• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 4 TAHUN : 1995 SERI : D.3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 4 TAHUN : 1995 SERI : D.3"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG

NOMOR : 4 TAHUN : 1995 SERI : D.3

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG

NOMOR : 4 TAHUN : 1995

TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II

SUMEDANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II SUMEDANG

Menimbang : a. bahwa pembentukan Dinas Kebersihan dan pertamanan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 3 Tahun 1995.

b. bahwa sebagai pelaksanaan pasal 2 Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 3 Tahun 1995 tentang Pembentukan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia).

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

(2)

Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3037).

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaiaan (Lembran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041).

4. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1987 tentang Penyerahan sebagian Urusan Pemerintah di bidang Pekerjaan Umum kepada Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1987 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3353). 5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Kkoordinasi

Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3373).

6. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah dan Titik Berat pada Daerah Tingkat II (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3487). 7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1992

tentang Pedoman Organisasi Dinas Daerah.

8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Perturan Daerah Perubahan.

9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 97 Tahun 1993 tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah.

10. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 13 Tahun 1989 tentang Penyerahan Umum kepada Pemerintahan di bidang Pekerjan Umum kepada Daerah Tingkat II dan Jaringan Irigasi Kecil berikut wewenang pengurusannya kepada Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Mitra Cai (Lembararan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 5 Tahun 1990 Seri D).

(3)

11. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 5 Tahun1986 tentang Penerbitan Lembaran Daerah dan Penugasan Pengundangan Peraturan Daerah/Keputusan Bupati Kepala Daerah kepada Sekretaris Wilayah Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 9 Tahun 1986 Seri D).

12. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 16 Tahun 1983 tentang Ketentuan Pembuangan dan Pengangkatan Sampah dalam Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor3 tahun 1983).

13. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 1 Tahun 1988 tentang Kebersihan, Keindahan dan Ketertiban (lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 8 Tahun 1988 Seri C).

14. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 1 Tahun 1993 tentang Oraganisasi dan Tata Kerja Sekretariat Wilayah/Daerah Tingkat II Sumedang dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang. 15. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 3

Tahun 1995 tentang Pembentukan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 2 Tahun 1995 Seri D.2).

Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS

(4)

KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan daerah ini yang dimaksud dengan :

a. Daerah adalah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang.

b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang.

c. Bupati Kepala Daerah adalah Bupati Kepala Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang.

d. Dinas adalah Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang.

e. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang.

f. UPTD adalah Unit Pelaksana Teknik Dinas pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan kabu.

g. Kepala UPTD adalah Kepala Unit Pelaksana Teknik Dinas paada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang.

h. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh.

Bagian Ketiga

Bidang Tugas Unsur Organisasi Paragraf 1

Kepala Dinas Pasal 7

KepalaDinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan Dinas dalam melaksanakan sebagian urusan

(5)

rumah tangga Daerah di bidang Kebersihan dan Pertamanan serta tugas pembantuan kepada Pemerintah Daerah.

Paragraf 2 Sub Bagian Tata Usaha

Pasal 8

(1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan urusan umum dan keuangan Dinas.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) pasal ini, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan pengelolaan urusan umum, kepegawaian dan perlengkapan. b. Pengelolaan-pengelolaan urusan keuangan.

(3) Sub Bagian Tata Usaha membawahkan : 1. Urusan Umum.

2. Urusan Keuangan.

Pasal 9

(1) Urusan Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan rumah tangga, perlengkapan, kepegawaian, surat menyurat dan hubungan masyarakat.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) pasal ini, Urusan Umum mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan surat menyurat, pengetikan, penggandaan dan kearsipan serta perjalanan Dinas.

b. Pelaksaan urusan kepegawaian.

c. Pelaksanaan urusan perlengkapan dan urusan dalam serta hubungan masyarakat.

Pasal 10

(1) Urusan Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan keuangan Dinas.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) pasal ini, Urusan Keuangan mempunyai fungsi :

(6)

a. Penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran pembiayaan. b. Pelaksanaan pengelolaan keuangan.

Paragraf 3 Pasal 11

(1) Seksi Opersional memepunyai tugas pokok menyusun pembinaan dan melaksanakan kebersihan jalan dan lingkungan, pengangkutan dan pemanfaat sampah.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) pasal ini , Seksi Operasional mempunyai fungsi :

a. penyusunan bahan pembinaan opersional kebersihan jalan dan lingkungan. b. Penyusunan bahan pembinaan operasional pengangkutan dan pemanfaatan

sampah.

c. Pelaksanaan pengaturan kebersihan jalan dan lingkungan serta pengangkutan dan pengelolaan sampah.

(3) Seksi Operasional membawahkan :

a. Sub Bagian Kebrsihan Jalan dan Lingkungan.

b. Sub Bagian Pengangkutan dan Pemanfaatan Sampah.

Pasal 12

(1) Sub Bagian Kebersihan Jalan dan Lingkungan mempunyai tugas pokok mengumpulkan dan mengolah data serta mempersiapkan bahan pembinaan yang berkaitan dengan kebersihan jalan dan limgkungan.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) pasal ini, Sub Seksi Kebersihan dan Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan dan pengolahan data kebesihan jalan dan lingkungan.

b. Penyiapan bahan pembinaan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kebersihan jalan dan lingkungan.

(7)

Pasal 13

(1) Sun Seksi Pengangkutan dan Pemanfaatan Sampah mempunyai tugas pokok mengumpulkan dan mengolah data serta mempersiapkan bahan pembinaan yang berkaitan dengan pengangkutan dan pemanfaatan sampah.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pasda ayat (1) pasal ini, Sub Seksi Pengangkutan dan Pemanfaatan Sampah mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan dan pengolahan data kebutuhan pengangkutan dan pemanfaat sampah.

b. Penyiapan bahan pembinaan, pedoman dan petunjuk teknis sitem pengangkutan dan pengolahan sampah.

Paragraf 4 Seksi Pertamanan

Pasal 14

(1) Seksi Pertamanan mempunyai tugas pokok menyusun bahan pembinaan dan melaksanakan kegiatan di bidang pembibitan dan penghijauan serta pertamanan dan pemakaman.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) pasal ini, Seksi Pertamanan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan bahan pembinaan operasional pembibitan dan penghijauan. b. Penyusunan bahan pembinaan operasional pemakaman dan pertamanan.

c. Pelaksanaan pengaturan di bidang pembibitan dan penghijauan serta pemakaman dan pertamanan.

(3) Seksi Pertamanan membawahkan :

a. Sub Seksi Pembibitan dan Penghijauan.

b. Sub Seksi Pemakaman dan Pemeliharaan Taman.

Pasal 15

(1) Sub Seksi Pembibitan dan Penghijauan mempunyai tugas pokok mengumpulkan dan mengolah data serta mempersiapkan bahan pembinaan yang berkaitan dengan pembibitan dan penghijauan.

(8)

(2) Untuk menyelengarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) pasal ini, Sub Seksi Pembibitan dan Penghijauan mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan dan pengolahan data pemakaman dan pemeliharaan taman.

b. Penyiapan bahan pembinaan, pedoman dan petunjuk teknis pengolahan pemakaman dan pemeliharaan taman.

Pasal 16

(1) Sub Seksi Pemakaman dan Pemeliharaan Taman mempunyai tugas pokok mengumpulkan dan megolah data serta mempersiapkan bahan pembinaan yang berkaitan dengan pengelolaan dan pemeliharaan taman.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) pasal ini, Sub Seksi Pemakaman dan Pemeliharaan Taman mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan dan pengolahan data pemakaman dan pemeliharaan taman.

b. Penyiapan bahan pembinaan, pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan pemakaman dan pemeliharaan taman.

Paragraf 5

Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 17

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

Pasal 18

(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pasal 17 Peraturan Daerah ini, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang dipimpin oleh seorang fungsional senior selaku Ketua Kelompok, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional dapat dibagi atas kelompok dan sub kelompok sesuai dengan kebutuhan.

(9)

Paragraf 6 Unit Pelaksana Teknik Dinas

Pasal 19

Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas serta pengetahuan lebih lanjut dan akan ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan tersensiri setelah memnuhi kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri.

BAB IV TATA KERJA Bagian Pertama

Umum Pasal 20

(1) Hal-hal yang menjadi tugas Dinas, merupakan satu kesatuan yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan.

(2) Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas serta kegiatan opersionalnya dilaksanakan oleh Kepala Seksi menurut pembidangan tugas masing-masing.

(3) Kepala Dinas baik teknis operasional maupun teknis administratif bertanggung jawab kepada Bupati Kepala Daerah.

(4) Kepala Dinas dan Pimpinan semua satuan kerja di lingkungan Dinas diwajibkan menerpkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi dalam melaksanakan tugasnya, baik secara vertikal maupun horisontal.

(5) Setiap Pemimpin satuan Organisasi dalam lingkungan Dinas bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya maasing-masing serta memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

(10)

Bagian Kedua Pelaporan

Pasal 21

(1) Kepala Dinas wajib memberikan laporan tentang pelaksanaan tugasnya secara berkala kepada Bupati Kepala Daerah, penyusunan laporan Dinas menjadi tanggung jawab Kepala Sub Bagian Tata Usaha.

(2) Pengaturan mengenai jenis laporan dan cara penyampaiannya ditetapkan berdasarkan Peraturan Paerundang-undangan yang berlaku.

Bagian Ketiga Hal Mewakili

Pasal 22

(1) Kepala Sub Bagian Tata Usaha mewakili Kepala Dinas apabila Kepala Dinas berhalangan menjalankan tugasnya.

(2) Dalam hal Kepala Sub Bagian Tata Usaha berhalangan, Kepala Dinas berhak menunjuk salah seorang Kepala Seksi dengan memperhatikan senioritas kepangkatannya.

BAB V KEPEGAWAIAN

Pasal 23

(1) Kepala Dinas bertanggung jawab dalam hal perencanaan, pengelolaan dan pembinaan pegawai.

(2) Kepala Dinas wajib membuat daftar penilaian pelaksanaan dan daftar urut kepangkatan pegawai bawahannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Kepala Dinas wajib memperhatikan pelaksanaan kenaikan pangkat dan gaji pegawai bawahannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (4) Ketentuan-ketentuan lain mengenai masalah kepegawaian diatur berdasarkan

(11)

BAB VI PEMBIAYAAN

Pasal 24

Pembiayaan Dinas bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan penerimaan sumber lain yang sah.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 25

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Bupati Kepala Daerah.

Pasal 26

Paertauran Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Daerah ini denagn menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang.

Ditetapkan di : S U M E D A N G Pada Tanggal : 13 Februari 1995 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH

TINGKAT II SUMEDANG Ketua,

Ttd

H. ATJEP ABDUL LATIEF

BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II SUMEDANG

Ttd

(12)

Peraturan Daerah ini disahkan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat dengan Surat Keputusan tanggal : 29 Juni 1995 Nomor : 188.342 / sk.1104-Huk / 94.

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

Ttd R.NURIANA

Diundangkan dalam Lembar Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang tanggal : 6 Juni 1995 Nomor : 4 Tahun 1995 Seri D.3

SEKRETARIS WILAYAH/DAERAH TINGKAT II SUMEDANG

Drs. H. YITNO Pembina Tk. I NIP. 010 043 052

(13)

PENJELASAN : Atas Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 4 Tahun 1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebrsihan dan Pertamanan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang.

PENJELASAN UMUM :

Terbentuknya Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 4 Tahun 1995 adalah merupakan konsekuansi logis dari keinginan dan tekad Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang dalam upaya menciptakan kondisi daerah yang lebih bersih, indah dan tertib.

Secara historis, pembentukan Dinas ini tidak lepas kaitannya dengan program Bina K-3 yang dicanangkan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat dalam upaya mewujudkan masyarakat yang tertib, aman, dan sejahtera (TIBMANTARA).

Kegiatan-kegiatan yang bersifat gerakan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang beserta seluruh jajarannya serta berpartisipasi masyarakat yang mendukung kegiatan dimaksud nampak membawa hasil yang diharapkan, disamping peningkatan sarana dan prasarana.

Namun dalam pelaksanaannya, kendala-kendala masih dirasakan terutama dari aspek kelembagaan fungsional yang mendukung kegiatan operasional pengelolaan penangan kebersihan dan keindahan di Wilayah Kabupaten Sumedang.

Kecenderungan masyarakat di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang lebih condong menilai pelaksanaan kebersihan dan keindahan lebih bersifat pelayanan dari Pemerintah Daerah kepada masyarakat.

Disisi lain UPTD Kebersihan sebagai unit pelaksanaan fungsional Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang yang melaksanakan fungsi pengelolaan sampah dan penataan keindahan, secara operasional belum sepenuhnya mampu, secara efisien dan efektif dalam melaksanakan pelayanan persampahan diseleruh Wilayah Kabupaten Sumedang.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka pembentukan Dinas Kebersihan dan Pertamanan tidak bisa ditawar-tawar lagi, sehingga perlu dibentuk Dinas Kebersihan dan Pertamanan.

(14)

Pembentukan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang merupakan realisasi dari persetujuan Menteri Dalam Negeri dengan suratnya Nomor : 061/3630/SJ tanggal 25 Oktober 1994 perihal Pembentukan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang dan ditindak lanjut oleh Gubernur Daerah Tingkat I Jawa Barat dengan surat Nomor : 135.1/4688/ORG/1994 tanggal 3 Desember 1994 perihal Persetujuan Pembentukan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Daerah Tinngkat II Sumedang,

Bersandarkan kedua dasar hukum tersebut diatas, selain menetapkan Susunan Organisasi dan Tatakorja juga mengatur ruang lingkup kewenangan Dinas yakni dalam hal kegersihan, pertamanan dan pemakaman, khusus untuk pemakaman adalah pengololaan pemakaman yang sudah menjadi kewenangan Daerah.

Dengan ditetapkan Peraturan Daerah ini, diharapkan kondisi Kebersihan, Keindahan dan Ketertiban di Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang akan lebih baik disamping dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

(15)

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KEBERSIHAN LAMPIRAN :PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAN PERTAMANAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II DAERAH TINGKAT II SUMEDANG

SUMEDANG

NOMOR : 4 TAHUN 1995 TANGGAL : 13 FEBRUARI 1995

TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II

SUMEDANG

KEPALA DINAS

SUB BAGIAN TATA USAHA

URUSAN UMUM URUSAN KEUANGAN

KELOMPOK JABATAN SEKSI SEKSI PERTAMANAN

FUNGSIONAL OPERASIONAL

SUB SEKSI KEBERSIHAN SUB SEKSI PEMBIBITAN

JALAN DAN LINGKUNGAN DAN PENGHIJAUAN

SUB SEKSI PENGANGKUTAN SUB SEKSI PEMAKAMAN

DAN PEMANFAATAN DAN PEMELIHARAAN

SAMPAH TANAH

UPTD

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II

KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG SUMEDANG

Ketua

Ttd Ttd

Referensi

Dokumen terkait

Di ekosistem persawahan, jenis serangga predator dan laba-laba merupakan musuh alami yang paling berperan dalam menekan populasi hama padi (wereng coklat dan

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh variabel leverage, pertumbuhan perusahaan, dan free cash flow terhadap nilai perusahaan pada perusahaan barang konsumsi

below detection limit  (b.d) untuk seluruh area sehingga dapat disimpulkan bahwa kandungan Cd untuk air permukaan masih dalam kondisi baik, sedangkan pada sedimen sungai

Terlihat bahwa minyak sawit masih menduduki peringkat teratas dalam kapasitas produksi dan konsumsi di Indonesia, namun mempunyai persaingan yang kuat dengan

Dari data ekonomi sendiri, dirilis data inflasi Juni 2017 yang tumbuh sebesar 0.69% yang dimana meskipun diatas prediksi pemerintah akan tetapi untuk semester

Pada penelitian ini menjelaskan bahwa harga kakao internasional dalam jangka pendek tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap volume ekspor kakao

Penelitian terdiri dari beberapa tahap, yaitu modifikasi produk krim probiotik dengan penambahan probiotik Enterococcus faecium IS-27526 yang telah dimikroenkapsulasi