• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. (FSH) dan penurunan sirkulasi inhibin terjadi secara bersamaan. Akhir periode

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. (FSH) dan penurunan sirkulasi inhibin terjadi secara bersamaan. Akhir periode"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Menopause adalah keadaan permanen berhentinya siklus menstruasi (cyclicyty menstrual) pada wanita. Reproduksi wanita mengalami penuaan atau penurunan fungsi. Dasar penuaan reproduksi wanita adalah terjadi penipisan

folikelovarium, terjadi 10 tahun sebelum menopause follicle stimulating hormone (FSH) dan penurunan sirkulasi inhibin terjadi secara bersamaan. Akhir periode menstruasi atau final menstrual period (FMP) ditandai oleh ketidakstabilan hormon yang mengakibatkan menstruasi tidak teratur (Boutati, 2013).

Siklus menstruasi dikontrol oleh dua hormon yang diproduksi di kelenjar hipofisis yang ada di otak (FSH dan LH) dan dua hormon yang dihasilkan ovarium (estrogen dan progesteron). Saat menjelang menopause, FSH dan LH terus diproduksi oleh kelenjar hipofisis secara normal. Kondisi ovarium yang semakin tua maka respon FSH dan LH yang diproduksi semakin berkurang. Perubahan dan gejala bertahap yang terjadi selama beberapa tahun sebelum dan sesudah masa menstruasi terakhir. Istilah yang lebih akurat untuk masa transisi dari kehidupan yang tidak reproduktif adalah fase klimakterik. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa,sebelum wanita berusia 50 tahun menopause tidak akan terjadi. Waktu yang diperlukan untuk mengetahui adanya menopause harus menunggu 2 tahun setelah menstruasi terakhir (Fox-Spencer, 2007).

Penelitian yang dilakukan Agoestina pada tahun 1982 di Bandung didapatkan hasil 50% wanita Indonesia mengalami kejadian menopause pada

(2)

usia 48 tahun (Wiknjosastro, 2009). Berdasarkan data WHO (2010) jumlah wanita menopause di Asia pada tahun 2025 akan mencapai 373 juta jiwa (Depkes, 2005). Hasil Sensus Penduduk tahun 2010, Indonesia termasuk ke dalam lima besar negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di dunia yakni 18,1 juta jiwa atau 9,6% dari jumlah penduduk. Berdasarkan proyeksi Bappenas, jumlah penduduk lansia 60 tahun atau lebih diperkirakan akan meningkat dari 18,1 juta (2010) menjadi 29,1 juta (2020) dan 36 juta (2025)(Depkes, 2012). Data dan Informasi profil kesehatan Indonesia pada tahun 2014, dari total 38,5 juta penduduk Jawa Timur 2,8 juta merupakan penduduk dengan usia produktif, dan 1,6 juta adalah perempuan(Depkes, 2014). Penelitian yang dilakukan Nurdono (dalam Tulung 2014) pada tahun 2013 di Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, dengan judul Gambaran sikap ibu terhadap masa premenopause pada ibu-ibu didapatkan hasil untuk kelompok sikap terhadap masa premenopause bersikap positif, sedangkan untuk kelompok sikap terhadap menopause, ibu-ibu Desa Gonggang Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan dominan bersikap negatif terhadap menopause.

Gejala menopause yang sering terjadi adalah Hot Flashes, berkeringat, perubahan suasana hati(mood), vagina menjadi kering atau arthropi, nyeri, ketidak nyamanan dalam berhubungan seksual, serta Abnormal Bleeding.

Masalah fisik yang membuat tidak nyaman diantaranya masalah di vagina dan ketidak nyamanan dalam berhubungan seksual (Cutler, 2009). Jangka panjang dari penyakit menopause ini adalah osteoporosis (tulang keropos), penyakit jantung coroner (PJK), stroke, kanker usus, dan pikun (Hendarto, 2007).

(3)

Beberapa cara untuk mencegah terjadinya menopause dini diantaranya melakukan check-up berkala dan mempetahankan pola hidup sehat, melakukan aktivitas fisik, olah raga, pemilihan diet yang baik dan serat akan membantu kesehatan secara umum. Hindari rokok dan alkohol, serta bahan makanan yang mengandung pengawet (Purwaka, 2015).

Terdapat beberapa perbedaan dari segi pengetahuan, persepsi dan perilaku di lingkup masyarakat perkotaan dan pedesaan terhadap masalah

menopause. Masyarakat kota menanggapi menopause dengan keadaan biasa. Pengetahuan dan pendidikan yang lebih tinggi, persepsi yang positif karena mengerti bahwa fase menopause adalah siklus yang akan terjadi, serta perilaku yang siap dalam menghadapi menopause. Kesediaan fasilitas yang memadai di perkotaan menjadi faktor pendukung. Berbeda dengan masyarakat di pedesaan seperti di desa Klagen. Umumnya ibu-ibu menganggap masalah ini tabu. Hal ini dikarenakan sebagian besar pekerjaan ibu-ibu di desa klagen adalah ibu rumah tangga dan petani, dimana penghasilannya banyak menggantungkan dari suami.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti dibantu petugas kesehatan di Desa Klagen pada April 2015, mengatakan bahwa anggapan masyarakat Desa Klagen tentang menopause adalah masa menuju tua. Ketika anaknya sudah besar, ibu merasa kurang atau bahkan tidak dibutuhkan lagi oleh anaknya. Daya tarik terhadap suami, menjadi masalah pribadi yang dirasa kurang nyaman oleh ibu di desa Klagen, disebabkan ibu merasa tidak subur lagi. Hasil survei dari beberapa ibu tentang menopause dimana persepsi terhadap menopause cenderung kearah negatif. Berbeda dengan masyarakat

(4)

perkotaan yang mana merespon dengan positif. Begitu juga dengan perilaku ibu di Desa Klagen dalam menghadapi gejala menopause. Ekspresi wajah lesu ketika mengetahui dia tidak subur lagi akibat fase menopause. Perilaku tidak langsung memeriksakan ke dokter atau bidan setempat setelah mengetahui dirinya menopause, menjadi penghambat bagi kesehatan ibu.

Berdasarkan hasil tersebut, penelitian ini memiliki manfaat yang besar untuk masyarakat di Desa Klagen dalam memahami gejala menopause. Pengetahuan serta pemahaman tentang menopause di Desa Klagen sudah cukup baik walaupun dengan sebutan yang berbeda tentang menopause. Namun untuk persepsi masih harus diteliti karena persepsi yang baik akan dapat membuat perilaku ibu menghadapi gejala menopause menjadi baik, begitupun sebaliknya. Sehingga berdasarkan dari hasil tersebut peneliti ingin meneliti persepsi ibu terhadap perilakunya dalam menghadapai gejala

menopause di desa Klagen.

1. 2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yang merupakan fokus dalam penelitian ini, yaitu adakah hubungan persepsi dengan perilaku ibu terhadap gejala menopause di Desa Klagen, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan.

(5)

1. 3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi dengan perilaku ibu dengan gejala menopause di Desa Klagen, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan.

1.3.2. Tujuan Khusus

1) Mengidentifikasi persepsi ibu dalam menghadapi gejala menopause

2) Mengidentifikasi perilaku ibu dalam menghadapi gejala menopause

3) Menganalisis hubungan persepsi dengan perilaku ibu dalam

menghadapi gejala menopause.

1. 4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut : a. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan serta wawasan peneliti tentang gejala menopause

dan dapat memberikan solusi tentang menghadapi gejala-gejala menopause. b. Bagi tempat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan / data untuk meningkatkan pengetahuan, persepsi serta perilaku ibu dalam menghadapi gejala menopause.

c. Bagi masyarakat di tempat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang gejala menopause serta berbagi pengalaman dengan ibu yang lain dalam menghadapi gejala menopause.

(6)

d. Bagi Ilmu Keperawatan

Sebagai referensi untuk intervensi keperawatan khususnya, dalam lingkup keperawatan maternitas dalam mempersiapkan ibu menghadapi gejala menopause.

1. 5. Keaslian Penelitian

Penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini adalah :

1. Putikah, Titik, (2010). Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku dengan Kecemasan wanita menopause (Studi Kasus di Desa Kawu Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi), Program Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, 2010 Latar belakang penelitian ini adalah banyaknya wanita menopause mengalami kecemasan karena kurangnya pengetahuan dan sikap, perilakunya kurang baik. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku wanita menopause dengan kecemasan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian bersifat kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif korelasional. Populasi dalam penelitian sebanyak 60 orang dan seluruh populasi diambil semua sebagai sampel. Hasil penelitian membuktikan pengetahuan berhubungan signifikan dengan kecemasan wanita menopause dengan tingkat signikansi 0,000, Sikap berhubungan signifikan dengan Kecemasan wanita menopause dengan signikansi 0,000, Perilaku berhubungan signifikan dengan kecemasan dengan tingkat signifikansi 0,000. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku secara bersama-sama berhubungan signifikan dengan kecemasan wanita menopause dengan tingkat signikansi 0,000 ( F hitung > Ftabelyaitu 35,38 > 2,76 ). Perbedaan dengan penelitian

(7)

saya adalah pada variabelnya dependennya. Penelitian yang saya lakukan menggunakan 2 variebel independen ( Persepsi dengan perilaku ibu), sedangkan pada penelitian di atas menggunakan lebih dari 2 variabel Independen

(pengetahuan, sikap dan perilaku).

2. Ilmi, Nuril, (2012). Hubungan Persepsi Menopause Dengan Kecemasan Menopause Di Desa Sambibulu Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Menopause adalah masa ketika perempuan berhenti berevolusi dan berhenti haid secara permanen tidak mampu lagi untuk hamil lagi, biasanya dianggap sudah muncul satu tahun setelah masa haid yang terakhir. Dari hasil data awal yang diambil di desa Sambibulu Kecamatan Taman Sidoarjo didapatkan masih banyak ibu menopause yang mengalami kecemasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi menopause dengan kecemasan ibu menopause. Desain penelitian menggunakan survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasinya adalah semua ibu menopause di desa Sambibulu Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo,dengan besar sampel 94 dari 122 populasi yang diambil secara simple random sampling dengan teknik lotre. Pengumpulan data dan alat ukur yang digunakan adalah kuesioner, kemudian data disajikan dalam bentuk tabulasi frekuensi dan tabulasi silang. Untuk mengetahui hubungan antar variabel dilakukan uji Chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu menopause mempunyai persepsi positif tidak mengalami kecemasan sebanyak 34 orang (61,82%). Kemudian diuji statistik menggunakan Chi Square, dengan X2 hitung > X2 tabel (8,33 > 3,84), sehingga Ho Ditolak. Perbedaan dengan penelitian saya adalah pada variabel dependennya. Dimana

(8)

pada penelitian diatas meneliti tentang kecemasan, sedangkan pada penelitian yang akan saya lakukan meneliti tentang perilaku.

3. Ulfiyah, Hamidatul, (2013). Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku wanita menopause dalam upaya pencegahan penyakit gout di Kelurahan Pisangan. Gout diartikan sebagai suatu penyakit dimana terkadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangan yang menurun, atau akibat asupan makanan kaya purin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku wanita menopause dalam upaya pencegahan penyakit gout di Kelurahan Pisangan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling pada wanita menopause di RW 06 dan 08 Kelurahan Pisangan dengan usia dibawah 70 tahun sebanyak 76 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden mempunyai tingkat pengetahuan baik 88,2% dan mempunyai perilaku penceegahan penyakit gout yang baik sebesar 51,3%. Hasil uji statistik menggunakan uji

Spearman rank dengan α=0,05. Diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku wanita menopause dalam upaya pencegahan penyakit goutdi Kelurahan Pisangan (p value=0,256 dengan nilai r=0,132. Perbedaan dari penelitian diatas addalah meneliti tentang pengetahuan terhadap suatu penyakit yang terjadi pada wanita menopause.

4. Swanny, Aggrey, (2013). Hubungan Pola Hidup dan Usia Ibu Saat Kehamilan Pertama dengan Terjadinya Menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Polonia Medan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain

(9)

penelitian deksriptif korelatif dan menggunakan pendekatan retrospektif. Pengambilan sampel menggunakan teknik accindental sampling dengan jumlah sebanyak sampel 71 orang. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan analisa bivariat dengan uji Spearman. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pola makan dan usia menopause (p= 0,002). Hasil penelitian juga menunjukkan hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik/olahraga (p= 0,048) serta terdapat juga hubungan yang bermakna antara perilaku merokok dengan usia menopaause (p= 0,001). Semua hubungan antara variabel pola makan, aktivitas fisik, dan merokok memiliki arah korelasi yang searah dan kekuatan korelasi yang lemah dengan usia menopause ibu. Tetapi, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia saat kehamilan pertama dengan usia menopause responden (p= 0,547). Perbedaan dengan penelitian saya adalah pada variabelnya. Penelitian yang dilakukan Swanny ingin mengetahui pola hidup dan usia ibu ketika kehamilan dengan terjadinya menopause.

5.

Kurnia, Suci, (2015). Persepsi Wanita Usia Produktif Tentang Manfaat Berolahraga Terhadap Menopause di Kelurahan Lubuk Basung Kabupaten Agam. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita yang berusia diantara 30-45 tahun yang berdomisili di Kelurahan Lubuk Basung Kabupaten Agam yang berjumlah 1.753 orang. Pengambillan sampel dilakukan dengan teknik random sampling yang dilakukan secara acak dan diperoleh 175 orang responden. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket penelitian dan dianalisis secara deskriptif, dengan menggunakan rumus persentase. Hasil Analisi data menunjukkan bahwa : Persepsi wanita usia produktif tentang manfaat

(10)

berolahraga terhadap menopause di Kelurahan Lubuk Basung Kabupaaten Agam masuk dalam kategori baik, telah di dapatkan hasil analisis rata-rata dari persentase keseluruhan indikator yaitu 66,17%. Saran yang dapat penulis berikan dalam penelitian ini antara lain : 1) diharapkan kepada wanita usia produktif agar mempersiapkan diri untuk menghadapi menopause. 2) diharapkan kepada wanita usia produktif untuk membiasakan diri berolahraga karena olahraga selain bermanfaat untuk kesehatan tubuh, olahraga juga bermanfaat untuk memperpanjang masa kesuburan dan menunda datangnya menopause. Perbedaan pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui manfaat olahraga terhadap menopause.

Referensi

Dokumen terkait

Kajian suhu pengeringan, konsentrasi dekstrin dan lama penyimpanan bahan baku pasta.. Factor Affecting Retention in Spray Drying

Dengan adanya sistem informasi berbasis web ini, diharapkan tentunya akan lebih mempermudah pengolahan data di Kelurahan Alang-Alang Lebar termasuk di dalamnya pencarian

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT karena atas ridho-Nya, penulis bisa menyelesaikan skripsi dengan judul “ MITOS DAN KOMUNIKASI (Studi Tentang Mitos Pernikahan dan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL DIGITAL INTERAKTIF METODE PROBLEM BASED LEARNING GUNA MEMBERDAYAKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DAN

- Apabila Tenaga Ahli DPR RI/Staf Administrasi Anggota pindah/ganti anggota, data-data yang bersangkutan dapat menggunakan data yang sudah ditransfer menjadi

Total PPA yang wajib dibentuk atas aset produktif Persentase kredit kepada UMKM terhadap total kredit Persentase kredit kepada Usaha Mikro Kecil (UMK) terhadap total

Prioritas pertama adalah penyempurnaan sistem dan disiplin kerja yang ada saat ini untuk mengatasi persoalan yang terkait dengan keterlambatan penerbitan. SOP yang sudah ada

Komisi Pemenuhan Pelayanan dan Pemerataan Penempatan Spesialis dan Subspesialis/ Committee on Fulfillment of.. Service & Equity plocement Delfi