempunyai keinginan

dan minat untuk berwirausaha bahkan siap untuk bekerja.

Jiwa kewirausahaan merupakan salah satu faktor yang diduga mampu

mendukung minat siswa SMK untuk terjun dalam dunia wirausaha. Biasanya

(20)

minat seseorang untuk menjadi wirausahawan tangguh. Apabila jiwa

kewirausahaan seseorang tinggi, maka diduga kuat minat siswa untuk

berwirausaha juga akan tinggi. Sebaliknya jika jiwa kewirausahaan rendah,

maka minat siswa untuk berwirausaha juga rendah.

Untuk mewujudkan tujuan dari SMK maka salah satu kebijakan yang

ditempuh oleh Depdiknas adalah kebijakan keterkaitan dan keterpaduan.

Sebagai wujud dari kebijaksanaan tersebut Depdiknas menyelenggarakan

Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang merupakan perpaduan saling mengisi

dan melengkapi antara program pendidikan di lembaga pendidikan dan

program pelatihan untuk peningkatan keahlian profesi di lapangan kerja.

Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang berwujud pada Praktik Industri

(PI) pada hakikatnya merupakan kegiatan siswa dalam mewujudkan teori yang

telah didapat dalam mata pelajaran di sekolah. Orientasi dari Pendidikan

Sistem Ganda adalah mengarah pada tingkat pengujian teori dengan praktik

sesungguhnya, jadi praktik industri tersebut bermaksud untuk dapat

menyesuaikan diri dengan dunia bisnis sesungguhnya dengan berdasarkan teori

yang didapat dalam mata pelajaran di sekolah (SMK), sehingga mata pelajaran

yang diberikan di SMK tidak hanya bersifat teoritis.

Jenis pekerjaan orang tua akan mempengaruhi pola pikir seseorang

terhadap dunia berwirausaha. Orang tua yang sukses di dalam pekerjaanya

(berwirausaha), akan memotivasi anak untuk melakukan hal yang sama dengan

orang tuanya. Dengan begitu tidak menutup kemungkinan bahwa anak tersebut

(21)

siswa. Walaupun anak tersebut juga tertarik untuk mencapai pekerjaan di

perusahaan atau intansi lain, kemungkinan mereka untuk berwirausaha sangat

kuat karena mereka telah menyaksikan dan menikmati keberhasilan orang

tuanya dalam berwirausaha. Bagi yang orang tuanya bukan seorang

wirausahawan pun tidak akan menutup kemungkinan, bagi anak mereka

nantinya untuk berwirausaha. Hal itu dapat terjadi melihat kondisi saat ini

dimana mencari pekerjaan sudah sangatlah sulit.

Minat berwirausaha tidak dibawa sejak lahir melainkan dibentuk dan

dipelajari sepanjang perkembangan orang tersebut. Minat dapat dibentuk dari

interaksi sosial. Salah satu upayanya adalah lewat pengajaran yang

diorientasikan pada pekerjaan tersebut. Dalam proses belajar mengajar

senantiasa pendidik menanamkan sikap yang positif terhadap wirausaha agar

jiwa berwirausaha siswa tumbuh dan berkembang. Minat juga dapat

dikembangkan dengan menggalih semua pengetahuan yang terkait dengan

kewirausahaan. Sehingga dengan kegiatan PI yang sudah didapat diharapkan

mampu menibulkan minat untuk berwirausaha pada anak didik.

Untuk mengetahui sebesar mana pengaruh jiwa kewirausahaan, praktik

industri dan jenis pekerjaan orang tua mempengaruhi minat untuk berwirausaha

pada siswa SMK, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “Pengaruh Jiwa Kewirausahaan, Praktik Industri dan Jenis

Pekerjaan Orang Tua terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK”

Dalam penelitian ini penulis melakukan studi kasus pada siswa kelas

(22)

1 Yogyakarta dan SMK Koperasi Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 yang

telah mengikuti mata pelajaran kewirausahaan dan melaksanakan praktik

industri.

B.Identifikasi Masalah

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya suatu

usahan atau minat berwirausahan. Faktor-faktor tersebut dapat dibagi menjadi

faktor dari luar dan dari diri siswa itu sendiri. Faktor dari luar atau faktor

eksternal yang terdiri dari jenis pekerjaan orang tua, pengalaman orang tua, kurikulum sekolah, kondisi lingkungan dan keluarga, masyarakat, dorongan

orang tua dan teman, sistem perekonomian, politik dan sebagainya. Sedangkan

faktor dari dalam diri manusia itu sendiri atau faktor internal ini berasal dari

pribadi masing-masing misalnya kemampuan, pengetahuan, bakat, kegemaran,

sikap, minat, intelejensi, jenis kelamin, usia dan yang lainnya.

Faktor eksternal yang berupa jenis pekerjaan orang tua memang dapat mempengaruhi berwirausaha pada diri siswa. Jiwa kewirausahaan merupakan

salah satu faktor yang diduga mampu mendukung minat lulusan perguruan

tinggi ataupun lulusan SMK untuk terjun dalam dunia wirausaha. Biasanya

orang yang berjiwa wirausaha mempunyai ciri-ciri yang mampu mendukung

minat seseorang untuk menjadi wirausahawan tangguh. Faktor selanjutnya

yang mempengaruhi minat berwirausaha adalah mengenai pengetahuan

berwirausaha karena dengan pengetahuan dapat menjadi bekal untuk

(23)

pengalaman yang didapat oleh siswa selama siswa mengikuti praktik industri,

karena apabila kegiatan tentang kewirausahaan seseorang banyak, maka hal ini

akan mempengaruhi minat untuk berwirausaha. Apalagi untuk mencari

pekerjaan sekarang ini sangatlah sulit hal ini tentunya juga akan mempengaruhi

siswa dalam pengambilan keputusan jika kelak lulus dari SMK. Dari semua

alasan dan fakta tersebut diharapkan siswa dapat bersikap positif terhadap

minat berwirausaha.

C.Batasan Masalah

Mengingat begitu banyaknya faktor yang diduga berpengaruh terhadap

minat siswa SMK untuk berwirausaha maka perlu diadakan pembatasan

terhadap masalah. Berhubung adanya keterbatasan waktu, tenaga, biaya dan

kemampuan dari peneliti ini dibatasi pada tiga faktor yang diduga berpengaruh

terhadap minat siswa untuk berwirausaha, yaitu jiwa kewirausahaan, praktik

industri dan jenis pekerjaan orang tua.

D.Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis mengemukakan rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Apakah jiwa kewirausahaan berpengaruh terhadap minat berwirausaha

siswa SMK?

2. Apakah praktik industri berpengaruh terhadap minat berwirausaha siswa

(24)

3. Apakah jenis pekerjaan orang tua berpengaruh terhadap minat berwirausaha

siswa SMK?

E.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan di atas maka tujuan yang ingin dicapai

sehubungan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh jiwa kewirausahaan terhadap

minat berwirausaha siswa SMK.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh praktik industri terhadap minat

berwirausaha siswa SMK.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh jenis pekerjaan orang tua terhadap

minat berwirausaha siswa SMK.

F.Manfaat Penelitian

1. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk

dapat menumbuhkan minat berwirausaha pada siswa SMK khususnya kelas

XII.

2. Bagi Penulis

Dengan penelitian ini penulis berharap dapat menerapkan semua ilmu yang

diterima di bangku kuliah guna memperoleh pengalaman, wawasan dan

belajar menganalisis suatu masalah kemudian mengambil suatu keputusan

(25)

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan dan

referensi UPT Perpustakaan.

4. Bagi Guru Pembimbingan di SMK

Penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan dan sebagai bahan

pertimbangan mengenai pelaksanaan bimbingan dan konseling pada

umumnya dan bimbingan karir pada khususnya dalam mengarahkan siswa

untuk berwirausaha.

5. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa untuk mengetahui

faktor-faktor yang berpengaruh untuk berwirausaha, sehingga dapat menumbuhkan

(26)

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A.Minat Berwirausaha

1. Pengertian Minat

Jika seseorang mengerjakan sesuatu diawali dengan minat maka

akan memperoleh hasil yang baik daripada mereka yang tidak memiliki

minat dalam mengerjakan sesuatu.

Definisi minat menurut W.S Winkel (1997:30) adalah

kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada

bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.

Sedangkan menurut Masidjo (1995:52) minat adalah suatu kecenderungan

yang agak menetap dalam diri subyek dimana ia merasa tertarik akan suatu

hal dan merasa senang bersama hal tersebut.

Menurut Mapiare (1982:82) minat diartikan sebagai perangkat

mental yang terdiri dari suatu campuran perasaan, harapan, pendirian,

prasangka, atau kecenderungan yang mengarahkan individu kepada suatu

pilihan tertentu. Dalam hal pembentukan minat menurut Andi Mappiare

(1982), minat berasal dari harapan. Karena minat terdiri dari perasaan,

harapan, prasangka atau kecenderungan untuk mengarahkan individu pada

suatu pilihan. Hal ini berarti bahwa minat seseorang akan timbul jika

seseorang memiliki rasa senang, memiliki harapan terhadap obyek, memiliki

(27)

pekerjaan itu sebagai obyek.

Dari definisi minat di muka dapat disimpulkan bahwa minat

merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa

saja yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila seseorang

melihat apa yang memberi kepuasan baginya, ia merasa tertarik untuk

menekuninya, kegiatan yang memberi kepuasan menyebabkan minat tetap

tinggi pada minat tersebut.

Minat merupakan salah satu faktor pokok untuk meraih sukses dalam

studi. Secara lebih rinci arti penting minat dalam kaitannya dengan

pelaksanaan studi adalah:

a. Minat melahirkan perhatian yang serta merta.

b.Minat memudahkan terciptanya konsentrasi.

c. Minat mecegah gangguan pengaruh di luar.

d.Minat mempererat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan.

e. Minat memperkecil kebosanan studi dalam diri sendiri.

Jenis-jenis yang mempengaruhi minat dikelompokkan menjadi dua

golongan (W.S Winkel, 1997:27-28):

a. Minat secara intrinsic

Minat secara intrinsik merupakan minat yang berdasarkan suatu dorongan yang secara mutlak timbul dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari

luar seperti sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin,

intelegensi, dan sebagainya.

(28)

Minat secara ekstrensik merupakan minat yang berdasarkan suatu dorongan atau pengaruh dari luar individu, seperti latar belakang sosial

ekonomi, minat orang tua, minat teman sebaya, lingkungan, dan

sebagainya.

Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan dibentuk dan berkembang

melalui proses pendidikan, sosialisasi, dan proses interaksi di sekolah,

masyarakat, dan di dalam keluarga.

2. Wirausaha

a. Pengertian Wirausaha

Menurut pendapat Wasty Soemanto (2006:42) Secara etimologis,

wiraswasta merupakan istilah yang berasal dari kata wira dan swasta.

Wira berarti berani, utama, atau perkasa. Swasta merupakan panduan dari

dua kata swa dan sta, swa artinya sendiri sedangkan sta artinya berdiri.

Wiraswasta adalah keberanian, keutamaan, serta keperkasaan dalam

memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan

kekuatan yang ada pada diri sendiri.

Menurut Intruksi Presiden RI No 4 Th 1995, dalam Abas Sunarya

dkk (2010:35) kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan

kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang

mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja,

teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka

(29)

Menurut David E. dalam Abas Sunarya dkk (2010:35) wirausaha

adalah seorang yang mengorganisasikan dan mengarahkan usaha baru,

wirausaha berani mengambil resiko yang terkait dengan proses pemulaian

usaha. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan wirausaha adalah

orang-orang yang mempunyai kemampuan, keberanian, keutamaan,

keperkasaan dalam mengambil suatu resiko untuk mencapai kesuksesan.

b.Karakteristik Kewirausahaan

Geoffrey dalam Suryana (2006:24) mengemukakan ciri-ciri dan

watak kewirausahaan yaitu sebagai berikut:

1)Percaya diri dan optimis dengan watak memiliki kepercayaan diri yang

kuat, ketidaktergantungan terhadap orang lain dan individualistis.

2)Berorientasi pada tugas dan hasil dengan watak akan kebutuhan untuk

berprestasi, berorientasi laba, mempunyai dorongan kuat, tekun dan

tabah serta inisiatif.

3)Berani mengambil resiko dan menyukai tantangan dengan watak

mampu mengambil resiko yang wajar.

4)Kepemimpinan dengan watak berjiwa kepemimpinan, mudah

beradaptasi dengan orang lain serta terbuka terhadap saran dan kritik.

5)Berorientasi pada masa depan dengan watak memiliki visi dan

prespektif terhadap masa depan.

c. Konsep Diri

Menurut Yuyus Suryana (2010:64) konsep diri yang dimiliki

(30)

dasar yaitu apa yang diyakini seseorang sebagai gambaran diri yang

sesungguhnya. Kedua, konsep diri sosial yaitu apa yang diyakini

seseorang sebagai gambaran dirinya dalam pandangan orang lain. Ketiga

konsep diri ideal yaitu apa yang diinginkan seseorang sebagai gambaran

dirinya.

Dari beberapa definisi dan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

pengertian minat berwirausaha adalah suatu keinginan atau ketertarikan

untuk menjadi seseorang yang mempunyai kemampuan, keberanian,

keutamaan, keperkasaan dalam mengambil suatu resiko untuk mencapai

kesuksesan.

d.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha

Menurut pendapat Mudjiarto (2006:41-43) ada beberapa hal yang

mempengaruhi keinginan seseorang untuk berwirausaha, antara lain:

1) Faktor internal, di dalam faktor internal ada dua kebutuhan atau motif

yang perlu diketahui yaitu pisikologis: kebutuhan fisikologis

merupakan kebutuhan dasar manusia seperti sandang, pangan, papan,

kebutuhan ini merupakan hal mendasar seseorang berminat untuk

berwirausaha setelah seseorang memenuhi kebutuhan fisikologisnya

maka seseorang akan menuntut kebutuhan yang lain dalam hal ini

adalah kebutuhan psikologis, adapun kebuthan psikologis yang di

maksudkan adalah kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan

memepertahankan diri, kebutuhan memeperkuat diri.

(31)

pengaruh yang dipunyai oleh seseorang wirausaha yang berupa

imbalan, adapun imbalan yang dimaksudkan berupa gaji, kondisi kerja,

penghargaan, jenjang karier dan tanggung jawab.

Menurut Gede Anggan Suhandan dalam Suryana (2006:52)

mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena

adanya suatu motif, yaitu motif berprestasi. Motif berprestasi adalah suatu

nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai hasil terbaik

guna mencapai kepuasan pribadi, faktor dasarnya adalah adanya

kebutuhan yang harus dipenuhi.

B.Jiwa Kewirausahaan

1. Definisi Jiwa Kewirausahaan

Suryana (2006:3) Proses kreatif dan inovatif hanya dilakukan oleh

orang yang memiliki kepribadian kreatif dan inovatif, yaitu

orang-orang yang memiliki jiwa, sikap dan perilaku kewirausahaan dengan

ciri-ciri: penuh kepercayaan diri, indikatornya adalah penuh keyakinan, optimis,

berkomitmen, disiplin dan bertanggung jawab. Memiliki inisiatif,

indikatornya adalah penuh energi, cekatan dalam bertindak dan aktif.

Memiliki motif berprestasi, indikatornya adalah orientasi pada hasil dan

wawasan ke depan. Memiliki jiwa kepemimpinan, indikatornya adalah

berani tampil beda, dapat dipercaya dan tangguh dalam bertindak. Berani

(32)

2. Kekuatan Mental

Kekuatan mental yang membangun kepribadian untuk berwirausaha

menurut, Wasty Soemanto (2006:57) yaitu:

a. Berkemauan keras, wirausahawan bukanlah orang yang pantang

menyerah dan mengeluh dalam menjalankan setiap usaha oleh karena itu

diperlukan kemauan dalam memulai dan menjalankan setiap usaha.

b.Berkeyakinan kuat atas kekuatan pribadi, seorang wirausaha harus dapat

mengenali diri, mempunyai kepercayaan pada diri sendiri dan memahami

tujuan serta kebutuhan.

c. Kejujuran dan tanggung jawab, seorang wirausaha harus memiliki moral

yang tinggi dan disiplin terhadap diri sendiri agar dapat merencanakan

sesuatu menjadi lebih baik.

d.Ketahanan pisik dan mental, dalam hal ini wirausaha harus menjaga

ketahanan atau kesehatan jasmani dan rohani, serta sikap sabar dan tabah.

e. Keuletan dan kerja keras, menjadi wirausaha diperlukan sikap ulet dan

kerja keras agar dapat bersaing dengan wirausahaan yang lain.

f. Pemikiran yang konstruktif dan kreatif, menjadi wirausaha di perlukan

ide kreatif agar dapat mengembagkan usahanya yang sesuai dengan

keadaan pasar atau fenomena yang sedang berkembang.

3. Etika atau Norma Wirausaha

Menurut Kasmir (2009:21) etika atau norma yang harus ada dalam

(33)

a. Kejujuran, seorang pengusaha harus selalu jujur baik dalam berbicara

maupun bertindak karena tanpa kejujuran usaha tidak akan maju dan

tidak dipercaya konsumen atau mitra kerja.

b.Bertanggung jawab, pengusaha harus bertanggung jawab terhadap segala

kegiatan yang dilakukan dalam bidang usahanya, tanggung jawab tidak

hanya terbatas pada kewajiban, tetapi juga pada seluruh karyawan,

masyarakat, dan pemerintah.

c. Menepati janji, sekali seorang pengusaha tidak menepati janjinya maka

akan hilang kepercayaan pelanggan terhadapnya. Pengusaha juga harus

konsisten terhadap apa yang telah disepakatinya.

d.Disiplin, pengusaha dituntut untuk selalu displin dalam berbagai kegiatan

yang berkaitan dengan usahanya.

e. Taat hokum, pelanggaran terhadap hukum dan peraturan yang telah

dibuat berakibat fatal di kemudian hari. Maka dari itu pengusaha harus

selalu patuh dan menaati hukum yang berlaku baik yang berkaitan dengan

pemerintah maupun masyarakat.

f. Suka membantu, pengusaha secara moral harus sanggup membantu

berbagai pihak yang memerlukan bantuan, pengusaha yang terkesan pelit

akan dimusuhi oleh banyak orang.

g. Komitmen dan menghormati, pengusaha yang menjunjung tinggi

komitmen terhadap apa yang telah diucapkan atau disepakati akan

(34)

h. Mengejar prestasi, pengusaha yang sukses harus selalu berusaha

mengejar prestasi setinggi mungkin tujuannya agar perusahaan dapat

terus bertahan dari waktu ke waktu.

C.Pendidikan Sistem Ganda

1. Pengertian Pendidikan Sistem Ganda

Memahami Pendidikan Sistem Ganda (PSG) perlu pemahaman

terhadap hakekat dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), karena antara

Pendidikan Sistem Ganda dengan SMK mempunyai hubungan erat, yaitu

PSG diselenggarakan di pendidikan kejuruan. Pendidikan kejuruan tingkat

menengah, membekali siswa dengan sikap profesional sebagai tenaga kerja

tingkat menengah, di samping kemampuan normatif dan adaptif. Dengan demikian, bentuk program-program pendidikan SMK disesuaikan dengan

jenis-jenis pekerjaan di lapangan kerja.

SMK bisnis dan manajemen termasuk program yang muncul karena

adanya kebutuhan atau tumbuhnya berbagai lapangan kerja di masyarakat.

Di sini nampak adanya jalinan antara lembaga pendidikan kejuruan dengan

lembaga industri yang saling memerlukan. Dunia industri memerlukan

tenaga yang terampil dan berkualitas dari lembaga pendidikan, sehingga

perlu adanya kerja sama yang saling menguntungkan. Keterpaduan dalam

proses belajar yang melibatkan keduanya dikenal dengan Pendidikan Sistem

Ganda.

(35)

“Pendidikan sistem ganda adalah suatu bentuk penyelenggaraan

pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematik dan

sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian

yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung didunia kerja, terarah

untuk mencapai suatu tingkat.”(Depdikbud, 1994:10)

Wardiman Djojonegoro (1994:10) mengemukakan bahwa,

“Pendidikan sistem ganda pada dasarnya adalah suatu penyelenggaraan

pendidikan yang mengintegrasikan secara tersistem kegiatan pendidikan

(teori) di sekolah dengan kegiatan pendidikan (praktik) di industri.”

2. Tujuan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)

Pendidikan Sistem Ganda (PSG) adalah wujud dari Praktik Industri

(PI) yang merupakan suatu sub sistem dari pendidikan kejuruan, maka

semua kegiatan PSG hendaknya mengacu pada prisip dasar pendidikan

kejuruan. Untuk itu semua komponen yang terlibat di dalam PSG harus

saling bekerja sama dan saling mendukung komponen dalam pelaksanaan

PSG yaitu pihak sekolah dan pihak dunia industri/dunia industri yang

menjadi pasangannya.

Adapun kegiatan yang perlu dilakukan agar pelaksanaan PSG

berjalan dengan baik dan sistematis yaitu:

a. Menyusun program kerja yang jelas tentang rencana Pendidikan Sistem

(36)

bahan kajian serta pertimbangan pihak dunia usaha yang akan diajak

bekerja sama.

b.Memantapkan ikatan antara SMK dengan dunia usaha pamasarannya,

sehingga menjamin kelangsunagan penyenggaraan PSG.

c. Menyusun program pengajaran bersama dengan dunia usaha pasangannya

berdasarkan kurikulum yang berlaku.

d.Menyiapkan tenaga yang akan terlibat dalam PSG khususnya tenaga

pengajar, pelatih/instruktur dunia kerja dan tenaga teknis lainnya.

e. Melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda sesuai dengan program yang

telah dibuat.

f. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan PSG.

g. Melaporkan proses dan hasil pelaksanakan PSG (Depdikbud, 1994:6).

Tujuan pelaksanaan PSG di Indonesia (Depdikbud, 1994:7) adalah

sebagai berikut:

a. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional yaitu

tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan atau keterampilan dan

etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.

b.Menghasilkan “link and match” antara SMK dengan dunia kerja.

c. Meningkatkan efisiensi peogram pendidikan dan pelatihan ketenaga

kerjaan yang berkualitas.

d.Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai

(37)

3. Karakteristik Pendidikan Sistem Ganda (PSG)

Karakteristik Pendidikan Sistem Ganda menurut konsep sistem

ganda pada sekolah menengah kejuruan tahun 1994 yaitu: standar profesi,

standar pendidikan dan pelatihan, pengujian dan sertifikasi, kerja sama

dengan dunia usaha dan industri, peraturan pendukung, nilai tambah,

insentif dan kelembagaan.

Pendidikan Sistem Ganda sebagai bagian integral pengembangan

sumber daya manusia bertujuan mempersiapkan peserta didik untuk dapat

bekerja dalam bidang tertentu. Tujuan ini mengandung arti bahwa tamatan

PSG harus memiliki kemampuan/kompetensi yang dipersyaratkan oleh

industri, sehingga segala sesuatu yang berhubungan dengan perencanaan

penyelenggaraan dan penilaian pendidikan dan pelatihan harus mengacu

pada pencapaian standar kemampuan profesional sesuai dengan tuntutan

profesi, oleh karena itu standar profesi harus memuat ukuran kemampuan

dan menggambarkan kewenangan.

Untuk mencapai kewenangan dan penguasaan standar kemampuan

tamatan yang telah ditetapkan diperlukan suatu proses pendidikan dan

pelatihan yang berstandar dengan ukuran isi, waktu dan metode. Khusus

untuk program PSG di SMK isi atau materi kurikulum yang berlaku secara

utuh, yaitu atas tiga komponen besar program pendidikan sebagai berikut :

(38)

b.Komponen pendidikan dasar (adaftif) menyangkut pembekalan kemampuan mengembangkan diri untuk secara berkelanjutan.

c. Komponen pendidikan dan pelatihan kejuruan, menyangkut pembentukan

kemampuan keahlian tertentu untuk bekal kerja.

Komponen pendidikan dan pelatihan kejuruan dapat dibagi menjadi:

1) Teori kejuruan untuk membekali pengetahuan tentang teori kejuruan

bidang keahlian yang bersangkutan.

2) Praktikan dasar kejuruan yaitu berupa latihan dasar untuk menguasai

dasar-dasar teknik bekerja secara baik dan benar sesuai persyaratan

keahlian profesi.

3) Praktik keahlian produktif yaitu berupa kegiatan bekerja langsung

secara terprogram dalam situasi sebenarnya, untuk mencapai tingkat

keahlian dan sikap kerja profesional (Depdikbud, 1994:10-11).

4. Pelaksanaan Praktik Industri (PI)

Dalam pelaksanaan Praktik Industri (PI), kesepakatan waktu

pelaksanaan sangat penting sekali, sehingga penyelenggaraannya

disesuaikan dengan tuntutan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk

menguasai/mencapai standar profesi yang telah ditetapkan dan disepakati

oleh kedua pihak, baik pihak sekolah maupun institusi pasanganya.

Model/pola penyelenggaraannya menurut Depdikbud (1994:10) dapat

(39)

belajar dalam satu minggu, berapa hari di institusi pasangannya dan berapa

hari di sekolah. Model block release disepakati bersama bulan/semester mana di institusi pasanganya dan bulan/semester mana di sekolah.

Sedangkan model hours release disepakati jam-jam belajar yang harus dilepas dari sekolah dan diganti menjadi jam-jam bekerja di institusi

pasangan.

Menurut Depdikbud (1994) adanya pengujian terhadap siswa perlu

dilakukan untuk mengetahui keberhasilan dalam mencapai kemampuan

sesuai dengan profesi yang telah ditetapkan. Bagi siswa yang telah

menguasai kemampuan yang dipersyaratkan dinyatakan lulus dan dibekali

sertifikat oleh tim penguji, yang terdiri dari unsur SMK, industri/perusahaan

pasangan, Assosiasi Profesi dan Organisasi Pekerjaan.

Dengan dilaksanakannya PSG si SMK akan memberikan nilai

tambah/keuntungan bagi pihak-pihak yang bekerja sama antara lain:

a. Nilai Tambah Bagi Industri/Perusahaan

1)Perusahaan dapat mengenal persis kualitas peserta didik yang belajar

dan bekerja.

2)Peserta didik adalah tenaga yang memberi keuntungan karena telah

ikut dalam proses produksi secara aktif.

3)Peserta didik lebih mudah diatur dalam disiplin.

4)Perusahaan dapat memberi tugas kepada peserta didik untuk mencari

(40)

5)Memberi kepuasan bagi dunia usaha dan industri karena diakui serta

menentukan hari depan bangsa melalui Pendidikan Sistem Ganda.

b.Nilai Tanbah Bagi Sekolah

1)Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian professional bagi peserta

didik lebih terjamin.

2)Tanggungan biaya pendidikan menjadi lebih ringan.

3)Terdapat kesesuaian yang lebih pas antara program pendidikan dan

kebutuhan lapangan kerja.

4)Memberikan kepuasan bagi penyelenggaraan pendidikan karena

tamatan lebih terjamin memperoleh bekal yang bermakna untuk

kepentingan tamatan, maupun untuk dunia kerja dan bangsa.

c. Nilai Tambah Bagi Peserta Didik

1)Hasil belajar peserta didik akan lebih banyak, karena setelah tamat

akan betul-betul memiliki keahlian profesional sebagai bekal untuk

meningkatkan taraf hidupnya dan sebagai bekal untuk pengembangan

diri secara berkelanjutan.

2)Lead time untuk mencapai keahlian profesional menjadi singkat. Setelah tamat sekolah dengan sistem ganda tidak memerlukan waktu

latihan lanjutan untuk mencapai keahlian siap pakai.

3)Keahlian yang diperoleh melalui pendidikan dengan sistem ganda

dapat mengangkat rasa percaya diri tamatan yang selanjutnya dapat

mendorong merekan untuk meningkatkan keahlian profesional pada

(41)

Karena PSG melibatkan berbagai pihak maka diharapkan adanya

kerja sama yang erat dengan prinsip saling membantu, saling mengisi untuk

kepentingan bersama. Untuk menjamin efektifitas pelaksanaan PSG perlu

adanya rangsangan/insentif bagi dunia usaha agar lebih antusias dalam

melaksanakan kerja sama, yang dimantapkan dengan peraturan tertentu yang

dapat mengatur mekanisme kerja organisasi kelembagaan tingkat sekolah,

tingkat propinsi, dan tingkat nasional dalam satu sistem terpadu, sehingga

dapat memperjelas hak dan kewajiban masing-masing pihak, dan dapat

menjamin kelangsungan pelaksanaannya.

D.Jenis Pekerjaan Orang Tua

1. Pengertian Jenis Pekerjaan

Definisi jenis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah yang

mempunyai ciri (sifat, keturunan dan sebagainya) yang khusus, sedangkan

pekerjaan adalah barang apa yang dilakukan (diperbuat, dikerjakan dan

sebagainya), tugas kewajiban, hasil bekerja, perbuatan (Depdikbud,

1994:410-488). Jadi yang dimaksud dengan jenis pekerjaan adalah suatu

bentuk atau macam kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

penghasilan. Jenis pekerjaan orang tua yang satu tentu berbeda dengan jenis

pekerjaan orang tua siswa yang lain. Pekerjaan dibedakan menjadi dua jenis,

yaitu:

a. Pekerjaan pokok

(42)

sumber utama dari penghasilan, yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari dan sifat pekerjaan ini tetap.

b.Pekerjaan sampingan

Pekerjaan sampingan adalah pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan oleh

seseorang sebagai pekerjaan untuk memperoleh penghasilan tambahan

guna memenuhi kebutuhan hidup. Sifat pekerjaan sampingan ini adalah

melengkapi pekerjaan pokok.

Dalam penelitian ini penulis membedakan pekerjaan orang tua

menjadi dua jenis yaitu:

a. Wirausaha (pedagang , petani, pengusaha dan sejenisnya).

b.Bukan wirausaha (pegawai negeri, guru negeri dan sejenisnya).

2. Pengertian orang tua

Definisi orang tua menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Depdikbud, 1994:706) adalah ayah ibu kandung; orang yang dianggap tua

(cerdik, pandai, ahli dan sebagainya); orang-orang yang dihormati (disegani)

di kampung; tertua. Jadi orang tua adalah setiap orang yang bertanggung

jawab dalam penghidupan sehari-hari, lazim disebut dengan ayah dan ibu.

Mereka inilah yang terutama dan utama memegang peranan dalam

kelangsungan hidup suatu rumah tangga atau keluarga. Sedangkan semua

anak-anaknya yang berada di bawah penguasaan maupun asuhan dan

bimbingannya disebut sebagai anggota keluarga.

(43)

memiliki tanggung jawab yang besar terhadap semua anggota keluarga yang

berada di bawah tanggung jawabnya.

E.Kerangka Berpikir

1. Pengaruh jiwa kewirausahaan terhadap minat berwirausaha.

Menjadi wirausaha (entrepreneur) tentu saja merupakan hak azasi semua orang. Walaupun tidak ada keturunan pengusaha bukan berarti

menutup peluang untuk menjadi wirausaha ada banyak cara yang dapat

dilakukan misalnya melalui pendidikan formal. Kini berbagai lembaga

pendidikan baik menengah maupun tinggi menyajikan berbagai program

atau paling tidak mata pelajaran kewirausahaan, melalui seminar-seminar

kewirausahaan. Sehingga melalui media ini kita akan membangun jiwa

kewirausahaan di diri kita. Keinginan yang kuat, motifasi yang tinggi, serta

tidak tergantung pada orang lain dapat menimbulkan minat yang ada pada

diri seseorang.

2. Pengaruh kegiatan praktik industri terhadap minat berwirausaha.

Pendidikan Sistem Ganda merupakan suatu bentuk penyelenggaraan

pendidikan yang memadukan secara sistematis dan sinkron program

pendidikan di sekolah dan program pendidikan di luar sekolah untuk

mencapai tingkat keahlian tertentu (Depdikbud. 1994:7). Salah satu kegiatan

dalam program PSG adalah Praktik Industri (PI). Dalam melaksanakan PI

di industri banyak pengalaman yang diperoleh siswa. Siswa tidak hanya

(44)

menghadapi iklim dunia kerja sehingga sikap profesionalnya dapat tumbuh.

Pengalaman siswa tentunya akan mempengaruhi sikap kerja sebagai orang

yang dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja. Semakin baik pelaksanaan

PI yang dialami oleh siswa sedikit banyak akan menumbuhkan kesiapan

mental siswa untuk terjun langsung ke dalam dunia usaha kelak lulus nanti.

3. Pengaruh jenis pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha.

Memang tidak semua para wirausahawan di latar belakangi dari

pekerjaan orang tua atau dari kultur keluarga, tetapi dengan pekerjaan orang

tua sebagai wirausaha secara tidak langsung dapat menanamkan sedikit

minat berwirausaha pada anak sejak dini, karena seorang anak dapat melihat

langsung atau mengetahui bagai mana pekerjaan orang tuanya, apa

kelebihan dan kelemahan yang di peroleh dalam wirausaha. Pekerjaan orang

tua sangat berpengaruh dalam menimbulkan minat berwirausaha, jika

pekerjaan orang tua adalah seorang wirausaha dan sukses maka akan

menginspirasi anaknya untuk malakukan hal yang sama atau mengikuti

orang tuanya untuk menjadi wirausaha begitu pula sebaliknya jika orang tua

bekerja bukan sebagai wirausaha maka minat untuk menjadi wirausaha kecil

walaupun tidak menutup kemungkinan adanya minat berwirausaha akan

timbul dengan sendirinya bukan karena orang tua tidak bekerja sebagai

wirausahaan.

Berdasarkan uraian diatas maka paradigma penelitian ini dapat

(45)

F.Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berfikir diatas maka dirumuskan hipotesis

penelitian sebagai berikut :

1. : Tidak ada pengaruh jiwa kewirausahaan terhadap minat berwirausaha

siswa SMK.

: Ada pengaruh jiwa kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa

SMK.

2. : Tidak ada pengaruh praktik industri terhadap minat berwirausaha

siswa SMK.

: Ada pengaruh praktik industri terhadap minat berwirausaha siswa

SMK.

3. : Tidak ada pengaruh jenis pekerjaan orang tua terhadap minat

berwirausaha siswa SMK.

: Ada pengaruh jenis pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha

siswa SMK.

Jiwa Kewirausahaan ( )

Minat Berwirausaha ( )

Praktik Industri ( )

(46)

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian Ex-post Facto, yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti suatu peristiwa yang sudah terjadi dan

kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat

menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. Eksplanasinya adalah tergolong

penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian

deskriptif korelsional karena penelitian ini akan mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain yaitu variabel jiwa kewirausahaan, praktik

industri dan jenis pekerjaan orang tua dengan minat berwirausaha siswa SMK.

Dan menggunakan pendekatan kuantitatif karena variabel bebas dan variabel terikatnya diukur dalam bentuk angka-angka, dan kemudian dicari ada tidaknya

hubungan antara kedua variabel tersebut dan dikemukakan seberapa besar

pengaruhnya.

B.Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Dalam penilitian ini penulis mengambil dua lokasi yaitu:

a. SMK Negeri 1 Yogyakarta, Jl. Kemetiran Kidul 35 Yogyakarta.

(47)

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan januari 2012.

C.Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek penelitian adalah siswa kelas XII SMK Negeri 1 Yogyakarta dan

SMK Koperasi Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 jurusan Akuntansi,

Pemasaran, dan Administrasi Perkantoran.

2. Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan dalam

penelitian. Dalam hal ini yang menjadi obyek penelitian adalah jiwa

kewirausahaan, praktik industri, jenis pekerjaan orang tua dan minat

berwirausaha siswa SMK.

D.Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian yaitu keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi

Arikunto, 2002:102). Dapat dikatakan pula populasi adalah kemampuan

yang lengkap dari seluruh elemen yang sejenis, akan tetapi dapat dibedakan

satu sama lain yang disebabkan kerena adanya karakteristik yang berlainan.

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Negeri 1 Yogyakarta

jurusan Akuntansi, Pemasaran, Administrasi Perkantor sebanyak 612 siswa

dan seluruh siswa SMK Koperasi Yogyakarta jurusan Akuntansi, Pemasaran

(48)

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009:116). Sampel dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas XII SMK Negeri 1 Yogyakarta jurusan

Akuntansi, Pemasaran, Administrasi Perkantor sebanyak 98 siswa dan

seluruh siswa kelas XII SMK Koperasi jurusan Akuntansi, Pemasaran,

sebanyak 41 siswa. Jumlah sampel penelitan adalah 139 siswa.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang akan penulis gunakan adalah

sampling purposive. Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2009:122).

Alasan dipilih kelas XII sebagai sampel dalam penelitian ini adalah:

a.Siswa kelas XII sudah cukup lama berada di SMK/Sekolah tersebut,

sehingga mereka telah dapatkan pengalaman belajar yang berkaitan

dengan pelaksanaan praktik industri.

b.Siswa kelas XII telah memiliki kemantapan mental psikologi dan fisik

yang lebih baik dari pada kelas X dan XI.

c.Siswa kelas XII dalam waktu datang akan lulus dari SMK, pada diri

(49)

E.Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Definisi Variabel

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat/nilai dari orang,

obyek/kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:59).

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel babas (Sugiyono, 2009:59). Variabel bebas

merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2009:59). Varibel

terikatnya yaitu minat berwirausaha sedangkan variabel bebas dalam

penelitian ini yaitu jiwa kewirausahaan, praktik industri dan jenis pekerjaan

orang tua.

2. Pengukuran Variabel

Untuk memperoleh data mengenai jiwa kewirausahaan, praktik

industri, jenis pekerjaan orang tua dan minat berwirausaha siswa SMK

dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang digunakan berbentuk

pertanyaan tertutup, dimana responden hanya memilih jawaban yang

tersedia. Kuesioner ini dibagikan kepada 139 orang siswa kelas XII SMK

Negeri 1 Yogyakarta dan SMK Koperasi Yogyakarta. Jawaban yang

diperoleh dari kuesioner tersebut bersifat kuantitatif.

Variabel jiwa kewirausahaan, praktik industri dan minat

(50)

empat opsi jawaban, yaitu SS, S, TS, STS. Pemberian skor ditentukan

Untuk variabel jenis pekerjaan orang tua penulis hanya mengunakan

dua obsi yaitu:

Jenis Pekerjaan Skor

Wirausaha 1

Bukan wirausaha 0

F.Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan oleh

penulis yaitu kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009:199). Daftar

pertanyaan yang diberikan kepada siswa yang berkaitan dengan minat

berwirausaha, jiwa kewirausahaan, praktik industri dan jenis pekerjaan orang

tua. Untuk pengukuran kuesioner disusun kisi-kisi berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Minat Berwirausaha, Jiwa Kewirausahaan dan Praktik Industri

Nama Variabel

Dimensi Indikator No Item

(51)

penuh tantangan usaha yang berpeluang untuk berhasil.

2. Berorientasi tugas dan hasil

5. Kreativitas dan inovasi

(52)

51

Instrumen penelitian berupa kuesioner dilakukan uji coba untuk

mengetahui validitas dan reliabiitasnya. Uji validitas dan reliabilitas tersebut

dilakukan dengan menggunakan alat bantu komputer program SPSS Versi 16.

1. Pengujian Validitas

Pengujian validitas (test of validity) dimaksudkan untuk mengetahui apakah butir-butir pertanyaan mampu mengukur yang seharusnya diukur

(53)

validitas dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment Pearson

(Sugiyono, 2009:248) yaitu:

=

∑ (∑ ) (∑ )

∑ (∑ ) ∑ (∑ )

Keterangan:

= koefisien korelasi skor item dengan skor total

∑ = jumlah skor item dari kuesioner

∑ = jumlah skor total

∑ = jumlah perkalian antara skor item dengan skor total

∑ = jumlah kuadrat skor item

∑ = jumlah kuadrat skor total

= jumlah subjek/responden

Untuk menentukan instrumen valid atau tidak menggunakan

pedoman sebagai berikut:

Jika > dengan taraf signifikan ( = 0,05), maka

instrumen tersebut dikatakan valid

Jika < dengan taraf signifikan ( = 0,05) maka instrumen

tersebut dikatakan tidak valid

Pelaksanaan analisis uji coba validitas ini diberikan kepada siswa

kelas XII SMK Marsudiluhur 1 dan SMK PIRI 3 Yogyakarta dengan jumlah

responden 69 siswa, dimana df = n – 2. Dari hasil uji coba tersebut

diketahui derajat kebebasan sebesar 67 (69-2), dengan harga kritik product

(54)

Untuk perhitungan uji validitas instrumen terhadap butir-butir

pertanyaan dalam penelitian ini penulis mengunakan bantuan komputer

program SPSS Versi 16 berikut hasil pengujian variabel minat berwirausaha, variabel jiwa kewirausahaan dan variabel praktik industri:

Tabel 3.2

Hasil Pengujian Validitas pada Variabel Minat Berwirausaha

No. Item Keterangan

Hasil Pengujian Validitas pada Variabel Jiwa Kewirausahaan

(55)

19 0,298 0,237 Valid

Hasil Pengujian Validitas pada Variabel Praktik Industri

No. Item Keterangan

Pada tabel validitas minat berwirausaha nomor item 4, tabel validitas

(56)

industri nomor item 1, 4, 8, 11, meskipun tidak dikatakan valid tetapi

mendekati sehingga peneliti memasukan dalam instrumen,

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Semakin tinggi tingkat reliabilitas

suatu alat ukur maka akan semakin stabil untuk mengukur suatu gejala,

sebaliknya semakin rendah reliabilitas suatu alat ukur maka semakin tidak

stabil dalam mengukur gejala tersebut. Untuk menghitung reliabilitas

kuesioner dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus Koefisien Alpha

Cronbach dengan taraf signifikansi 5% (Arikunto, 2002:236), yaitu:

= 1−∑

Keterangan:

= reliabilitas instrumen

= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ = jumlah varians butir = varians total

Kriteria koefisien korelasi realiabilitas:

Nilai Reliabilitas Kriteria

0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

(57)

Untuk menentukan instrumen reliabel atau tidak menggunakan

pedoman sebagai berikut:

 Jika nilai alpha > 0,6 maka item tersebut dikatakan reliabel.

 Jika nilai alpha < 0,6 maka item tersebut dikatakan tidak reliabel.

Standardized Items N of Items

.705 .708 11

Standardized Items N of Items

.888 .891 40

Standardized Items N of Items

.666 .673 12

Hasil pengujian pada variabel minat berwirausaha, jiwa

kewirausahaan dan praktik industri nilai cronbach alpha sebesar 0,705, 0,888 dan 0,666 nilai tersebut menunjukan bahwa ketiga variabel dikatakan

(58)

H.Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini,

yaitu:

1. Statistik deskriptif

Statistik deskriptif adalah variabel yang digunakan untuk

mendiskripsikan data dalam bentuk tabel distribusi dan menentukan nilai

mean, median, modus serta standar deviasi. Dalam penelitian ini analisis

deskriptif terdiri dari tiga bagian yaitu mendiskripsikan variabel jiwa

kewirausahaan, praktik industri dan jenis pekerjaan orang tua. Pada skala

skor pengukuran variabel jiwa kewirausahaan, variabel praktik industri dan

variabel minat berwirausaha masing-masing menggunakan pedoman acuan

patokan PAP Tipe II, sedangkan variabel jenis pekerjaan orang tua

dikategorikan menjadi skor berwirausaha dan bukan wirausaha. Adapun

tabel PAP II yaitu:

Tabel 3.8 PAP II Tingkat Penguasaan

Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel

81% - 100% Sangat Baik

66% - 80% Baik

56% - 65% Cukup Baik

46% - 55% Tidak Baik

Di bawah 46% Sangat Tidak Baik

2. Pengujian Analisis Prasyarat Data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah sebaran

(59)

(Suharsimi Arikunto, 2002:408) dan untuk mengetahui hal tersebut penulis

melakukan uji normalitas yang dilakukan dengan bantuan SPSS Versi 16, mengunakan rumus Kolomogorov Smirnov Test. Jika α hitung untuk tiap

-tiap variabel penelitian ini dibawah α = 0,05, maka distribusi data tersebut

adalah tidak normal. Jika masing-masing variabel mempunyai nilai di atas

0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian berdistribusi

normal. Rumus Uji Kolmogorov Smirnov (Sugiyono, 2009:326) sebagai berikut:

=

[

( )

( ) ]

Keterangan:

= deviasi maksimum

( ) = fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan

( ) = distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

b. Uji Linieritas

Uji ini digunakan untuk menguji linearitas regresi, yakni menguji

apakah model linear yang telah diambil itu betul-betul cocok dengan

keadaannya ataukah tidak. Jika hasil pengujian mengatakan model linear

kurang cocok, maka selayaknya harus diambil model lain yang nonlinear

(sudjana, 1988:315-316). Uji linearitas ini menggunakan persamaan regresi

untuk mencari nilai F. Rumusnya adalah sebagai berikut (Sudjana,

2002:332):

(60)

Keterangan:

= nilai F untuk garis regresi

= variasi tuna cocok

= variasi kecocokan

Selanjutnya dibandingkan dengan dengan tingkat

kesalahan 5%. Apabila nilai < maka data dikatakan linear,

sedangkan maka > maka dikatakan tidak linier. Peneliti

menganalisis data dengan bantuan SPSS Versi 16.

c. Pengujian Hipotesis

1)Rumusan Hipotesis

a) : Tidak ada pengaruh jiwa kewirausahaan terhadap minat

berwirausaha siswa SMK.

: Ada pengaruh jiwa kewirausahaan terhadap minat berwirausaha

siswa SMK.

b) : Tidak ada pengaruh praktik industri terhadap minat berwirausaha

siswa SMK.

: Ada pengaruh praktik industri terhadap minat berwirausaha siswa

SMK.

c) : Tidak ada pengaruh jenis pekerjaan orang tua terhadap minat

berwirausaha siswa SMK.

: Ada pengaruh jenis pekerjaan orang tua terhadap minat

Gambar

Tabel 4.12 Hasil Pengujian Chi-Square Pengaruh Jenis Perkerjaan
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Minat Berwirausaha, Jiwa Kewirausahaan dan
Tabel 3.2 Hasil Pengujian Validitas pada Variabel Minat Berwirausaha
Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas pada Variabel Praktik Industri
+7

Referensi

Dokumen terkait

(1) Jadwal Retensi Arsip Substantif dan Fasilitatif Non Keuangan dan Non Kepegawaian merupakan daftar yang berisi jenis arsip kegiatan pokok dan kegiatan pendukung Non Keuangan

Penelitian ini membahas tentang pengaruh edukasi, sosialisasi, dan himbauan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam melaporkan SPT Tahunan Pajak Penghasilan di KPP

• ANGKA KODE INSTITUSI untuk Sekolah yang tercetak pada Surat Aktivasi Akun yang dibagikan Kemdikbud ke sekolah-sekolah melalui LPMP dan Dinas Pendidikan Kab/Kota di program

Dimunculkan form isian seperti gambar dibawah ini untuk pembukuan Penerimaan dana dan silakan lakukan pengisian kemudian klik tombol Simpan.. Untuk pembukuan Pengeluaran silakan

beberapa faktor risiko terhadap terjadinya kasus penyakit hepatitis C. - Bagi pihak rumah sakit: Diharapkan dapat menjadi bahan

Format Observasi Pelaksanaan Pembelajaran (IPKG 2) ... Format Observasi Aktivitas Siswa ... Format Observasi Tes Hasil Belajar Siswa ... Format Observasi Catatan Lapangan

Negatif Positif Infeksi HCV akut awal; HCV kronik pada pasien dengan status imunosupresi; pemeriksaan HCV RNA positif palsu. Negatif Negatif Tidak adanya infeksi HCV

Perubahan Perda Nomor 5 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha.. Mengakomodir