• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPERCAYAAN KONSUMEN DAN UPAYA MEMBANGUN KEPERCAYAAN KONSUMEN PADA PEMBELIAN PRODUK SYAR'I SECARA ONLINE : STUDI KASUS PADA ALL COLLECTION SHOP SEDATI SIDOARJO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEPERCAYAAN KONSUMEN DAN UPAYA MEMBANGUN KEPERCAYAAN KONSUMEN PADA PEMBELIAN PRODUK SYAR'I SECARA ONLINE : STUDI KASUS PADA ALL COLLECTION SHOP SEDATI SIDOARJO."

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

KEPERCAYAAN KONSUMEN DAN UPAYA MEMBANGUN

KEPERCAYAAN KONSUMEN PADA PEMBELIAN PRODUK

SYAR’I SECARA

ONLINE

(Studi Kasus Pada

All Collection Shop

Sedati Sidoarjo)

SKRIPSI

OLEH :

KHILMIATUN NISA’I

NIM : C04211084

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

SURABAYA

(2)

KEPERCAYAAN KONSUMEN DAN UPAYA MEMBANGUN

KEPERCAYAAN KONSUMEN PADA PEMBELIAN PRODUK

SYAR’I SECARA

ONLINE

(Studi Kasus Pada

All Collection Shop

Sedati Sidoarjo)

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Studi Strata Satu

Ekonomi Syariah

Oleh :

Khilmiatun Nisa’i

NIM : C04211084

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Program Studi Ekonomi Syariah

SURABAYA

(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Skripsi yang berjudul “Kepercayaan Konsumen dan Upaya Membangun Kepercayaan Konsumen Pada Pembelian Produk Syar’i Secara Online Studi Kasus Pada All Collection Shop Sedati Sidoarjo” ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan menjawab pertanyaan tentang bagaimana kepercayaan konsumen serta bagaimana upaya membangun kepercayaan konsumen pada pembelian secara online (Studi kasus pada produk syar’i di All Collection Shop Sedati Sidoarjo) terkait masalah keterlambatan pengiriman barang maupun pesanan yang kurang sesuai. Hal ini pernah terjadi khususnya di All Collection Shop Sedati Sidoarjo).

Skripsi ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan pola berfikir induktif.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah kepercayaan konsumen yang di dasarkan pada relasi hubungan, produk, iklan dan testimoni, dan pelayanan. Relasi hubungan adalah hal utama yang menentukan kepercayaan konsumen berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di All Collection Shop Sedati Sidoarjo. Upaya membangun kepercayaan konsumen dibangun dengan kejujuran, ketepatan waktu pengiriman barang dan memberikan jaminan, menjaga kualitas produk, memberikan izin kepada konsumen untuk menjadi reseller, fast respon, COD (Cash On Delivery) dan harga yang terjangkau. Kejujuran sangat berhubungan dengan etika bisnis Islam dan integritas yang tinggi, namun terkait permasalahan keterlambatan pengiriman maupun komplain konsumen atas ketidaksesuaian produk, maka All Collection Shop Sedati Sidoarjo memberikan jaminan berupa pengembalian pembayaran yang sudah dibayar 50% di muka, diganti barang baru, ataupun pembatalan transaksi.

Dari hasil di atas, dapat disarankan kepercayaan konsumen ditingkatkan dengan memperbaharui media online, dengan tidak hanya menggunakan facebook.com., dalam hal ini harus merambah ke website, sehingga pemasaran dan jangkauan bisnisnya lebih luas. Calon pembeli juga semakin luas serta mudah untuk mengaksesnya. Keterkaitannya dengan produk harus lebih difokuskan, sehingga memberikan diversifikasi dan keunggulan di dalam benak konsumen dan akhirnya dapat mempercepat perkembangan bisnisnya, sedangkan bagi online shop yang lain, kepercayaan konsumen dapat ditingkatkan dengan membangun kepercayaan konsumen seperti hal-hal yang telah dipaparkan di atas

(7)

ABSTRACT

Thesis entitled "Efforts to Build Consumer Trust and Confidence Consumer Product Purchase Syar'i Online Case Study In Sidoarjo Sedati All observation, interviews, documentation, and literature. The collected data were analyzed descriptively qualitative inductive thinking patterns.

The results obtained are consumer confidence is based on a relation of relationships, products, advertisements and testimonials, and services. Relationships relationship is the main thing that determines consumer confidence is based on research conducted at the All Collection Shop Sedati Sidoarjo. Efforts to build consumer trust is built with honesty, timeliness of delivery and providing security, maintaining product quality, gave permission for the consumer to become a reseller, fast response, COD (Cash On Delivery) and an affordable price. Honesty is very related to business ethics of Islam and of high integrity, but problems related to delivery delays and consumer complaints for a discrepancy product, then All Collection Shop Sedati Sidoarjo provide a guarantee in the form of refunds already paid 50% in advance, replaced new stuff, or cancellation of the transaction.

From the above results, it can be suggested consumer confidence improved by updating the online media, by not only using facebook.com., In this case must be penetrated to the website, so that marketing and broader business range. Prospective buyers are also increasingly comprehensive and easy to access. Association with the product should be more focused, thus providing a diversification and excellence in the minds of consumers and ultimately accelerate the development of the business, while the online shop to another, consumer confidence can be increased by building consumer confidence as things that have been described above.

(8)

i DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN PENGUJI ... iv

DAFTAR TRANSLITERASI ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Batasan Masalah ... 14

C. Rumusan Masalah ... 15

D. Kajian Pustaka ... 15

E. Tujuan Penelitian ... 18

F. Kegunaan Hasil Penelitian ... 19

G. Definisi Operasional ... 19

H. Metode Penelitian ... 21

I. Sistematika Pembahasan ... 25

BAB II KEPERCAYAAN KONSUMEN DAN UPAYA MEMBANGUN KEPERCAYAAN KONSUMEN PADA PEMBELIAN PRODUK SYAR’I SECARA ONLINE DI ALL COLLECTION SHOP SEDATI SIDOARJO A. Perilaku Konsumen ... 27

1. Definisi Perilaku Konsumen ... 27

B. Etika Bisnis Islam ... 27

(9)

ii

2. Prinsip Etika Bisnis Islam ... 28

3. Bangunan Teori Etika Bisnis ... 29

C. Kepercayaan ... 31

1. Kepercayaan Konsumen ... 32

2. Membangun Kepercayaan Konsumen ... 36

D. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 38

1. Pengenalan Masalah ... 38

2. Pencarian Informasi ... 39

3. Evaluasi Alternatif ... 40

4. Keputusan Membeli ... 40

5. Perilaku Sesudah Pembelian ... 41

6. Kepuasan Sesudah Pembelian ... 41

7. Tindakan Sesudah Pembelian ... 41

8. Penggunaan dan Pembuangan Sesudah Pembelian ... 42

E. Pembelian Secara Online (Online Shopping) ... 43

1. Definisi penbelian secara online (online shopping) ... 43

2. Konsep Online Shop ... 44

3. Kelebihan dan Kekurangan Online Shop ... 45

4. Manfaat Pemasaran Online ... 46

5. Saluran Pemasaran Online ... 47

6. Memasang Iklan Online ... 49

7. Karakteristik, Konsumen, Sikap, dan Belanja Online ... 49

8. Menempatkan Iklan dan Promosi Online ... 50

9. Keputusan Pembelian Online ... 52

BAB III KEPERCAYAAN KONSUMEN DAN UPAYA MEMBANGUN KEPERCAYAAN KONSUMEN PADA PEMBELIAN PRODUK SYAR’I SECARA ONLINE DI ALL COLLECTION SHOP SEDATI SIDOARJO A. Profil Perusahaan ... 55

(10)

iii

2. Profil Pemilik Usaha ... 56 3. Aneka Ragam Produk All Collection Shop Sedati Sidoarjo ... 58 4. Alur dan Mekanisme Pelayanan All Collection Shop

Sedati Sidoarjo ... 60

5. Tampilan All Collection Shop Sedati Sidoarjo ... 62

B. Hasil Penelitian ... 62 1. Kepercayaan Konsumen Pada Pembelian Produk Syar’i

Secara Online Di All Collection Shop Sedati Sidoarjo ... 62

2. Upaya Membangun Kepercayaan Konsumen Pada Pembelian Produk Syar’i Secara Online Di All Collection Shop Sedati Sidoarjo ... 70

BAB IV ANALISIS KEPERCAYAAN KONSUMEN DAN UPAYA MEMBANGUN KEPERCAYAAN KONSUMEN PADA PEMBELIAN PRODUK SYAR’I SECARA ONLINE DI ALL COLLECTION SHOP SEDATI SIDOARJO

A. Analisis Kepercayaan Konsumen Pada Pembelian Secara Produk Syar’i Online di All Collection Shop Sedati Sidoarjo ... 74

B. Upaya Membangun Kepercayaan Konsumen Pada Pembelian Produk Syar’i Secara Online di All Collection Shop Sedati Sidoarjo ... 80

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 89 B. Saran ... 90

(11)

iv DAFTAR GAMBAR

(12)

v DAFTAR TABEL

Tabel 1.1: Rekapitulasi Data Konsumen dan Pembelian Produk di Grup

(13)

vi

DAFTAR TRANSLITERASI

Di dalam naskah skripsi ini banyak dijumpai nama dan istilah teknis

(technical term) yang berasal dari bahasa Arab ditulis dengan huruf latin. Pedoman transliterasi yang digunakan untuk penulisan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Vokal tunggal (monoftong )

Tanda dan Huruf Arab Nama Indonesia

َ◌

Fath}ah A

ِ◌

Kasrah I

(14)

vii

Catatan: khusus untuk hamzah, penggunaan apostrof hanya berlaku jika

hamzah berharakat sukun atau didahului oleh huruf yang berharakat sukun. Contoh: iqtida>’(ءﺎﻀﺘﻗا) 3. Vokal Panjang(maddah)

Tanda dan Huruf Arab Nama Indonesia Ket.

Tranliterasi untuk ta> marbu>t}ah ada dua:

1. Jika hidup (menjadi mud}a>f) transliterasinya adalah t. 2. Jika mati atau sukun, transliterasinya adalah h.

Contoh : shari>’at al-isla>m (مﻼﺴﻟاﺔﻌﯾﺮﺷ)

Shari>’ah isla>mi>yah (ﺔﯿﻣﻼﺳاﺔﻌﯾﺮﺷ) D. Penulisan Huruf Kapital

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap hari manusia tidak lepas dari kegiatan ekonomi. Kegiatan

ekonomi ini meliputi produksi, konsumsi, dan distribusi. Produksi adalah

kegiatan menciptakan barang atau jasa. Konsumsi adalah kegiatan manusia

untuk menggunakan barang maupun jasa secara berangsur-angsur atau

sekaligus habis dipakai untuk memenuhi kebutuhan. 1Distribusi adalah

kegiatan menyalurkan barang atau jasa. Aktivitas tersebut melibatkan pelaku

ekonomi, di antaranya adalah produsen, konsumen, dan distributor. Orang

yang menjalankan kegiatan produksi dikatakan sebagai produsen. Orang yang

menjalankan konsumsi disebut konsumen, serta orang yang menjalankan

distribusi disebut distributor.

Dalam Islam juga terdapat kegiatan ekonomi yang melibatkan

produsen, konsumen, maupun distributor. Bagi konsumen dalam

mengkonsumsi sebuah produk bagaimanapun harus yang halal dan baik,2

seperti yang disebutkan dalam Al Qur’an Surat Al-Maidah ayat 88 sebagai

1 Konsumsi dalam “http://wikipedia.com”, diakses pada 4 Agustus 2015.

(16)

2

apa yang telah diizinkan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah dan kamu beriman kepadanya”3

Konsumsi merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang sering

dijumpai di manapun, karena manusia untuk bertahan hidup memerlukan

sandang, pangan, maupun papan. Berbagai cara ditempuh manusia untuk

mendapatkan konsumsi yang dibutuhkannya. Ini menarik konsumen atau para

pengguna barang dan jasa untuk mulai mencoba cara-cara instan sehingga

mereka tidak perlu repot untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, dibutuhkan adanya komunikasi

karena komunikasi dapat menginformasikan dan membuat konsumen

potensial menyadari atas keberadaan produk yang ditawarkan. Proses

komunikasi ini sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan.4

Berbagai media komunikasi yang akan dipergunakan oleh produsen

dalam memasarkan produknya. Di antaranya adalah media cetak, media

penyiaran, media elektronik, dan media display, dan pada saat ini produsen

banyak yang memanfaatkan media elektronik khususnya internet.

3 Yayasan Penyelenggara Penerjemah Penafsir Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: DEPAG, 2002), 129.

(17)

3

Gambar 1.1

Jumlah dan Estimasi Pengguna Internet di Indonesia 2010-2015

Dalam hal ini terbukti dengan adanya estimasi pengguna data internet

dari tahun 2010-2015 menunjukkan angka yang cukup mengejutkan dipatok

oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terkait

jumlah pengguna Internet di Indonesia. Menurut Direktur Jenderal Aplikasi

dan Teknologi Informatika Kemenkominfo Bambang Heru Tjahjono, seperti

dikutip dari Antara, Kemenkominfo berharap di akhir tahun 2015 jumlah

pengguna Internet di Indonesia telah mencapai angka 150 juta orang, atau

sekitar 61% dari total penduduk.5

Disebutkan dari sumber yang sama, Kemenkominfo mengklaim bahwa

saat ini jumlah pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 57%

penduduk, atau kasarnya mencapai hampir 137 juta pengguna. Angka yang

cukup fantastis mengingat awal tahun ini APJII mencatat jumlah pengguna

Internet di tanah air baru berkisar di angka 71 juta dan perkiraan banyak

pihak akhir tahun ini jumlahnya baru mencapai kisaran 80-an juta pengguna.

5 Jumlah Estimasi Pengguna Internet di Indonesia dalam

(18)

4

Memang Indonesia sedang berlomba mengejar target yang ditetapkan oleh

Millennium Development Goals yang mensyaratkan akses Internet di negara

berkembang mencapai angka 50% dari total penduduk. Menurut standar

tersebut, pengguna internet di Indonesia seharusnya mencapai angka 107 juta

di akhir tahun 2014 dan 139 juta pengguna di akhir tahun 2015.

Dilihat dari domisilinya, 78,5% dari total seluruh pengguna internet di

Indonesia tinggal di wilayah Indonesia bagian barat. Sebagai tambahan

penting, pengguna internet ini didominasi oleh mereka yang tinggal di

wilayah urban Indonesia. Sehingga, komitmen pemerintah dalam bentuk

rencana pita digital untuk memberi kesempatan agar masyarakat di daerah

rural dapat mengakses internet membuka peluang yang sangat positif, tidak

hanya bagi masyarakat di daerah rural tetapi juga kepada para pengusaha

provider.6

Paparan data tersebut menunjukkan sebuah peluang usaha yang bisa di

munculkan dalam bidang internet, dengan percepatan dan kemudahan dari

sisi regulasi pemerintah, ditambah cepatnya pertumbuhan produk produk jasa

layanan data dari para provider, tentunya hal ini adalah berita bagus buat

semua orang. Dengan melihat data estimasi tersebut, dapat membayangkan

peluang usaha secara online di Indonesia pertumbuhannya akan sangat

(19)

5

siginifikan. Jadi akan sangat disayangkan jika era digital ini tidak bisa

dimanfaatkan secara optimal.7

Pemasaran kepada konsumen melalui internet memiliki banyak

keuntungan bagi pemasar yang memungkinkan untuk menawarkan produk

dan jasa dalam kurun waktu 24 jam sehari, 7 hari seminggu dan 365 hari

setahun. Ini memungkinkan bagi produk dan jasa untuk ditawarkan secara

global dengan efisien. Efisiensi biaya dimungkinkan karena tidak

diperlukannya ruang penyimpanan, katalog kertas, dan tenaga penjual. Dalam

hal ini menyediakan cara untuk mengembangkan hubungan personal dengan

konsumen dan membangun basis data konsumen yang akan berguna dalam

melakukan penelitian.8

Berkembangnya internet membuat banyak hal baru muncul yang

disebabkan oleh pengaruh kemajuan teknologi yang digunakan, salah satunya

adalah pembelian atau belanja barang ataupun jasa melalui internet atau yang

biasa disebut belanja secara online. Istilah online memiliki arti terhubung ke

komputer atau jaringan computer, sehingga pembelian online bisa diartikan

sebagai transaksi pembelian yang dilakukan dengan menggunakan media

komputer yang terhubung dengan jaringan internet. Pengguna internet tidak

hanya dimanfaatkan untuk menghabiskan waktu saja. akan tetapi banyak juga

dari mereka yang memanfaatkan untuk mendapatkan tambahan pendapatan,

sehingga banyak dari mereka meraup keuntungan melalui jenis usaha di

7Toufan, WH, “Estimasi Jumlah Pengguna Internet di Indonesia”,http://infodigimarket.com /estimasi-jumlah-pengguna-internet-di-indonesia, diakses pada 24 Agustus 2015.

(20)

6

bidang ini yang biasa disebut dengan online shop. Di sini antara penjual dan

pembeli berkomunikasi jarak jauh tanpa harus bertatap muka secara langsung.

Barang yang dibeli akan dikirimkan kepada pembeli setelah pembeli

melakukan pengiriman uang kepada penjual.9

Transaksi online mulai marak di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari

banyak pengguna internet yang mulai belanja online. Menurut riset terbaru,

pembelian yang terkait dengan perjalanan, termasuk tiket pesawat, ada di

urutan teratas. Selain itu, beberapa studi juga menunjukkan bahwa buku,

CD/DVD/Video, piranti lunak komputer, pakaian dan aksesoris, serta

produk-produk berhadiah spesial seperti rangkaian bunga yang diberikan

karena jumlah pembelian signifikan melalui situs jaringan.10

Malik dan Islahuddin (www.SeputarIndonesia.com, 5 April 2010) mengenai maraknya konsumen Indonesia mulai belanja secara online

diungkapkan eBay Indonesia. Tercatat, pada Mei 2009 nilai perdagangan lewat internet di Indonesia mencapai sekitar USD3,4 miliar atau sekitar Rp35 triliun. Dengan jumlah pengguna internet yang mencapai 17 juta orang lebih dan nilai e-commerce sebesar USD3,4 miliar. Hasil survei Nielsen pada 2008 di Indonesia tercatat hanya 51% pengguna internet yang menyatakan belanja online dari 511 responden yang disurvei. Terungkap, sebanyak 40% responden di Indonesia menyatakan terbiasa membeli atau memesan tiket pesawat secara

online. Ini merupakan tertinggi jenis produk yang dibeli masyarakat

Indonesia lewat dunia maya, kemudian di ikuti buku (37%), pakaian, sepatu, dan aksesori (21%), elektronik (21%), video/ DVD/ games

(20%), peranti lunak komputer (20%), pemesanan travel dan hotel (13%), musik (9%), peranti keras komputer (9%), kosmetik dan makanan suplemen (4%), boneka (3%), tiket pertunjukan (3%), peralatan olahraga (3%), suku cadang automotif (1%), barang-barang grosir (1%), dan lainnya (22%).

9 Maulina Hardiyanti, “Kepercayaan Pada Penjual dan Persepsi Resiko Pada Keputusan Pembelian Melalui Internet (online)”(Skripsi--Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2012), 2.

(21)

7

Dalam konsep online shop, konsumen perlu tahu siapa penjual, apa

barang, dan bagaimana sistem penjualannya. Seperti halnya dalam etika

berbisnis Islami yang sudah diajarkan dalam Islam dan dapat diterapkan juga

dalam online shop, berikut prinsip etika berbisnis dalam Islam11:

1. Jujur dalam takaran

2. Menjual barang yang mutunya baik

3. Dilarang menggunakan sumpah

4. Longgar dan bermurah hati

5. Membangun hubungan baik antar kolega.

6. Tertib administrasi

7. Harga dengan transparan

Beberapa etika di atas terdapat etika membangun hubungan baik antar

kolega, dalam hal ini menyangkut dengan kepercayaan konsumen.

Dalam pembelian atau penjualan secara online, faktor kepercayaan

konsumen atau pengetahuan konsumen menyangkut kepercayaan bahwa

suatu produk memiliki berbagai atribut dan manfaat dari berbagai atribut

tersebut.12 Faktor Kepercayaan konsumen telah diakui dalam pemasaran

sebagai faktor penting agar sukses dalam bisnis. Trust didefinisikan sebagai

kemauan untuk pertukaran dengan suatu mitra yang dapat dipercaya, handal

dan memiliki integritas. Pembelian secara online seringkali melibatkan

berbagai tingkat risiko atau ketidakpastian terutama ketika konsumen perlu

11 Muhammad Djakfar, Etika Bisnis Menangkap Spirit Ajaran Langit Dan Pesan Moral Ajaran Bumi, (Jakarta: Penebar Plus, 2012), 35.

(22)

8

memberikan informasi kartu kredit secara online.13

Sebagian konsumen online takut melaksanakan transaksi secara online

karena berbagai pertimbangan yaitu:

1. Kejahatan komputer yang tinggi, yaitu maraknya pembobolan kartu

kredit.

2. Perlindungan terhadap konsumen yang melakukan pembelian secara

online.

3. Penipuan yang dilakukan secara online.

Kepercayaan konsumen akan bertambah saat berbelanja online apabila

vendor internet menyediakan beberapa yang dapat menunjang proses

transaksi, karena konsumen akan lebih cermat memilih web store. Konsumen

akan lebih memilih web store yang sudah dapat dipercaya misalkan saja

Kaskus.com merupakan situs jual beli yang paling banyak di akses di

Indonesia. Situs ini memberikan keleluasaan pada penggunanya untuk

melapor atau dapat memberikan komentar apabila merasa ditipu oleh pihak

lain.14

Situs jejaring sosial yang paling populer di dunia saat ini adalah

Facebook. Facebook merupakan situs terpopuler ke dua di dunia setelah

google. Aplikasi ini banyak dimanfaatkan para sosial maker untuk berbagai

motif, misalnya untuk lahan pekerjaan dan lahan untuk mencari uang demi

13 Morgan dan Hunt dalam Pudji Utomo, Endang Lestariningsih, Yohanes Suhari, “Kepercayaan Terhadap Internet serta pengaruhnya pada pencarian informasi dan keinginan membeli secara online”, Tt.

(23)

9

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kini banyak dijumpai para pemasar

yang memasarkan produk dari karya sendiri maupun hasil dari orang lain,

dalam hal ini yaitu sebagai reseller, di mana reseller berasal dari kata bahasa

inggris yang berarti menjual kembali produk yang telah dibelinya. Di dalam

situs ini, banyak berserakan gambar produk dari pengguna situs yang kreatif,

karena diketahui situs ini banyak digunakan oleh masyarakat luas untuk

menambah jaringan pertemanan, dan tak sedikit pengguna kreatif yang

memanfaatkan situs ini untuk memasarkan produk yang di milikinya.

Menjadi pertanyaan juga mengenai perilaku pengguna internet Indonesia itu kemana saja. Bila sebelumnya kita sering mendapat data bahwa pengguna Twitter dan Facebook dari Indonesia sangat besar bahkan banyak kota-kota besar Indonesia yang aktif, maka sangat wajar. Sebab ternyata pengguna internet sbagian besar memiliki dan menggunakan aplikasi/konten jejaring sosial sebesar 87,4%, kedua adalah searching

68,7%, ketiga instan messaging 59,9%, keempat mencari berita terkini 59,7% , kelima mendownload dan mengupload video 27,3%. Berita

online dan email yang favorit di penelitian sebelum-sebelumnya, saat ini

rontok. Jual beli online yang marak dan banyak diiklankan di televisi, mengalami pertumbuhan dengan pengguna 11% dibanding sebelumnya sekitar 5%, akan tetapi masih di posisi keenam. Ini menunjukkan tingkat kepercayaan transaksi online semakin baik.15

Terdapat beberapa kemudahan dalam melakukan pemasaran produk

melalui situs jejaring sosial, di antaranya adalah konsumen dapat memesan

dan mendapatkan produk yang diinginkan kapan dan di mana pun ia berada.

Mereka tidak harus berkendaraan menuju lokasi penjualan produk (toko,

swalayan, market) hanya untuk menemukan barang tersebut, tetapi saat tiba

di lokasi barang sudah habis. Ada beberapa keuntungan yang akan diperoleh

(24)

10

pebisnis ketika memasarkan produknya melalui internet yaitu dana yang

dikeluarkan relatif rendah, karena tidak sewa toko dan membayar prasarana.16

Berbagai macam jenis usaha online shop, salah satunya adalah All

Collection Shop Sedati Sidoarjo. All Collection Shop Sedati Sidoarjo adalah

sebuah usaha yang bergerak di bidang online shop yang dikelola oleh

Nurlailiyah dan Andika Romadhoni yang berawal dari ide kecil-kecilan

sehingga menjadi bisnis yang menguntungkan. Penjualannya melalui situs

facebook, situs ini banyak dikunjungi oleh masyarakat.

Berbagai jenis produk yang dijualnya yaitu fashion dan makanan.17

Fashion tersebut di antaranya meliputi pakaian, jam tangan, sepatu, dan

produk kecantikan.

Pakaian yang tersedia juga bermacam-macam seperti long dress dan

kaos dengan berbagai motif dan dari berbagai merek seperti Chanel, Aishara,

Queen molla, dan ada juga yang mereknya secara syar’i seperti Azzahra

Syar’i, Atmarini Syar’i, Laverina Syar’i, Adeeva Syar’i, dan Rhima Syar’i.

Selain itu, ada juga Hanna, Eve, Star Red, Rasita Batik, Jodha, Frozen Kids,

GD Talita. Motifnya mulai dari bunga-bunga, arsiran gambar macan, dan

batik18. Baju koko dengan berbagai motif pula, bahan dari katun dolby, dan

harga yang dipatok terjangkau antara Rp 100.000 - 200.000. akan tetapi

untuk baju koko, jarang ada pemasaran di online shop tersebut, dikarenakan

16 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2004), 125. 17 Nurlailiyah, Seller, Wawancara, All Collection Shop, Sedati, 7 Juni 2015.

(25)

11

jarang ada peminat laki-laki yang tertarik dengan produk tersebut. Salah satu

anggota tersebut berpendapat sempat ingin membeli, namun terjadi

pembatalan transaksi tersebut dikarenakan ukurannya yang kurang sesuai.19

Selain produk seperti long dress dan baju koko, online shop ini juga

menyediakan jam tangan dari merek Aigne, adalah produk yang baru

dipasarkan melalui media All Collection Shop di Facebook Group yaitu satu

set jam tangan dengan 41 tali seharga Rp 220.000, dan merek yang dari

Tetonis adalah jam tangan untuk konsumen laki-laki dan dapat digunakan

untuk berenang karena jam tangan tersebut anti air.

Produk fashion yang lain yaitu sepatu dari merek lucky six. Dengan

berbahan gliter fanta, dan size 36-40 yang di pasarkan dengan harga Rp

100.000.

Selain menjual produk fashion, All Collection Shop Sedati juga

memasarkan produk kecantikan seperti di bawah ini:

PSD (Paket Susu Domba) harga Rp 105.000, dengan fungsi sebagai

perawatan tubuh.

Glutacol serum memutihkan wajah dan mencerahkan wajah harga Rp

195.000 netto 20ml. Glutacol cream day+night menjaga wajah agar tetap

bersinar sepanjang hari netto 30gr seharga Rp 200.000.

Fair and Pink 25gr berguna untuk menghilangkan jerawat di wajah, dan

harga yang dipasarkan Rp 195.000.

(26)

12

Repellent acne dalam kemasan 70ml, 1 paket isi obat jerawat dan soap

harga Rp 135.000/paket.

Produk yang lain adalah makanan. Makanan yang dipasarkan adalah

makanan ringan seperti paket lebaran yang tersedia pada saat bulan

ramadhan, misalnya: rujak cireng, dan pisang lumer dengan berbagai varian

rasa misalnya, keju, blueberry, strawberry, dan coklat yang dipasarkan

dengan harga Rp 20.000.

Keunggulan dari produk yang dipasarkan yaitu ramah di kantong

dalam artian harga yang dipatok murah dan terjangkau serta gambar yang

dipasarkan sama dengan real picture (gambar yang sesuai dengan keadaan

yang asli).

Setiap hari Produk yang dipasarkan yaitu pakaian, makanan,

kosmetik. Sampai bulan Agustus, Nurlailiyah mempunyai anggota sebanyak

270 orang, ini berarti sekali dia memasang iklan suatu produk di akunnya,

maka 270 orang akan melihat produk yang dipasarkan. Berikut akan

dijelaskan pada tabel mengenai konsumen yang melakukan transaksi di All

Collection Shop Sedati Sidoarjo

Tabel 1.1

Tabel Rekapitulasi Data Konsumen dan Pembelian Produk di Grup Facebook

All Collection Shop Sedati Sidoarjo Tahun 2014-2015

Jumlah Anggota

Jumlah Konsumen

Pembelian Produk

1 Produk 2 Produk 3 Produk 4 Produk 5 Produk

(27)

13

Data tersebut menunjukkan bahwa konsumen yang melakukan

transaksi belum mencapai 50% dari anggota yang dimilikiny, itu dikarenakan

faktor grup yang masih belum terkenal seperti halnya tokopedia.com, olx,

maupun bukalapak.com, dan lain-lain.

Kritik terbesar bahwa pemasaran secara online adalah bahwa

konsumen berbelanja di situs hanya untuk mengumpulkan informasi

mengenai produk dan layanan, namun tidak sungguh-sungguh untuk membeli.

Meskipun begitu, penelitian baru menemukan bahwa dua per tiga pembeli

lewat internet sungguh-sungguh melakukan pembelian secara online.

Tampaknya meningkatnya pengamanan transaksi melalui jaringan internet

berhasil meredakan kecemasan sebagian besar pembeli online.20

Beberapa konsumen All Collection Shop Sedati Sidoarjo ada yang

melakukan komplain atas pesanannya dikarenakan produk yang dikirim tidak

sesuai dengan yang diharapkan, dan pengirimannya juga kurang bisa

terjadwal dengan baik. Hal ini merupakan kewajiban penjual atas produknya

kepada konsumen, para konsumen akan diberi ganti rugi bila produk ternyata

tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau dijanjikan. Merupakan

salah satu langkah untuk meyakinkan pelanggan, bahwa produk yang

dipasarkan itu bisa dipertanggung jawabkan kualitasnya dan bahwa

perusahaan memberikan kinerja pelayanan yang dapat diandalkan yang

merupakan bagian dari membangun kepercayaan konsumen.21

20 J. paul Peter dan Jerry C.Olson, Consumer Behavior & Marketing Strategy Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran…, 3.

(28)

14

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis kemudian melakukan

penelitian mengenai “Kepercayaan Konsumen dan Upaya Membangun

Kepercayaan Konsumen Pada Pembelian Produk Syar’i Secara Online (Studi

kasus pada All Collection Shop Sedati Sidoarjo”

B. Identifikasi dan Batasan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas terdapat beberapa hal yang

menjadi masalah dalam penelitian ini

a. Kepercayaan konsumen pada transaksi online.

b. Pertimbangan melaksanakan transaksi secara online.

c. Komplain ukuran pesanan yang tak sesuai.

d. Tidak sungguh-sungguh membeli secara online.

e. Keterlambatan pengiriman barang oleh All Collection Shop Sedati

Sidoarjo.

f. Membangun kepercayaan konsumen pada pembelian secara online.

2. Batasan Masalah

Batasan masalah diperlukan untuk fokus pada permasalahan

tertentu. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Kepercayaan konsumen pada pembelian produk syar’i secara online di

All Collection Shop Sedati Sidoarjo.

b. Membangun kepercayaan konsumen pada pembelian produk syar’i

(29)

15

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah,

maka penelitian ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kepercayaan konsumen pada pembelian produk syar’i secara

online di All Collection Shop Sedati Sidoarjo?

2. Bagaimana upaya membangun kepercayaan konsumen pada pembelian

produk syar’i secara online di All Collection Shop Sedati Sidoarjo?

D. Kajian Pustaka

Kajian pustaka adalah deskripsi ringkas tentang kajian atau penelitian

yang sudah pernah dilakukan di seputar masalah yang akan diteliti sehingga

terlihat jelas bahwa kajian yang akan dilakukan ini tidak merupakan

pengulangan atau duplikasi dari kajian atau penelitian yang telah ada22

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Vivi Susanti dengan judul jurnal “Kepercayaan Kosumen dalam

Melakukan Pembelian Gadget Secara Online” tahun 2013. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui gambaran kepercayaan konsumen dalam

melakukan pembelian gadget secara online. Gambaran kepercayaan tersebut

dapat dilihat melalui proses pembangunan kepercayaan, dimensi kepercayaan,

dan konsekuensi setelah melakukan pembelian. Proses pembangun

kepercayaan terdiri dari process based trust, institution based trust, dan

characteristic based trust. Dimensi kepercayaan terdiri dari ability,

(30)

16

benevolence, dan integrity. Penelitian ini dilakukan pada 5 subjek yang

pernah melakukan pembelian gadget secara online dan 2 significant other

sebagai penjual gadget online. Hasil penelitian ini menunjukkan gambaran

kepercayaan konsumen melalui process based trust, institution based trust,

ability, benevolence, integrity, kepuasan setelah pembelian dan

kecenderungan untuk membeli ulang secara online. Gambaran kepercayaan

tersebut muncul pada masing-masing subjek meskipun perilaku yang nampak

bisa berbeda diantara subjek-subjek tersebut.23

Maulina Hardiyanti dengan judul skripsi Kepercayaan Pada Penjual

dan Persepsi Resiko Pada Keputusan Pembelian Melalui Internet (Online).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan kepercayaan

pada penjual pada keputusan melalui internet (Online) yang dimediasi oleh

persepsi resiko. Penelitian tersebut menggunakan metode kuantitatif, dengan

hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara

kepercayaan pada penjual dengan keputusan pembelian melalui internet

dengan dimediasi oleh persepsi resiko.24

Benito Adityo dengan judul skripsi “Analisis Pengaruh Kemudahan

dan Kualitas Informasi terhadap Keputusan Pembelian Secara Online di Situs

Kaskus” masalah penelitian ini adalah “faktor-faktor apa sajakah yang dapat

meningkatkan keputusan pembelian produk secara online melalui situs

kaskus?”. Penelitian ini secara khusus menguji tiga variabel yaitu

23 Vivi Susanti, “Kepercayaan Kosumen dalam Melakukan Pembelian Gadget Secara Online”, Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, No. 01(April, 2013), 2.

(31)

17

kepercayaan, kemudahan dan kualitas informasi. Tujuan dari penelitian ini

adalah menganalisis pengaruh tiga variabel tersebut terhadap keputusan

pembelian produk secara online melalui situs kaskus. Di mana variabel

keputusan pembelian, kepercayaan, kemudahan dan kualitas informasi

menunjukkan bahwa ketiga variabel independen yang diteliti terbukti secara

signifikan mempengaruhi variabel dependen keputusan pembelian.25

Anandya Cahya Hardiawan dengan judul skripsi Pengaruh

Kepercayaan, Kemudahan, dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan

Pembelian Secara Online (Studi Pada Pengguna Situs Jual Beli Online

Tokobagus.com). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh kepercayaan, kemudahan dan kualitas informasi terhadap keputusan

pembelian secara online di situs jual beli online tokobagus.com dan

menganalisis faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan

pembelian di tokobagus.com. Hasil membuktikan bahwa ketiga variabel yang

digunakan dalam penelitan ini, variabel kepercayaan menunjukan hasil yang

paling dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian.26

Muhammad Hanif Shibghatullah dengan judul skripsi “Analisis

Faktor-Faktor yang Dapat Meningkatkan Kepercayaan Konsumen Serta

Dampaknya Pada Persepsi Resiko Konsumen Terhadap Online Shopping

(Studi Kasus Pada Situs www.kaskus.us Sebagai Media Internet yang

25 Benito Adityo, “Analisis Pengaruh Kemudahan dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online di Situs Kaskus”, (Skripsi--Universitas Diponegoro, Semarang, 2011), 6.

(32)

18

Menyediakan Fasilitas Online Shopping). Tujuan penelitian ini adalah untuk

menganalisis faktor-faktor yang dapat mengurangi persepsi resiko seseorang

dalam menggunakan online shopping sebagai sarana untuk belanja online.

Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana cara mengurangi persepsi

resiko konsumen agar mau menggunakan teknologi informasi sebagai sarana

untuk online shopping. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel

pengetahuan teknologi internet, mutu web site, serta tampilan web site dapat

meningkatkan kepercayaan konsumen sehingga mengurangi persepsi resiko

dari konsumen terhadap online shopping.27

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan fokus

pada kepercayaan konsumen dan upaya membangun kepercayaan konsumen

ditujukan pada konsumen yang melakukan transaksi pembelian multi produk

di All Collection Shop dengan indikasi pembelian ulang yang belum diteliti

peneliti sebelumnya.

E. Tujuan Penelitian

Selain dengan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka

penelitian ini bertujuan:

1. Untuk menganalisis kepercayaan konsumen pada pembelian secara online

di All Collection Shop Sedati Sidoarjo.

2. Untuk mengetahui upaya membangun kepercayaan konsumen pada

(33)

19

pembelian secara online di All Collection Shop Sedati Sidoarjo

F. Kegunaan Hasil Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dan dapat bermanfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

informasi, penambahan wawasan dan pengembangan disiplin ilmu

pengetahuan ekonomi khususnya dalam kepercayaan konsumen dan

pembelian secara online.

Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu

sumber rujukan bagi siapa saja yang akan meneliti lebih lanjut mengenai

kepercayaan konsumen dan pembelian secara online.

2. Dari segi praktis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi

kepada perusahaan bahwa kepercayaan konsumen pada perusahaan akan

berpengaruh terhadap perkembangan dari sebuah perusahaan tersebut,

sehingga hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber informasi

tentang hal apa yang seharusnya dibenahi oleh perusahaan.

G. Definisi Operasional

Agar lebih memudahkan dalam memahami skripsi ini, maka peneliti

mendefinisikan beberapa istilah sebagai berikut ini:

1. Kepercayaan Konsumen

(34)

20

Kepercayaan konsumen yang dimaksud adalah suatu sikap yang

digunakan untuk mengambil keputusan pembelian yang dipertimbangkan

dari segi individu penjual, pelayanan, kualitas produk dan mekanisme

transaksi pembelian.

Mayer, dkk dalam Vivi Susanti mendefinisikan kepercayaan

sebagai kesediaan satu pihak untuk memercayai pihak lain. Didasarkan

pada harapan bahwa, pihak lain tersebut akan melakukan tindakan

tertentu yang penting bagi pihak yang memercayainya.28

2. Upaya Membangun Kepercayaan

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan upaya membangun

kepercayaan konsumen adalah bagaimana cara yang akan dilakukan oleh

penjual untuk mendapatkan kepercayaan konsumen. Dapat dilihat dari

segi keandalannya dalam menjalankan bisnis maupun relasi yang sudah

dibangun dengan konsumen.

3. Pembelian Produk Syar’i secara Online

Pembelian secara online dalam penelitian ini adalah pembelian

melalui website dalam grup di facebook.com yaitu mulai dari ketertarikan

dan terjadi kesepakatan untuk membeli produk syar’i yang telah diunggah

oleh penjual/Seller di All Collection Shop Sedati Sidoarjo, dan untuk

mendapatkan produk tersebut terjadilah kesepakatan COD (Cash On

Delivery) maupun di transfer via JNE.

(35)

21

H. Metode Penelitian

Metodologi penelitian adalah serangkaian hukum, aturan, dan tata cara

tertentu yang diatur dan ditentukan berdasarkan kaidah ilmiah dalam

menyelenggarakan suatu penelitian dalam koridor keilmuan tertentu yang

hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.29 Penelitian ini

menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.

Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen),

dalam hal ini peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan

data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif

dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada

generalisasi.30 Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang

paling dasar ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan

fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun

rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk, aktifitas, karakteristik,

perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaannya dengan fenomena lain.

1. Data yang dikumpulkan

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini mengenai tentang All

Collection Shop meliputi unggahan seller (penjual) dan data produk.

2. Sumber Data

Untuk menggali kelengkapan data tersebut, diperlukan

sumber-sumber data sebagai berikut:

(36)

22

a. Sumber Primer

Sumber primer, yakni subjek penelitian yang dijadikan sebagai

sumber informasi penelitian dengan menggunakan metode interview

(wawancara).31 Teknik penentuan subjek penelitian menggunakan

snowball sampling. Snowball sampling adalah teknik penentuan

sampel yang mula-mula dipilih satu atau dua orang, tetapi karena

belum dirasa lengkap, maka mereka merekomendasikan orang lain

yang dipandang lebih tahu untuk melengkapi data yang diberikan oleh

orang sebelumnya.32 Dalam hal ini, subjek penelitian yang dimaksud

adalah konsumen All Collection Shop Sedati Sidoarjo yang pernah

membeli multi produk, member sebagai orang yang pernah mengalami

pembatalan transaksi online. Selain itu, sumber primer lainnya adalah

data dokumentatif dari All Collection Shop tentang daftar produk

yang dijual, unggahan penjual/seller, dan testimoni konsumen.

b. Data Sekunder

Sumber sekunder adalah sumber data kedua sesudah sumber

data primer.33 Sumber data sekunder merupakan data pendukung

yang berasal dari seminar, buku-buku maupun literatur lain meliputi:

penelitian terdahulu, jurnal, artikel, literatur-literatur tentang

kepercayaan konsumen dan pembelian secara online, media cetak

31 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Belajar, Cetakan keempat, 2007), 91.

32 Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2010), 123.

(37)

23

(surat kabar, majalah, brosur) dan media elektronik (internet).

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik-teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah:

a. Dokumentasi adalah suatu model pengumpulan data yang digunakan

untuk menelusuri data historis. Sifat utama dari data ini tidak terbatas

pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti

untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Teknik

dokumentasi dalam penelitian ini adalah dokumentasi yang akan

diambil ketika konsumen melakukan transaksi pembelian secara

online, seperti hal nya memotret apa yang sedang terjadi dalam

transaksi tersebut.

b. Wawancara merupakan suatu interaksi yang di dalamnya terdapat

pertukaran/sharing aturan, tanggung jawab, perasaan, kepercayaan,

motif dan informasi. Wawancara dilakukan pada konsumen yang telah

melakukan transaksi pembelian secara online dengan membeli lebih

dari satu produk dan member yang mempunyai pengalaman

pembatalan transaksi secara online.

4. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang digunakan peneliti setelah data-data

terkumpul adalah dengan beberapa tahapan berikut ini:

a. Editing, yaitu pemeriksaan kembali dari semua data yang diperoleh

(38)

24

antara data yang ada dan relevansi dengan penelitian. Dalam hal ini

peneliti akan mengambil data yang akan dianalisis dengan rumusan

masalah saja.

b. Organizing, yaitu menyusun kembali data yang telah didapat dalam

penelitian yang diperlukan dalam kerangka paparan yang sudah

direncanakan dengan rumusan masalah secara sistematis. Peneliti

melakukan pengelompokan data yang dibutuhkan untuk dianalisis dan

menyusun data tersebut dengan sistematis untuk memudahkan

peneliti dalam menganalisa data.

c. Penemuan Hasil, yaitu dengan menganalisis data yang telah diperoleh

dari penelitian untuk memperoleh kesimpulan mengenai kebenaran

fakta yang ditemukan, yang akhirnya merupakan sebuah jawaban dari

rumusan masalah.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, dan dokumentasi,

dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke

dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih

mana yang penting, dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Data yang telah berhasil dikumpulkan selanjutnya akan dianalisis

secara deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang menghasilkan data

(39)

25

perilaku yang dapat diamati dengan metode yang telah ditentukan.

Tujuan dari metode ini adalah untuk membuat deskripsi atau gambaran

mengenai objek penelitian secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki

I. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan ini dipaparkan dengan tujuan untuk

memudahkan penelitian dan pemahaman. Oleh karena itu, dalam penelitian

skripsi ini dibagi dalam beberapa bab, pada tiap-tiap bab terdiri dari beberapa

sub bab, sehingga pembaca dapat memahami dengan mudah.

Adapun sistematika pembahasannya adalah: Bab pertama adalah

pendahuluan. Dalam bab ini terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi

masalah dan batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

penelitian, definisi operasional, kajian pustaka, metodologi penelitian

(meliputi data yang dikumpulkan, sumber data, teknik pengumpulan data,

teknik pengolahan data, dan teknik analisis data) serta sistematika

pembahasan.

Bab kedua adalah landasan teori, yang memuat tentang teori perilaku

konsumen, etika bisnis Islam, kepercayaan konsumen, keputusan pembelian,

dan online shopping.

Bab ketiga adalah deskripsi hasil yang meliputi gambaran umum

tentang All Collection Shop Sedati, profil pemilik All Collection Shop Sedati

(40)

26

konsumen pada pembelian secara online.

Bab keempat adalah analisis masalah yang diangkat peneliti dalam

skripsi. Adapun bab ini menjelaskan analisis kepercayaan konsumen pada

pembelian secara online, dan analisis tentang upaya membangun kepercayaan

konsumen pada pembelian secara online.

Bab kelima merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dari hasil

penelitian dan saran-saran yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan dan

(41)

BAB II

KEPERCAYAAN KONSUMEN DAN UPAYA MEMBANGUN

KEPERCAYAAN KONSUMEN PADA PEMBELIAN PRODUK SYAR’I

SECARA ONLINE

A. Perilaku Konsumen

1. Definisi Perilaku Konsumen

Perilaku adalah suatu sikap dan tindakan serta proses psikologis.

Sedangkan konsumen adalah orang yang menggunakan produk maupun

jasa.

Menurut Sumarwan, perilaku konsumen adalah semua kegiatan,

tindakan, serta proses yang mendorong kegiatan tersebut pada saat

sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk

dan jasa.1

American Marketing Association mendefinisikan perilaku

konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi,

perilaku, dan lingkungannya di mana manusia melakukan kegiatan

pertukaran dalam hidup mereka.2

B. Etika Bisnis Islam

1. Definisi Etika Bisnis Islam

Etika adalah adat istiadat atau kebiasaan. Etika berkaitan dengan

kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri sesorang maupun pada suatu

(42)

28

masyarakat dan kelompok masyarakat yang diwariskan dari satu orang ke

orang yang lain.3

Bisnis adalah pertukaran barang, jasa atau uang yang saling

menguntungkan atau memberikan manfaat.4

Islam adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah.

Islam memiliki arti penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah. Islam juga

mengimani Al-Qur’an sebagai kitabnya.5

Etika bisnis adalah norma-norma etika yang digunakan oleh

pelaku yang melakukan aktivitas bisnis.

Etika bisnis Islam adalah norma-norma etika yang berbasiskan

Al-Qur’an dan Hadits yang harus dijadikan acuan oleh siapapun dalam

aktivitas bisnis.6

2. Prinsip Etika Bisnis Islam

Prasyarat untuk meraih keberkahan atas nilai transeden seorang

pelaku bisnis harus memperhatikan beberapa prinsip etika yang telah

digariskan dalam Islam, antara lain:7

a. Jujur dalam takaran

b. Menjual barang yang mutunya baik

c. Dilarang menggunakan sumpah

3 Keraf dalam Muhammad Djakfar, Etika Bisnis Menangkap Spirit Ajaran Langit Dan Pesan

Moral Ajaran Bumi, (Jakarta: Penebar Plus, 2012), 14.

4

Ika Yuni Fauzia, Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), 5.

5

Islam dalam “http:Wikipedia.com”, diakses pada tanggal 14 Januari 2016.

6 Muhammad Djakfar, Etika Bisnis Menangkap Spirit Ajaran Langit Dan Pesan Moral Ajaran

(43)

29

d. Longgar dan bermurah hati

e. Membangun hubungan baik antar kolega.

f. Tertib administrasi

g. Harga dengan transparan

3. Bangunan Teori Etika Bisnis

Etika bisnis setelah menjadi suatu bidang tersendiri, sampai

dewasa ini dalam Islam nampaknya belum terkonstruksi sebuah teori

tersendiri. Dengan kata lain bahwa selama ini etika bisnis islam masih

dalam tataran normatif, belum ada bangunan teori tersendiri, sehingga

untuk bisa membedah fenomena sosial perlu adanya sinergi dengan teori

modern. Bangunan teori itu antara lain:8

4. Teori Deontologi

Istilah ini berasal dari kata Yunani deon, yang berarti kewajiban,

karena itu, etika deontologi menekankan kewajiban manusia untuk

bertindak secara baik. Menurut etika deontologi, suatu tindakan itu baik

bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat dan tujuan baik dari

tindakan itu, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik

pada dirinya sendiri. Suatu tindakan bisnis akan dinilai baik oleh etika

deontologi bukan karena tindakan itu mendatangkan akibat baik kepada

pelakunya melainkan karena tindakan itu sejalan dengan kewajiban

pelaku, misalnya memberikan pelayanan yang baik kepada semua

(44)

30

menawarkan barang dan jasa dengan mutu yang sebanding dengan

harganya dan sebagainya. Atas dasar itu, etika deontologi sangat

menekankan pada motivasi (niat), kemauan baik, dan watak yang kuat

dari pelaku.

a. Utilitarisme

Istilah ini berasal dari kata Latin, utilis yang berarti

“bermanfaat” Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika

membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja

satu dua orang melainkan masyarakat secara keseluruhan.

b. Hak

Dalam pemikiran moral, teori hak adalah pendekatan paling

banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan

atau perilaku. Sebetulnya teori hak merupakan aspek dari teori

deontologi, karena hak berkaitan dengan kewajiban. Jika seorang

perilaku bisnis melakukan aktivitas bisnis karena terdorong kewajiban

agama, kewajiban untuk memenuhi tuntutan kebutuhan keluarga yang

menjadi tanggung jawabnya, tetapi di lain sisi hak konsumen perlu

diperhatikan pula. Misalnya konsumen berhak atas produk yang sehat

serta aman dan sesuai dengan harapannya dan hak-hak lain harus

ditunaikan

c. Keutamaan

(45)

31

lain kejujuran, fairness, kepercayaan, dan keuletan. Norma-norma

inilah yang menjadi modal dasar agar pebisnis hidup dalam suasana

berkesalehan, berkebajikan, dan nilai-nilai keutamaan lainnya.

C. Kepercayaan

Selain secara umum, kepercayaan juga terdapat dalam bahasan secara

Islam, hal ini di sebutkan dalam firman Allah QS. An-Nisa’ Ayat 58 sebagai

berikut:

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil, sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat”.9

Ayat ini bersifat umum, sehingga amanah itu ada dalam setiap hal.

Dalam hal wudlu, shalat, zakat, janabah, puasa, timbangan, takaran, dan

titipan. Secara Islam, amanah diartikan sebagai kepercayaan.

Dalam semua proses bisnis, kepercayaan merupakan kunci utama

dalam segala bentuk bisnis baik dalam lingkungan online maupun offline. Di

dunia offline, kepercayaan dibangun dengan kenal dan saling mengenal secara

baik, ada proses ija>b-qabu>l, ada materai, ada perjanjian dan lain-lain. Para

pelaku bisnis selain itu diproteksi pula secara horizontal oleh hukum-hukum

(46)

32

oleh para pelaku bisnis. Dalam dunia online demikian pula, harmonisasi

antara ketiga aspek di atas dipadukan dengan mekanisme-mekanisme

pembangun kepercayaan secara total dalam proses keseluruhan.10

1. Kepercayaan Konsumen

Sikap (attitudes) konsumen adalah faktor penting yang akan

mempengaruhi keputusan konsumen. Konsep sikap sangat terkait dengan

konsep kepercayaan (belief) dan perilaku (behavior). Mowen dan Minor

menyebutkan bahwa istilah pembentukan sikap konsumen (consumer

attitude formation) seringkali menggambarkan hubungan antara

kepercayaan,sikap dan perilaku dan juga terkait dengan konsep atribut

produk. Atribut produk adalah karakteristik dari suatu produk.11

Mayer, dkk dalam Vivi Susanti mendefinisikan kepercayaan

sebagai kesediaan satu pihak untuk memercayai pihak lain. Didasarkan

pada harapan bahwa, pihak lain tersebut akan melakukan tindakan

tertentu yang penting bagi pihak yang memercayainya. Kepercayaan

merupakan konstruk multidimensional yang kompleks berbeda dari

rangsangan kepercayaan yang berbeda pula. Mayer, dkk dalam Vivi

Susanti mengembangkan model dimensi dari kepercayaan yaitu: 12

10

Onno W Purbo dalam Muhammad, Etika Bisnis Islami, (Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Akademi mAnajemen Perusahaan YKPN, 2004), 224.

11 Mowen dan Minor dalam Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen, (Bogor: Ghalia Indonesia

(47)

33

a. Ability

Kemampuan adalah sekelompok keahlian, kompetensi dan

karakteristik yang memungkinkan satu pihak memiliki elemen

spesifik. Kemampuan lebih dari sekedar pelayanan terhadap individu,

tetapi lebih pada semua aspek tentang bagaimana melakukan bisnis.

b. Benevolence

Benevolence adalah sejauh mana Trustee (penjual/seller) ingin

melakukan dan memberikan yang terbaik kepada Trustor (konsumen),

terlepas dari motif keuntungan yang sifatnya egosentris. Benevolence

merupakan dasar dari layanan jaringan sosial karena benevolence akan

mengarahkan interaksi positif antar individu

c. Integrity

Integrity merupakan persepi Trustor, bahwa Trustee akan

bertahan pada seperangkat prinsip yang telah diberikan kepada

Trustor. Apa yang telah diucapkan oleh Trustee kepada Trustor harus

sama dengan tindakan yang akan Trustee lakukan dan konsumen

memiliki keingintahuan apakah Trustee dapat melakukan hal yang

sama seperti yang telah dijanjikannya

Zucker dalam Vivi Susanti menyebutkan pemahaman tentang

terbentuknya kepercayaan yaitu13:

(48)

34

a. Kepercayaan berdasarkan proses yang mengacu pada proses

pertukaran sosial, pengalaman diantara organisasi dengan konsumen,

ataupun sekedar mendengar cerita dari teman

b. Kepercayaan berdasarkan institusi yang mengacu pada penggunaan

orang ketiga, seperti agen ataupun bank

c. Kepercayaan berdasarkan karakteristik yang mengacu pada

kongruensi nilai, latar belakang, etnis, dan pengalaman yang

dibagikan antara penjual dan pembeli.

Kepercayaan konsumen adalah pengetahuan konsumen mengenai

suatu objek, atributnya, dan manfaatnya. Kepercayaan konsumen

terhadap suatu produk, atribut, dan manfaat suatu produk

menggambarkan persepsi konsumen. Karena itu, kepercayaan berbeda

diantara konsumen.14

Sederhananya, kepercayaan berarti keyakinan. Ketika percaya

kepada orang maupun produsen tersebut, maka keyakinan tersebut ada

terhadap integritas dan kemampuan produsen.15 Keyakinan konsumen

adalah transaksi online yang memiliki kepastian dan informasi yang tidak

simetris. Sebagai akibatnya perlu adanya rasa saling percaya antara

pembeli dan penjual (Gefen), dan banyak makalah menunjukkan bahwa

kepercayaan konsumen akan e-commerce adalah salah satu faktor kunci.

(49)

35

Konsumen dengan jaringan kerja yang baik pada suatu toko secara off

line dapat meningkatkan rasa percaya diri di toko online.16

Ketika pelanggan melakukan pembelian dari website vendor yang

tidak dikenal, mereka tidak dapat mengetahui kualitas barang dan jasa

yang ditawarkan apakah masuk akal dan dapat diandalkan atau tidak. Hal

utama yang dipertimbangkan seorang pembeli ketika melakukan kegiatan

belanja secara online adalah apakah mereka percaya terhadap website

yang menyediakan fasilitas layanan online shop dan percaya pada penjual

online yang ada didalam situs web tersebut. Beberapa hasil penelitian

menunjukkan bahwa kepercayaan adalah faktor penting dalam

membangun komitmen antara perusahaan dan pelanggan.

a. Kepercayaan Konsumen Terhadap Atribut Produk

Para manajer harus menyadari bahwa kepercayaan terhadap

objek, atribut, dan manfaat menunjukkan persepsi konsumen, dan

karena itu, umumnya kepercayaan seorang konsumen berbeda dengan

konsumen lainnya. Seseorang membentuk tiga jenis kepercayaan:17

1) Pengetahuan bahwa objek memiliki atribut khusus disebut

kepercayaan objek-atribut. Kepercayaan objek-atribut

menghubungkan objek, seperti seseorang, barang, atau jasa,

dengan atribut.

(50)

36

2) Kepercayaan atribut-manfaat merupakan persepsi konsumen

tentang seberapa jauh atribut tertentu menghasilkan atau

memberikan manfaat tertentu.

3) Kepercayaan objek-manfaat merupakan persepsi konsumen

tentang seberapa jauh produk, orang atau jasa tertentu akan

memberikan manfaat tertentu.

b. Kepercayaan konsumen dan Implikasi Manajerialnya18

Kepercayaan yang dipunyai konsumen terhadap merek,

korporasi, dan objek lainnya dalam konsumen memiliki beberapa

implikasi manajerial yang penting. Pertama-tama para manajer perlu

menyadari bahwa kepercayaan konsumen terhadap atribut produk

mungkin tidak sesuai dengan kenyataan. Selain itu, manajer harus

menyadari bahwa strategi pemosisian, diferensiasi, dan segmentasi

dapat didasarkan atas atribut sebuah merek.19

2. Membangun Kepercayaan Konsumen

Kepercayaan konsumen dapat dibangun dengan empat inti

kredibilitas, di mana untuk membangun kepercayaan dengan orang lain,

hal pertama yang dilakukan adalah memulai dari diri sendiri. Prinsipnya

adalahan kredibilitas, atau kemungkinann dapat dipercaya. Kredibilitas

dapat ditingkatkan dengan memahami unsur- unsur sebagai berikut:20

18

Etta mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis Disertai Himpunan Jurnal Penelitian…, 204.

(51)

37

a. Integritas

Bagi banyak orang, integritas pada dasarnya berarti kejujuran.

Walaupun integritas mencakup kejujuran, integritas lebih dari itu.

Integritas artinya keterpaduan. Konsisten luar dalam, berani bertindak

menurut keyakinan.

b. Niat

Niat sangat berhubungan dengan motif-motif, agenda, dan

karena perilaku. Kepercayaan terus tumbuh ketika motif-motif lugas

didasarkan pada keuntungan bersama, dengan kata lain, ketika secara

tulus bukan saja peduli terhadap diri sendiri akan tetapi juga peduli

dengan orang lain. Seseorang dalam melakukan aktivitas bisnis perlu

mengawalinya dengan niat yang ikhlas sebagai bagian dalam

menjalankan tugas kewajiban. Niat dalam Islam, sangat menentukan

arah suatu pekerjaan. Karenanya jika seseorang melakukan aktivitas

bisnis yang dinilainya sebagai kewajiban, dengan niat ibadah dan

untuk memenuhi kebutuhan keluarga, berarti orang tersebut telah

melaksanakan bisnis sesuai ajaran Islam.21

c. Kemampuan

Kemampuan yang dimiliki yang menginspirasikan keyakinan,

talenta-talenta, sikap, keterampilan, pengetahuan, dan gaya.

Kemampuan ini berhubungan dengan membangun, menumbuhkan,

(52)

38

karunia dan kekuatan alami. Sikap mewakili paradigma, dan cara

hidup. Keterampilan adalah kefasihan dalam hal-hal yang dikuasai.

Pengetahuan mewakili pembelajaran, wawasan, pengertian, dan

kesadaran. Gaya mewakili pendekatan dan keperibadian unik.

d. Hasil-hasil

Hal ini mengacu pada prestasi, kinerja, keberhasilan

menjadikan segalanya yang benar terlaksana. Jika tidak berhasil

melaksanakan apa yang diekspektasikan, maka kredibilitas akan

berkurang, namun jika sebaliknya, reputasi positif akan didapatkan.22

D. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut:

pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan

pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Secara perinci tahap tersebut dapat

diuraikan sebagai berikut23:

1. Pengenalan masalah

Proses membeli diawali saat pembeli menyadari atas masalah

kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi

sesungguhnya dan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat

disebabkan oleh rangsangan internal maupun eksternal dalam kasus

(53)

39

dahaga, hingga suatu kebutuhan itu meningkat hingga suatu tingkatan

tertentu dan berubah menjadi dorongan.

2. Pencarian informasi

Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong

untuk mencari informasi lebih banyak. Membedakan dua tingkat, yaitu

keadaan tingkat pencarian informasi yang sedang-sedang saja yang

disebut perhatian yang meningkat. Proses mencari informasi secara aktif

di mana ia mencari bahan-bahan bacaan, menelepon teman-teman, dan

melakukan kegiatan untuk mempelajari yang lain.24 Umumnya jumlah

aktivitas pencarian konsumen akan meningkat bersamaan dengan

konsumen berpindah dari situasi pemecahan masalah yang terbatas ke

pemecahan masalah yang ekstensif. Sumber-sumber informasi konsumen

dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok:

a. Sumber pribadi: keluarga, teman tetangga, dan kenalan.

b. Sumber komersial: iklan, tenaga penjualan, penyalur, kemasan,

pameran.

c. Sumber umum: media massa, dan organisasi konsumen.

d. Sumber pengalaman: pernah menangani, menguji, dan menggunakan

produk.

Secara umum konsumen menerima informasi terbanyak dari suatu

produk dari sumber komersial, yaitu sumber yang didominasi oleh para

(54)

40

dari sumber-sumber pribadi. Setiap sumber informasi melaksanakan suatu

fungsi yang agak berbeda dalam mempengaruhi keputusan membeli.

Informasi komersial umumnya melaksanakan fungsi memberitahu,

sedangkan sumber pribadi melaksanakan fungsi legitimasi dan evaluasi.25

3. Evaluasi Alternatif

Tidak ada proses evaluasi yang sederhana dan tunggal yang

digunakan oleh konsumen atau bahkan oleh satu konsumen pada seluruh

situasi membeli. Ada beberapa proses evaluasi keputusan. Kebanyakan

model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu

mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap

produk terutama berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional.

4. Keputusan Membeli

Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi terhadap

merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin

juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai.

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan

membeli, yaitu faktor sikap orang lain dan faktor yang tidak terduga.

Faktor sikap orang lain tergantung pada dua hal26:

a. Intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan

konsumen

(55)

41

Semakin tinggi intensitas sikap negative orang lain tersebut akan

semakin dekat hubungan orang tersebut dengan konsumen,maka akan

semakin besar kemungkinan konsumen akan menyesuaikan tujuan

pembeliannya.

5. Perilaku Sesudah Pembelian

Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan

konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau

ketidakpuasan. Konsumen tersebut juga akan terlibat dalam tindakan

sesudah pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik minat

pemasar.27

6. Kepuasan Sesudah Pembelian

Setelah membeli suatu produk, seorang konsumen mungkin

mendeteksi adanya suatu cacat. Beberapa pembeli tidak akan

menginginkan produk cacat tersebut, yang lainnya akan bersifat netral

dan beberapa bahkan mungkin melihat cacat itu sebagai sesuatu yang

meningkatkan nilai dari produk. Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari

dekantnya antara harapan dari pembeli tentang produk dan kemampuan

dari produk tersebut.

7. Tindakan Sesudah Pembelian

Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen pada suatu produk akan

memengaruhi tingkah laku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, maka

Gambar

Gambar 3.2: Iklan Group Facebook All Colletion Shop Sedati Sidoarjo .......... 66
Tabel 1.1: Rekapitulasi Data Konsumen dan Pembelian Produk di Grup
Gambar 1.1
Tabel Rekapitulasi Data Konsumen dan Pembelian Produk di Grup Facebook
+4

Referensi

Dokumen terkait

Analisis akustik turut dijalankan ke atas plosif BIb supaya perbandingan akustik antara plosif BIb dan BM dapat dilakukan dalam menentukan sama ada sebutan bagi bunyi

Pengetahuan budidaya tersebut melahirkan ilmu bahwa kondisi hutan rakyat yang didominasi oleh tanaman kayu menciptakan kondisi iklim mikro yang spesifik, sehingga tanaman

Gambar 4.11 Detail kontur kecepatan dan streamline area upper surface airfoil bidang x-z pada airfoil tanpa forward wingtip fence.. sudut serang 12

Tema ovog diplomskog rada je “Temperiranje kalupa za injekcijsko prešanje polimera”. U sklopu rada bilo je potrebno detaljno razraditi osnove temperiranja kalupa tijekom

Pemanfaatan facebook untuk berkomunikasi dengan keluarga selalu digunakan oleh mahasiswa asal Papua yang kuliah di Fispol Unsrat, karena memang saat ini fasilitas

Terdapat 13 komponen lanskap budaya yang dianalisis pada Karakter Lanskap Budaya Pura Mandaragiri Semeru Agung, yaitu: tradisi budaya, sistem dan ciri alam, organisasi

Pa da analisis korelasi bivariat faktor-faktor yang diperki- rakan memiliki pengaruh pada prestasi mata pelajara n bahasa Indonesia, ditemukan terdapat korelasi anta ra

Kami sampaikan dengan hormat bahwa dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi LPM ISI Yogyakarta memberi kesempatan kepada para dosen di lingkungan ISI