• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fadliah, M.Si dan Warni Tune Sumar, M.Pd Dosen Pembimbing Universitas Negeri Gorontalo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Fadliah, M.Si dan Warni Tune Sumar, M.Pd Dosen Pembimbing Universitas Negeri Gorontalo"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1Main Ngadi Mahasiswa pada Jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo: Dr.

Fadliah, M.Si dan Warni Tune Sumar, M.Pd Dosen Pembimbing Universitas Negeri Gorontalo

(2)

EVALUASI PENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK RAKYAT (PRODIRA) DI PROVINSI GORONTALO

Ma’in Ngadi, Fadliah, Warni Tune Sumar

Jurusan Manajemen Pendidikan, Program Studi S1. Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Gorontalo Email:main_ngadi@yahoo.co.id

ABSTRAC

Ma’in Ngadi, 2014. Evaluasi Pengelolaan Program Pendidikan Untuk Rakyat di Provinsi Gorontalo. Pembimbing I, Dr. Fadliah, M.Si Pembimbing II Warni T Sumar, S.Pd, M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Perencanaan Pengelolaan PRODIRA, 2) Pelaksanaan Pengelolaan PRODIRA, 3) Pengawasan, 4) Mnitoring dan Evaluasi. Desain penelitian ini bersifat studi evaluasi dengan jenis deskriptif menggunakan model evaluasi Goal Oriented Evaluation Model. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Perencanaan PRODIRA cukup baik ditinjau dari perencanaan program dan penyusunan anggran keuangan sekolahs. 2) Pelaksanaan sudah baik ditinjau dari aspek proses mekanisme pelaksanaan dan penggunaan dana operasional sekolah sudah baik, 3) pengawasan sudah baik, 4) Monitoring dan Evaluasi pengelolaan sudah baik ditinjau dari komonen yang di monitoring dan di evaluasi. Disarankan: 1) Bagi DIKPORA agar melaksanakan evaluasi pengelolaan program pendidikan untuk rakyat (PRODIRA) dengan SOP yang ada, 2) Bagi Tim Manajemen Provnsi agar dapat melakukan sosialisasi dengan efektif, 3) Bagi tim manajemen sekolah agar lebih jelas dalam pelaksanaan program pendidikan untuk rakyat). Dapat melibatkan stakeholder/tokoh-tokoh masyarakat dalam evaluasi pelaksanaan pengelolaan program secara internal agar dapat mengetahui keefektifan dan efisiensi dari pelaksanaan dan dapat memberikan informasi yang akurat bagi orang tua siswa dalam upaya memantau perkembangan sekolah dalam hal pengeloaan.

Kata kunci: Evaluasi, Pengelolaan, PRODIRA

1Main Ngadi Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo: Dr.

Fadliah, M.Si dan Warni Tune Sumar, M.Pd Dosen Pembimbing Universitas Negeri Gorontalo

(3)

1Main Ngadi Mahasiswa pada Jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo: Dr.

Fadliah, M.Si dan Warni Tune Sumar, M.Pd Dosen Pembimbing Universitas Negeri Gorontalo

Program pendidikan untuk rakyat merupakan program pendidikan yang membebaskan peserta didik, orang tua atau walinya dari pungutan biaya operasional sekolah pada satuan pendidikan menegah, kecuali pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), Sekolah Bertraf Internasional (SBI), dan satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat, serta memberikan biaya peningkatan mutu pada jenjang pendidikan dasar, dan insentif bagi pendidik PAUD.

Program ini dimaksud untuk membantu masyarakat yang tidak mampu agar mendapatkan pelayanaan pendidikan yang terjangkau, bermutu, berkeadilan dan dapat memberikan keringanan bagi seluruh masyarakat yang ada di Priovinsi Gorontalo sesuai dengan tuntutan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”, dan sekaligus sebagai salah satu program unggulan Provinsi Gorontalo yaitu peningkatan sumber daya manusia yang diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mendukung suksesnya ekonomi di Provinsi Gorontalo.

Selain itu, penyelenggaraan program pendidikan untuk rakyat ini diamanatkan secara tegas dalam sistem perundang-undangan . Uundang-Uundang Dasar 1945 Amandemen III pasal 31 Ayat 2 mengatakan, “ setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan Negara membiayainya’. Mengacu pada berbagai kebijakan Nasional dan meningkatnya kebutuhan dalam bidang pendidikan telah mendorong pemerintah Provinsi Gorontalo merumuskan suatu kebijakan di tingkat daerah dengan memberikan pelayanan pendidikan kepada seluruh masyarakat Provinsi Gorontalo yaitu Program Pendidikan Untuk Rakyat yang di singkat dengan PRODIRA.

Berdasarkan pada Peraturan Daerah (PERDA) No. 9A Tahun 2012 tentang PRODIRA. Program ini bertujuan menyediakan layanan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menegah bagi warga masarakat Provinsi Gorontalo untuk mengembangkan potensi dirinya agar dapat hidup mandiri didalam masyarakat atau dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (DIKPORA) Provinsi Gorontalo sebagai institusi teknis yang betaggung jawab untuk penyelenggaraan program ini.

Dengan berbagai bidang-bidang meliputi: 1) penyelenggaraan kurikulum, 2) pemeliharaan dan pengadaan sarana 3) ketenagaan, 4) pembinaan kesiswaan 5) manajemen sekolah / madrasah dalam bentuk kegiatan yang meliputi: 1) meningkatkan angka partisipasi pendidikan masyarakat pada jenjang anak usia dini, pendidikan dasar dan menegah, 2) meningkatkan layanan pada semua jenjang pendidikan untuk terwujudnya kualitas dan relevansi pendidikan, 3) membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs,

(4)

1Main Ngadi Mahasiswa pada Jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo: Dr.

Fadliah, M.Si dan Warni Tune Sumar, M.Pd Dosen Pembimbing Universitas Negeri Gorontalo

SMA/SMALB/SMK Negeri/Swasta terhadap biaya operasional satuan pendidikan, kecuali rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI). Dengan di dalamnya mencakup pelaksanaan: 1) Memberikan biaya operasional Sekolah/Madrasa pada jenjang pendidikan menegah (BOS) 2) Memberikan biaya pendidikan mutu pada pendidikan dasar, 3) Menyediakan biaya administrasi kegiatan kabupaten/kota dan administrasi kegiatan provinsi, 4) Menyediakan sasaran RKB SMA/MA dan SMK dan operasional sekolah sepenuhnya 5) Memberikan insentif bagi pendidik PAUD.(JUKNIS PRODIRA 2013:3)

Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik kepada masyarakat Gorontalo agar bisa mendapatkan layanan pendidikan yang terjangkau, bermutu, dan berkeadilan sehingga bias melahirkan sumber daya yang berkualitas kedepan nanti.

Pengelolaan Program Pendidikan Untuk Rakyat (PRODIRA)

Pengelolaan adalah proses penataan kegiatan yang akan dilaksanakan melalui fungsi-fungsi manajemen tentu gunanya sebagai tolak ukur untuk menentukan keberhasilan sebagai bentuk dari pencapaian tujuan bersama yang telah disepakati.

Hal ini didukung oleh pendapat Alam (2007:127), yang mengemukakan bahwa

“pengelolaan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian kegiatan anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.

Kemudian Supriyanto dan Muhsin (2008:142), mengatakan bahwa “pengelolaan adalah keterampilan untuk meramu komponen dan unsur-unsur yang terlibat dalam suatu sistem untuk mencapai hasil/tujuan yang direncanakan”. Sedangkan menurut Kiyosaki dan Lechter (2005:104), bahwa “pengelolaan adalah sebuah kata yang besar sekali yang mencakup pengelolaan uang, waktu, orang, sumber daya, dan terutama pengelolaan informasi”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam menentukan suatu tujuan dengan melihat bagaimana perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi sesuai dengan bentuk kegiatan yang dilakukan.

(5)

Perencanaan Program Pendidikan Untuk Rakyat (PRODIRA)

Perencanaan sangat diperlukan dalam setiap aspek kehidupan baik secara individu maupun manajemen organisasi karena tujuan dari perencanaan tersebut akan menjadi lebih jelas dan terarah serta mengurangi atau bahkan menghilangkan ketidak pastian, agar semua komponen yang tergabung dalam manajemen mengetahui secara pasti tujuan tersebut sehingga nantinya semua komponen dapat bekerja keras untuk mencapai tujuan tersebut. Kemudian dapat membantu dalam memprediksi segala macam hambatan dan kemudahan, agar nantinya hambatan-hambatan yang akan muncul dapat dicarikan solusi dalam mengatasi hambatan tersebut, dan memaksimalkan segala kemudahan yang ada, sehingga nantinya pekerjaan yang dilakukan lebih efektif dan efisien tidak berbelit-belit.

Perencanaan merupakan penentuan tujuan utama organisasi berserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Landasan dasar setiap perencanaan adalah kemampuan manusia untuk secara sadar memilih alternatif masa depan yang dikehendakinya dan kemudian mengarahkan daya upayanya untuk mewujudkan masa depan yang dipilih tersebut. Perencanaan merupakan langkah utama yang penting dalam keseluruhan proses manajemen agar factor produksi yang terbatas dapat diarahkan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurtu Fattah, (2011: 49) mengatakan bahwa:

“perencanaan merupakan tindakan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan, bagaimana mengerjakanya, apa yang harus dikerjakan, dan siapa yang mengerjakannya.perencanaan sering juga disebut sebagai jembatan yang menghubungkan kesenjangan atau jurang keadaan masa kini dan keadaan yang diharapkan pada masa yang akan dating. Tujuan perencanaan adalah memberikan pengarahan, mengurangi dampak negatif perubahan, meminimalkan pemborosan yang berlebihan dan menentukan untuk mengendalikan perencanaan membuat usaha menjadi terkoordinasi”

Perencanaan program pendidikan untuk rakyat (PRODIRA) dilakaukan dengan dua cara, yaitu 1) penyusunan program dan penyusunan anggaran keuangan sekolah yang meliputi: (1) Sumber pendapatan, (2), pengeluaran untuk penyelenggaraan kurikulum, pemeliharaan dan pengadaan sarana, ketenagaan, pembinaan kesiswaan, manajemen sekolah dan kesejatraan. 2) pengorganisasian bantuan pendidikan untuk rakyat, meliputi tim manajemen provinsi, serta kota/kabupaten dan tim manajemen sekolah.

(6)

Pelaksanaan Program Pendidikan Untuk Rakyat (PRODIRA)

Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsia ctuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubunganlansung dengan orang-orang dalam organisasi. Dalam hal ini, George R.

Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran tersebut.

Pelaksanaan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi pelaksanaan artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secarabersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhka adalah kepemimpinan.

Pelaksanaan program pendidikan untuk rakyat dilakukan dengan mekanisme pelaksanaan: 1) sekolah mengisi dan menyerahkan data sekolah/madrasah secara lengkap kepada tim manajemen kabupaten kota untuk diserahkan kepada tim manajemen provinsiSekolah meverifikasi jumlah dana yang diterima dengan data siswa yang ada, 2) Sekolah Mengumumkan jumlah dana yang diterima di papan informasi dan penggunaan kepada kepalah sekolah/bedahara/komite, 3) tim manajemen kabupaten melakukan koordinasi dengan tim manajemen provinsi, 4) sekolah mencatat dan memverifikasi pembelian barang dari dana PRODIRA ke dinas pendidikan kabupaten/kota, 5) tim manajemen kabupaten/kota mengumpulkan dan mengudate data dan jumlah siswa dari sekolah/madrasah, 6) tim manajemen kabupaten kota mengusulkan dan merekomendasi sekolah/madrasah calon penerima biaya operasional sekolah, 7) tim Manajem provinsi menerima dan menilai proposal satuan penddikan yang diusulkan dan direkomendasikan oleh dinas kabupaten/kota dan kanwi, 8) Mengumpulkan dan mengupdate data siswa dari kabupaten kota terkait dengan pencairan dan penyaluran dana.

(7)

Hal ini pelaksanaan PRODIRA yaitu penggunaan dana bidang kurikulum meliputi: 1) penyusunan pereangkat pembelajaran silabus dan bahan ajar menggunakan anggaran yang disediakan berupa foto copy dan atk sesuai alokasi dana PRODIRA, 2) pembelian buku pegangan siswa dan guru serta alat peraga dalam pembelajaaran mengguanakan anggaran keuangan yang berasal dari PRODIRA, 3) kegiatan remedial, pengayaan dan tary out biaya foto copy atk dan transport guru ditanggung oleh anggaran PRODIRA, 4) kegiatan olimpiaade dan debat bahasa memebrlukan ATK, konsumsi dan transport maka pembiayaan tersebut menggunakan anggaran yang berasal dari PRODIRA, 5) pelaksanaan mid semester /semester dan UN biaya ATK, konsumsi dan transport guru menggunakan anggaran sesuai dengan anggaran PRODIRA yang ada. Penggunaan dana bidang ketenagaan meliputi: Biaya pengganti transport bagi guru honor non PNS yang tidak mendapatkan honor dari APBD/APBN dibiayai oleh dana PRODIRA sesuai RKAS dan penjaga sekolah dan clining servis mendapatkan biaya pengganti transport dari anggaran PRODIRA.

Penggunaan dana bidang sarana/prasarana meliputi: 1) Penggunaan dana dalam pembelian fasilitas pendukung pembelajaran seperti pembelian meja, kursi, papan tulis, dan lemari paraktek menggunakan dana yang telah diberikan dari dana PRODIRA, 2) Perbaikan fasilitas sekolah atau rehab ringan yang dilakukan sebagai pemeliharaan sarana, sekolah menggunakan anggaran PRODIRA yang sesuai dengan RKAS yang ada. Penggunaan dana bidang manjemen sekolah meliputi: 1) penggunaan dana dalam pembelian fasilitas pendukung pembelajaran seperti pembelian meja, kursi, papan tulis, dan lemari paraktek menggunakan dana yang telah diberikan dari dana PRODIRA, 2) Perbaikan fasilitas sekolah atau rehab ringan yang dilakukan sebagai pemeliharaan sarana, sekolah menggunakan anggaran PRODIRA yang sesuai dengan RKAS yang ada

Pengawasan Program Pendidikan Untuk Rakyat

Pengawasan atau controlling merupakan salah satu fungsi yang sanga signifikan dalam pencapaian manajemen organisasi. Dan mengatur potensi baik yang berkaitan dengan produksi maupun sumber daya yang ada. Pengawasan menurut Mockler (dalam Makawimbang 2013:7) adalah suatu usaha sistematis untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang system informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnnya, menentukan dan mengukur penyimpangan- penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin

(8)

bahwa semua sumber daya organisasi dipergunakan dengan cara paling efektif dan efesien dalam tujuan-tujuan organisasi.

Temuan-temuan kesenjangan/gap tersebut terdiri dari delapan hal, yang terkait dengan masalah konsistensi, keberlanjutan program, dan akuntabilitas publik terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban program pendidikan untuk rakyat. Ketiga jenis masalah tersebut menyebar dan mengisi keseluruh bagian dari ke delapan temuan kesenjangan/gap tersebut.

Pengawasan program pendidikan untuk rakyat meliputi pengawasan melekat, fungsional internal, dan pengawasan masyarakat. Pengawasan melekat dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota dan Provinsi kepada sekolah/Madrasah.

Pengawasan fungsional internal oleh Inspektorat Provinsi dengan melakukan audit sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan pengawasan fungsional eksternal oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sesuai dengan Kewenangannya dan pengawasan masyarakat dalam rangka transparansi pelaksanaan program, dilakukan oleh unsur masyarakat dan unit-unit pengaduan yang terdapat di sekolah kabupaten/kota dan Provinsi.

Monitoring dan Evaluasi Program Pendidikan Untuk Rakyat

Monitoring dan Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka tidak akan diketahui bagaimana kondisi objek evaluasi tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya. Istilah evaluasi sudah menjadi kosa kata dalam bahasa Indonesia, akan tetapi kata ini adalah kata serapan dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (Echols dan Shadily, 2000 : 220). Sedangkan menurut pengertian istilah “evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingka n dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan” (Yunanda : 2009).

Monitoring dan Evaluasi program pendidikan untuk rakyat adalah kegiatan pemantauan terhadap pelaksanaan program tersebut. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meyakinkan bahwa dana diterima oleh yang berhak dalam jumlah, waktu cara, dan penggunaan yang tepat sasaran. Komponen utama yang dimonitor dalam prodira meliputi: 1) jumlah dana yang diterima oleh sekolah/madrasa, 2) penyaluran dan penggunaan dana, 3), pelayanan dan penggunaan, 4) administrasi keuangan, 5) pelaporan.

(9)

Secara umum hal-hal yang yang dimonitoring dan dievaluasi oleh pelaksana program adalah yang berkaitan dengan statistik penerima bantuan, penyaluran , penyerapan, pemanafaatan dana, pertanggung jawaban keuangan serta hasil monitoring evaluasi dan pengaduan masalah. Laporan program ini merupakan rekapitulasi penggunaan dana di tiap kabupaten/kota. Sumber data dari laporan adalah Formulir P8 yang diperoleh dari setiap kabupaten/kota yang kemudian disampaikan ke tim manajemen Provinsi Gorontalo yang selanjutnya diteruskan kepada Gubernur Gorontalo. Adapun sistematika evaluasi adalah setelah dievaluasi dan di monitorning pihak sekolah memberikan pelaporan prodira yaitu: 1) pendahuluan berisi: latar belakang, dasar hokum, dan tujuan, 2) pelaksanaan, berisi: kegiatan yang dilaksanakan, waktu, alokasi/tempat, dan biaya, 3) permaslahan dan alternative social, 4) hasil yang dicapai, 5) penutup, berisi: kesimpulan dan saran, 6) lampiran- pampiran antara lain: dokumentasi kegiatan, rincian penggunaan dana, foto copy bukti penerimaan dan pengeluaran keuangan, bukti penyetoran pajak, dan lain-lain sesuai kebutuhan.

Metode Penulisan

Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Gorontalo, SMA N se Kota Gorontalo. Dilakukan selama 6 bulan dari bulan februari 2014 sampai bulan Juli 2014 dengan tahapan penelitian meliputi: 1) observasi awal, 2) penyusunan dan seminar proposal skripsi, 3) pengumpulan data, 4) penulisan laporan dalam bentuk skripsi

Penelitian ini bersifat studi evaluasi dengan jenis deskriptif dengan menggunakan model evaluasi Goald Oriented Evaluation Model . Model evaluasi ini merupakan model yang muncul paling awal. Yang menjadi objek pada pengamatan model ini adalah tujuan dari program yang sudah ditetapkan sebelum program dimulai. Evaluasi dilakukan secara berkesinambungan, terus menerus, mengecek seberapa jauh tujuan tersebut sudah terlaksana didalam pengelolaan program sehingga informan yang di ambil dari masing-masing tim manajemen baik tingkat provinsi, kabupaten/kota dan tim manajemen sekolah.

Instrumen yang digunakan untuk menjaring data dalam penelitian ini adalah instrument kriteria evaluasi. Instrumen kriteria evaluasi disusun dan dikembangkan berdasarkan indikator dari Evaluasi program pendidikan untuk rakyat. Indikator tersebut antara lain: a) perencanaan program pendidikan untuk rakyat b) pelaksanaan program pendidikan untuk rakyat c) Pengawasan d) monitoring dan evaluasi.

(10)

1

Mengacu pada indikator-indikator tersebut kemudian dijabarkan deskriptor masing- masing indikator kemudian dituangkan dalam kriteria evaluasi

Instrument evaluasi yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan pendekatan Goald Oriented Evaluation Model yang dikembangkan oleh Tyler.

Dengan cara mengajukan beberapa pernyataan kepada informan yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan prasentase (%) karena evaluasi yang digunakan adalah deskriptif statistik. Menurut Arikunto, (143: 2010) bahwa stastistik deskriptif digunakan untuk pengolahan data dengan melukiskan kelompok data dengan menggunakan presentase (%). Teknik analisis data yang digunakan adalah presentase (%), dengan langkah-langkah sebagai berikut: Menghitung presentase (%) skor capaian responden, dengan formulasi yang dikemukakan oleh Sudjana (2002: 47)

HASIL

Berdasarkan rekapitulasi hasil penelitian evaluasi pengelolaan program pendidikan untuk rakyat (PRODIRA) di atas menunjukan bahwa, secara umum berada pada kategori cukup baik. Perencanaan programa 73.83 %, pelaksanaan program 85.17, pengawasan program 85.33 dan MONEV program 86 %. Di samping itu, hasil capaian pada indicator ini berada pada level pertengahan dalam kategori yang ditentukan. Dengan demikian, pada indicator ini membutuhkan perhatian dalam peningkatannya agar tujuan dari PRODIRA bias tercapai sesuai dengan harapan masyarakat provinsi Gorontalo. Namun demikian, hasil akhir tersebut jika dikonfirmasi dengan kriteria keberhasilan, hasil ini mendekati level rendah. Oleh karena itu, evaluasi pengelolaan program pendidikan untuk rakyat (PRODIRA) di Provinsi Gorontalo membutuhkan perhatian dalam peningkatannya.

PEMBAHASAN

Perencanaan Program dan Anggaran Keuangan Sekolah

Perencanaan pengelolaan PRODIRA merupakan proses penyusunan rencana program dan penyusunan anggaran keuangan sekolah yang akan dilakukan kedepan.

Rencana kerja dan anggaran sekolah (RKAS) merupakan rencana pengembangan sekolah untuk jangka waktu empat tahunan adalah rencana yang relatif bersifat baku, tidak berubah, dan sesuai dengan filosofi, arah, dan tujuan pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 (yang diamandemen) dan dalam UUSPN NO.20 TAHUN 2003, PP Nomor 19 Tahun 2005 dan peraturan perundangan lainnya

(11)

yang relevan. Adapun yang tertuang dalam rencana anggaran keuangan sekolah meliputi sumber pendapatan, pengeluaran untuk kegiatan kurikulum dan pemeliharaan sarana dan prasarana, serta manajemen sekolah.

Berdasarkan rangkuman hasil indikator presentase perencanaan program dapat disimpulkan bahwa pada perencanaan pengelolaan PRODIRA sudah termasuk kriteria baik, hal ini didasarkan pada jawaban informan yang sebelumnya dijabarkan pada tabel indikator perencanaan, yaitu penyusunan anggaran keuangan sekolah. Hal tersebut dapat dilihat juga pada jumlah presentase skor evaluasi pada perencanaan program sebesar 73.83 %. Namun demikian perencanaan penyusunan anggaran keuangan bidang sekolah dan dan perencanaan anggaran keuangan bidang ketenagaan oleh karena itu hal ini membutuhkan perhatian dalam peningkatannya dari tim manajemen provinsi, kota dan sekolah sebagai pengelolah dan pelaksana program.

Ini menunjukan bahwa PRODIRA sudah berjalan dan di implementasikan di Provins Gorontalo namun tujuan yang diharapkan belum berjalan sesuai harapan masyarakat dan Pemerintah Provinsi Gorontalo. Karena hasil ini menunjukan ada beberapa sub indicator yang sangat jarang dilakukan oleh pihak manajemen. Sehingga tujuan dari PRODIRA sesuai dengan apa yang diharapkan. Karena ada hal yang mengganjal terjadi dalam hasil penelitian di atas yaitu perencanaan program menunjukan cukup baik namun pada pelaksanaan samapai pada MONEV menunjjukan baik. Hal ini disebapkan oleh ada dua rangkap kerja yang berbeda yang dilakukan oleh tim manajemen Provinsi dan sekolah. Manajemen Provinsi memberikan petunjuk teknis pelaksanaannya dan sekolah merencanakan seluruhnnya sehingga ada hal-hal yang menimbulkan hasil yang berbeda. Karena pada pelaksanaan sampai pada MONEV ada campur tangan dari tim Manajemen Provinsi sehingga hasil menunjukan baik, sedangkan pada perencanaannya seutuhnya diberikan kepada pihak sekolah.

Perencanaan sangat diperlukan dalam setiap aspek kehidupan baik secara individu maupun manajemen organisasi karena tujuan dari perencanaan tersebut akan menjadi lebih jelas dan terarah serta mengurangi atau bahkan menghilangkan ketidak pastian, agar semua komponen yang tergabung dalam manajemen mengetahui secara pasti tujuan tersebut sehingga nantinya semua komponen dapat bekerja keras untuk mencapai tujuan tersebut. Kemudian dapat membantu dalam memprediksi segala macam hambatan dan kemudahan, agar nantinya hambatan-hambatan yang akan muncul dapat dicarikan solusi dalam mengatasi hambatan tersebut, dan memaksimalkan segala kemudahan yang ada, sehingga nantinya pekerjaan yang dilakukan lebih efektif dan efisien tidak berbelit-belit.

(12)

Perencanaan merupakan penentuan tujuan utama organisasi berserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Landasan dasar setiap perencanaan adalah kemampuan manusia untuk secara sadar memilih alternatif masa depan yang dikehendakinya dan kemudian mengarahkan daya upayanya untuk mewujudkan masa depan yang dipilih tersebut. Perencanaan merupakan langkah utama yang penting dalam keseluruhan proses manajemen agar factor produksi yang terbatas dapat diarahkan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal tersebut mengandung makna bahwa perencanaan PRODIRA harus dilakukan sesuai dengan petunjuk teknis serta adannya kerja sama yang baik pihak sekolah, masyarakat dan Dinas Pendidikan Kota maupun Provnsi sehingga akan melahirrkan perencanaan yang sesuai dengan harapan bersama.

Pelaksanaan Program

Komponen yang terkait dengan pelaksanaan pengelolaan PRODIRA yaitu 1) mekanisme pelaksanaan program: a) Sekolah mengisi dan menyerahkan data sekolah/madrasah secara lengkap kepada tim manajemen kabupaten kota untuk diserahkan kepada tim manajemen provinsi, b) Sekolah meverifikasi jumlah dana yang diterima dengan data siswa yang ada, c) Sekiolah Mengumumkan jumlah dana yang diterima di papan informasi dan penggunaan kepada kepalah sekolah/bedahara/komite, d) Tim manajemen kabupaten melakukan koordinasi dengan tim manajemen provinsi, e) Sekolah mencatat dan memverifikasi pembelian barang dari dana PRODIRA ke dinas pendidikan kabupaten/kota, e) Tim manajemen kabupaten/kota mengumpulkan dan mengudate data dan jumlah siswa dari sekolah/madrasah. 2) pengunaan dana: penggunaan dana untuk kurikulum, b) penggunaan dana untuk ketenaggaan, c) penggunaan dana untuk sarana prasarana, d) penggunaan dana untuk manajemen sekolah.

Dari hasil penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pada pelaksanaan pengelolaan PRODIRA sudah dapat dikatakan baik, hal tersebeut dapat dilihat dari jumlah presentase skor evaluasi pada tahap pelaksanaan pengelolaan PRODIRA sebesar 85.17 %. Namun demikian, dalam pelaksanaan remedial dan pelaksanaan mid semester beradaa pada kategori dibawah rata-rata karena sekolah belum melaksanakan ini sesuai dengan petunjuk teknis yang ada.

Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses

(13)

manajemen, sedangkan fungsia ctuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubunganlansung dengan orang-orang dalam organisasi. Dalam hal ini, George R.

Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran tersebut.

Pelaksanaan (Actuating) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi pelaksanaan artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secarabersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhka adalah kepemimpinan.

Actuating atau pelaksanaan adalah Pelaksanaan untuk bekerja. secara fisik kegiatan dari aktivitas tesebut, maka manajer mengambil tindakan-tindakannya kearah itu. Seperti : Leadership ( pimpinan ), perintah, komunikasi dan conseling(

nasehat). Actuating disebut juga“ gerakan aksi “ mencakup kegiatan yang dilakukan seorang manager untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh unsur-unsur perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan-tujuan dapat tercapai.

Oleh karena itu tim manajemen provinsi, kota serta tim manajemen sekolah menjaga komunikasi yang baik agar terjalin hubungan yang baik sehingga akan tercipta pelaksanaan program yang baik sesuai dengan harapan yang diinginkan oleh seluruh masyarakat Gorontalo.

Pengawasan Program

Dari hasil penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pada pengawasan PRODIRA sudah dapat dikatakan dengan kategori baik, hal tersebut dilihat dari jumlah prasentase skor capaian pada tahapan pengawasan pengelolaan PRODIRA sebesar 85.33 %. Namun demikian, tim manajemen melakukan fungsi pengawasan melekat dan fungsional berada pada level menegah sehingga membutuhkan perhatian dari pihak manajemen Provinsi.

Pengawasan atau controlling merupakan salah satu fungsi yang sanga signifikan dalam pencapaian manajemen organisasi. Dan mengatur potensi baik yang berkaitan dengan produksi maupun sumber daya yang ada. Pengawasan menurut Mockler (dalam Makawimbang 2013:7) adalah suatu usaha sistematis untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang

(14)

system informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnnya, menentukan dan mengukur penyimpangan- penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya organisasi dipergunakan dengan cara paling efektif dan efesien dalam tujuan-tujuan organisasi.

Temuan-temuan kesenjangan/gap tersebut terdiri dari delapan hal, yang terkait dengan masalah konsistensi, keberlanjutan program, dan akuntabilitas publik terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban program pendidikan untuk rakyat. Ketiga jenis masalah tersebut menyebar dan mengisi keseluruh bagian dari ke delapan temuan kesenjangan/gap tersebut.

Pengawasan program pendidikan untuk rakyat meliputi pengawasan melekat, fungsional internal, dan pengawasan masyarakat. Pengawasan melekat dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota dan Provinsi kepada sekolah/Madrasah harus dilakukan dengan prosudur yang ada sehinggaa akan menghasilkan program yang baik dalam pengawasan program.

Monitoring dan Evaluasi Program

Monitoring dan Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan bawahan untuk menyampaikan hal-hal yang berhubungan yang berhubungan dengan hasil pekerjaan yang telah dilakukan selama satu periode tertentu. Pelaporan dilakukan kepada atasan kepada siapa bawahan tersebut bertanggung jawab.

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pada pelaporan pengelolaan dana PRODIRA sudah dapat dikatakan baik. Hal ini didasarkan pada jawaban para informan yang sebelumnya dijabarkan pada tabel pelaporan, yaitu pelaporan mengenai rencana kegiatan dan anggarn sekolah rekapitulasi dan realisasi penggunaan dana PRODIRA, bukti pengeluaran yang semua itu disatukan dalam satu laporan. Selain itu dapat dilihat juga pada jumlah presentase skor evaluasi tahap MONEV sebesar 86%. Namun demikian, tim manajemen melakukan MONEV masih berada pada rata-rata sehingga membutuhkan perhatian dari tim manajemen Provinsi, Kota dan Sekolah dalam peningkatanya.

Monitoring dan Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka tidak akan diketahui bagaimana kondisi objek evaluasi tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya. Istilah evaluasi sudah menjadi kosa kata dalam bahasa Indonesia, akan tetapi kata ini adalah kata serapan dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (Echols dan

(15)

Shadily, 2000 : 220). Sedangkan menurut pengertian istilah “evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingka n dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan” (Yunanda : 2009).

Monitoring dan Evaluasi program pendidikan untuk rakyat adalah kegiatan pemantauan terhadap pelaksanaan program tersebut. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meyakinkan bahwa dana diterima oleh yang berhak dalam jumlah, waktu cara, dan penggunaan yang tepat sasaran. Tim manajemen provinsi harus mengintrusikan fungsi masing-masing MONEV yang ada agar terjalin hubungan yang dinamis dan produktif dalam kegiatan MONEV PRODIRA.

SIMPULAN

Berdasarkan pemaparan data dan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) perencanaan PRODIRA berada pada kategori cukup baik, (2) pelaksanaan PRODIRA berada pada kategori baik, (3) pengawasan PRODIRA berada pada kategori baik, (4) monitoring dan Evaluasi pada pengelolaan PRODIRA berada pada kategori baik

SARAN

Berdasarkan simpulan tersebut dapat dipaparkan beberapa saran sebagai berikut: (1) bagi DIKPORA agar melaksanakan evaluasi pengelolaan program pendidikan untuk rakyat (PRODIRA) dengan SOP yang ada, (2) bagi Tim Manajemen Provnsi agar dapat melakukan sosialisasi dengan efektif, (3) bagi Sekolah-Sekolah agar lebih jelas dalam pelaksanaan program pendidikan untuk rakyat (PRODIRA). Dapat melibatkan stakeholder/tokoh- tokoh masyarakat dalam evaluasi pelaksanaan pengelolaan program secara internal agar dapat mengetahui keefektifan dan efisiensi dari pelaksanaan PRODIRA dan dapat memberikan informasi yang akurat bagi orang tua siswa dalam upaya memantau perkembangan sekolah dalam hal pengeloaan PRODIRA, (4) Bagi masyarakat/Orang tua agar dapat mengetahui manfaat PRODIRA bagi kelanjutan pendikan generasi muda di Provinsi Gorontalo, (5) bagi penulis semogga mampu menyampaikan kepada daerah asal tentang program ini untuk menjadi pertimbangan untuk diterapkan, (6) semogga program ini dapat diterapkan di daerah selain Gorontalo dengan melihat situasi dan kondisi daerah tersebut agar mampu memberikan keringanan untuk keberlangsungan pendidikan yang berkelanjutan.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Alam. 2007. Ekonomi untuk SMA dan MA kelas XII standar isi KTSP 2006. Jakarta:

Esis Erlangga.

Ansar, dan Masaong. 2007. Manajemen Berbasisi Sekolah. Malang: Nurul Jannah.

Arsyad, Arfan. 2013. Petunjuk Teknisi Program Pendidikan Untuk Rakyat Di Provinsi Gorontalo. Gorontalo

Arikunto, dkk. 2010. Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Cetakan II, Jakarta: Bumi Aksara.

Fattah, Nanang. 2011. Landasan Manajmemen Pendidikan. Bandung: PT remaja Rosdakarya

Kemendiknas, 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.

Makawimbang, Jerrry. 2013 Supervisi Klinis Teori dan Pengukurannya di Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabet.

Peraturan Gubernur Nomor. 9A Tahun 2012 Tentang Pendidikan Gratis di Provinsi Gorontalo

Sudjana, 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito

Referensi

Dokumen terkait

Hanya saja, semangat bangsa kita pada umumnya belum banyak dibarengi dengan profesionalitas dalam manajemen Sekolah, serta belum banyak didukung oleh sumber daya internal,

IV 8 RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS). TAHUN

Setiap pasien yang dirawat di sebuah rumah sakit diklasifikasikan ke dalam kelompok yang Setiap pasien yang dirawat di sebuah rumah sakit diklasifikasikan ke

Rancang Bangun Alat Pendeteksi Banjir Menggunakan Sistem Komunikasi Wireless; Djefry Himawanda Hentris; 111903102013, 2014; 39 halaman; Jurusan Teknik Elektro

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah dirumuskan di atas, maka penelitian ini bertujuan mengembangkan model Komitmen, Personality dengan membentuk Perubahan

RENCANA KERJA ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) TAHUN PELAJARAN

Bagi SMK Negeri 1 Sewon Bantul diharapkan lebih meningkatkan upaya dalam kesehatan reproduksi remaja pada siswa-siswi kelas XI di SMK Negeri 1 Sewon Bantul,

Guru dapat memanfaatkan Google Form dalam melaksanakan evaluasi kepada peserta didik. Google Form adalah salah satu layanan yang disediakan oleh Google. Google dapat