• Tidak ada hasil yang ditemukan

LPSE Kabupaten Bantaeng TOR IMB Bantaeng

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LPSE Kabupaten Bantaeng TOR IMB Bantaeng"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Kabupaten Bantaeng adalah salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan dan berjarak 120 km dari Kota Makassar. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 395,83 km2 yang terdiri dari 8 kecamatan dengan 67 kelurahan/desa.

Kabupaten Bantaeng memiliki Visi dan Misi yang berlandaskan pada Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2008 – 2013. Visi Kabupaten Bantaeng adalah Wilayah Terkemuka dengan Desa Mandiri. Visi ini akan direalisasikan dengan misi yang terbagi menjadi 3 inti pokok yaitu:

 Memfasilitasi pengembangan kapasitas setiap penduduk Bantaeng agar mampu meningkatkan produktivitasnya secara berkesinambungan serta mampu menyalurkan pendapat dan aspirasinya pada semua bidang kehidupan secara bebas dan mandiri.

 Mendorong serta memfasilitasi tumbuh kembangnya kelembagaan masyarakat pada semua bidang kehidupan (agar mampu meningkatkan choice dan voice-nya) dengan memberikan perhatian utama kepada pembangunan perekonomian daerah yang memicu pertumbuhan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja.

 Mengembangkan daerah melalui pemanfaatan potensi dan sumberdaya kabupaten sedemikian rupa, sehingga secara langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi terhadap pencapaian sasaran pembangunan propinsi Sulsel, serta berdampak positif terhadap pengembangan kawasan sekitar.

(2)

Berdasarkan Undang-Undang No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang maka dalam penataan ruang dalam suatu wilayah harus memperhatikan perencanaan tata ruang, pemanfaatan tata ruang serta pengendalian tata ruang. Hal ini kemudian jika diterapkan pada kondisi Kota Bantaeng pada saat ini, maka diperlukan sebuah system pengendalian pembangunan. pembangunan yang terjadi di Kabupaten Bantaeng terkhusus selama 5 tahun terakhir di mana pertumbuhan yang terjadi sangat pesat. Pertumbuhan ini perlu dikendalikan agar tercipta lingkungan yang tertib, serasi dan berkeadilan.

System Informasi Management (IMB) merupakan suatu paket program berbasis computer yang akan menjadi salah satu bagian dari Sistem Informasi Data Kota Bantaeng (SIDAKOT-Bantaeng). System ini menjadi salah satu sarana infrastruktur terpenting, khususnya bagi Dinas PU dan Kimpraswil Kabupaten Bantaeng dalam upaya memudahkan dan mengefisienkan system layanan informasi basis data dalam pemanfaatan ruang kota. System ini dibangun dengan memanfaatkan aplikasi Software Geographic Information System (SIG) yang telah di integrasikan dengan beberapa aplikasi software pendukung lainnya seperti Visual Basic Programming dan Microsoft Acces.

Dalam mengendalikan dan mengantisipasi perubahan atau perkembangan data pembangunan di Kota Bantaeng yang sangat pesat, maka diperlukan suatu sistem pengembangan dan pemeliharaan basis data yang telah terbangun. Idealnya system pengembangan dan pemeliharaan basis data ini harus dilakukan secara teratur dan berkesinambungan, sehingga semua bentuk informasi basis data yang terbangun dalam system SIMIMB tersebut adalah data terkini yang akurat.

I.2 Maksud dan Tujuan

Pengembangan dan pemeliharaan basis data yang terbangun dalam Sistem Informasi Management IMB (SIMIMB) Kota Bantaeng dilakukan dengan maksud untuk mengatasi berbagai kendala yang berhubungan dengan pemanfaatan basis data Tata Ruang dan Bangunan, antara lain:

(3)

 Ketersediaan basis data yang bersifat baku dan dapat dipergunakan bersama, maupun secara khusus oleh Dinas PU dan Kimpraswil Kota Bantaeng.

 Ketersediaan basis data Dinas Tata PU dan Kimpraswil yang lebih lengkap dan bersifat realistis.

 Kehandalan system pengendalian, pemantauan system pembaharuan dan perubahan data.

 Kemampuan system informasi data yang telah ada untuk berkomunikasi secara universal.

Tujuan dari Pengembangan Sistem Informasi Management IMB Kota Bantaeng secara prinsip adalah:

 Menyajikan suatu system informasi mengenai basis data pemanfaatan bangunan daerah secara lengkap, detail, terpadu dan komprehensif, bersifat interaktif dan realistis.

 Memberikan kemudahan, kecepatan dan akurasi dalam menganalisis basis data penataan bangunan, baik untuk kepentingan evaluasi, perencanaan, pengendalian dan pemantauan.

 Membangun basis data penataan bangunan yang baku (standar) dan bersifat terbuka, terutama untuk keperluan perencanaan, pemantauan dan pengembangan bidang keciptakaryaan Kota Bantaeng.

Ditinjau dari fungsionalisasi system yang terbangun, maka secara teknis tujuannya antara lain:

 Membangun suatu informasi yang lengkap mengenai jaringan-jaringan infrastruktur seperti jalan, lorong, drainase, taman, serta sarana umum lainnya.  Memberikan fasilitas kepada pengguna (user) yang mengidentifikasikan suatu

daerah atau suatu zona untuk kepentingan khusus misalnya untuk kawasan industry, pemukiman, fasilitas umum, turisme, pengawasan lingkungan, wilayah komoditi, kawasan kumuh dan sebagainya.

(4)

yang interaktif dan komunikatif seperti peta tematik atau peta garis berdatabase, dan lainnya.

 Menyajikan fungsi-fungsi yang digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan perencanaan masa depan seperti fungsi untuk melihat ketersediaan lahan terhadap proyeksi populasi dan pertumbuhan ekonomi dalam kurun waktu tertentu.

I.3 Landasan Hukum

Penyusunan Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kabupaten Bantaeng berdasarkan pada aspek legalitas sebagai berikut:

 Undang-undang nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang

 Peraturan Pemerintah nomor 40 tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak Pakai Atas Tanah

 Peraturan Pemerintah nomor 10 tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Peta Untuk Penataan Ruang Wilayah

 Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 2 tahun 1987 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota

 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 640/kpts/1986 tentang Perencanaan Tata Ruang Kota

 Perda tentang RTRW Provinsi Sulawesi Selatan  Perda tentang RPJM Kabupaten Bantaeng  RTRW Kabupaten Bantaeng

I.4 Output

Kegiatan Penyusunan Kebijakan Pengendalian, Pemanfaatan Ruang Kabupaten Bantaeng dimaksudkan untuk menghasilkan Sistem Informasi Management IMB (SIMIMB) di Kota Bantaeng ( Kecamatan Bantaeng ).

I.5 Outcome

(5)

a. Sebagai pusat data tata ruang dan bangunan di Kota Bantaeng.

b. Sebagai pedoman bagi pengaturan intensitas bangunan di Kota Bantaeng.

c. Diharapkan dengan adanya kebijakan Penyusunan Sistem Informasi Management IMB (SIMIMB) Kota Bantaeng ini dapat mengendalikan pertumbuhan bangunan yang sangat pesat.

I.6 Lingkup Pekerjaan

Kegiatan Penyusunan Sistem Informasi Management IMB (SIMIMB) Kota Bantaeng mencakup Kecamatan Bantaeng yang merupakan kegiatan pendataan dan identifikasi berbagai muatan informasi basisi data sebagai langkah penyempurnaan dan pemeliharaan system yang telah terbangun. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pengukuran berbagai sarana dan prasarana infrastruktur fisik kota, pendataan informasi kota berbasis alpha numeric, serta pembuatan dan penyempurnaan peta-peta tematik yang telah ada (basis data grafis/SIG) berupa peta-peta tata bangunan, batas wilayah dan utility (peta jaringan).

Adapun lingkup pelaksanaan pekerjaan pada dasarnya merupakan proses “editing” dan “updating” basis data yang meliputi berbagai aspek basis data dengan muatan informasi bidang penataan ruang sebagai berikut:

 Nama pemilik bangunan  Alamat

 Jenis bangunan

 Penggunaan bangunan  Lantai bangunan

 Status izin bangunan  Garis sempadan  Dimensi jalan

(6)

Pelaksanaan pekerjaan pengembangan “Sistem Informasi Management IMB” dilakukan dalam rangka penyempurnaan dan pemeliharaan basis data daerah yang telah terbangun, khususnya Dinas PU dan KIMPRASWIL Kabupaten Bantaeng.

II.2 Metode Pelaksanaan

Secara garis besar, metode pelaksanaan pekerjaan pengembangan “Sistem Informasi Management IMB” Kota Bantaeng dapat dilakukan dengan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

 Persiapan

 Pembuatan peta dasar digital Kota Bantaeng  Pengumpulan data

 Pengembangan system  Pembuatan laporan  Pelatihan

II.2.1 Persiapan

 Persiapan adminitrasi

 Penyiapan peta kerja, formulir dan tabel data yang akan digunakan  Persiapan personil pelaksana

 Persiapan alat dan bahan, serta peralatan penunjang lainnya  Perencanaan waktu pelaksana pekerjaan

II.2.2 Pembuatan Peta Dasar Digital Kota Bantaeng

 Penyediaan peta citra ikonos panchromatic color Kota Bantaeng dengan resolusi 1 pixel = 1 meter (arsip)

(7)

 Registrasi peta hasil digitasi yang disesuaikan dengan koordinat Latitude-Longitude dan koordinat UTM.

II.2.3 Pengumpulan Data

Berbagai jenis data yang akan dikumpulkan sebagai data primer (primary data) maupun data penunjang atau tambahan (secondary data) dalam pengembangan basis data, dapat ditempuh dengan melakukan survey data yang meliputi:

A. Survey Instansional

 Pengumpulan data-data terkini maupun data-data lama sebagai referensi yang akan dijadikan sebagai data tambahan dalam pembangunan system

 Data instansional dapat berupa peta-peta maupun data testual lainnya yang dikumpulkan terutama dari Dinas PU dan Kimpraswil Kota Bantaeng serta dari berbagai dinas atau instansi pemerintah maupun swasta yang berkompoten.  Pemilahan data instansional sebagai bahan kompilasi dalam melengkapi

data-data primer yang telah dikumpulkan dari survey lapangan.

 Kompilasi data akan dilakukan guna menyempurnakan basis data pada system yang akan terbangun.

B. Survey Lapangan

Berbagai jenis data yang akan dikumpulkan sebagai data primer dalam pelaksanaan survey lapangan meliputi data-data dengan muatan informasi sebagai berikut:

1. Bangunan

 Penentuan jenis dan fungsi bangunan  Penentuan garis sempadan

2. Jalan Lingkungan dan Lorong

 Penentuan posisi jalan lingkungan dan lorong

 Penentuan panjang dan lebar jalan lingkungan serta lorong  Nama jalan lingkungan dan lorong

(8)

 Penentuan batas adminitrasi Kota Bantaeng

 Penentuan batas adminitrasi Kecamatan Kota Bantaenng  Penentuan batas adminitrasi Kelurahan Kota Bantaeng 4. Kualitas Permukiman

 Kualitas bangunan

 Penentuan posisi bangunan dan perkantoran milik pemerintah

II.2.4 Pengembangan Sistem

 Digitasi peta hasil kompilasi data lapangan (primary data) dan data pendukung (secondary data) kedalam bentuk master file basis data grafis (SIG) dengan menggunakan aplikasi software ArcGIS 10.1

 Entry data-data tekstual hasil kompilasi data lapangan (primary data) dan data pendukung (secondary data) ke dalam master file basis data numeric dengan menggunakan aplikasi Visual Basic 6.0

 Editing basic data (grafis dan numeric)  Setup basis data (grafis dan numeric)  Customize basis data (grafis dan numeric)

 Integrasi (link system) basis data grafis dan numeric  Instalasi dan ujicoba system

II.2.5 Pembuatan Laporan

 Penyusunan kerangka laporan  Lay out peta dan tabel data  Print out peta dan tabel data

 Print out laporan lengkap sebanyak 5 rangkap

II.2.6 Pelatihan

(9)

 Pembuatan buku panduan  Penentuan peserta pelatihan  Pelaksanaan pelatihan

II.3 Ketentuan Dan Petunjuk Tata Cara Pelaksanaan II.3.1 Persiapan

A. Persiapan Adminitrasi

 Pengurusan adminitrasi proyek

 Penyiapan tabel dan formulir data yang digunakan, termasuk peta kerja (peta blok), alat ukur dan alat tulis.

B. Personil Pelaksana

Personil menangani pekerjaan pengawasan maupun pekerjaan teknis, pihak Konsultan Pelaksana akan menugaskan sebuah tim kerja yang secara langsung akan melakukan pengendalian pelaksanaan pekerjaan. Tim kerja yang dimaksud terdiri dari:

1. Team Leader

Secara umum tugas seorang Team Leader adalah memanajemen pelaksanaan proyek secara keseluruhan, termasuk mengusulkan dan menyusun rencana kerja, metodologi pelaksanaan, analisa teknis, serta yang terpenting adalah menjalin hubungan dan komunikasi dengan berbagai pihak, khususnya pihak-pihak yang terkait dengan pekerjaan.

2. Staf Teknis

Tim ini terdiri dari beberapa tenaga ahli berpengalaman yang bertugas sebagai pelaksana dan pengendali proyek secara teknis mulai dari awal hingga berakhirnya jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang terdiri dari:

 1 (satu) orang Ahli GIS (Geographic Information System)  1 (satu) orang Ahli Manajemen Perkotaan (Tata Bangunan)  1 (satu) orang System Analist

(10)

3. Staf Pendukung

Tim ini terdiri dari 1 (satu) orang Staf Adminitrasi yang bertugas menangani semua masalah adminitrasi proyek, 1 (satu) orang Staf Bendahara yang bertugas melakukan pembukuan penggunaan keuangan proyek, serta 3 (tiga) orang Operator Komputer yang bertugas meng-input (entry) semua jenis data yang telah dikumpulkan oleh surveyor.

C. Perencanaan Waktu Pelaksanaan (Time Schedule)

Pelaksanaan pekerjaan pengembangan Sistem Informasi Management IMB Kota Bantaeng akan dilakukan selama 60 (enam puluh) hari kalender, dihitung sejak 7 (tujuh) hari dari tanggal diterbitkannya Surat Perintah Melakukan Pekerjaan (SPMP) dari Pimpinan Proyek dan ditambah masa pemeliharaan produk akhir selama 30 (tiga puluh) hari kalender.

D. Peralatan dan Material

Dalam pelaksanaan proyek ini Pihak Konsultan Pelaksana akan menyiapkan berbagai peralatan dan material yang dibutuhkan, yaitu:

1. Peralatan Lapangan

 3 (lima) unit GPS (Global Positioning System), untuk pengukuran posisi koordinat dari obyek-obyek infrastruktur tertentu seperti titik-titik ikat/sumbu jalan dan drainase, titik-titik lampu jalan dan taman, posisi bangunan-bangunan penting, titik-titik halte, serta berbagai posisi koordinat obyek infrastruktur kota lainnya.

(11)

 3 (lima) unit Digital Camera, untuk pengambilan gambar (foto) berbagai obyek infrastruktur yang di anggap perlu.

 10 (sepuluh) set Penggaris Berskala dan Busur Derajat Berskala, untuk pengukuran skets di lapangan dan opdracht hasil pengukuran.

 5 (lima) set Clip Board, Spidol Warna dan alat tulis lapangan lainnya. 2. Peralatan Kartografi

 2 (dua) set Pena Gambar Rapido  2 (dua) unit Tinta Rapido

 2 (dua) set Pensil dan Penghapus Staedler

 1 (satu) unit Meja Gambar lengkap dengan Mesin Gambar  1 (satu) unit Meja Digitazer lengkap dengan perangkatnya. 3. Komputer

 1 (satu) unit computer untuk keperluan adminitrasi dan keuangan

 1 (satu) unit computer untuk keperluan pembuatan Master File Data Base alpha numeric SIMIMBA

 1 (satu) unit computer untuk keperluan pembuatan dan penataan peta-peta SIMIMB berbasis digital SIG

4. Material

 Kertas HVS ukuran A4 dan A3 (sesuai kebutuhan)  Kertas plotter standar (sesuai kebutuhan)

 Hard copy Peta Citra Satelit Ikonos Kota Bantaeng skala 1:1500, serta Peta Adminitrasi Kecamatan dan Kelurahan Kota Bantaeng skala 1:5000 sebagai peta kerja (peta blok)

II.3.2 Pembuatan Peta Digital

 Peta dasar digital yang dimaksud merupakan peta spasial yang dihasilkan dari proses digitasi peta citra satelit ikonos sebagai peta dasar.

(12)

 Digitasi peta dilakukan dengan system On Screen Digitize yang menggunakan aplikasi software Arc GIS 10.1

 Peta dasar hasil digitasi harus dapat digabungkan (combine) dengan peta dunia, baik dengan system koordinat UTM (Universe Transverse Mercator) maupun system Latitude – Longitude.

 Peta dasar digital yang dihasilkan selain berfungsi sebagai “Master Maps” untuk penginputan basis data grafis, juga berfungsi sebagai peta kerangka atau peta kerja.

II.3.3 Pengumpulan Data A. Data Instansional

 Data instansional dapat berupa data terkini maupun data lama yang dikumpulkan dari berbagai dinas/instansi pemerintah atau swasta terkait, khususnya Dinas PU dan Kimpraswil Kota Bantaeng.

 Data instansional dapat berupa peta-peta (data grafis) maupun data tekstual (numeric lainnya yang akan dipinjamkan oleh pihak pemberi pekerjaan (Dinas PU dan Kimpraswil Kabupaten Bantaeng) kepada pihak konsultan pelaksana untuk digunakan sebagai data tambahan (secondary data) dalam melengkapi data-data hasil pengukuran dan pengamatan lapangan (primary data).

 Pihak pemberi pekerjaan (Dinas PU dan Kimpraswil Kabupaten Bantaeng) akan memberikan kemudahan dan keleluasaan pihak kepada pihak konsultan pelaksana dalam upaya pengumpulan data instansional yang dimaksud guna melancar pelaksanaan pekerjaan dan mengoptimalkan produk akhir yang akan dihasilkan.

(13)

 Pengumpulan data instansional ini akan melibatkan tenaga surveyor yang telah di tunjuk oleh pihak Konsultan Pelaksana, serta staf Dinas PU dan Kimpraswil Kabupaten Bantaeng yang di beri tanggung jawab untuk menangani masalah peminjaman data tersebut.

 Setiap jenis data (grafis/tekstual) ang di pinjamkan kepada pihak konsultan pelaksana akan di catat pada daftar pemimjaman data di Dinas PU dan Kimpraswil Kabupaten Bantaeng yang di sertai dengan Surat Peminjaman Data yang diketahui oleh kedua belah pihak.

 Pihak konsultan pelaksana bertanggungjawab atas keamanan dan kerahasiaan data-data tersebut, serta tidak akan melakukan pengubahan, penggandaan (copy) atau perbanyakan data-data tersebut tanpa seizin dari pihak Dinas PU dan Kimpraswil Kabupaten Bantaeng.

 Konsultan pelaksana akan mengembalikan data-data yang dipinjamkan sesuai dengan kondisi awal peminjaman, serta berkewajiban memperbaiki dan menggantikan bagian-bagian data yang hilang atau rusak jika terjadi kerusakan atau kehilangan bagian-bagian data tersebut.

B. Survey Lapangan

Pelaksanaan pendataan lapangan pada dasarnya meliputi kegiatan identifikasi dan pengukuran berbagai jenis objek infrastruktur kota, terutama yang berhubungan dengan bidang penataan ruang. Pendataan lapangan ini bertujuan untuk mengumpulkan data-data yang memuat berbagai informasi sarana dan prasarana perkotaan.

Kegiatan pendataan lapangan baru boleh dilakukan setelah tersedianya kerangka peta kerja yang merupakan “hard copy” dari Peta Citra Satelit Ikonos maupun Peta Dasar Digital Kota Bantaeng dengan standar skala 1:1500. Selain itu harus pula disiapkan formulir dan tabel-tabel data untuk memudahkan pencatatan data di lapangan.

(14)

 Sebelum melakukan identifikasi dan pengukuran terhadap berbagai obyek infrastruktur bidang penataan ruang, harus sudah disiapkan peta kerja berupa “hard copy” Peta Citra Satelit Ikonos dan Peta Dasar Digital Kota Bantaeng dalam bentuk lembaran-lembaran blok peta berukuran A4 dengan skala 1:1500.  Pada setiap lembaran blok peta kerja harus diberi pengkodean atau penomoran

dengan menggunakan system grid, hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam proses “overlay” dan “inputing” data-data grafis ke dalam Peta Dasar Digital atau “Master Map” yang sebelumnya telah terinstal dalam computer.

 Pencatatan lapangan terhadap semua jenis data-data tekstual (numeric data) yang diperoleh dari hasil pengukuran dan pengamatan obyek infrastruktur bidang penataan ruang harus dilakukan pada lembaran-lembaran formulir atau tabel-tabel yang telah disiapkan sebelumnya.

 Pengamatan dan pengukuran lapangan untuk setiap obyek infrastruktur bidang penataan ruang harus dilakukan blok demi blok secara sistematis sesuai dengan urutan nomor lembar peta kerja, serta pada setiap lembar peta kerja, formulir dan tabel-tabel yang digunakan harus disertakan Nama Surveyor dan Waktu Pelaksana Survey.

 Untuk pengukuran posisi koordinat suatu titik atau obyek infrastruktur tertentu digunakan GPS (Global Position System), sedang untuk pengukuran jarak dan arah yang digunakan alat bantu berupa pita ukur dan kompas jenis brunton.  Dalam perhitungan luasan, panjang dan lebar suatu obyek infrastruktur tertentu

digunakan perhitungan jarak jarak bidang datar (jarak proyeksi)

 Koreksi jarak atau kesalahan liniar yang diperkenankan antara peta blok dengan hasil pengukuran panjang dan lebar suatu obyek infrastruktur teretentu di lapangan adalah 1:500.

 Koreksi azimuth yang diperkenankan antara peta blok dan hasil pengukuran di lapangan adalah 30’Vn (30 menit akar n)

 Koreksi luas yang diperkenankan antara peta blok dengan luas obyek infrastruktur hasil pengukuran di lapangan adalah 10%.

(15)

dengan kondisi objektif infrastruktur kurang padat data minimal 2 (dua) lembar blok peta kerja/hari.

II.3.4 Pengembangan Sistem A. Pengolahan Data Lapangan

Selama kegiatan survey berlangsung, semua data hasil pengamatan dan pengukuran yang telah dikumpulkan setiap harinya harus segera diolah di kantor maupun basecamp. Pengolahan data lapangan tersebut meliputi:

 Proses entry dan digitasi data hasil pengukuran dan pengamatan dari berbagai muatan informasi obyek infrastruktur keciptakaryaan.

 Proses adjustment hasil entry dan digitasi data tersebut ke dalam Peta Dasar Digital (Master Maps) yang telah terdigitasi sebelumnya dalam computer (Peta Dasar Digital Kota Bantaeng)

 Melakukan pengklasifikasian hasil entry dan digitasi data untuk keperluan updating Master File Data Numeric dan Master File Data Grafis (SIG) pada system yang telah terbangun (Sistem Informasi Management Kota Bantaeng).

 Melakukan pemberkasan data hasil pengukuran dan pengamatan lapangan dengan cara memeriksa kelengkapan isinya pengaturan kembali dan penjilidan.

B. Pengembangan Master File Basis Data

Pengembangan master file basis data dimaksudkan sebagai langkah penyempurnaan dan pemeliharaan basis data Sistem Informasi Management IMB Kota bantaeng dan system adminitrasinya menjadi system yang lengkap, terpadu, detail, akurat, bersifat interaktif dan realistis. Pekerjaan ini meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

Master File Basis Data Numerik

(16)

1) Muatan informasi hasil pendataan direkam (entry) dalam hard disk dengan program Basis Data Numerik yang direkam adalah semua data yang tercatat di dalam tabel-tabel data atau formulir-formulir pengukuran.

2) Perekaman (entry) data hasil pendataan dan identifikasi semua muatan informasi basis data numerik hasil survey lapangan.

 Perekaman data dilakukan secara berurutan halaman demi halaman atau blok demi blok sesuai dengan wilayah kelurahan atau kecamatan. Apabila dijumpai data-data yang salah atau meragukan, maka pendataan lapangan harus diulang kembali oleh surveyor bersangkutan untuk membetulkan dan melengkapi data-data tersebut.

 Lembar-lembar tabel atau blok data yang sudah diproses harus diparaf dan diberi tanggal pemprosesan oleh petugas operator komputer.

 Setelah perekaman data selesai untuk satu kelurahan atau kecamatan, kemudian dibuatkan print out dari Master File dalam bentuk Daftar Hasil Rekaman (DHR) untuk validasi.

 Validasi dimaksudkan untuk mencocokkan hasil rekaman dengan data asli dari pencatatan lapangan. Apabila terjadi kekeliruan, maka segera dilakukan koreksi.

Master File Basis Data Grafis

Tujuan pembangunan master file basis data grafis (SIG) adalah untuk membuat informasi dalam bentuk bentuk peta tematik. Peta-peta tematik tersebut merupakan dari hasil penggambaran kartografi berbagai muatan informasi grafis di lapangan. Pada garis besarnya, pembangunan master file basis data grafis (SIG) SIMIMB meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1) Digitasi hasil penggambaran dan hasil opdracht konsep peta tematik yang sudah disempurnakan dari hasil pengembangan data (survey lapangan).

(17)

kelengkapan data dari masing-masing blok untuk tiap-tiap kelurahan atau kecamatan. Apabila terjadi ketidakcocokkan batas antar blok dan grid koordinat, maka pihak pelaksana proyek wajib melakukan koreksi terhadap kesalahan yang ditemui, yaitu dengan melengkapi dan memperbaiki peta yang bermasalah tersebut.

3) Raster dan register marupakan proses mendaftarkan gambar raster ke dalam format GIS dengan menggunakan minimal 3 pasang koordinat yang ada pada peta kerja atau peta blok. Terhadap peta kerja atau peta blok yang hanya terdiri dari 1 (satu) lembar dapat langsung dilakukan register peta kedalam software GIS.

4) Vektorisasi data raster ke dalam layer merupakan proses pengubahan peta raster menjadi peta tematik digital, dimana data digital ini harus sesuai dengan format yang akan dipakai di dalam aplikasi GIS SIMIMB. Layer bidang atau layer bangunan dikerjakan dalam satuan blok yang dilengkapi dengan identifikasi berupa nomor bidang untuk layer bidang dan nomor bangunan untuk layer bangunan. Beberapa tampilan layer peta yang akan dihasilkan dari vektorisasi peta raster menjadi peta tematik digital.

5) Pemberian atribut dan identitas pada tiap-tiap layer utilitas dan penggabungan beberapa peta tematik digital menjadi peta-peta eksisting.

6) Pemeriksaan Tahap I dan print out data janggal yang dilanjutkan dengan pembetulan kesalahan sebelum proses integrasi (link) dilakukan.

Integrasi (Link) Basis Data

Melakukan integrasi (link) basis data alpha numeric dan basis data grafis (SIG) yang dikemas dalam aplikasi SIMIMB Kota Bantaeng. Kegiatan ini merupakan penggabungan antara data grafis dan data tekstual dari database yang telah ada, baik data-data sekunder maupun data primer.

C. Pencetakan (Print Out) dan Back Up Data

 Pencetakan (print out) peta-peta tematik, tabel-tabel dan grafik informasi data yang telah terbangun dengan system.

(18)

III. PRODUK AKHIR

Proyek akhir dari proyek pengembangan Sistem Informasi Management IMB Kota Bantaeng ini nantinya merupakan sebuah paket program yang lebih lengkap dan akurat, baik dari segi kapasitas, kemampuan mengakses data, system tampilan atau disain informasi data, maupun system pemeliharaannya.

Untuk mengakses dan menampilkan berbagai jenis data spasial, tekstual serta gambar atau citra foto secara bersistem, diperlukan pengintegrasian data-data tersebut. Dalam proses ini, tiap-tiap jenis dan bentuk data yang terinput dalam aplikasi (software) yang berbeda saling diintegrasikan (link), sehingga dihasilkan suatu system data yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya.

III.1 Basis Data

Dalam melengkapi gambaran visual yang telah ada, baik dalam bentuk peta, gambar, maupun dalam bentuk data-data tekstual yang berhubungan dengan data pokok, diperlukan basis data terbaru yang akurat. Basis data yang bersifat dinamis ini akan menampilkan informasi secara interaktif dan memuat berbagai data-data yang relevan untuk bahan analisis mengenai masa lalu, masa kini dan masa depan. Dengan tersimpannya data-data masa lalu dan masa kini, dapat di analisis dan di prediksi suatu kecenderungan perkembangan data di masa akan datang. Data-data yang tersimpan tersebut dapat dijadikan acuan untuk menyusun suatu rencana atau scenario pembangunan masa depan bagi suatu wilayah atau kawasan secara bersistem dan berkesinambungan.

Semakin banyak data-data yang terinput ke dalam system, maka akan semakin banyak pula informasi relevan yang dapat di akses, serta semakin luas varian data yang dapat digunakan untuk keperluan analisis, sehingga hasil yang diharapkan lebih maksimal.

(19)

umumnya berupa data-data grafis dalam bentuk peta maupun citra foto. Sedang data tekstual pada dasarnya merupakan gambaran data dalam bentuk hruf dan angka yang umumnya berupa data atribut, tabel data dan bentuk data numeric lainnya.

III.2 Disain Basis Data

Dengan menggunakan paket program SIMIMB yang merupaka hasil pemanfaatan aplikasi System Geographic System (GIS) yang telah di integrasikan dengan aplikasi pendukung lainnya (Microsoft Acces dan Visual Basic Programming), maka data-data yang telah ada dapat diatur secara tersistem dan terstruktur dalam bentuk “layers” sehingga berbagai jenis data dalam bentuk peta, tabel data maupun grafik dapat ditampilkan secara sendiri-sendiri atau ditampilkan secara bersamaan.

(20)

Gambar 2. Struktur basisdata dan asosiasinya dengan kenampakan peta yang terintegrasikan secara interaktif, dimana setiap kenampakan dip eta akan memberikan informasi yang relevan.

III.3 Fungsional Sistem

Berbagai fungsi dasar dari paket program SIMIMB selain untuk keperluan system informasi data, juga dapat dimanfaatkan dalam system analisis data sebagai berikut:

 Memilih lokasi atau area (misalnya: Kota Bantaeng, Kecamatan, Kelurahan dan lain sebagainya).

 Memilih lapisan-lapisan informasi spasial (misalnya: jalan, sungai, bangunan, permukiman dan lain sebagainya).

 Memilih bidang tampilan dalam screen dengan menggunakan fasilitas drag, zoom in, zoom out, atau refresh.

 Fungsi-fungsi grafis (drawing lines, points, polygon, text dan symbol)

 Fungsi analisis (misalnya: analisis overlay, thema, analisis polygon/zone, analisis titik, analisis dalam lingkaran dan lain sebagainya)

Secara garis besar, system analisis data dalam paket program SIMIMB dapat dibedakan atas tiga tipe, yaitu:

1. Analisis Overlay Polygon (Zone Area): Tipe analisis ini dibuat untuk

mengidentifikasikan kenampakan spasial untuk suatu tujuan khusus, misalnya overlay data tanah pada kemiringan lereng untuk menganalisis lahan yang memiliki kemiringan yang sesuai dengan pemanfaatan lahan berupa permukiman. Hasilnya kemudian di overlay kembali dengan data kadastral untuk melihat jenis dan sifat batuan, soil, hidrologi dan sebagainya sesuai dengan persyaratan standar suatu wilayah permukiman.

2. Analisis Titik/Lingkaran: Tipe ini adalah tipe analisis Tanya jawab yang

berhubungan dengan data pada radius tertentu dari suatu titik atau mencari titik-titik yang memiliki data base tertentu, misalnya “berapa banyak titik-titik lampu jalan atau taman yang berada di radius 2 Km dari titik A.

3. Analisis Polyline/Monoline: Tipe analisis ini hampir sama dengan analisis titik.

(21)

misalnya :menganalisis jumlah jalan lingkungan atau lorong yang berada dalam jarak 2 km dari suatu jalan utama.

III.4 Visualisasi Sistem

Dalam operasional siste ini diasumsikan bahwa system akan digunakan oleh pengguna (user) yang tidak begitu memiliki ketrampilan dalam computer yang memadai, sehingga system ini dirancang khusus agar lebih bersifat informative, komunikatif dan intuitif.

Saat aplikasi dibuka akan langsung pada tampilan Overview Kota Bantaeng, kecamatan atau kelurahan, sehingga pengguna (user) dapat langsung bekerja untuk satu pilihan yang di inginkan. Jika parameter-parameter yang dibutuhkan maka system pull-down menu segera dapat dilihat dengan tampaknya daftar-daftar menu tertentu. Setiap kenampakan yang muncul di layar dapat langsung di cetak maupun di desain dalam bentuk tampilan layout untuk penambahan atribut peta dan keterangan lainnya.

IV. PELAPORAN

Hasil pekerjaan dalam menyusun SIMIMB Kota Bantaeng akan disajikan dalam beberapa laporan:

IV.1 Buku Laporan Pendahuluan.

Laporan ini akan berisi persiapan konsultan untuk melaksanakan pekerjaan setelah ditandatanganinya kontrak. Isi Laporan Pendahuluan secara rinci adalah :

1. Pendahuluan

(22)

9. Daftar kerangka survai 10. Daftar kerangka observasi

b. Laporan Pendahualuan ini dibuat dalam rangkap 10 (sepuluh) dalam format A4

IV.2Buku Laporan Antara

Laporan ini akan berisi Laporan hasil survai dan analisis perencanaan. Dibuat dalam format A4 sebanyak 5 (lima) rangkap, akan berisi data tekstual, analisis tabel dan analisis spasial/ peta.

IV.3Laporan Rencana Akhir

Laporan ini akan berisi perbaikan laporan draft rencana setelah memperoleh masukan saat diskusi dengan stakeholders dan Tim Teknis. Dengan format A3 sebanyak 5 (lima) rangkap. Laporan ini akan berupa teks dan peta.

IV.4Back Up CD.

Gambar

Gambar  1.  Model  tampilan  yang  menggabungkan  data  spasial  dalam  bentu  peta

Referensi

Dokumen terkait

MANAJEMEN WAKTU PROYEK Mendefinisikan kegiatan Menyusun jadwal Mengestimasi durasi kegiatan Mengestimasi sumberdaya kegiatan Mengurutkan kegiatan Mengendalikan jadwal.7.

Hasil penelitian menunjukam bahwa: 1 dasar utama program homestay dalam kerangka smart tourism di Tanjung Lesung adalah untuk menggerakan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat

Beberapa standar yang belum dipenuhi oleh Pelabuhan Pontianak antara lain : berperan sebagai pelabuhan induk yang melayani angkutan peti kemas nasional dan

komponen-komponen pendukung unit kompetensi sasaran apa yang harus dicapai. Kriteria Unjuk Kerja : Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan kerja

Hal ini mengindikasikan bahwa masih ada ribuan sekolah di Yogyakarta lainnya yang belum memiliki wadah untuk anak didiknya sehingga akan menghambat anak dan

Derived from the writer’s interest in analyzing the correlation of students’ collocation mastery on speaking performance, the writer select the students

Analisis statistik berdasarkan ANOVA terhadap data daripada ujian ketoksikan ekstrakan terhadap kulat pereput putih mendapati bahawa bongkah kayu getah yang dirawat dengan

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini