• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 162010006 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 162010006 BAB IV"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Kecamatan Tuntang

Kecamatan Tuntang merupakan salah satu kecamatan yang berada diwilayah Kabupaten Semarang. Luas wilayah Kecamatan Tuntang adalah 56,24 km2, sedangkan luas tanahnya 5.624,20 Ha yang terdiri dari luas pertanian 3.442,88 Ha dan luas tanah bukan pertanian 2.181,32 Ha, dengan ketinggian rata-rata 480 meter diatas permukaan laut Kecamatan Tuntang memiliki jumlah penduduk sebanyak 63.765 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 21.515 KK, penduduk laki-laki berjumlah 32.220 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 31.545 jiwa. Adapun batas wilayah Kecamatan Tuntang adalah

“Sebelah Barat : Kecamatan Bawen Rawa Pening

Sebelah Timur : Kecamatan Pabelan Kecamatan Bringin Sebelah Utara : Kecamatan Bawen

Sebelah Selatan : Kota Salatiga Kecamatan Getasan”43)

Kecamatan Tuntang dipilih oleh peneliti sebagai tempat penelitian berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan pada bagian pendahuluan. Peneliti juga mempunyai pertimbangan lain yaitu waktu dan biaya yang praktis karena peneliti tinggal di Kecamatan Tuntang. Kinerja di Kecamatan Tuntang secara umum menunjukkan perkembangan yang baik. Hal ini ditujukkan dengan pelayanan yang

43)

(2)

diberikan oleh Kecamatan Tuntang semakin baik.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pegawai di Kecamatan Tuntang Kebupaten Semarang

Berikut ini merupakan Tugas Pokok dan Fungsi Pegawai Kecamatan Tuntang: 1. Camat yang bertugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang

dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. 2. Sekretaris kecamatan yang bertugas melaksanakan sebagian tugas Camat di

bidang penyusunan perencanaan, pengelolaan administrasi keuangan, administrasi umum dan administrasi kepegawaian.

3. Seksi tata pemerintahan yang bertugas melaksanakan sebagian tugas Camat di bidang tata pemerintahan.

4. Seksi pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan desa yang bertugas melaksanakan sebagian tugas Camat di bidang pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan desa.

CAMAT

SEKCAM

KASI TRANTIB KASI

KESEJAHTERAAN RAKYAT KASI

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KASI

PEMERINTAHAN

[image:2.612.104.530.152.637.2]
(3)

5. Seksi kesejahteraan rakyat yang bertugas melaksanakan sebagian tugas Camat di bidang kesejahteraan rakyat.

6. Seksi ketenteraman dan ketertiban umum yang bertugas melaksanakan sebagian tugas Camat di bidang ketenteraman dan ketertiban umum.

Adapun uraian tugas pokok dan fungsi pada Kecamatan Tuntang tercantum pada Peraturan Bupati Semarang Nomor 92 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Rincian Tugas Kecamatan dan Kelurahan. Untuk lebih jelasnya pada (lampiran) disajikan Peraturan Bupati Semarang Tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Kecamatan dan Kelurahan.

Visi Kecamatan Tuntang

“Terwujudnya Pelayanan Prima dengan dukungan sumber daya manusia yang

handal”.

Misi Kecamatan Tuntang 1) Peningkatan kerja aparatur pemerintahan kecamatan.

2) Meningkatkan Kualitas sistem pelayanan kepada masyarakat

3) Melaksanakan pencapaian dan penegakan peraturan perundang-undangan. 4) Melaksanakan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan. 5) Mengoptimalkan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan.

6) Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Motto Kecamatan Tuntang

(4)

a) Jumlah Pegawai

Jumlah keseluruhan pegawai yang bekerja di Kecamatan Tuntang adalah 14 orang

b) Waktu Kerja

1) Berdasarkan Peraturan Daerah waktu kerja ditetapkan 5 hari kerja, yaitu hari Senin sampai dengan hari Jumat.

2) Jam Kerja

Hari Senin-Kamis : 07.00-15.30 Hari Jum’at : 07.00-15.00

3) Untuk jam istirahat waktu yang ditentukan selama 1 ( satu ) jam yaitu pukul 12.00-13.00 WIB.

c) Hari Libur

Setiap pegawai (PNS) yang bekerja di Kecamatan Tuntang berhak atas libur resmi yang ditetapkan oleh pemerintah.

d) Jaminan Sosial

Pemerintah memberikan jaminan sosial kepada seluruh pegawainya (PNS) berupa asuransi kesehatan (ASKES).

4.1.2 Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang

(5)
[image:5.612.101.533.162.611.2]

yang sudah ditetapkan. Berikut ini Daftar Pelaksanaan Penilaian Pekerjaan pegawai di Kantor Kecamatan Tuntang tahun 2013.

Tabel 4.1 Transkrip Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai

No Item Nilai DP3 Kategori Nilai DP3 Jumlah pegawai

Ket AB B CB KB TB

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kesetiaan Prestasi Kerja Tanggung Jawab Ketaatan Kejujuran Kerja sama Prakarsa Kepemimpinan 14 - - - - - - - - 14 14 14 14 14 14 14 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 14 14 14 14 14 14 14 14

Sumber : Nilai pegawai Kecamatan Tuntang tahun 2013

(6)

Kualitas beberapa indikator seperti tanggung jawab, kejujuran, kerja sama atau indikator lainnya juga perlu perbaikan.

4.1.3 Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang

[image:6.612.102.534.191.712.2]

Penilaian kinerja pegawai di Kecamatan Tuntang pada umumnya mecakup delapan hal penting yaitu kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa, dan kepemimpinan. Berikut ini merupakan penjelasan dari hasil data yang diperoleh ketika di lapangan terkait dengan pelaksanaan penilaian kinerja pegawai.

Tabel 4.2 Unsur Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang

No Unsur

yang Dinilai

Sub unsur yang dinilai

Uraian Nilai

1. Kesetiaan 1. Peangabdian kepada Pancasila dan UUD 1945 2. Menjungjung

tinggi kehormatan Negara

3. Mengutamakan kepentingan Negara 4. Berdaya guna

1. Tidak pernah menentang kebenaran Pancasila, baik dalam ucapan, sikap, tingkah laku, dan selalu menjunjung tinggi kehormatan Negara, serta senantiasa mengutamakan kepentingan Negara.

2. Pada umumnya tidak pernah menentang kebenaran Pancasila, baik dalam ucapan, sikap dan tigkah laku, pada umumnya menunjung tinggi kehormatan Negara, serta senantiasa menutamakan kepentingan Negara.

3. Adakalanya menentang kebenaran Pancasila baik dalam ucpaan maupun tindakan, adakalanya menjunjung tinggi kehormatan Negara.

4. Kurang mampu menjunjung tinggi kehormatan Negara dan kurang mengutamakan kepentingan Negara. 5. Sering menentang kebenaran Pancasila

baik dalam ucapan maupun tindakan, sering tidak mengutamakan kepentingan Negara.

 Amat Baik : 91 - 100

 Baik : 76 – 90

 Cukup : 61 – 75

 Sedang : 51 – 60

 Kurang : 50 ke bawah

2. Prestasi Kerja 1. Kecakapan 2. Kesungguhan kerja 3. Bardaya guna 4. Hasil Kerja

1. Mempunyai kecakapan, selalu bersungguh-sungguh menjalankan tugas, selalu berdaya guna dan hasil kerjanya melebihi rata-rata yang ditentukan. 2. Mempunyai kecakapan, selalu

bersungguh-sungguh menjalankan tugas, pada umumnya berdaya guna, dan hasil kerjanya sesuai rata-rata yang ditentukan. 3. Kecakapannya cukup, bersungguh-sungguh menjalankan tugas jika ada dorongan, ada kalanya tidak menjalankan tugas dengan berdaya guna.

 Amat Baik : 91 – 100

 Baik : 76 – 90

(7)

4. Kecakapan sedang, adakalanya tidak bersungguh dalam menjalankan tugas, berkali-kali tidak mencapai hasil kerja. 5. Kurang kecakapan, tidak

bersungguh-sungguh dan tidak pernah mencapai hasil yang sudah ditentukan.

 Sedang : 51 – 60

 Kurang : 50 ke bawah

3. Tanggung Jawab

1. Pelaksanaan tugas 2. Dedikasi 3. Pertanggungjawab 4. Keberanian

mengambil resiko 5. Memelihara

1. Selalu menyelesaikan tugas dengan baik, selalu mengutamakan kepentingan dinas, bertanggung jawab dan berani mengambil resiko.

2. Pada umumnya menyelesaikan tugas dengan baik,pada umumnya mengutamakan kepentingan dinas, pada umumnya berani mengambil resiko dan memeliraha barang kantor dengan baik. 3. Ada kalanya terlambat melaksanakan

tugas, pada umumnya mengutamakan kepentingan dinas, pada umumnya berani mengambil resiko dan memeliraha barang kantor dengan baik.

4. Tidak tepat waktu, kurang mengutamakan kepentingan dinas, tidak berani memikul resiko dan tidak baik dalam hal menyimpan barang kantor. 5. Tidak dapat menyelesaikan tugas, sering

mengabaikan tugas dinas.

 Amat Baik : 91 – 100

 Baik : 76 – 90

 Cukup : 61 – 75

 Sedang : 51 – 60

 Kurang : 50 ke bawah

4. Ketaatan 1. Disiplin 2. Perintah Dinas 3. Ketetntuan Jam

Kerja 4. Pelayanan

terhadap masyarakat 5. Sopan santun

1. Selalu menaati peraturan kedinasan dan selalu memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik.

2. Pada umumnya menaati peraturan, adakalanya terlambat masuk kerja, sopan. 3. Adakalanya mengabaikan peraturan kedinasan dan adakalanya kurang baik memberikan pelayanan.

4. Adakalanya mengabaikan peraturan kedinasan dan kurang baik dalam pelayanan

5. Sering mengabaikan peraturan, sering terlambat dan tidak sopan.

 Amat Baik : 91 – 100

 Baik : 76 – 90

 Cukup : 61 – 75

 Sedang : 51 – 60

 Kurang : 50 ke bawah

5. Kejujuran 1. Keikhlasan melaksanakan tugas 2. Penggunaan

wewenang 3. Laporan hasil kerja

1. Selalu melaksanakan tugas dengan ikhlas, tidak pernah menyalagunakan wewenang dan selalu memberikan laporan kerja.

2. Pada umumnya melaksanakan tugas dengan ikhlas, pada umumnya tidak menyalahgunakan wewenang.

3. Adakalanya kurang ikhlas dalam tugas, adakalanya menyalahgunakan wewenang, adakalanya tidak laporan hasil kerja.

4. Adakalanya tidak ihklas, adakalanya menyimpang dari wewenang, kadang berbohong di laporan hasil kerja. 5. Sering tidak ihklas, sering menyimpang

dari wewenang dan sering berbohong dalam hasil kerja

 Amat Baik : 91 – 100

 Baik : 76 – 90

 Cukup : 61 – 75

 Sedan : 51 – 60

 Kurang : 50 ke bawah

6. Kerjasama 1. Memahami hubungan tugasnya dengan bidang lain 2. Menghargai

pendapat orang lain

1. Mengetahui secara mendalam tugas orang lain, selalu menghargai pendapat, selalu dapat menerima usul orang lain. 2. Pada umumnya mengetahui tugas orang

lain, menghargai pendapat dan pada umumnya mau menerima usul.

 Amat Baik : 91 – 100

(8)

3. Penyesuaian pendapat 4. Mempertimbangka

n dan menerima usul

5. Kemampuan kerja sama

3. Mengetahui secara garis besar bidang tugas orang lain, adakalanya menghargai pendapat, adakalanya kurang mampu bekerja sama dengan orang lain. 4. Kurang mengetahui bidang tugas orang

lain, adakalanya sulit menghargai pendapat dan adakalanya tidak mampu bekerja sama dengan orang lain. 5. Sering tidak mengetahui tugas orang lain,

sering tidak dapat menyesuaiakan pendapat,dll.

 Cukup : 61 – 75

 Sedang : 51 – 60

 Kurang : 50 ke bawah

7. Prakarsa 1. Inisiatif

2. Mencari tata-kerja baru

3. Memberikan sarn

1. Tanpa menunggu pentunjuk atau perintah atasan dalam melaksanakan tugas, selalu mencari tata kerja baru, selalu memberikan saran yang dipandangnya baik,dll.

2. Dalam keadaan mendesak tanpa menunggu perintah, pada umumnya mencari tata kerja baru, dll.

3. Adakalanya terlambat melaksanakan tugas, adakalaanya mencari tata kerja baru, mau memberikan saran apabila diminta.

4. Ragu-ragu dalam menjalankan tugas, kurang berusaha mencari tata kerja baru,kurang berani memberikan saran. 5. Tanpa perintah tidak berani menjalankan

tugas, tidak berusaha mencari tata kerja baru dan tidak berani memberikan saran.

 Amat Baik : 91 – 100

 Baik : 76 – 90

 Cukup : 61 – 75

 Sedang : 51 – 60

 Kurang : 50 ke bawah

8. Kepemimpina n

1. Penguasaan tugas 2. Kemampuan

mengambil keputusan 3. Komunikasi 4. Penentuan prioritas

tugas

5. Ketegasan dan objektifitas 6. Panutan 7. Koordinasi 8. Memahami kemamuan bawahan 9. Motivasi 10. Pembinaan 11. Menghargai

saran-saran

1. Menguasai sepenuhnya bidang tugasnya,selalu mampu mengemukakan pendapat,selalu mampu mengutamakan prioritas dengan tepat, selalu bertindak tegsa dan selalu memberikan teladan yang baik.

2. Pada umumnya menguasai sepenuhnya bidang tugasnya,mampu mengemukakan pendapat,pada umumnya mampu mengutamakan prioritas dengan tepat,bertindak tegsa dan memberikan teladan yang baik.

3. Menguasai secara garis besar tugasnya, adakalanya kurang jelas mengutarakan pendapat, adakalanya kurang mampu bertindak tegas dan adakalanya kurang mampu memberikan teladan yang baik. 4. Kurang menguasai tugas,kurang jelas

mengemukakan pendapat , kurang mampu bertindak tegas da kurang mampu memberikan teladan yang baik. 5. Sering kurang menguasai tugasnya,sering

tidak jelas mengemukakan pendapat, sering tidak mampu bertindak tegas dan sering tidak mempu memberikan teladan yang baik

 Amat Baik : 91 – 100

 Baik : 76 – 90

 Cukup : 61 – 75

 Sedang : 51 – 60

(9)

1. Kesetiaan

(10)

2. Prestasi Kerja

Prestasi kerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai. Prestasi kerja pegawai di Kecamatan Tuntang mengacu pada hasil kerja yang sudah dilakukan. Prestasi kerja selama ini kebanyakan dilihat dari hasil tugas pokok dan fungsi setiap pegawai. Sebagai Kantor yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat, Kecamatan Tuntang menyadari bahwa ketersediaan pegawai disana terbatas. Hal ini dikarenakan belum adanya penambahan pegawai dari Bagian Kepegawaian Daerah. Prestasi kerja pegawai selama ini bisa dilihat dengan keterbatasan pegawai dan banyaknya tugas yang harus dikerjakan namun pekerjaan bisa terselesaikan. Setiap organisasi mempunyai standar kinerja sendiri-sendiri dalam mengukur kinerja pegawainya, seperti halnya Kecamatan Tuntang untuk penilaian prestasi kerja standarnya berada pada batas terendah baik atau antara nilai 76 - 90. Padahal tidak semua pegawai di Kecamatan Tuntang memiliki prestasi kerja yang baik. Beberapa diantara pegawai ada yang tidak mampu mengoperasikan komputer akhirnya pekerjaan dilakukan secara manual, pekerjaan yang seharusnya bisa terselesaikan secara cepat jika menggunakan komputer karena pegawai tidak bisa maka pekerjaanpun kadang terselesaikan tidak tepat pada waktunya. Pada saat jam kerja justru diantara pegawai ada yang malah membaca koran atau bahkan ngobrol bersama rekan kerja lain.

3. Tanggung Jawab

(11)

tertinggi untuk mengatur dan mengkoordinasi kinerja seluruh pegawainya baik para seksi maupun staff sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang sudah diberikan. Sejauh ini tanggung jawab pegawai terhadap pekerjaan atau tupoksi masih kurang, hal ini terlihat pada pekerjaan yang sering terlambat dalam penyelesaiannya, tugas yang seharusnya menjadi tanggung jawab salah satu pegawai terkadang pegawai tersebut meminta tolong kepada pegawai lain untuk mengerjakannya dengan alasan banyaknya pekerjaan yang harus dikerjakan. Ada juga pegawai yang meminta ijin tidak berangkat melalui telephone dengan alasan ada acara di rumah, padahal mereka mempunyai tanggung jawab untuk bekerja sesuai peraturan yang ditetapkan.

4. Ketataan

(12)

5. Kejujuran

Pada umumnya yang dimaksud dengan kejujuran adalah ketulusan hati seorang pegawai untuk melaksanakan tugas dan kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang diberikan kepadanya. Hasil observasi dan wawancara selama ini kejujuran di Kantor Kecamatan Tuntang masih harus diperbaiki. Pegawai yang tidak melakukan apel pagi tetapi dalam absen terdapat tanda tangan apel pagi itu sudah merupakan hal biasa yang sering dilakukan pegawai dan setelah jam istirahat ada diantara pegawai yang pulang dengan alasan ada tugas dinas. Kejujuran pegawai dalam hal jam kerja masih belum diperbaiki, sehingga kejujuran pegawai dinilai masih kurang.

6. Kerjasama

(13)

membantu pekerjaannya karena pekerjaan itu harus segera di selesaikan. Pada saat pagi hari petugas loket di Kecamatan Tuntang belum datang padahal ada masyarakat mengajukan permohonan maka pegawai lain yang sudah datangpun untuk sementara menggantikman pegawai yang belum datang tersebut untuk melaksanakan tugasnya menjaga loket agar masyarakat tidak menunggu dan segera dilayani.

7. Prakarsa

(14)

pegawai tersebut baru bekerja maka pada saat rapat dia tidak berani untuk memberikan saran atau pendapat untuk membenahi kinerja.

8. Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan kemampuan mengelola pegawai dengan dukungan sumber daya yang ada sehingga pegawai dapat mendukung terhadap tujuan organisasi dan target yang ingin dicapai dari seorang pemimpin. Kepemimpinan dikembangkan melaui pendidikan dan pelatihan maupun mempelajari/mencontoh pigur pimpinan yang memiliki pengalaman yang baik. di dalam Kantor Kecamatan Tuntang dipimpin oleh seorang camat yang berwenang untuk mengatur para bawahannya. Di Kecamatan Tuntang jiwa seorang pemimpin kurang maksimal, hal ini terlihat pada saat pegawainya datang terlambat tidak ada teguran dari camat dan salah satu pegawainya pulang setelah jam istirahat juga tidak ada teguran. Pernyataan dari beberapa pegawainya hal itu dikarenakan dulu pak camat merupakan pegawai biasa disni dan berpindah tugas ke Kecamatan lain dan kemudian kembali lagi ke Kecamatan Tuntang dan menjadi camat, hal itu yang menyebabkan camat merasa canggung atau sungkan untuk menegur pegawainya, dari hal itu berarti tidak ada ketegasan dari camat dalam membina pegawainya.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang

(15)

ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan kata lain, keberhasilan mencapai tujuan tergantung pada kecakapan dan kemampuan pegawai yang mengoperasikan unit-unit kerja yang terdapat dalam instansi bersangkutan. Kinerja pegawai Kecamatan Tuntang pun perlu dinilai untuk mengetahui seberapa besar tingkat kemampuan pegawai dalam bekerja memberikan pelayanan kepada masyarakat wilayah Kecamatan Tuntang pada khususnya. Menilai kinerja pegawai Kecamatan Tuntang diperlukan suatu aspek penilaian kinerja pegawai yang sesuai keputusan dan kesepakatan bersama.

Pelaksanaan penilaian kinerja pegawai yang digunakan Kecamatan Tuntang yaitu dengan menggunakan Daftar Pelaksanaan Penilaian Pekerjaan (DP3). Di dalam DP3 terdapat beberapa unsur indikator yang perlu dinilai untuk mengetahui bagaimana kualitas kinerja pegawai selama satu periode atau satu tahun.

1. Kesetiaan

Kesetiaan yang dinilai dalam Daftar Pelaksanaan Penilaian Pekerjaan (DP3) adalah kesetiaan terhadap Pancasila, UUD 1945, Negara dan pemerintah. Serta dalam hal ini tidak mengamalkan seluruh nilai-nilai dan kaidah-kaidah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. “Kesetiaan yaitu kesetiaan, ketaatan, dan pengabdian kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah Republik

Indonesia.”44)

Kesetiaan ini merupakan unsur utama yang dinilai terhadap pegawai. Penilaian kinerja pegawai di Kecamatan Tuntang tentang kesetiaan dilakukan oleh Kepala Ke-

44)

(16)

camatan Tuntang dan pihak penilai atau atasan dari pihak yang dinilai. Penilaian kesetiaan biasanya dilihat dari sikap, tingkah laku dan perbuatan pegawai yang tidak menentang kebenaran Pancasila, serta menjunjung tinggi kehormatan Negara dan senantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang, atau golongan. Tujuan adanya penilaian tentang kesetiaan adalah untuk meningkatkan rasa setia, patuh dan disiplin terhadap aturan umum yang berlaku bagi bangsa Indonesia paling tidak dapat dijadikan pedoman terutama dalam mengamalkan lima sila dalam Pancasila dan dalam mematuhi aturan-aturan yang berlaku bagi Pegawai seperti norma-norma disiplin dan perilaku dalam kehidupan bermasyarakat. Penilaian Kinerja di Kecamatan Tuntang dilakukan setiap satu tahun sekali yaitu akhir desember dan dilakukan ditempat dimana pegawai melakukan segala aktivitas pekerjaannya. Tolak ukur yang akan dipergunakan untuk mengukur kinerja para pegawai adalah dengan berorientasi pada masa lalu dan berdasarkan standar kinerja. Dalam hal ini standar yang ditetapkan dalam unsur kesetiaan adalah untuk mendapatkan promosi (kenaikan pangkat, kenaikan gaji, atau jabatan), nilai unsur kesetiaan seorang pegawai minimal harus mencapai nilai 91 atau amat baik. jika nilai dibawah 91 maka pegawai akan mengalami rotasi atau perpindahan tugas.

2. Prestasi Kerja

(17)

pegawai tersebut pasti akan bersungguh-sungguh dalam menjalankan setiap tugas dan tanggung jawabnya.

“Prestasi Kerja adalah suatu hasil kerja yang secara

nyata dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Prestasi kerja tersebut akan di pengaruhi oleh kecakapan, ketrampilan, dan kesungguhan kerja pegawai yang bersangkutan.”45)

Penilaian atas prestasi kerja para pegawai harus terdapat interaksi positif antara para pejabat pimpinan dan bagian kepegawaian. Hal inilah yang diperoleh peneliti dari hasil wawancara dan observasi bahwa interaksi positif tersebut tidak hanya menjamin persyaratan objektifitas dan pendokumentasian yang rapi, akan tetapi juga memuaskan bagi para pegawai yang pada gilirannya menumbuhkan lo- yalitas dan semangat kerja karena mereka merasa memperoleh perlakuan yang adil. Telah dimaklumi tidak hanya di Kecamatan Tuntang bahwa merasa diperlakukan dengan adil merupakan salah satu prinsip manajemen sumber daya manusia yang sangat umum sifatnya dan karenanya harus dipegang teguh.

Penilaian Prestasi Kerja di Kecamatan Tuntang dilakukan oleh tiga pihak, Kepala Camat, pihak yang menilai dan atasan langsung. Bentuk penilaian itu yaitu kecakapan, ketrampilan dan kesungguhan dalam bekerja. Wirawan juga mengatakan bahwa bentuk penilaian prestasi kerja antara lain : “Kecakapan, ketrampilan, pengalaman yang luas, selalu bersungguh-sungguh dalam

menjalankan setiap tugasnya dan hasil kerjanya jauh melebihi hasil kerja rata-

44)

(18)

rata yang ditentukan, baik dalam arti mutu maupun jumlah.”46) Pihak yang terlibat dalam penilaian harus memahami bahwa penilaian prestasi kerja merupakan suatu sistem yang bukan saja efektif, melainkan juga diterima oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

Penilaian Prestasi kerja yang baik sangat bermanfaat untuk berbagai kepentingan seperti berikut :

a. Mendorong peningkatan prestasi kerja. Dengan mengetahui hasil prestasi kerja, ketiga pihak yang terlihat dapat mengambil berbagai langkah yang diperlukan agara prestasi kerja para pegawai lebih meningkat lagi di masa-masa yang akan datang.

b. Sebagai bahan pengambilan keputusan dalam pemberian imbalan. Telah dimaklumi bahwa imbalan yang diberikan oleh organisasi kepada para anggotanya tidak hanya berbatas pada upah dan gaji yang merupakan penghasilan tetap bagi para anggota yang bersangkutan, akan tetapi juga berbagai imbalan lainnya seperti bonus pada akhir tahun, hadiah pada hari-hari besar tertentu, dan bahkan juga oleh banyak organisasi niaga pemilikan sejumlah saham perusahaan. Keputusan tentang siapa yang berhak menerima berbagai imbalan tersebut dapat didasarkan antara lain pada hasil penilaian atas prestasi kerja pegawai yang bersangkutan. c. Untuk kepentingan mutasi pegawai. Prestasi kerja seseorang dimasa lalu

45)

(19)

merupakan dasar bagi pengambilan keputusan mutasi baginya diamasa de- pan, apapun bentuk mutasi tersebut seperti promosi, alih tugas, alih wilayah maupun demosi.

d. Membantu para pegawai menentukan rencana kariernya dan dengan bantuan bagian kepegawaian menyusun program pengembangan karir yang paling tepat, dalam arti sesuai dengan kebutuhan para pegawai dan dengan kepentingan organisasi.

Penilaian prestasi kerja yang dilakukan setiap satu tahun sekali di Kecamatan Tuntang itu dilaksanakan setiap akhir bulan desember ditempat dimana pegawai melakukan segala aktivitas pekerjaannya.

3. Tanggung Jawab

Setiap pegawai harus bertanggung jawab terhadap setiap pekerjaannya, karena tanggung jawab setiap pegawai sangat menentukan kinerja pegawai tersebut.

“Ada tiga sub unsur yang dinilai dalam penilaian

tanggung jawab yaitu pelaksanaan tugas, dedikasi dan bertanggung jawab. Pelaksanaan tugas berarti selalu menyelesaikan tugas sebaik-baiknya tepat pada waktunya. Dedikasi berarti selalu mengutamakan kepentingan dinas daripada kepentingan pribadi/golongan. Sedangkan bertanggung jawab berarti tidak pernah berusaha melepaskan kesalahan yang dibuatnya kepada orang

lain.”47)

Penilaian tanggung jawab menjadikan setiap pegawai bersungguh sungguh menyelesaikan setiap pekerjaannya karena untuk menghindari penundaan penyelesaian pekerjaan. Hasil observasi di Kecamatan Tuntang terlihat

46)

(20)

bahwa rasa tanggung jawab tidak nampak di sebagian pegawai. Hal ini dapat dilihat dari hasil pekerjaan yang sering salah dan tertunda. Tanggung jawab ini bisa dilihat dan diukur melalui evaluasi kerja secara harian terhadap beban tugas yang diberikan kepada pegawai, apakah pekerjaan tersebut dapat terselesaikan atau tertunda sesuai dengan batas waktu yang diberikan dan yang akhirnya dari evaluasi-evaluasi kinerja tersebut kemudian akan dilakukan penilaian setiap akhir tahunnya dengan berdasarkan standar yang sudah ditetapkan di Kecamatan Tuntang dan penilaian akan dilakukan di tempat kerja bagian masing-masing pegawai dan akan dinilai oleh atasan yang dinilai dan Kepala Camat.

4. Ketataan

Setiap pegawai harus taat terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku, tugas dan pimpinan. Memiliki tingkat disiplin yang tinggi dan berdedikasi.

“Ketaatan adalah kesanggupan seorang pegawai negri sipil untuk menaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku, menaati perintah kedinasan yang di berikan atasan yang berwenang, serta kesanggupan untuk tidak melanggar larangan yang ditentukan.”48)

Penilaian kinerja digunakan untuk berbagai tujuan dalam organisasi. Setiap organisasi menekankan pada tujuan yang berbeda-beda dan organisasi yang lain dapat juga menekankan tujuan yang berbeda dengan sistem penilaian yang sama. Manfaat penilaian kinerja bagi semua pihak adalah agar mereka me-

48)

(21)

ngetahui manfaat yang dapat mereka harapkan seperti halnya penilaian ketaatan pegawai di Kecamatan Tuntang yang mempunyai peran sangat penting bagi kinerja pegawainya, misalnya dengan adanya penilaian ketataan pegawai menjadi termotivasi untuk lebih meningkatkan ketaatannya terhadap peraturan yang sudah ditetapkan. Tetapi dari hasil observasi dan wawancara penilaian ketaatan di Kecamatan Tuntang masih kurang obyektif dari kondisi yang sesungguhnya, hal ini terlihat dari pegawai yang sering datang terlambat dan tidak melakukan apel pagi dan ada diantara pegawai yang pulang setelah jam istirahat. Tetapi dalam daftar pelaksanaan penilaian pekerjaan (DP3) yang dilaksanakan penilainnya setiap akhir tahun di Kecamatan Tuntang oleh atasan dari pegawai yang dinilai dan Kepala Camat justru memberikan penilaian ketaatan rata-rata pegawai mendapatkan nilai 81 atau kategori baik. Ini menggambarkan bahwa penilaian yang dilakukan oleh atasan penilai masih belum sesuai dengan kondisi yang sebenarnya terjadi di lingkungan kerja.

4. Kejujuran

Setiap pegawai harus berlaku jujur dan adil terhadap diri sendiri maupun terhadap rekan sekerja dan juga terhadap pimpinan. “Kejujuran yaitu ketulusan hati seorang pegawai dalam melaksanakan tugas dan kemampuan untuk tidak

menyalahgunakan wewenang yang diberikan kepadanya.”49) Pada dasarnya kejujuran tidak dapat dilihat begitu saja secara kasat mata, tetapi kujujuran bisa

48)

(22)

saja dilihat aktifitas keseharinya di kantor, misalnya di Kecamatan Tuntang laporan hasil kerja apakah benar-benar sudah sesuai dengan apa yang dikerjakannya atau belum. Terdapat beberapa pegawai yang kurang jujur dalam hal jam kerja contohnya pegawai tidak melakukan apel pagi tetapi dalam absen terdapat tanda tangannya. Penilaian kejujuran pegawai yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali di Kecamatan Tuntang seharusnya pihak yang menilai benar-benar melihat bagaimana kejujuran dari pegawai yang dinilainya agar penilaian berjalan secara obyektif yang nantinya bisa menjadi motivasi pegawai yang dinilainya untuk melakukan pekerjaannya secara ikhlas. Nilai sesungguhnya kejujuran di dalam Daftar Pelaksanaan Penilaian Pekerjaan (DP3) harus sesuai dengan sesungguhnya. Artinya penilaian DP3 harus mencerminkan kondisi sesungguhnya dengan kinerja yang ada di Kecamatan Tuntang.

5. Kerjasama

Setiap pegawai dituntut untuk dapat melakukan kerja sama, karena dalam proses kerja di dalam Kantor apalagi di Kantor Kecamatan Tuntang dengan keterbatasan pegawai kerjasama merupakan kunci utama untuk mencapai tujuan.

“Kerjasama adalah kemampuan seorang pegawai negeri sipil untuk bekerja sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas yang ditentukan sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.”50))

Penilaian kinerja pegawai di Kecamatan Tuntang tentang kerjasama dila- 50)

(23)

kukan oleh Kepala Kecamatan Tuntang dan pihak penilai atau atasan dari pihak yang dinilai. Penilaian kerjasama biasanya dilihat dari sikap, tingkah laku dan perbuatan pegawai yang pada saat bekerja sama dengan pegawai lainnya. Keterbatasan pegawai di Kecamatan Tuntang dan banyaknya tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan secara tidak langsung menuntut antar pegawai untuk saling bekerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan agar pekerjaan selesai tepat pada waktunya. Adanya bentuk kerjasama bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang baik antar pegawai dalam bekerjasama dengan orang lain, disamping itu dengan adanya penilaian kerjasama antar pegawai akan saling menghargai pendapat maupun saran orang lain dan menjadikan pegawai lebih mengusai berbagai tugas tidak hanya yang menjadi tugasnya saja. Penilaian Kinerja di Kecamatan Tuntang dilakukan setiap satu tahun sekali yaitu akhir desember dan dilakukan ditempat dimana pegawai melakukan segala aktivitas pekerjaannya. Tolak ukur yang akan dipergunakan untuk mengukur kinerja para pegawai adalah berdasarkan standar kinerja.

6. Prakarsa

(24)

“Prakarsa adalah kemampuan seorang pegawai negeri sipil untuk mengambil keputusan, langkah-langkah, atau melaksanakan suatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah.”51)

Penilaian kinerja pegawai di Kecamatan Tuntang tentang prakarsa dilakukan oleh Kepala Kecamatan Tuntang dan pihak penilai atau atasan dari pi hak yang dinilai. Penilaian prakarsa biasanya dilihat dari inisiatif, mencari tata kerja baru, dan dalam memberikan saran saran . Prakarsa yang dimiliki bisa meningkatkan rasa inisiatif seorang pegawai agar pegawai tersebut tidak terlihat pasif di dalam Kantor tetapi justru pegawai tersebut akan kelihatan aktif dan benar-benar menjalankan pekerjaannya dengan kesadarannya sendiri tanpa harus dipaksa-paksa oleh atasan. Penilaian prakarsa di Kecamatan Tuntang dilakukan setiap satu tahun sekali yaitu akhir desember dan dilakukan ditempat dimana pegawai melakukan segala aktivitas pekerjaannya. Tolak ukur yang akan dipergunakan untuk mengukur prakarsa adalah sama dengan yang lain yaitu berorientasi pada masa lalu dengan berdasarkan standar kinerja.

7. Kepemimpinan

Kepemimpinan memimpin diri sendiri dalam unit kerja maupun dalam organisasi merupakan suatu kebutuhan dalam proses kerja.

“Kepemimpinan adalah kemampuan seorang pegawai negeri sipil untuk meyakinkan orang lain sehingga dapat dikerahkan secara maksimal untuk melaksanakan tugas pokok. Dimensi ini hanya dinilai bagi pegawai negeri sipil golongan II/a ke atas yang mempunyai jabatan.”52)

50)

Wirawan, Ibid, hal.141. 52)

(25)

Gambar

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pegawai di Kecamatan Tuntang Kebupaten
Tabel 4.1 Transkrip Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai
Tabel 4.2 Unsur Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang

Referensi

Dokumen terkait

The survey is unique in the sense that – with inclusion of the nomadic Kuchi – it represents the entire population of Afghanistan, and that – since the NRVA 2007-08 survey

Kegiatan yang dilakukan manusia untuk mencari penghasilan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup disebut.. Berikut ini yang termasuk kegiatan

[r]

 Pikirkan suatu produk: lokal, ditinggalkan, perlu.

Berdasarkan hasil analisa data yang telah dilakukan terhadap data penelitian, diperoleh hasil bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara komunikasi interpersonal

[r]

KERJA KEGIATAN NAMA PAKET PENGADAN

Dukungan emosional seperti adanya rasa empati dan kepedulian dapat membuat remaja yang tinggal dipanti asuhan merasa tentram dan nyaman karena dia merasa memiliki kualitas