• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAP.COM - TINDAKAN PERSONAL HYGINE (VULVA HYGINE) - JURNAL ONLINE ... 122 354 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TAP.COM - TINDAKAN PERSONAL HYGINE (VULVA HYGINE) - JURNAL ONLINE ... 122 354 1 PB"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

TINDAKAN PERSONAL HYGINE (VULVA HYGINE) SAAT MENSTRUASI PADA SISWI SMP MUHAMMADIYAH X SURABAYA

Supatmi1), Asta Adyani2) 1

Fakultas IlmuKesehatan, Universitas Muhammadiyah Surabaya email: supatmioppi@gmail.com

2

Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surabaya email: astaadyani@yahoo.com

Abstrak

Kebersihan diri (personal hygine) saat menstruasi merupakan hal penting yang perlu dilakukani. Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Windayanti (2007), bahwa remaja yang tidak memiliki pengetahuan tentang kesehatan reproduksi yang cukup akan cenderung mengabaikan kesehatan reproduksi dan pada akhirnya ia akan memiliki tindakan yang membahayakan bagi dirinya sendiri, maka seseorang akan mudah berperilaku yang membahayakan kesehatan alat-alat reproduksinya. Tingginya masalah kesehatan reproduksi pada remaja salah satunya dikarenakan karena masih rendahnya kebersihan diri pada saat menstruasi, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang personal hygines (vulva hygines) saat menstruasi pada remaja Perilaku higienis Berdasarkan kajian teoritis yang ada, salah satu upaya mengurangi gangguan pada saat menstruasi adalah membiasakan diri berperilaku higienis, namun perilaku higienis pada saat menstruasi tidak akan terjadi begitu saja, tetapi merupakan sebuah proses yang dipelajari karena individu mengerti dampak positif atau negatif suatu perilaku yang terkait dengan keadaan menstruasi ( (Indriastuti, 2009).

Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Populasi dari penelitian ini adalah semua siswi SMP Muhammadiyah X Surabaya yan telah mengalami menstruasi, sampel diambil dengan teknik random sampling pada siwi kelas yang telah mengalami menstruasi. Dari 58 responden siswi kelas SMP Muhammadiyah X usia rata- rata 14 tahun (34,5%), dalam melakukan tindakan personal hygine saat menstruasi sebagian besar (58,6%) dalam kategori baik, dan setelah dilakukan Healht education terjadi penigkatan jumlah responden dengan kriteria baik sebesar (84,5%). Analis dengan Pairet T-test

didapatkan hasil p = 0,000 dengan α < 0,05 yang artinya Health education dapat meningkatkan tindakan responden dalam melakukan vulva hygine saat menstruasi menjadi lebih baik.

Kata kunci: personal hygine, reproduksi,

1. PENDAHULUAN

Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi serta fungsi dan prosesnya (Depkes, 2001:3 dalam Widyastuti, dkk, 2009). Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang penting untuk mendapatkan perhatian terutama dikalangan remaja. Masa remaja

(2)

dipelajari karena individu mengerti dampak positif atau negatif suatu perilaku yang terkait dengan keadaan menstruasi (Indriastuti, 2009).

Kebersihan saat menstruasi kemungkinan besar dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Windayanti (2007), bahwa seseorang yang tidak memiliki pengetahuan tentang kesehatan reproduksi yang cukup akan cenderung mengabaikan kesehatan reproduksi dan pada akhirnya ia akan memiliki tindakan yang membahayakan bagi dirinya sendiri. Dengan kata lain karena tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang kesehatan reproduksi maka seseorang akan mudah berperilaku yang membahayakan kesehatan alat-alat reproduksinya. Seseorang yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan reproduksi akan memilih perilaku yang tepat, artinya perilaku tersebut akan mampu mempertahankan kualitas atau kondisi kesehatan reproduksinya, jika terkait dengan menstruasi maka yang akan dipilih adalah berperilaku higienis pada saat menstruasi.

Salah satu fenomena perilaku higienis remaja pada saat menstruasi masih tidak baik, diperlihatkan oleh sebuah penelitian (Prasetyowati, 2009) mengenai menjaga kebersihan saat menstruasi pada remaja putri di SMU Muhammadiyah Metro dengan jumlah populasi (N=114) dan diambil sampel (n=80) mengungkapkan bahwa sebagian besar remaja putri (77.5 %) tidak baik dalam menjaga kebersihan saat menstruasi.

Dampak apabila perilaku higienis tersebut tidak dilakukan maka remaja putri kurang peduli akan kebersihan alat reproduksinya, tidak menjaga penampilan dan kesehatan sewaktu menstruasi, dapat terkena kanker rahim, keputihan, mengurangi aktivitas saat menstruasi karena malas, kurang percaya diri, percaya akan mitos-mitos seputar menstruasi yang beredar di masyarakat, dijauhi teman-teman karena bau badan amis (Indriastuti, 2009).

Upaya menuju reproduksi sehat sudah harus dimulai paling tidak pada usia remaja. Remaja harus dipersiapkan baik pengetahuan, sikap maupun tindakannya kearah pencapaian reproduksi yang sehat (WHO, 1995 dalam Sianturi, 2000). Kelompok remaja menjadi perhatian karena jumlah mereka yang besar dan rentan serta mempunyai resiko gangguan terhadap kesehatan reproduksi. Salah satu yang sangat ditekankan bagi perempuan yang tengah mengalami menstruasi adalah pemeliharaan kebersihan diri. Menjaga kebersihan dan kesehatan, idealnya penggunaan pembalut selama menstruasi harus diganti secara teratur 2 sampai 3 kali sehari atau setiap 4 jam sekali, apalagi jika sedang banyak-banyaknya. Setelah mandi atau buang air, vagina harus dikeringkan dengan tisu atau handuk agar tidak lembab. Selain itu pemakaian celana dalam hendaknya bahan yang terbuat dari yang mudah menyerap keringat (PKBI DIY, 2000).

2. KAJIAN LITERATUR

Personal Hygiene berasal dari bahasa

Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat.Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.

Kebersihan saat menstruasi adalah menjaga kebersihan diri, terutama menjaga kebersihan organ reproduksi/alat kelamin (Sarwono, 2005).

Remaja atau “adolescence” yang berarti

(3)

pubertas.Masa remaja peralihan dari masa anak–anak ke masa dewasa (Widyastuti, 2009).

Secara fisik organ reproduksi remaja perempuan (pubertas) dimulai dengan awal berfungsinya ovarium (kandung telur) sampai pada saat ovarium sudah berfungsi dengan mantap dan teratur (memasuki usia reproduksi). Masa ini berkisar 4 tahunan (kira–kira umur 8–14 tahun). Awal usia pubertas dipengaruhi oleh bangsa, iklim, gizi, dan kebudayaan. Peristiwa penting pada masa ini adalah pertumbuhan badan yang cepat, timbulnya ciri–ciri kelamin sekunder, menarche (haid pertama) dan perubahan fsikis. Sedangkan indung telur (ovarium) mulai aktif mengeluarkan estrogen yang dipengaruhi hormon gonadrotopin yang diproduksi kelenjar bawah otak. Pada saat yang sama kortex kelenjar supra renal mulai membentuk hormon androgen yang memegang peranan penting dalam pertumbuhan badan. Pengaruh hormon– hormon inilah yang menyebabkan pertumbuhan genetalia interna, eksterna, dan ciri kelamin sekunder. Genetalia dan Eksterna akan tumbuh terus untuk mencapai bentuk dan sifat seperti usia reproduksi. Menstruasi atau haid pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai (dekuamasi) endometrium. (Sarwono, 2005).

3. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan desain cross secsional. Populasi yang akan diteliti adalah semua siswi di SMP Muhammadiyah X Surabaya yang telah mengalami menstruasi.Sampelnya sebagian siswi di SMP Muhammadiyah X Surabaya yang telah mengalami menstruasi. Tehnik analisis data dengan univariat dengan menggunakan distribusi frekuensi kuantitatif dan analisis bivariat

pairet t-test untuk melihat korelasi dari

kedua variabel.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemberian kuasioner dilakukan pada 58 siswa kelas VII - IX yang diambil secara random selama 3 hari sesuai dengan masing- masing kelas hari dengan menyampaikan tujuan penelitian serta kesediaan siswi yang memenuhi ktiteria untuk menjadi sampel dalam penelitian. Selanjutnya dilakukan Health Eduation melalui tentang personal hygine (Vulva Hygine) paa tiap tingkatan kelas dan dilakukan pemberian kuesioner tahap kedua dengan responden yang sama. Materi diberikan dengan metode ceramah dan Tanya jawab antara pemateribdengan siswi yang menjadi responden dalam penelitian ini

Distribusi Frekwensi responden berdasarkan Usia di SMP Muhammadiyah X Surabaya 2015

Usia (thn)

Frekwensi Prosentase (%)

12 17 29,3

13 15 25,9

14 20 34,5

15 6 10,3

Total 58 100

Distribusi Frekwensi responden berdasarkan asal kelas di SMP Muhammadiyah X Surabaya 2015

Kelas Frekwensi Prosentase (%)

VII 17 29,3

VIII 18 31

IX 23 39,7

Total 58 100

(4)

setelah Healht Education pada siswi SMP Muhammadiyah X Surabaya 2105

Tindakan Muhammadiyah X usia rata- rata 14 tahun (34,5%), dalam melakukan tindakan personal hygine saat menstruasi sebagian besar (58,6%) dalam kategori baik, dan setelah dilakukan Healht education terjadi penigkatan jumlah responden dengan kriteria baik sebesar (84,5%). Analis dengan Pairet T-test didapatkan hasil p = 0,000 dengan α < 0,05 yang artinya Health education dapat meningkatkan tindakan responden dalam melakukan vulva hygine saat menstruasi menjadi lebih baik.

Tindakan vulva hygine merupakan perilaku kesehatan (health behavior), yaitu semua aktivitas yang ada kaitannya dengan health promotion, health prevention. Kebersihan saat menstruasi adalah menjaga kebersihan diri, terutama menjaga kebersihan organ reproduksi/alat kelamin (Sarwono, 2005). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang dalam merperilaku kesehatan. Beberapa factor yang mempengaruhi personal hygine seseorang adalah pengetahuan, budaya, kebiasaan seseorang dan body image. Dimana dengan pemberian heath education pada responden merupakan salah satu bentuk upaya atau tindakan dalam meningkatkan pengetahuan sehingga terjadi perubahan prilaku kesehatan (vulva hygine) yang lebih baik, sedangkan dilihat dari usia responden yang

rata rata termasuk dalam remaja awal makan body image merupakan hal yang sangat penting sehingga ada upaya atau tindakan yang dilakukan untuk dapat mencapai ideal diri yang diinginkan. Salah satu tindakan itu adalah dengan meningkatkan kebersihan diri( personal hygine)

5. KESIMPULAN

Masalah kesehatan reproduksi remaja khususnya tentang tindakan vulva hygine saat menstruasi pada siswi SMP Muhammadiyah X Surabaya termasu baik dikarenakan banyaknya informasi yang diterima responden dari berbaga sumber seperti media ceak dan media elektronik. Selain itu juga pengetahuan tentang personal hygine khususnya vulva hygine yang diberikan oleh orang tua kepada putrinya saat memasuki usia menstruasi ( akil baliq). Melalui Healht education dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan merubah kebiasan yang kurang benar dalam tindakan personal hygine (vulva hygine) saat menstruasi.

6. REFERENSI

Anugoro & Wulandari, 2011, Cara jitu

Mengatasi Nyeri Haid, Yokjakarta: Andi

Andira, Dita.2010. Seluk Beluk Kesehatan

Reproduksi Wanita Surabaya :A plus

Books

Depkes, RI, 2001, Program Kesehatan Reproduksi dan Pelayanan Intergratif di

Tingkat Dasar, Jakarta. Depkes

Elliya, 2010, Kesehatan Reproduksi

Wanita, Yokjakarta: Araska

Hidayat, AAA.2010. Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif

Surabaya:Heath Books

Kusmiran, Eny. 2011. Kesehatan

reproduksi Remaja Dan Wanita, Jakarta :

(5)

Mitayani.2009. Asuhan Keperawatan

Maternitas, Jakarta : Salemba Medika

Morgan, Geri .2009. Obstetri Dan

Ginekologi, Jakarta : EGC

Nurchasanah. 2009. Ensiklopedi

Kesehatan Wanita, Yogyakarta : Familia

Pustaka Keluarga

Nursalam, 2010. Konsep dan

Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu

Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika

Pribakti, 2008. Tips Dan Trik Merawat

Organ Intim, Yokjakarta : Pustaka Buana

Shone, N. (1995). Berhasil Mengatasi

Nyeri. Jakarta : Arcan. Hlm : 76-80

Tamsuri, A. (2007). Konsep dan

penatalaksanaan nyeri. Jakarta : EGC.

Hlm 1-63

Widyastuti, Yani. 2009. Kesehatan

Reproduksi. Fitrayama. Jakarta

Widjaya Kusuma, 2007. Buku pintar Kesehatan Wanita, The Female Body.

Referensi

Dokumen terkait

Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Divisi Noodle Semarang dipimpin oleh seorang General Manager yang bertugas memimpin dan mengarahkan seluruh kegiatan perusahaan

Titik akhir titrasi adalah suatu kondisi dimana warna pada indikator berubah.20 Analisis titrimetri yang sering disebut titrasi volumetrik adalah metode penentuan kadar suatu zat

Berdasarkan Rencana Strategis Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2015-2019, Pembangunan infrastruktur permukiman pada dasarnya dimaksudkan

Perilaku petugas Damkar pada saat melaksanakan pemadaman ialah harus mempersiapkan fisik dan mental yang prima, tidak diberkenankan dalam keadaan tidak sadar

Dari hasil penelitian pada PT PLN (Persero) Wilayah Sul-Sel, Sul-Tra, dan Sul-Bar, Perusahaan tersebut telah menerapkan akuntansi pertanggungjawaban dengan cukup

Terdapat hubungan antara tingkat konsumsi yodium (ikan laut) berdasarkan FFQ terhadap status GAKY (gondok dan TSH), antara status konsumsi yodium berdasarkan FFQ ikan laut

ini digunakan data primer yang diperoleh dari lapangan penelitian.. Pendekatan yuridis empiris dalam penelitian ini maksudnya