MODEL TATA GUNA LAHAN UNTUK MENDUKUNG
KETERSEDIAAN AIR YANG BERKELANJUTAN
DI DAERAH ALIRAN SUNGAI KRUENG PEUSANGAN
DISERTASI
Oleh
ICHWANA
NIM : 108106004
Program Doktor (S3)
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MODEL TATA GUNA LAHAN UNTUK MENDUKUNG
KETERSEDIAAN AIR YANG BERKELANJUTAN
DI DAERAH ALIRAN SUNGAI KRUENG PEUSANGAN
DISERTASI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor dalam Program Doktor Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara di bawah pimpinan
Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc, (CTM), Sp.A(K) untuk dipertahankan
di hadapan Sidang Terbuka Senat Universitas Sumatera Utara
Oleh
ICHWANA
NIM : 108106004
Program Doktor (S3)
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul Disertasi :
Nama : Ichwana
NIM : 108106004
Program Studi :
Menyetujui Komisi Pembimbing
Promotor
(Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc, Ph.D)
(Prof. Dr. Ir. Sumono, MS) (Dr. Ir. Delvian, MP) Co-Promotor Co-Promotor
Ketua Program Studi Direktur
(Prof. Dr. Retno Widhiastuti, MS) (Prof. Dr. Erman Munir, M.Sc)
Tanggal lulus : 7 November 2013
MODEL TATA GUNA LAHAN UNTUK MENDUKUNG KETERSEDIAAN AIR YANG BERKELANJUTAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI KRUENG PEUSANGAN
Diuji pada Ujian Disertasi Terbuka (Promosi)
Tanggal: 07 November 2013
PANITIA PENGUJI DISERTASI
Pemimpin Sidang:Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc, (CTM), Sp.A(K)
(Rektor USU)
Ketua : Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc.,
Ph.D
USU Medan
Anggota : Prof. Dr. Ir. Sumono, MS
Dr. Delvian, SP, MP
Prof. Dr. Retno Widhiastuti, MS
Prof. Dr. Ir. Abdul Rauf, MS
Prof. Dr. Ir. Suntoro, MS
USU Medan
USU Medan
USU Medan
USU Medan
PERNYATAAN
Judul Disertasi
“MODEL TATA GUNA LAHAN UNTUK MENDUKUNG
KETERSEDIAAN AIR YANG BERKELANJUTAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI KRUENG PEUSANGAN”
Dengan ini penulis menyatakan bahwa disertasi ini disusun sebagai syarat
untuk memperoleh gelar Doktor Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya
penulis sendiri.
Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian
tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan disertasi ini, telah penulis
cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika
penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian
disertasi ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian
bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik
yang penulis sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
Medan, November 2013
Penulis,
MODEL TATA GUNA LAHAN UNTUK MENDUKUNG KETERSEDIAAN AIR YANG BERKELANJUTAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI
KRUENG PEUSANGAN
ABSTRAK
Kata Kunci: Tata guna lahan, Model Mock, Model Integrasi NRCS dan Baseflow, Ketersediaan air, Berkelanjutan
LAND USE MODELS TO SUPPORT SUSTAINABLE WATER AVAILABILITY AT KRUENG PEUSANGAN WATERSHED
ABSTRACT
Watershed management is land use regulation or optimizating of the various interests in a rational as well as other eco-friendly practices that can be assessed by the indicators of the quantity, quality and continuity of the flow of the river at the point of expenditure. The aims of this study is to determine the carrying capacity of water using Mock model and integrated model NRCS and baseflow, to determine the stability of the water production, water demand prediction and to establish a model of land use control through Curve Number. The results obtained for the availability of water using a mock model evapotranspiration from the Penman formula is 804,192,989.26 m3/year. While the availability of water using NRCS integration model and baseflow is 2,559,231,717.61 m3/year. The water availability of measurements is 911,510,715.74 m3/year. Performance test showed that a mock model of the best models of the test results to the point of discharge measurements. Water production in the stability at watershed of Krueng Peusangan vary greatly on a five-point observation. Krueng Seumpo area (A) has a pattern of infiltration trend y = 9.2x-0.35, Ds.Simpang Jaya region (B) y = 559.7x-0.5, Kr region. Beukah (C) y = 142x-0.32, Sub-watershed Lut Tawar has a pattern of infiltration (D) y = 1.301x-0.12 and the sub das Teupin Mane point (E) y = 2.106x-0.47. It also shows that the location of A, B, C, E slope pattern of infiltration much reduced compared to the Sub Das Lut Tawar. (D) which tends to the horizontal. Total water demand in 2010 is 660.344.828.6 m3 and 809.939.456,2 m3in 2060. Based on the classification of Water Use Index value, for Krueng Peusangan watershed classified in classification <0.6 or categorized in good condition based on the availability of water from NRCS models. But based on the availability of water the average yield measurement data (period 1992-1996), the use of water up to 2020 are moderate. But for the years 2020-2040 classified as poor. Primary forest area decreased by 82.51% in the transition matrix peiode decreased 8.86% from 1990 to 2000 and the period from 2000 to 2011. The changes in surface runoff increased by 977% (1990-2000) and by 30% (period 2000-2011). Sustainable scenarios and conservation scenarios with values obtained Curve Number, runoff will not occur after simulated by the model is formed. This means that it can increase infiltration and groundwater reserves. While researcher scenarios to preserve primary forest and conversion of scrub and vacant land to a secondary dry forest can maintain the availability of water for in the next 50 years with use assuming average rainfall for two decades (1992-2012)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Disertasi ini, yang berjudul “Model Tata Guna Lahan Untuk mendukung Ketersediaan Air yang Berkelanjutan di Daerah Aliran Sungai Krueng Peusangan”. Disertasi ini membahas ketersediaan air dengan menggunakan Model Mock dan Model Integrasi NRCS dan Basefow. Melalui pendekatan resesi aliran dasar diketahui kestabilan air. Informasi dan prediksi kebutuhan air digunakan untuk mendapatkan indeks penggunaan air di lokasi Penelitian. Hasil penelitian adalah mendapatkan skenario tata guna lahan yang dapat mendukung ketersediaan air yang berkelanjutan di DAS Krueng Peusangan.
Dalam penyusunan naskah disertasi ini, penulis mendapat bekal perkuliahan dan pencerahan, baik secara langsung maupun tidak langsung, begitu juga dukungan dari banyak pihak secara moral maupun materi yang semuanya itu tidak mampu penulis balas. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc, (CTM), Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Erman Munir, M.Sc, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Prof. Dr. Retno Widhiastuti, MS, selaku Ketua Program Doktor Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, sekaligus sebagai Penguji, atas petunjuk, dorongan dan kesediaan memberikan penilaian maupun saran-saran demi kesempurnaan disertasi penulis.
4. Bapak Dr. Delvian, SP, MP, selaku Sekretaris Program Doktor Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, sekaligus sebagai Co-promotor atas waktu dan kesabarannya dalam membimbing, mendukung dan mengarahkan penulis lebih konsisten dalam penulisan yang lazim digunakan dalam penulisan disertasi.
5. Bapak Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc, Ph.D, selaku Promotor atas bimbingan, petunjuk, dorongannya dari awal penentuan judul, substansi disertasi hingga mengarahkan penulis pada penulisan jurnal internasional. 6. Bapak Prof. Dr. Ir. Sumono, MS, selaku Co-promotor atas ketulusan dan
kesabarannya dalam membimbing, mendukung dan mengarahkan penulis pada metode penelitian sehingga disertasi ini menjadi lebih baik.
7. Bapak Prof. Dr. Ir. Abdul Rauf, MS dan Bapak Prof. Dr. Ir. Suntoro, MS selaku penguji luar yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan penilaian dan saran.
8. Seluruh staf pengajar Program Doktor Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara.
Program Doktor Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara.
10.Bapak Prof. Sufardi selaku Dekan Pertanian periode 2007-2012, saat penulis minta izin untuk melanjutkan studi di program S3 Pengelolaan Sumberdaya alam dan lingkungan hidup Universitas Sumatera Utara. 11.Dosen dan staf karyawan Jurusan Teknik pertanian Universitas Syiah
Kuala.
12.Gubernur Provinsi Aceh yang telah memberi tambahan bantuan studi dalam menyelesaikan studi.
13.Pertamina Foundation melalui program Anugrah Sobat Bumi yang telah memberikan bantuan penelitian kepada penulis.
14.Pihak Kantor BAPPEDA Provinsi Aceh telah memberikan data yang dibutuhkan penulis untuk menyelesaikan studi.
15.Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Dinas Kehutanan yang telah memberikan data dan ide lokasi penelitian.
16.Dinas Pekerjaan Umum yang telah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk mendapatkan data debit dan iklim untuk seluruh Aceh.
17.Pihak Kantor Statistik Aceh yang telah memberikan data baik secara langsung maupun via email sesuai dengan data yang penulis butuhkan. 18.Pihak Kantor BMKG Lhokseumawe dan Bebesan yang telah memberikan
data iklim harian dan terbaru hasil pengukurannya.
19.Tim lapangan, Laboratorium Fisika Tanah Fakultas Pertanian Unsyiah dan Tim GIS (Ardi, Hari, Nurhan, dan Dedi).
20.Teman-teman mahasiswa Program Studi Magister dan Doktor, Pascasarjana Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara.
Penghargaan dan terima kasih kepada suami tercinta Ashfa Achmad yang telah memberikan dukungan yang tulus baik moril, materiil, spiritual, serta kasih sayangnya kepada penulis dalam rangka menyelesaikan Pendidikan Doktoral di Universitas Sumatera Utara. Tak terlupakan buah hati kami tercinta Atika Izzaty dan Athiya Iffaty yang telah memberikan pengertian, dorongan, inspirasi motivasi sebesar-besarnya dan dukungan moril serta doanya sehingga penelitian dan penulisan disertasi ini berjalan dengan lancar dan selesai. Ibunda tercinta Hj. Nuraini dan ibu mertua Hj. Fauziah, yang selalu mendoakan penulis. Juga kepada Ayahanda tercinta H. Ramli Daud dan Bapak Mertua H. Achmad Ali yang selalu memberikan doa dan dorongannya.
Semoga keberhasilan pendidikan yang saya capai ini mendapatkan rida dari Allah SWT sehingga dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan dan bermanfaat dalam pengelolaan Daerah Aliran Sungai di Krueng Peusangan pada khususnya.
Medan, Oktober 2013
RIWAYAT HIDUP
Ichwana, lahir di Bireuen, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, pada
tanggal 3 Januari 1973, sebagai anak kedua dari empat bersaudara. Ayah bernama Ramli Daud dan Ibu Nuraini. Menikah pada 7 Agustus 1998 dengan Ashfa Achmad dan telah dikarunia dua putri yang bernama Atika Izzaty dan Athiya Iffaty.
Pendidikan formal diawali dengan memasuki TK Pertiwi Bireuen, tamat tahun 1979, kemudian penulis terdaftar di SDN 10 Bireuen dan lulus tahun 1985. Selepas itu, melanjutkan ke SMP Negeri I Bireuen, tamat tahun 1988 dan seterusnya berhasil menamatkan pendidikan di SMAN I Bireuen pada tahun 1991. Melalui Jalur USMU bebas test diterima di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala. Pada tahun 1996, berhasil meraih gelar sarjana dan penghargaan sebagai lulusan pertama angkatan 91. Pada September 2001 melanjutkan pendidikan di Program Studi Konservasi Sumberdaya Lahan, Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dan lulus Februari 2004. Pada tahun 2010, penulis menerima beasiswa BPPS dari Ditjen DIKTI untuk melanjutkan pendidikan di Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
DAFTAR ISI
2.1 Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan... 10
2.2 Pengelolaan Sumberdaya Air ... 11
2.3 Daerah Aliran Sungai (DAS) ... 12
2.4 Keseimbangan Air (Water Balance) ... 17
2.5 Resapan Air ... 18
2.5.1 Proses dan Faktor yang Mempengaruhi Infitrasi ... 20
2.5.2 Resesi Aliran Dasar ... 24
2.6 Pengertian Model ... 26
2.7 Model Hidrologi ... 29
2.7.1 Model NRCS ... 33
2.7.2 Model Mock ... 37
2.8 Penggunaan dan Model Spasial Perubahan Tata Guna Lahan ... 43
2.9 Sumber Air dan Kebutuhan Air ... 49
2.9.1 Sumber Air Baku Utama ... 50
2.9.2 Kebutuhan Air ... 53
2.10 Peran Strategis DAS Sebagai Satuan Perencanaan ... 55
2.11 Penelitian Terdahulu ... 59
2.12 Kerangka Pemikiran ... 59
2.13 Hipotesis ... 71
2.14 Novelty ... 71
III. METODE PENELITIAN 73
3.1 Lokasi dan Alat... 73
2.1.1 Lokasi Penelitian ... 73
2.1.2 Alat penelitian ... 75
3.2 Data yang Dibutuhkan ... 75
3.3 Tahapan Penelitian ... 76
3.4 Analisa Data ... 76
3.4.2 Uji Akurasi Model ... 85
3.4.3 Analisis Volume Resapan... 87
3.4.4 Analisis Kebutuhan Air ... 88
3.4.5 Perhitungan Indek Penggunaan Air (IPA) ... 96
3.4.6 Pembuatan Informasi Spasial Penggunaan Lahan ... 96
3.4.7 Skenario Tata Guna Lahan ... 101
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 105
4.1 Luas Administrasi Lokasi Penelitian (DAS Krueng Peusangan) ... 105
4.2 Karakteristik DAS ... 106
4.2.1 Morfologi DAS Krueng Peusangan ... 106
4.2.1.1 Bentuk DAS ... 106
4.5 Evapotranspirasi ... 126
4.6 Volume Resapan ... 130
4.8.1 Pertumbuhan Penduduk ... 144
4.8.2 Kebutuhan Air Domestik dan Perkotaan ... 145
4.8.3 Kebutuhan Air Pertanian Irigasi ... 146
4.8.4 Kebutuhan Air Peternakan ... 148
4.8.5 Kebutuhan AirPerikanan ... 150
4.8.6 Kebutuhan Air Industri ... 150
4.8.7 Total Kebutuhan Air ... 151
4.9 Nilai Indeks Penggunaan Air ... 153
4.10 Dinamika Tata Guna Lahan ... 155
4.10.1 Perubahan Tata Guna Lahan di Sub DAS Krueng Peusangan ... 155
4.10.2 Pergeseran Penggunaan Lahan di DAS Krueng Peusangan ... 158
4.11 Skenario Tata Guna Lahan ... 168
V. KESIMPULAN ... 169
5.2 Saran ... 170
DAFTAR TABEL
No . Judul Halaman
Tabel 2.1 Sifat Fisik pada Berbagai Kelas Tekstur Tanah ... 23
Tabel 2.2 Karakteristik HSG berdasarkan penggolongan SCS ... 36
Tabel 2.3 Ringkasan Beberapa Penelitian Terkait ... 60
Tabel 3.1 Variabel Penelitian ... 77
Tabel 3.2 Jenis Ternak dengan Kebutuhan Air ... 92
Tabel 3.3 Standar Kebutuhan Air Rumah tangga ... 94
Tabel 3.4 Besarnya Kebutuhan Air Perkotaan Menurut Jumlah Penduduk 95
Tabel 3.5 Matrik Transisi dari Penggunaan Lahan dari dua Periode ... 100
Tabel 4.1 Luas Administrasi dan Jumlah Kecamatan yang termasuk dalam DAS Krueng Peusangan ... 105
Tabel 4.2 Klasifikasi Bentuk DAS dan Sub DAS Krueng Peusangan ... 107
Tabel 4.3 Distribusi Luas Berdasarkan Kelas Lereng Pada DAS Krueng Peusangan ... 108
Tabel 4.4 Pola Drainase jaringan Sungai DAS dan Sub DAS Krueng Peusangan ... 109
Tabel 4.5 Nama Sub DAS dan Sungai di DAS Krueng Peusangan ... 110
Tabel 4.6 Perbedaan Tinggi Maksimum Sub DAS yang ada di DAS Krueng Peusangan ... 112
Tabel 4.7 Kerapatan Drainase DAS Krueng Peusangan ... 113
Tabel 4.8 Distribusi dan Panjang Orde Sungai DAS Krueng Peusangan ... 114
Tabel 4.9 Klasifikasi Iklim MEnurut Smith Ferguson ... 117
Tabel 4.10 Trend Perubahan Iklim Berdasarkan Analisis Uji Kendall ... 124
Tabel 4.12 Hasil Uji Validasi dari Model Mock dan Integrasi NRCS dan
Base Flow ... 142
Tabel 4.13 Persamaan Proyeksi Jumlah Penduduk ... 143
Tabel 4.14 Indeks Penggunaan Air ... 154
Tabel 4.15 Matrik Pergeseran Penggunaan Lahan dari Tahun 1990-2000 ... 158
Tabel 4.16 Matrik Pergeseran Penggunaan Lahan dari Tahun 2000-2011 ... 159
Tabel 4.17 Matrik Pergeseran Penggunaan Lahan dari Tahun 1990-2011 ... 160
Tabel 4.18 Tabel Kurva Aliran (CN) sesuai dengan Skenario Lahan ... 164
DAFTAR GAMBAR
No . Judul Halaman
Gambar 2.1 Bentuk-bentuk derah Aliran Sungai (DAS) ... 15
Gambar 2.2 Diagram Segitiga Kelas tekstur Tanah USDA ... 22
Gambar 2.3 Upaya Pengelolaan DAS ... 58
Gambar 2.4 Kerangka Berpikir Penelitian ... 72
Gambar 3.1 LokasiPenelitian ... 73
Gambar 3.2 Konsep Metode Klasifikasi penggunaan Lahan ... 99
Gambar 3.3 Diagram Kausal Analisis Model Tata Guna lahan ... 103
Gambar 3.4 Diagram Alir Penelitian ... 104
Gambar 4.1 Temperatur Rata-rata Tahunan di DAS Krueng Peusangan .... 119
Gambar 4.2 Kelembaban Udara Rata-rata Bulanan... 120
Gambar 4.3 Lama Penyinaran Rata-rata Bulanan ... 121
Gambar 4.4 Kecepatan Angin Rata-rata Bulanan... 122
Gambar 4.5 Jumlah Hari Hujan di DAS Krueng Peusangan ... 122
Gambar 4.6 Curah Hujan Rata- Rata DAS Krueng Peusangan ... 123
Gambar 4.7 Curah Hujan dan Evapotranspirasi DAS Krueng Peusangan... 127
Gambar 4.8 Hidrograf Debit Beberapa Titik pada DAS Krueng Peusangan 132 Gambar 4.9 Perbandingan Debit Pengukuran dan Simulasi Model Mock .. 137
Gambar 4.10 Perbandingan Debit Pengukuran dan Simulasi dengan model Integrasi NRCS dan Baseflow Tahuna 1992 ... 140
Gambar 4.11 Perbandingan Debit Pengukuran dan Simulasi dengan model Integrasi NRCS dan Baseflow Tahuna 1996 ... 140
Gambar 4.13 Proyeksi Kebutuhan Air Untuk Domestik dan Perkotaan... 145
Gambar 4.14 Kebutuhan Air Untuk Persawahan Untuk Asumsi Luas Sawah Tetap... 146
Gambar 4.15 Kebutuhan Air Untuk Persawahan Berdasarkan Luas Sawah Dari Citra Satelit ... 147
Gambar 4.16 Kebutuhan Air Untuk Persawahan Berdasarkan Luas Sawah Data Statistik ... 147
Gambar 4.17 Proyeksi Kebutuhan air untuk Sapi, Kerbau dan Kuda ... 148
Gambar 4.18 Proyeksi Kebutuhan air untuk Kambing, Domba dan Kelinci 149 Gambar 4.19 Proyeksi Kebutuhan air untuk Unggas... 149
Gambar 4.20 Proyeksi Kebutuhan air untuk Perikanan ... 150
Gambar 4.21 Proyeksi Kebutuhan air untuk Industri ... 151
Gambar 4.22 Proyeksi Kebutuhan air di DAS Krueng Peusangan ... 152
Gambar 4.23 Peta Penggunaan Lahan tahun 1990, 2000, 2011 dan RTRW 161 Gambar 4.24 Ketersediaan Air Berdasarkan Integrasi NRCS dan Baseflow dari Tata Guna Lahan yang Diprediksi ... 166
DAFTAR LAMPIRAN
No . Judul Halaman
Lampiran 1 Bilangan Kurva Aliran Permukaan (Curve Number) untuk
berbagai Kelompok Hidrologi Tanah dan Penutup Lahan ... 185
Lampiran 2 Bagan Alir Model Integrasi NRCS dan Baseflow ... 187
Lampiran 3 Nilai untuk menghitung evapotranspirasi berdasarkan
temperature dan ketinggian ... 188
Lampiran 4 Hubungan Temperatur Rata-rata dengan Parameter
Evapotranspirasi A, B dan Ea ... 192
Lampiran 5 Nilai Radiasi Matahari pada Permukaan Horizontal di Luar
Atmosfer dalam mm/hari) ... 192
Lampiran 6 Koefisien Refleksi (r) ... 193
Lampiran 7 Nilai exposed surface (m) ... 193
Lampiran 8 Hubungan Nilai Soil Moisure dengan Tipe Tanaman dan
Tanah ... 194
Lampiran 9 Bagan Alir Model Mock ... 195
Lampiran 10 Distribusi Luas Kecamatan Sub DAS dalam DAS Peusangan 197
Lampiran 11 Distribusi Lereng dan Luasnya pada Sub DAS di DAS
Krueng Peusangan ... 199
Lampiran 12 Panjang dan Kemiringan Sungai DAS Krueng Peusangan .. 200
Lampiran 13 Jenis Tanah pada Sub DAS di DAS Krueng Peusangan ... 202
Lampiran 14 Nilai MAPE, MAD dan MSD dari Trend Model Berdasarkan Minitab ... 204
Lampiran 15 Analisa Principle Component Analysis (PCA) ... 205
Lampiran 16 Kurva Lengkung Debit SPAS ... 207
Lampiran 17 Ketersediaan Air Menggunakan Model Mock pada Tahun
Lampiran 18 Ketersediaan Air Menggunakan Model Integrasi NRCS dan
Baseflow pada Tahun 1992 – 1996 DAS Krueng Peusangan 213
Lampiran 19 Perubahan Penggunaan Lahan Sub DAS di DAS Krueng
Peusangan ... 235
Lampiran 20 Prediksi Kebutuhan Air di DAS Krueng Peusangan ... 239
Lampiran 21 Grafik Ketersediaan air dari model simulasi dan observasi di Hilir DAS Krueng Peusangan ... 242