METODE EKSPERIMEN DALAM
PENDIDIKAN ISLAM
Oleh :
Prophetic Motivation
“Bukanlah orang yang berakal
(cerdik-pandai) yang tidak pernah melakukan
kesalahan, dan bukanlah orang yang
bijak yang tidak pernah melakukan
percobaan”. (
Sunan At-Tirmidzi, Bab
Al-Birr Wa as-Shilah
)
"Orang beriman tidak sepantasnya
terjerumus ke dalam lubang yang sama
dua kali”.
DEFINISI
Dari Bahasa Latin:
ex-periri
yang berarti
menguji coba.
Eksperimen adalah sebuah percobaan
yang bersistem dan terencana dan
umumnya untuk membuktikan
kebenaran suatu teori.
Suatu set tindakan dan pengamatan,
PERSPEKTIF PENDIDIKAN
ISLAM
Prof. Zakiah Daradjat : metode eksperimen biasanya dilakukan
dalam suatu pelajaran tertentu seperti ilmu alam, ilmu kimia, atau ilmu-ilmu alam dan sejenisnya yang biasanya melalui penilitian yang bersifat objektif baik dilakukan di dalam atau luar kelas maupun dalam suatu laboratorium tertentu.
Basyirudin Usman : metode eksperimen ialah cara pengajaran
di mana guru dan murid bersama-sama melakukan suatu latihan atau percobaan untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu. Sebagai contoh; percobaan ayam buras, mencangkok pohon jeruk, dan sebagainya
Syaiful Sagala dalam bukunya Konsep Dan Makna
Pembelajaran menjelaskan bahwa metode eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran di mana siswa melakukan
PENGERTIAN LAIN
Dr. Syahidin, metode eksperimen
dapat diartikan pengamalan dan
mempraktikan apa yang sudah
diketahui secara berulang-ulang
LANDASAN AL-QUR’AN DAN
SUNNAH
Dr. Usman Najati : Di dalam Al-Qur’an juga dijumpai dasar-dasar metodologi penelitian eksperimen untuk memverifikasikan kesahihan
informasi serta untuk mencapai pengetahuan yang pasti berkenaan dengan permasalahan
yang sedang diteliti. Alqur’an tidak hanya mengajak kita untuk mengadakan observasi, kontemplasi, dan penelitian tentang berbagai fenomena alam, tetapi juga memberi kita dua
1. Kisah Nabi Ibrahim dan burung yang
dipotong-potong (QS. Al-Baqarah 260)
2. Al-Qur’an mengemukakan pula peristiwa lain
yang menepis keraguan kalbu seorang Bani Israil berkenaan dengan kebangkitan. Hal itu terjadi
melalui penyaksian secara nyata dan aktual yang menunjukan proses kebangkitan : (QS.
Al-Baqarah 259)
3. Al-Qur’an juga mengisyaratkan keharusan
Demikian pula Al-Qur’an mengisyaratkan keharusan
pembuktian dengan dalil inderawi melalui observasi atau eksperimen. Al-Qur’an telah mengkritik
orang-orang yang mengatakan bahwa malaikat adalah perempuan. Al-Qur’an meminta bukti indrawi yang
mendukung kebenaran ucapan mereka.
“Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaika-malaikat
itu? kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggung-jawaban”.(QS.
METODE EKSPERIMEN DALAM
SUNNAH
“Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan
'Amru An Naqid seluruhnya dari Al Aswad bin 'Amir; Abu Bakr berkata; Telah menceritakan kepada kami Aswad bin 'Amir; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Hisyam bin
'Urwah dari Bapaknya dari 'Aisyah dan dari Tsabit dari Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah melewati suatu
kaum yang sedang mengawinkan pohon kurma lalu beliau bersabda: "Sekiranya mereka tidak melakukannya, kurma itu
akan (tetap) baik." Tapi setelah itu, ternyata kurma tersebut tumbuh dalam keadaan rusak. Hingga suatu saat Nabi shallallahu
'alaihi wasallam melewati mereka lagi dan melihat hal itu beliau bertanya: 'Ada apa dengan pohon kurma kalian? Mereka
menjawab; Bukankah anda telah mengatakan hal ini dan hal itu? Beliau lalu bersabda: 'Kalian lebih mengetahui urusan dunia
kalian.'
“Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dan Yazid telah mengabarkan kepada kami Qatadah dari Al Hasan dari Imran bin Hushain radliallahu 'anhu berkata; "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam melarang kami dari berobat menggunakan kayy (jeos; yaitu besi yang dipanaskan, sundutan besi panas), lalu kami mencoba untuk melanggar, maksudnya kami mencoba berobat dengan kayy sedang kami tidak
“Bukanlah orang yang berakal (cerdik
pandai) yang tidak pernah melakukan
kesalahan, dan bukanlah orang yang
bijaksana yang tidak pernah melakukam
percobaan”.
(Sunan At-Tirmidzi, Bab Al-Bir Wa
As-Shilah, dikutip dalam Dr. Sa’id Ismail,
As-Sunah An-Nabawiyah ; Ru’yah
“Telah mengabarkan kepada kami Abdullah
bin Shalih ia berkata; telah menceritakan
kepadaku Al Laits ia berkata; Telah
menceritakan kepada kami Uqail dari Ibnu
Syihab ia berkata; telah mengabarkan
kepadaku Sa'id bin Al Musayyab bahwa Abu
Hurairah mengabarkan kepadanya bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
EKSPERIMEN DAN TRADISI
KEILMUAN PARA ULAMA
Imam Syafii
Imam Bukhari
Ibnu Sina
Al-Khawarizmi
Al-Biruni
KELEBIHAN METODE
EKSPERIMEN
Dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau
kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri
Dapat mengembangkan sikap ilmiah yaitu mengeksplorasi
gejala sains dan teknologi
Metode ini sangat didukung oleh asas-asas didaktik modern
Terhindar dari verbalisme yang berlebihan
Memperkaya pengalaman dengan hal-hal yang bersifat
objektif dan realistis
Hasil belajar akan tahan
Terjadi internalisasi nilai-nilai
Dr. H. Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajran;
KELEMAHAN
Memerlukan berbagai fasilitas dan
bahan yang kadang sulit didapatkan
Setiap eksperimen tidak selalu
memberikan hasil yang diharapkan
Menuntut penguasaan
perkembangan materi, fasilitas dan
bahan mutakhir
SOLUSI ATAS
KELEMAHAN
Hendaknya guru menerangkan sejelas-jelasnya
tentang hasil yang ingin dicapai
Hendaknya guru membicarakan bersama
langkah-langkah yang dianggap baik untuk melakukan eksperimen
Bila perlu guru perlu menolong siswa dalam
memperoleh bahan-bahan
Guru perlu merangsang agar setelah eksperimen
berakhir ia membandingkan dengan hasil eksperimen orang lain.
Dr. H. Syaiful Sagala, Konsep dan Makna