• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Penggunaan Celebrity Endorser pada Iklan dalam Meningkatkan Minat Beli (Studi Pada Pelanggan Kartu AS di Universitas Kristen Maranatha Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Penggunaan Celebrity Endorser pada Iklan dalam Meningkatkan Minat Beli (Studi Pada Pelanggan Kartu AS di Universitas Kristen Maranatha Bandung)."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Televise is an effective business communications media because it’s excellence object visualization. Through this media, hence usage of celebrities to support a advertisement very potential. But not all celebrities have the same of her capability to give fascination to beholder. The source credibility scale can give information concerning endorsement measurement from an advertisement. In this research of Sule positioned as endorsement from the card provider advertisement. The data analysis technique which is used in this research by using doubled linear regression analysis with attractiveness, trustworthiness, and expertise as free variable and enthusiasm buy consumer as tried variable. The result of this research indicate date attractiveness, trustworthiness, and expertise from Sule having an effect on positive to enthusiasm buy consumer with percentage of in influence to 12,6 %. Among three factors in the source credibility scale, know that attractiveness as variable having an effect on significance, while expertise and trustworthiness do not have an effect on significance to enthusiasm buy consumer.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Televisi adalah suatu media komunikasi bisnis yang efektif karena memiliki

keunggulan dalam visualisasi objek. Melalui televisi ini, maka penggunaan selebritis

untuk mendukung sebuah iklan sangat potensial. Namun tidak semua selebritis

mempunyai kapabilitas yang sama untuk memberikan daya tarik kepada pemirsa.

Analisa source credibility scale mampu memberikan informasi mengenai

pengukuran endorsement dari sebuah iklan. Dalam penelitian ini artis komedian

SULE diposisikan sebagai endorsement dari iklan provider kartu As. Teknik analisis

yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan regresi linear berganda

dengan memposisikan attractiveness, trustworthiness, dan expertise sebagai variabel

bebas dan minat beli konsumen sebagai variabel terikat. Hasil penelitian menunjukan

bahwa attractiveness, trustworthiness, dan expertise dari Artis komedian Sule

berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen pada produk provider kartu As

dengan pengaruhnya sebesar 12,6 %. Diantara tiga faktor dalam source credibility

scale tersebut, attractiveness sebagai variabel yang berpengaruh signifikan, sedangkan trustworthiness dan expertise terbukti tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap minat beli konsumen.

Kata kunci : Celebrity Endorser, Attractiveness, Trustworthiness, Expertise

(3)
(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.3 Perilaku Konsumen 25

2.3.1 Pengertian Perilaku Konsumen 25

2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen 26

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.3.3 Pengaruh Expertise terhadap minat beli 75

4.3.4 Pengaruh Source Credibility 76

4.4 Faktor- faktor lain yang mempengaruhi minat Beli 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 81

5.2 Saran 82

DAFTAR PUSTAKA 83

LAMPIRAN 88

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pemikiran 22

Gambar 2 Tahap-Tahap Dalam Proses Pengambilan Keputusan 32

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel I Operational Variabel 41

Tabel II Skala Likert 47

Tabel III Statistik Responden 56

Tabel IV Jenis Kelamin 57

Tabel V Usia 57

Tabel VI Pendapatan per bulan 58

Tabel VII Uji Normalitas 60

Tabel VIII Hasil Uji Data Bebas Outlier 63

Tabel IX Correlation untuk Konstruk Attractiveness 65

Tabel X Correlation untuk Konstruk Trustworthness 66

Tabel XI Correlation untuk Konstruk Expertise 67 Tabel XII Correlation untuk Minat Beli 67

Tabel XIII Reliability Statistics untuk Attractiveness 70

Tabel XIV Item Total Statistics untuk Konstruk Attractiveness 70

Tabel XV Reliability statistics untuk Konstruk Trustworthness 71 Tabel XVI Item Total statistics untuk Konstruk Trustworthness 71 Tabel XVII Reliability Statistics untuk Konstruk Expertise 71

Tabel XVIII Item Total Statistics untuk Konstruk Expertise 72

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

Tabel XXIII Tabel Modal Summary “T” 75

Tabel XXIV Tabel Modal Summary “E” 76

Tabel XXV Tabel Anova 77

Tabel XXVI Tabel Koefisien Regresi 78

(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner 88

Lampiran B Pengujian Reliabilitas dan Validitas 92

Lampiran C Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia,

pendapatan per bulan 99

Lampiran D Uji anova Attractiveness, Trustworthiness,

dan Expertise 100

Lampiran E Uji model summary Attractiveness,

Trustworthiness, dan Expertise 101

Lampiran F Uji Coefficients Attractiveness,Trustworthiness

(10)

Bab I-Pendahuluan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan perekonomian di era globalisasi telah

merubah para pelaku bisnis dalam melakukan strategi pemasar untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan konsumen. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

setiap kebutuhan dan keinginanya, kebutuhan dan keinginan tersebut merupakan

dasar terciptannya suatu produk untuk dijual di pasar. Dari pernyataan tersebut dapat

digambarkan bahwa konsumen memang harus menjadi fokus utama para pemasar/

perusahaan pada era pemasar modern.

Dalam situasi perekonomian di indonesia seperti sekarang ini banyak

perusahaan yang saling bersaing khusunya dalam periklanan.Periklanan merupakan

tahap yang penting dari proses pemasaran, produk barang dan jasa itu sendiri, baik

penamaanya, pengemasannya, penetapan harga dan distribusinya, semuanya

tercermin dalam kegiatan periklanan. yang menjadi promosi perusahaan kartu

prabayar saat-saat ini yaitu dengan mengadakan perang tarif.

Perang tarif. Istilah itu memang lumrah diberikan pada realita dunia

komunikasi di indonesia khususnya. Bukan berita baru lagi sekarang semua provider

penyedia jasa komunikasi ‘banting harga’ biaya komunikasi. Bukan hal aneh pula

perang tarif terjadi. tak lain semua terjadi karena pengaruh kapitalisme menelusup

(11)

2 Bab I-Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

Memposisikan diri sebagai pelanggan segmen kawula muda. Ada pula

menyebut dirinya sebagai penyedia fasilitas termurah. Inilah ajang persaingan

sebenarnya. media massa, melalui iklan, pun gencar digunakan untuk

menyebarluaskan penawaran menarik tersebut. bahkan tak jarang pula saling

menjatuhkan antar pesaingnya.

Gencarnya perang tarif antar operator seluler membuat turn over pelanggan

antar operator terus meningkat. hal ini terlihat dari tingginya jumlah kartu yang

hangus per hari, karena pemiliknya hanya memanfaatkannya sesaat saja, selama ada

promo tarif murah. ada sebagian pelanggan yang berkarakter oportunis. mereka

hanya membeli kartu perdana karena ada promo dan setelah itu akan membuangnya.

Untuk menjaga loyalitas pelanggan, indosat meluncurkan “IM3 seru anti

Galau” SMS & Internetan MURAH -GRATIS FB & Social Network SEPUASNYA

yang mana menawarkan internetan murah hanya dengan Rp. 1/kb dengan kecepatan

hingga 2Mbps.http://www.indosat.com/IM3. “XL Klik” juga menawarkan cukup

sekali klik banyak aplikasi jejaring sosial banyak solusi banyak gaul sepuasnya

Rp.1/kb http://www.xl.co.id/language/id-id/Prabayar/PaketNelpon. begitupun

dengan “Kartu AS 30 jam” murahnya tidak kira-kira, gratisnya lebih lama 24 jam

berkali-kali gratisannya lebih lama 30 jam berkali-kali, gratis telepon dan gratis

ribuan sms. Gratis facebook twiter dan chatting mulai dari pukul 00.00-16.59 gratis

untuk 100KB pertama dan setelahnya dikenakan tarif Rp.5/kb hingga akumulasi

pemakaian 400 kb (Rp.2.000). kemudian gratis sampai dengan 3MB, setelahnya

(12)

3 Bab I-Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

http://www.telkomsel.com/product/kartu-as/8748-Kartu-As-30-Jam.html.

Penurunan tarif percakapan ke level yang sedemikian fantastis mendorong

pelanggan pelanggan operator untuk lebih aktif melakukan panggilan dalam jumlah

yang fantastis pula.

Seperti halnya yang telah kita ketahui banyak beberapa Bintang Televisi,

Aktor Film, dan Atlit terkenal banyak digunakan dalam iklan majalah maupun TV

Komersial untuk mendukung suatu produk. Penggunaan Endorser diharapkan dapat

memberikan asosiasi positif antara produk dengan Endorser. Asosiasi tersebut

secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau Citra tertentu yang

dikaitkan pada suatu Merek. yang akan mempengaruhi Sikap dan Perilaku konsumen

yang menunjukkan pada produk yang didukungnya. Disamping itu juga perusahaan

menggunakan Selebrity sebagai Endorser dikaranakan kredibilitas dan daya pikatnya

sehingga kredibilitas bintang iklan menjadi variabel yang mendahului (antecedent)

dalam sikap terhadap iklan dan sikap terhadap merek (Goldsmith, 2000) Sikap

terhadap merek diawali oleh proses kognitif yang bekerja terhadap rangsangan.

kemudian akan mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produk yang

ditawarkan. Menurut Assael (2001) sikap terhadap merek yaitu merupakan

pernyataan mental Yang menilai positif atau negatif, bagus tidak bagus, suka tidak

suka suatu produk.

Dalam perkembangan dunia bisnis, perusahaan dituntut untuk selalu

berkembang dan senatiasa menciptakan terobosan terobosan baru sehingga mampu

bersaing dalam mencari konsumen yang semakin berhati hati dalam membelanjakan

(13)

4 Bab I-Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

melalui peningkatan sarana dan prasarana berfasilitas teknologi tinggi maupun

dengan sumber daya manusia, semakin banyak perusahaan sejenis beroperasi,

membuat konsumen dapat menentukan pilihan yang tepat sesuai dengan

kebutuhannya. Saat ini beriklan melalui media televisi dianggap sebagai strategi

promosi yang efektif, dikarenakan jangakuan periklanan melalui media televisi

sangat luas. Selain jangkauan yang luas media televisi juga menawarkan pesan

multemedia dimana terdapat suara, gambar, dan animasi yang interaktif keuntungan

yang lainnya adalah pesan yang ditampilkan secara berulang ulang.menurut

hertzedorf (1993) dalam asmai ishak (2008) Persepsi Konsumen dalam sebuah

produk yang negatif dapat berubah menjadi positif setelah mereka melihat iklan

produk tersebut.

Berkembangnya media informasi di Indonesia menyebabkan banyaknya

iklan yang membanjiri media. media yang digunakan adalah televisi, radio, majalah

atau surat kabar, dan lain lain. Pengiklanan di media televisi hingga kini masih

dianggap cara paling efektif dalam mempromosikan produk terutama di Indonesia

yang masyarakatnya masih brand minded dimana merek yang pernah muncul di

iklan ditelevisi lebih digemari daripada yang tidak diiklankan di televisi. Maka dari

itu untuk menarik Minat Beli Konsumen perusahaan biasa melakukan promosi

melalui media iklan dengan menggunakan Endorser di televisi.

Berkaitan dengan keinginan konsumen untuk membeli maka dikenal dengan

istilah Minat beli, Minat beli merupakan bagian dari proses menuju keputusan

pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen. Menurut (Shimp, 2003),

(14)

5 Bab I-Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

sering dilakukan setiap hari sehingga kegiatan itu disukai. Sedangkan menurut

(Mangkunegara, 1998) dalam (Sumarwan, 2003) ada beberapa faktor yang

mempengaruhi minat seseorang untuk melakukan pembelian, yaitu faktor psikologis,

meliputi pengalaman belajar individu tentang kejadian di masa lalu serta pengaruh

sikap dan keyakinan individu, faktor pribadi dimana kepribadian konsumen akan

mempengaruhi persepsi dan pengambilan keputusan dalam membeli, faktor sosial

mencakup faktor kelompok anutan yang didefinisikan sebagai suatu kelompok orang

yang mempengaruhi sikap, pendapat, norma, dan perilaku konsumen.

Seperti yang kita tahu sekarang ponsel bagi sebagian orang merupakan

kebutuhan hidup yang masuk ke dalam kategori kebutuhan primer. Ponsel pun kini

bisa dimiliki oleh semua kalangan, dari mulai kalangan atas hingga menengah ke

bawah, tua muda, laki-laki perempuan, dan juga berbagai profesi telah memiliki

ponsel dan memiliki intensitas penggunaan yang tinggi pada kesehariannya.Dalam

penggunaanya ponsel membutuhkan provider seluler (baik itu GSM/CDMA) berupa

Kartu Sim yang dimasukkan ke dalam slot dalam ponsel.

Provider seluler saat ini jumlahnya cukup banyak sehingga konsumen bisa

memilih provider seluler yang sesuai dengan keinginannya berdasarkan

keunggulannya.”Kartu AS” merupakan salah satu operator seluler yang

penggunaannya sudah tersebar diseluruh indonesia, tidak dapat dipungkiri bahwa

peran iklan sebagai salah satu media dalam memperkenalkan produk sangat

diperlukan, dalam situs www. Telkomsel.com opini masyarakar terhadap produk

kartu As sangat positif, namun salah satu yang muncul adalah mahalnya biaya yang

(15)

6 Bab I-Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

Saat ini banyak iklan-iklan yang menggiurkan bukan tentang janji-janji dari

operator seluler tersebut. Sudah brapa banyak operator seluler saat ini. tapi pastinya

yang ditawarkan adalah tarif murah melakukan telpon, sms dan fasilitas lainnya.

Namun, sudahkah anda berpikir untuk memilih dari segi kualitas, baik dari kartu,

jaringan sampai dengan pelayanan yang bagus. percuma jika anda memilih kartu

yang paling murah namun susah buat telepon, susah buat sms, bahkan ada yang

susah ditelpon. Jika anda seorang Pebisnis, anda sudah dirugikan brapa juta atau

bahkan milyar jika anda tidak dapat telpon atau dihubungi? Apalagi jika sudah

tarifnya mahal banyak Problemnya lagi Itulah kondisi operator seluler saat ini,

karena ketatnya persaingan untuk mendapatkan pelanggan, sehingga menurunkan

tarifnya untuk memikat pelanggan baru, dengan turunnya tarif maka terjadi

penurunan pula untuk kualitas baik kartu sampai jaringan. apalagi ditambah dengan

makin kerasnya iklan-iklan dalam mengkampanyekan produk mereka sambil

memperolok operator lain

http://bramrider.wordpress.com/2007/10/22/operator-seluler-terjebak-dalam-persaingan/

Disamping itu juga permasalahan yang dialami oleh Kartu As dalam

konteks promosi dan minat beli konsumen yaitu terdapatnya keluhan konsumen

tentang provider as yang tidak bisa dihubungi baik menerima sms dari CDMA

maupun GSM. semua standarisasi pemanduan sudah diikuiti dan sampai dibuat

laporan melalui Call Center dan harus menunggu selama 3 hari. lalu, konsumen

tersebut menghubungi kembali Call Center namun dikarenakan aplikasi error jadi

konsumen itu pun diminta 2 jam menghubungi kembali. Lalu, beberapa jam

(16)

7 Bab I-Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

masih harus menunggu selama 5 menit. Dan hasil nya pun masih sama (tidak bisa

dihubungi), dan yang lebih menjengkelkannya lagi Call Center tersebut kembali

membuat laporan gangguan terhitung 3 hari itupun terpotong dengan hari raya, jadi,

diharuskan menunggu kembali selam 6 hari. Sehinnga mungkin hasil yang didapat

tidak memuaskan dan kecewa dengan pelayanan Customer Care Service konsumen

itupun berpikir saya sudah menjadi pelanggan setia kartu AS selama 4 tahun, kalau

“saya tidak loyal kepada AS saya sudah mengganti dengan Provider lain”.

http://myzone.okezone.com/content/read/2009/12/24/37/kecewa-dengan-customer-service-kartu-as.

Dapat dilihat bahwa dengan adannya persaingan iklan dimana- mana yang

menawarkan tarif murah bahkan memberikan sesuatu yang gratis dalam Provider

masing- masing dalam yang melibatkan sosok Endorser, walaupun sosok Endorser

tersebut yang akan mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen yang menunjukan

produk yang didukungnya.

Berdasarkan uraian diatas, dengan ini maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul

Peranan Penggunaan Celebrity Endorser pada iklan dalam

meningkatkan Minat Beli (Studi pada pelanggan kartu AS di

(17)

8 Bab I-Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

2.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa iklan media

elektronik sangatlah penting karena mempengaruhi niat beli konsumen pada saat

membeli.

Bertitik tolak dari latar belakang masalah penelitian, terdapat beberapa

masalah yang dapat didefinisikan sebagai berikut

1. Program promosi Kartu As dengan menggunakan Celebrity Endoser ?

2. Apakah Celebrity Endorser berpengaruh terhadap minat beli ?

2.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud penulis melakukan penelitian ini adalah untuk

mengumpulkan, mengolah data dan informasi yang diperoleh guna penyusunan

skripsi sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang sarjana Strata Satu

(S1) pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha.

Sedangkan tujuan penelitian ini adalah:

1. Program promosi Kartu As dengan menggunakan Celebrity Endoser.

2. Apakah Celebrity Endoser berpengaruh terhadap minat beli.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penulis mengharapkan penelitian ini memberikan hasil yang bermanfaat,

sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian yang diharapakan Penelitian yang

(18)

9 Bab I-Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

1. Bagi Praktisi Bisnis

Agar pengambil kebijakan pemasaran dan praktisi bisnis periklanan

dapat memperhitungkan penggunaan sim card di indonesia dari tahun

tahun yang akan datang dan dapat memperhitungkan efektifitas

penggunaan celebrity endorser.

2. Bagi Akademis

Sebagai tambahan referensi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan

yang berkaitan dengan bidang pemasaran Khususnya yang terkait

dengan Penggunaan celebrity dalama meningkatkan Minat beli, baik

untuk para mahasiswa yang membutuhkan bahan acuan untuk

(19)

Bab V-Simpulan dan Saran

81 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Program promosi kartu As dengan menggunakan Celebrity Endoser merupakan

promosi yang dilakukan mengunakan figure celebrity sebagai media promosi

untuk menarik perhatian konsumen, agar para konsumen berminat membeli

produk Kartu As tersebut.

Beberapa bintang iklan kartu As antara lain: Sule, SM#SH, dan Kimmy. Para

celebrity endorser memiliki karakteristik yang mendukung untuk membawa

iklan yang akan dibawakan, penggunaan celebrity pada iklan sangat membantu

program promosi produk tersebut dimana dapat menciptakan kesadaran

terhadap kosumen agar mengingatkan kembali menggunakan produknya.

2. Pengaruh celebrity endoser terhadap minat beli konsumen dlihat dari hasil

perhitungan sebagai berikut:

Adapun persamaan regresi yang dihasilkan dapat dilihat pada tabel di atas, di

mana nilai konstanta sebesar 2.828 dan nilai bx1 sebesar 0.045. bx2 sebesar

0.058 dan nilai bx3 sebesar 0.286.besar pengaruh Celebrity endorser

(20)

82 Bab V-Simpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

yang telah dikemukakan sebelumnya sebesar nilai R Square yaitu 0.126*100 =

12,6%. Artinya minat beli sebesar 0.126 atau 12,6% dipengaruhi oleh faktor

Source credibility scale, sedangkan sisanya sebesar 77.4% dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain.

Maka hasil ini menolak H0 (hipotesa nol) dan menerima Ha (hipotesa alternatif), karena

ρ value ≤ α (0.05) atau 0.000 ≤ α (0.05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

Celebrity endorser Kota Bandung pada berpengaruh secara signifikan terhadap minat

beli.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan yang telah

penulis lakukan, maka penulis berusaha mengemukakan saran – saran, yaitu :

1. Kartu As lebih mengembangkan program promosi celebrity dengan

mengikuti trend pasar dan minat konsumen saat ini, dapat menggunakan

boyband atau girl band yang saat ini sedang menjamur di Indonesia.

2. Iklan dibuat lebih kreatif, dengan menampilkan iklan yang sedikit lebih

berbeda,tidak mengikuti iklan yang memakai konsep umum.

3. Bagi yang akan menulis suatu penelitian yang akan datang semoga dapat

mengatasi keterbatasan pada penelitian ini, dalam hal pencarian data, dan

(21)

83

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Assael, H. (2001). Consumer Behavior and Market Action (4th ed). New Jersey: Prentise Hall.

Belch, George. E & Michael A. Belch (2004). Advertising and promotion (international edition ). New jersey : Prentice hall.inc

Biehal, stephen, Debra and Curlo, Elenora (1992). Attitude toward the ad brand choice. Journal of Advertaising.

Crities, John O, (1969), Vocational Psychology, New York: McGraw-Hill Book Company.

Djayakusumah (1982). Periklanan. Trans djaya kusumah. Penerbit : Rada karya.

Engel, j., Blackwell,R., & Minniard, p.w. (1994). Penjualan konsumen (edisi keenam). Jilid 1. (F,X. Budiyanto, Trans). Jakarta : Binatupa Aksara.

Friedman, H.H. & Friedman,L. (1978). Does the celebrity endorser’s image spill over the product?, journal of the academy of marketing science.

Guilford, J.P.(1969), Personality, (1973), General Psychology, New Jersey : Adams & Co.

Gurajati, Damodar. 2003. Basic Econometrics. New York : McGraw-Hill, Inc.

Hair, J.R., R.E. Anderson, R.L. Tatham, and W.C. Black (1998). Multivariate data analysis. 5th.ed. New jersey : Upper Saddle River, Prentice Hall.inc.

(22)

84

Universitas Kristen Maranatha

Jefkins, Frank (1995). Periklanan. Jakarta; Erlangga

Jogiyanto, H.M (2007). Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Yogyakarta: BPFEE.

Kotler & Armstrong (2004). Marketing in venus. PT. Gramedia Pustaka.

Kotler (1994). Menejemen pemasaran “analisis perencanaan, implementasi dan

pengendalian” (edisi keenan). Jilid 1. Erlangga

Kasali (1995). Menejemen periklanan. Jakarta : pustaka utama grafiti.

Kamins, Michael A. (1989). Celebrity and non celebrity advertising in a two sided

context, journal of advertasing research.

Kaikati, Jack G. (1987). Don’t discount off price retailer. Harvard business review.

Kotler, Philip. (2000). “Manajemen Pemasaran”. Edisi Millenium, Jilid Kedua.

PT.Prenhalindo. Jakarta.

Koentjaraningrat. (1991). Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : Gramedia.

Menon, Mohan K., Boone, Loius E., and Rogers, Hudson P (2001). Celebrity

advertising; An assessment of as Relative Affectiveness. http: //www.

(23)

85

Universitas Kristen Maranatha

Mc Craken, G. (1989). Who is the celebrity endorser?. Cultural foundation of the

endorsement process jornal of consumer research.

Nazir, Moh. Metode penelitian. (cetakan kelima). Jakarta: Ghalia indonesia.

Nunnally, Jum C, Jr. (1997). Introduction to Psychological Measurement. New

York: McGraw-Hill Book Company

Nugroho, B,A. (2005). Strategi jitu memilih metode statistik penelitian dengan SPSS.

Yogyakarta : ANDI

Ohanian, Roobina (1990). Construction and Validation of Scale to Measure

Celebrity journal of Advertising,19,3 ABI/INFORM Global, page.39.

Celebrity Endorser Perceived Expertise, Trustworthiness, and

Attractiveness Journal of Advertising Volume 19, Number 3

ABI/INFORM Global.

O’Mahony, Sheila and Meenaghan, Tony. (1997/1998). The Impact of Celebrity

Endorsement on Consumers Journal Irish Marketing Review,10,2

ABI/INFORM Global.

Royan, Frans. M. (2004). Marketing celebrity. Jakarta : PT. Elex media komutindo

Sugiyono (2007). Metode penelitian bisnis. Bandung: CV. Alfabeta

Sumarwan, U. (2003). Perilaku konsumen : teori dan penerapannya dalam

pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia

(24)

86

Universitas Kristen Maranatha

Sumarwan, u. (2003). Research method for buddiness A skill building Aprroach. Edisi ke 4. New york : John willwy and Sons, inc.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta : ANDI

Sugiyono, (2003), Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Alphabeta.

Sari, R.P. (2007). Penilaian ekuitas merek berdasarkan costumer based brand equity pada restoran cepat saji di kota bandung. Skripsi, Fakultas Ekonomi UKM (Tidak dipublikasikan )

Sumarwan, u. (2003). Research method for buddiness A skill building Aprroach. Edisi ke 4. New york : John willwy and Sons, inc.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta : ANDI

Tjiptono, F. (1997). Strategi pemasaran (edisi kedua). Yogyakarta: Andy-offset

Tjiptono, Fandy. (2005). Marketing scale. Yogyakarta : Bayu media publishing

http://profilseleb.blogspot.com/2009/02/dian-sastrowardoyo-profil.html

http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/fullchapter/05610013-samsul-arifin.ps

http://journal.uii.ac.id/index.php/JSB/article/viewFile/2002/1758

http://www.indosat.com/IM3

(25)

87

Universitas Kristen Maranatha

http://www.telkomsel.com/product/kartu-as/8748-Kartu-As-30-Jam.html

http://bramrider.wordpress.com/2007/10/22/operator-seluler-terjebak-dalam-persaingan/

http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Perang%20Tarif%20Antar%20Operat or%2 Seluler%20di%20Indonesia&&nomorurut_artikel=358

http://www.telkom.co.id/UHI/assets/pdf/ID/03_Tinjauan%20Industri.pdf

http://myzone.okezone.com/content/read/2009/12/24/37/kecewa-dengan-customer-service-kartu-as

Referensi

Dokumen terkait

Pf,L{KSANAAN PERJANJTAN BtrRLANCCANANAIR MINUM ANTARA KONSUMf,N DENCAN PERUSAIAAN. DAERA ATR MINUM (PDAM) (OTA

JENIS BELANJA. JENIS

Etr&r.hi &o$ prceDn rars d4d dr.o"/. frhj{d ?6d

yang disusun oleh Grey-Toft & Anderson (1981) sebagai skala stres kerja pada.. perawat dan Maslach Burnout Inventory yang disusun oleh Maslach

Setelah klik simpan maka balasan komentar dari Admin akan muncul

Pengajaran berpusatkan murid dan memberi kerja rumah, latihan secara berfokus pada setiap waktu dan memperbanyakkan latihan pengayaan pada hujung minggu.. Objektif Untuk

Dalam pemberitaan tentang Sri Mulyani terkait Bank Century, tentunya proses framing sudah terjadi ketika wartawan yang merupakan bagian tak terpisah dari media Bisnis

Fasilitas Rumah Sakit, dan Pelayanan Administrasi. Berikut ini adalah rekapitulasi hasil tanggapan responden dari 16 item pertanyaan yang diajukan untuk