• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Investasi Dan Angkatan Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Dairi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Investasi Dan Angkatan Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Dairi"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

82

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Dalam setiap perekonomian pemerintah perlu melakukan berbagai jenis pembelanjaan. Pengeluaran-pengeluaran untuk membiayai administrasi pemerintah, membangun dan memperbaiki struktur, menyediakan fasilitas pendidikan dan kesehatan dan membiayai anggota polisi dan tentara untuk menjaga keamanan merupakan pengeluaran yang tidak terelakkan pemerintah (Sukirno, 2004). Dengan kata lain, pemerintah memiliki kewajiban mutlak dalam mengumpulkan sumber-sumber dana (penerimaan) untuk membiayai seluruh pengeluaran yaitu pengeluaran rutin (belanja rutin) dan pengeluaran pembangunan. Agar terwujud sasaran yang tepat dalam pengumpulan dana dan pembiayaan maka pemerintah menyusun Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN). Untuk tingkat daerah dinamakan Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD).

(2)

83 merupakan tantangan dan peluang bagi pemerintah daerah (pemda) dikarenakan pemda memiliki kewenangan lebih besar untuk mengelola sumber daya yang dimiliki secara efesien dan efektif.

Kebijakan desentralisasi ditujukan untuk mewujudkan kemandirian daerah. Pemerintah daerah otonom mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasar aspirasi masyarakat (Undang-undang No. 32 Tahun 2004). Inti hakekat otonomi adalah adanya kewenangan daerah, bukan pendelegasian.

APBD terdiri dari penerimaan dan belanja daerah. Sumber-sumber penerimaan daerah yaitu pendapatan asli daerah, dana berimbang, dan penerimaan lain-lain yang sah. Sumber pendapatan asli daerah merupakan sumber keuangan daerah yang digali dalam daerah yang bersangkutan yang terdiri dari pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah atau sumbe daya alam dan lain-lain pendapatan yang sah. Dana berimbang merupakan sumber pembiayaan yang berasal dari bagian daerah dari Pajak Bumi dan Bangunan, dan penerimaan Sumber daya Alam serta Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus.

(3)

84 Dengan dikelolanya APBD oleh pemerintah daerah masing-masing tanpa ada campur tangan pemerintah pusat dalam rangka perwujudan otonomi daerah atau desentralisasi fiskal. Pemerintah daerah lebih leluasa untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerahnya untuk mensejahterakan masyarakat di daerahnya. Pertumbuhan ekonomi dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan faktor non ekonomi. Faktor ekonomi seperti: sumber alam, akumulasi modal, organisasi, kemajuan teknologi, pembagian tenaga kerja dan skala produksi. Faktor non ekonomi seperti: sosial, manusia, politik dan admisnistratif. Pertumbuhan ekonomi ini dapat diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDRB). Dimana PDRB merupakan nilai tambah dari barang dan jasa yang dihasilkan dalam satu periode biasanya satu tahun.

(4)

85

Tabel 1.1. Produk Domestik Regional Brutto atas Dasar Harga Berlaku Kab.Dairi Menurut lapangan usaha Tahun 2002-2007 (Juta Rupiah)

No Lapangan Usaha

Tahun

2002 2003 2004 2005 2006 2007

1 an 1.023,125,75 1.048.318,68 1.105.959,81 1.159.009,48 1.194.240,72 1 229 018,89

2 Pertambangan

dan penggalian

1.075.85 1.120,07 1.156,58 1.198,67 1.244,48 1 292,42

3 i 4,578,25 4.719,4

4

4.961,54 5.223,70 5.497,95 5 826,83

4 Pengolahan

Listrik,Gas dan Air Bersih

4.235.55 4.369,0

1

4.734,12 5.063,40 5.229,04 5 463,30

5 nan 51.251.35 51.491,

21

53.092,58 55.057,60 57.204,85 60 208,21

6 angan 175.452.26 183.64

8,72

196.940,55 211.734,47 229.248,25 252 396,36

7 ngkutan & Komunikasi

51.295.37 52.274,

25

55.903,44 59.237,66 63.123,01 67 968,04

8 Keuangan,

Persewaan & jasa perusahaan

16.482.75 17.538,

51

18.192,58 18.780,21 19.452,88 20 572,90

9 Jasa-Jasa 101.925.15 102.30

1.17

110.293,37 118.838,18 128.890,06 147 055,50

PDRB 1.429.422,28 1.465.7

81,05 1.551.234,58 1.634.143,37 1.704.131,24 1 789 802,45 Sumber: Dairi dalam angka tahun 2008

Peningkatan pengeluaan pemerintah dan investasi diharapkan dapat meningkatkan keberimbangan antara sektor pertanian dan sektor lain yang peranannya relatif kecil terhadapa PDRB Kabupaten Dairi.

(5)

86 meningkatkan output dan memberantas pengangguran, terutama pada situasi saat sumber-sumber daya belum dimanfaatkan secara penuh.

Menurut Rostow dalam Jhingan (2007), yang menghubungkan pengeluaran pemerintah dengan tahap-tahap pembangunan ekonomi. Pada tahap awal perkembangan, rasio pengeluaran pemerintah terhadap pendapatan nasional relatif besar. Hal ini dikarenakan pada tahap ini pemerintah harus menyediakan berbagai sarana dan prasarana. Pada tahap menengah pembangunan ekonomi, investasi pemerintah harus tetap diperlukan guna memacu ppertumbuhan agar dapat lepas landas. Sedangkan wagner mengukur perbandingan pengeluaran pemerintah terhadap produk nasional. Wagner menanamkan hukum aktivitas pemerintah yang selalu meningkat (Law of Ever Increasing State Activity).

Pengeluaran pemerintah daerah merupakan salah satu faktor lain yang menetukan tingkat pertumbuhan ekonomi. Pengeluaran pemerintah yang terlalu kecil akan merugikan pertumbuhan ekonomi, pengeluaran pemerintah yang boros akan menghambat pertumbuhan ekonomi tetapi pengeluaran pemerintah yang proporsional akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

(6)

87 pengeluaran rutin sebesar Rp. 177.093.882.000. untuk pengeluaran pembangunan sebesar Rp. 150.900.518.00, pada tahun 2007 belanja mengalami peningkatan, pengeluaran rutin sebesar Rp. 200.121.000.000,. untuk pengeluaran pembangunan sebesar Rp. 200.904.000.000.

Dalam rangka merealisasikan program pembangunan ekonomi Kabupaten Dairi tentunya diperlukan tambahan modal (investasi) yang cukup untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang telah ditargetkan, Investasi ini berdasarkan sumbernya berasal dari investasi pemerintah dan swasta. Investasi pemerintah tercantum dalam APBD belanja pembangunan baik yang bersumber dari APBD II, APBD I, DAU, DAK dan dari penerimaan lainnya, investasi ini banyak digunakan untuk membangun sarana dan prasarana umum. Investasi swasta langsung digunakan pada kegiatan ekonomi produktif, investasi swasta dalam bentuk PMA, PMDN serta investasi dari masyarakat lainnya.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk membuat penelitian ini dengan judul “Pengaruh Pengeluaran Rutin, Pengeluaran Pembangunan dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Dairi”

1.2. Perumusan masalah

Adapun perumusan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dairi?

(7)

88 3. Bagaimana pengaruh angkatan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi

Kabupaten Dairi?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dairi.

2. Untuk menganalisis pengaruh investasi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dairi.

3. Untuk menganalisis pengaruh angkatan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dairi.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi.

2. Sebagai bahan masukan atau bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam mengambil keputusan atau menetapkan kebijakan tentang pertumbuhan ekonomi.

3. Dapat digunakan sebagai bahan studi atau tambahan literatur bagi mahasiswa/mahasiswi Sekolah Pasca Sarjana USU khususnya Magister Ekonomi Pembangunan.

Gambar

Tabel 1.1. Produk Domestik Regional Brutto atas Dasar Harga Berlaku             Kab.Dairi  Menurut lapangan usaha Tahun 2002-2007 (Juta              Rupiah)

Referensi

Dokumen terkait

57 Total regulatory adjustments to Tier 2 capital Jumlah faktor pengurang ( regulatory adjustment ) Modal Pelengkap -. 58 Tier 2 capital (T2) Jumlah Modal Pelengkap (T2) setelah

A synthesized source is generated as a weighted combination of all candidate sources using a MMD -based domain distance3. The method has cubic complexity in the number of

In this paper, spatial and temporal pattern of creep motion at Masouleh landslide were assessed using 3 InSAR time series methods including PSI, SBAS and

bagi Bapak/Ibu peneliti yang belum mengunggahkan Laporan Kemajuan, Laporan Keuangan 70%, catatan harian, agar segera melakukan pengunggahan ke SIMLITABMAS Dikti.. secepatnya,

For mobile mapping systems with high accuracy demands, moving from standard stereo systems with their proven camera models, calibration procedures and measuring accuracies

[r]

Anggota maupun kelembagan Korps Pegawai Republik Indonesia harus mantap dengan dan menerapkan prinsip-prinsip good governance guna mewujudkan reformasi

Sistem perkawinan yang berlaku di Desa Nusa Bali tidak jauh berbeda dengan di Bali. Dengan proses sebagai berikut: Sebelum acara meminang dilakukan kedua belah pihak atau yang akan