• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN APLIKASI MOODLE DALAM PELAKSANAAN PELATIHAN JARAK JAUH (PJJ) DI BALAI DIKLAT KEAGAMAAN PADANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "EFEKTIVITAS PENGGUNAAN APLIKASI MOODLE DALAM PELAKSANAAN PELATIHAN JARAK JAUH (PJJ) DI BALAI DIKLAT KEAGAMAAN PADANG"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

p-ISSN 2548-1517 e-ISSN XXXX-XXXX

Lentera: Jurnal Diklat Keagamaan Padang Vol. 5, No. 2, Juni 2021

Penulis I dkk (Judul pendek) 1

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN APLIKASI MOODLE DALAM PELAKSANAAN PELATIHAN JARAK JAUH (PJJ) DI BALAI DIKLAT

KEAGAMAAN PADANG

Rusliadi

Widyaiswara BDK Padang rusliadiadi68@gmail.com

Diterima: 5 Maret 2021 | Disetujui: 16 Agustus 2021 | Dipublikasikan: 16 Agustus 2021

ABSTRAK

Pelaksanaan Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) menggunakan aplikasi moodle baru pertama kali dipakai tahun 2020 di Balai Diklat Keagamaan Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui Efektivitas Penggunaan Aplikasi Moodle dalam Pelaksanaan Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) di Balai Diklat Keagamaan Padang. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah berupa kuisioner/angket yang disampaikan kepada peserta dan widyaiswara/pengajar PJJ. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Efektivitas Penggunaan Aplikasi Moodle dalam Pelaksanaan Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) di Balai Diklat Keagamaan Padang: 1) Penggunaan Aplikasi Moodle dalam pelaksanaan Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) di Balai Diklat Keagamaan Padang efektiv dan mampu digunakan oleh peserta maupun pengajar, sehingga untuk pelaksanaan PJJ berikutnya bisa dilanjutkan. 2) Kendala yang muncul saat melaksanakan live chat, pertanyaan peserta tidak dijawab secara menyeluruh oleh pengajar karena kewalahan untuk melihat pertanyaan dan harus meng-scroll bolak balik untuk melihat pertanyaan dari peserta. 3) Cara mengatasi kendala saat live chat, sesi tanya jawab peserta dibagi menjadi beberapa sesi grup untuk bertanya agar pengajar atau Widyaiswara dapat menjawab pertanyaan peserta secara menyeluruh.

Kata Kunci: Efektivitas, Pelatihan Jarak Jauh, Moodle Abstract

Implementation of Distance Training (PJJ) using the Moodle application was first used in 2020 at the Padang Religious Education and Training Center. This study aims to see to see the Effectiveness of the Moodle Application in the Implementation of Distance Training (PJJ) at the Padang Religious Education and Training Center. The method used in studying the data is in the form of a questionnaire / questionnaire that is delivered to participants and lecturers / PJJ teachers. Based on the results of research on the Effectiveness of the Use of the Moodle Application in the Implementation of Distance Training (PJJ) at the Padang Religious Education and Training Center:

1) The use of the Moodle Application in the implementation of Distance Training (PJJ) at the Padang Religious Education and Training Center is effective and can be used by both participants and teachers, so that for the implementation of the next PJJ can see. 2) Constraints that arise when carrying out live chat, participant questions are not answered thoroughly by the teacher because they are overwhelmed to see questions and have to scroll back and forth to see questions from participants. 3) How to solve problems during live chat, the question and answer session is divided into several group sessions to ask questions so that the teacher or lecturer can answer the questions of the participants thoroughly.

Keywords: Effectiveness, Distance Training, Moodle

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

(2)
(3)

p-ISSN 2548-1517 e-ISSN XXXX-XXXX

Lentera: Jurnal Diklat Keagamaan Padang Vol. 5, No. 2, Juni 2021

Penulis I dkk (Judul pendek) 9 PENDAHULUAN

Berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 75 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai di Lingkungan Kementerian Agama bahwa peningkatan kinerja organisasi tempat PNS atau Pegawai non-PNS melaksanakan tugas khususnya untuk peningkatan kompetensi teknis yang meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap dan perilaku agar sesuai dengan standar kompetensi teknis yang dibutuhkan oleh satuan organisasi dan/atau jabatannya dapat dicapai melalui program Pelatihan Teknis. Untuk mengelola Pelatihan Teknis ditunjuk pejabat pada Pusdiklat atau Balai Diklat Keagamaan yang diberi kewenangan sebagai pengambil kebijakan dalam penyelenggaraan Pelatihan Teknis.

Merujuk pada Keputusan Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Nomor 685 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Diklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Surat Edaran Kepala Badan No. 1 Tahun 2020 maka setiap satker Kediklatan wajib menyelenggarakan e-Learning Tahun 2020 dan POK yang tercantum pada RKAKL Balai Diklat Keagamaan Padang Tahun 2020, maka salah satu kegiatan diklat yang menjadi agenda Balai Diklat Keagamaan Padang tahun 2020 adalah Pelatihan Jarak Jauh Teknis Substantif menggunakan aplikasi moodle. Aplikasi moodle baru pertama kali dipakai tahun 2020 dalam pelaksanaan Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) di Balai Diklat Keagamaan Padang, yaitu; PJJ Media Pembelajaran Berbasis Multi Media, RPP, PTK, Publikasi Ilmiah, dan PKB/PKG.

Sebenarnya banyak jenis aplikasi yang dapat digunakan untuk pelaksanaan Pelatihan Jarak Jauh (PPJ) atau E-Learning tidak hanya aplikasi moodle, diantaranya ada SEVIMA EdLink, Google Classroom, Edmodo, Schoology dan lain sebagainya. Sementara Balai Diklat Keagamaan Padang untuk pelaksanaan Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) menggunakan aplikasi moodle.

Berdasarkan informasi dan diskusi beberapa widyaiswara pemateri pelatihan jarak jauh (PJJ) yang sudah dilaksanakan, dalam proses kegiatan pelatihan dengan menggunakan aplikasi moodle ada fitur-fitur yang perlu disiasati dengan bijak diantaranya live chat, dimana ada pertanyaan peserta yang tidak terjawab dengan baik dikarenakan waktu yang terbatas dan untuk melihat pertanyaan peserta harus di skrol ulang dari bawah keatas kadang ada yang terlewatkan apa yang ditanyakan atau disampaikan peserta.

Dalam pelaksanaan pelatihan ada tiga unsur pokok yang saling melengkapi yaitu peserta, pengajar dan panitia penyelenggara. Selama pelaksanaan pelatihan berlangsung ketiga unsur tersebut diharapkan agar melakukan kegiatan sesuai dengan tugas masing-masing secara terkoordinasi. Kelancaran pelaksanaan dan pencapaian tujuan pelatihan dapat terwujud, apabila ketiga unsur tersebut berjalan secara sinergis dan saling mendukung.

Dengan demikian kegiatan PJJ ini dikatakan efektiv jika pelatihan berorientasi input, proses, dan output dimana organisasi atau lembaga pelatihan tersebut dapat melaksanakan program-program yang sistematis untuk mencapai tujuan dan hasil yang dicita-

(4)

citakan. Sehingga pelatihan efektif apabila pelatihan tersebut dapat menghasilkan sumber daya manusia yang meningkat kemampuannya, keterampilan dan perubahan sikap yang lebih mandiri.

Berdasarkan latarbelakang masalah di atas, penulis tertarik untuk mengkaji secara mendalam dengan melakukan penelitian dengan judul: ”Efektivitas Penggunaan Aplikasi Moodle dalam Pelaksanaan Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) di Balai Diklat Keagamaan Padang”.

METODELOGI PENELITIAN a. Jenis Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Bentuk penelitian deskriptif kualitatif dipilih karena dalam bentuk penelitian ini, peneliti mengungkapkan suatu permasalahan secara utuh dan lengkap dengan disertai data yang menggambarkan atau menjelaskan keadaan yang sebenarnya, hal ini sesuai menurut pendapat Sugiyono (2003), yaitu penelitian deskriptif dilakukan tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lainnya. Hal senada diungkapkan oleh Arikunto (1996: hal.127), penelitian deskriftif merupakan penelitian non hipotesis, sehingga dalam langkah- langkah penelitiannya tidak memerlukan rumusan hipotesis. Dalam melaksanakan bentuk deskriptif tidak hanya sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang makna dari data tersebut. Ada beberapa argumentasi, peneliti menggunakan bentuk penelitian deskriptif kualitatif, yaitu:

1. Rumusan masalah yang dirumuskan oleh peneliti merupakan masalah yang terjadi pada masa penelitian berlangsung.

2. Metode yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data adalah teknik kuisioner/angket dan dokumentasi/ observasi pelaksanaan PJJ

3. Berdasarkan data-data yang diperoleh baik melalui kuisioner/angket dan dokumentasi/

observasi pelaksanaan PJJ, peneliti mencoba mendeskripsikan keadaan yang sebenarnya terjadi di Balai Diklat Keagamaan Padang sehingga kita mengetahui tentang Efektivitas Penggunaan Aplikasi Moodle dalam Pelaksanaan Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) di Balai Diklat Keagamaan Padang berserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

b. Subyek dan Tempat Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah peserta Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) dan Widyaiswara (pengajar/nara sumber) yang sudah pernah mengajar di Pelatihan Jarak Jauh dengan menggunakan aplikasi Moodle. Adapun tempat pembelajarannya di Balai Diklat Keagamaan Padang, dengan alamat:

Jalan Batang Kapur No. 7 Padang Baru Padang.

c. Sumber Data

Penelitian kualitatif memerlukan suatu informasi yang diantaranya didapat dari sumber data. Sumber data dalam sebuah penelitian mempunyai peranan yang sangat penting. Oleh karena itu suatu ketepatan dalam memilih dan menentukan sumber data akan berimplikasi terhadap banyak dan

(5)

sedikitnya informasi yang akan diperoleh oleh peneliti. Jika peneliti memilih sumber data yang tepat maka peneliti akan memperoleh banyak informasi, begitu juga sebaliknya kesalahan dalam menentukan sumber data akan berakibat terhadap sedikitnya informasi yang dapat diperoleh atau bahkan tidak mendapatkan informasi apapun. Dalam penelitian kualitatif sumber data utama adalah kata-kata dan tindakan. Sedangkan dokumen merupakan data tambahan, hal ini diungkapkan Lofland yang dikutip oleh Moleong (2000: hal. 112), “Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.” Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, maka peneliti harus menentukan sumber data serta menentukan sumber mana yang paling diperlukan dan dimanfaatkan bagi penelitiannya. Hal ini mempunyai peranan yang penting untuk menghasilkan data yang lengkap, benar, dan sahih sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan oleh peneliti adalah:

1. Nara sumber (informan)

Dalam penelitian ini yang dipilih menjadi informan yaitu:

a. Peserta Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) Publikasi Ilmiah BDK Padang tahun 2020

b. Widyaiswara yang sudah pernah mengajar PJJ dengan menggunakan aplikasi moodle.

2. Dokumen dan arsip

Dokumen dan arsip merupakan bahan sumber tertulis, walaupun demikian sumber tertulis tidak bisa

diabaikan begitu saja. Sumber tertulis berfungsi sebagai pelengkap dan sekaligus klarifikasi data untuk mencocokan informasi yang telah diperoleh dari informan. Sumber tertulis dalam penelitian ini adalah dokumen Balai Diklat Keagamaan Padang. Dalam mengkaji dokumen dan arsip, peneliti tidak hanya mencatat apa yang terdapat dalam dokumen dan arsip, yang jauh lebih penting adalah bagaimana peneliti dapat menggali informasi dan memberi makna data tentang kegiatan Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) Balai Diklat Keagamaan Padang.

d. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, penelitilah yang menjadi instrumen utama yang terjun kelapangan serta berusaha sendiri mengumpulkan informasi melalui observasi dan wawancara yang dilakukan bersifat terbuka dan terstruktur (Nasution, 2009).

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Kuesioner/Angket

Teknik Kuesioner/Angket adalah daftar pertanyaan/pernyataan yang didistribusi-kan melalui google form untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab di bawah pengawasan peneliti. Kuisioner/

angket ini diberikan kepada informan penelitian yaitu Peserta Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) Publikasi Ilmiah dan Widyaiswara/pengajar Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) dengan menggunakan aplikasi moodle.

Teknik kuisioner/angket ini digunakan untuk memperoleh data kegiatan pelaksanaan Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) Publikasi Ilmiah yang

(6)

sudah selesai dilaksanakan dengan menggunakan aplikasi moodle yang dilaksanakan oleh Balai Diklat Keagamaan Padang yang meliputi;

pengenalan/pemahaman tentang aplikasi moodle , kendala yang ditemukan dalam aplikasi moodle , dan cara mengatasi kendala yang ditemukan dalam penggunaan apliksi moodle baik bagi peserta maupun widyaiswara/pengajar PJJ, yang masing-masing butir pertanyaan memiliki 4 alternatif jawaban; “sangat setuju (a), setuju (b), kurang setuju (c), tidak setuju (d)”. Setiap jawaban akan diberi skor, skor tertinggi terletak pada jawaban (a) dengan skor 4, jawaban (b) dengan skor 3, jawaban (c) dengan skor 2, dan jawaban (d) dengan skor 1.

2. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk mengetahui data tentang peserta Pelatihan Jarak Jauh (PJJ). Dokumen ini bisa diperoleh dari panitia Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) Balai Diklat Keagamaan Padang.

e. Teknik Analisa Data

Analisa data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasi- kannya ke dalam suatu pola, kategori dan situasi uraian dasar (Moloeng, 2000). Nasution (2009) menjelaskan bahwa menyusun data berarti menggolongkannya kedalam pola, tema atau kategori sehingga dengan demikian tidak terjadi kesalahan penafsiran. Tafsiran atau interpretasi data artinya memberikan makna kepada analisis, menjelaskan pola atau kategori, mencari hubungan antara berbagai konsep yang mencerminkan pandangan

atau perspektif peneliti. Dengan demikian data primer dan data sekunder yang diperoleh kemudian dianalisis yaitu proses mengubah data menjadi suatu yang lebih berarti. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif.

Penelitian yang menggunakan teknik analisis kualitatif bertujuan untuk menggali atau membangun suatu proposisi atau menjelaskan makna dibalik realita, dimana peneliti berpijak pada realita atau peristiwa yang terjadi dilapangan. Adapun proses teknik analisis kualitatif ini berawal dari sebuah proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial atau masalah manusia berdasarkan pada penciptaan gambar yang dibentuk dengan kata-kata, melaporkan pandangan informan secara terperinci dan disusun dalam latar ilmiah. Berawal dari proses tersebut data yang diperoleh akan dikumpulkan da diinterprestasikan ke dalam kata-kata atau kalimat-kalimat sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang akan diteliti serta ditujukan untuk mendapatkan kesimpulan diakhir penelitian. Teknik deskriptif dengan pendekatan kualitatif mencoba menggambarkan fenomena secara rinci.

Menurut Nasution (2009), penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif berlangsung dalam tahap-tahap berikut ini:

1. Pengumpulan data adalah tahap awal dalam penelitian kualitatif 2. Reduksi data, mengambil data untuk

keperluan analisis

3. Display data, agar data lebih mudah untuk dimengerti maka data dikumpulkan dalam matrik, gambar, atau sekema sehingga analisis yang dilakukan lebih akurat.

(7)

4. Kesimpulan dan verifikasi adalah tahap penarikan kesimpulan, setelah melakukan reduksi dan display terhadap data.

Pada data kuisioner/angket, analisis datanya akan dilakukan secara sederhana. Angket/kuisioner ini diberikan kepada responden dengan maksud ingin melihat respon peserta terhadap pelaksanaan Pelatihan Jarak Jauh dengan menggunakan aplikasi moodle yang dilaksanakan di Balai Diklat Keagamaan Padang.

Kuisioner/angket yang diberikan berisi pernyataan-pernyataan. Data-data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi seseorang atau kelompok orang tentang suatu variabel, konsep atau gejala atau fenomena (Djaali, 2004 : 37).

Rumus yang digunakan adalah : 𝑁𝑖= 𝑋𝑖

𝑋𝑚𝑎𝑥× 100%

Keterangan :

𝑁𝑖 : Nilai Angket/kuisioner 𝑋𝑖 : Skor yang diperoleh responden

𝑋𝑚𝑎𝑥 :Skor maksimum Tabel 1: Kategori Efektivitas PJJ

Nilai

Angket/kuisioner %

Kategori 86 – 100

70 – 85 52 – 69 36 – 51 20 – 35

Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik

Buruk Modifikasi Djaali, 2004)

Selanjutnya nilai kuisioner/

angket dikonversikan ke dalam data kualitatif untuk menentukan pendapat responden terhadap Efektivitas Pengunaan Aplikasi Moodle dalam Pelaksanaan Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) di Balai Diklat Keagamaan Padang.

TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan

Bab ini, menyajikan hasil penelitian mengenai “Efektivitas Penggunaan Aplikasi Moodle dalam Pelaksanaan Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) di Balai Diklat Keagamaan Padang”.

Aplikasi moodle (Modular Object- Oriented Dynamic Learning Environment) adalah sebuah paket perangkat lunak yang berguna untuk membuat dan mengadakan kursus/pelatihan/pendidikan berbasis internet dan website. Ada banyak fitur yang dimiliki oleh platform LMS (Learning Management System) yang bernama Moodle ini, seperti file management, live chat, kalender kegiatan, forum diskusi, dan sebagainya guna menunjang pelaksanaan pelatihan jarak jauh. Bahan penelitian ini diambil dari Pelatihan Jarak Jauh Publikasi Ilmiah yang dilaksanakan pada Juli 2020 dan September 2020. Pada penelitian ini responden dari peserta pelatihan jarak jauh publikasi ilmiah sebanyak 32 orang (terlampir) dan responden dari Widyaiswara yang sudah pernah memberikan pelatihan jarak jauh menggunakan aplikasi moodle sebanyak 8 orang (terlampir). Kuisioner yang disebar untuk peserta dan widyaiswara terdiri dari tiga bagian yaitu mengenai pengenalan mengenai aplikasi moodle, kendala yang dihadapi saat

(8)

menggunakan aplikasi moodle dalam pelaksanaan pelatihan jarak jauh, dan cara mengatasi kendala-kendala yang dihadapi saat menggunakan aplikasi moodle dalam pelaksanaan Pelatihan Jarak Juah (PJJ) di Balai Diklat Keagamaan Padang.

Selanjutnya nilai kuisioner/

angket dikonversikan ke dalam data kualitatif untuk menentukan pendapat responden terhadap Efektivitas Pengunaan Aplikasi Moodle dalam Pelaksanaan Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) di Balai Diklat Keagamaan Padang dengan menggunakan tabel berikut:

Tabel: Kategori Efektivitas PJJ Nilai

Angket/kuisioner %

Kategori 86 – 100

70 – 85 52 – 69 36 – 51 20 – 35

Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik

Buruk Modifikasi Djaali, 2004)

Peserta Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) a. Pengenalan tentang Aplikasi

Moodle Pelatihan Jarak Jauh Publikasi Ilmiah

Pada bagian pengenalan aplikasi moodle bertujuan untuk melihat pengetahuan atau pemahaman peserta tentang aplikasi moodle dalam pelaksanaan pelatihan jarak jauh di Balai Diklat Keagamaan Padang.

Berdasarkan informan yang mengisi kuisioner/angket dapat dilihat bahwa rata-rata peserta yang sudah mengenal aplikasi moodle yang digunakan untuk pelaksanaan pelatihan jarak jauh dengan persentase sebesar 83 %. Peserta

pelatihan jarak jauh memahami penggunaan aplikasi moodle dengan persentase sebesar 84 %.

Aplikasi moodle user friendly atau memiliki tampilan yang sederhana dan mudah digunakan oleh peserta dengan persentase sebesar 83%.

Pendaftaran pelatihan jarak jauh dalam aplikasi moodle mudah untuk dilakukan menurut peserta sebesar 84%. Fitur-fitur yang ada dalam aplikasi moodle memudahkan pelaksanaan pelatihan jarak jauh sebesar 84%. Fitur live chat pada aplikasi moodle memudahkan peserta untuk bertanya saat pelaksanaan pelatihan jarak jauh berlangsung sebesar 81%. Tugas- tugas yang diberikan dalam aplikasi moodle saat pelatihan jarak jauh dapat dikerjakan dengan baik sebesar 82%. Aplikasi moodle sangat efektif digunakan untuk pelatihan jarak jauh dan membuat peserta lebih kreatif dalam bekerja sebesar 84%.

b. Kendala Penggunaan Aplikasi Moodle dalam Pelaksanaan PJJ Pada bagian ini bertujuan untuk melihat kendala yang dihadapi oleh peserta saat menggunakan aplikasi moodle untuk pelaksanaan pelatihan jarak jauh.

Berdasarkan informan yang mengisi kuisioner/angket dapat dilihat bahwa rata-rata peserta yang memiliki kendala saat penggunaan aplikasi moodle untuk pelaksanaan pelatihan jarak jauh dengan persentase sebesar 67 %. Pada saat instalasi aplikasi moodle melakukan server chek, peserta kesulitan melanjutkan proses instalasi karena

(9)

beberapa syarat belum terpenuhi dialami peserta dengan persentase sebesar 71%. Jaringan internet yang tidak stabil membuat peserta kesulitan dalam mengakses aplikasi moodle dengan persentase sebesar 79%. Kurangnya keterampilan menggunakan komputer dan internet membuat peserta kesulitan menggunakan aplikasi moodle saat pelatihan jarak jauh dengan persentase sebesar 63%. Beberapa fitur yang ada di dalam aplikasi moodle sulit untuk dimengerti oleh peserta dengan persentase sebesar 61%. Pertanyaan yang dikirim oleh peserta melalui live chat aplikasi moodle tidak dibalas oleh pengajar dengan persentase sebesar 55%.

Peserta harus selalu terhubung internet agar dapat menggunakan aplikasi moodle dengan persentase sebesar 73%.

c. Cara Mengatasi Kendala Penggunaan Aplikasi Moodle dalam Pelaksanaan Pelatihan Jarak Jauh

Pada bagian ini bertujuan untuk melihat kemampuan peserta pelatihan jarak jauh dalam mengatasi kendal-kendala yang dihadapi saat menggunakan aplikasi moodle.

Berdasarkan informan yang mengisi kuisioner/angket dapat dilihat bahwa rata-rata peserta dapat mengatasi kendala saat menggunakan aplikasi moodle untuk pelatihan jarak jauh dengan persentase sebesar 79%. Peserta melakukan pendaftaran pada aplikasi moodle dengan teliti agar tidak terjadi kendala saat pendaftaran maupun instalasai

dengan persentase sebesar 83%.

Sebelum melaksanakan pelatihan jarak jauh menggunakan aplikasi moodle, peserta telah mempersiapkan jaringan internet tetap stabil dan baik agar dapat mengikuti pelatihan dengan lancar sebesar 81%. Peserta akan berlatih dengan giat agar terampil menggunakan komputer dan internet dengan persentase sebesar 73%. Peserta juga akan giat berlatih menggunakan fitur-fitur yang ada di dalam aplikasi moodle agar terbiasa dan dapat menggunakannya dengan baik sebesar 83%. Peserta kan selalu mengecek fitur live chat agar tidak ketinggalan jawaban dari pemateri dengan persentase sebesar 84%.

Aplikasi moodle dapat digunakan secara online maupun offline dengan persentase sebesar 71%.

Widyaiswara yang Pernah Mengajar Pelatihan Jarak Jauh (PJJ)

a. Pengenalan Aplikasi Moodle Pada bagian pengenalan aplikasi moodle bertujuan untuk melihat pengetahuan atau pemahaman Widyaiswara yang pernah melakukan pelatihan jarak jauh menggunakan aplikasi moodle di Balai Diklat Keagamaan Padang terhadap penggunaan aplikasi moodle.

Berdasarkan informan yang mengisi kuisioner/angket dapat dilihat t dilihat bahwa rata-rata pengajar atau Widyaiswara sudah mengenal aplikasi moodle yang digunakan untuk pelaksanaan pelatihan jarak jauh dengan persentase untuk pengajar atau Widyaiswara sebesar 83 %. Widyaiswara mengenal dan

(10)

memahami penggunaan aplikasi moodle dalam pelaksanaan pelatihan jarak jauh dengan persentase sebesar 88%. Aplikasi moodle memudahkan Widyaiswara dalam melaksanakan kegiatan pelatihan jarak jauh dengan persentase sebesar 88%. Fitur-fitur yang ada di dalam aplikasi moodle mudah dipahami dan digunakan dengan persentase sebesar 81%.

Pertanyaan dari peserta pada bagian live chat dapat dijawab oleh Widyaiswara dengan mudah melalui aplikasi moodle dengan persentase sebesar 69%. Widyaiswara dapat dengan mudah memberikan tugas kepada peserta pelatihan jarak jauh melalui aplikasi moodle dengan persentase sebesar 91%.

b. Kendala Penggunaan Aplikasi Moodle dalam Pelaksanaan PJJ Pada bagian ini bertujuan untuk melihat kendala yang dihadapi oleh Widyaiswara saat menggunakan aplikasi moodle untuk pelaksanaan pelatihan jarak jauh. Berdasarkan informan yang mengisi kuisioner/angket dapat dilihat bahwa rata-rata kendala yang dialami oleh pengajar atau Widyaiswara saat menggunakan aplikasi moodle untuk pelaksanaan pelatihan jarak jauh dengan persentase sebesar 79%. Beberapa Widyaiswara belum memahami secara menyeluruh mengenai penggunaan aplikasi moodle dengan persentase sebesar 88%.

Jaringan internet yang tidak stabil membuat Widyaiswara kesulitan dalam mengakses aplikasi moodle dengan persentase sebesar 82%.

Komputer atau perangkat yang digunakan memadai untuk mengakses aplikasi moodle saat pelaksanaan pelatihan jarak jauh dengan persentase sebesar 50%.

Pertanyaan dari peserta pelatihan jarak jauh melalui live chat sering terbenam dan harus di scroll ke atas agar tidak ada pertanyaan yang terlewat membuat Widyaiswara kewalahan dalam menjawab pertanyaan peserta dengan persentase sebesar 91%.

Penyimpanan aplikasi moodle terbatas hanya 2 MB sehingga Widyaiswara kesulitan saat meng- upload bahan ajar yang melebihi kapasitas penyimpanan materi dengan persentase sebesar 84%.

c. Cara Mengatasi Kendala Penggunaan Aplikasi Moodle dalam Pelaksanaan PJJ

Pada bagian ini bertujuan untuk melihat kemampuan Widyaiswara dalam mengatasi kendala-kendala yang dihadapi saat menggunakan aplikasi moodle untuk pelaksanaan pelatihan jarak jauh.

Berdasarkan informan yang mengisi kuisioner/angket dapat dilihat bahwa rata-rata pengajar atau Widyaiswara dapat mengatasi kendala saat menggunakan aplikasi moodle untuk pelatihan jarak jauh dengan persentase sebesar 81%.

Perlu adanya pelatihan mengenai penggunaan aplikasi moodle untuk Widyaiswara agar lebih menguasai penggunaan aplikasi moodle dnegan persentase sebesar 97%.

Sebelum melaksanakan pelatihan jarak jauh menggunakan aplikasi moodleWidyaiswara telah memper-

(11)

siapkan jaringan internet tetap stabil agar pelaksanaan pelatihan dapat berlangsung dengan lancar sebesar 81%. Komputer atau perangkat yang akan digunakan untuk mengakses aplikasi moodle perlu di update dengan komputer yang lebih memadai sebesar 78%.

Peserta pelatihan bertanya melalui live chat secara bergantian atau dibagi beberapa sesi agar Widyaiswara dapat menjawab pertanyaan dari peserta secara menyeluruh dengan persentase sebesar 81%. Widyaiswara dapat menyimpan bahan ajar berupa video dan file yang melebihi 2 MB melalui aplikasi lain seperti

googledrive dan youtube, lalu memasukkan link dari aplikasi tersebut ke aplikasi moodle dengan persentase sebesar 88%.

Widyaiswara tidak menemukan kendala yang berarti pada saat menggunakan aplikasi moodle karena aplikasi ini memiliki tampilan yang sederhana, mudah digunakan, dan dapat digunakan secara online maupun offline dengan persentase sebesar 63%.

Keefektivan penggunaan aplikasi moodle dalam pelaksanaan pelatihan jarak jauh di Balai Diklat Keagagamaan Padang dapat dilihat melalui diagram berikut:

a) Peserta Pelatihan Jarak Jauh

No. Item Penyataan Respon Peserta

1. Peserta pelatihan jarak jauh di Balai Diklat Keagamaan Padang sudah mengenal dan memahami penggunaan aplikasi moodle dengan baik

2. Peserta pelatihan jarak jauh di Balai Diklat Keagamaan Padang mengalami kendala saat menggunakan aplikasi moodle

3. Peserta pelatihan jarak jauh di Balai Diklat Keagamaan Padang mampu mengatasi permasalahan yang ada saat menggunakan aplikasi moodle

sangat setuju Setuju kurang setuju tidak setuju

sangat setuju Setuju kurang setuju tidak setuju

sangat setuju Setuju kurang setuju tidak setuju

(12)

b) Widyaiswara/Pengajar Pelatihan Jarak Jauh

No. Item Penyataan Respon Peserta

1. Widyaiswara atau pengajar pelatihan jarak jauh di Balai Diklat Keagamaan Padang sudah mengenal dan memahami penggunaan aplikasi moodle dengan baik

2. Widyaiswara atau pengajar pelatihan jarak jauh di Balai Diklat Keagamaan Padang mengalami kendala saat menggunakan aplikasi moodle

3. Widyaiswara atau pengajar pelatihan jarak jauh di Balai Diklat Keagamaan Padang mampu mengatasi

permasalahan yang ada saat menggunakan aplikasi moodle

A. Pembahasan

1. Pengenalan Aplikasi Moodle Pelatihan jarak jauh mengandalkan teknologi informasi dan komunikasi atau biasa disebut dengan E-Learning (pembelajaran elektronik). E- Learning merupakan salah satu proses perkembangan teknologi yang diaplikasikan dalam bidang pengetahuan guna menyampaikan materi pengetahuan dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satu perangkat yang sangat penting peranannya untuk pelaksanaan E-Learning adalah Learning

Management System (LMS). LMS adalah sebuah perangkat yang dirancang untuk menyampaikan, melaporkan, melacak, mengelola materi belajar, dan memantau kemajuan interaksi antara pengajar dan peserta didik. Kebutuhan akan proses pembelajaran jarak jauh kian meningkat seiring berkembangnya kemajuan teknologi. Hal ini membuat membuat banyak pengembangan aplikasi atau software untuk menunjang pembelajaran jarak jauh berbasis E- Learning. Moodle merupakan sebuah program aplikasi yang dapat mengubah

sangat setuju Setuju kurang setuju tidak setuju

sangat setuju Setuju kurang setuju tidak setuju

sangat setuju Setuju kurang setuju tidak setuju

(13)

Lentera: Jurnal Diklat Keagamaan Padang Vol. 5, No. 2, Juni 2021

p-ISSN 2548-1517

sebuah media pembelajaran ke dalam bentuk digital. Aplikasi ini memungkinkan peserta didik dan pengajar untuk masuk ke dalam ruang kelas digital untuk mengakses atau mengirim materi-materi pembelajaran.

Aplikasi MOODLE merupakan singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment yang memiliki beberapa keunggulan seperti, kita dapat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik, dan sebagainya.

Moodle merupakan aplikasi Course Management System (CMS) yang dapat di download secara gratis, digunakan, dan dimodifikasi oleh siapa saja dengan lisensi secara General Public License (GNU). Keunggulan-keunggulan lain yang dimiliki oleh aplikasi moodle yaitu, 1) sederhana, efisien, ringan, dan kompatibel dengan banyak browser. 2) cara instalasinya mudah dan didukung banyak bahasa termasuk Indonesia. 3) tersedianya manajemen situs untuk pengaturan situs keseluruhan, mengubah tema, dan menambah modul. 4) tersedianya manajemen pengguna. 5) manajemen kursus, penambahan jenis kursus, pengurangan, atau mengubahan kursus. 6) modul live chat, moduk pemilihan atau polling, modul forum, modul untuk jurnal, modul untuk kuis, modul untuk survei dan workshop dan lain-lain. 7) free dan open source software. Hal tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah dengan IGOS-nya, Moodle bersifat free dan open source. Oleh karena itu, aplikasi moodle sangat sesuai untuk digunakan dalam lingkungan pendidikan dan dapat dimodifikasi atau disesuaikan dengan kultur di Indonesia. Moodle menyediakan berbagai fitur yang dapat dikostumisasi yaitu manajemen

pengguna, manajemen pelatihan atau mata pelajaran, pengaturan tampilan bahasa, manajemen modul, manajemen keamanaan aplikasi, pengaturan tampilan, pengaturan server, dan developer documentation (Ambar, 2014).

Berdasarkan hasil penelitian dan pengisian kuisioner oleh koresponden peserta pelatihan jarak jauh publikasi ilmiah dan pengajar atau Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Padang bahwa baik peserta maupun pengajar sudah mengenal dan mampu menggunakan aplikasi moodle dengan baik. Peserta sudah memahami dan mampu menggunakan fitur-fitur yang ada dalam aplikasi moodle saat pelaksanaan pelatihan jarak jauh. Pengajar atau Widyaiswara juga sudah memahami dan mampu menggunakan fitur-fitur yang tersedia dalam aplikasi moodle guna menunjang pelaksanaan pelatihan jarak jauh. Aplikasi moodle juga memudahkan pesserta dan pengajar atau Widyaiswara dalam melakukan proses pelatihan jarak jauh karena memiliki tampilan yang sederhana dan mudah dipahami serta dapat digunakan dalam keadaan online maupun offline sehingga aplikasi moodle tetap dapat digunakan meskipun sedang tidak terhubung koneksi jaringan internet.

2. Kendala Penggunaan Aplikasi Moodle dalam Pelaksanaan PJJ

Penggunaan aplikasi moodle sebagai media untuk pelaksanaan pelatihan jarak jauh maupun proses pembelajaran jarak jauh memiliki beberapa kendala. Kendala-kendala yang dihadapi biasanya terjadi karena ada gangguan dari sistem ataupun jaringan. Kendala atau permasalahan yang ada pada aplikasi moodle seperti,

(14)

file yang besar. 2) aplikasi moodle kurang bisa dalam memenuhi kebutuhan pengguna yang disebbakan oleh buruknya perancangan aplikasi web learning sehingga tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna. 3) para pengguna tidak mengetahui dan mengenal secara baik sistem yang dari pandangannya sendiri, orientasi menurut bagaimana ia melihat sesuatu (Wicaksana et al.,2020).

Kendala atau faktor yang menghambat pelaksanaan pelatihan atau pembelajaran jarak jauh seperti, 1) jaringan internet yang kurang stabil. 2) kurangnya pengetahuan pengajar dan peserta mengenai aplikasi moodle karena terbiasa melakukan pembelajaran secara konvensional. 3) aplikasi moodle dianggap sebagai sesuatu yang baru sehingga diperlukan pemberian informasi yang lebih kepada pengajar dan peserta. 4) tampilan halaman depan moodle terlalu sederhan dan tidak menarik (Rochmah, 2020).

Berdasarkan hasil penelitian dan pengisian kuisioner oleh koresponden peserta pelatihan jarak jauh publikasi ilmiah dan pengajar atau Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Padang masih terdapat beberapa kendala yang muncul saat menggunakan aplikasi moodle untuk pelaksanaan pelatihan jarak jauh.

Jaringan internet menjadi kendala saat menggunakan aplikasi moodle terumata saat pertemuaan secara daring berlangsung. Peserta masih terkendala saat melakukan proses instalasi, masih belum memahami secara menyeluruh mengenai penggunaan aplikasi moodle.

Pertanyaan peserta pada live chat juga tidak dijawab secara menyeluruh oleh

menjawab pertanyaan.

3. Cara Mengatasi Kendala Penggunaan Aplikasi Moodle dalam Pelaksanaan Pelatihan Jarak Jauh

Aplikasi moodle menerapkan beberapa setting pembelajaran mengikuti kondisi pandemik saat ini.

Beberapa setting pembelajran yang diterapkan pada aplikasi ini yaitu pembelajaran sinkron maya, pembelajaran asinkron mandiri, dan pembelajaran asinkron kolaboratif.

Ketiga setting pembelajaran ini dapat membuat proses pembelajaran lebih efektis karena tidak melibatkan pengajar dan peserta pembelajaran dalam satu waktu dan tempat tertentu. Pengajar dapat menyesuaikan dengan peserta atau kondisi yang ada dalam pemilihan setting pembelajaran dengan tujuan agar waktu pembelajaran lebih fleksibel dan dapat sesuai dengan kondisi antara pengajar dan peserta. Seperti jika pengajar menginginkan diskusi kelompok dan waktu pembelajaran yang tidak mengikat maka dapat melakukan setting pembelajaran asinkron kolaboratif. Apabila pengajar membutuhkan penilaian yang bersifat individu maka pengajar dapat melakukan setting pembelajaran asinkron mandiri. Selain itu, apabilan pengajar menginginkan pembelajaran dilakukan dengan pertemuan daring, melakukan kontrol, dan pengawasan dalam waktu yang sama, maka pengajar dapat melakukan setting pembelajaran sinkron maya. Beberapa kendala yang ada saat penggunaan aplikasi moodle

(15)

Lentera: Jurnal Diklat Keagamaan Padang Vol. 5, No. 2, Juni 2021

p-ISSN 2548-1517

dapat diatas dengan beberapa solusi seperti, penstabilan koneksi jaringan internet dengan cara pengajar dan peserta mencari tempat yang memiliki jaringan internet yang stabil, tim pengembang Learning Management System diharapkan dapat memperbaiki tampilan aplikasi moodle agar lebih menarik dan mudah digunakan, dilakukan uji coba dan pelatihan mengenai aplikasi moodle kepada pengajar dan peserta agar lebih memahami cara penggunaannya (Rochmah, 2020).

Berdasarkan hasil penelitian dan pengisian kuisioner oleh imfoman peserta pelatihan jarak jauh publikasi ilmiah dan pengajar atau Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Padang terdapat beberapa cara untuk mengatasi kendala-kendala yang muncul saat penggunaan aplikasi moodle untuk pelaksanaan pelatihan jarak jauh. Solusi untuk mengatasi kendala atau permasalahan tersebut seperti, memastikan koneksi jaringan internet peserta dan pengajar tetap stabil saat pelatihan jarak jauh menggunakan aplikasi moodle berlangsung, adanya kerjasama tim panitia dan Widyaiswara dalam mengatasi kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan PJJ dengan menggunakan aplikasi moodle.

Solusi berikutnya diberikan pelatihan mengenai penggunaan aplikasi moodle yang bertujuan agar peserta dan pengajar lebih memahami dan mengerti cara menggunakan aplikasi moodle.

Pada sesi tanya jawab melalui fitur live chat dibagi menjadi beberapi sesi atau tarmen agar pertanyaan-pertanyaan tidak menumpuk dan dapat dijawab dengan mudah oleh pengajar atau Widyaiswara.

PENUTUP A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Efektivitas Penggunaan Aplikasi Moodle dalam Pelaksanaan Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) di Balai Diklat Keagamaan Padang dari hasil pengisian kuisioner oleh peserta pelatihan jarak jauh publikasi ilmiah dan Widyaiswara/pengajar PJJ yang sudah menggunakan aplikasi moodle berupa item-item pernyataan mengenai pengenalan aplikasi moodle, kendala penggunaan aplikasi moodle, dan cara mengatasi kendala penggunaan aplikasi moodle dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan Aplikasi Moodle dalam pelaksanaan Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) di Balai Diklat Keagamaan Padang efektiv dan mampu digunakan oleh peserta maupun pengajar, sehingga untuk pelaksanaan PJJ berikutnya bisa dilanjutkan.

2. Kendala yang muncul saat melaksanakan live chat, pertanyaan peserta tidak dijawab secara menyeluruh oleh pengajar karena kewalahan untuk melihat pertanyaan dan harus meng-scroll bolak balik untuk melihat pertanyaan dari peserta.

3. Cara mengatasi kendala saat live chat, sesi tanya jawab peserta dibagi menjadi beberapa sesi grup untuk bertanya agar pengajar atau Widyaiswara dapat menjawab pertanyaan peserta secara menyeluruh.

B. Rekomendasi

(16)

(PJJ) di Balai Diklat Keagamaan Padang, maka diajukan rekomendasi sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Pelatihan Jarak Jauh dapat tetap dilanjutkan dengan lebih meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang aplikasi Moodle

2. Perlu penambahan waktu saat live chat agar pengajar atau Widyaiswara dapat menjawab pertanyaan peserta secara menyeluruh.

3. Perlunya dukungan penyediaan sarana dan prasarana pelatihan, terutama tersedia laptop yang spekasi yang lebih kompetible dengan aplikasi yang terus berkembang, ruang studio rekaman dan juga jaringan wifi yang lebih kuat untuk mendukung pelaksanaan PJJ lebih optimal.

(17)
(18)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, 1996, prosedur penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Astuti, N.W.W., dkk. 2013. Studi evaluasi efektivitas pelaksanaan praktik pengalaman lapangan (PPL) mahasiswa fakultas pendidikan olahraga dan kesehatan (FPOK) IKIP PGRI Bali tahun 2012. Jurnal Administrasi Pendidikan Indonesia, 4(1).

Djaali. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hermansjah, Tamim. D. 2002.Diklat Sebagai Suatu Sistem.Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

H.B. Sutopo. 2002. Pengantar Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press.

Meitaningrum, D. A. 2013. Efektivitas Pendidikan dan Pelatihan dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai (Studi pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang). Jurnal Administrasi Publik, 1(3), 192-199.

Moleong, Lexy. 2000. Metode Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Nasution.2009. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara

Prakoso, Kukuh. S.2005.Membangun E-Learning Dengan MOODLE.Yogyakarta: ANDI

Rice, William H.2006. MOODLE E-Learning Course Development, Complete guide to successful learning using Moodle.Birmingham-Mumbai.PACKT Publishing

Rochmah, Eliya. 2020. Learning Management System Moodle: Solusi Pembelajaran Jarak Jauh pada masa Pandemi Covid – 19. Prosiding Web Seminar (Webinar) FKIP Universitas Muhammadiyah Cirebon 2020

Peraturan Menteri Agama Nomor 75 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai di Lingkungan Kementerian Agama

Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 Tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil

Sudarmanto.2009. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara

Wicaksana, dkk. 2020. Efektiviatas Pembelajaran Menggunakan Moodle Terhadap Motivasi dan Minat Bakat Peserta Didik di Tengah Pandemi Covid -19. EduTeach: Jurnal Edukasi dan Teknologi Pembelajaran Volume 1, No. 2

Referensi

Dokumen terkait

The Impacts of His Inharmonious Relationship with His Mother on Grayer’s Attitudes as Portrayed in Kraus & McLaughlin’s The Nanny Diaries.. Yogyakarta: English Language

The Score of The Mastery of Simple past tense of the seventh grade students of SMP N 4 Bae Kudus in Academic year 2012/2013 before and after being taught by using words cube

Pada penelitian ini dihitung dan dianalisis kemiskinan multidimensi anak yang dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, klasifikasi wilayah, dan kabupaten/kota tempat

Prelin~inary research has been done on the 131-oil.ssionalism of tenclless and the organization of early childhood education in the city of Padang b y researchers in

Pada tingkat signifikansi α = 5%; maka koefisien regresi tersebut signifikan karena nilai signifikansi 0,001 < 0,05 yang dapat disimpulkan bahwa pergantian auditor

Ada beberapa hal penting yang perlu dipersiapkan dengan baik sebelum proses produksi gula, khususnya pada stasiun pemurnian yaitu mempersiapkan bahan baku dan

Senyawa aktif dalam daun jambu biji yang berfungsi sebagai antidiare adalah flavonoid khususnya quercetin yang dapat menghambat pengeluaran asetilkolin dan kontraksi