• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kampanye Penggunaan Bahasa Sunda Sebagai Bahasa Ibu Wujud Apresiasi Bahasa Lokal di Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kampanye Penggunaan Bahasa Sunda Sebagai Bahasa Ibu Wujud Apresiasi Bahasa Lokal di Bandung."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

vi

ABSTRAK

KAMPANYE PENGGUNAAN BAHASA SUNDA SEBAGAI BAHASA IBU WUJUD APRESIASI BAHASA LOKAL DI BANDUNG

Oleh

Cherry Rinaldy NRP 1064038

Indonesia memiliki keragaman suku, budaya, dan bahasa. Setiap daerah mempunyai bahasa khasnya sendiri, salah satunya di Kota Bandung yaitu Bahasa Sunda yang sekaligus menjadi Bahasa Ibu di Kota Bandung. Pemakaian Bahasa Sunda di sebagian masyarakat perkotaan Bandung saat ini sudah mulai dilupakan dan digantikan dengan Bahasa Indonesia serta bahasa asing terutama pada kalangan anak- anak sekolah dasar.

Oleh karena itu, diperlukan adanya kampanye untuk mengingatkan dan mengajak ibu dan anak untuk kembali menggunakan Bahasa Sunda melalui media- media yang dekat dengan ibu- ibu dan anak- anak. Konsep komunikasi yang dilakukan adalah mengajak anak- anak dan ibu- ibu untuk belajar Bahasa Sunda dengan cara yang mudah. Sehingga melalui kampanye ini diharapkan anak- anak dapat memakai Bahasa Sunda sebagai bahasa sehari- hari untuk meningkatkan rasa kebanggaan terhadap budaya dan bahasa Sunda dengan bimbingan orang tuanya.

(2)

ABSTRACT

THE CAMPAIGN TO PROMOTE THE USAGE OF SUNDANESE LANGUAGE AS A MOTHER TONGUE TO SHOW APPRECIATION FOR THE LOCAL

CULTURE IN BANDUNG

Submitted by

Cherry Rinaldy NRP 1064038

There are various tribes, culture and ethnic in Indonesia. Every region has its own language. Bandung is one of them. The first language of the people of Bandung is the Sundanese language. Nonetheless, fewer Bandung people, especially elementary school students, use the Sundanese language. They prefer speaking Indonesian or even using foreign languages to using their mother tongue.

Based on the condition above, a campaign is needed to remind and invite mothers and their children to revert back to using Sundanese language via the nearest available media. The concept of communication used is encouraging mothers and children to use simple and easy Sundanese language. It is hoped that with parents help, children will use the Sundanese language in their daily lives to improve the sense of nationalism.

(3)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.3Tujuan Perancangan ... 3

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3

1.5Skema Perancangan ... 4

(4)

2.4.7 Aspek- aspek Perencanaan Kampanye ... 10

2.5 Psikologi Anak ... 10

2.5.1 Pengertian Psikologi ... 10

2.5.2 Masa Anak Tanggung ... 10

2.5.3 Periode Operasional Formal ... 11

2.6 Peran Ibu ... 12

2.6.1 Peran Ibu Sebagai Pendidik ... 12

2.6.2 Ibu Sebagai Contoh Teladan ... 12

2.6.3 Penerus Nilai- nilai Kultural ... 12

2.7 Bahasa Sunda 2.7.1 Tatakrama dalam Bahasa Sunda ... 12

BAB III DATA DAN ANALISA MASALAH ... 14

3.1 Data dan Fakta ... 14

3.1.1 Mandatori ... 14

3.1.2 Perusahaan atau Lembaga Terkait ... 17

3.1.3 Sponsorship ... 18

3.2 Data tentang gejala dan fenomena yang terjadi ... 18

3.2.1 Data hasil wawancara ... 18

3.2.2 Data hasil kuesioner ... 22

3.2.3 Data hasil literatur ... 25

3.3 Tinjauan Terhadap Proyek atau Persoalan Sejenis ... 27

3.4 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 30

3.4.1 Segmentasi, Targeting, Positioning ... 30

3.4.2 SWOT ... 31

BAB IV PEMECAHAN MASALAH ... 33

4.1 Konsep Komunikasi ... 33

4.2 Konsep Kreatif ... 34

(5)

x

4.2.2 Tampilan Logo ... 34

4.2.3 Warna ... 35

4.2.4 Tipografi ... 35

4.2.5 Batik ... 36

4.2.6 Konsep verbal ... 36

4.3 Konsep Media ... 37

4.4 Timeline ... 39

4.5 Hasil Karya ... 40

4.6 Budgeting ... 53

BAB V PENUTUP ... 54

5.1 Kesimpulan ... 54

5.2 Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan ... 4

Gambar 3.1 Logo DAMAS ... 14

Gambar 3.2 Logo Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat ... 17

Gambar 3.3 Logo Mahanagari ... 18

Gambar 3.4 Diagram hasil wawancara mengenai Bahasa Sunda ... 19

Gambar 3.5 Diagram mengenai kepentingan Bahasa Sunda ... 19

Gambar 3.6 Diagram mengenai tatakrama dalam berbahasa Sunda ... 19

Gambar 3.7 Diagram mengenai ketertarikan belajar Bahasa Sunda ... 20

Gambar 3.8 Diagram mengenai pemakaian Bahasa Sunda ... 20

Gambar 3.9 Diagram mengenai media yang sering dilihat ... 20

Gambar 3.10 Diagram mengenai media sosial yang sering digunakan ... 21

Gambar 3.11 Diagram mengenai warna yang identik dengan Sunda ... 21

Gambar 3.12 Diagram hasil kuesioner mengenai Bahasa Sunda ... 23

Gambar 3.13 Diagram hasil kuesioner mengenai Bahasa Sunda ... 23

Gambar 3.14 Diagram hasil kuesioner mengenai Bahasa Sunda ... 23

Gambar 3.15 Diagram hasil kuesioner mengenai ajaran Bahasa Sunda ... 24

Gambar 3.16 Diagram hasil kuesioner mengenai Bahasa Sunda ... 24

Gambar 3.17 Kampanye Bahasa Sunda oleh mahasiswa UPI ... 27

Gambar 3.18 Kampanye Bahasa Sunda oleh mahasiswa UPI ... 28

Gambar 3.19 Kampanye Bahasa Sunda oleh mahasiswa UPI ... 29

Gambar 4.1 Logo Kampanye ... 34

Gambar 4.2 Timeline ... 39

Gambar 4.3 Logo Kampanye ... 40

Gambar 4.4 Poster awareness ... 41

Gambar 4.5 Poster informing ... 42

(7)

xii

Gambar 4.7 Tampilan Booklet ... 44

Gambar 4.8 Tampilan Website ... 47

Gambar 4.9 Tampilan Sosial Media ... 48

Gambar 4.10 Kalender ... 49

Gambar 4.11 Penggaris ... 49

Gambar 4.12 Sticker ... 50

Gambar 4.13 Kipas ... 50

Gambar 4.14 Thumbler dan Mug ... 51

Gambar 4.15 DUDU ... 51

Gambar 4.16 Aplikasi Poster ... 52

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Rangkuman wawancara ... 58

A.1 Wawancara dengan Dinding Haerudin ... 58

A.2 Wawancara dengan Elin Samsuri ... 59

Lampiran B Kuesioner ... 61

(9)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari kumpulan pulau dengan keragaman budaya, bahasa, ras, suku bangsa, dan agama. Negara Indonesia memiliki semboyan atau motto “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti berbeda- beda tetapi tetap satu. Salah satu ciri khas dari setiap daerah adalah bahasa Ibu. Bahasa Ibu mengarah pada bahasa daerah atau disebut bahasa lokal. Setiap daerah memiliki bahasa Ibu yang berbeda- beda. (Rotendao, 2013)

(10)

Menurut Elin Samsuri, Bahasa Sunda berhubungan dengan nasionalisme karena Bahasa Sunda merupakan identitas dari daerah Sunda yang menjadi bagian dari budaya Indonesia. Rasa nasionalisme harus dibangun sejak dini, salah satunya melalui bahasa Ibu karena dengan mengenal bahasa Ibu sejak dini akan membangkitkan rasa nasionalisme dan kebanggaan terhadap bahasa Ibu. Oleh karena itu perlu dilakukan kampanye sosial tentang penanaman bahasa Ibu pada anak- anak. Kampanye ini dirancang dan dilakukan melalui media desain komunikasi visual. Menurut Elin pentingnya masyarakat diajarkan bahasa daerah atau bahasa Ibu adalah karena bahasa daerah merupakan bahasa nenek moyang yang perlu dilestarikan, bahasa daerah juga mencerminkan ciri budaya dan identitas daerah.

Dinding Haerudin, selaku ketua jurusan pendidikan Bahasa Sunda di Universitas Pendidikan Indonesia mengatakan untuk menanamkan sikap berbahasa, perlu diberikan pengarahan dan perlu ditanamkan sejak dini, merasa memiliki, merasa bangga berbahasa daerahnya sendiri. Menanamkan sikap kebanggaan berbahasa Sunda sejak dini sebagai bahasa identias, kemerdekaan, jati diri, dan keunikan lokal yang terdapat berbagai macam norma susila, bermuatan karakter, dan menghaluskan budi bahasa. Sekarang, sudah banyak yang menjunjung bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, tetapi hal ini malah mengakibatkan tergesernya bahasa Sunda yang seharusnya menjadi bahasa identitas daerah.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana memperkuat rasa nasionalisme pada anak- anak melalui pengenalan bahasa Ibu yaitu Bahasa Sunda di Kota Bandung dengan bimbingan orang tua.

(11)

Universitas Kristen Maranatha 3 1.3Tujuan Perancangan

Tujuan dari kampanye perancangan adalah membangun rasa nasionalisme melalui bahasa Ibu yaitu Bahasa Sunda di Kota Bandung agar anak- anak makin bangga akan budaya Indonesia dan menghargai bahasa Ibu dengan bimbingan dari orang tuanya, khususnya ibu.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1.4.1 Wawancara

Wawancara yang terstruktur kepada 40 responden yang terbagi dalam 10 orang murid SD kelas 6, 10 orang murid SMP, 10 orang murid SMA, 10 orang mahasiswa. Penulis juga melakukan wawancara dengan seorang redaktur majalah Sunda yaitu Elin Samsuri dan seorang ahli Sunda yaitu ketua jurusan pendidikan bahasa Sunda Universitas Pendidikan Indonesia Bandung yaitu Dingding Haerudin. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui pendapat mereka tentang budaya dan Bahasa Sunda.

1.4.2 Kuesioner

Kuesioner yang dibagikan kepada 30 orang ibu- ibu yang mempunyai anak di sekolah dasar kelas 4- 6 SD. Kuesioner dilakukan untuk mengetahui target, pendapat mereka tentang Bahasa Sunda, masalah dan pengajarannya kepada anak- anak mereka.

1.4.3 Studi Pustaka

Pustaka yang dipakai untuk melengkapi data adalah buku- buku yang berkaitan dengan teori yaitu teori kampanye, teori tentang psikologi anak dan ibu, dan data yang berhubungan dengan Bahasa Sunda. Media yang digunakan untuk studi pustaka adalah buku sebagai sumber data terpercaya, internet untuk referensi data dan gambar.

(12)

1.5Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan Sumber : Data Penulis Latar belakang masalah dalam kampanye ini

adalah berkurangnya penggunaan Bahasa Sunda sebagai bahasa ibu di Bandung

Rumusan masalah yaitu bagaimana memperkuat rasa nasionalisme pada anak- anak melalui pengenalan

Bahasa Sunda melalui bimbingan orang tua

Hasil survei berupa diagram hasil wawancara, kuesioner dan analisa data menggunakan buku

dan internet pada gaya gambar, gaya layout, tipografi dan warna

Konsep media menggunakan media poster, booklet, website,

sosial media, merchandise dan media ambience

Tujuan akhir kampanye adalah rasa nasionalisme pada anak- anak meningkat melalui Bahasa Sunda di

Kota Bandung Berdasarkan hasil

survei diketahui mayoritas yang tidak

menyukai Bahasa Sunda adalah anak SD

Teori yang digunakan adalah teori yang berhubungan dengan

kampanye, teori psikologi ibu dan anak,

serta data tentang Bahasa Sunda Pemecahan masalah

(13)

Universitas Kristen Maranatha 54

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Bahasa Sunda merupakan bahasa Ibu di Kota Bandung yang merupakan warisan budaya dari nenek moyang kita. Karena itu walaupun jaman yang semakin berkembang dengan mobilitas yang tinggi dan dampak bahasa asing, keberadaan serta kegunaan Bahasa Sunda tidak boleh dilupakan. Kita harus menjaga dan melestarikan Bahasa Sunda dengan menggunakannya.

Maka dari itu dilakukan kampanye sosial. Kampanye ini mempunyai target ibu- ibu dan anak- anak. Target dari kampanye ini adalah ibu- ibu dan anak- anak SD. Orang tua ikut berperan untuk membimbing anaknya belajar dan berlatih Bahasa Sunda. Kampanye ini bertujuan untuk mengingatkan kembali akan pentingnya Bahasa Sunda di Bandung sebagai bahasa Ibu untuk meningkatkan rasa nasionalisme pada diri anak- anak. Dengan menghargai Bahasa Sunda sebagai bahasa Ibu, kita termasuk dalam nasionalis karena sudah menghargai semboyan negara kita yaitu ‘Bhineka Tunggal Ika’. Diharapkan dengan kampanye ini dapat meningkatkan kembali rasa nasionalisme pada diri anak- anak melalui Bahasa Sunda dengan bimbingan orang tuanya.

5.2 Saran

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber : Buku

Venus,Antar.2012.Manajemen Kampanye.Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 5 September 2014.

Gunarsa D.Singgih.1991.Psikologi Praktis : Anak, Remaja, dan Keluarga.Jakarta: Gunung Mulia. 5 September 2014.

Sutjihati S.2010.Pengantar Psikologi Perkembangan.Bandung. 8 September 2014.

Tamsyah Budi Rahayu. 1997. Galuring Basa Sunda. Bandung : CV Pustaka Setia. 2 Oktober 2014.

Sumber : Internet

21 February 2013.MaknaBahasaIbu, (Online), (www.facebook.com/

BahasadanBudayaRoteNdao /posts/416379705112589, diakses 26 Agustus 2014).

Andri Prasetyo. 12 November 2013. Pengertian Desain Grafis, (Online),

(http://manpras.blogspot.com/2013/02/pengertian-desain-grafis.html, diakses 26 Agustus 2014).

Mahsun. 2001. Peran Bahasa Ibu Dalam Membangun Kebudayaan Daerah, (Online),

(http://www.kemdikbud.go.id/dokumen/pdf/PERAN-BAHASA-IBU-DALAM-MEMBANGUN-KEBUDAYAAN-DERAH.pdf, diakses 27 Agustus 2014)

(15)

Universitas Kristen Maranatha 56

Sumber Dinas Komunikasi Dan Informatika. 12 Juli 2011. Memelihara Dan

Mengembangkan Bahasa Sunda Di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, (Online), (http://www.bandung.go.id/index.php?fa=berita.detail&id=1678, diakses 27 Agustus 2014)

Sumber Pemerintah Kota Bandung. 21 Februari 2014. Visi dan Misi, (Online), (http://www.bandung.go.id/index.php?fa=pemerintah.detail&id=1, diakses 1 September 2014)

Andi Nurroni. Februari 2012. Penggunaan Bahasa Sunda Dinilai Makin Berkurang, (Online), (http://m.inilah.com/read/detail/1830992/penggunaan-bahasa-sunda-dinilai-makin-berkurang, diakses 30 September 2014)

Nanda Sugiono. Februari 2012. Mahasiswa Kampanye Penyelamatan Bahasa Sunda, (Online), (http://www.tempo.co/read/news/2012/02/21/178385369/

Mahasiswa-Kampanye-Penyelamatan-Bahasa-Sunda, diakses 30 September 2014)

Gambar

http://baradesain.wordpress.com/2010/04/01/logo-pemerintah-kota-bandung/ , diakses 1 September 2014

http://disnakerkotabekasi.info/new/images/news/jabar.jpg, diakses 8 September 2014

https://pbs.twimg.com/profile_images/484752618699243520/5He9pJ0i_400x400. png, diakses 9 September 2014

http://news.detik.com/bandung/readfoto/2010/02/21/120035/1303698/501/2/mahasis wa-kampanyekan-bahasa-sunda diakses 30 September 2014

Gambar

Gambar 4.7 Tampilan Booklet .................................................................
Gambar 1.1 Skema Perancangan

Referensi

Dokumen terkait

PESERTA KEJAKSAAN TINGGI SULAWESI TENGAH. LOKASI TES: RUANG CAT UPT

dengan banyak pistil pada satu dasar bunga disebut buah agregat. contoh

[r]

Validitas yang dilakukan terhadap skala sikap siswa terhadap matematika ini hanya dilakukan validitas muka dan isi tanpa melakukan uji coba instrumen, karena

Siswa SMP Reguler Pada Mata Pelajaran IPS. Skripsi Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia. Pembelajaran

[r]

Kosentrasi terendah obat pada biakan padat yang ditunjukkan dengan tidak adanya pertumbuhan koloni mikroba adalah KBM dari obat terhadap bakteri uji (Pratiwi, 2008).

[r]