• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penetapan kadar kalium dan fosfor dalam buah delima merah (Punica granatum L.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penetapan kadar kalium dan fosfor dalam buah delima merah (Punica granatum L.)"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

42 Lampiran 2. Gambar Sampel

Buah delima lokal

Buah delima impor

(3)

Lampiran 3. Gambar Alat Spektrofotometer Serapan Atom, Spektrofotometer UV-Visible dan Tanur

Spektrofotometer Serapan Atom (Hitachi Z-2000)

(4)

44 Lampiran 3 (lanjutan)

Tanur Stuart

(5)

Lampiran 4. Bagan Alir Proses Destruksi Kering

1. Bagan alir proses destruksi kering delima lokal dan impor dengan biji

Delima merah

Ditimbang sebanyak 10 gram di atas krus porselen Diarangkan di atas hot plate

Diabukan dalam tanur dengan temperatur awal 100◦C dan perlahan-lahan temperatur dinaikkan hingga suhu 500◦C dengan interval 25◦C setiap 5 menit

Ditambahkan 5 ml asam nitrat(1:1) Diuapkan pada hot plate sampai kering

Hasil

Dilakukan selama 48 jam dan dibiarkan hingga dingin pada desikator

Abu

Dilakukan selama 1 jam dan dibiarkan hingga dingin pada desikator

Dicuci bersih

Dimasukkan kembali ke dalam tanur dengan temperatur awal 100˚C dan perlahan-lahan temperatur dinaikkan hingga suhu 500˚C dengan interval 25˚C setiap 5 menit.

Dipotong menjadi empat bagian Diambil daging buah beserta biji Dihaluskan dengan blender

(6)

46

1. Bagan alir proses destruksi kering delima lokal dan impor tanpa biji

Delima merah

Ditimbang sebanyak 10 gram di atas krus porselen Diarangkan di atas hot plate

Diabukan dalam tanur dengan temperatur awal 100◦C dan perlahan-lahan temperatur dinaikkan hingga suhu 500◦C dengan interval 25◦C setiap 5 menit

Ditambahkan 5 ml asam nitrat(1:1) Diuapkan pada hot plate sampai kering

Hasil

Dilakukan selama 48 jam dan dibiarkan hingga dingin pada desikator

Abu

Dilakukan selama 1 jam dan dibiarkan hingga dingin pada desikator

Dicuci bersih

Dimasukkan kembali ke dalam tanur dengan temperatur awal 100˚C dan perlahan-lahan temperatur dinaikkan hingga suhu 500˚C dengan interval 25˚C setiap 5 menit.

Dipotong menjadi empat bagian Diambil daging buah beserta biji

Dipisahkan daging buah beserta biji dan dihaluskan dengan blender

Sampel yang telah dihaluskan

(7)

Lampiran 5. Bagan Alir Pembuatan Larutan Sampel

Sampel yang telah didestruksi

Dilarutkan dalam 5 mlasam nitrat (1:1) Dipindahkan ke dalam labu tentukur 100 ml Dibilas krus porselen sebanyak tiga kali dengan akuademineralisata. Dicukupkan dengan akuademineralisata hingga garis tanda

Dimasukkan ke dalam botol Larutan sampel

Disaring dengan kertas saring Whatman No.42

Filtrat

Dibuang 5 ml untuk menjenuhkan kertas saring

(8)

48 BM KH2PO4 = 136,09

BM P = 30,9738

Berat P dalam , gram KH PO = BM P x Berat KH₂PO₄BM KH₂PO₄

= , � , � ,

= , gram = mg

Kadar Fosfor dalam Larutan KH PO4 = mg ml x μg/ml

= μg/ml

(9)

Lampiran 7. Data Penentuan Kerja pada Panjang Gelombang 710 nm No Menit Ke- Absorbansi

1 0 0.1269

2 1 0.3989

3 2 0.4217

4 3 0.4240

5 4 0.4240

6 5 0.4241

7 6 0.4243

8 7 0.4240

9 8 0.4237

10 9 0.4241

11 10 0.4238

12 11 0.4236

13 12 0.4233

14 13 0.4233

15 14 0.4235

16 15 0.4230

17 16 0.4232

18 17 0.4231

19 18 0.4228

20 19 0.4229

21 20 0.4226

22 21 0.4223

23 22 0.4218

24 23 0.4217

25 24 0.4218

26 25 0.4219

27 26 0.4218

28 27 0.4216

29 28 0.4216

30 29 0.4216

31 30 0.4219

32 31 0.4218

33 32 0.4217

34 33 0.4216

35 34 0.4219

36 35 0.4218

37 36 0.4218

(10)

50

39 38 0.4218

40 39 0.4218

41 40 0.4218

42 41 0.4219

43 42 0.4221

44 43 0.4220

45 44 0.4218

46 45 0.4218

47 46 0.4219

48 47 0.4221

49 48 0.4220

50 49 0.4219

51 50 0.4221

52 51 0.4220

53 52 0.4221

54 53 0.4222

55 54 0.4221

56 55 0.4221

57 56 0.4221

58 57 0.4220

59 58 0.4221

60 59 0.4219

61 60 0.4221

Keterangan:

Serapan kompleks stabil pada menit ke-35 sampai menit ke-40

(11)

Lampiran 8. Data Kalibrasi Kalium dengan Spektrofotometer Serapan Atom, Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).

No. Konsentrasi (µg/ml)

(X)

Absorbansi (Y)

Maka persamaan garis regresinya adalah: Y = 0,03168X + 0,0016

(12)

52

Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r). No. Konsentrasi (µg/ml)

(X)

Absorbansi (Y)

Maka persamaan garis regresinya adalah: Y = 0,4439X + 0,0014

=



(13)

Lampiran 10. Hasil Analisis Kadar Kalium pada Sampel

1. Hasil analisis kalium pada buah delima merah lokal dengan biji No. Berat Sampel

(g)

Absorbansi (A)

Konsentrasi (µg/ml)

Kadar (mg/100g)

1. 10,0144 0,0883 2,7367 341,5956

2. 10,0248 0,0875 2,7114 338,0865

3. 10,0211 0,0884 2,7398 341,7538

4. 10,0240 0,0873 2,7051 337,3279

5. 10,0159 0,0890 2,7588 344,3025

6. 10,0242 0,0885 2,7430 342,0472

2. Hasil analisis kalium pada buah delima merah lokal tanpa biji No. Berat Sampel

(g)

Absorbansi (A)

Konsentrasi (µg/ ml)

Kadar (mg/100g)

1. 10,0441 0,0833 2,5789 320,9471

2. 10,0370 0,0859 2,6609 331,3863

3. 10,0446 0,0843 2,6104 324,8511

4. 10,0362 0,0854 2,6452 329,4573

5. 10,0451 0,0839 2,5978 323,2670

6. 10,0448 0,0854 2,6452 329,1752

3. Hasil analisis kalium pada pada buah delima merah impor dengan biji No. Berat Sampel

(g)

Absorbansi (A)

Konsentrasi (µg/ml)

Kadar (mg/100g)

1. 10,0406 0,0611 1,8781 233,8132

2. 10,0393 0,0605 1,8592 231,4902

3. 10,0411 0,0613 1,8844 234,5858

4. 10,0408 0,0611 1,8781 233,8085

5. 10,0401 0,0607 1,8655 232,2561

(14)

54

4. Hasil analisis kalium pada pada buah delima merah impor tanpa biji No. Berat Sampel

(g)

Absorbansi (A)

Konsentrasi (µg/ml)

Kadar (mg/100g)

1. 10,0311 0,0433 1,3162 164,0149

2. 10,0210 0,0425 1,2910 161,0368

3. 10,0300 0,0431 1,3099 163,2477

4. 10,0281 0,0429 1,3036 162,4933

5. 10,0260 0,0429 1,3036 162,5274

6. 10,0191 0,0424 1,2878 160,6681

(15)

Lampiran 11. Hasil Analisis Kadar Fosfor pada Sampel

1. Hasil analisis kadar fosfor pada buah delima merah lokal dengan biji

No. Berat Sampel (g)

Absorbansi (A)

Konsentrasi (µg/ml)

Kadar (mg/100g)

1. 10,0144 0,1819 0,4066 71,0526

2. 10,0248 0,1817 0,4061 70,8916

3. 10,0211 0,1819 0,4066 71,0051

4. 10,0240 0,1818 0,4063 70,9322

5. 10,0159 0,1816 0,4059 70,9197

6. 10,0242 0,1817 0,4061 70,8959

2. Hasil analisis kadar fosfor pada buah delima merah lokal tanpa biji

No. Berat Sampel (g)

Absorbansi (A)

Konsentrasi (µg/ml)

Kadar (mg/100g)

1. 10,0441 0,1421 0,3169 55,2140

2. 10,0370 0,1420 0,3167 55,2181

3. 10,0446 0,1419 0,3165 55,1425

4. 10,0362 0,1420 0,3167 55,2225

5. 10,0451 0,1418 0,3162 55,0866

6. 10,0448 0,1419 0,3165 55,1404

3. Hasil analisis kadar fosfor pada buah delima merah impor dengan biji

No. Berat Sampel (g)

Absorbansi (A)

Konsentrasi (µg/ml)

Kadar (mg/100g)

1. 10,0406 0,1231 0,2741 47,7735

2. 10,0393 0,1230 0,2739 47,7448

3. 10,0411 0,1229 0,2737 47,7014

4. 10,0408 0,1230 0,2739 47,7377

5. 10,0401 0,1229 0,2737 47,7061

(16)

56

4. Hasil analisis kadar fosfor pada buah delima merah impor tanpa biji

No. Berat Sampel (g)

Absorbansi (A)

Konsentrasi (µg/ml)

Kadar (mg/100g)

1. 10,0311 0,0713 0,1574 27,4596

2. 10,0210 0,0713 0,1574 27,4872

3. 10,0300 0,0712 0,1572 27,4277

4. 10,0281 0,0714 0,1576 27,5027

5. 10,0260 0,0711 0,1570 27,4037

6. 10,0191 0,0714 0,1576 27,5274

(17)

Lampiran 12. Contoh Perhitungan Kadar Kalium dan Fosfor pada Sampel 1. Contoh perhitungan kadar kalium

Berat sampel yang ditimbang = 10,0144 gram Absorbansi (Y) = 0,0883

Persamaan regresi: Y = 0,03168X + 0,0016 X =

03168 , 0

0016 , 0 0883 ,

0 

= 2,7367 µg/ml

Konsentrasi kalium = 2,7367 µg/ml

(g) Sampel Berat

n pengencera Faktor

x (ml) Volume x

(µg/ml) i

Konsentras

(µg/g) kalium

Kadar 

=

10,0144g

50 2 x ml 50 µg/ml 2,7367 x

= 3415,9560 µg/g

(18)

58 2. Contoh perhitungan kadar fosfor

Berat sampel yang ditimbang = 10,0144 gram Absorbansi (Y) = 0,1819

Persamaan regresi: Y = 0,4439X + 0,0014 X =

4439 , 0

0014 , 0 1819 ,

0 

= 0,4066 µg/ml

Konsentrasi fosfor = 0,4066 µg/ml

(g) Sampel Berat

n pengencera Faktor

x (ml) Volume x

(µg/ml) i

Konsentras

(µg/ml) fosfor

Kadar 

=

g 0144 , 10

350 x ml 50 l 0,4066µg/m x

= 710,5268 µg/g

= 71,0526 mg/100g.

(19)

Lampiran 13. Perhitungan Statistik Kadar Kalium pada Sampel

1. Perhitungan statistik kadar kalium pada buah delima merah lokal dengan biji

No. Xi

(kadar mg/100g)

(Xi-X̅) (Xi-X̅)²

Data diterima jika t hitung< t tabel.

(20)

60 t hitung4 =

6 / 6369 . 2

3,5243

= 3,2738

t hitung5 =

6 / 6369 , 2

3,4503

= 3,2051

t hitung6 =

6 / 6369 , 2

1,195

= 1,1110

Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

Kadar kalium pada buah delima merah lokal dengan biji: µ = X ± (t (α/2, dk) x SD / √n )

= 340,8522 ± ( 4,0321 x 2,6369/√6) = (340,8522 ± 4,3405) mg/100g

(21)

Lampiran 13 (lanjutan)

2. Perhitungan statistik kadar kalium pada buah delima merah lokal tanpa biji

No. Xi

(kadar mg/100g)

(Xi-X̅) (Xi-X̅)²

Data diterima jika t hitung< t tabel.

(22)

62 t hitung4 =

6 / 0934 , 4

2,9433

= 1,7612

t hitung5 =

6 / 0934 , 4

3,2470

= 1,9430

t hitung6 =

6 / 0934 , 4

2,6612

= 1,5924

Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

Kadar kalium pada buah delima merah lokal tanpa biji: µ = X ± (t (α/2, dk) x SD / √n )

= 326,514 ± ( 4,0321 x 4,0934/√6) = (326,514 ± 6,7380) mg/100g

(23)

Lampiran 13 (lanjutan)

3. Perhitungan statistik kadar kalium pada buah delima merah impor dengan biji

No. Xi

(kadar mg/100g)

(Xi-X̅) (Xi-X̅)²

Data diterima jika t hitung< t tabel.

(24)

64

Pada hasil perhitungan diatas diperoleh t hitung < t tabel, ada 1 data yang ditolak maka perhitungan diulangi kembali dengan 5 sampel yang diterima.

No. Xi

(kadar mg/100g)

(Xi-X̅) (Xi-X̅)²

(25)

Lampiran 13 (lanjutan)

Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

Kadar kalium pada buah delima merah impor dengan biji: µ = X ± (t (α/2, dk) x SD / √n )

(26)

66

4. Perhitungan statistik kadar kalium pada buah delima merah impor tanpa biji

No. Xi

(kadar mg/100g)

(Xi-X̅) (Xi-X̅)²

Data diterima jika t hitung< t tabel.

t hitung =

(27)

Lampiran 13 (lanjutan)

t hitung4 =

6 / 2791 , 1

0,1620

= 0,3102

t hitung5 =

6 / 2791 , 1

0,1961

= 0,3755

t hitung6 =

6 / 2791 , 1

1,6632

= 3,1855

Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

Kadar kalium pada buah delima merah lokal tanpa biji: µ = X ± (t (α/2, dk) x SD / √n )

(28)

68

1. Perhitungan statistik kadar fosfor pada buah delima merah lokal dengan biji

No. Xi

(kadar mg/100g)

(Xi-X̅) (Xi-X̅)²

Data diterima jika t hitung< t tabel.

t hitung =

(29)

Lampiran 14 (lanjutan)

t hitung4 =

6 / 0643 , 0

0,0173

= 0,6603

t hitung5 =

6 / 0643 , 0

0,0298

= 1,1374

t hitung6 =

6 / 0643 , 0

0,0536

= 2,0458

Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

Kadar fosfor pada pada buah delima merah lokal dengan biji: µ = X ± (t (α/2, dk) x SD / √n )

(30)

70

2. Perhitungan statistik kadar fosfor pada buah delima merah lokal tanpa biji

No. Xi

(kadar mg/100g)

(Xi-X̅) (Xi-X̅)²

Data diterima jika t hitung< t tabel.

t hitung =

(31)

Lampiran 14 (lanjutan)

t hitung4 =

6 / 0551 , 0

0,0519

= 2,3169

t hitung5 =

6 / 0551 , 0

0,0840

= 3,75

t hitung6 =

6 / 0551 , 0

0,0302

= 1,3482

Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

Kadar fosfor pada buah delima merah lokal tanpa biji: µ = X ± (t (α/2, dk) x SD / √n )

(32)

72

3. Perhitungan statistik kadar fosfor pada buah delima merah impor dengan biji

No. Xi

(kadar mg/100g)

(Xi-X̅) (Xi-X̅)²

Data diterima jika t hitung< t tabel.

t hitung =

(33)

Lampiran 14 (lanjutan)

t hitung4 =

6 / 0366 , 0

0,0158

= 1,0604

t hitung5 =

6 / 0366 , 0

0,0158

= 1,0604

t hitung6 =

6 / 0366 , 0

0,0538

= 3,6107

Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

Kadar fosfor pada buah delima merah impor dengan biji: µ = X ± (t (α/2, dk) x SD / √n )

= 47,7219± ( 4,0321 x 0,0366/√6) = (47,7219± 0,0600) mg/100g

(34)

74

4. Perhitungan statistik kadar fosfor pada buah delima merah impor tanpa biji

No. Xi

(kadar mg/100g)

(Xi-X̅) (Xi-X̅)²

Data diterima jika t hitung< t tabel.

t hitung =

(35)

Lampiran 14 (lanjutan)

t hitung4 =

6 / 0466 , 0

0,0347

= 1,8263

t hitung5 =

6 / 0466 , 0

0,0643

= 3,3842

t hitung6 =

6 / 0466 , 0

0,0594

= 3,1263

Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

Kadar fosfor pada buah delima merah impor tanpa biji: µ = X ± (t (α/2, dk) x SD / √n )

(36)

76

(37)

Lampiran 15. Pengujian Beda Nilai Rata-rata Kadar Kalium pada Sampel 1. Delima merah lokal berbiji dengan Delima merah lokal tanpa biji

No Delima merah lokal dengan biji Delima merah lokal tanpa biji

1 X2= 340,8522 X1= 326,514

2 S2= 2,6369 S1= 4,0934

Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 99% untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ1 = σ2 ) atau berbeda (σ1 ≠ σ2 )

- Kemudian dilanjutkan dengan uji beda rata-rata menggunakan distribusi t. - Simpangan bakunya adalah :

(38)

78 = 3,4430

- Ho : µ1 = µ2 H1 : µ1 µ2

- Dengan menggunakan taraf kepercayaan 99% dengan nilai α= 1%→t0,01/2 = ± 3,1693 untuk df = 6+6-2 = 10

- Daerah kritis penerimaan : -3,1693 ≤ t0 ≤ 3,1693 - Daerah kritis penolakan : t0 < -3,1693 dan t0 > 3,1693

t0 =

2 1

2 1

/ 1 /

1 n n Sp

x x

 

t0 =

6 / 1 6 / 1 4430 , 3

514 , 326 8522 , 340

 

t0 = 7,2130

- karena t0 = 7,2130 > 3,1693 maka hipotesis ditolak berarti terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar kalium dalam buah delima merah lokal berbiji dengan lokal tanpa biji

(39)

Lampiran 15 (lanjutan)

2. Delima merah lokal berbiji dengan Delima merah impor berbiji

No Delima merah lokal dengan biji Delima merah impor berbiji

1 X1= 340,8522 X2= 233,1907

2 S1= 2,6369 S2= 1,2728

Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 99% untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ1 = σ2 ) atau berbeda (σ1 ≠ σ2 )

- Ho : σ1 = σ2 H1 : σ1 ≠ σ2

- Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F 0,01/2, (m/n) ) → (F 0,005, (5/4) ) adalah = 22,45

- Daerah kritis penolakan : hanya jika Fo ≥ 22,45 Fo =

- Kemudian dilanjutkan dengan uji beda rata-rata menggunakan distribusi t. - Simpangan bakunya adalah :

(40)

80 = 2,1407

- Ho : µ1 = µ2 H1 : µ1 µ2

- Dengan menggunakan taraf kepercayaan 99% dengan nilai α= 1%→t0,01/2 = ± 3,2498 untuk df = 6+5-2 = 9

- Daerah kritis penerimaan : -3,2498 ≤ t0 ≤ 3,2498 - Daerah kritis penolakan : t0 < -3,2498 dan t0 > 3,2498

t0 =

2 1

2 1

/ 1 /

1 n n Sp

x x

 

t0 =

5 / 1 6 / 1 1407 , 2

1907 , 233 8522 , 340

 

t0 = 83,0555

karena t0 = 83,0555 > 3,2498 maka hipotesis ditolak berarti terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar kalium dalam buah delima merah lokal berbiji dengan impor berbiji

(41)

Lampiran 15 (lanjutan)

3. Delima merah lokal tanpa biji dengan Delima merah impor tanpa biji No Delima merah lokal tanpa biji Delima merah impor tanpa biji

1 X1= 326,514 X2= 162,3313

2 S1= 4,0934 S2= 1,2791

Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 99% untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ1 = σ2 ) atau berbeda (σ1 ≠ σ2 )

- Ho : σ1 = σ2 H1 : σ1 ≠ σ2

- Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F 0,01/2, (m/n) ) → (F 0,005, (5/5) ) adalah = 14,94

- Daerah kritis penolakan : hanya jika Fo ≥ 14,94 Fo =

- Kemudian dilanjutkan dengan uji beda rata-rata menggunakan distribusi t. - Simpangan bakunya adalah :

(42)

82 = 3,0324

- Ho : µ1 = µ2 H1 : µ1 µ2

- Dengan menggunakan taraf kepercayaan 99% dengan nilai α= 1%→t0,01/2 = ± 3,1693 untuk df = 6+6-2 = 10

- Daerah kritis penerimaan : -3,1693 ≤ t0 ≤ 3,1693 - Daerah kritis penolakan : t0 < -3,1693 dan t0 > 3,1693

t0 =

2 1

2 1

/ 1 /

1 n n Sp

x x

 

t0 =

6 / 1 6 / 1 0324 , 3

3313 , 162 514 , 326

 

t0 = 93,7781

- karena t0 = 93,7781 > 3,1693 maka hipotesis ditolak berarti terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar kalium dalam buah delima merah lokal tanpa biji dengan impor tanpa biji

(43)

Lampiran 15 (lanjutan)

4. Delima merah lokal berbiji dengan Delima merah impor tanpa biji

No Delima merah impor berbiji Delima merah impor tanpa biji

1 X1= 233,1907 X2= 162,3313

2 S1= 1,2728 S2= 1,2791

Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 99% untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ1 = σ2 ) atau berbeda (σ1 ≠ σ2 )

- Ho : σ1 = σ2 H1 : σ1 ≠ σ2

- Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F 0,01/2, (m/n) ) → (F 0,005, (4/5) ) adalah = 15,56

- Daerah kritis penolakan : hanya jika Fo ≥ 15,56 Fo =

- Kemudian dilanjutkan dengan uji beda rata-rata menggunakan distribusi t. - Simpangan bakunya adalah :

(44)

84 = 1,2763

- Ho : µ1 = µ2 H1 : µ1 µ2

- Dengan menggunakan taraf kepercayaan 99% dengan nilai α= 1%→t0,01/2 = ± 3,2498 untuk df = 5+6-2 = 9

- Daerah kritis penerimaan : -3,2498 ≤ t0 ≤ 3,2498 - Daerah kritis penolakan : t0 < -3,2498 dan t0 > 3,2498

t0 =

2 1

2 1

/ 1 /

1 n n Sp

x x

 

t0 =

6 / 1 5 / 1 2763 , 1

3313 , 162 1907 , 233

 

t0 = 91,6872

- karena t0 = 91,6872 > 3,2498 maka hipotesis ditolak berarti terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar kalium dalam buah delima merah impor berbiji dengan impor tanpa biji

(45)

Lampiran 16. Pengujian Beda Nilai Rata-rata Kadar Fosfor pada Sampel 1. Delima merah lokal berbiji dengan Delima merah lokal tanpa biji

No Delima merah lokal dengan biji Delima merah lokal tanpa biji

1 X1= 70,9495 X2= 55,1706

2 S2= 0,0643 S2= 0,0551

Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 99% untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ1 = σ2 ) atau berbeda (σ1 ≠ σ2 )

- Ho : σ1 = σ2 H1 : σ1 ≠ σ2

- Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F 0,01/2, (m/n) ) → (F 0,005, (5/5) ) adalah = 14,94

- Daerah kritis penolakan : hanya jika Fo ≥ 14,94 Fo =

- Kemudian dilanjutkan dengan uji beda rata-rata menggunakan distribusi t. - Simpangan bakunya adalah :

(46)

86 = 0,0598

- Ho : µ1 = µ2 H1 : µ1 µ2

- Dengan menggunakan taraf kepercayaan 99% dengan nilai α= 1%→t0,01/2 = ± 3,1693 untuk df = 6+6-2 = 10

- Daerah kritis penerimaan : -3,1693 ≤ t0 ≤ 3,1693 - Daerah kritis penolakan : t0 < -3,1693 dan t0 > 3,1693

t0 =

2 1

2 1

/ 1 /

1 n n Sp

x x

 

t0 =

6 / 1 6 / 1 0598 , 0

1706 , 55 9495 , 70

 

t0 = 457,3594

- karena t0 = 457,3594> 3,1693 maka hipotesis ditolak berarti terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar fosfor dalam buah delima merah lokal berbiji dengan lokal tanpa biji

(47)

Lampiran 16 (lanjutan)

2. Delima merah lokal berbiji dengan Delima merah impor berbiji

No Delima merah lokal dengan biji Delima merah impor berbiji

1 X1= 70,9495 X2= 47,7219

2 S1= 0,0643 S2= 0,0366

Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 99% untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ1 = σ2 ) atau berbeda (σ1 ≠ σ2 )

- Ho : σ1 = σ2 H1 : σ1 ≠ σ2

- Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F 0,01/2, (m/n) ) → (F 0,005, (5/5) ) adalah = 14,94

- Daerah kritis penolakan : hanya jika Fo ≥ 14,94 Fo =

- Kemudian dilanjutkan dengan uji beda rata-rata menggunakan distribusi t. - Simpangan bakunya adalah :

(48)

88 = 0,0523

- Ho : µ1 = µ2 H1 : µ1 µ2

- Dengan menggunakan taraf kepercayaan 99% dengan nilai α= 1%→t0,01/2 = ± 3,1693 untuk df = 6+6-2 = 10

- Daerah kritis penerimaan : -3,1693 ≤ t0 ≤ 3,1693 - Daerah kritis penolakan : t0 < -3,1693 dan t0 > 3,1693

t0 =

2 1

2 1

/ 1 /

1 n n Sp

x x

 

t0 =

6 / 1 6 / 1 0523 , 0

7219 , 47 9495 , 70

 

t0 = 769,3805

- karena t0 = 769,3805> 3,1693 maka hipotesis ditolak berarti terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar fosfor dalam buah delima merah lokal berbiji dengan impor berbiji

(49)

Lampiran 16 (lanjutan)

3. Delima merah lokal tanpa biji dengan Delima merah impor tanpa biji No Delima merah lokal tanpa biji Delima merah impor tanpa biji

1 X1= 55,1706 X2= 27,4680

2 S1= 0,0551 S2= 0,0466

Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 99% untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ1 = σ2 ) atau berbeda (σ1 ≠ σ2 )

- Ho : σ1 = σ2 H1 : σ1 ≠ σ2

- Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F 0,01/2, (m/n) ) → (F 0,005, (5/5) ) adalah = 14,94

- Daerah kritis penolakan : hanya jika Fo ≥ 14,94 Fo =

- Kemudian dilanjutkan dengan uji beda rata-rata menggunakan distribusi t. - Simpangan bakunya adalah :

(50)

90 = 0,0510

- Ho : µ1 = µ2 H1 : µ1 µ2

- Dengan menggunakan taraf kepercayaan 99% dengan nilai α= 1%→t0,01/2 = ± 3,1693 untuk df = 6+6-2 = 10

- Daerah kritis penerimaan : -3,1693 ≤ t0 ≤ 3,1693 - Daerah kritis penolakan : t0 < -3,1693 dan t0 > 3,1693

t0 =

2 1

2 1

/ 1 /

1 n n Sp

x x

 

t0 =

6 / 1 6 / 1 0510 , 0

4680 , 27 1706 , 55

 

t0 = 942,2653

- karena t0 = 942,2653> 3,1693 maka hipotesis ditolak berarti terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar fosfor dalam buah delima merah lokal tanpa biji dengan impor tanpa biji

(51)

Lampiran 16 (lanjutan)

4. Delima merah lokal berbiji dengan Delima merah impor tanpa biji No Delima merah impor berbiji Delima merah impor tanpa biji

1 X1= 47,7219 X2= 27,4680

2 S1= 0,0366 S2= 0,0466

Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 99% untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ1 = σ2 ) atau berbeda (σ1 ≠ σ2 )

- Ho : σ1 = σ2 H1 : σ1 ≠ σ2

- Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F 0,01/2, (m/n) ) → (F 0,005, (5/5) ) adalah = 14,94

- Daerah kritis penolakan : hanya jika Fo ≥ 14,94 Fo =

- Kemudian dilanjutkan dengan uji beda rata-rata menggunakan distribusi t. - Simpangan bakunya adalah :

(52)

92 = 0,0418

- Ho : µ1 = µ2 H1 : µ1 µ2

- Dengan menggunakan taraf kepercayaan 99% dengan nilai α= 1%→t0,01/2 = ± 3,1693 untuk df = 6+6-2 = 10

- Daerah kritis penerimaan : -3,1693 ≤ t0 ≤ 3,1693 - Daerah kritis penolakan : t0 < -3,1693 dan t0 > 3,1693

t0 =

2 1

2 1

/ 1 /

1 n n Sp

x x

 

t0 =

6 / 1 6 / 1 0418 , 0

4680 , 27 7219 , 47

 

t0 = 839,3659

- karena t0 = 839,3659> 3,1693 maka hipotesis ditolak berarti terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar fosfor dalam buah delima merah imporl berbiji dengan impor tanpa biji

(53)

Lampiran 17. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi 1. Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi kalium

Y = 0,03168X + 0,0016 Slope = 0,03168

No.

Konsentrasi (µg/ml)

X

Absorbansi

Y Yi Y-Yi x (Y-Yi)²

Batas kuantitasi (LOQ) =

(54)

94

2. Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi fosfor Y = 0,4439X + 0,0014

Slope = 0,4439

No.

Konsentrasi (µg/ml)

X

Absorbansi

Y Yi Y-Yi (Y-Yi)²

Batas kuantitasi (LOQ) =

slope

(55)

Lampiran 18. Hasil Analisis Kadar Kalium dan Fosfor Setelah Penambahan Masing-Masing Larutan Standar pada Sampel

1. Hasil analisis kalium setelah ditambahkan larutan standar Kalium

No. Berat sampel

(g) Absorbansi (A)

Konsentrasi (µg/ml)

Kadar (mg/100g)

Persen Perolehan

Kembali (%)

1 10,0181 0,0930 2,8851 359,9859 101,62

2 10,0201 0,0926 2,8724 358,3297 96,59

3 10,0209 0,0931 2,8882 360,2720 102,49

4 10,0193 0,0924 2,8661 357,5723 94,29

5 10,0197 0,0928 2,8787 359,1300 99,02

6 10,0187 0,0925 2,8693 357,9930 95,57

∑X 60,1168 589,58

X 10,0194 98,26

2. Hasil analisis Fosfor setelah ditambahkan larutan standar Fosfor

No. Berat sampel

(g) Absorbansi (A)

Konsentrasi (µg/ml)

Kadar (mg/100g)

Persen Perolehan

Kembali (%)

1 10,0181 0,1986 0,4442 77,5945 110,96

2 10,0201 0,1994 0,4460 77,8934 115,95

3 10,0209 0,1996 0,4464 77,9570 117,01

4 10,0193 0,1991 0,4453 77,7773 114,19

5 10,0197 0,1993 0,4458 77,8616 115,44

6 10,0187 0,1988 0,4446 77,6597 112,05

∑X 60,1168 685,60

(56)

96 pada Sampel

1. Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kalium Persamaan regresi : Y = 0,03168X + 0,0016

µg/ml

Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku = 2,8851 µg/ml CF = volume(ml) x Faktor pengenceran = 359,9859 mg/100g

Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF) = 359,9859 mg/100g

Kadar rata-rata sampel sebelum ditambah larutan baku (CA) = 326,514 mg/100g Berat sampel rata-rata uji recovery =10,0194 g

Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)

C*A = mlyangditambahkan

Konsentras

= = 32,9361 mg/100g

Maka % perolehan kembali kalsium = CF- CA x 100%

(57)

Lampiran 19 (lanjutan)

2. Perhitungan Uji Perolehan Kembali Fosfor Persamaan regresi : Y = 0,4439X + 0,0014

µg/ml

Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku = 0,4442 µg/ml CF = volume(ml) x Faktor pengenceran = 77,5945 mg/100g

Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF) = 77,5945 mg/100g

Kadar rata-rata sampel sebelum ditambah larutan baku (CA) = 70,9495 mg/100g Berat sampel rata-rata uji recovery =10,0194 g

Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)

C*A = mlyangditambahkan

Konsentras

(58)

98 Fosfor pada Sampel

1. Perhitungan simpangan baku relatif (RSD) kadar kalium No. % Perolehan Kembali

(Xi)

(Xi-X̅) (Xi-X̅)²

1 101,62 3,36 11,2896

2 96,59 -1,67 2,7889

3 102,49 4,23 17,8929

4 94,29 -3,97 15,7609

5 99,02 0,76 0,5776

6 95,57 -2,69 7,2361

∑ 589,58 55,546

X̅ 98,26

SD =

1 -n

X -Xi 2

=

1 6 55,546

= 3,3330

RSD = x

X SD

_ 100%

= 100%

98,26 3,3330

x

= 3,39%

(59)

Lampiran 20 (lanjutan)

2. Perhitungan simpangan baku relatif (RSD) kadar Fosfor

No. % Perolehan Kembali

(Xi) (Xi-X̅) (Xi-X̅)²

1 110,96 -3,3 1,0890

2 115,95 1,69 2,8561

3 117,01 2,75 7,5625

4 114,19 -0,07 0,0049

5 115,44 1,18 1,3924

6 112,05 -2,21 4,8841

∑ 685,60 17,7890

X̅ 114,26

SD =

1 -n

X -Xi 2

=

1 6 17,789

= 1,8862

RSD = x

X SD

_ 100%

= 100%

114,26 1,8862 x

(60)

100

(61)

Gambar

tabel = α /2, dk = 4,0321.
tabel = α /2, dk = 4,0321.
tabel = α /2, dk = 4,0321.
tabel = α /2, dk = 4,0321.
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pengelolaan gambir pada Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan terlebih

12 Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, ditulis dengan huruf.. Saya mengambil dua

Perlu diperhatikan benar berapa besar ukuran program ini nantinya, dengan tidak mendeklarasikan terlalu banyak tipe data yang tidak perlu karena semakin kecil program akan

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai

Melalui sajian yang menarik dan informatif diharapkan dapat membantu dan menimbulkan semangat belajar siswa-siswa sekolah dasar dalam mata pelajaran mengenai tata surya dan

kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat • Menggunakan

Bagaimanapun juga matematika adalah bagian dari ilmu pengetahuan, seperti ahli matematika yang merupakan bagian masyarakat, dan tidak ada dasar moral untuk

Freedom House 2012 menilai Amerika Serikat sebagai salah satu negara yang memiliki sistem terkuat dalam perlindungan hukum bagi kebebasan pers. Kebebasan pers dan