• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komposisi Komunitas Collembola Permukaan Tanah pada Hutan Sekunder dan Agroforestri Kopi di Desa Kutagugung Kecamatan Namanteran Kabupaten Karo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Komposisi Komunitas Collembola Permukaan Tanah pada Hutan Sekunder dan Agroforestri Kopi di Desa Kutagugung Kecamatan Namanteran Kabupaten Karo"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPOSISI KOMUNITAS COLLEMBOLA PERMUKAAN

TANAH PADA HUTAN SEKUNDER DAN AGROFORESTRI

KOPI DI DESA KUTAGUGUNG KECAMATAN

NAMANTERAN KABUPATEN KARO

ABSTRAK

Penelitian tentang “ Komposisi Komunitas Collembola Permukaan Tanah pada Hutan Sekunder dan Agroforestri Kopi di Desa Kutagugung Kecamatan

Namanteran Kabupaten Karo” dilakukan pada bulan Mei-September 2013. Pengambilan sampel dilakukan pada 2 lokasi yaitu hutan sekunder dan groforestri kopi. Penempatan plot sampling dengan metode Purposive Random Sampling. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Pitfall Trap.. Dari hasil penelitian didapatkan 2 ordo, 5 famili dan 12 spesies. Nilai kepadatan total tertinggi pada hutan sekunder sebesar 121,417 individu/m2 sedangkan pada agroforestri kopi sebesar 109, 475 individu/m2. Nilai frekuensi kehadiran pada kedua lokasi relatif sama yaitu antara Aksidental dan Assesori. Collembola permukaan tanah yang memiliki nilai KR ≥ 10% dan FK ≥ 25% pada hutan sekunder yaitu Entomobrya

sp.1., Lepidosira sp. dan Ptenorhix sp. Pada agroforestri kopi yaitu Entomobrya

sp.2, Homidia sp., Pseudosinella sp. Komposisi spesies nilai tertinggi pada hutan sekunder adalah Lepidosira sp., dan pada agroforestri kopi yaitu Entomobrya sp.2 dan Pseudosinella sp.

Kata kunci: Collembola Permukaan Tanah, Hutan Sekunder, Agroforestri Kopi.

(2)

Collembola Community Composition Ground on the Secondary

Forest and Coffee Agroforestry in the Village Kutagugung,

Namanteran Districts, Counties Karo

ABSTRACT

The research about “Collembola community composition ground on the secondary forest and coffee agroforestry in the village Kutagugung, Namanteran districts, counties Karo” has been done at Mei-September 2013. The taking of sample is done in two location they are secunder forest, coffee agroforestry. The technique sampling that is used is Purposive Random Sampling. The taking of sample is done by using Pitfall Trap method. The result of the research is found that the re are 2 ordo, 5 family and 12 species. The hignest total dense in secunder forest gained 121,417 individual/m2 while coffee groforestry gained 109, 475 individual/m2. The value of present frequency both location are between Accidental and Accesory. Collembola of the land surface which has value of KR >10 % and FK > 25 % in secunder forest are Entomobrya sp.1, Lepidosira sp. and

Ptenothrix sp. in coffee agroforestry are Entomobrya sp.2, Homidia sp.,

Pseudosinella sp. The compotition of highest value species in secunder forest is

Lepidosira sp. and in coffee agroforestry are Entomobrya sp.2, and Pseudosinella

sp.

Key Word: Soil Surface Collembola, Secunder Forest, Coffee Agroforestry.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian mengenai cacing tanah sebagai bioindikator, populasi cacing tanah, respon pertumbuhan cacing tanah dan peranannya dalam merubah unsur hara tanah telah dilakukan di

Laporan ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada areal pertanian organik dan anorganik di Desa Raya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo dan di

Hasil pengukuran faktor fisik kimia tanah pada lahan pertanian organik dan anorganik di Desa Raya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo didapatkan 5 faktor yang diduga

Laporan ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada areal pertanian organik dan anorganik di Desa Raya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo dan di