• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Dinas Pariwisata Kebudayaan dalam Meningkatkan Arus Wisatawan di Daerah Toba Samosir Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Dinas Pariwisata Kebudayaan dalam Meningkatkan Arus Wisatawan di Daerah Toba Samosir Chapter III VI"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Toba Samosir 1. Sejarah Singkat Kabupaten Toba Samosir

(2)

Kabupaten Toba Samosir merupakan daerah yang cukup terkenal di kawasan nusantara, terutama karena potensi keindahan alam dan sumber daya manusianya. Keindahan alam dan panorama kawasan Danau Toba, kekayaan seni budaya asli merupakan potensi keindahan alam dan dikembangkan dalam upaya pengembangan kepariwisataan di tanah air. Potensi alam tersebut diantaranya adalah luasnya lahan kosong yang dapat diolah menjadi areal pertanian, peternakan, perkebunan dan Hutan Tanaman Industri (HTI). Perairan Danau Toba yang cukup luas dan sungai dapat dimanfaatkan untuk irigasi dan pembangkit tenaga listrik. Potensi tambang yang telah diinventarisasi dan diserifikasi oleh Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral Bandung diantaranya adalah batu gamping, teras, andesit, lempung dan diatomea. Sesuai dengan potensi yang dimiliki, maka sector andalan pembangunan di Kabupaten Toba Samosir periode 2000-2025 adalah pembangunan pendidikan, kesahatan, pertanian, pariwisata, industry dan teknologi informasi.

2. Letak dan Keadaan Geografis

Kabupaten Toba Samosir berada pada 2003’-2040’ Lintang Utara dan 98056’- 99040’ Bujur Timur. Kabupaten Toba Samosir memiliki luas 2.2021,80 Km2. Kabupaten Toba Samosir berada di 5 (lima) kabupaten yaitu sebelah utara dengan Kabupaten Simalungun, sebelah timur berbatasan dengan Labuhan Batu dan Asahan, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara, serta sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Samosir.

(3)

3. Kependudukan

Keanekaragaman penduduk Kabupaten Toba Samosir terdiri dari beberapa suku, diantaranya Batak Toba, Pakpak, Simalungun, Nias, Mandailing, Jawa, Tionghoa dan Karo. Keseluruhannya tidak menyebar rata diseluruh kecamatan.Penduduk asli Toba Samosir adalah suku Batak Toba. Jumlah penduduk Kabupaten Toba Samosir pada tahun 2015 adalah 179.704jiwa maka tercatatlah kepadatan penduduk Toba Samosir sebanyak 88.88 jiwa/km2, dengan Luas Wilayah keseluruhan dikabupaten Toba Samosir adalah 2 021.80 Km2 dan jumlah rumah tangga adalah 44,005 rumah tangga.

Tabel 2.

Jumlah Penduduk Kabupaten Toba Samosir Tahun 2015

Kecamatan

Luas Wilayah (Km2)

Rumah Tangga

Penduduk (jiwa)

Kepadatan (jiwa/Km2)

1 2 3 4 5

1. Balige 91.05 8 854 38 088 418.32

2. Tampahan 24.45 1 077 4 458 182.33

3. Laguboti 73.90 4 673 19 058 257.89

4. Habinsaran 408.70 3 990 16 020 39.2

5. Borbor 176.65 1 642 7 035 39.82

6. Nassau 335.50 1 831 7 475 22.28

7. Silaen 172.58 3 280 12 546 72.7

8. Sigumpar 25.20 1 877 7 700 305.596

9. Porsea 37.88 3 407 13 895 366.82

10. Pintu Pohan Meranti 277.27 1 708 7 323 26.41

(4)

12. Parmaksian 45.98 2 635 10 663 231.91

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir

4. Kesehatan

Salah satu indikator yang dapat memberikan gambaran pembangunan kesehatan adalah tersedianya fasilitas dan sarana kesehatan yang memadai. Di samping itu, perlu diperhatikan peningkatan pelayanan kesehatan oleh petugas kesehatan atau tenaga medis yang sudah ada.

Tabel 3.

Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Toba Samosir Tahun 2015

Kecamatan Rumah Sakit Puskesmas Puskesmas

(5)

13. Lumban Julu - - 2 7 - 11 17

14. Uluan - - 2 13 - 3 21

15. Ajibata - - 1 12 - - 12

16. Bonatua Lunasi - - 1 12 - - 12

Jumlah 3 19 275 9 37 309

Dinas Kesehatan Kabupaten Toba Samosir

Fasilitas kesehatan memiliki peran penting dalam pariwisata. Karena faktor kesehatan juga merupakan salah satu alasan wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata. selain faktor kesehatan yang memadai juga menambah kenyamanan wisatawan untuk mengunjungi suatu daerah tujuan wisata. Salah satunya adalah Puskesmas yang terletak di kecamatan Tampahan yang berjarak 3 km dari pantai pasir putih Pangkodian.Puskesmas ini memiliki fasilitas kesehatan yang cukup memadai guna mendukung perjalanan wisatawan.

5. Sarana Akomodasi (Hotel/Penginapan)

Kabupaten Toba Samosir menyediakan sarana akomodasi kepariwisataan yang disediakan bagi para wisatwan yang datang berkunjung ke daerah ini. Yang dimaksud sarana yang tersedia di daerah ini adalah hotel/penginapan wisatawan dapat beristirahat dengan nyaman. Berikut nama-nama hotel beserta alamat yang berada di Kabupaten Toba Samosir.

Tabel 4

Nama Hotel dan alamat di Kabupaten Toba Samosir

Nama Hotel Alamat Jumlah Kamar

Hotel Tiara Bunga

Jln. Pemandian no 3 Lumban silintong

Jln. Sisimangaraja No. 21 Balige

Telepon (0632) 21183

25 Kamar

Hotel Santo Djaya Jln. Sisimangaraja No. 19

(6)

Telepon (0632) 342003

Jln. Sisimangaraja No 1 Laguboti Telepon (0632) 331003,

331188

45 kamar + 10 villa

Hotel Nabasah Jln. Siliwangi No 8 Balige

Telepon (0632) 21011 24 Kamar

Hotel Mutiara

Jln. Tarutung No.120 Balige

Telepon (0632) 322111

28 kamar

Jumlah Kamar 306 Kamar dan 10 villa

Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Toba Samosir

6. Prasaranan Transportasi dan Jalan

(7)

dimana tersedianya 1 unit kapal Ferry dari kota Balige menuju Onanrunggu (Kabupaten Samosir) dimana kapal ferry ini beroperasi 3 kali dalam seminggu.

7. Objek-objek Wisata di Kabupaten Toba Samosir

Kabupaten Toba Samosir adalah salah satu Kabupaten di Sumatera Utara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah dan juga terkenal dengan legenda kehidupan asal-usul suku Batak asli, dari potensi tersebut dapat menarik perhatian dari wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Toba Samosir. Untuk itu Kabupaten Toba Samosir sangat berpotensi di jadikan objek wisata karena kekayaan alam yang dimilikinya. Adapun daerah tujuan wisata yang menjadi unggulan di Kabupaten Toba Samosir dapat dilihat pada table 1.1 dibawah ini :

Tabel 5.

Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Toba Samosir

No Nama Objek Wisata Alamat Pemilik

1.

Pasar Tradisional Bairung

Kota Balige Pemkab Tobasa

2.

Pantai Lumban Silintong Jl. Pemandian Lumban Silintong, Kecamatan Balige

Pemkab Tobasa

3.

Pantai Bul-bul Di Desa Lumban Bul-Bul Kecamatan Balige

Pemkab Tobasa

4.

Museum T.B Silalahi Jl. DR. TB Silalahi No 88, Pagar Batu,

Kec. Tampahan Masyarakat

6.

Kecamatan Ajibata DL. Sitorus 8. Makam Ingwer Ludwing Nomensen Kecamatan

Sigumpar

(8)

9.

Pantai Landai Desa Tambunan

Lumban Gaol. 12. Air Panas Siregar Aek Las Kecamatan Uluan Pemkab

Tobasa 13. Arung Jeram Parhitean Kec. Pintu Pohan Pemkab

Tobasa

14. Batu Manumpak Nassau Kec. Nassau Pemkab

Tobasa

15. Air Terjun Pardomuan Bonan Dolok

Kec. Balige

Pemkab Tobasa

16. Water Park Lumban Gaol Tambunan Frederik

Tambunan 17. Lokasi wisata MotorCross Sibodiala Sibodiala

Kec. Balige 19. Pantai Pakkodian Tampahan Kec. Tampahan Pemkab

Tobasa 20. Pantai Long Beach Ajibata Kec. Ajibata Pemkab

Tobasa

21. Pantai Pasifik Porsea Kec. Porsea Pemkab

Tobasa

22. Pantai Sigaol Uluan Kec. Uluan Pemkab

Tobasa

23. Pantai Janji Maria Kec. Balige Pemkab

Tobasa 24. Wisata Pandang Dolok Tolong Tampahan Kec. Tampahan Pemkab

Tobasa 25. Wisata Pandang Bukit Senyum Motung Kec. Ajibata Pemkab

Tobasa 26. Wisata Panorama Gopgopan Lumban Julu Kec. Lumban Julu Pemkab

Tobasa 27. Wisata Panorama Bukit Simarbalatuk Kec. Silaen Pemkab

Tobasa 28. Huta Parmalim Huta Tinggi Kec. Laguboti Keluarga

Naipospos 29. Rest House Gurgur Tampahan Kec. Tampahan Pemkab

(9)

Tobasa 31. Eko Wisata Sionggang Utara Kec. Lumban Julu Pemkab

Tobasa

32. Hutan Suaka Alam Kec. Habinsaran Pemkab

Tobasa

33. Mual Sisimangaraja Desa Sibarani X

Kec. Laguboti

-

34. Batu Manumpak Nassau Kec. Nassau Pemkab

Laguboti

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Toba Samosir

B. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir

a. Visi Misi, Tujuan dan Sasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Toba Samosir

1) Visi

Dilandasi niat dan hati yang tulus untuk membangun Kabupaten Toba Samosir, sesuai dengan Visi Pemerintahan Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016-2021 yaitu “TOBA SAMOSIR HEBAT 2021” dimana terdapat makna yang terkandung di dalam Visi sebagai berikut :

• Toba Samosir : Bermakna seluruh wilayah dan komponen/lapisan masyarakat yang berdiam di Kabupaten Toba Samosir, yang berasal dari berbagai ragam adat budaya, etnis, agama dan golongan yang memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dan menikmati hasil pembangunan.

• Hebat : Bermakna bahwa di Kabupaten Toba Samosir dilaksanserangkaian aktivitas terpadu lintas sektoral dan lintas stakeholder yang dapat berintegrasi di seluruh aspekpenyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik untuk mendorong kenaikan kepedulian dan kemandirian masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan di Toba Samosir yaitu :

1. Terwujudnya peningkatan kualitas Sumber Daya Aparatur dan Sumber Daya Manusia (masyarakat);

2. Terwujudnya Infrastruktur yang memadai; 3. Terwujudnya Swasembada Pangan;

4. Terwujudnya Pertumbuhan Industri Kecil Menengah dan Usaha Mikro Kecil Menengah;

(10)

Dari serangkaian visi Kabupaten Toba Samosir, maka disusunlah Visi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir tahun 2016-2021 sebagai berikut: “TOBASA SEBAGAI DESTINASI WISATA PRIORITAS NASIONAL YANG BERBUDAYA”. Dengan visi tersebut seluruh stakeholder Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Toba Samosir yang meliputi komponen masyarakat, pemerintah, dunia usaha, perangkat desa, pelaku pariwisata, lembaga swadaya, kelompok dan lembaga budaya, pengrajin, dan pelaku lainnya, diharapkan dapat menjadi bagian penting dalam proses pemberdayaan serta berperan aktif dalam pelestarian dan pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata guna terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Selain itu, dalam konteks visi ini semua potensi Kebudayaan dan Pariwisata dipulihkan dan dikembangkan dengan memperhatikan kemampuan untuk mendorong peningkatan perkembangan kehidupan ekonomi dan sosial budaya, nilai-nilai agama, adat istiadat serta pandangan dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat; kelestarian budaya dan mutu lingkungan hidup; dan kelangsungan usaha pariwisata itu sendiri.

2). Misi

Dalam rangka mewujudkan visi sebagaimana tersebut di atas, diperlukan gambaran dan upaya secara lebih detail yang diaplikasikan dalam bentuk penyusunan misi. Misi pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir saat ini adalah sebagai berikut:

1.Menggali, melestarikan, dan mengembangkan kebudayaan daerah

untuk memperkuat jati diri dan kepribadian masyarakat.

(11)

3. Meningkatkan profesionalisme pelayanan Kebudayaan dan Pariwisata melalui peningkatan kualitas kelembagaan, manajemen, dan sumber daya manusia. 4. Mengembangkan pemasaran pariwisata yang sinergis, unggul dan bertanggung jawab untuk meningkatkan kunjungan wisata.

3). Tujuan

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Berdasarkan Visi dan Misi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016-2021 maka tujuan yang hendak dicapai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan pelestarian dan pengembangan aset serta potensi seni budaya dan sejarah daerah yang memberikan penguatan pada ketahanan budaya masyarakat dan pengembangan pariwisata daerah.

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas destinasi pariwisata yang mampu menarik dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, PAD dan kesejahteraan masyarakat. 3. Mengembangkan kapabilitas lembaga Kebudayaan dan Pariwisata dalam mendukung

pembangunan daerah

4. Meningkatkan peran dan sinergi kemitraan antar pelaku pariwisata yang mampu menggerakkan perekonomian daerah melalui pengembangan investasi, kerjasama usaha dan perluasan lapangan kerja.

5. Mewujudkan produk pariwisata daerah yang dikenal secara luas melalui media pemasaran secara efektif dan efisien.

4). Sasaran

(12)

1. Terwujudnya pelestarian dan pengembangan aset serta potensi seni budaya dan sejarah daerah yang memberikan penguatan pada ketahanan budaya masyarakat dan pengembangan pariwisata daerah.

2. Terciptanya peningkatan kualitas dan kuantitas destinasi pariwisata yang mampu manarik dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, PAD dan kesejahteraan masyarakat. 3. Terciptanya pengembangan kapabilitas lembaga kebudayaan dan kepariwisataan dalam

rangka percepatan pembangunan daerah

4. Terciptanya peningkatan peran dan sinergi kemitraan antar pelaku pariwisata yang mampu menggerakkan perekonomian daerah melalui pengembangan investasi, kerjasama usaha dan perluasan lapangan kerja.

5. Terkomunikasikannya produk pariwisata daerah melalui media pemasaran secara efektif dan efisien.

b. Strategi dan Kebijakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir.

Dalam rangka mendukung Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Tahun 2016-2021, maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir merumuskan Strategi dan Kebijakan sebagai berikut:

1). Strategi

1. Optimalisasi fasilitasi pelaksanaan aktivitas seni budaya masyarakat

2. Pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan modal-modal seni budaya lokal dan sejarah

3. Penyusunan arahan pengembangan kawasan pariwisata secara konseptual dan sistematis 4. Pengembangan kawasan pariwisata secara komprehensif dan terpadu

5. Ekstensifikasi dan intensifikasi pembangunan destinasi dan daya tarik wisata berbasis Sapta Pesona, Sadar Wisata dan Poda na Lima

6. Pengembangan paket-paket wisata khusus

7. Pengembangan area sebaran tujuan kunjungan wisatawan

(13)

9. Optimalisasi peran dan pemberdayaan masyarakat dalam penguatan kelembagaan

10. Mengembangkan jejaring dan kemitraan pariwisata yang berkualitas dan berkesinambungan

11. Peningkatan kualitas dan keragaman produk usaha dan jasa pariwisata 12. Pengembangan Pasar Wisatawan.

13. Pengembangan dan pemanfaatan kemitraan pemasaran pariwisata yang terpadu dan sinergis.

2). Kebijakan

1. Memperkenalkan kebudayaan daerah dan mendukung upaya pengembangan budaya yang khas dan sesuai nilai-nilai setempat

2. Mengembangkan budaya daerah sebagai sentra-sentra industri pariwisata yang mendukung kunjungan dan daya tarik wisata

3. Meningkatkan sarana dan fasilitas kawasan wisata menggunakan pendekatan pengembangan pariwisata berwawasan lokal, budaya, lingkungan dan berkelanjutan

4. Meningkatkan peran dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan kepariwisataan yang kreatif dan inovatif

5. Mengoptimalkan pelayanan pariwisata yang mengedepankan SAPTA PESONA, SADAR WISATA dan PODA NA LIMA

6. Pengembangan destinasi pariwisata berbasis masyarakat, perdesaan, budaya dan industri kecil/lokal

7. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kapabilitas SDM dan Kelembagaan Pariwisata dan Budaya

8. Memberdayakan dan meningkatkan peran industri kecil dan kerajinan rakyat yang memberi nilai tambah daya tarik wisata

9. Meningkatkan kerjasama dan peran antar pemangku kepentingan dalam pengembangan investasi dan pelayanan pariwisata

10. Meningkatkan kualitas dan kuantitas materi informasi dan promosi yang informatif, menarik dan inovatif

(14)

c. Gambaran Pelayanan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir.

KEPALA DINAS

Ultri Sonlahir Simangunsong ST, MT

SEKRETARIS

ROBERT MARPAUNG, SPD

Kepala Sub Bagian Program dan Keuangan Royanita Ginting, S. Kom

Kepala Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian

Siodo Damero Tambun, sp

Kabid Pengembangan Pemasaran Hercules Butar-Butar, S. SI Kabid Pegembangan Kelembagaa, Industri

dan Pemberdayaan Masyarakat F. Agust Karo-Karo STH, MM Kabid Pengembangan Destinasi

Pariwisata

Erwin P Panggabean, ST,MT Kabid Pengembangan dan

Pelestarian KebudayaanRencana Simbolon, S.pd

Kasi Pelestarian Cagar Budaya, Sejarah, Permuseuman dan Tradisi

Patar Silalahi,ST

K asi Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem

Parulian Aritonang,SP

Kasi Pengembangan Kelembagaan dan Pemberdayaan Masyarakat

Barmin B Sianipar S. Sos

Kasi Pengembangan Komunikasi Wisata Budaya, Alam dan Buatan

Landika Malau.SS

Kasi Pengembangan Industri dan Ekonomi Kreatif

Togar Marpaung SH

Kasi Pengembangan Pemasaran Produk

(15)

a. Struktur Organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Penjabaran tugas pokok, fungsi dan struktur organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir diatur dengan Peraturan Bupati Nomor 35 tahun 2009 tentang Uraian Tugas Pokok, Fungsi Dan Tata Kerja Masing-Masing Jabatan Di Lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir dengan susunan organisasi dinas yang terdiri dari :

a.Kepala Dinas

b.Sekretaris, terdiri dari

1) Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian 2) Sub Bagian Umum dan Perlengkapan 3) Sub Bagian Program dan Akuntabilitas c. Bidang, terdiri dari :

1) Bidang Pengembangan Produk Pariwisata dan Sumber daya 2) Bidang Kesenian

3) Bidang Nilai Budaya, Sejarah dan Purbakala 4) Bidang Promosi dan Pelayanan Wisata

d. Bidang Pengembangan Produk Pariwisata dan Sumber Daya, terdiri dari 1) Seksi Pengembangan Sumber Daya

2) Seksi Pengembangan Produk Pariwisata e. Bidang Kesenian, terdiri dari :

1) Seksi Pembinaan dan Pengembangan Kesenian 2) Seksi Penyelenggaraan Kesenian

f. Bidang Nilai Budaya, Sejarah dan Purbakala terdiri dari : 1) Seksi Tradisi dan Kepercayaan Lingkungan Budaya 2) Seksi Sejarah dan Permuseuman

g. Bidang Promosi dan Pelayanan Wisata, terdiri dari : 1) Seksi Promosi Wisata

2) Seksi Pelayanan Wisata

(16)

1. Membantu Bupati dalam melaksanakan tugasnya di bidang kebudayaan dan pariwisata; 2. Merumuskan kebijakan teknis, pemberian bimbingan dan pembinaan serta prosedur

perizinan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

3. Mengumpulkan bahan perumusan pedoman petunjuk teknis kebijaksanaan dan pembinaan kebudayaan dan pariwisata ;

4. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan kepariwisataan sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan ketentuan yang berlaku;

5. Membina ketatausahaan di Lingkungan Dinas ;

6. Menganalisa dan mengevaluasi data di bidang kebudayaan dan pariwisata;

7. Mengadakan pengawasan dan pemeliharaan terhadap bangunan-bangunan yang mengandung nilai sejarah/kepurbakalaan ;

8. Membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya; 9. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;

10. Menetapkan DP-3 PNS dilingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata; 11. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Sekretaris Daerah;

12. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan;

Sekretaris

1. Membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugasnya di bidang keuangan dan kepegawaian, umum dan perlengkapan, program dan akuntabilitas;

2. Melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, administrasi umum dan perlengkapan;

3. Melaksanakan pengelolaan rumah tangga, pengumpulan data dan penyusunan laporan; 4. Melaksanakan urusan rumah tangga, surat menyurat kearsipan, dokumentasi,

penggandaan dan ekspedisi, penyiapan perjalanan dinas, hubungan masyarakat dan protocol;

5. Melaksanakan pengelolaan perlengkapan dan perawatan materil;

6. menyiapkan rencana program ketatalaksanaan dinas serta penyusunan laporan;

7. Menyiapkan rancangan naskah peraturan , keputusan, instruksi dan menghimpun peraturan perundang-undangan dibidang pariwisata seni dan budaya;

8. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugasnya kepada atasan;

(17)

10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepada Sekretaris; 11. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; 12. Menetapkan DP-3 staf yang dibawahinya;

13. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas; 14. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan;

15. Mewakili Kepala Dinas melaksanakan tugas rutin dan mengendalikan pelaksanaan seluruh tugas Dinas apabila Kepala Dinas berhalangan.

Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan

1. Membantu Sekretaris dalam melaksanakan tugasnya di Bidang Umum dan Perlengkapan;

2. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijaksanaan dan pembinaan urusan Umum dan Perlengkapan;

3. Melaksanakan urusan Tata Usaha yang meliputi administrasi perjalanan dinas, surat menyurat, kearsipan, dokumentasi, penomoran surat, penggandengan, distribusi surat; 4. Melaksanakan urusan rumah tangga yang meliputi kebersihan, keamanan, ketertiban dan

tata laksana;

5. Melaksanakan urusan peralatan dan perlengkapan yang meliputi usul pengadaan, pemeliharaan, perbaikan dan penghapusan inventaris dinas;

6. Membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas; 7. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; 8. Menetapkan DP-3 staf yang dibawahinya;

9. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Sekretaris; 10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian

1. Membantu Sekretaris dalam melaksanakan tugasnya di bidang urusan Keuangan dan Kepegawaian;

2. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijaksanaan dan pembinaan urusan Keuangan dan Kepegawaian;

(18)

4. Menyiapkan urusan Keuangan dan Kepegawaian yang meliputi pembayaran gaji dan administrasi pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan kepegawaian;

5. Membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas; 6. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; 7. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Sekretaris; 8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Kepala Sub Program dan Akuntabilitas

1. Membantu Sekretaris dalam melaksanakan tugasnya di bidang program dan akuntabilitas;

2. Menyusun rencana program kerja untuk jangka pendek, menengah maupun jangka panjang;

3. Memonitoring pelaksanaan program, potensi dan pengolahan data serta pembuatan laporan bulanan, triwulan dan tahunan;

4. Menyelenggarakan sosialisasi dan evaluasi pembinaan serta pemberdayaan pengendalian pelaksanaan kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

5. Mengkordinasikan dengan Kepala Bidang/Kepala Seksi terkait dalam perencanaan dan realisasi pelaksanaan kegiatan;

6. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku;

7. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Sekretaris; 8. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; 9. Menetapkan DP-3 staf yang dibawahinya;

10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Kepala Bidang Pengembangan Produk Pariwisata dan Sumber Daya

1. Membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugasnya di bidang Pengembangan Produk Pariwisata dan Sumber Daya;

2. Mengumpulkan bahan perumusan pedoman petunjuk teknis kebijaksanaan dan pembinaan di bidang Pengembangan Produk Pariwisata dan Sumber Daya;

3. Melaksanakan pengembangan produk pariwisata dan sumber daya daerah;

(19)

5. Melakukan pembinaan dan pemberian rekomendasi dan pengelolaan pengembangan produk pariwisata dan sumber daya;

6. Melakukan usaha pelestarian dan pengembangan produk pariwisata dan sumber daya; 7. Membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya;

8. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; 9. Menetapkan DP-3 staf yang dibawahinya;

10. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas; 11. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Kepala Seksi Pengembangan Sumber Daya

1. Membantu Kepala Bidang Pengembangan Produk Pariwisata dan Sumber Daya dalam melaksanakan tugasnya di bidang Pengembangan Sumber Daya Alam;

2. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijaksanaan dan pembinaan di bidang Pengembangan Sumber Daya Alam;

3. Melaksanakan pembinaan, pengelolaan pengembangan Sumber Daya Alam Daerah; 4. Melaksanakan petunjuk teknis kebijaksanaan dan pembinaan pengembangan Sumber

Daya Alam;

5. Membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas; 6. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; 7. Menetapkan DP-3 staf yang dibawahinya;

8. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang Pengembangan Produk Pariwisata dan Sumber Daya;

9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Kepala Seksi Pengembangan Produk Wisata

1. Membantu Kepala Bidang Pengembangan Produk Pariwisata dan Sumber Daya dalam melaksanakan tugasnya di bidang Pengembangan Produk Pariwisata;

2. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijaksanaan dan pembinaan di bidang Pengembangan Produk Pariwisata;

3. Melakukan pembinaan, memberikan perizinan kepada usaha-usaha pariwisata di bidang usaha jasa dan sarana;

(20)

6. Menetapkan DP-3 staf yang dibawahinya;

7. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang Pengembangan Produk Pariwisata dan Sumber Daya;

8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Kepala Bidang Kesenian

1. Membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugasnya di bidang Kesenian;

2. Menyusun dan menyempurnakan pelaksanaan tugas serta rencana jangka menengah dan tahunan di bidang pembinaan dan pengembangan serta penyelenggaraan kesenian.

3. Melaksanakan sosialisasi, pembinaan, pemberdayaan dan pengendalian dalam bidang kesenian serta informasi sarana kesenian sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan;

4. Menciptakan iklim yang menguntungkan bagi pengembangan kesenian 5. Mengumpulkan data, pengelolaan dan penyajian data-data kesenian. 6. Membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya; 7. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;

8. Menetapkan DP-3 staf yang dibawahinya;

9. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;

10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Kepala Seksi pembinaan dan Pengembangan Kesenian

1. Membantu Kepala Bidang dalam melaksanakan tugasnya di bidang Pembinaan dan Pengembangan;

2. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan dan penyempurnaan pelaksanaan kewenangan daerah dan pelaksanaan kewenangan daerah dan pelaksanaan tugas-tugas dinas di bidang pembinaan dan pengembangan kesenian; 3. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan rencana jangka

menengah dan tahunan di bidang pembinaan dan pengembangan kesenian sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan;

(21)

5. Menyelenggarakan kordinasi dan kerjasama pembinaan dan pengembangan kesenian sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan;

6. Membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya; 7. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;

8. Menetapkan DP-3 staf yang dibawahinya;

9. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang Kesenian; 10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Tugas dan Fungsi Kepala Seksi Penyelenggaraan Kesenian

1. Membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugasnya di bidang Penyelenggaran Kesenian;

2. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan dan penyempurnaan;

3. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan;

4. Menyelenggarakan sosialisasi, evaluasi, pembinaan, pemberdayaan dan pengendalian penerapan kebijaksanaan dan standar penyelenggaraan kesenian sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

5. Menyelenggarakan kordinasi dan kerjasama pembinaan dalam penyelenggaraan kesenian, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan;

6. Melaksanakan kewenangan daerah dan pelaksanaan tugas-tugas dinas di bidang penyelenggaraan kesenian;

7. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku;

8. Membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya; 9. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;

10. Menetapkan DP-3 staf yang dibawahinya;

11. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang Kesenian; 12. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(22)

1. Membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugasnya di bidang budaya, sejarah dan purbakala;

2. Mengumpulkan bahan perumusan pedoman petunjuk teknis kebijaksanaan dan pembinaan di bidang budaya, sejarah dan kepurbakalaan;

3. Melaksanakan pembinaan nilai budaya, sejarah dan purbakala berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan Kepala Dinas;

4. Mengumpulkan data, pengelolaan dan penyajian data nilai budaya, sejarah dan purbakala;

5. Melakukan pembinaan dan pengembangan, serta pemeliharaan/perlindungan dan pemanfaatan permuseuman;

6. Menciptakan iklim yang menguntungkan bagi pengembangan budaya, sejarah dan purbakala;

7. Melakukan pelestarian sejarah dan purbakala;

8. Membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya; 9. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;

10. Menetapkan DP-3 staf yang dibawahinya;

11. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas; 12. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Kepala Seksi tradisi Kepercayaan dan Lingkungan Budaya

1. Membantu Kepala Bidang Nilai Budaya, Sejarah dan Purbakala dalam melaksanakan tugasnya di bidang Tradisi, Kepercayaan dan Lingkungan budaya;

2. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijaksanaan dan pembinaan di bidang Tradisi, Kepercayaan dan Lingkungan budaya;

3. Mengumpulkan dan menyusun serta melakukan pembinaan, pengembangan nilai-nilai tradisional dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;

4. Membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas; 5. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; 6. Menetapkan DP-3 staf yang dibawahinya;

7. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang Nilai Budaya, Sejarah dan Purbakala;

(23)

Kepala Seksi Sejarah dan Permuseuman

1. Membantu Kepala Bidang Nilai Budaya, Sejarah dan Purbakala dalam melaksanakan tugasnya di bidang Kesenian, Sejarah dan Permuseuman;

2. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijaksanaan dan pembinaan Sejarah dan Permuseuman;

3. Mengelola permuseuman daerah;

4. Mengumpulkan data yang mengandung nilai sejarah dan permuseuman daerah;

5. Melakukan pembinaan pelestarian dan pengembangan kegiatan-kegiatan di bidang sejarah dan permuseuman.

6. Melakukan pembinaan, pengelolaan serta menginventarisasi kegiatan di bidang permuseuman;

7. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugasnya kepada atasan; 8. Membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas; 9. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; 10. Menetapkan DP-3 staf yang dibawahinya;

11. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang Nilai Budaya, Sejarah dan Purbakala;

12. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Kepala Bidang Promosi dan Pelayanan

1. Membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugasnya di bidang Promosi dan Pelayanan;

2. Melaksanakan kordinasi promosi dan pelayanan kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas;

3. Mengumpulkan bahan perumusan pedoman petunjuk teknis kebijaksanaan dan pembinaan di bidang Promosi dan Pelayanan;

4. Melaksanakan, mengumpulkan dan mengolah data promosi dari Pelayanan Wisata; 5. Melakukan pembinaan pelaksanaan pengelolaan Promosi dan Pelayanan Wisata; 6. Melaksanakan kegiatan Promosi Kepariwisataan;

7. Melakukan pembinaan dan memproduksi bahan-bahan promosi dan Pelayanan Wisata; 8. Melakukan pembinaan dan bahan promosi

(24)

11. Menetapkan DP-3 staf yang dibawahinya;

12. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas; 13. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Kepala Seksi Promosi Wisata

1. Membantu Kepala Bidang Promosi dan Pelayanan dalam melaksanakan tugasnya di bidang Promosi Wisata;

2. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijaksanaan dan pembinaan pelaksanaan Promosi Wisata;

3. Melaksanakan pengkajian terhadap pelaksanaan di bidang Pariwisata Seni dan Budaya; 4. Membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas;

5. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; 6. Menetapkan DP-3 staf yang dibawahinya;

7. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang Promosi dan Pelayanan; 8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Kepala Seksi Pelayanan Wisata

1. Membantu Kepala Bidang Promosi dan Pelayanan dalam melaksanakan tugasnya di bidang Pelayanan Wisata;

2. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijaksanaan dan pembinaan pelaksanaan Pelayanan Wisata;

3. Mempersiapkan dan melakukan pembinaan urusan kerjasama dengan pihak lain di bidang Pariwisata;

4. Melaksanakan pelayanan terhadap pelaksanaan kerjasama di bidang Pariwisata Seni dan Budaya;

5. Membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas; 6. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; 7. Menetapkan DP-3 staf yang dibawahinya;

(25)

d. Sarana Prasarana

Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Toba Samosir yaitu :

Kantor

Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah bangunan berbentuk rumah adat batak. Dari segi pemanfaatan ruang dan estetika kurang dapat dioptimalkan. Rumah adat batak lebih cocok apabila difungsikan menjadi sarana dan prasarana dalam pengembangan kesenian dan budaya.

Untuk itu kami usulkan kiranya kantor/gedung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dapat dibangun gedung yang baru.

Alamat kantor : Jl. DR.TD. Pardede – Balige. Kabupaten Toba Samosir Status : Hak Pakai

Kendaraan Dinas

Kendaraan roda 2 (dua) dan roda 4 (empat) yang menjadi alat transportasi dalam menunjang tugas-tugas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir terdiri dari :

Tabel 6.

Kendaraan Dinas

No Jenis Kendaraan Kondisi Keterangan

1 Mini Bus/Toyota kijang Baik Roda 4 (empat)

2 NF100SE (FIT X) Baik Roda 2 (dua)

(26)

BAB IV PENYAJIAN DATA

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini penulis akan menyajikan data dan informasi yang telah diperoleh melalui penelitian di lapangan untuk kemudian dianalisis berdasarkan teori yang ada. data tersebut terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan informan, sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis yang memperkuat data primer. Adapun permasalahan utama yang hendak disajikan dalam bab ini yaitu Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Dalam Meningkatkan Arus Wisatawan di Kabupaten Toba Samosir.

B. Pelaksanaan Wawancara

Penelitian ini dilakukan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir, dalam proses pengumpulan data untuk memperoleh jawaban terhadap permasalahan penelitian, penulis melakukan beberapa tahap, yaitu yang pertama mencari informasi-informasi dan data-data yang mengenai sector pariwisata yang ada di Kabupaten Toba Samosir baik itu data berupa informasi dari media serta meninjau langsung ke beberapa lapangan, kedua, penulis melakukan wawancara terhadap informan yang sudah ditetapkan untuk mendapatkan informasi dan data yang dibutuhkan terkait dengan masalah penelitian.

(27)

destinasi pariwisata, kepala bidang pengembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif, dan informan tambahan adalah masyarakat yang terlibat secara langsung.

Sebelum melakukan penelitian penulis terlebih dahulu menyusun pertanyaan yang akan ditujukan kepada informan yang berkaitan dengan maalah yang akan diteliti, dalam hal ini penulis juga menyusun pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing informan. Hal ini dilakukan agar informan dapat memberikan keterangan secara lengkap mengenai strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam meningkatkan arus wisatawan di Kabupaten Toba Samosir. Dan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun berkaitan dengan strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam meningkatkan arus wisatawan di Kabupaten Toba Samosir. Namun penulis tidak memberikan batasan terhadap pertanyaan yang bisa saja muncul dan akan memberikan informasi tambahan data dan informasi yang sebanyak-banyaknya dari para informan tersebut.

1). Profil Informan

informan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir, yaitu:

1. Ultri Sonlahir Simangunsong, ST,MT : Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Toba Samosir (Informan Kunci)

2. Erwin P Panggabean,ST,MT : Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata (Informan Tambahan)

(28)

Informan biasa ada 3 orang di lapangan/ kawasan objek wisata Kabupaten Toba Samosir, yaitu:

1. Penjual makanan yang ada di kawasan Pantai Bul-bul, ibu Dosroha Napitupulu, 52 tahun

2. Pemilik waterpark yang ada di kawasan Lumban Gaol, Frederik Tambunan

3. Wisatawan yang ada di kawasan objek wisata Pantai bul-bul, ibu Ave Grace Sidabutar, 25 tahun

C. Deskripsi Hasil Wawancara

Metode wawancara yang dilakukan penulis adalah wawancara berstruktur, dimana sebelum melakukan wawawancara penulis terlebih dahulu menyusun daftar pertanyaan yang akan diajukan. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa akan muncul pertanyaan-pertanyaan baru yang dapat menggali informasi yang lebih.

Setelah melakukan pengumpulan data dan penelitian tentang Implementasi Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam meningkatkan Arus Wisatawan di Daerah Toba Samosir, maka peneliti akan menyajikan hasilnya.

1. Strategi Pengembangan Objek Wisata Di Daerah Toba Samosir

Menurut Fred R. David (2006) mendefenisikan strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Maka dari itu dalam Meningkatkan Arus Wisatawan di Daerah Toba Samosir diperlukan strategi dalam perumusan masalah dan menilai sejauh mana tingkat keberhasilan dari kinerja pemerintah setempat.

(29)

Toba Samosir saat ini, bagaimanakah strategi yang dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam meningkatkan arus wisatawan di Kabupaten Toba Samosir?

Beliau Menjawab:

“Toba Samosir merupakan suatu destinasi yang memiliki banyak sekali daerah/tempat objek wisata yang sudah dikelola maupun yang belum terjamah oleh program dari pemerintah, dan masih banyak lagi masyarakat dari luar maupun local yang belum tahu keberadaan objek wisata tersebut. Maka dari itu dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten memiliki visi “TOBASA SEBAGAI DESTINASI WISATA PRIORITAS NASIONAL YANG BERBUDAYA” dan Misi yaitu: “Menggali, melestarikan, mengembangkan dan mempromosikan kebudayaan dan objek wisata yang terdapat di Kabupaten Toba Samosir. Disusunlah Strategi pembangunan kebudayaan dan pariwisata dengan memprogramkan penyusunan Kebijakan tentang budaya lokal daerah, melakukan sosialisasi dan penerapan serta pengawan standarisasi, peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata, pelaksanaan koordinasi pembangunan objek pariwisata dengan lembaga/dunia usaha, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pembangunan destinasi pemasaran pariwisata, pemanfaatan teknologi informasi dalam pemasaran pariwisata, menjalin kerjasama dalam mempromosikan pariwisata.

Berdasarkan jawaban bapak kepala dinas tersebut, dapat diketahui bahwa visi dan misi Dinas Pariwisata dan kebudayaan mengacu pada starategi yang telah diprogramkan untuk membangun, melestarikan dan mempromosikan daerah tujuan wisata yang terdapat di Kabupaten Toba Samosir, yaitu Mewujudkan Toba Samosir sebagai destinasi wisata prioritas nasional yang berbudaya.

Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan dari kepala bidang pengembangan destinasi pariwisata ( bapak Erwin P Panggabean,ST,MT)

Strategi yang disusun oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan berhubungan langsung

dengan Misi yang telah disusun terlebih dahulu, suatu objek wisata yang terdapat di

suatu daerah belum tentu banyak diketahui oleh khalayak orang. Maka dari itu

disusunlah strategi agar objek wisata tersebut dapat diketahui dan dapat dinikmati

oleh banyak orang. Seperti apa strategi dinas pariwisata tobasa tersebut; strateginya

dengan cara: Pertama: mengevaluasi terlebih dahulu program yang telah dikerjakan

sebelumnya agar dapat melihat apa yang perlu dibenahi dari objek wisata tersebut.

(30)

objek wisata tersebut, seperti: jalan,tempat beristirahat atau tempat makan, toilet,

dan transportasi pendukungnya. Agar wisata yang nantinya datang berkunjung dapat

meninkmati perjalanan wisatanya. Kedua: meningkatkan peran industri kerajinan

dan keanekaragaman aset seni budaya daerah dalam mendukung pengembangan

pariwisata, daya tarik wisatawan dapat kita peroleh jika kita memperkenalkan

bahkan memunculkan kembali budaya yang sudah mulai hilang terkikis oleh

perkembangan zaman. Ketiga: tetap melakukan sosialisasi terhadap masyarakat yang

tinggal di seputaran objek wisata agar dapat menjaga dan melestarikan objek wisata

tersebut. Keempat: menggunakan dan mengoptimalkan media informasi dalam

mempromosikan objek wisata yang terdapat di Kabupaten Toba Samosir.

Berdasarkan jawaban dari bapak kepala bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, dipahami bahwa pengembangan objek wisata di daerah Kabupaten Toba Samosir perlu adanya perbaikan atau penambahan sarana dan prasaranan di objek wisata, agar setiap wisatawan yang datang berkunjung dapat menikmati liburannya dengan nyaman dan aman, dan perlunya kesadaran masyarakat disekitaran objek wisata agar menjaga kelestarian dan kebersihan di daerah wisata masing-masing, agar strategi yang telah disusun dapat berjalan dengan lancar.

Didalam pembangunan suatu kawasan objek wisata melalui strategi pariwisata yang ada di Kabupaten Toba Samosir, sejauh ini bagaimana tahap pengembangan objek wisata yang ada di Kabupaten Toba Samosir?( Landika Malau.SS)

Beliau menjawab:

Tahapan yang telah dilakukan oleh dinas Pariwisata dan Kebudayaan adalah

menima usulan dari setiap tingkat desa dalam pengembangan objek wisata yang

terdapat dibeberapa desa yang ada di Kabupaten Toba Samosir, setelah itu tim

(31)

untuk melakukan survey kelayakan, jika layak maka akan dilakukan pembangunan

sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Jadi dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam usaha meningkatkan arus wisatawan di daerah Kabupaten Toba Samosir dengan cara mengembangkan objek-objek wisata yang memiliki kelayakan untuk dijadikan menjadi suatu tempat tujuan wisata yang banyak diminati oleh masyarakat lokal maupun non lokal.

Dalam pengembangan pembangunan strategi pariwisata Toba Samosir, adakah kerja sama dengan pihak swasta? Apakah pihak swasta memiliki pengaruh dalam pengembangan objek wisata di Kabupaten Toba Samosir? Berdasarkan pernyataan dari kepala seksi pengembangan industri pariwisata( Togar Marpaung, SH)

Jelas ada, dimana pihak swasta mendukung dengan cara memberikan bantuan

dengan untuk membangun suatu objek wisata, sebagai contoh dalam beberapa waktu

lalu pihak dari PT,Inalum memberikan bantuan berupa pembangunan 4 unit toilet di

pantai bulbul dan juga dari pihak Angkasa Pura II juga memberikan bantuan

pembangunan 2 unit toilet di pantai bulbul. Kenapa hanya dipantai bulbul saja?

Karena dinas Pariwisata dan Kebudayaan Toba Samosir sedang memberikan

perhatian khusus kepada objek wisata pantai bul-bul yang sedang banyak diminati

oleh masyarakat lokal maupun nonlokal.

Terjalinnya suatu kerjasama dengan pihak swasta itu sendiri, bagaimana dengan masyarakat disekitar objek wisata, adakah kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat sekitar untuk membangun objek wisata tersebut? Dan bagaimana peranan masyarakat sekitar?

(32)

Suatu objek wisata tidak akan dapat berkembang jika masyarakatnya tidak mendukung program yang telah direncanakan oleh pemerintah. Maka dari itu

kerjasama dari masyarakat sekitar itu jelas ada. apa peran masyarakat sekitar? Perannya menjaga kebersihan dan keamanan di daerah objek wisata tersebut.

dengan adanya kerjasama yang telah dibahas dipernyataan diatas, bagaimana kualitas pengelola yang dimiliki masing-masing objek wisata? Apakah ada pelatihan untuk pengelola?

Beliau menjawab:

Kualitas tenaga kerja yang dimiliki masing-masing objek wisata saat ini belum ada,

dan mengenai pelatihan kami dari dinas belum melaksanakan adanya pelatihan

dalam pengelola. Namun pada saat ini, sudah ada terbentuk kelompok sadar wisata

di beberapa objek wisata termasuk di Pantai Bul Bul tersebut. Adanya kelompok

sadar wisata ini, dapat membantu program kerja dinas Pariwisata dan Kebudayaan

dalam memperbaiki, menjaga dan membangun suatu objek wisata tersebut dan

dengan adanya sadar wisata akan berpengaruh dengan kunjungan wisatawan.

2. Kendala dan Kesulitan yang di hadapi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir

Dalam pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Toba Samosir pasti akan ada kendala yang dihadapi dalam meningkatkan arus kunjungan wisata, seperti pernyataan yang dijawab oleh kepala seksi pengembangan destinasi ( Landika Malau,SS)

Adanya hambatan pengembangan wisata yang sering dihadapi oleh Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir yaitu permasalahan lahan, karena masih

banyak tanah wilayat/tanah yang dimiliki oleh marga-marga disekitar objek wisata

yang akan di kembangkan, kurang sadarnya masyarakat yang tinggal disekitaran

(33)

Dari pernyataan diatas penulis menyimpulkan bahwa kendala yang dihadapi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam meningkatkan arus wisatawan di daerah Toba Samosir disebabkan oleh masih banyaknya tanah wilayat/ tanah yang dimiliki marga-marga setempat, dan masyarakat setempat tidak mendukung program dari pemerintah atau tidak adanya kerjasama, dan kurangnya minat masyarakat terhadap perkembangan wisatawan didaerah mereka.

Dari kendala yang terdapat dalam meningkatkan arus wisatawan dalam pengembangan suatu objek wisata di Kabupaten Toba Samosir, bagamana dengan kesulitan atau masalah yang dialami dalam pengembangan objek wisata yang terdapat di Toba Samosir? ( Landika Malau,SS)

Beliau menjawab:

Kesulitan yang dialami dalam mengembangkan suatu objek wisata dalam

meningkatkan arus wisata ialah, kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM)

kepariwisataan Kabupaten Toba Samosir masih terbatas, keterbatasan anggaran

dalam pengembangan objek wisata sehingga berdampak pada ketidakmerataan

pengembangan objek wisata. Permasalahan lainnya adalah bahwa aktualisasi dan

penerapan SAPTA PESONA (aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan

kenangan) dan SADAR WISATA dikalangan masyarakat dan pelaku usaha pariwisata

Kabupaten Toba Samosir yang belum optimal. Hal ini tercermin dari kondisi

lingkungan yang masih kotor dan tidak indah. Kemudian terlihat dari aspek

pelayanan juga yang kurang mendukung.

Jadi dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kesulitan yang dihadapi dalam meningkatkan arus wisatawan juga didukung dari kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia dan dilihat juga bagaimana kenyamanan dan pelayanan di objek wisata tersebut. Jika pelayanan dan kenyamanannya tidak baik, bagaimana seorang atau sekelompok wisatawan dapat menikmati perjalanannya.

(34)

3. Sarana dan Prasarana

Saranan merupakan fasilitas yang berupa pelayanan yang diberikan kepada wisatwan baik secara lansung maupun tidak langsung. Sedangkan prasarana adalah semua fasilitas yang utama dalam rangka mendukung memberikan pelayanan terhadap wisatawan. Maka untuk mengembangkan kepariwisataan di Kabupaten Toba Samosir dalam rangka meningkatkan arus wisatawan pemerintah menyediakan sarana dan prasaranan yang mendukung, adapun pertanyaan yang saya utarakan kepada Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata (Erwin P Panggabean) ialah sarana dan prasanana apa saja yang diberikan pemerintah daerah Kabupaten Toba Samosir untuk objek wisata?

Beliau menjawab:

Salah satu objek wisata yang sedang kami benahi saat ini adalah Pantai Bul-bu

dimana disana kami telah melakukan pembangun 4 unit toilet yang disponsori oleh

PT. Inalum dan 2 unit toilet dari Angkasa Pura II, dan penataan kawasan pantai

bulbul menjadi objek wisata unggulan di Kabupaten Toba Samosir, perindustrian

dibidang rumah makan, penyewaan banana boat, sampan kecil, wahana air lainnya.

Itu dilakukan agar wisatawan dapat menikmati keindahan danau toba. Sebagai

prasarana pembangunan demaga wisata jetty di Pantai bulbul. Begitulah sarana

prasarana yang telah kami sediakan saat ini untuk wisatawan yang akan berkunjung

ke kawasan danau toba di daerah Kabupaten Toba Samosir.

(35)

Akan dibukanya kawasan objek wisata baru seperti: Pantai Sibolahotang, Pantai

Janji Maria, Pantai Lumban Gaol dan Pantai Parparean di Porsea. Dan akan

(36)

BAB V ANALISIS DATA

Dalam bab ini akan dianalisis semua data yang diperoleh dari hasil penelitian seperti yang disajikan dalam bab sebelumnya. Pembahasan yang dilakukan dalam adalah dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan tahap mengacu pada interpretasi data dan informasi data yang sesuai dengan rumusan maslah dalam penelitian.

Penulis akan menganalisis berdasarkan seluruh informasi dan data yang telah dikumpulkan, baik mulai dari studi pustaka, wawancara dengan informan, studi dokumentasi maupun catatan-catatan penulis tentang strategi pengembangan sektor pariwisata dalam meningkatkan kunjungan wisata di Toba Samosir. Strategi pengembangan sektor pariwisata dalam meningkatkan kunjungan wisata adalah serangkaian rencana kegiatan/program yang dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam mengelola sektor pariwisata di Kabupaten Toba Samosir untuk meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara, sehingga meningkat pula pendapatan asli daerah dan juga perekonomian masyarakat. Dalam mewujudkan hal tersebut, tentu Pemerintah Kabupaten Toba Samosir melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan perlu melahirkan strategi dan menerapkannya dengan benar. Oleh karena itu di dalam menganalisis data yang telah penulis sajikan pada bab sebelumnya, penulis akan menyesuaikan dengan teori-teori tentang strategi dengan variable-variabel sebelumnya.

A. Analisis SWOT

(37)

dengan melakukan analisis dengan pendekatan manajemen strategis. Analisis data merupakan tindak lanjut setelah melakukan pengumpulan data.

Selanjutnya alat yang dipakai dalam analisis data pada penelitian ini adalah Analisis SWOT. Analisis ini dilandasi oleh keyakinan terhadap asumsi bahwa strategi efektif akan mampu memaksimalkan kekuatan dan mengeksploitasi peluang serta disaat bersamaan mampu memaksimalkan kelemahan dan meminimalisir berbagai ancaman. Maka dari analasis tersebut Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir akan dibahas hal-hal yang menjadi kekuatan (strength) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir, hal-hal tersebut kedalam bagian kelemahan (weakness) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir dalam meningkatkan objek wisata yang diunggulkan dalam meningkatkan arus wisatawan di Toba Samosir, selanjutnya berkaitan dengan peluang (opportunity) yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir sehingga dapat dimanfaatkan dan yang terakhir adalah ancaman (threats) yakni berupa hambatan-hambatan dihadapi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam usaha meningkatkan arus wisata di Toba Samosir.

1. Faktor Internal

Faktor internal dalam analisis SWOT membahas mengenai beberapa hal yaitu; 1). Struktur organisasi yang di miliki oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya; 2) strategi yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam meningkatkan arus wisatawa di Toba Samosir.

a) Kekuatan (strength)

(38)

a) Struktur yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan di Kabupaten Toba Samosir sangat sistematis. Dimana adanya pembagian tugas dan fungsi dari setiap

bidang yang diuraikan secara jelas dan terperinci, sehingga setiap pegawai dari berbagai bidang sudah memiliki tugas pokok dan fungsi sesuai dengan program dibidang masing-masing. Dengan adanya struktur organisasi yang berstruktur ini dapat memudahkan pegawai untuk focus dan bertanggung jawab terhadap programnya.

b) dimana lokasi Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir yang sudah merupakan hak milik.

c) Ada beberapa strategi yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan di untuk meningkatkan arus wisatawan di Toba Samosir. Adapun strategi yang dimiliki antara lain:

i. Strategi Promosi

Strategi promosi yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan di Kabupaten Toba Samosir dalam usaha meningkatkan arus wisatawan di daerah Toba Samosir.

ii. Pengembangan Destinasi Pariwisata

(39)

wisata akan berjalan dengan lancar karena adanya koordinasi dengan Dinas Kebersihan dan Pertanaman yang ada di Kabupaten Toba Samosir.

b) Kelemahan (Weakness)

Dimana kelemahan yang ada di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir yaitu, sebagai berikut :

a) Anggaran yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayan Kabupaten Toba Samosir masih terbatas atau tidak mencukupi untuk membenahi dan memperbaiki dan mengembangkan objek-objek wisata yang ada di daerah Toba Samosir.

b) Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah objek wisata, yang berdampak kurang adanya keterlibatan masyarakat dalam meningkatkan pengembangan di suatu objek wisata.

2. Faktor Eksternal

(40)

a) Peluang (Opportunity)

a. Kabupaten Toba Samosir adalah salah satu daerah tujuan wisata yang sangat berpotensi untuk dikembangkan di Provinsi Sumatera Utara. Salah satu yang menjadi objek wisata yang banyak di ketahui orang saat ini di Kabupaten Toba Samosir adalah Pantai Bul-Bul, Bukit Gibeon, Pantai Lumban Silintong, Pantai Landai dan masih ada beberapa objek wisata lagi.

b. Adanya kemajuan teknologi merupakan suatu peluang yang sangat penting oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk meningkatkan arus wisatawan di Toba Samosir. Teknologi digunakan sebagai media untuk memasarkan atau menpromosikan objjek-objek wisata yang ada di Kabupaten Toba Samosir tersebut.

b) Ancaman (treat)

a. Kabupaten Toba Samosir dibidang Dinas Pariwisata dan Kebudayaan juga memiliki ancaman, antara lain:

a) Dimana masyarakat sekitar yang masih memiliki sikap tidak peduli dalam program kerja Dinas Pariwisata dalam mengembangkan suatu objek wisata merupakan salah satu menjadi ancaman dalam menjalankan strategi yang ada. terlihat masih banyaknya tanah-tanah wilayat atau tanah yang masih mengatas namakan tanah keluarga/marga sehingga dalam pengembangan objek wisata dapaat terhalang.

(41)

B. Strategi Pengembangan Objek Wisata Di Daerah Toba Samosir

Berdasarkan data yang diperoleh penulis dilapangan, maka dapat dilihat bahwa Kabupaten Toba Samosir merupakan daerah yang memiliki potensi wisata yang cukup menarik, dan pemerintah Kabupaten Toba Samosir sangat berusaha dalam meningkatkan arus wisatawan ke Toba samosir dengan menyusun strategi-strategi yang baik dengan cara memperhatikan prasarana dan sarana yang ada di objek wisata setelah itu dinas pariwisata dan kebudayaan memperbaiki fasilitas-fasilitas atau sarana prasarana yang ada diobjek tersebut. Mengembangkan suatu potensi wisata yang sudah ada, melakukan uji kelayakan sehingga dinas pariwisata dapat mengevaluasi objek wisata tersebut apakah layak menjadi suatu objek wisata. Apabila strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dapat berjalan dengan maksimal maka akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan juga termasuk juga perekonomian masyarakat dan juga dengan suksesnya strategi tersebut akan berdampak juga kepada pemerintah setempat dengan meningkatnya pendapatan daerah.

(42)

C. Kendala dan Kesulitan yang di hadapi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir

Dalam mewujudkan suatu hasil dari setiap strategi dalam organisasi ataupun instansi akan selalu ada ditemukan kendala atau kesulitan yang dapat mengganggu berjalannya suatu perencanaan atau program yang menuju pada suatu pencapaian tujuan atau hasil dari suatu strategi tersebut sehingga ada program yang tidak terealisasi yang telah ditetapkan dan menjadi tidak maksimal. Untuk dapat melihat sejauh mana program itu terealisasi dapat dilihat dari pelaksanaan suatu strategi maka diperlukannya identifikasi lebih dulu kendala-kendala apa saja yang akan dihadapi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan terkait mengenai pengembangan objek-objek wisata di Toba Samosir, agar dapat menemukan solusi terhadap masalah yang dihadapi.

Pemerintah Kabupaten Toba Samosir dalam meningkatkan arus wisatawan di Kabupaten Toba Samosir, memiliki kendala dalam mengembakan objek wisata. Dalam mengembangkan suatu objek wisata pasti pemerintah dibidang Pariwisata sangat membutuhkan lahan atau tempat. Dimana sulitnya mendapatkan lahan untuk dijadikannya menjadi suatu objek wisata dikarenakan masih adanya pengelompokan tanah wilayat atau tanah marga-marga. Selain itu kendala yang harus dihadapi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kurang adanya penerimaan masyarakat sekitar objek wisata terhadap pengembangan dibidang kepariwisataan, dimana masih banyak masyarakat yang mengira itu akan merugikan lokasi tempat tinggal mereka.

(43)

pariwisaya di Toba Samosir dalam meningkatkan arus wisatawan, salah satunya adalah kurang mendukungnya masyarakat dalam program pemerintah dan masih banyak masyarakat Toba Samosir yang tidak dapat menerima hal-hal yang baru termasuk dalam bidang kepariwisataan. Padahal kerjasama antara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dengan masyarakat sangatlah berpengaruh besar dan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan arus wisatawan di Kabupaten Toba Samosir karena interaksi dengan pengunjung dilakukan oleh masyarakat yang berada diseputaran objek wisata.

D. Sarana dan Prasarana

Di Kabupaten Toba Samosir yang merupakan pengelola wisata adalah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Oleh sebab itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan harus memberikan pelayanan yang baik kepada setiap pengunjung ataupun wisatwan yang datang ke Toba Samosir. Saranan merupakan fasilitas yang berupa pelayanan yang diberikan kepada wisatwan baik secara lansung maupun tidak langsung. Sedangkan prasarana adalah semua fasilitas yang utama dalam rangka mendukung memberikan pelayanan terhadap wisatawan. Untuk itu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Toba Samosir telah menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam meningkatkan arus wisatawan di Toba Samosir.

(44)

Dimana upaya dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan adalah membangun toilet disetiap objek wisata seperti di Pantai Bul-bul, memperbaiki akses jalan menuju objek wisata, pembangunan dermaga dan penyediaan industri disekitaran objek wisata seperti: tempat makan, wahana bermain, dan lain sebagainya.

(45)

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ataupun analisa tentang strategi dalam meningkatkan arus wisatawan di Toba Samosir memiliki peluang baik untuk terus dikembangkan berdasarkan penelitian dan analisis, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Strategi Pengembangan Objek Wisata Di Kabupaten Toba Samosir

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis selama penelitian dilapangan dapat

disimpulkan bahwa, Kabupaten Toba Samosir memiliki potesi wisata dari segi alam dan budaya. Dimana strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam meningkatkan arus wisatawan di Toba Samosir sudah cukup baik dengan adanya strategi pemasaran dibidang promosi-promosi objek wisata kerjasama antara perusahaan swata dan LSM.

2. Kendala yang dihadapi

(46)

kelompok tanah wilayat sehingga pembangunan pariwisata terhalang karena lahan yang tidak mendapatkan ijin dari masyarakat.

3. Sarana dan Prasarana

Berdasarkan data yang penulis peroleh dari hasil penelitian lapangan dapat disimpulkan bahwa peran pemerintah didalam menyediakan saran dan prasarana dapat dinilai cukup baik, har tesebut dapat dinilai dari upaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam meningkatkan arus wisatawan di Toba Samosir dengan melengkapi fasilitas di objek wisata, pembanguan toitet, dan penyediaan industri kecil, seperti : tempat makan, karaoke, penyewaan wahana air. Dan bentuk sarana dan prasana yang di fokuskan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan di objek wisata Pantai Bul-Bul pembangunan dermaga dan toilet.

B. Saran

Adapun saran yang dapat peneliti berikan terkait dengan Strategi Dinas Pariwisata Seni Dan Kebudayaan Dalam Usaha Meningkatkan Arus Wisatawan Di Kabupaten Toba Samosir sebagai berikut :

Bagi Dinas Pariwisata Seni dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir

a) Dinas Pariwisata Seni dan Kebudaya Kabupaten Toba Samosir diharapkan lebih inovatif dan kreatif lagi dalam mengembangkan objek-objek wisata yang ada di Kabupaten Toba Samosir.

(47)

c) Agar Dinas Pariwisata Seni dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir lebih melibatkan masyarakat di dalam kegiatan kepariwisataan dan lebih memprogramkan kelompok sadar wisata dalam hal menarik perhatian wisatawan.

d) Agar Dinas Pariwisata Seni dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir juga memperhatikan peluang terhadap wisata kuliner yang ada di Toba Samosir.

Bagi Pelaku Usaha

a) Pelaku usaha agar selalu menjaga kebersihan yang berada di sekitar objek wisata. b) Pelaku wisata agar selalu memberikan pelayanan yang baik terhadap wisatawan yang

berkunjung ke Toba Samosir.

c) Pelaku wisata diharapkan tetap memperkenalkan makanan khas daerah sebagai makanan khas Toba Samosir yang dapat menjadi daya tarik pengunjung wisatawan.

Bagi Masyarakat

a) Masyarakat diharapkan dapat bekerjasama dalam menjaga kebersihan lingkungan dan memberikan kenyamanan di sekitar lokasi objek wisata. Karena dengan menjaga kebersihan dan memberikan kenyamanan wisatawan akan merasa betah untuk tinggal dengan waktu yang lama.

b) Masyarakat diharapkan memberikan keramah-tamahan terhadap setiap pengunjung yang datang.

c) Masyarakat diharapkan tetap melestarikan keragaman budaya yang ada. Wisata budaya merupakan salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Toba Samosir.

Gambar

Tabel 2.
Tabel  4
Tabel 5.
Tabel 6.

Referensi

Dokumen terkait

Kelebihan itu harus digunakan laki-laki untuk mendukung perempuan, sehingga akan terdapat hubungan timbal balik antara hak. istimewa yang diterimanya dengan

Berdasarkan hasil skor yang diperoleh melalui angket penelitian dari implementasi pelaksanaan kegiatan usaha kesehatan dalam bidang lingkungan kehidupan yang sehat

183/PMK.03/2015 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Ketetapan Pajak dan. Surat

Berdasarkan penilaian kinerja secara keseluruhan dengan menggunakan Cooperative Capacity Assessment (CCA) menunjukkan bahwa dari 25 koperasi yang menjadi responden, hanya ada 1

Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana diketahui bahwa Pengaruh Personal Selling terhadap Keputusan Pembelian pada Outlet Tupperware Jalan Ampera 1

Kekuatan dunia telah mencapai kesepakatan dengan Iran dalam mengurangi kegiatan nuklir negara itu dengan imbalan pencabutan sanksi atau embargo ekonomi internasional yang telah

berpengaruh terhadap perilaku konsumen yaitu keputusan pembelian yang negatif sehingga kegiatan pemasaran akan mengalami kegagalan.Agar konsumen melakukan keputusan

dalam pasar dengan penjual yang lebih sedikit, tetapi lebih besar (yaitu pasar bisnis). Sejumlah studi menggaris bawahi peran iklan dalam pasar bisnis. Iklan digabungkan