• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pelaksanaan Fungsi Pemerintahan Desa Di Pemerintah Kota (Pemko) Padangsidimpuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pelaksanaan Fungsi Pemerintahan Desa Di Pemerintah Kota (Pemko) Padangsidimpuan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PELAKSANAAN FUNGSI PEMERINTAHAN DESA DI PEMERINTAH KOTA (PEMKO) PADANGSIDIMPUAN

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Pelaksanaan Fungsi Pemerintahan Desa di Pemerintahan Kota (Pemko) Padangsidimpuan. Dari pemaparan yang tersaji diatas, menarik untuk di teliti perihal keberadaan desa di dalam sebuah kota. Sebagai sebuah kota, Padang Sidempuan hingga saat ini masih memiiki status pemerintahan terendahnya berbentuk pemerintahan desa, dimana lazim keberadaan desa berada di wilayah kabupaten yang berbeda dengan yang terjadi di kota Padang Sidempuan. Setidaknya ada beberapa hal yang bisa kita kaji merujuk keberadaan desa yang berada dalam suatu pemerintahan kota. Hal pertama terkait dengan keadaan kekinian yakni, berdampak pada pemulihan peran desa sebagai media pemberdayaan masyarakat di tengah pusaran geliat sebuah kota. Selain itu, isu yang penting juga adalah bagaimana desa mampu mempertahankan status sosialnya di dalam komunitas masyarakat kota. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif yang menekankan pada proses dimaksudkan agar peneliti dan proses penelitian tidak terjebak pada kerangka pemikiran teoritik yang kaku dan bersifat streotipik, dengan enam orang informan. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa keberadaan Desa di Pemerintahan Kota Padangsidimpuan beranjak dari keiinginan Pemerintahan Kota Padangsidimpuan memppertahankan kearifan lokal dan adat istiadat yang berlaku di kalangan masyarakat Padangsidimpuan. Landasan hukum keberadaan desa ini adalah amanat UU No. 32/2004 yang memperbolehkan pemerintahan Kotamadya untuk membentuk desa sebagai suatu wujud otonomi. Selama ini desa juga memegang peranan penting dalam menyukseskan pembangunan di Kota Padangsidimpuan. Peran tersebut antara lain diwujudkan dalam partisipasi masyarakat desa yang sarat dengan nilai-nilai gotong-royong dalam menyelenggarakan pembangunan. Selain itu desa di Padangsidimpuan memiliki potensi untuk menghasilkan komoditi bernilai ekonomi melalui sektor pertanian dan perkebunan. Kemudian dengan diterapkannya UU No 6/2014 mengenai Otonomi Desa, aparatur Desa dan pihak terkait menganggap perlu dilakukan pembinaan menyeluruh kepada aparatur desa agar tujuan dari UU No 6/2014 untuk menciptakan kemandirian Desa bisa tercapai sepenuhnya.

(2)

ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION GOVERNMENT FUNCTION IN THE VILLAGE IN THE CITY GOVERNMENT OF PADANGSIDIMPUAN

ABSTRACT

The research Is The Primary Unction Of The Village Administration In Padangsidimpuan City Government . From exposure that are presented above interesting to minutely in regarding the existence of villages in in one of the towns. As of a city , Padangsisimpuan up to now is still possessed the status of government shaped the village administration , where customarily the existence of villages are in the district that is different from that occurred in Padangsidimpuan. At least there are some things that we can consider referring the existence of the village located in a city government .The first thing associated with the state of kekinian namely , impact on the recovery of the role of the village as the media community empowerment in the middle of a vortex of shaking a city .In addition , important issues that also is how villages able to maintain social status in the community the city. The methods were used in this research was a qualitative approach .A qualitative approach one who lays stress on the process is meant to make researchers and researched process not being stuck in a frame of thought teoritik being rigid and wreak streotipik , with six informants. Of research results obtained that the village in city government padangsidimpuan keiinginan go from city government Padangsidimpuan memppertahankan local wisdom and customs that apply in community circles Padangsidimpuan .The legal basis the existence of this village is number 32/2004 legislation law that Government would allow municipalities to form a village as a form of autonomy .For this village also holds an important role in ensuring the success of development in the city padangsidimpuan. The role of this include manifested in the participation of the village that is loaded with mutual cooperation to carry out development values .In addition village in Padangsidimpuan has the potential to produce commodities economy value through the agricultural sector and plantation .Then with the implementation of law no 6 / 2014 on village autonomy , village officials and related parties may deem it necessary to the agency thorough village officials to the purpose of law no 6 / 2014 to create village independence can be achieved fully .

Key words :Village, Development,Village Autonomy,

KATA PENGANTAR

Segala Puja dan puji syukur kepada sumber dari suara-suara hati yang

Referensi

Dokumen terkait

Menurut hemat penulis, definisi yang tepat untuk menggambarkan feno- menologi agama adalah sebagai sebuah metode yang menyesuaikan prosedur- prosedur epoché

Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan dan menajamkan pelaksanaan tugas Kabinet Indonesia Bersatu, dipandang perlu mengubah Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang

Adapun konsep pemasaran (marketing) : Orientasi pelanggan, menemukan apa yang diingkan oleh konsumen serta menyediakan bagi mereka (lebih memperhatikan

Dari hasil percobaan di dapat bahwa dengan semakin panjang tali serta beban yang semakin besar dan sudut simpangan yang besar maka akan berpengaruh pada nilai waktu ayunan,

Mengetahui hasil belajar keterampilan menulis karangan sederhana dengan menggunakan model Think Talk Write (TTW) kelas XI Bahasa jerman di SMAN 1 Krian dengan

Persaingan antarperusahaan sejenis yaitu persaingan industri permen yang ketat, perusahaan menghadapi jumlah pesaing yang semakin bertambah dan berkompetisi lebih

This work was conducted to study of kaolin modification with sulfonate group and their influence as filler in chitosan matrix on cation exchange capacity, swelling degree

ke-1 apabila penghasutan itu terjadi dalam waktu perang dan mengenai salah satu kejahatan dari pasal-pasal1 04 dan 106 yang dirumuskan dalam Kitab