• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kampanye Anti Rokok untuk Anak Sekolah Dasar bagi Orang Tua di Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kampanye Anti Rokok untuk Anak Sekolah Dasar bagi Orang Tua di Bandung."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Saat ini kesadaran masyarakat akan bahaya merokok masih sangat rendah. Jumlah

perokok semakin meningkat setiap tahunnya, bukan orang dewasa saja yang

merokok tapi anak-anak pun sudah mulai mencobanya. Kebanyakan orang tua juga

kurang memperhatikan kebiasaan anaknya yang mungkin saja mereka sudah

mencoba merokok. Padahal merokok di usia dini akan lebih berdampak buruk karena

racunnya akan terus mengendap dan secara tidak langsung akan sangat

mempengaruhi kesehatannya. Selain itu juga rokok mempunyai zat yang membuat

orang yang sudah menghisapnya akan ketagihan maka sulit untuk menghentikan

pecandu rokok. Sebaiknya tidak mencoba merokok karena bila sudah terlanjur

merokok akan sulit untuk menghentikannya. Maka dari itu bebas merokok dimulai

(2)

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah ……….1

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup ………3

1.3Tujuan Perancangan ……….. 3

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data………4

1.5Skema Perancangan ……….……... 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rokok ……….. 7

2.1.1 Kandungan Rokok dan Dampaknya bagi Kesehatan ………... 7

2.1.2 Jenis Rokok ……….... 8

2.2 Pengertian Komunikasi ……….... 12

2.2.1 Definisi Komunikasi Kesehatan ……….. 12

2.3 Pengertian Kampanye ………...13

2.3.1 Jenis-jenis Kampanye ……….……. 13

2.3.2 Tahapan Kampanye ……….…… 15

2.3.3Teori kampanye ………... 15

2.4Psikologi Anak Sekolah Usia 6-12 tahun ……….…16

2.4.1 Langkah Efektif untuk Mendisiplinkan Anak usia SD ……….18

2.5 Media ………..18

2.6 Teori Segmentasi Targeting Positioning……….. 20

2.7 Analisis SWOT ………..… 20

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1. Data dan Fakta……….. 21

(3)

3.1.1.1 Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia ………..….….…..21

3.1.2 Institusi Terkait ……….…22

3.1.2.1 Dinas Kesehatan ………22

3.1.2.2 Dinas Pendidikan ………..………24

3.1.3 Sponsorhip ………..……. 25

3.1.3.1 PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk .... 26

3.1.4 Data dan Analisa ………..….26

3.1.4.1 Wawancara dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung …..….26

3.1.4.2 Wawancara dengan Psikologi ………28

3.1.4.3 Kuesioner ………...28

3.1.4.3.1 Hasil Kuesioner ……….….29

3.1.4.3.2 Kesimpulan Hasil Kuesioner ………..31

3.1.5 Tinjauan Karya Sejenis ………31

3.1.5.1 Kampanye Anti Rokok di Indonesia ………31

3.1.5.1.1 Himbauan Kawasan Tanpa Rokok di SMP Negeri 5 Bogor ………..31

3.1.5.1.2 Penyuluhan Anti Rokok pada Hari Tanpa Tembakau Sedunia ……….32

3.1.5.1.3 Kampanye Bebas Rokok oleh Mahasiswa ITB …..33

3.1.5.1.4 Kampanye Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia di Yogyakarta ……….33

3.1.5.1.5 Kampanye dan Seminar Anti Rokok di SMPN 2 Kebomas Gresik ………34

3.1.5.2 Kampanye untuk Anak-anak ………34

3.1.5.2.1 Kampanye Perlindungan Anak Perempuan di India………34

3.1.5.2.2 Kampanye Peduli terhadap Kesehatan Mental Anak………35

3.1.5.2.3 Kampanye Anti Rokok pada Anak di Jepang …….36

3.1.5.2.4 Kampanye Anti Rokok pada Anak ……….37

(4)

3.2.1 Mendefinisikan Sasaran ………37

3.2.1.1 Segmentasi Targeting Positioning ……….37

3.2.1.2 SWOT ………39 4.3.1 Strategi Media ………... 45

4.3.1.1 Conditioning ………. 45

4.3.1.1.1 Iklan Koran Pikiran Rakyat ……… 46

4.3.1.1.2 Poster Berseri conditioning………..46

4.3.1.1.3 Sticker di Angkutan Kota ………...46

4.3.1.1.4 Pembagian Kaos dan Mug ………. 47

4.3.1.2 Informing ………. 47

4.3.1.2.1 Poster berseri informing ……...……….. 47

4.3.1.2.2 Buku catatan telepon ……….. 47

4.3.1.2.3 Pembatas buku ……….……….….. 47

4.3.1.3 Reminding ………. 48

4.3.1.3.1 Poster Reminding …..………... 48

4.3.1.3.2 Pembagian Kalender ….………... 48

4.3.1.3.3 Pembagian Tas Belanja ……….. 48

4.3.1.3.4 Pembagian Gantungan Kunci ………. 48

4.3.2 Timeline ……….... 49

4.3.3 Biaya Media ……….. 49

4.4 Hasil Karya 4.4.1 Logo ………. 51

(5)

4.4.3 Iklan Koran Pikiran Rakyat ……….…..…………54

4.4.4 Sticker di Angkutan Kota ……….……… 55

4.4.5 Pembagian Kaos dan Mug ………56

4.4.6 Poster berseri informing ……….……….. 56

4.4.7 Buku catatan telepon ……… 57

4.4.8 Pembatas Buku ………. 58

4.4.9 Poster reminding ……….. 59

4.4.10 Pembagian Kalender ………..…… 60

4.4.11 Pembagian Tas Belanja ……….…………. 61

4.4.12 Pembagian Gantungan Kunci ………. 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………..63

5.1 Kesimpulan ……….63

5.2 Saran Penguji ………..……….. 63

(6)

Daftar Gambar

Halaman

Gambar 3.1.1.1.1 Logo Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia ………..20

Gambar 3.1.2.1.1 Logo Kementrian Kesehatan Republik Indonesia ………21

Gambar 3.1.1.2.2 Logo Dinas Pendidikan kota Bandung ……….23

Gambar 3.1.3.1.1 Logo PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk ...24

Gambar 3.1.5.1.1 Himbauan Kawasan Tanpa Rokok di SMP Negeri 5 Bogor ……31

Gambar 3.1.5.1.2 Penyuluhan Anti Rokok pada Hari Tanpa Tembakau Sedunia ….31 Gambar 3.1.5.1.3 Kampanye Bebas Rokok oleh Mahasiswa ITB ……….32

Gambar 3.1.5.1.4 Kampanye Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia di Yogyakarta ……….32

Gambar 3.1.5.1.5 Banner Kampanye dan Seminar Anti Rokok di SMPN 2 Kebomas Gresik ………33

Gambar 3.1.5.2.1 Kampanye Perlindungan Anak Perempuan di India ……….34

Gambar 3.1.5.2.2 Kampanye Peduli terhadap Kesehatan Mental Anak ………34

Gambar 3.1.5.2.3 Kampanye Anti Rokok pada Anak di Jepang ………...35

Gambar 3.1.5.2.4 Kampanye Anti Rokok pada Anak ………...35

Gambar 4.4.1.1 logo ……….………. 52

Gambar 4.4.2.1 poster tahap conditioning ……… 54

Gambar 4.4.3.1 iklan koran ……….. 55

Gambar 4.4.4.1 Sticker angkutan kota ………. 55

Gambar 4.4.5.1 kaos ………. 56

Gambar 4.4.5.2 mug ……….. 56

Gambar 4.4.6 poster informing ………. 57

Gambar 4.4.7 buku catatan telepon ……….……….. 58

Gambar 4.4.8 pembatas buku ………..……….. 59

Gambar 4.4.9 poster reminding ……… 60

Gambar 4.4.10 kalender 2014 ………... 61

Gambar 4.4.11 tas belanja ………. 61

(7)

1

lainnya. Kegiatan merokok setiap tahunnya terus meningkat, hal ini tentu berkaitan

dengan kurangnya kesiapan pemerintah kota Bandung (Pemkot Bandung) dalam

menghimbau masyarakatnya akan bahaya merokok. Dinas Kesehatan yang

diwakilkan oleh bapak Drg.Yus Ruseno, Msc. PH Griff mengemukakan bahwa

“kegiatan merokok sangat sulit diberantas, ini berkaitan dengan kurangnya dukungan

pemerintah pusat, jumlah kampanye anti rokok jauh lebih sedikit dibandingkan

jumlah iklan rokok yang beredar di Indonesia”, lebih lanjut ia mengemukakan

Pemkot Bandung tiap tahunnya selalu memberi anggaran bagi hasil cukai untuk

kegiatan kampanye hari tanpa tembakau yang diperingati tanggal 31 Mei tetapi

beliau juga mengeluhkan bentuk kampanye yang hanya sebatas kata-kata yang terus

dibuat sama setiap tahunnya tanpa ada visual yang tegas dan jelas, sehingga sangat

sulit tingkat keberhasilannya. Masyarakat kota Bandung hanya disuguhkan berupa

kata-kata yang berulang-ulang dan sama sehingga kampanye menjadi membosankan

dan dipandang sebelah mata. (Data wawancara: 22 Februari 2012 pukul +11.00 WIB

Dinas Kesehatan Kota Bandung)

Hingga saat ini jumlah perokok semakin bertambah setiap tahunnya. Bahkan

kegiatan merokok sudah menyebar hingga ke kalangan anak-anak. Padahal hal

tersebut tentu saja akan merugikan kesehatan mereka. Pemerintah daerah kota

(8)

2 itu juga asap rokok juga merugikan orang lain yang menghisapnya sebagai perokok

pasif. (Data wawancara: 22 Februari 2012 pukul +11.00 WIB)

Zat dari rokok yang sangat berbahaya bagi kesehatan, antara lain: tar, nikotin, karbon

monoksida, dan sebagainya. Zat tersebut dapat menyerang kanker, serangan jantung,

pada pria akan menyebabkan impotensi sedangkan pada wanita akan menyebabkan

gangguan kehamilan dan janin, dan bila dikonsumsi pada usia dini akan

menyebabkan kulit keriput atau biasa disebut dengan penuaan dini. Selain itu

merokok juga berpengaruh pada perkembangan otak anak sehingga anak-anak akan

cenderung malas untuk belajar. Nafsu makan mereka pun akan terganggu sehingga

itu berpengaruh pada perkembangan fisik mereka. (Jaya, 2009 : 58)

Hasil wawancara kepada beberapa responden perokok dewasa. Mereka sudah

merokok sejak mereka sekolah dasar. Menurut data hasil kuesioner 28% anak SD

pernah merokok. Sebanyak 95% dari anak-anak tersebut mengetahui rokok dari

anggota keluarganya. Biasanya orang tua sering merokok di dalam rumah sehingga

secara tidak langsung anaknya akan cenderung ingin mencoba tingkah laku atau

kebiasaan orang tuanya. Bahkan tidak sedikit juga orang tua tidak tahu dengan

kebiasaan buruk anaknya yaitu merokok. Maka tindakan untuk menyadarkan orang

tua akan bahaya merokok bila dikonsumsi di usia dini harus dilakukan berupa

kampanye dengan target primer orang tua dan target sekunder anak-anak. (Kuesioner

100 responden anak-anak usia 6-12 tahun disebarkan di beberapa wilayah di kota

Bandung antara lain Jalan Kopo, Jalan Surya Sumantri, Jalan Wastukencana, dan

Jalan Rajawali).

Maka dari itu penulis menyimpulkan bahwa diperlukan kampanye yang menarik

berupa gabungan kata-kata dan visual untuk menarik perhatian orang tua dan

anak-anak agar menyadarkan mereka akan bahaya merokok sejak dini.

Hal ini tentu saja berkaitan dengan bidang keilmuan Desain Komunikasi Visual

(DKV). Penulis akan mencoba menerapkan ilmu yang telah diajarkan selama

(9)

3 Sekolah Dasar di Bandung”, penulis akan mencoba membuat visual yang menarik,

sehingga diharapkan kampanye ini dapat mempengaruhi orang tua dan anak-anak

sekolah dasar agar mengetahui dampak merokok dan bisa menghindari rokok sedini

mungkin.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Permasalahan

Dari latar belakang di atas, dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah sebagai

berikut:

a. Bagaimana menyadarkan orang tua agar mengetahui dampak merokok bila

dikonsumsi di usia dini?

b. Bagaimana menyadarkan orang tua agar anak-anaknya tidak mencoba merokok?

c. Bagaimana membuat program kampanye yang tepat untuk merealisasikan hal

tersebut dan media apa saja yang dipakai agar orang tua bisa terpengaruh dengan

kampanye ini dan bisa terus mengingatnya?

1.2.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup mencakup perancangan kampanye berupa penyebaran media promosi

untuk menyadarkan orang tua bahaya merokok bila dikonsumsi sejak usia dini

dengan visual yang jelas dan menarik sehingga orang tua tidak bosan dan bisa

menerima kampanye ini. Kampanye akan dilaksanakan di beberapa Sekolah Dasar di

Bandung antara lain wilayah Bandung Utara, Bandung Barat, Bandung Timur, dan

Bandung Selatan. Dengan targetnya adalah orang tua yang mempunyai anak usia 6

hingga 12 tahun.

1.3Tujuan Perancangan

Tujuan pembahasan dalam laporan ini adalah sebagai berikut:

a. Agar orang tua bisa membimbing anaknya terhadap bahaya mengkonsumsi

rokok di usia dini.

b. Menyadarkan orang tua dengan memberi tahu cara mendidik agar

(10)

4 c. Membuat kampanye yang dapat direalisasikan dengan tepat dan media apa

saja yang dipakai agar orang tua bisa mengetahui dampak merokok di usia

dini dengan jelas sehingga para orang tua bisa membimbing anaknya untuk

tidak merokok.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Dilakukan dengan cara mengamati secara langsung objek yang diteliti. Misalnya

dengan melihat dan mengamati anak sekolah ketika sudah bubar sekolah dan apa

yang menjadi kebiasaan mereka.

2. Kuesioner

Disebarkan berupa pertanyaan tertutup, responden memilih salah satu pilihan

jawaban atau mengisi dengan satu jawaban singkat.

“Kuesioner adalah alat riset atau survey yang terdiri atas serangkaian pertanyaan

tertulis, bertujuan mendapatkan tanggapan dari kelompok orang terpilih melalui

wawancara pribadi atau melalui pos; daftar pertanyaan.” (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, http://pusatbahasa.diknas.go.id)

Pada penelitian ini kuesioner dibagikan pada 100 orang anak sekolah usia 6-12

tahun. Penyebaran kuesioner dilakukan secara acak di beberapa wilayah di kota

Bandung, antara lain Jalan Kopo, Jalan Surya Sumantri, Jalan Wastukencana,

dan Jalan Rajawali.

3. Wawancara terstruktur/terpimpin

“Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang (pejabat dan sebagainya)

yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapat mengenai suatu hal,

untuk dibuat dalam suatu kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada

layar televisi; tanya jawab dieksi (kepada personalia, kepala humas) perusahaan

(11)

5 Wawancara terpimpin adalah wawancara dengan memakai

pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya.” (Kamus Besar Bahasa Indonesia,

http://pusatbahasa.diknas.go.id/)

Pada penelitian ini, wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur

dilakukan dengan Dinas Kesehatan di Kota Bandung untuk mengetahui

perkembangan perokok terutama anak-anak sekolah dasar dan tindakan apa saja

yang suadah dilakukan Dinas Kesehatan dalam mengkampanyekan bahaya

rokok di kota Bandung.

4. Studi Pustaka

Dalam studi pustaka, informasi yang didapat dari buku, majalah, Koran, dan

internet yang dapat mendukung penelitian penulis dalam mencari data dan fakta

tentang bahaya mengkonsumsi rokok pada usia dini dan apa saja yang sudah

dilakukan oleh karya sejenis di Bandung. Studi Pustaka digunakan untuk

(12)

6

1.5 Skema Perancangan

SKEMA PERANCANGAN

(13)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Mata kuliah Mayor Desain Grafis 6 atau yang disebut dengan Tugas Akhir ini sangat

berguna bagi penulis untuk mengasah kemampuan dan mencoba mendalami dunia

luar yang akan dihadapi penulis dikemudian hari. Penulis juga menjadi mengetahui

cara untuk menjalankan kampanye yang benar dan menarik sehingga dapat diterima

oleh masyarakat luas. Tugas Akhir ini juga melatih penulis untuk bekerja keras,

bersikap disiplin, dan tekun.

Penulis pun menyadari bahwa mendesain karya untuk sebuah kampanye tidaklah

semudah kelihatannya. Setiap desain harus memiliki konsep yang jelas, sehingga

desain tidak asal jadi saja. Hal ini membuat penulis tahu dalam membuat kampanye

haruslah berusaha dalam mendesain, melayout, mengedit, dan meretouch foto

semenarik mungkin sehingga dapat membuat masyarakat tertarik dan mengerti akan

konsep yang ingin disampaikan dan bias menerapkannya dalam kehidupan

sehari-harinya. Mata kuliah Tugas Akhir ini juga secara tidak langsung membuat penulis

menjadi lebih menguasai program Adobe Photoshop.

Dengan mengikuti bimbingan ini juga penulis menjadi lebih mengerti akan peranan

desain untuk melakukan sebuah kampanye. Dibantu dengan kemampuan dari

desainer grafis, sebuah kampanye akan lebih menarik dengan menggunakan illustrasi

yang menarik dan sesuai dengan target audience. Selain itu juga konsep dan tampilan

visual yang menarik akan membuat kampanye lebih menarik dan menjual.

Kesimpulan dari kampanye ini adalah bahwa merokok ternyata harus dicegah sejak

dini. Karena rokok mengandung banyak zat-zat berbahaya bagi kesehatan dan dapat

memberikan efek ketagihan. Maka merokok haruslah dicegah sejak dini, sebelum

terlanjur anak-anak mencobanya. Oleh sebab itu maka diperlukan sikap peranan

orang tua dalam menjalaninya, mulai dari sikap sehari-hari orang tua hingga cara

(14)

maka bukan tidak mungkin jumlah perokok di Bandung akan berkurang secara

perlahan.

5.2 Saran Penguji

Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini, penulis menyadari banyaknya

kekurangan dalam laporan, sehingga sangat dibutuhkan saran dari para dosen

pembimbing dan penguji, setelah penulis mengikuti siding, saran yang diterima

penulis adalah penulis agar diharapkan dapat memerapkan ilmu yang selama ini

ditempuh melalui lembaga pendidikan Universitas Kristen Maranatha Bandung,

sehingga ilmu tersebut dapat bermanfaat di masa yang akan dating, selain itu para

dosen penguji dan pembimbing juga member saran agar penulis dapat bekerja sesuai

dengan tingkat dan kemampuan penulis sehingga pekerjaan yang diperoleh sesuai

dengan tingkat pendidikan penulis.

5.3 Saran Kepada Pihak FSRD UK Maranatha

Dengan apa yang telah saya alami sepanjang bimbingan Tugas Akhir ini, saya

mendapati bahwa bimbingan merupakan suatu kegiatan yang penting, karena dengan

bimbingan Tugas Akhir ini, dapat membantu penulis dalam menyelesaikan mata

kuliah tugas akhir semester, oleh karena itu perlu dukungan pihak FSRD UK

Maranatha dalam menyediakan fasilitas yang memadai untuk membantu menunjang

pembelajaran mahasiswa sehingga diharapkan dapat menciptakan suasana kondusif

(15)

Daftar Pustaka

Jaya, Muhammad, (2009), Pembunuh Berbahaya itu Bernama Rokok, Jakarta,

Riz’ma

Ruslan, Rosady. (1997). Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta. PT

Raja Grafindo Persada.

Rangkuti, Freddy. (2002). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta.

PT. Gramedia Pustaka Utama.

Gunarsa, Singgih. (1991). Psikologi Praktis Anak, Remaja, dan Keluarga. Jakarta.

PT. BPK Gunung Mulia.

Coles, Robert. (2000). Menumbuhkan Kecerdasan Moral Pada Anak. Jakarta. PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Makalah Langkah Efektif Mendisiplinkan Anak, Fitriani Y. Lubis, M.Psi, Psikolog

Staf Pengajar Fakultas Psikologi UNPAD, Sabtu, 15 November 2008

http://pusatbahasa.diknas.go.id/

http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/222-kenali-penyakit-paru-paru-pernafasan.html . Diunduh tanggal 23 februari 2012. Pukul

17.39WIB)

http://www.metronews.com/index.php/metromain/news/Badan-POM-Rokok-Elektronik-Tidak-Aman. Diunduh tanggal 22 Februari 2012 pukul 20.47 WIB

http://www.ykai.net Diunduh tanggal 2 Maret 2012 pukul 20.04WIB

http://www.depkes.go.id/index.php/profil/visimisi.html Diunduh tanggal 25 Februari

(16)

http://bandungkota.siap.web.id/profil-dinas/ Diunduh tanggal 28 Februari 2012 pukul

21.07

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/50255_99775679776_3731_n.html

Referensi

Dokumen terkait

Aktivitas Gempa Vulkanik Gunung Ijen mengalami peningkatan tinggi ditandai dengan peningkatan gempa vulkanik dalam (VA) dan gempa vulkanik dangkal (VB) diikuti oleh tremor

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan kecepatan respon perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang

Kesimpulan : Tidak terdapat korelasi kapasitas fungsional uji jalan 6 menit dengan fraksi ejeksi ventrikel kiri, volume sekuncup, curah jantung, cardiac index , dan

The current research proposes the testing of TAM (Technology Acceptance Model) on online advertisement of Andalas1. University student

Ketentuan-ketentuan yang termuat dalam prosedur pengembangan lahan antara lain tentang kelembagaan yang terkait dengan penyelenggaraan penataan ruang, jenis-jenis perizinan

bukti dalam penyidikan terhadap anak korban kekerasan psikis oleh orangA.

Kendala penyampaian pendidikan seksual di usia 0-5 tahun tersebut bagi subjek adalah selain subjek tidak dapat mengurus anaknya sepanjang waktu, yang mengurus anaknya

“Yang jelas saya tidak tahu karena saya juga di SMP 30 baru saja di tahun 2017, tapi pada dasarnya sekolah inklusi cara menyiapkannya ya pada guru-guru yang