BAB 2
DESKRIPSI SINGKAT OBJEK PENELITIAN
2.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 2.1.1 Kabupaten Dairi
Berdasarkan kepada pengamatan yang dikutip dari berbagai dokumen resmi serta penjelasan dari pemuka masyarakat di daerah Kabupaten Dairi, pemerintahan di daerah ini telah ada sebelum tiba penjajahan Belanda di Dairi yaitu sekitar tahun 1852 s/d 1942. Kabupaten Dairi (Tanoh Pakpak) adalah sebuah Kabupaten Dairi berdasarkan dari pengamatan yang dikutip dari berbagai dokumen resmi serta penjelasan dari pemuka masyarakat di daerah Kabupaten Dairi, pemerintahan di daerah ini telah ada sebelum tiba penjajahan Belanda di Dairi yaitu sekitar tahun 1852-1942. Kabupaten Dairi terletak disebelah barat daya Provinsi Sumatera Utara dan merupakan pintu keluar-masuk dari/ke Provinsi Aceh dari sebelah Barat. Secara geografis Kabupaten Dairi berada pada koordinat 98 00’ – 98 30’ BT dan 2 15’ 00’’ 3 00’ 00’’ LU, berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Kabupaten Karo dan Kabupaten Aceh Tenggara Provinsi Aceh
Sebelah Selatan : Kabupaten Pakpak Bharat Sebelah Timur : Kabupaten Samosir Sebelah Barat : Provinsi Aceh
Kabupaten Dairi berada di Dataran Tinggi Bukit Barisan dengan ketinggian sekitar 400-1700 meter diatas permukaan laut (dpl) atau sekitar 200 meter diatas permukaan DanauToba, dengan karakter topografi yang spesifik dan bervariasi, memiliki curah (ceruk) yang cukup dalam dimana pada musim hujan berfungsi sebagai saluran drainase alami. Secara ekologis Kabupaten Dairi merupakan penyangga ekosistem Danau Toba melalui belasan sungai-sungainya. Letak Kabupaten Dairi yang strategis dengan jarak sekitar 153 km dari kota Medan dengan waktu tempuh sekitar empat jam membuat aksessibilitas keluar/masuk Kabupaten Dairi relatif tinggi baik dari/ke Kota Medan sebagai Primary City Provinsi Sumatera Utara maupun Secondary City lainnya, bahkan lintas Provinsi Aceh. Luas wilayah Kabupaten Dairi 192.780 Ha atau sekitar 2,69 % dari luas provinsi Sumatera Utara dengan Ibukota Kabupaten adalah Sidikalang.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah memberikan keleluasaan penggunaan potensi kepada daerah yang bersangkutan dan mengarahkan pada sistem pembangunan yang berakar dari daerah (bottom up).
2.1.1.1 Kependudukan
Jumlah penduduk Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2007 sebesar 12.834.371 jiwa tersebar di 28 Kabupaten/kota. Dari jumlah penduduk tersebut, sebesar 268.780 jiwa atau sekitar 2.09 % berada di Kabupaten Dairi. Selama periode 22 tahun, terhitung tahun 1985-2007, jumlah penduduk Kabupaten Dairi mengalami peningkatan sebesar 7158 jiwa. Penduduk terbanyak di Kabupaten
Dairi berada di Kecamatan Sidikalang yaitu sebesar 44.202 jiwa atau sekitar 16,45 % dari penduduk keseluruhan Kabupaten Dairi. Kepadatan penduduk Kabupaten Dairi sekitar 1 jiwa/Ha, tertinggi berada di Kecamatan Sidikalang sedangkan kepadatan terendah berada di Kecamatan Silahisabungan dan Kecamatan Tanah Pinem.
Kecenderungan pertumbuhan rata-rata penduduk Kabupaten Dairi selama periode tahun 1990-2007 relatif stabil, yaitu sekitar 1.04 % hanya saja pada tahun 2003 terjadi penurunan drastis sehubungan dengan pemekaran Kabupaten Dairi dengan Kabupaten Pakpak Bharat. Penduduk Kabupaten Dairi pada akhir Juni 2012 berjumlah 273.394 jiwa dengan rasio jenis kelamin (sex ratio) sebesar 99,69 %. Dari jumlah penduduk laki-laki dan perempuan dapat dihitung Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP). Pada pengambilan tahun dasar perhitungan laju pertumbuhan penduduk (LPP) adalah tahun 2010 dimana pada tahun tersebut dilakukan sensus penduduk. LPP Kabupaten Dairi tahun 2012 sebesar 0,59 %.
Jumlah penduduk menurut kelompok umur secara garis besar dibagi dalam tiga kelompok yaitu Kelompok Umur 0-14 tahun sebesar 107,406 jiwa atau sekitar 40 %; Kelompok Umur 15-64 tahun sebesar 150,387 jiwa atau sekitar 56 %; Kelompok Umur 65 tahun keatas sebesar 10,987 jiwa atau sekitar 4 %. Berdasarkan rata-rata tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat ketergantungan hidup usia non-produktif terhadap usia produktif di Kabupaten Dairi masih dalam kategori relatif rendah dimana total persentase usia produktif sebesar 56% sedangkan persentase usia non-produktif sekitar 44 %.
Kabupaten Dairi pada tahun 2007 mengadakan pemekaran terhadap desa/kelurahan. Pemekaran desa/kelurahan dan kecamatan yang pada prinsipnya bertujuan untuk mempercepat laju pembangunan sehingga beberapa desa/kelurahan di mekarkan. Jumlah desa/kelurahan di Kabupaten Dairi tahun 2012 sebanyak 169 desa dengan luas wilayah 1.927,80 Km². Bila ditinjau dari sudut kelompok umur, penduduk Kabupaten Dairi tergolong dalam penduduk muda, hal ini disebabkan oleh penduduk usia 0-14 tahun masih sebanyak 36,98 % dimana 19,01 % laki-laki dan 17,97 % perempuan. Persentase penduduk usia muda tesebut merupakan beban yang sangat berarti bagi penduduk usia produktif (15-64 tahun) yang berjumlah 159.580 jiwa (58,37 %).
2.1.1.2 Pendidikan
Salah satu sumber daya pembangunan adalah manusia, untuk dapat membentuk SDM yang handal diperlukan adanya peningkatan mutu pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam mendukung proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan disegala aspek bidang kehidupan masyarakat. Upaya peningkatan kecerdasan dan keterampilan penduduk melalui proses pendidikan sangat bergantung pada sarana dan prasarana pendidikan yang tersedia yaitu gedung sekolah dan kualitas guru/tenaga pengajar. Informasi berikut akan menyajikan pendidikan di Kabupaten Dairi mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai tingkat menengah atas.
Tabel 2.1.1
Jumlah Sekolah, Jumlah Murid dan Jumlah Guru Jenjang Pendidikan Jumlah Siswa (Jiwa) Jumlah Sekolah (Unit) Jumlah Guru (Jiwa) SD 45.965 269 2.710 SMP 19.437 62 1.283 SMA 15.586 38 999
Sumber:Dairi dalam Angka 2013
Pada jenjang pendidikan di Kabupaten Dairi, jenjang pendidikan SD adalah rasio tertinggi baik di dalam hal jumlah siswa, jumlah unit sekolah dan jumlah guru. Sedangkan pada jenjang pendidikan SMA merupakan rasio pendidikan di Kabupaten Dairi yang terendah. Hal ini menunjukkan bahwa presentasi jenjang pendidikan di Kabupaten Dairi mengalami penurunan pada setiap jenjang pendidikannya dan menunjukkan bahwa minat untuk mengenyam pendidikan di Kabupaten Dairi rendah30
30
Dairi Dalam Angka 2013. Badan Pusat Statistik Kabupaten Dairi.
Gambar 2.1 Peta Kabupaten Dairi
Sumber:
2.1.2 Kecamatan Sidikalang
Kecamatan Sidikalang terbentuk sejak 1 Oktober 1947 dan terdiri dari 11 desa/kelurahan, 41 lingkungan dan 34 dusun dengan luas kecamatan 70,67 km² atau 4,20% dari total luas kabupaten Daerah Tingkat II Dairi, yang memanjang dari arah Utara ke Tenggara yang sebagian besar arealnya terdiri dari pegunungan yang bergelombang dan hanya sebagian kecil yang datar/rata.
Luas kemiringan lahan Kecamatan Sidikalang adalah kemiringan 0-25. Ketinggian Kecamatan Sidikalang berkisar 700-1.100 m di atas permukaan laut dan ketinggian ibukota Kecamatan Sidikalang yang sekaligus ibukota Kabupaten
Dairi adalah 1.066 m diatas permukaan laut. Wilayah Kecamatan Sidikalang diapit empat kecamatan dengan perbatasan sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Siempat Nempu Sebelah Timur : Kecamatan Sitinjjo
Sebelah Selatan : Pakpak Bharat Sebelah Barat : Kecamatan Berampu
Kantor Kecamatan Dairi yang beralamat di Jalan Merdeka Nomor 2 (dua) Sidikalang Kabupaten Dairi, memiliki visi dan misi, yaitu
1. Visi (Dinas); “Masyarakat Kecamatan Sidikalang yang partisipatif untuk mewujudkan Kecamatan Sidikalang yang bersih, indah, aman, dan tertib dengan dukungan aparatur dalam memberikan pelayanan prima.”
2. Misi (Dinas);
a. Menjadikan Kecamatan Sidikalang menjadi Kecamatan percontohan,
b. Meningkatkan SDM Aparatur Kecamatan, Kelurahan dan Desa, c. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melaksanakan dan
kewajibannya,
d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelayanan pemerintahan.
Kantor Kecamatan Sidikalang dalam menjalankan tugas, pokok dan fungsinya di dalam menjalankan roda pemerintahan memiliki beberapa tugas
pokok kedinasan, yaitu melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatandi wilayah kecamatan serta melaksanakan tugas pemerintahan lainnya yang dilimpahkan olehBupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah di kecamatan, diantaranya adalah
1. Menetapkan program , rencana kegiatan dan anggaran Kecamatan; 2. Mengkordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas Sekretaris dan
Kepala Seksi;
3. Mengkordinasikan dan mengarahkan seluruh staf agar dapat melaksanakan tugas denganbaik;
4. Mengkoordinasikan peneyelengaraan kegiatan pemerintahan di Tingkat Kecamatan;
5. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
6. Mengkoordinasikan upaya penyelengaraan ketentraman dan ketertiban umum;
7. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang – undangan;
8. Mengkoordinasikan pemeliharan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
9. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan / atau kelurahan;
10. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya atau yangbelum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan;
11. Mengkoordinasikan penyusunan laporan penyelengaraan tugas – tugas di Kecamatan;
12. Memberikan petunjik kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis;
13. Menetapkan dan menerbitkan DP-3 untuk kelancaran dan disiplin kerja pegawai bawahan;
14. Mengkoordinasikan tugas pembinaan dengan instansi terkait di Kecamatan;
15. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;
16. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai dengan tugas danfungsinya.
Pada tingkat perkembangan desa menurut klasifikasi desa terdapat 11 Desa Swasembada, yaitu 11 Desa/Kelurahan semua sudah dapat dilalui kendaraan bermotor roda empat31.
31
Tabel 2.1.2
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Jumlah Dusun Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2012
No Desa/Kelurahan Luas (Km²) Jumlah Penduduk Jumlah Dusun
1 Sidiangkat 16,00 4,473 - 2 Batang Beruh 6,48 10,615 - 3 Bintang Hulu 6,50 2,000 - 4 Kalang Simbara 5,25 3,371 7 5 Bintang 8,75 1,982 5 6 Kalang 6,00 3,065 6 7 Kota Sidikalang 4,00 10,461 - 8 Belang Malum 4,39 2,184 5 9 Kuta Gambir 2,60 2,885 - 10 Huta Rakyat 4,45 6,337 6 11 Bintang Marsada 6,25 2,056 5
Sumber:Koordinator Statistik Kecamatan Sidikalang dalam kutipan Kecamatan Sidikalang dalam Angka
Struktur Organisasi Pemerintahan Kecamatan Sidikalang
2.1.4 Kelurahan Batang Beruh
Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia dibawah kecamatan. Di dalam konteks otonomi daerah di Indonesia, kelurahan merupakan wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten atau kota. Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Kelurahan merupakan unit pemerintahan terkecil setingkat dengan desa. Berbeda dengan desa, kelurahan memiliki hak mengatur wilayahnya lebih terbatas. Dalam pekembangannya sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan.
Berdasarkan Permendagri 31/2006 tentang pembentukan, penghapusan kelurahan dan Permendagri 28/2006 tentang perubahan status desa menjadi kelurahan, maka syarat-syarat pembentukan suatu kelurahan adalah:
1. Wilayah Jawa dan Bali paling sedikit 4.500 jiwa atau 900 KK, dengan luas paling sedikit 3 km²,
2. Wilayah Sumatera dan Sulawesi paling sedikit 2.000 jjiwa atau 400 KK, dengan luas paling sedikit 5 km², dan
3. Wilayah Kalimantan, NTB, NTT Maluku, Papua paling sedikit 900 jiwa atau 180 KK, dengan luas paling sedikit 7 km².
Adanya fasilitas yang dimiliki seperti kantor pemerintahan, memiliki jaringan perhubungan yang lancar, sarana komunikasi yang memadai, dan fasilitas umum yang memadai. Namun, apabila di kelurahan tersebut tidak memenuhi kondisi diatas dapat dihapuskan atau digabungkan dengan kelurahan yang lain, berdasarkan hasil penelitian dan pengkajian yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Sedangkan pemekaran kelurahan dapat dilakukan setelah mencapai paling sedikit lima tahun penyelenggaraan pemerintahan di kelurahan tersebut32
Kelurahan Batang Beruh dahulu adalah suatu desa namun sering bertambahnya jumlah penduduk di Batang Beruh dan diangkatnya status desa menjadi kelurahan oleh Presiden Soeharto pada 1 Januari 1981, desa berubah menjadi kelurahan. Kelurahan Batang Beruh termasuk kedalam 11 desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Sidikalang yang terletak di dalam Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Kelurahan Batang Beruh merupakan kelurahan yang memiliki
.
kepadatan penduduk tertinggi diantara 11 desa/kelurahan di Kecamatan Sidikalang.
a. Letak Wilayah Kelurahan Batang Beruh
Kelurahan Batang Beruh memiliki luas wilayah 648 ha/m². Wilayah Kelurahan Batang Beruh diapit empat desa/kelurahan dengan perbatasan sebagai berikut:
Sebelah Utara : Desa Kalang Simbara Sebelah Selatan : Desa Blang Malum Sebelah Timur : Kecamatan Sitinjo Sebelah Barat : Kelurahan Sidikalang b. Jumlah Penduduk
Kelurahan Batang Beruh merupakan kelurahan yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi diantara 11 desa/kelurahan di Kecamatan Sidikalang pada tahun 2013 dengan memiliki jumlah penduduk mencapai 10.615 jiwa dengan komposisi penduduk Laki-laki sebesar 4526 jiwa dan komposisi penduduk perempuan sebesar 4479 jiwa.
1. Jumlah penduduk Kelurahan Batang Beruh berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 2.1.3
Jumlah penduduk berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 2013
Jumlah Laki-laki (jiwa) 5.836 Jumlah Perempuan (jiwa) 4.779 Total (jiwa) 10.615 Sumber : Profil Kelurahan Tahun 2012
Berdasarkan tabel diatas jumlah penduduk di Kelurahan Batang Beruh yang memiliki penduduk 10.615 jiwa, komposisi jumlah penduduk laki-laki lebih tinggi dari komposisi jumlah penduduk perempuan.
2. Jumlah penduduk Kelurahan Batang Beruh berdasarkan Pekerjaan Tabel 2.1.4
Jumlah penduduk berdasarkan Pekerjaan
No Jenis Pekerjaan Laki-Laki Perempuan
1 Petani 600 orang 812 orang
2 Buruh Tani 175 orang 100 orang
3 Pegawai Negeri Sipil 662 orang 800 orang
4 TNI 50 orang 54 orang
Sumber: Format Laporan, Profil Kelurahan Batang Beruh Tahun 2012
Mayoritas penduduk di Kelurahan Batang Beruh memiliki empat mata pencaharian. Mata pencaharian yang dimiliki Kelurahan Batang Beruh masih didominasi oleh sektor pertanian yaitu sebanyak 1.412 orang dan juga
cara pengelolaan tanah masih bersifat tradisional sehingga hasilnya masih belum sesuai dengan yang diharapkan.
3. Jumlah Penduduk Kelurahan Batang Beruh Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 2.1.5
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan 1 Usia 3-6 tahun yang belum
masuk TK
500 orang 568 orang
2 Usia 3-6 tahun yang sedang TK/play group
400 orang 706 orang
3 Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah
745 orang 500 orang
4 SMP/Sederajat 1000 orang 800 orang
5 SMA/Sederajat 1001 orang 1380 orang
6 D1/D2/D3 675 orang 577 orang
7 S-1 66 orang 56 orang
8 S-2 10 orang -
Total - 4397 4587
Sumber: Format Laporan, Profil Kelurahan Batang Beruh Tahun 2012
Potensi Sumber Daya Manusia di Kelurahan Batang Beruh dalam bidang pendidikan sudah berkembang dengan sangat baik. Pendidikan di Kelurahan Batang Beruh adalah hal yang paling penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan di kelurahan dan menciptakan manusia atau sumber daya manusia yang bermutu dan berkualitas. Taraf
SMA/Sederajat adalah pendidikan di Kelurahan Batang Beruh yang paling tinggi jumlahnya, sedangkan taraf pendidikan S-2 adalah taraf pendidikan yang paling rendah.
4. Struktur Organisasi Pemerintahan Kelurahan Batang Beruh
Di dalam struktur pemerintahan di Kelurahan Batang Beruh memiliki 11 lingkungan yang masing-masingnya di pimpin oleh setiap kepala lingkungan. Pemerintahan Kelurahan Batang Beruh memiliki struktur organisasi sebagai berikut:
Sumber: Kantor Kelurahan Batang Beruh Lurah Terang Dewi S.Ujung, SSTP,
MPA
Kelompok Jabatan Fungsional
Seksi Pemerintahan Ketentraman &Ketertiban
Umum Maharensyah Manik
Seksi Pemberdayaan Masyarakat & Desa
Marisi H. R. Ujung
Seksi Perekonomian & Pembangunan
Susilawaty Munthe, SAP
Seksi Kesejahteraan Rakyat Rusdame Simanjuntak Kepling I B. Matahari Kepling II M. Bako Kepling III R. Sinamo Kepling IV I. Manik Kepling V J. Silaban Kepling VI E. Limbong Kepling VII H. Ujung Kepling VIII R. Berutu Kepling IX W. Limbong Kepling X J. Sijabat Kepling XI J. Sigalingging Sekretaris Lurah Ramli Berutu Kelompok Jabatan Fungsional
2.2 Profil Ermalina Purba sebagai Guru PNS
Guru sebagai tenaga pendidik diwajibkan untuk memberikan pengajaran bagi anak bangsa dan sebagai tenaga pendidik yang bertujuan untuk memajukan pendidikan tanpa memandang suku, agama dan ras. Guru yang memiliki status sebagai Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu bagian dari birokrasi pemerintah dibidang pendidikan yang memiliki status netral didalam pemerintahan, dilarang untuk ikut berpolitik, ikut serta di dalam partai politik dan sebagai tim sukses di dalam pemilihan umum maupun pemilihan kepala daerah atau tidak diperbolehkan untuk memihak kepada satu pihak, sebab tugas mereka adalah mengabdi kepada negara.Kedudukan gurupun diatur di dalam Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005, Bab 1 tentang ketentuan umum, pasal 1 ayat (1), hal ini menunjukkan bahwa guru PNS juga merupakan bagian dari birokrat di dalam pemerintahan. Menjadi seorang guru yang profesional merupakan cita-cita dari Ermalina Purba, yang akan menjadi narasumber di dalam penelitian ini.
Ermalina Purba adalah seorang guru PNS di Sidikalang yang telah mengabdikan dirinya selama 20 tahun di dunia pendidikan sebagai guru biologi di berbagai SMA di Kabupaten Dairi.Ermalina Purba adalah seorang anak perempuan kelahiran 30 Januari 1966 yang lahir di kota Medan, Sumatera Utara yang memiliki seorang saudara laki-laki bernama Drs. Alfonsus Purba dan merupakan anak kedua dari L. Purba dan A. br Lingga. Semasa kecilnya Ermalina menghabiskan waktunya di Jl Cucakrawa 2 nomor 480 Perumnas Mandala Medan bersama dengan kedua orangtuanya dan saudaranya Drs. Alfonsus Purba dalam
sebuah keluarga Katolik. Ermalina Purba pernah mengenyam pendidikan sekolah dasar sampai pada tingkat perguruan tinggi. Pada tingkat sekolah dasar (SD) Ermalina Purba bersekolah di SDN 38 Medan pada tahun 1976-1982, pada tingkat SMPErmalina Purba melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Pematang Siantar pada tahun 1982-1985 dan pada tingkat SMA Ermalina Purba bersekolah di SMA Negeri 8 Medan pada tahun 1985-1988. Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, Ermalina Purba kembali melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi Negeri Universitas Negeri Medan (Unimed) pada tahun 1989.
Adapun alasan beliau melanjutkan pendidikannya di Universitas Negeri Medan adalah karena beliau bercita-cita sebagai seorang guru dan kecintaannya dalam dunia pendidikan. Pada pendidikannya di Universitas Negeri Medan, Ermalina Purba mengambil jurusan pendidikan biologi. Selama masa kuliah, Ermalina Purba mengikuti sebuah organisasi yang ada kampusnya yaitu Organisasi Perkumpulan Muda/Mudi Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dan beliau adalah seorang anggota dari PMKRI di Universitas Negeri Medan dan Ermalina Purba adalah seorang yang sangat aktif di dalam melaksanakan kegiatan organisasi tersebut serta merupakan seorang aktivis di dalam organisasi PMKRI.Pada tahun 1992, Ermalina Purba menyelesaikan pendidikannya di Universitas Negeri Medan dan memperoleh gelar sebagai Sarjana Pendidikan (Spd).
Setelah menyelesaikan pendidikan S1 di Unimed, beliau memulai profesinya sebagai guru honorer di SMA Swasta St. Petrus Sidikalangpada tahun
1988-1989 pada bidang studi biologi.Ermalina Purba memiliki suami yang bernama Stefanus Surbakti dan memiliki empat orang anak yaitu; Nicodemus Surbakti, Amanda br. Surbakti, Paschalia br. Surbakti dan Peter Surbakti. Adapun status pekerjaan suami dariErmalina Purba adalah seorang wiraswasta dan memiliki rumah yang berada di Jalan F.L Tobing No. 74 Sidikalang, Kelurahan Batang Beruh. Suami dari Ermalina Purba yang berstatus sebagai wiraswasta yang tidak memiliki ikatan dengan pemerintahan daerah, menjadi Tim Sukses pada salah satu calon/kandidiat Bupati Dairi dengan nomor urut 4 (empat) Luhut Matondang-Maradu Gading Lingga.
Di tahun 1989, beliau meninggalkan SMA Swasta St. Petrus Sidikalangdan mendapat status sebagai Pegawai Negeri Sipil, sehingga Ermalina Purba mengajar di SMA Negeri Huta Padang Sipirok, Tapanuli Selatan pada tahun 1989-1990. Tahun 1990-2013, Ermalina Purba dipindahkan oleh BKD Dairi menjadi ke SMA Negeri 1 Sidikalang dan pada 14 Agustus 2013 dimutasi oleh BKD Dairi ke SMA Negeri 1 Silalahi, Dairi. Selama 25 tahun pengabdian Ermalina Purba di dunia pendidikan, Ermalina Purba telah mendapat penghargaan dari Presiden SBY yaitu Piagam Tanda Kehormatan Presiden RI Satyalencana Karya Satya 20 Tahun. Jarak antara tempat tempat tinggal dengan tempat mutasi yaitu SMAN 1 Silalahi, Dairi.