PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DAN SOLIDARITAS SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS)
DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 SAMADUA KABUPATEN ACEH SELATAN
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Dasar
Oleh : RIZA YULIADI NIM : 8136181023
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Riza Yuliadi (2015). Peningkatan Hasil Belajar IPS dan Solidaritas Siswa dengan Model Kooperatif Think pair share (TPS) di kelas VIII SMP Negeri 3 Samadua Kabupaten Aceh Selatan.
ii ABSTRACT
Riza Yuliadi (2015). The Increasing of Social Studies Result and Social Skills Student Cooperative Learning Model Think Pair Share (TPS) in class VIII SMP Negeri 3 Samadua Kabupaten Aceh Selatan.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga tesis ini dapat
diselesaikan dengan baik. Dalam proses penyelesaian tesis ini penulis banyak
menghadapi kesulitan dan kendala, namun berkat arahan dan motivasi dosen
pembimbing, narasumber dan para sahabat akhirnya penulisan tesis ini dapat
diselesaikan. Semoga bantuan yang diberikan menjadi amal ibadah bagi mereka
dan mendapatkan balasan kebaikan dari Allah SWT.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus ikhlas penulis sampaikan
kepada Bapak Prof. Dr. Ibrahim Gultom,M.Pd, selaku dosen pembimbing I, dan
Bapak Dr. Setiawan, M.Si selaku dosen pembimbing II yang penuh kesabaran
memberikan pengarahan, bimbingan, dan dorongan kepada penulis. Ucapan
terima kasih juga kepada Bapak Dr. Restu,M.S, Bapak Dr. Hidayat,M.Si, dan Ibu
Dr. Anita Yus,M.Pd, sebagai narasumber yang telah banyak memberikan
sumbangan pikiran sehingga menambah wawasan pengetahuan penulis dalam
penyempurnaan penulisan tesis ini.
Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih da
penghargaan kepada:
1. Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar Damanik,M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan, Bapak Prof.Dr. Abdul Muin Hasibuea, M.Pd. selaku Direktur
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta semua staf yang
iv
2. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Dasar PPs Universitas Negeri Medan yang telah banyak membantu dalam
memberikan arahan kepada penulis dalam penulisan tesis ini. Dan beliau juga
salah satu pembimbing tesis saya yang selalu senantiasa memberikan arahan
yang mampu membuat saya termotivasi dan semangat dalam menyelesaikan
tesis ini. Bapak Prof. Ibrahim Gultom, M.Pd, selaku pembimbing I saya yang
juga motivasi semangat kepada saya dalam menyelesaikan tesis ini.
3. Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd, selaku sekretaris Prodi Pendidikan Dasar PPs
Universitas Negeri Medan yang telah membantu penulis dalam penulisan
tesis ini
4. Putra, selaku pegawai Prodi Pendidikan Dasar PPs Universitas Negeri Medan
yang telah membantu penulis sejak dalam perkuliahan hingga penyelesaian
tesis
5. Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Samadua Kab. Aceh Selatan yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitian serta para guru yang telah
memberikan waktu dan pemikiran sebagai pengamat.
6. Khususnya kepada orang tua saya tercinta Ibunda Hamidah dan ayahanda M.
Sidin serta abang, kakak, adik dan seluruh keluarga yang memberikan
dukungan kepada saya baik secara moril maupun materil
7. Teman-teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah
Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan
v
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan kelemahan tesis ini. Untuk itu penulis mengharapkan sumbangan
pemikiran maupun kritik yang konstruktif demi kesempurnaanya.Terlepas dari
kelemahan dan kekurangan yang ada, semoga tesis ini bermanfaat bagi
pengembangan pendidikan.
Medan, Maret 2015
Penulis
vi DAFTAR ISI
Hal LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ... i
ABSTARCT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang Masalah ... 1
1.2.Identifikasi Masalah ... 7
1.3.Rumusan Masalah ... 7
1.4.Tujuan penelitian ... 8
1.5.Manfaat penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
2.1 Kerangka Teoritis ... 9
2.1.1. Hakikat Hasil Belajar IPS ... 9
2.1.2. Pengertian dan Fungsi Pelajaran IPS... 17
2.1.3. Solidaritas Sosial... 20
2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif... 22
2.1.4.1. Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share... 25
2.1.4.2. Langkah Langkah Pembelajaran TPS... 28
2.2. Hubungan Pembelajaran Kooperatif TPS dengan Hasil Belajar, Aktivitas, dan Solidaritas Siswa... 31
2.3. Penelitian yang Relevan... 33
2.4. Kerangka Berpikir... 34
2.5. Hipotesis Tindakan... 35
BAB III METODE PENELITIAN ... 36
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36
3.2 Jenis Penelitian ... 36
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 36
3.3.1. Subjek Penilitian... 36
3.3.2. Objek Penelitian... 37
3.4 Desain Penelitian... ... 37
3.6 Teknik Pengumpulan Data... 41
3.6.1. Tes Hasil Belajar... 41
3.6.2. Observasi... 44
3.6.3. Angket... 44
3.7. Teknik Analisis Data... 45
3.8. Indikator Keberhasilan Tindakan... 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Siklus I dan I ... 47
4.1.1 Hasil Belajar IPS Siswa ... 47
4.1.2 Solidaritas Sosial Siswa ... 49
4.1.3 Hasil Refleksi ... 63
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 64
4.2.1 Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa ... 64
4.2.2 Peningkatan Solidaritas Soial Siswa ... 66
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 68
5.2 Saran ... 69
DAFTAR PUSTAKA ……… . 70
LAMPIRAN ... 72
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Nilai Rata-Rata Pelajaran IPS SMP Negeri 3 Samadua ... 4
Tabel 2.1. Tahapan Pembelajaran Kooperatif ... 26
Tabel 2.2. Langkah-langkah Think Pair Shar ... 29
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar IPS ... 42
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Angket Solidaritas Sosial ... 45
Tabel 4.1. Hasil Belajar IPS Siswa Siklus I dan II ... 47
Tabel 4.2. Solidaritas Siswa dengan Indikator “Kepedulian/kesetiakawanan” Siklus I dan II ... 49
Tabel 4.3 Solidaritas Siswa dengan Indikator “Tanggung Jawab Sosial” Siklus I dan II ... 51
Tabel 4.4. Solidaritas Siswa dengan Indikator “Bekerjasama dengan Teman” Siklus I dan II ... 53
Tabel 4.5. Solidaritas Siswa dengan Indikator “Toleransi” Siklus I dan II ... 55
Tabel 4.6. Solidaritas Siswa dengan Indikator “Menghargai Teman” Siklus I dan II ... 56
Tabel 4.7. Solidaritas Siswa dengan Indikator “Membudidayakan Sikap Sportif” Siklus I dan II ... 58
Tabel 4.8. Solidaritas Siswa dengan Indikator “Mendengarkan Teman” Siklus I dan II ... 60
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.1. Rencana Penelitian Tindakan Kelas (adaptasi dari
Hopkins 1993 ... 37
Gambar 4.1. Kategori Hasil Belajar IPS Siswa
Siklus I dan II ... 48
Gambar 4.2. Solidaritas Siswa dengan Indikator
“Kepedulian/kesetiakawanan” Siklus I dan II ... 50
Gambar 4.3 Solidaritas Siswa dengan Indikator
“Tanggung Jawab Sosial” Siklus I dan II ... 52
Gambar 4.4. Solidaritas Siswa dengan Indikator
“Bekerjasama dengan Teman” Siklus I dan II ... 54
Gambar 4.5. Solidaritas Siswa dengan Indikator
“Toleransi” Siklus I dan II ... 56
Gambar 4.6. Solidaritas Siswa dengan Indikator
“Menghargai Teman” Siklus I dan II ... 57
Gambar 4.7. Solidaritas Siswa dengan Indikator
“Membudidayakan Sikap Sportif” Siklus I dan II ... 59
Gambar 4.8. Solidaritas Siswa dengan Indikator
“Mendengarkan Teman” Siklus I dan II ... 60
Gambar 4.9. Solidaritas Siswa dengan Indikator
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 2 Tes Hasil Belajar (THB)
Lampiran 3 Angket Solidaritas Sosial Siswa
Lampiran 4 Tes Hasil Belajar Siklus I
Lampiran 5 Tes Hasil Belajar Siklus II
Lampiran 6 Solidaritas Sosial Siswa Siklus I
Lampiran 7 Solidaritas Sosial Siswa Siklus II
Lampiran 8 Dokumentasi
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan yang mutlak
yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil
suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi
(cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia. Pendidikan tidak hanya dimaksud untuk
mengembangkan pribadi semata melainkan juga sebagai akar dari pembangunan
bangsa.
Pendidikan bagi bangsa yang membangun seperti bangsa Indonesia saat
ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan
tuntutan pembangunan secara bertahap. Telah banyak usaha yang dilakukan
pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, salah
satunya yaitu melakukan perubahan kurikulum. Namun kenyataan masih banyak
yang belum mencapai hasil yang memuaskan. Guru memegang peran penting
dalam keberhasilan siswanya, walau sebaik apapun kurikulum yang disajikan
tetapi gurunya belum berkualitas maka proses belajar mengajar belum dikatakan
berhasil.
Salah satu masalah pendidikan dewasa ini adalah rendahnya hasil belajar
siswa. Pada umumnya masyarakat menilai bahwa kualitas pendidikan kita rendah.
Hal ini ditunjukan dengan bnyaknya sorotan yang ditujukan masyarakat kepada
dunia pendidikan kita, terkait pembelajaran kurang efektif, kurang efisien, kurang
2
Rendahnya hasil belajar ilmu pengetahuan sosial diantaranya sikap pasif
siswa dalam proses belajar mengajar, materi terlalu sulit bagi siswa, proses
pembelajaran yang menonton dan kurang bervariasi, guru kurang kreatif dalam
menyampaikan materi, masih diterapkan budaya menghafal dari pada memahami
didalam proses pembelajaran, lebih dominan guru sangat besar sehingga siswa
kurang mandiri didalam proses belajar. Pendidikan tidak akan berjalan dengan apa
yang diinginkan bila pengajaran dan peserta didik tidak didukung oleh sistem
pendidikan yang baik artinya dalam upaya pendidikan komponen-komponen
pokoknya terdapat dalam suatu sistem yang saling berinteraksi.
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang
diberikan mulai tingkat SD/MI, SMP/MTs, samapai SMA/MAN yang
memberikan wawasan komprehensif tentang peristiwa, konsep, dan generalisasi
yang berkaitan dengan isu-isu sosial. Fanomena kehidupan global di masa
mendatang yang penuh dengan tantangan, sehingga menuntut mata pelajaran IPS
untuk dirancang supaya bisa mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan
kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki
kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
Peranan IPS begitu penting dalam kehidupan bermasyarakat karena harus
mendidik dan menpersiapkan para siswa agar dapat hidup dalam lingkungannya
dan memahami duninya dimana diperlukan kualitas personal dan kualitas sosial.
pembelajaran IPS juga dapat meningkatkan solidaritas siswa terhadap
3
Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS di SMP Negeri 3 samadua, guru
perlu mengembangkan strategi pembelajaran yang berorientasi pada siswa
(studentcentered learning) dan didukung oleh penerapan metode pembelajaran
yang bervariasi dan efektif agar siswa termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran. Namun kenyataan dilapangan belum menunjukan ke arah yang
lebih diinginkan. Kemudian sistem pembelajaran yang duduk tenang dan
mendengarkan impormasi dari guru sepertinya sudah membudidaya sejak dulu,
sehingga untuk mengadakan perubahan kearah pembelajaran yang aktif, kreatif,
dan menyenangkan sangat sulit bagi guru.
Peneliti melakukan observasi awal pada SMP Negeri 3 Samadua
menunjukan bahwa metode belajar yang dilakukan guru kelas adalah metode
ceramah, tanya jawab, dan penugasan sehingga siswa sering melakukan aktivitas
yang tidak relevan pada saat pembelajaran berlangsung seperti: mengantuk,
bermain-main, serta ribut pada saat pembelajaran sedang berlangsung, dengan
faktor yang demikian siswa akan terbiasa, akirnya berdampak tidak baik bagi para
siswa itu sendiri seperti: siswa tidak menghargai materi yang di ajarkan, sehingga
membuat solidaritas siswa itu tidak berkembang.
Berdasarkan data yang diperoleh dari SMP Negeri 3 Samadua nilai
rata-rata pelajaran IPS 2012 s.d 2014 kurang memuaskan. Dapat dilihat pada Tabel 1.1
4
Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Pelajaran IPS SMP Negeri 3 Samadua No Tahun
Pelajaran
Nilai Rata-rata % Nilai ≥ 65
Semester I Semester II Semester I Semester II
1 2012/2013 66 66 60% 63%
2 2013/2014 68 65 62% 63%
3 2014/2015 - - - -
Dari tabel di atas dapat dilhat rendahnya hasil belajar IPS disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain: 1). Penggunaan media pembelajaran yang belum
maksimal; (2). Fokus pembelajaran hanya berpusat pada guru ( teacher centered)
dan cendrung hanya bergantung pada materi yang disediakan oleh buku pelajaran,
bukan berpusat kepada siswa (student centred) dimana siswa hanya menerima apa
yang diberikan guru tanpa melalui aktivitas dan partisipasi dari siswa; (3).
Kurangnya penguasaan guru dalam memvariasikan pendekatan, teori, model,dan
strategi pembelajaran; (4). Kurangnya solidaritas siswa yang seharusnya dituntut
untuk mampu berinteraksi dengan siswa lain, bersikap tanggung jawab terhadap
tugas yang diberikan guru seperti pekerjaan rumah (PR) dan peduli terhadap
pelajaran, serta menghargai nilai-nilai yang terkandung dalam pelajaran IPS.
Menangapi berbagai masalah di atas, banyak pilihan model pembelajaran
kooperatif yang dapat meningkatkan hasil belajar. Pembelajaran kooperatif
merupakan pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan
interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antar sesama siswa yang sebagai
latihan hidup didalam masyarakat nyata (Abdurrahman dan Bintoro, 2000). Hal
5
pembelajaran kooperatif telah dapat meningkatkan penilaian siswa pada belajar
dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar”.
Adapun model pembelajaran yang diterapkan pada kelas VIII SMP Negeri
3 Samadua dalam menghadapi masalah di atas adalah model pembelajaran
Cooperative Learning Think pair share. Karena model pembelajaran ini belum
pernah diterapkan pada kelas yang bermasalah di atas. TPS mengharuskan siswa
untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Pengetahuan
dicari dan dibentuk oleh siswa mulai dari pencarian jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru, hasil diskusi dengan pasangan, dan juga sharing
dengan kelompok lain. Sehingga penggunaan pembelajaran Think pair share ini
dapat menumbuhkan dan meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan
pembelajaran dalam kelas.
Melalui pembelajaran TPS ini dapat menimbulkan keterlibatan siswa
dalam kegiatan pembelajaran baik itu keterlibatan secara fisik maupun secara
mental dimana harus berkaitan antara satu sama lain. Dengan keterlibatan antara
satu dengan yang lain dan dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa
menjadi lebih baik. Menurut Andreas dalam Trianto (2010) menyatakan bahwa,
Think pair share dapat membuat variasi dalam suasana diskusi dimana para siswa
dapat lebih banyak waktu berpikir untuk merespon dan saling membantu, karena
keunggulan dari pembelajaran TPS pembentukan kelompok yang cepat dan
interaksi dengan lebih mudah.
Adapun beberapa pertimbangan peneliti dalam menerapkan model
6
berpikir terkait masalah materi yang akan dibahas oleh masing-masing siswa dan
selanjutnya adanya diskusi kelompok yang dilakukan secara berpasangan (pair)
atau bersama-sama untuk saling bertukar pendapat (sharing). Dengan adanya
diskusi kelompok dan sharing antar kelompok diharapkan dapat muncul beberapa
indikator solidaritas siswa seperti: dapat menhargai pendapat orang lain,
kepedulian antar sesama kelompok serta tanggung jawab terhadap individu dan
kelompok. (2). Dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning
Think pair share ini konsep pembelajaran IPS dapat disajikan dengan menarik dan
menyenangkan dengan melibatkan siswa bekerja sama, berpartisipasi serta
memiliki pengalaman belajar. hal ini dipastikan dapat meninngkatkan hasil belajar
IPS itu sendiri. (3). Model TPS dapat mendidik siswa belajar secara berkelompok
bersama teman-temannya dengan cara saling mengahargai pendapat dan
memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemungkakan gagasannya.
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka perlu dilaksanakan penelitian
dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPS dan Solidaritas Siswa dengan
Model Kooperatif Think pair share (TPS) di kelas VIII SMP Negeri 3 Samadua
Kabupaten Aceh Selatan”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan
masalah sebagai berikut:
1. Kuranganya kreativitas guru dalam merancang rencana pelaksanaan
pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar dan solidaritas
7
2. Hasil belajar IPS kelas VIII SMP Negeri 3 Samadua masih tergolong
rendah.
3. Belum tumbuhnya solidaritas siswa didalam proses pembelajaran.
4. Pada sekolah yang akan dilakukan penelitian belum pernah didalakukan
penilitian yang serupa melalui penerapan TPS.
5. Strategi yang selama ini kurang relevan.
6. Penguasaan guru terhadap berbagai pendekatan pembelajaran belum
optimal.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas permasalahan yang ada dapat di
rumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana model kooperatif Think pair share dapat meningkatkan hasil
belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Samadua?
2. Bagaimana model pembelajaran kooperatif Think pair share dapat
meningkatkan solidaritas siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Samadua?
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kooperatif Think pair share meningkatkan hasil belajar
IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Samadua.
2. Untuk mengetahui model pembelajaran kooperatif Think pair share
8
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa; Meningkatkan kreativitas, dan hasil belajar IPS siswa serta
menumbuhkan kembangkan solidaritasnya.
2. Bagi guru; Penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi
dalam mengajar matape lajaranIPS dengan menggunakan model Tink Pair
Share (TPS) .
3. Bagi Sekolah; menjadi bahan masukan dan evaluasi untuk perbaikan hasil
belajar IPS dan solidaritas siswa.
4. Bagi Pembaca ; Penelitian ini bagi pembaca untuk menambah wawasan,
68
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan temuan dan hasil analisis data penelitian, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Penerapan model Kooperatif Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan
hasil belajar IPS siswa. Hal ini diketahui dari setiap aspek penilaian belajar
siswa seperti aktivitas pembelajaran dengan model pembelajaran TPS
sangat menarik dan menyenangkan bagi siswa sehingga memberikan
motivasi ataupun semangat dalam belajar IPS.
2. Penerapan pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) dapat
meningkatkan solidaritas sosial siswa pada masing-masing indikator
penilaian seperti:(1). Kepedulian/kesetiakawanan; (2). Tanggung jawab
sosial; (3). Bekerjasama dengan teman; (4). Toleransi; (5). Menghargai
teman; (6). Membudidayakan Sikap sportif; (7). Mendengarkan teman;
dan (8). Mengendalikan emosi. Pada siklus II, masing-masing indikator
solidaritas sosial siswa yang berada pada skor “cukup” ≥ 80% dari jumlah
siswa yang mengikuti tes.
69
5.2 Saran
Berdasarkan dari beberapa simpulan di atas dapat dikemukakan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam upaya peningkatan
hasil belajar IPS dan solidaritas sosial siswa pada jenjang yang berbeda
ataupun mata pelajaran yang berbeda
2. Sekolah menggalakkan penggunaan pembelajaran kooperatif model Think
Pair Share (TPS) melalui sosialisasi penggunaan pembelajaran kooperatif
3. Guru dalam mengajar hendaknya harus melibatkan siswa secara aktif agar
siswa merasa lebih dihargai dan diperhatikan sehingga akan meningkatkan
prilaku belajar yang baik
4. Guru hendaknya menggunakan pembelajaran kooperatif model Think Pair
Share (TPS) sebagai tindakan kelas pada mata pelajaran IPS.
5. Penggunaan pembelajaran model kooperatif Think Pair Share (TPS)
hendaknya lebih ditekankan pada kelompok belajar diskusi, sehingga
memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling bekerjasama dan
saling membantu sesamanya.
6. Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya dalam
penelitian maupun penulisan karya ilmiah mereka dalam penerapan
pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) untuk mengukur aspek
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Artzt & Newman, C.M. ( 1990). Cooperative learning. Mathematics teacher
Bloom. Dalam Sudjana (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Erman Suherman, dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA.
Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
. 2006.Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.
Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta;Bumi Aksara.
Hudoyono , Herman, 2001. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, Malang: IKIP Malang.
Hopskin. 1993. Penelitian Tindakan Kelas. Depdikbud LPTK. Jakarta.
Howard. 2006. Multiple Intellegences: The theory in Prcice. New York: Basic Books
Ibrahim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA-University Press.
Isjoni. 2007. Cooperative Learning, Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.
Kamendikbud. 2014. Ilmu pengetahuan sosoal kelas viii. Jakarta
Jhonsn, 1981. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Jurnal Abied. 2008. Peningkatan Hasil Belajar Geografi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share. Sulawesi Selatan.
Jurnal Prabono. 2011. Peningkatan Hasi Belajar Geografi Melalui Model Pembelajaran Kooperati Think Pair Share. Sulawesi Selatan.
Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.
Nasution, S. (2008). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Bina Aksara. Jakarta.
Ratuman, Tanwey G. 2002. “ Belajar dan Pembelajaran”.Surabaya: UNESA University Press.
Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Grup.
Sayyidullayyam. 2006. Islam dan solidaritas sosial. Pustaka AL- Kautsar.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Setiawan. 2013. Ilmu Pengetahuan Sosial. Medan : UNIMED Press.
Sujana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdikarya.
Solihatin, E. dan Raharjo. 2008. Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Trianto 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.
Wahidmurni, dkk. 2010. Evaluasi Pembelajaran Kopetensi Dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Litera.