• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pertumbuhan rasio-rasio keuangan, laba bersih terhadap prediksi pertumbuhan laba usaha yang akan datang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

Metode penelitian ini adalah kuantitatif, yang menggambarkan karakteristik dari data-data yang berupa angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan tahun perusahaan melalui pengujian terhadap teori-teori yang relevan dan juga dengan pengujian prosedur statistik. Metode deskriptif kuantitatif dapat menjelaskan secara sistematik, faktual dan akurat melalui data-data keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan tahunan perusahaan mengenai pertumbuhan rasio-rasio keuangan, pertumbuhan laba perusahaan-perusahaan yang akan dijadikan sampel, sehingga dengan metode ini dapat membantu untuk memprediksi pertumbuhan laba usaha yang tepat pada perusahaan-perusahaan sampel tersebut.

Selanjutnya untuk analisis data akan digunakan metode analisis regresi berdanda yang berguna untuk melihat pengaruh rasio-rasio keuangan, pertumbuhan laba bersih terhadap prediksi pertumbuhan laba usaha perusahaan untuk periode 1 tahun mendatang pada tingkat individual dan Metode Analysis of Moment Structures (AMOS) yang berguna untuk menguji pengaruh pertumbuhan rasio-rasio keuangan, pertumbuhan laba bersih terhadap prediksi pertumbuhan laba usaha untuk periode 1 tahun mendatang pada tingkat construct.

(2)

Dalam penelitian ini menggunakan 2 jenis variabel, yaitu variabel bebas (Independet Variabel) dan variabel terikat (Dependent Variabel). Untuk variabel bebas dalam penelitian ini adalah prediksi pertumbuhan laba 1 tahun kedepan, dimana berupa perusahaan-perusahaan manufaktur. Pengukuran variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu menggunakan skala ratio.

B. Variabel dan Pengukurannya

Berdasarkan perumusan masalah penelitian, maka akan diuraikan definisi variabel sebagai berikut :

1. Variabel bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas adalah variabel yang nilainya tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam hal ini, yang akan dikaji adalah pertumbuhan rasio keuangan yang berpengaruh terhadap prediksi pertumbuhan laba usaha perusahaan yang dijadikan sampel.

a. Pertumbuhan rasio keuangan

Rasio-rasio keuangan yang akan dibahas dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi 5 yaitu:

1) Rasio kemampulabaan (profitabilitas) 2) Rasio likuiditas

3) Rasio solvabilitas 4) Rasio aktivitas

(3)

Masing-masing rasio memiliki alat ukur yang dijadikan dasar perhitungan untuk menganalisis rasio-rasio keuangan. Alat ukur tersebut dijelaskan didalam tabel berikut:

Tabel 3.1

Alat Ukur Rasio-rasio Keuangan

Kelompok Rasio Rasio

1. Rasio Kemampulabaan (Profitabilitas)

• Rasio laba kotor atas penjualan (Prof 1)

• Rasio laba bersih atas penjualan (Prof 2)

• Rasio laba kotor atas aktiva (Prof 3) • Rasio laba bersih atas laba aktiva

(Prof 4)

2. Rasio Likuiditas • Rasio Kas ( Lig 1 ) • Rasio Cair ( Lig 2 ) • Rasio Lancar ( Lig 3 )

3. Rasio Solvabilitas • Rasio kewajiban atas total aktiva (Solv 1)

• Rasio kewajiban atas total ekuitas (Solv 2)

• Rasio kewajiban jangka panjang (Solv 3)

(4)

4. Rasio Aktivitas • Rasio perputaran persediaan (Act1) • Rasio periode persediaan (Act 2) • Rasio perputaran piutang (Act3) • Rasio periode pengumpulan

piutang (Act4)

• Rasio perputaran aktiva (Act 5) 5. Rasio Efisiensi dan Efektivitas • Rasio beban pokok penjualan atas

penjualan (Eff 1)

• Rasio beban pokok penjualan dan beban usaha atas penjualan (Eff 2) • Rasio beban penjualan atas

penjualan (Eff 3)

• Rasio beban administrasi atas penjualan (Eff 4)

Dimana pertumbuhan rasio-rasio keuangan dihitung dengan cara : Pertumbuhan Rasio Keuangan = ( Rasiot – Rasiot-1 ) / Rasio t-1

2. Variabel terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh nilai lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prediksi pertumbuhan laba usaha perusahaan-perusahaan yang dijasikan sampel. Laba usaha adalah kelebihan pendapatan hasil operasi atas harga pokok penjualan (cost of goods sold)

(5)

ditambah beban-beban operasi (Operating expenses) dalam suatu periode tertentu.

Untuk pertumbuhan laba usaha dihitung dengan cara sebagai berikut : Pertumbuhan laba usaha = (Laba usahat – Laba usahat-1) / Laba usahat-1

C. Prosedur Pengumpulan Data

Populasi yang akan menjadi objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang telah terdaftar di BEJ. Populasi penelitian ini akan dibatasi pada perusahaan-perusahaan sektor manufaktur.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Selama periode tahun 2005 – sampai dengan 2009. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik random sampling yaitu dicari secara acak tanpa menggunakan kriteria-kriteria tertentu.

D. Metode Analisis Data

Data – data yang telah dikumpulkan untuk tujuan penelitian ini kemudian dianalisis dengan tahap-tahap sebagai berikut :

1. Melakukan perhitungan rasio-rasio keuangan yang diperlukan sebagai variabel penelitian selama 4 tahun (2005 dan 2009) sebagai berikut :

a. Rasio Kemampulabaan (Profitabilitas)

1) Rasio laba kotor atas penjualan = laba kotor/penjualan 2) Rasio laba bersih atas penjualan = laba bersih/penjualan

(6)

3) Rasio laba kotor atas total aktiva = laba kotor/total aktiva 4) Rasio laba bersih atas total aktiva = laba bersih/total aktiva

b. Rasio Likuiditas

1) Net working capital ratio = Current Asset-Current Liabilities 2) Current ratio = Current Asset / Current Liabilities

3) Quick ratio = Current Asset-Inventories / Current Liabilities

c. Rasio Solvabilitas

1) Debt to Asset Ratio = (Total Liabilities / Total Asset) x 100% 2) Debt to Equity Ratio = (Total Liabilities / Total Equity) x 100% 3) Rasio kewajiban jangka panjang atas kapitalisasi =

(Kewajiban tak lancar / ( ekuitas + kewajiban tak lancar ) x 100%

d. Rasio Aktivitas

1) Rasio perputaran persediaan = Beban pokok penjualan / persediaan 2) Rasio periode persediaan = (persediaan / beban pokok penjualan) x 360 hari 3) Rasio perputaran piutang = penjualan bersih / piutang rata-rata

4) Rasio periode pengumpulan piutang = (piutang rata-rata / penjualan bersih) x 360 hari

5) Rasio perputaran aktiva = penjualan bersih / total aktiva

e. Rasio Efisiensi dan Efektifitas

1) Rasio beban pokok penjualan atas penjualan = (beban pokok penjualan / penjualan bersih) x 100%

(7)

2) Rasio beban pokok penjualan dan beban usaha atas penjualan = (beban pokok penjualan + beban usaha) / penjualan bersih x 100%

3) Rasio beban penjualan atas penjualan = (beban penjualan / penjualan bersih) x 100%

4) Rasio beban administrasi atas penjualan = (beban administrasi / penjualan bersih) x 100%

Setelah perhitungan rasio-rasio keuangan dilakukan, kemudian melakukan perhitungan terhadap variabel-variabel yang diteliti, yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.2

Perhitungan Variabel Yang Diteliti

Variabel Perhitungan

Variabel Terikat

Prediksi pertumbuhan laba usaha mendatang

( Laba usahat – Labat-1 ) / Laba usahat-1

Variabel Bebas

Pertumbuhan rasio-rasio keuangan (Likuiditas rasio,solvabilitas rasio,aktivitas rasio,efektifitas dan efisiensi rasio)

( Rasiot – rasiot-1 ) / Rasiot-1

2. Setelah melakukan perhitungan variabel-variabel yang diteliti dari tiap-tiap perusahaan, sampel terlebih dhaulu dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data terdistibusi normal kemudian dilakuakn uji statistik untuk

(8)

mengetahui apakah terdapat penyimpanan asumsi model klasik yaitu dengan menguji multikolinearitas, heterokedastisitas, dan autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk melihat apakah variabel dependen dan variabel independen kedua-duanya berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan melihat normal probabilita plot. Pada prinsipna normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumber diagonal dari grafik normal. Uji normalitas dilakukan dengan analisa grafik,dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya,maka model regresi memenuhi asumsi normalitasnya.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonalnya,maka model tidak memenuhi asumsi normalitas

Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal

Ho : Data berasal dari populasi normal Ha : Data berasal dari populasi tidak normal b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah untuk mengetahui hubungan yang bermakna (korelasi) antara setiap variabel independen dalam suatu model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi di antara variabel independen. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance,Variabel Inflation Factor(VIF) ataupun keduanya.

(9)

Langkah –langkah pengujian multikolinearitas: Ho : Tidak ada multikolinearitas

Ha : Ada multikolinearitas Dasar pengambilan keputusan :

Jika VIF > 10, maka Ho ditolak (ada multikolinearitas)

Jika VIF < 10, maka Ho gagal ditolak (tidak ada multikolinearitas)

Semakin tinggi nilai VIF mengindikasikan semakin tingginya multikolinearitas adalah sebagai variabel dependen.

Standar nilai VIF adalah 10. c. Uji Heterokedasitas

Menurut Cornelious Trihendaradi dalam biku Analisis Data Statistik “step by step 13”, heterokedasitas menunjukkan bahwa varians dari setiap kesalahan (error) bersifat heterogen yang berarti melanggar asumsi klasik yang mensyaratkan bahwa varians dari kesalahan (error) harus bersifat homogen. Langkah-langkah pengujian Hetekedasitas:

Ho : Tidak ada Hetekedasitas Ha : Ada Hetekedasitas Dasar pengambilan keputusan :

Jika signifikan < 0,05 , maka terjadi hetekedasitas

Jika signifikan > 0,05, maka tidak terjadi hetekedasitas d. Uji Autokorelasi

Menurut Conelius Trihrndradi dalam buku Analisis Data Statistik “step by step 13”, autokorelasi menunjukkan bahwa korelasi antara kesalahan (error)

(10)

dengan kesalahan (error) periode sebelumnya dimana pada asumsi klasik hal ini tidak boleh terjadi.

Autokorelasi sering muncul pada penelitian yang bersifat time series karena gangguan pada secara individu atau kelompok cenderung mempengaruhi gangguan pada individu atau kelompok yang sama pada periode berikutnya sedangkan pada cross section masalah autokorelasi jarang terjadi karena gangguan dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin-Watson (DW gets) Langkah-langkah pengujian autokorelasi :

Ho : tidak ada autokorelaso Ha: ada autokorelasi

Dasar pengambilan keputusan :

Jika signifikan < 0,05 , maka terjadi autokorelasi Jika signifikan > 0,05 , maka tidak terjadi autokorelasi

3. Uji statistik kemudian dilanjutkan dengan melakukan uji regresi berdanda berdasarkan pada analisis terhadap hubungan antara dua atau lebih variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat yang dapat digambarkan pada suatu bentuk hubungan fungsional sebagai berikut :

Y = f (X1, X2, ……, Xn)

Dimana :

Y = Variabel terikat yaitu prediksi pertumbuhan laba usaha. X1, X2, ……, Xn = Variabel bebas yang merupakan pertumbuhan rasio-rasio

(11)

Dalam analisis regresi berganda, hubungan variabel terikat dan variabel bebas memiliki hubungan sebab akibat. Oleh karena itu, diperoleh persamaan sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + …. + b, X, + 𝜺𝜺

Dimana :

Y = Nilai prediksi pertumbuhan laba usaha

a = Konstanta

X1, X2, ……, Xn = Nilai variabel bebas yaitu pertumbuhan rasio-rasio keuangan, pertumbuhan laba bersih, dan pertumbuhan ukuran perusahaan. b1, b2, …., bn = Slope yang berhubungan dengan variabel X1, X2, ……, Xn

𝜀𝜀 = Error

Analisis regresi berganda dilakukan melalui dua tahap yang terdiri dari :

a. Uji parsial (uji t), dilakukan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Pada uji persial, Ho dan Ha ditentukan sebagai berikut :

Ho : Variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

Ha : Variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

Kriteria penerimaan dan penolakan Ho adalah sebagai berikut :

Jika 𝜌𝜌 - value > 0,05  Ho diterima artinya variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

(12)

Jika 𝜌𝜌 - value > 0,05  Ho ditolak artinya variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

b. Uji serentak (uji F), dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara keseluruhan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Pada uji serentak, Ho dan Ha ditentukan sebagai berikut :

Ho : Variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

Ha : Variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

Kriteria penerimaan dan penolakan Ho adalah sebagai berikut :

Jika sig F statistik > 0,05  Ho diterima artinya variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

Jika sig F statistik > 0,05  Ho ditolak artinya variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

Selanjutnya untuk melihat kemampuan prediksi dapat diketahui melalui koefisien determinasi (adjusted R2). Dengan koefisien determinasi ini maka dapat diketahui seberapa besar variabel bebas mampu menjelaskan variasi dan variabel terikat.

4. Setelah melakukan uji statistik dengan analisis regresi berganda, kemudian variabel-variabel yang telah dihitung uji dengan Analysis of Moment Structures (AMOS). Untuk variabel pertumbuhan rasio-rasio keuangan tersebut dihitung

(13)

pertumbuhan rasio keuangan kemampulabaan, pertumbuhan rasio keuangan likuiditas, pertumbuhan rasio keuangan aktivitas, pertumbuhan rasio keuangan efisiensi dan efektivitas serta pertumbuhan rasio-rasio keuangan, pertumbuhan laba bersih, dan pertumbuhan ukuran perusahaan pada tingkat construct dilihat melalui critical ratio. Penentuan Ho dan Ha adalah sebagai berikut :

Ho : Variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

Ha : Variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

Kriteria penerimaan dan penolakan Ho adalah sebagai berikut :

Jika 𝜌𝜌 - value > 0,1  Ho diterima artinya variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

Jika 𝜌𝜌 - value > 0,1  Ho ditolak artinya variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

5. Setelah melakukan analisis dan pengujian terhadap hipotesis dengan regresi berganda dan Analysis of Moment Structures (AMOS), kemudian dilakukan pembahasan secara menyeluruh mengenai hasil analisis dan pengujian hipotesis yang telah didapat.

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat yang diberikan oleh-Nya sehingga penelitian dan penulisan tugas akhir yang berjudul

Pada halaman ini user yang belum memiliki account dan disarankan user harus mengisi nama, email, alamat, tanggal lahir, jenis kelamin, username, password dan

Peran serta masyarakat merupakan hal yang sangat penting dalam penyusunan perencanaan pembangunan. Hal ini sesuai dengan kebijakan Pemerintah Kota Solok untuk selalu

Berdasarkan hasil penelitian Machali (2014) dengan judul “Dimensi Kecerdasan Majemuk dalam Kurikulum 2013” memberikan kesimpulan dalam penelitiannya bahwa Kurikulum

Sistematika yang pertama, pendidikan sebagai gejala, dapat dianalisis dari proses atau situasi pendidikan, yaitu adanya komponen-komponen pendidikan yang secara

Dapensi Trio Usaha Cabang Surabaya dengan pekerja outsourcing menggunakan perjanjian kerja waktu tertentu ( PKWT ) yang sebagian besar di dalam perjanjian tersebut

For every JavaFX Beans property you want to define in an object, you introduce a private field in the class that is of the appropriate JavaFX properties and bindings

Begitu pula dengan wacana (16) yang turut menggunakan klitik –nya pada kata bergaris bawah dalam kutipan, Obed de su haus deng lapar. Tanpa permisi deng mamanya yang baru