RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah :SMPN ...
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas/ Semester : IX/1
Alokasi Waktu : 4 pertemuan (12 JP)
A. KOMPETENSI INTI KI 1
KI 2 : :
Menghargaidanmenghayatiajaran agama yang dianutnya.
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
2.4 Menghargai sikap optimis, ikhtiar, dan tawakkal sebagai implementasi dari pemahaman QS Az Zumar ayat 53, QS An Najm ayat 39 – 42 dan QS Ali Imran ayat 159 serta Hadits terkait.
3.1 Memahami QS Az Zumar ayat 53, QS An Najm ayat 39 – 42 dan QS Ali Imran ayat 159 tentang optimis, ikhtiar dan tawakkal serta hadits terkait.
4.1.1 Membaca QS Az Zumar ayat 53, QS An Najm ayat 39 – 42 dan QS Ali Imran ayat 159 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhorijul huruf .
4.1.2 Menunjukkan hafalan QS Az Zumar ayat 53, QS An Najm ayat 39 – 42 dan QS Ali Imran ayat 159
C. INDIKATOR
2.4.1 Terbiasa berperilaku optimis dalam kehidupan sehari-hari 2.4.2 Terbiasa berperilaku ikhtiar dalam kehidupan sehari-hari 2.4.3 Terbiasa berperilaku tawakkal dalam kehidupan sehari-hari 3.1.1 Menjelaskan pengertian opimis
3.1.2 Menjelaskan pengertian ikhtiar 3.1.3 Menjelaskan pengertian tawakkal
D. MATERI PEMBELAJARAN 1.Pertemuan ke-1
a. Pengertian Optimis
Sifat optimis adalah sifat orang yang memiliki harapan positif dalam menghadapi segala hal atau persoalan. Kebalikan dari optimis adalah pesimis. Orang yang memiliki sifat pesimis selalu berpandangan negatif dalam menghadapi persoalan.
▸ Baca selengkapnya: proposal ujian praktek pai smp kelas 9
(2)a. Raisa dan Joni mengikuti lomba menggambar di tingkat kabupaten. Raisa yakin dalam lomba ini akan meraih hasil yang terbaik. Sebaliknya, Joni merasa bahwa dalam lomba kali ini ia tidak mungkin bisa menang.
b. Doni dan Hasim sakit demam berdarah (DB). Mereka berdua dirawat di rumah sakit. Doni memiliki semangat yang tinggi untuk sembuh, sedangkan Hasim takut kalau penyakitnya tidak dapat disembuhkan.
c. Di dalam satu kelas IX terdapat 30 Siswa. Sebanyak 29 Siswa menyongsong ujian dengan rasa percaya diri, namun Nilna merasa takut kalau nanti gagal dalam ujian.
b.Dalil naqli tentang optimis
Artinya: “Dari Abu Hurairah r.a., dia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada rasa tiyarah (firasat buruk dan kesialan), dan yang lebih baik dari itu adalah rasa optimis. Maka ditanyakanlah kepada beliau: Apa yang dimaksud dengan rasa optimis?, Beliau bersabda: Yaitu kalimat baik yang sering didengar oleh salah seorang dari kalian.” (H.R. Ahmad)
c. Contoh sikap optimis
Orang yang optimis biasanya ditandai dengan wajah yang berseri-seri dan mudah untuk tersenyum. Sebaliknya orang yang pesimis biasanya sering cemberut dan terlihat murung. Sekarang kita dapat memilih, mau menjadi orang yang optimis atau pesimis ?
Berikut ini adalah sebuah kisah tentang dua orang pegawai pemasaran dari dua perusahaan sepatu terkenal yang dikirim ke daerah pedalaman. Salah satu di antara mereka memiliki sifat optimis, dan yang satu lagi memiliki sifat pesimis. Bacalah dengan cermat kisah berikut ini:
2. Ikhtiar
Ikhtiar adalah berusaha bersungguh - sungguh untuk mencapai harapan, keinginan, atau cita-cita. Ketika seseorang menginginkan sesuatu maka ia harus mau berusaha atau berupaya untuk meraihnya.
Contoh-contoh ikhtiar adalah sebagai berikut.
a. Orang yang ingin pandai harus berusaha dengan rajin belajar.
b. Orang yang ingin hidup berkecukupan harus berusaha dengan rajin bekerja.
c. Orang yang ingin memiliki tabungan harus berusaha hidup hemat atau mengurangi pengeluaran. d. Orang yang ingin sehat harus berusaha dengan rajin menjaga kebersihan dan berolah raga. e. Orang yang sedang sakit dan ingin sembuh harus berobat.
Allah Swt. mengajarkan mengenai pentingnya ikhtiar, sabagaimana firman-Nya berikut ini:
Artinya: “Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, dan sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahannya (segala sesuatu)”. (Q.S. an- Najm/53:39-42)
3. Tawakal
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman ! Ingatlah nikmat Allah (yang diberikan) kepadamu, ketika suatu kaum` bermaksud hendak menyerangmu dengan tangannya, lalu Allah menahan tangan mereka dari kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah-lah hendaknya orang-orang beriman itu bertawakal. (Q.S. al-M±’idah/5:11)
E. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan 1
a. Pendahuluan (10 menit)
1) Guru membuka pembelajaran dengan salam
2) Berdoa bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
3) Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Quran surahpilihan yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik.
4) Guru melakukan appersepsi dengan menanyakan wawasan peserta didik terkait tentang perilaku optimis
5) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
6) Guru memberikan tausiyah tentangpentingnya sikap optimis dalam kehidupan sehari-hari.
7) Pesertadidikdibagimenjadiempatkelompok,
masing-masingkelompokterdiridari8 orang pesertadidik.
8) Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran.
b. Kegiatan inti (90 menit) 1) Mengamati:
a) Guru membagikan4 jenis tayangan video singkat tentang perilaku optimis kepada masing-masing kelompok.
b) Semua peserta didik mengamatitayangan video di masing-masing kelompok
c) Dua peserta didik bertugas sebagai penjaga stand untuk menjelaskan kepada pengunjung dari keloimpok lain.
d) Peserta didik yang tidak bertugas sebagai penjaga stand berkunjungke semua kelompok untuk melihat tayangan video.
2) Menanya:
b) Pesertadidikkembali ke kelompok masing-masing kemudian meneliti komentar yang ditulis kelompok lain.
c) Masing-masing kelompok memilih empat komentaryang dipandang paling baik.
d) Peserta didik membacakan keempatkomentar yang dipandang paling baik untuk diapresiasi
3) Eksplorasi
a) Masing-masing kelompok diberikan tugas untuk berdiskusi sesuai dengan tayangan video yang diterima kelompoknya.
4) Asosiasi:
a) Setelah berdiskusi, masing-masing kelompok membuat resume dari hasil berkunjung ke kelompok yang lain.
5) Komunikasikan:
a) Masing-masing kelompok menentukan satu anggota yang akan mempresentasikan hasil resume diskusi kelompok.
b)Peserta didik yang lain memberikan tanggapan atas presentasi yang dilakukan..
c. Penutup (20 menit)
1) Guru memberikan penguatan materi tentang perilaku optimis dalam kehidupan sehari-hari.
2) Guru dan siswa menyimpulkan materi yang dibahas.
3) Guru melakukan post test terhadap pemahaman peserta didik selama proses pembelajaran.
4) Guru bersama-sama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
5) Guru memberikan reward kepada komentatortayangan video terbaik. 6) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
7) Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik berkaitan dengan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
8) Guru danpeserta didik mengungkapkan pesan moral yang diperoleh dari pembelajaran hari ini.
9) Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa.
F. PENILAIAN, REMEDIAL DAN PENGAYAAN
1. Penilaian
a. Teknik Penilaian:
1) Aspek sikap : Observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, Jurnal 2) Aspek Pengetahuan: Tes tertulis
3) Aspek Ketrampilan : portopolio
a) Pengetahuan N
o. Indikator Butir Instrumen
1. Menjelaskan pengertian optimis. Jelaskan pengertian optimis. 2. Menyebutkan contoh perilaku
optimis
Sebutkan contoh-contoh perilaku optimis
3. Menjelaskan manfaat perilaku optimis
Jelaskan manfaat perilaku optimis.
4. Menyebutkan dalil naqli tentang perilaku optimis
Sebutkan dalil naqli tentang perilaku optimis
5. Menjelaskan dampak perilaku optimis
Jelaskan dampak perilaku optimis
Pedoman perskoran
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat !
1. Sifat orang yang selalu berpandangan positif dalam menghadapi segala hal atau persoalan merupakan pengertian ....
a. optimis c. ikhtiar b. pesimis d. tawakal
2. Ketika seseorang yang optimis menemui kegagalan, maka yang terpikirkan olehnya adalah.... a. bersiap-siap untuk gagal lagi
b. merasa menyesal atas usahanya c. berprasangka baik kepada Allah d. menyerah sebelum berusaha
3. Setiap rintangan kehidupan yang dialami oleh seorang muslim harus dihadapi dengan .... a. rasa syukur dan tawakal
B b. sabar dan rasa optimis c. tabah dan tawakal D d. bahagia dan tabah
b. sabar d. syukur
5. Tawakal atau berserah diri kepada Allah harus didahului dengan.... a. sikap rendah hati c. syukur nikmat
b. berprasangka baik d. usaha yang serius
6. Ketika seseorang yang tawakal mendapatkan keberhasilan, maka ia meyakini bahwa kesuksesan itu merupakan ....
a. pemberian orang lain c. hasil usaha bersama b. karunia Allah Swt. d. suatu keberuntungan
9. Potongan ayat ini menjelaskan tentang .... a. zikir c. salat
b. sabar d. tawakal
10. Sikap tawakal paling tepat dilakukan setelah seseorang....
a. puas atas hasil pekerjaannya c. merencanakan sebuah pekerjaan b. berniat melakukan usaha d. berusaha dan berdoa
a) Sikap (Terlampir) b) Ketrampilan
(Terlampir)
2.Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan berupa kiat-kiat menumbuhkan sikap optimis. (Soalterlampir ).
3. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akandijelaskan dandilakukan penilaian kembali
Tentang perilaku optimis yang dilaksanakan diluar jam pelajaran setelah pulang sekolah. ( Soalterlampir ).
G. MEDIA/ALAT,BAHAN DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media/alat a. Power Point b. Film pendek c. Speaker active d. LCD/TV/Laptop
a. Kertasplano b. Alat tulis
3. Sumber Belajar
a. Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: Departemen Agama RI.
b. Muhammad Ahsan dan Sumiyati,2014. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas IX/ Buku Siswa . Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Muhammad Ahsan dan Sumiyati, 2014. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas IX/Buku Guru. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan..
Garut , … Juli 2016
Mengetahui; Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah, PAI dan Budi Pekerti,
... ...
NIP. ... NIP . ...
Lampiran 1 : Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Spiritual)
Penilai : Guru, diri sendiri, antar peserta didik Rubrik
penilaian
:
a. Observasi
Tanggal Pengamatan : ... Sikap yang dinilai :
pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang,
apabila kadang-kadang
melakukan dan
Nilaiakhirinidiambildarinilai modus (nilai yang
sering tidak
Lembaran ini diisi oleh pesertadidik untuk menilai sikap spiritual dirinyasendiri. Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
...)
c. Penilaian Antar Peserta Didik
Nama Pesrta didik :
Sikap Spiritual yang diamati : Sikap Iman Kepada Allah Swt.
No. Aspek Pengamatan 4 3Skor 2 1
1
Berilah tanda cek pada kolom pilihan berikut:
melakukan dan sering tidak
Nilaiakhirinidiambildarinilai modus (nilai yang seringmuncul)
Nama Peserta Didik : Aspek yang diamati :
No
1
2
Jumlah nilai
Keterangan Kriteria Nilai
A (Sangat Baik) = Jika
peserta didikmendapatkan skor 86 – 100
B (Baik) = Jika peserta didikmendapatkan skor 76-85
C (Cukup) = Jika peserta didikmendapatkan skor 66-75
D (Kurang) = Jika peserta didikmendapatkan skor < 65
Catatan: ... ...
...,... Guru Mata Pelajaran PAI
(...)
Lampiran3 :Soal Pengayaan Kerjakansoalberikut !
Kunci :