• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN Definisi Operasional dan Pengukuran variabel. variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN Definisi Operasional dan Pengukuran variabel. variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasi"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

59

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran variabel

Definisi operasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasi kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut (Nasir, 1999: 152). Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan sehubungan dengan hipotesis dan permasalahan adalah :

a. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan diukur dengan Price Book Value (PBV). Price Book

Value (PBV) mengkaitkan harga saham dengan nilai buku saham per

saham. Rasio price book value ini mengindikasikan tetang pendapat investor terhadap prospek perusahan di masa depan.

Price Book Value (PBV) dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Wild, 2005: 43) :

Harga Pasar Per Lembar Saham PBV =

Nilai Buku Per Lembar Saham

(2)

b. Variabel Bebas (X), terdiri dari:

1. Kebijakan Leverage (X1) adalah suatu tindakan yang diambil dalam menentukan sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai suatu investasi yang sudah dianggap layak. Dalam penelitian ini, rasio leverage yang digunakan adalah debt ratio

(rasio hutang). Menurut lampiran 1, tingkat debt ratio perusahaan LQ 45 selama tahun 2005 sampai 2008 cenderung meningkat atau tidak baik dibandingkan dengan rasio leverage lainnya yang berhubungan dengan nilai perusahaan. Karena itu, debt ratio

dipilih untuk mewakili rasio leverage. Debt ratio digunakan untuk mengukur prosentase besarnya dana yang berasal dari hutang.

(Sutrisno, 2001: 249)

Skala pengukuran debt ratio adalah skala rasio dengan satuan ukur prosentase (%).

2. Kebijakan Dividen (X2) merupakan suatu tindakan yang diambil dalam menentukan menyangkut berapa perimbangan antara laba ditahan dengan dividen.

Dalam penelitian ini menggunakan Dividen Yield Ratio yaitu rasio yang menghubungkan dividen yang dibayarkan dengan harga saham biasa (Warsono, 2003: 275). Dividen yield menunjukkan

Debt Ratio = Total Hutang_

x

100%

Total Aktiva

(3)

tingkat penghasilan berjalan yang diperoleh dari investasi saham perusahaan.

Perhitungan Deviden Yield Ratio mengguanakan rumus sebagai berikut (Wild, 2005: 43) :

Dividen per lembar saham

Deviden Yield Ratio = x 100% Harga per lembar saham

Skala pengukuran debt ratio adalah skala rasio dengan satuan ukur prosentase (%).

3. Price Earning Ratio (X3) merupakan rasio yang membandingkan antara harga per lembar saham dengan laba per saham yang diperoleh pemilik perusahaan. Semakin tinggi price earning ratio

semakin tinggi harapan tingkat pertumbuhan perusahaan, maka semakin prospektif perusahaan.

Rumus yang digunakan untuk mengukur besarya price earning ratio adalah sebagai berikut (Wild, 2005: 43) :

Harga pasar per lembar saham

Price Earning Ratio =

Laba per Saham

Skala pengukuran price earning ratio adalah skala rasio dengan satuan ukur kali (x).

(4)

3.2. Teknik Penentuan Sampel a. Populasi

Populasi merupakan kelompok subyek / obyek yang memiliki ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subyek/obyek yang lain (Sumarsono, 2004: 44). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2005-2008 sebanyak 45 perusahaan dengan 180 laporan keuangan.

b. Sampel

Menurut Sumarsono (2004: 44) “Sampel adalah bagian dari populasi, yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut, karena itu sebuah sampel harus merupakan representatif dari sebuah populasi”. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu teknik penarikan sampel non-probabilitas yang menyeleksi responden-responden berdasarkan ciri-ciri atau sifat khusus yang dimiliki oleh sampel dan sampel tersebut yang merupakan representatif dari populasi (Sumarsono, 2004: 52), dengan kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan yang masuk kategori perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2005-2008 kecuali untuk perusahaan perbankan dan lembaga keuangan lainnya serta perusahaan yang dimiliki Pemerintah Republik Indonesia. Alasan ini mengacu pada pernyataan Jensen dan Meckling (1976) bahwa

(5)

industri-industri dengan regulasi tinggi seperti public utilities atau bank akan mempunyai risiko yang tinggi.

2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan tahun 2005-2008 secara berturut-turut.

3. Perusahaan yang membagikan dividen.

4. Laporan Keuangan Perusahaan Sampel tidak menunjukkan adanya saldo ekuitas yang negatif dan tidak mengalami kerugian dari tahun 2005-2008.

Berdasarkan populasi penelitian objek 45 perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2005-2008, hanya 9 perusahaan dengan 36 laporan keuangan yang memenuhi kriteria. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah:

1. PT. Astra Agro Lestari Tbk. 2. PT. Astra Internasional Tbk.

3. PT. Bakrie Sumatra Plantations Tbk. 4. PT. Berlian Laju Tanker Tbk. 5. PT. Bumi Resources Tbk.

6. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. 7. PT. Internasional Nickel Indonesia Tbk. 8. PT. Medco Energi Internasional Tbk. 9. PT. PP London Sumatra Tbk.

(6)

3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Sumber dan Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dengan cara mengunduh (download) di website resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Data yang diunduh berupa laporan keuangan perusahaan LQ-45 yang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2005-2008.

3.3.2. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan cara melihat, mempelajari dan mengutip catatan-catatan yang diperoleh dari dokumen Bursa Efek Indonesia yang berupa laporan keuangan perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.4. Uji Kualitas Data 3.4.1. Uji Normalitas

Menurut Sumarsono (2004: 40) uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan metode Kolmogorov Smirnov dengan ketentuan sebagai berikut (Sumarsono, 2004: 43) :

(7)

a. Jika nilai signifikasi (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 0,05 maka distribusi tidak normal.

b. Jika nilai signifikasi (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 0,05 maka distribusi adalah normal.

3.5. Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi harus bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator), artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias (Suliyanto,2005: 63). Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE (Gujarati, 1999: 218).

Adapun tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linear berganda menurut Sudrajat (1988: 164) yaitu tidak boleh ada autokorelasi, tidak boleh ada multikolinear dan tidak boleh ada heteroskedastisitas.

1. Autokorelasi

Autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota observasi yang yang satu dengan yang lainnya yang berlainan waktu (Widarjono, 2005: 177). Menurut Ghozali (2001: 61) uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Metode yang dapat digunakan untuk mengukur autokorelasi adalah metode yang

(8)

dikemukakan oleh Durbin-Watson, dengan ketentuan sebagai berikut (Santoso, 2001: 219):

a. Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif

b. Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi

c. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. 2. Multikoliniearitas

Hubungan linier antara variabel independen disebut multikolinearitas (Widarjono, 2005: 131). Hubungan linear antara variabel independen dapat terjadi dalam bentuk hubungan linear yang sempurna (perfect) dan tidak sempurna (imperfect). Jika VIF>10, maka terjadi multikolinearitas, sedangkan jika VIF<10, maka tidak terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2001: 57).

3. Heteroskedastisitas

Menurut Widarjono (2005: 145) heteroskedastisitas terjadi ketika residual mempunyai varian yang tidak konstan. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, dapat menggunakan rumus Rank Spearman.

(Gujarati, 1999: 188)

Keterangan :

d

i=Perbedaan dalam rank antara residual dengan variabel bebas ke-1

n = Banyaknya data , ) 1 ( 6 1 2 2 1 − − =

N N d rs

(9)

Menurut Santoso (2002: 301) deteksi adanya heteroskedastisitas adalah :

- Nilai probabilitas > 0,05 berarti bebas dari heteroskedastisitas - Nilai probabilitas < 0,05 berarti terkena heteroskedastisitas

3.6. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.6.1. Teknik Analisis

Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Persamaan regresi linier berganda tersebut dirumuskan sebagai berikut: Yi = βo + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ei….. (Anonim, 2009: L-21) Keterangan : Y = Nilai Perusahaan X1 = Kebijakan Leverage X2 = Kebijakan Dividen

X3 = Price Earning Ratio

βo = Konstanta

β1, β2, β3 = Koefisien regresi variabel X1, X2, X3

(10)

3.6.2. Uji Hipotesis

Untuk mendeteksi pengaruh variabel independen yang terdiri dari kebijakan leverage, kebijakan dividend dan price earning ratio terhadap nilai perusahaan dapat dilakukan dengan melakukan uji kecocokan model (F) dan uji t.

1. Uji Kecocokan Model

Untuk mengetahui pengaruh-pengaruh variabel-variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) dapat menggunakan uji kecocokan model dengan prosedur sebagai berikut :

a) Ho : β1 = β2, = ……….= βj = 0 (Model dari X1,X2,X3 terhadap

Y tidak ada kecocokan).

Ha : β1 = β2 = ……….= βj≠ 0 (Model dari X1,X2,X3 terhadap

Y ada kecocokan).

b) Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 dengan derajat bebas (n-k), dimana n : jumlah pengamatan dan k : jumlah variabel.

c) Dengan F hitung sebesar :

( Sugiyono, 2006: 223 ) Keterangan :

F hitung = F hasil penghitungan R2 = Koefisien determinan k = Jumlah variabel

(

1

)

/

(

)

, ) 1 /( 2 2 k n R k R Fhitung − − − =

(11)

n = Jumlah sampel

d) Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :

- Ho diterima, Ha ditolak jika nilai signifikansi > 0,05 - Ho ditolak, Ha diterima jika nilai signifikansi < 0,05 2. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel X terhadap variabel Y secara parsial. Prosedur uji t yang digunakan adalah sebagai berikut :

a) Ho : βj = 0 (tidak terdapat pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y)

Ha : β1 ≠ 0 (terdapat pengaruh negatif X1 terhadap Y)

Ha : β2, β3 ≠ 0 (terdapat pengaruh positif X2, X3 terhadap Y)

b) Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan derajat bebas (n-k), dimana n : jumlah pengamatan, dan k : jumlah variabel.

c) Dengan nilai hitung :

t hitung =

Sb b

( Sugiyono, 2006: 222 ) Keterangan :

t hitung = t hasil perhitungan b = Koefisien regresi

d) Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :

Ho diterima, Ha ditolak jika nilai signifikansi > 0,05 Ho ditolak, Ha diterima jika nilai signifikansi < 0,05

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan usaha pada sektor pertanian pada umumnya dilaksanakan dengan pola ekonomi rakyat sebagai bagian dari systemekonomi nasional yang perlu untuk ditingkatkan,

Bagi pemohon yang dijatuhi pidana mati, grasi merupakan persoalan hidup dan mati. Melalui pemberian grasi, mungkin saja seseorang yang dijatuhi pidana mati dapat

Sehubungan komputer memiliki sebuah server pada jalur 2 yang memiliki protokol SSH dan dapat mengakses internet maka komputer tersebut dapat mengakses internet

- EXIBITION MURAL “kritis “ di GKS “Gedung Kesenian Surakarta “ - Pameran Mimpi Akhir Tahun “autis gadget” ” di Galeri Seni Rupa FSSR Surakarta.. -

Di dalam dokumen Rencana Kinerja ini ditetapkan Rencana Capaian Kinerja Tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Dokumen Rencana

• Dari hasil analisis HAZOP yang telah dilakukan, bahaya yang mungkin terjadi pada proses pemuatan LNG dari shuttle tanker menuju tangki penyimpanan pada FSRU

Basa alus inggih punika basa sane kawangun olih lengkara alus singgih lan lengkara alus sor. Basa alus ring novel Ratna Tribanowati Leak Soleh Solah Leak pikardin

Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan