• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DAN SOLIDARITAS SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 SAMADUA KABUPATEN ACEH SELATAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DAN SOLIDARITAS SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 SAMADUA KABUPATEN ACEH SELATAN."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DAN SOLIDARITAS SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS)

DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 SAMADUA KABUPATEN ACEH SELATAN

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh : RIZA YULIADI NIM : 8136181023

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Riza Yuliadi (2015). Peningkatan Hasil Belajar IPS dan Solidaritas Siswa dengan Model Kooperatif Think pair share (TPS) di kelas VIII SMP Negeri 3 Samadua Kabupaten Aceh Selatan.

(6)

ii ABSTRACT

Riza Yuliadi (2015). The Increasing of Social Studies Result and Social Skills Student Cooperative Learning Model Think Pair Share (TPS) in class VIII SMP Negeri 3 Samadua Kabupaten Aceh Selatan.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu

melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga tesis ini dapat

diselesaikan dengan baik. Dalam proses penyelesaian tesis ini penulis banyak

menghadapi kesulitan dan kendala, namun berkat arahan dan motivasi dosen

pembimbing, narasumber dan para sahabat akhirnya penulisan tesis ini dapat

diselesaikan. Semoga bantuan yang diberikan menjadi amal ibadah bagi mereka

dan mendapatkan balasan kebaikan dari Allah SWT.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus ikhlas penulis sampaikan

kepada Bapak Prof. Dr. Ibrahim Gultom,M.Pd, selaku dosen pembimbing I, dan

Bapak Dr. Setiawan, M.Si selaku dosen pembimbing II yang penuh kesabaran

memberikan pengarahan, bimbingan, dan dorongan kepada penulis. Ucapan

terima kasih juga kepada Bapak Dr. Restu,M.S, Bapak Dr. Hidayat,M.Si, dan Ibu

Dr. Anita Yus,M.Pd, sebagai narasumber yang telah banyak memberikan

sumbangan pikiran sehingga menambah wawasan pengetahuan penulis dalam

penyempurnaan penulisan tesis ini.

Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih da

penghargaan kepada:

1. Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar Damanik,M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan, Bapak Prof.Dr. Abdul Muin Hasibuea, M.Pd. selaku Direktur

Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta semua staf yang

(8)

iv

2. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Dasar PPs Universitas Negeri Medan yang telah banyak membantu dalam

memberikan arahan kepada penulis dalam penulisan tesis ini. Dan beliau juga

salah satu pembimbing tesis saya yang selalu senantiasa memberikan arahan

yang mampu membuat saya termotivasi dan semangat dalam menyelesaikan

tesis ini. Bapak Prof. Ibrahim Gultom, M.Pd, selaku pembimbing I saya yang

juga motivasi semangat kepada saya dalam menyelesaikan tesis ini.

3. Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd, selaku sekretaris Prodi Pendidikan Dasar PPs

Universitas Negeri Medan yang telah membantu penulis dalam penulisan

tesis ini

4. Putra, selaku pegawai Prodi Pendidikan Dasar PPs Universitas Negeri Medan

yang telah membantu penulis sejak dalam perkuliahan hingga penyelesaian

tesis

5. Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Samadua Kab. Aceh Selatan yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian serta para guru yang telah

memberikan waktu dan pemikiran sebagai pengamat.

6. Khususnya kepada orang tua saya tercinta Ibunda Hamidah dan ayahanda M.

Sidin serta abang, kakak, adik dan seluruh keluarga yang memberikan

dukungan kepada saya baik secara moril maupun materil

7. Teman-teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah

Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan

(9)

v

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa masih banyak

kekurangan dan kelemahan tesis ini. Untuk itu penulis mengharapkan sumbangan

pemikiran maupun kritik yang konstruktif demi kesempurnaanya.Terlepas dari

kelemahan dan kekurangan yang ada, semoga tesis ini bermanfaat bagi

pengembangan pendidikan.

Medan, Maret 2015

Penulis

(10)

vi DAFTAR ISI

Hal LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTARCT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 7

1.3.Rumusan Masalah ... 7

1.4.Tujuan penelitian ... 8

1.5.Manfaat penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1 Kerangka Teoritis ... 9

2.1.1. Hakikat Hasil Belajar IPS ... 9

2.1.2. Pengertian dan Fungsi Pelajaran IPS... 17

2.1.3. Solidaritas Sosial... 20

2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif... 22

2.1.4.1. Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share... 25

2.1.4.2. Langkah Langkah Pembelajaran TPS... 28

2.2. Hubungan Pembelajaran Kooperatif TPS dengan Hasil Belajar, Aktivitas, dan Solidaritas Siswa... 31

2.3. Penelitian yang Relevan... 33

2.4. Kerangka Berpikir... 34

2.5. Hipotesis Tindakan... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

3.2 Jenis Penelitian ... 36

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 36

3.3.1. Subjek Penilitian... 36

3.3.2. Objek Penelitian... 37

3.4 Desain Penelitian... ... 37

(11)

3.6 Teknik Pengumpulan Data... 41

3.6.1. Tes Hasil Belajar... 41

3.6.2. Observasi... 44

3.6.3. Angket... 44

3.7. Teknik Analisis Data... 45

3.8. Indikator Keberhasilan Tindakan... 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Siklus I dan I ... 47

4.1.1 Hasil Belajar IPS Siswa ... 47

4.1.2 Solidaritas Sosial Siswa ... 49

4.1.3 Hasil Refleksi ... 63

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 64

4.2.1 Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa ... 64

4.2.2 Peningkatan Solidaritas Soial Siswa ... 66

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 68

5.2 Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ……… . 70

LAMPIRAN ... 72

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Nilai Rata-Rata Pelajaran IPS SMP Negeri 3 Samadua ... 4

Tabel 2.1. Tahapan Pembelajaran Kooperatif ... 26

Tabel 2.2. Langkah-langkah Think Pair Shar ... 29

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar IPS ... 42

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Angket Solidaritas Sosial ... 45

Tabel 4.1. Hasil Belajar IPS Siswa Siklus I dan II ... 47

Tabel 4.2. Solidaritas Siswa dengan Indikator “Kepedulian/kesetiakawanan” Siklus I dan II ... 49

Tabel 4.3 Solidaritas Siswa dengan Indikator “Tanggung Jawab Sosial” Siklus I dan II ... 51

Tabel 4.4. Solidaritas Siswa dengan Indikator “Bekerjasama dengan Teman” Siklus I dan II ... 53

Tabel 4.5. Solidaritas Siswa dengan Indikator “Toleransi” Siklus I dan II ... 55

Tabel 4.6. Solidaritas Siswa dengan Indikator “Menghargai Teman” Siklus I dan II ... 56

Tabel 4.7. Solidaritas Siswa dengan Indikator “Membudidayakan Sikap Sportif” Siklus I dan II ... 58

Tabel 4.8. Solidaritas Siswa dengan Indikator “Mendengarkan Teman” Siklus I dan II ... 60

(13)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1. Rencana Penelitian Tindakan Kelas (adaptasi dari

Hopkins 1993 ... 37

Gambar 4.1. Kategori Hasil Belajar IPS Siswa

Siklus I dan II ... 48

Gambar 4.2. Solidaritas Siswa dengan Indikator

“Kepedulian/kesetiakawanan” Siklus I dan II ... 50

Gambar 4.3 Solidaritas Siswa dengan Indikator

“Tanggung Jawab Sosial” Siklus I dan II ... 52

Gambar 4.4. Solidaritas Siswa dengan Indikator

“Bekerjasama dengan Teman” Siklus I dan II ... 54

Gambar 4.5. Solidaritas Siswa dengan Indikator

“Toleransi” Siklus I dan II ... 56

Gambar 4.6. Solidaritas Siswa dengan Indikator

“Menghargai Teman” Siklus I dan II ... 57

Gambar 4.7. Solidaritas Siswa dengan Indikator

“Membudidayakan Sikap Sportif” Siklus I dan II ... 59

Gambar 4.8. Solidaritas Siswa dengan Indikator

“Mendengarkan Teman” Siklus I dan II ... 60

Gambar 4.9. Solidaritas Siswa dengan Indikator

(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 2 Tes Hasil Belajar (THB)

Lampiran 3 Angket Solidaritas Sosial Siswa

Lampiran 4 Tes Hasil Belajar Siklus I

Lampiran 5 Tes Hasil Belajar Siklus II

Lampiran 6 Solidaritas Sosial Siswa Siklus I

Lampiran 7 Solidaritas Sosial Siswa Siklus II

Lampiran 8 Dokumentasi

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan yang mutlak

yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil

suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi

(cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia. Pendidikan tidak hanya dimaksud untuk

mengembangkan pribadi semata melainkan juga sebagai akar dari pembangunan

bangsa.

Pendidikan bagi bangsa yang membangun seperti bangsa Indonesia saat

ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan

tuntutan pembangunan secara bertahap. Telah banyak usaha yang dilakukan

pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, salah

satunya yaitu melakukan perubahan kurikulum. Namun kenyataan masih banyak

yang belum mencapai hasil yang memuaskan. Guru memegang peran penting

dalam keberhasilan siswanya, walau sebaik apapun kurikulum yang disajikan

tetapi gurunya belum berkualitas maka proses belajar mengajar belum dikatakan

berhasil.

Salah satu masalah pendidikan dewasa ini adalah rendahnya hasil belajar

siswa. Pada umumnya masyarakat menilai bahwa kualitas pendidikan kita rendah.

Hal ini ditunjukan dengan bnyaknya sorotan yang ditujukan masyarakat kepada

dunia pendidikan kita, terkait pembelajaran kurang efektif, kurang efisien, kurang

(16)

2

Rendahnya hasil belajar ilmu pengetahuan sosial diantaranya sikap pasif

siswa dalam proses belajar mengajar, materi terlalu sulit bagi siswa, proses

pembelajaran yang menonton dan kurang bervariasi, guru kurang kreatif dalam

menyampaikan materi, masih diterapkan budaya menghafal dari pada memahami

didalam proses pembelajaran, lebih dominan guru sangat besar sehingga siswa

kurang mandiri didalam proses belajar. Pendidikan tidak akan berjalan dengan apa

yang diinginkan bila pengajaran dan peserta didik tidak didukung oleh sistem

pendidikan yang baik artinya dalam upaya pendidikan komponen-komponen

pokoknya terdapat dalam suatu sistem yang saling berinteraksi.

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang

diberikan mulai tingkat SD/MI, SMP/MTs, samapai SMA/MAN yang

memberikan wawasan komprehensif tentang peristiwa, konsep, dan generalisasi

yang berkaitan dengan isu-isu sosial. Fanomena kehidupan global di masa

mendatang yang penuh dengan tantangan, sehingga menuntut mata pelajaran IPS

untuk dirancang supaya bisa mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan

kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki

kehidupan bermasyarakat yang dinamis.

Peranan IPS begitu penting dalam kehidupan bermasyarakat karena harus

mendidik dan menpersiapkan para siswa agar dapat hidup dalam lingkungannya

dan memahami duninya dimana diperlukan kualitas personal dan kualitas sosial.

pembelajaran IPS juga dapat meningkatkan solidaritas siswa terhadap

(17)

3

Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS di SMP Negeri 3 samadua, guru

perlu mengembangkan strategi pembelajaran yang berorientasi pada siswa

(studentcentered learning) dan didukung oleh penerapan metode pembelajaran

yang bervariasi dan efektif agar siswa termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam

pembelajaran. Namun kenyataan dilapangan belum menunjukan ke arah yang

lebih diinginkan. Kemudian sistem pembelajaran yang duduk tenang dan

mendengarkan impormasi dari guru sepertinya sudah membudidaya sejak dulu,

sehingga untuk mengadakan perubahan kearah pembelajaran yang aktif, kreatif,

dan menyenangkan sangat sulit bagi guru.

Peneliti melakukan observasi awal pada SMP Negeri 3 Samadua

menunjukan bahwa metode belajar yang dilakukan guru kelas adalah metode

ceramah, tanya jawab, dan penugasan sehingga siswa sering melakukan aktivitas

yang tidak relevan pada saat pembelajaran berlangsung seperti: mengantuk,

bermain-main, serta ribut pada saat pembelajaran sedang berlangsung, dengan

faktor yang demikian siswa akan terbiasa, akirnya berdampak tidak baik bagi para

siswa itu sendiri seperti: siswa tidak menghargai materi yang di ajarkan, sehingga

membuat solidaritas siswa itu tidak berkembang.

Berdasarkan data yang diperoleh dari SMP Negeri 3 Samadua nilai

rata-rata pelajaran IPS 2012 s.d 2014 kurang memuaskan. Dapat dilihat pada Tabel 1.1

(18)

4

Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Pelajaran IPS SMP Negeri 3 Samadua No Tahun

Pelajaran

Nilai Rata-rata % Nilai ≥ 65

Semester I Semester II Semester I Semester II

1 2012/2013 66 66 60% 63%

2 2013/2014 68 65 62% 63%

3 2014/2015 - - - -

Dari tabel di atas dapat dilhat rendahnya hasil belajar IPS disebabkan oleh

beberapa faktor antara lain: 1). Penggunaan media pembelajaran yang belum

maksimal; (2). Fokus pembelajaran hanya berpusat pada guru ( teacher centered)

dan cendrung hanya bergantung pada materi yang disediakan oleh buku pelajaran,

bukan berpusat kepada siswa (student centred) dimana siswa hanya menerima apa

yang diberikan guru tanpa melalui aktivitas dan partisipasi dari siswa; (3).

Kurangnya penguasaan guru dalam memvariasikan pendekatan, teori, model,dan

strategi pembelajaran; (4). Kurangnya solidaritas siswa yang seharusnya dituntut

untuk mampu berinteraksi dengan siswa lain, bersikap tanggung jawab terhadap

tugas yang diberikan guru seperti pekerjaan rumah (PR) dan peduli terhadap

pelajaran, serta menghargai nilai-nilai yang terkandung dalam pelajaran IPS.

Menangapi berbagai masalah di atas, banyak pilihan model pembelajaran

kooperatif yang dapat meningkatkan hasil belajar. Pembelajaran kooperatif

merupakan pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan

interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antar sesama siswa yang sebagai

latihan hidup didalam masyarakat nyata (Abdurrahman dan Bintoro, 2000). Hal

(19)

5

pembelajaran kooperatif telah dapat meningkatkan penilaian siswa pada belajar

dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar”.

Adapun model pembelajaran yang diterapkan pada kelas VIII SMP Negeri

3 Samadua dalam menghadapi masalah di atas adalah model pembelajaran

Cooperative Learning Think pair share. Karena model pembelajaran ini belum

pernah diterapkan pada kelas yang bermasalah di atas. TPS mengharuskan siswa

untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Pengetahuan

dicari dan dibentuk oleh siswa mulai dari pencarian jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru, hasil diskusi dengan pasangan, dan juga sharing

dengan kelompok lain. Sehingga penggunaan pembelajaran Think pair share ini

dapat menumbuhkan dan meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan

pembelajaran dalam kelas.

Melalui pembelajaran TPS ini dapat menimbulkan keterlibatan siswa

dalam kegiatan pembelajaran baik itu keterlibatan secara fisik maupun secara

mental dimana harus berkaitan antara satu sama lain. Dengan keterlibatan antara

satu dengan yang lain dan dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa

menjadi lebih baik. Menurut Andreas dalam Trianto (2010) menyatakan bahwa,

Think pair share dapat membuat variasi dalam suasana diskusi dimana para siswa

dapat lebih banyak waktu berpikir untuk merespon dan saling membantu, karena

keunggulan dari pembelajaran TPS pembentukan kelompok yang cepat dan

interaksi dengan lebih mudah.

Adapun beberapa pertimbangan peneliti dalam menerapkan model

(20)

6

berpikir terkait masalah materi yang akan dibahas oleh masing-masing siswa dan

selanjutnya adanya diskusi kelompok yang dilakukan secara berpasangan (pair)

atau bersama-sama untuk saling bertukar pendapat (sharing). Dengan adanya

diskusi kelompok dan sharing antar kelompok diharapkan dapat muncul beberapa

indikator solidaritas siswa seperti: dapat menhargai pendapat orang lain,

kepedulian antar sesama kelompok serta tanggung jawab terhadap individu dan

kelompok. (2). Dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning

Think pair share ini konsep pembelajaran IPS dapat disajikan dengan menarik dan

menyenangkan dengan melibatkan siswa bekerja sama, berpartisipasi serta

memiliki pengalaman belajar. hal ini dipastikan dapat meninngkatkan hasil belajar

IPS itu sendiri. (3). Model TPS dapat mendidik siswa belajar secara berkelompok

bersama teman-temannya dengan cara saling mengahargai pendapat dan

memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemungkakan gagasannya.

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka perlu dilaksanakan penelitian

dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPS dan Solidaritas Siswa dengan

Model Kooperatif Think pair share (TPS) di kelas VIII SMP Negeri 3 Samadua

Kabupaten Aceh Selatan”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan

masalah sebagai berikut:

1. Kuranganya kreativitas guru dalam merancang rencana pelaksanaan

pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar dan solidaritas

(21)

7

2. Hasil belajar IPS kelas VIII SMP Negeri 3 Samadua masih tergolong

rendah.

3. Belum tumbuhnya solidaritas siswa didalam proses pembelajaran.

4. Pada sekolah yang akan dilakukan penelitian belum pernah didalakukan

penilitian yang serupa melalui penerapan TPS.

5. Strategi yang selama ini kurang relevan.

6. Penguasaan guru terhadap berbagai pendekatan pembelajaran belum

optimal.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas permasalahan yang ada dapat di

rumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana model kooperatif Think pair share dapat meningkatkan hasil

belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Samadua?

2. Bagaimana model pembelajaran kooperatif Think pair share dapat

meningkatkan solidaritas siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Samadua?

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kooperatif Think pair share meningkatkan hasil belajar

IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Samadua.

2. Untuk mengetahui model pembelajaran kooperatif Think pair share

(22)

8

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi siswa; Meningkatkan kreativitas, dan hasil belajar IPS siswa serta

menumbuhkan kembangkan solidaritasnya.

2. Bagi guru; Penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi

dalam mengajar matape lajaranIPS dengan menggunakan model Tink Pair

Share (TPS) .

3. Bagi Sekolah; menjadi bahan masukan dan evaluasi untuk perbaikan hasil

belajar IPS dan solidaritas siswa.

4. Bagi Pembaca ; Penelitian ini bagi pembaca untuk menambah wawasan,

(23)

68

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan temuan dan hasil analisis data penelitian, dapat disimpulkan

bahwa:

1. Penerapan model Kooperatif Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan

hasil belajar IPS siswa. Hal ini diketahui dari setiap aspek penilaian belajar

siswa seperti aktivitas pembelajaran dengan model pembelajaran TPS

sangat menarik dan menyenangkan bagi siswa sehingga memberikan

motivasi ataupun semangat dalam belajar IPS.

2. Penerapan pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) dapat

meningkatkan solidaritas sosial siswa pada masing-masing indikator

penilaian seperti:(1). Kepedulian/kesetiakawanan; (2). Tanggung jawab

sosial; (3). Bekerjasama dengan teman; (4). Toleransi; (5). Menghargai

teman; (6). Membudidayakan Sikap sportif; (7). Mendengarkan teman;

dan (8). Mengendalikan emosi. Pada siklus II, masing-masing indikator

solidaritas sosial siswa yang berada pada skor “cukup” ≥ 80% dari jumlah

siswa yang mengikuti tes.

(24)

69

5.2 Saran

Berdasarkan dari beberapa simpulan di atas dapat dikemukakan beberapa

saran sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam upaya peningkatan

hasil belajar IPS dan solidaritas sosial siswa pada jenjang yang berbeda

ataupun mata pelajaran yang berbeda

2. Sekolah menggalakkan penggunaan pembelajaran kooperatif model Think

Pair Share (TPS) melalui sosialisasi penggunaan pembelajaran kooperatif

3. Guru dalam mengajar hendaknya harus melibatkan siswa secara aktif agar

siswa merasa lebih dihargai dan diperhatikan sehingga akan meningkatkan

prilaku belajar yang baik

4. Guru hendaknya menggunakan pembelajaran kooperatif model Think Pair

Share (TPS) sebagai tindakan kelas pada mata pelajaran IPS.

5. Penggunaan pembelajaran model kooperatif Think Pair Share (TPS)

hendaknya lebih ditekankan pada kelompok belajar diskusi, sehingga

memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling bekerjasama dan

saling membantu sesamanya.

6. Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya dalam

penelitian maupun penulisan karya ilmiah mereka dalam penerapan

pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) untuk mengukur aspek

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Artzt & Newman, C.M. ( 1990). Cooperative learning. Mathematics teacher

Bloom. Dalam Sudjana (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Erman Suherman, dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA.

Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

. 2006.Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.

Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta;Bumi Aksara.

Hudoyono , Herman, 2001. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, Malang: IKIP Malang.

Hopskin. 1993. Penelitian Tindakan Kelas. Depdikbud LPTK. Jakarta.

Howard. 2006. Multiple Intellegences: The theory in Prcice. New York: Basic Books

Ibrahim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA-University Press.

Isjoni. 2007. Cooperative Learning, Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.

Kamendikbud. 2014. Ilmu pengetahuan sosoal kelas viii. Jakarta

Jhonsn, 1981. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Jurnal Abied. 2008. Peningkatan Hasil Belajar Geografi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share. Sulawesi Selatan.

(26)

Jurnal Prabono. 2011. Peningkatan Hasi Belajar Geografi Melalui Model Pembelajaran Kooperati Think Pair Share. Sulawesi Selatan.

Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.

Nasution, S. (2008). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Bina Aksara. Jakarta.

Ratuman, Tanwey G. 2002. “ Belajar dan Pembelajaran”.Surabaya: UNESA University Press.

Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Grup.

Sayyidullayyam. 2006. Islam dan solidaritas sosial. Pustaka AL- Kautsar.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Setiawan. 2013. Ilmu Pengetahuan Sosial. Medan : UNIMED Press.

Sujana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdikarya.

Solihatin, E. dan Raharjo. 2008. Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Trianto 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.

Wahidmurni, dkk. 2010. Evaluasi Pembelajaran Kopetensi Dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Litera.

Gambar

Gambar  4.1.  Kategori Hasil Belajar IPS Siswa Siklus I dan II  ..........................................................................
Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Pelajaran IPS SMP Negeri 3  Samadua

Referensi

Dokumen terkait

Dalam izin lingkungan, pada umumnya terdapat kewajiban hukum yang dibebankan kepada penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan untuk mematuhi RKL-RPL, ANDAL dan

Use of a Free Radical Method to Evaluate Antioxidant Activity.. Kimia Pangan

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mengetahui kandungan sifat fisik maupun sifat kimia pada limbah tahu, mengetahui pengaruh waktu genangan terhadap

Akuntabilitas dalam manajemen keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan, dengan tiga pilar

Untuk menduduki peperiksaan kategori yang lebih tinggi, calon-calon mestilah memegang perakuan kekompetenan terkini sekurang- kurangnya 1 tahun dengan sekurang-kurangnya 1

Pada reaktor dengan durasi pengolahan aerobik selama 31,5 jam- anoksik 31,5 jam dapat dilihat bahwa nilai pH selalu mengalami kenaikan pada fase aerobik dan nilai DO

Analisis Regresi Linier Berganda. Uji

Guru dituntut tidak hanya mengetahui teori-teori tentang demokrasi dan menciptakan pembelajaran hanya sebagai sebuah transfer ilmu pengetahuan saja, tetapi