• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS TERSTRUKTUR SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KEDUA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS TERSTRUKTUR SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KEDUA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS TERSTRUKTUR

SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

“MINGGU KEDUA”

Disusun oleh : Kelas A

Rommy Parcelino Prabowo (135 040 200 111 111)

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2015

(2)

1. Definisi dan penjelasan beberapa istilah dalam perkuliahan minggu pertama dan kedua:

 Peta tanah ialah peta yang memperlihatkan penyebaran jenis-jenis tanah disuatu daerah secara umum. Peta tanah memperlihatkan sebaran taksa tanah dalam hubungannya dengan kenampakan fisik dan budaya dari permukaan bumi. Peta tanah dilengkapi dengan legenda yang secara ringkas menerangkan sifat-sifat tanah dari masing-masing satuan peta. Peta tanah juga dapat disertai dengan laporan yang menerangkan lebih lanjut sifat-sifat kemampuan tanah yang digambarkan dalam peta tanah.

 Skala peta menunjukan perbandingan jarak antara dua tempat (titik) pada peta, dengan jarak sebenarnya di lapangan.

 Delineasi batas tanah merupakan suatu garis yang terhubung untuk menandai perbedaan keadaan dalam peta tanah. Tanah-tanah yang memiliki fungsi yang sama dihubungkan oleh delineasi.

 Poligon merupakan penggambaran batas/delineasi tanah-tanah yang ditemui di lapangan yang berupa garis-garis. Poligon berasal dari kata polygon yang berarti poly: banyak dan gon(gone):

titik. Poligon dalam hal ini ialah poligon yang digunakan sebagai kerangka dasar pemetaan yang memiliki titik titik dengan sebuah koordinat X dan Y disertai dengan proyeksi peta yang tidak terlepas akan pengukuran dan penghitungan poligon.

 Satuan peta (Map unit) ialah satuan lahan yang sistem fisiografi/bentuk lahannya sama, yang dibedakan satu sama lain di lapangan oleh batas-batas alami, dan dapat digunakan sebagai satuan evaluasi lahan. Satuan-satuan yang dihasilkan umumnya berupa tubuh lahan yang memiliki ciri-ciri tertentu yang dibedakan oleh batas-batas alami di tempat terjadinya perubahan ciri-ciri yang paling cepat ke arah lateral.

 Satuan peta tanah terdiri atas kumpulan semua delineasi tanah yang ditandai oleh simbol, warna, nama atau lambang yang khas pada suatu peta. Satuan peta tanah disusun untuk menampung informasi penting dari suatu luasan (poligon) tentang hal-hal yang berkaitan dengan survei tanah. Satuan peta tanah harus dengan mudah dapat dikenali, diukur, dan dapat dipetakan pada skala yang tersedia dari peta dasarnya, waktu yang tersedia, kemampuan dari para pemetanya, dan tujuan dari suatu survei. Satuan peta tanah (SPT) dibuat tergantung tingkat ketelitian survei atau tingkat pemetaan yang dilakukan, sehingga satuan peta tanah dapat memiliki kisaran karakteristik yang luas maupun sempit.

 Legenda merupakan suatu daftar atau tabel penjelasan yang sangat bermanfaat untuk memudahkan dalam pembacaan suatu peta. Legenda berfungsi mengidentifikasikan satuan peta serta memberikan inforsmasi tentang satuan-satuan yang terdapat dalam suatu peta.

(3)

Satuan peta ditandai dengan simbol yang unik yang dapat berupa warna, nama, atau atribut lainnya. Legenda peta tanah terdiri atas dua bagian, yaitu simbol dan uraian atau deskripsi.

 Foto udara merupakan gambar penampang dari kenampakan bentang alam atau objek yang diinginkan yang diperoleh dengan pemotretan melalui udara dengan pesawat terbang. Idealnya skala foto udara yang digunakan untuk survei tanah ialah dua kali lebih besar dari skala peta publikasi (peta yang akan dihasilkan). Dengan semakin berkembangnya teknologi, saat ini penggunaan foto udara mulai beralih kepada penggunaan citra satelit.

 Stereoskop merupakan alat yang digunakan untuk dapat melihat sepasang gambar/foto secara stereoskopis sehingga peta tanah dari foto udara dapat diamati secara tiga dimensi.

 Peta dasar digunakan sebagai dasar untuk membuat peta tanah atau merupakan wadah untuk menggambarkan delineasi satuan peta tanah.

 Satuan taksonomi tanah merupakan sekelompok tanah dari suatu sistem klasifikasi tanah;

masing-masing diwakili oleh suatu profil tanah yang mencerminkan „central concept‟ (konsep pusat) dengan sejumlah kisaran penyimpangan sifat-sifat dari konsep pusat tersebut.

 Seri tanah merupakan sekelompok tanah yang memiliki ciri dan perilaku serupa, berkembang dari bahan induk yang sama dan mempunyai sifat-sifat dan susunan horizon, terutama di bagian bawah horizon olah dan sama dalam rezim kelembaban dan suhu tanah.

 Fase tanah merupakan pembagian lebih lanjut dari seri tanah sesuai dengan ciri-ciri penting bagi pengelolaan/penggunaan lahan, seperti drainase dan erosi.

 Soil variant merupakan tanah-tanah yang sangat mirip dengan seri yang sudah ditemukan, tetapi berbeda dalam beberapa sifat penting.

 Asosiasi tanah ialah sekelompok tanah yang berhubungan secara geografis, tersebar dalam suatu satuan peta menurut pola tertentu yang dapat diprediksi posisinya, tetapi karena kecilnya skala peta, taksa-taksa tanah tersebut tidak dapat dipisahkan.

 Kompleks tanah merupakan sekelompok tanah dari taksa yang berbeda, yang berbaur satu dengan lainnya dalam suatu delineasi (satuan peta) tanpa memperlihatkan pola yang tidak beraturan.

2. Pada kuliah minggu pertama telah dibahas materi tentang definisi serta penjelasan lebih jauh mengenai survei tanah dan evaluasi lahan. Dalam materi tersebut selain diperkenalkan dan dijelaskan mengenai definisi survei tanah dan evaluasi lahan juga dijelaskan mengenai tujuan dan manfaatnya, satuan pemetaan, hal yang mendasari mengapa tanah perlu untuk dilakukan survei, serta implementasinya dalam pengelolaan sumberdaya lahan. Selain memperoleh penjelasan

(4)

mengenai survei tanah dan evaluasi lahan secara keseluruhan, pada minggu pertama juga diperkenalkan dengan beberapa istilah dan penjelasan lain seperti peta tanah, evaluasi kesesuaian lahan, foto udara, tanah sebagai obyek survei, stereoskop, delineasi unit lahan, serta kegiatan- kegiatan dalam survei tanah.

Berikut ini definisi dan penjelasan dari istilah-istilah dan beberapa hal yang telah dibahas pada materi pertama, yaitu :

 Survei tanah ialah penelitian tanah di lapangan dan di laboratorium, yang dilakukan secara sistematis dengan metode-metode tertentu terhadap suatu daerah (areal) tertentu, yang ditunjang oleh informasi dari sumber-sumber lain yang relevan (SCSA, 1982).

 Survei tanah ialah penelitian tanah atau menjadikan tanah sebagai obyek survei. Kegiatan dalam survei tanah dilakukan di lapangan sedangkan analisis lebih lanjut dilakukan di laboratorium. Survei tanah dilakukan secara sistematis, maksudnya ialah survei tanah dilakukan dengan beberapa tahapan pelaksanaan yang dilakukan secara berurutan. Tahapan dalam survei tanah meliputi tahap persiapan, tahap survei lapangan, pelaksanaan survei, analisis laboratorium, hingga pembuatan peta dan pelaporan. Selain dilakukan secara sistematis, survei tanah juga dilakukan dengan metode-metode tertentu yang berbeda, dalam survei tanah dikenal beberapa metode yang dapat diaplikasikan diantaranya ialah survei grid, survei fisiografi (IFU), metode grid bebas, survei nonsistematik, dan survei kontinu.

Pemilihan metode survei didasarkan oleh beberapa hal misalnya kondisi lokasi/area survei serta mempertimbangkan kemudahan dan efisiensi. Selain itu, survei tanah perlu pula ditunjang oleh informasi dari sumber-sumber lain yang relevan dalam menunjang kegiatan survei tanah, informasi-informasi pendukung lainnya dapat berupa hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya atau pustaka serta literatur lain. Hasil dari survei tanah ialah peta tanah beserta legenda peta dan laporan.

 Evaluasi lahan ialah proses penilaian penampilan lahan untuk tujuan tertentu, meliputi pelaksanaan dan interpretasi survei serta studi bentuk lahan, tanah, vegetasi, iklim, dan aspek lahan lainnya, agar dapat mengidentifikasi dan membuat perbandingan berbagai penggunaan lahan yang mungkin dikembangkan. Evaluasi lahan merupakan suatu proses menduga potensi sumber daya lahan untuk berbagai penggunaannya. Kerangka dasar evaluasi lahan ialah membandingkan persyaratan yang diperlukan suatu penggunaan lahan tertentu, dengan sifat/kualitas lahan yang bersangkutan.

 Tujuan survei tanah ialah mengklasifikasikan, menganalisis, serta memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah, sama sifatnya kedalam satuan peta tanah tertentu. Sedangkan tujuan utama survei tanah ialah membuat semua informasi spesifik yang penting tentang tiap-

(5)

tiap macam tanah terhadap penggunaannya dan sifat-sifat lainnya sehingga dapat ditentukan pengelolaannya dan menyajikan uraian satuan peta sedemikian rupa sehingga dapat diinterpretasikan oleh orang-orang yang membutuhkan fakta-fakta mendasar tentang tanah.

Sedangkan menurut Walmsley (1995), terdapat dua tujuan utama survei tanah, yaitu mengidentifikasi, mendeskripsi, dan mengklasifikasikan tanah-tanah yang berbeda di suatu daerah dan mengidentifikasi, memprediksi, dan delineasi berbagai jenis atau kombinasi tanah dengan cara yang konsisten.

 Manfaat dari survei tanah ialah akan diperoleh hasil dari kegiatan survei tanah yang akan menentukan pengembangan dari suatu wilayah. Dari kegiatan survei tanah akan dihasilkan peta tanah yang merupakan dokumen utama yang akan digunakan sebagai dasar dalam pengembangan suatu wilayah. Selain itu, survei tanah dapat memberikan informasi tentang sumber daya alam, terutama tentang sifat-sifat dan faktor-faktor pembatas tanah untuk suatu tujuan-tujuan tertentu.

 Kegiatan dalam survei tanah dilakukan secara sistematis atau berurutan dengan tahapan- tahapan tertentu. Secara umum tahapan dalam survei tanah meliputi tahap persiapan, tahap survei lapangan, pelaksanaan survei, analisis laboratorium, hingga pembuatan peta dan pelaporan.

 Evaluasi kesesuaian lahan, hasil survei tanah akan digunakan dalam kegiatan evaluasi kesesuaian lahan, pada dasarnya evaluasi kesesuaian lahan ialah kegiatan mencocokan antara persyaratan tumbuh tanaman dengan kualitas dan karakteristik lahan.

 Implementasi survei tanah dan evaluasi lahan dalam pengelolaan sumberdaya lahan, berdasarkan kondisi kemampuan lahan, karakteristik tanah, dan penggunaan lahannya maka disusunlah arahan detail yang dapat digunakan sebagai acuan pelaksanaan pengelolaan sumberdaya lahan di lapangan.

 Foto udara merupakan gambar penampang dari kenampakan bentang alam atau objek yang diinginkan yang diperoleh dengan pemotretan melalui udara dengan bantuan alat tertentu.

Idealnya skala foto udara yang digunakan untuk survei tanah ialah dua kali lebih besar dari skala peta publikasi (peta yang akan dihasilkan).

 Stereoskop merupakan alat yang digunakan untuk dapat melihat sepasang gambar/foto secara stereoskopis sehingga peta tanah dari foto udara dapat diamati secara tiga dimensi.

 Peta tanah merupakan peta yang dibuat untuk memperlihatkan sebaran taksa tanah dalam hubungannya dengan kenampakan fisik dan budaya dari permukaan bumi. Setiap peta tanah

(6)

digambarkan garis-garis batas tanah-tanah yang dijumpai di lapangan. Dalam setiap peta tanah selalu berisikan lebih dari satu satuan peta tanah.

 Satuan peta tanah terdiri atas kumpulan semua delineasi tanah yang ditandai oleh simbol, warna, nama atau lambang yang khas pada suatu peta. Satuan peta tanah disusun untuk menampung informasi penting dari suatu luasan (poligon) tentang hal-hal yang berkaitan dengan survei tanah.

 Legenda peta berfungsi mengidentifikasikan satuan peta serta memberikan informasi tentang satuan-satuan yang terdapat dalam suatu peta. Satuan peta ditandai dengan simbol yang unik yang dapat berupa warna, nama, atau atribut lainnya.

 Pemetaan tanah ialah penggambaran bentuk satuan geografis pada suatu peta dasar (peta topografi/mosaik). Setiap satuan peta tanah ditandai dengan simbol yang dijelaskan dalam legenda peta.

 Skala peta menunjukkan perbandingan jarak antara dua tempat titik pada peta, dengan jarak sebenarnya di lapangan.

 Delineasi batas tanah merupakan suatu garis yang terhubung untuk menandai perbedaan keadaan dalam peta tanah. Tanah-tanah yang memiliki fungsi yang sama dihubungkan oleh delineasi.

 Peta dasar merupakan peta yang digunakan sebagai dasar untuk membuat peta tanah atau merupakan wadah untuk menggambarkan delineasi satuan peta tanah.

 Faktor pembentuk tanah, terdapat lima faktor pembentuk tanah yaitu bahan induk, topografi, iklim, organisme dan waktu. Masing-masing faktor pembentuk tanah akan mempengaruhi kualitas serta karakteristik tanah yang terbentuk.

3. Istilah-istilah baru dari bahan kajian yang diberikan, antara lain:

 Grid ialah sistem koordinat persegipanjang yang ditumpang susun terhadap peta atau suatu penggambaran dari permukaan bumi.

 Kontur merupakan garis khayal untuk menggambarkan semua titik yang mempunyai ketinggian yang sama di atas atau di bawah permukaan laut rata-rata. Kontur digambarkan dengan interval vertikal yang reguler.

 GPS (Global Positioning System) ialah sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan atau sinkronisasi sinyal satelit.

(7)

 Model elevasi digital (Digital Elevation Model) ialah data digital yang menggambarkan geometri dari bentuk permukaan bumi atau bagiannya yang terdiri dari himpunan titik-titik koordinat hasil sampling dari permukaan.

 Kartografi ialah ilmu pengetahuan dan teknologi tentang pembuatan peta-peta sekaligus mencangkup studinya sebagai dokumen-dokumen ilmiah dan hasil karya seni.

 Redoxymorphil merupakan suatu bentuk atau jenis tanah yang saat pembentukannya dipengaruhi oleh proses reduksi dan oksidasi.

 Inklusi ialah satuan tanah lain pada legenda yang tidak muncul dalam setiap satuan peta tanah.

Inklusi dapat berupa tanah yang serupa atau tanah yang tidak serupa dengan tanah yang digunakan sebagai nama satuan peta tersebut.

 Monolit merupakan contoh tanah tidak terganggu yang diawetkan dan sengaja dibuat sebagai alat bantu visual untuk pengajatan tentang sifat-sifat dan jenis tanah.

Referensi

Dokumen terkait

Kompleks tanah, merupakan sekelompok tanah dari taksa yang berbeda, yang berbaur satu dengan lainnya dalam satuan deliniasi (satuan peta) tanpa memperlihatkan pola

 Kompleks : sekelompok tanah dari taksa yang berbeda, yang berbaur satu dengan lainnya dalam suatu deliniasi (satuan peta) tanpa memperlihatkan pola tertentu

Kompleks tanah, merupakan sekelompok tanah dari taksa yang berbeda, yang berbaur satu dengan lainnya dalam satuan deliniasi (satuan peta) tanpa memperlihatkan pola tertentu

SPT jenis ini mengandung dua atau lebih satuan tanah yang tidak serupa yang digunakan dalam penamaan SPT dan mempunyai komposisi yang hampir sama. Satuan-satuan tanah penyusun SPT

Kompleks tanah mrupakan sekelompok peta tanah dari taksa yag berbeda , yang berbaur dari satu dengan lainnya dalam suatu delineasi (satuan peta) tanpa memperlihatkan pola

Siti Prastika (2015) : “Penerapan Media Komik pada Konsep Keanekaragaman Makhluk Hidup dalam Pelestarian Ekosistem untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII

Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media benda konkret dalam pembelajaran IPA kelas V di MI Ma’arif NU Penaruban Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran

Saya persilakan Pihak Terkait dulu, ya, Pihak Terkait sumpah enam orang Saksi; Muhammad Natsir, Simplisius, Abdul Kadir, Johanes Pela, Maria Margaretha,