• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PASCA TAMBANG BATUBARA PT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PASCA TAMBANG BATUBARA PT"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PASCA TAMBANG

BATUBARA PT. KITADIN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Oleh :

Sufian Nur 100500184

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA

2013

(2)

Penguji II,

Furqaan Hamsyani, S. Hut, M. Si NIP. 197901042010121002 HALAMAN PENGESAHAN

Judul Laporan PKL : Laporan PKL Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Pengelolaan Lingkungan Pasca Tambang Batubara di PT. Kitadin,Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Nama : Sufian Nur

NIM : 100 500 184

Program Studi : Manajemen Lingkungan Jurusan : Manajemen Pertanian

Menyetujui/Mengesahkan,

Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Ir. Dadang Suprapto, MP NIP. 196201011988031003

Lulus ujian pada tanggal : ...

Pembimbing,

Haryatie Sarie, SP, MP NIP. 197810132009122001

Penguji I

Ir. M. Masrudy, MP NIP. 196008051988031003

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) kami dengan judul “Laporan PKL Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Pengelolaan Lingkungan Pasca Tambang Batubara di PT. Kitadin,Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini banyak pihak yang terlibat, baik langsung maupun tidak langsung. Maka dari itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik moral maupun materi

2. BPTP Kaltim dan PT. Kitadin beserta staff dan jajaranya sebagai tempat praktek kerja lapang

3. Ibu Haryatie Sarie, SP, MP selaku dosen pembimbing lapangan.

4. Bapak Ir. M. Masrudy, MP selaku dosen penguji I

5. Bapak Furqaan Hamsyani, S. Hut, M. Si selaku dosen penguji II

6. Bapak Ir. Dadang Suprapto, MP selaku Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan

7. Bapak Ir. Hasanudin, MP selaku Ketua Jurusan Manajemen Pertanian 8. Bapak Ir. Wartomo, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri

Samarinda

9. Teman-teman seperjuangan Andi, Dian, Nenny, Wulan, Febry, Dina, said

10. Teman-teman seperjuangan Manajemen Lingkungan angkatan 2010/2013 Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

(4)

Saya menyadari adanya keterbatasan kemampuan dan pengetahuan, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat kami harapkan untuk kesempurnaan Laporan PKL ini.

Sufian Nur

Kampus Sei Keledang, Mei 2013

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL... iv

DAFTAR LAMPIRAN……… v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……….……….. 1

B. Tujuan ……….…… 2

C. Hasil Yang Diharapkan……….…… 2

BAB II KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Tinjauan Umum BPTP………..……….…... 3

B. Manajemen BPTP……..…...………...… 4

C. Tempat dan Waktu Kegiatan PKL……… 5

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Orientasi BPTP……….….………..….. 6

B. Pengelolaan Lingkungan Pasca Tambang.……….. 8

C. Kegiatan CSR…..………..……… 31

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan…..……….. 37

B. Saran ….……… 37

DAFTAR PUSTAKA……… 38

LAMPIRAN ……… 39

(6)

DAFTAR TABEL

Nomor Tubuh Utama Halaman

1. Jadwal Kegiatan PKL di BPTP Samarinda.………... 5

(7)

Daftar Gambar

Nomor Lampiran Halaman

1. Gambar Orientasi di BPTP……… 39

2. Gambar Persemaian Bibit Padi……… 39

3. Gambar Pelatihan Budidaya Cacing………... 40

4. Gambar Penanaman Bibit Jagung……….. 40

5. Gambar Penanaman Bibit Kedelai……….………. 41

6. Gambar Penanaman Padi……… 41

7. Gambar Penyulaman Bibit Kedelai………. 42

(8)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program Studi Manajemen Lingkungan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda merupakan pendidikan vokasi diploma III. Sebagai program pendidikan vokasi maka sistem pendidikan menerapkan kurikulum dengan komposisi 40% komponen teori dan 60% komponen praktek. pekerjaan praktek merupakan konsep utama pelaksanaan pendidikan di Politeknik Pertanian.

Sebagai implementasi dari pelaksanaan kurikulum tersebut selain melaksanakan praktek di laboratorium juga di sediakan waktu pada semester akhir bagi mahasiswa untuk mengikuti kegiatan lapangan dalam bentuk Praktek Kerja Lapang (PKL) yang di laksanakan pada perusahaan atau instansi yang terkait.

Waktu yang di perlukan untuk melaksanakan PKL adalah selama 2 bulan.

Kegiatan praktek kerja lapang (PKL) dilaksanakan agar mahasiswa mendapat pengalaman kerja di lapangan pada kondisi yang sesungguhnya terjadi di masyarakat dengan demikian para mahasiswa akan bertambah wawasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan teknologi pengelolaan lingkungan dan teknik pencegahan pencemaran lingkungan.

Dalam kegiatan PKL mahasiswa tidak hanya melihat atau mengamati saja akan tetap diarahkan mengikuti atau melaksanakan pekerjaan sebagaimana yang dilaksanakan oleh perusahaan dalam bidang pengelolaan lingkungan.

Mahasiswa diberi tugas khusus dalam bidang pengelolaan lingkungan seperti teknik pengelolaan lahan dan pengolahan tanaman. Selama melaksanakan kegiatan PKL dilapangan mahasiswa di bimbing oleh seorang pembimbing lapangan yang berperan memberikan petunjuk dan arahan mengenai apa dan

(9)

bagaimana melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang terkait dengan proses pengelolaan lingkungan.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian di Propinsi Kalimantan Timur. Penulis telah mendapatkan kesempatan melaksanakan praktek di BPTP ini selama 2 bulan, khususnya dalam bidang pengelolaan lingkungan dan pemanfaatan lahan bekas tambang.

B. Tujuan

Adapun secara rinci yang menjadi tujuan dari kegiatan praktek kerja Lapang adalah :

1. Memberikan keterampilan lanjutan bagi mahasiswa agar memiliki bekal ketika terjun ke masyarakat menghadapi dunia kerja.

2. Memberikan pengalaman lapangan kepada mahasiswa untuk mengenal, memahami dan melakukan pekerjaan lapangan sesuai dengan dunia kerja.

3. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu manajemen lingkungan ketika bekerja di lapangan.

C. Hasil Yang Diharapkan

Setelah melaksanakan kegiatan kerja lapang selama 2 bulan maka di harapkan mahasiswa memperoleh pengetahuan dan skill sehingga ketika lulus mahasiswa telah memiliki pengalaman dan siap terjun ke dunia kerja.

(10)

II. KEADAAN UMUM BPTP

A. Tinjauan Umum BPTP

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian di Propinsi Kalimantan Timur. Pada saat awal pembentukannya, institusi ini adalah Balai Informasi Pertanian (BIP) dan diubah statusnya menjadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian (LPTP) Samarinda dengan SK. Mentan No.

798/Kpts/OT.210/12/94. Pada tahun 2001 LPTP Samarinda ditingkatkan statusnya menjadi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur melalui S.K Menteri Pertanian nomor 350/Kpts/Ot.210/6/2001 tanggal 14 Juni 2001, sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja organisasi. Sebagai jawaban atas perubahan lingkungan strategis pembangunan pertanian, pada tahun 2006 BPTP Kaltim melalui koordinasi Balai Besar Pengkajian Teknologi Pertanian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur mempunyai misi yakni : menghasilkan, mengembangkan dan memasyarakatkan inovasi pertanian industrial dalam mendukung pembangunan pertanian di Kalimantan Timur.

Mengembangkan jejaring kinerja untuk umpan balik dan pemasyarakatan inovasi dengan kelembagaan petani, swasta, penyuluh serta pemerintah daerah.

Mengembangkan kerjasama, kemitraaan dan jejaring kerja dengan seluruh pemangku kepentingan daerah, nasional dan luar negeri seperti pemerintah, perguruan tinggi, lembaga litbang, swasta, dll.

Mengembangan SDM, fasilitas dan sistem manajemen yang berstandar internasional dengan menerapkan ISO 9001:2008 dan ISO 17025:2005.

(11)

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur berkedudukan di Jalan P.M Noor-Sempaja, Samarinda, Kalimantan Timur dan memiliki 3 tempat kebun percobaan diantaranya Samboja, Lempake, Sempaja dan 1 kebun percobaan yang bekerjasama dengan PT. Kitadin yang bertempat di desa Embalut.

B. Manajemen BPTP

Susunan organisasi perusahaan terdiri dari:

Kepala Balai : Dr. Ir. M.Hidayanto, MP Kasi. KPP : Ir. Nurbani

Kasubag TU : Bachrian pebriyadi, S.Pi. M.Si Kord Kebun Percobaan : Ir. Nurbani

Sistem ketenagakerjaan di BPTP diatur dalam pola kerja 1 shift dimana setiap shift terdiri dari 8 jam kerja. Jumlah tenaga Pegawai yang ada di BPTP berjumlah 74 orang. Tingkat pendidikan tenaga kerja bervariasi dari SMA sampai dengan sarjana, Namun secara keseluruhan mayoritas tenaga kerja berpendidikan Sarjana.

(12)

Susunan organisasi dan tata kerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur (BPTP Kaltim) diatur berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 16/Permentan/OT.140/3/2006, Tanggal 22 November 2005. Atas dasar tugas dan fungsinya, struktur organisasi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kaltim adalah sebagai berikut :

1) Sub Bagian Tata Usaha

2) Seksi dan Kerjasama Pelayanan Pengkajian 3) Kelompok Jabatan Fungsional

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sehari-hari, BPTP Kaltim membentuk koordinator Urusan Kepegawaian dan Rumah Tangga serta Koordinator Urusan Keuangan untuk membantu Sub Bagian Tata Usaha, sedangkan seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian dibantu oleh Unit Diseminasi Hasil Pengkajian; Unit Pustaka, Data dan Informasi (Pusdatin); Unit Laboratorium; dan Kebun Percobaan.

(13)

Di samping organisasi struktural, dalam rangka pelaksanaan tugas pokok BPTP Kaltim maka dibentuk Koordinator Program. Koordinator Program bertanggungjawab langsung kepada Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kaltim. Secara umum Koordinator Program mempunyai tugas untuk menselaraskan kegiatan penelitian/pengkajian spesifik lokasi di Kalimantan Timur.

C. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL

Lokasi Praktek Kerja Lapang di BPTP selama 2 bulan, mulai tanggal 04-03- 2013 sampai 03-05-2013 yang terbagi menjadi 2 lokasi yaitu, di Kantor BPTP dan di kebun percontohan hasil kerja sama antara pihak BPTP dan PT. Kitadin selaku pemilik lahan bekas tambang di desa Embalut. Sedangkan kegiatan PKL tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapang di BPTP Samarinda Kegiatan/Uraian Kegiatan Tanggal

Pelaksanaan Lokasi Keterangan

- Office BPTP

- Orientasi dan pengarahan 04-03-2013 Kantor BPTP Teori

- Pengelolaan Lingkungan Pasca Tambang Batubara PT. Kitadin Embalut

- Pembersihan lahan 07-03-2013 KP. Embalut Praktek

- Rotari/Penggemburan tanah 11-03-2013 KP. Embalut Praktek

Pemupukan 11-03-2013 KP. Embalut

- Persiapan benih padi 12-03-2013 KP. Embalut Praktek

- Persemaian benih padi 18-03-2013 KP. Embalut Praktek

- Penanaman bibit kedelai 25-03-2013 KP. Embalut Praktek

- Penanaman bibit jagung 26-03-2013 KP. Embalut Praktek

- Penanaman bibit padi 26-03-2013 KP. Embalut Praktek

- Penyulaman bibit kedelai 02-04-2013 KP. Embalut Praktek

- penyulaman jagung 16-04-2013 KP. Embalut Praktek

- Masyarakat CSR

- Observasi masyarakat sekitar lahan pasca tambang

22-04-2013 Kertabuana Praktek

- Pelatihan budidaya cacing 03-05-2013 PT. Kitadin Praktek

(14)

III. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG

A. Office BPTP 1. Orientasi dan Pengarahan

a. Tujuan

1) Mengetahui kegiatan yang akan di kerjakan setelah berada di lokasi Praktek kerja lapang

2) Pembagian kelompok kerja dan perkenalan di 3 (tiga) divisi yang ada di BPTP

3) Pembagian kegiatan yang dilakukan di tempat Praktek Kerja Lapang b. Dasar Teori

Orientasi adalah upaya pelatihan dan pengembangan awal bagi para karyawan atau mahasiswa baru yang memberi mereka informasi mengenai perusahaan, jabatan, dan kelompok kerja (Anonim, 2012).

Pada kegiatan orientasi yang dilakukan di BPTP sangat membantu karena dapat memberikan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan di lokasi Praktek Kerja Lapang.

Orientasi merupakan salah satu bagian dari kegiatan perkenalan yang dilakukan oleh BPTP untuk memperkenalkan visi dan misi serta kegiatan–kegiatan yang dilakukan seperti reklamasi lahan pasca tambang, penelitian tentang kebun percobaan.

c. Alat dan bahan

1) Dasar Buku Pedoman BPTP 2) Pulpen

3) Kertas 4) Laptop

(15)

d. Prosedur kerja

1) Kepala BPTP memperkenalkan struktur organisasi beserta fungsinya 2) Pembuatan jadwal untuk kegiatan PKL

3) Berkenalan dengan pegawai di 3 divisi yang ada di BPTP e. Hasil yang Dicapai

Setelah melakukan orientasi di BPTP hasil yang dicapai adalah BPTP memiliki beberapa visi dan misi guna mendukung kegiatan yang dilakukan di BPTP.

f. Pembahasan

Adapun visi dan misi dari BPTP Kaltim adalah :

1) Menghasilkan, mengembangkan, dan memasyarakatkan inovasi pertanian industrial dalam mendukung pembangunan pertanian di Kaltim

2) Mengembangkan jejaring kerja untuk umpan balik dan pemasyarakatan inovasi dengan kelembagaan petani, swasta, penyuluh serta pemerintah daerah.

3) Mengembangkan kerjasama, kemitraan, dan jejaring kerja dengan seluruh pemangku kepentingan daerah, nasional, dan luar negeri seperti pemerintah, perguruan tinggi, lembaga litbang, swasta, dll.

4) Mengembangkan SDM, fasilitas, dan sistem manajemen yang berstandar internasional dengan menerapkan ISO 9001dan ISO 17022.

(16)

B. Pengelolaan Lingkungan Pasca Tambang

1. Pengelolaan Lahan a. Pembersihan Lahan

1) Tujuan

Pembersihan lahan bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah, sehingga tanah menjadi gembur dan aerasi maupun drainase tanah menjadi lebih baik. Pembersihan lahan dimulai dari pencangkulan atau pembajakan, pembuatan bedengan serta pembersihan rumput dan ilalang.

2) Dasar teori

Pembersihan lahan merupakan kegiatan pembersihan lahan untuk mempersiapkan lahan yang akan siap untuk ditanami pembersihan lahan dapat dilakukan dengan cara manual dengan menebas unsur pengganggu seperti semak belukar dan ilalang.

(Anonim, 2008) 3) Alat dan bahan

a) Sarung tangan b) Parang

4) Prosedur kerja

Lahan bekas panen dibersihkan dengan cara membuka plastik-plastik yang digunakan untuk menutupi tanaman yang sudah dipanen sebelumnya. Juga membersihkan tanaman rumput yang ada disekitar lahan dengan menggunakan sarung tangan dan parang.

(17)

5) Hasil yang dicapai

Hasil dari pembersihan lahan dapat memperbaiki struktur tanah sehingga memudahkan dalam penanaman selanjutnya.

6) Pembahasan

Dalam kegiatan pembersihan lahan hal yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk memudahkan kegiatan tersebut. Pembersihan lahan yang dilakukan dengan cara manual dengan cara penebasan.

b. Rotari/penggemburan tanah 1) Tujuan

a) Membawa tanah bagian dalam yang subur ke permukaan b) Membunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkan

c) Menghaluskan bongkahan–bongkahan tanah dari hasil pembajakan

2) Dasar Teori

Penggemburan tanah bertujuan untuk membuat unsur hara yang mengendap dibawah menjadi keatas atau setidaknya meratakan keseluruh bagian, akar juga akan menjalar ke seluruh bagian, agar air mudah masuk kedalam tanah kemudian akar akan mudah menyerap air (Anonim, 2009).

Penggemburan tanah berfungsi untuk : a) Memperbaiki lahan yang rusak b) Meningkatkan kesuburan tanah

c) Meningkatkan kesuburan biologis atau membantu perkembangan mikroorganisme tanah.

(18)

3) Alat dan Bahan

a) Traktor bajak rotari b) Cangkul

c) Sarung tangan 4) Prosedur Kerja

a) Menyiapkan semua peralatan yang akan digunakan b) Membersihkan lahan sebelum di rotari

c) Kemudian melakukan penggemburan tanah dengan menggunakan alat Traktor bajak Rotari pada lahan pasca tambang.

d) Setelah itu di lakukan penataan tanah untuk menanam dengan menggunakan cangkul.

5) Hasil yang Dicapai

Hasil yang dicapai dalam rotari adalah :

a) Tanah yang telah di rotari lebih gembur sehingga memudahkan dalam proses penanaman selanjutnya

b) Menghambat atau mematikan tumbuhan pengganggu

c) Meningkatkan kualitas tanah sehingga menghasilkan kualitas tanaman yang berkualitas

6) Pembahasan

Bajak rotari adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar. Berbeda dengan bajak piringan yang berputar karena ditarik traktor, maka bajak ini terdiri dari pisau-pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada suatu poros yang berputar karena

(19)

digerakan oleh suatu motor. Bajak ini banyak ditemui pada pengolahan tanah sawah untuk penanaman padi.

Bajak rotari tipe kebun berpenggerak sendiri (self propelled garden type rotary plow) . Alat ini terdapat pada traktor-traktor roda

2. Bajak rotari digerakkan oleh daya penggerak traktor melalui rantai atau sabuk. Dapat juga langsung dipasang pada as roda, sehingga disamping mengolah tanah bajak ini juga berfungsi sebagai penggerak.

c. Pemupukan 1) Tujuan

a) Menyediakan unsur hara yang kurang atau bahkan tidak tersedia di tanah menjadi tersedia untuk mendukung pertumbuhan tanaman

b) Mengetahui cara pemupukan yang baik dan benar 2) Dasar Teori

Pemupukan merupakan suatu cara pemberian unsur hara atau pupuk pada tanah yang tujuan nya agar dapat diserap oleh tanaman yang merupakan sebagai sumber makan bagi tanaman.

Apabila tanaman digambarkan sebagai manusia, maka apabila kita menghendaki pertumbuhan tanaman agar dapat optimal.

Umumnya pemupukan diberikan dalam bentuk padat atau cair melalui tanah dan diserap oleh akar tanaman. Pemupukan yang efisien pada dasarnya memberikan pupuk dengan jumlah yang sesuai untuk kebutuhan tanaman (Anonim, 2010).

(20)

3) Alat dan Bahan

a) Pupuk NPK mutiara b) Kapur

c) Pupuk Petroganik d) Pupuk cair (subali) 4) Prosedur Kerja

a) Setelah bibit tanam dimasukkan ke dalam lubang tersebut kemudian di semprot dengan pupuk cair yaitu subali.

b) Setelah disemprot, lubang tersebut ditutup langsung dengan pupuk yang terdiri dari campuran petroganik, kapur dan NPK mutiara.

5) Hasil yang dicapai

Setelah melakukan kegiatan pemupukan hasil yang dicapai adalah mengetahui cara pemupukan yang benar pada tanaman dan mengetahui dosis yang digunakan pada tanaman tersebut, selain itu dengan pemupukan yang benar dan penggunaan dosis pupuk yang tepat dapat mengembalikan unsur hara bagi tanaman yang dapat meningkatkan kualitas tanaman

6) Pembahasan

Pemupukan dilakukan setelah bibit dimasukkan ke dalam lubang tugal. Untuk penggunaan pupuk cair dilakukan sebanyak 1 kali penyemprotan dengan dosis ± 10 ml. Sedangkan untuk pupuk campuran yang terdiri dari NPK mutiara, kapur, pupuk petroganik dilakukan sebanyak 1 genggam untuk menutupi lubang tanam.

(21)

2. Pengelolaan Tanaman a. Persiapan Benih padi

1) Tujuan

Tujuan persiapan benih padi ialah :

a) Agar mendapatkan hasil bibit dengan kualitas sebaik mungkin b) Agar tanaman yang akan di tanam tidak mudah diserang hama

dan penyakit.

2) Dasar Teori

Tanaman padi sebenarnya mempunyai potensi besar untuk menghasilkan produksi dalam skala besar dan hanya dapat dicapai apabila kita membantu tanaman tersebut dengan kondisi yang baik untuk pertumbuhanya. Maka dari itu, tanaman perlu diperlakukan sebagai organisme hidup sebagaimana mestinya, bukan diperlakukan seperti mesin yang dapat dimanipulasi. Semua unsur potensi dalam tanaman padi dikembangkan dengan cara memberikan kondisi yang sesuai dengan pertumbuhanya (Anonim, 2009).

3) Alat dan Bahan a) Bibit padi b) Garam c) Air d) Ember 4) Prosedur Kerja

Menyiapkan benih yang akan ditanam, pertama benih padi dijemur dibawah sinar matahari. Kemudian benih padi tersebut

(22)

dicuci dengan air yang sudah dicampur dengan air garam. Setelah itu benih yang layak ditanam di masukkan kedalam ember yang telah diisi air dan di biarkan terendam selama 2 hari.

5) Hasil yang Dicapai

a) Mendapatkan benih yang layak ditanam b) Memberikan unsur hara pada bibit tanaman

c) Bibit tanaman tidak rentan terhadap serangan hama dan penyakit

6) Pembahasan

a) Masukan air kedalam ember transparan atau untuk menyeleksi benih yang akan ditanam. Selanjutnya masukan garam dapur sebanyak krang lebih 30% dari jumlah bibit, lalu aduk perlahan-lahan hingga rata.

b) Selanjutnya masukan benih (gabah) kedalam larutan garam tadi. Perhatikan benih yang mengambang dipermukaan air diangkat untuk dipisahkan dan yang tenggelam diambil lalu dicuci/dibilas untuk disemai. Sebelum disemai benih diperam terlebih dahulu selama sehari semalam.

c) Pemeraman dimaksudkan agar benih tumbuh seragam. Benih yang bagus untuk disemai adalah ketika belum tumbuh akar terdapat bintik-bintik pada lembaga atau embrio. Kebutuhan benih padi perhektar sebanyak kurang lebih 15 atau 20 kg.

d) Kemudian ditiriskan selama 1 jam, lalu ditutup rapat. Jam 5 atau jam 6 sore dibuka lalu disiram lagi dengan bekas air

(23)

rendaman tadi dan ditutup lagi. Kemudian esok harinya (sudah keluar tunas) benih sudah siap ditebar.

b. Persemaian Bibit Padi 1) Tujuan

Tujuan dari membuat persemaian adalah agar benih padi yang akan di tanam kelahan yang lebih luas tidak mudah mati dan tidak mudah untuk menyulam tanaman. Perlu diperhatikan dalam persiapan persemaian ini kita juga harus memperhatikan sulaman atau cadangan tanaman yang nantinya akan menggantikan tanaman yang mati. Maka apabila sedang melakukan persemaian di anjurkan untuk mempunyai stok lebih tanaman.

2) Dasar teori

Umumnya petani membutuhkan benih sampai kisaran 35- 40kg per hektar tetapi dengan sistem baru (SRI-System of Rice Intensification) cukup dipersiapkan 10 kg per hektar. Persemaian

dilakukan dengan menyebar benih padi secara merata pada bedengan dengan kandungan air jenuh tetapi tidak menggenang.

Dalam tiga atau empat hari benih telah berkecambah. Bibit siap tanam pada kisaran 10 - 14 hss (hari setelah sebar) jika memakai sistem SRI tetapi dengan sistem biasa tanaman muda (bibit) yang berumur tiga minggu baru dikatakan siap tanam. Menghindari stagnasi setelah bibit di tanam sebaiknya tidak dicabut dan cukup diambil secara menyeluruh perakaran termasuk tanahnya kemudian dipindah tanamkan ke lahan sawah. Budidaya padi pada lahan

(24)

berawa atau keasaman tinggi serta di lahan kering tidak memerlukan persemaian, tanam benih langsung (tabela).

3) Alat dan Bahan a) Bibit padi b) Tugal c) Tali

d) Pupuk campuran (petro organik, kapur, dan NPK mutiara) 4) Prosedur Kerja

a) Penyiapan bibit yang akan ditanam, bibit direndam 2 hari untuk disemai.

b) Melubangi lahan dengan tugal.

c) Memasukkan benih padi kedalam lubang yang sudah ditugal.

d) Setelah memasukkan bibit kedalam lubang lubang tersebut ditutup dengan pupuk yang terdiri dari campuran pupuk (petro organik, Kapur, dan NPK Mutiara).

e) Setelah lubang ditutup dengan pupuk, berubah permukaan disemprot dengan pupuk cair.

5) Hasil yang Dicapai

a) Agar memperoleh bibit tanaman unggul pada saat proses penanaman benih padi dilahan bekas tambang.

b) Dengan dilakukannya proses persemaian benih padi dapat menghasilkan tanaman padi yang tidak mudah mati dan sehingga dapat menjadi bibit padi yang unggul.

(25)

6) Pembahasan

Membuat persemaian merupakan langkah awal bertanam padi. Pembuatan persemaian memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab benih di persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah, oleh karena itu persemian harus benar-benar mendapat perhatian, agar harapan untuk mendapatkan bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai.

Untuk melakukan persemaian dibutuhkan kesiapan lahan dan bahan-bahan sebelum ditanam diantaranya:

a) Lahan yang dibutuhkan 3x4 meter atau 4x5 meter.

b) Jarak tanam yang di gunakan adalah 25x25 cm.

c) Sistem yang digunakan adalah System tugal.

d) Satu genggam benih padi untuk 1 m lahan persemaian.

c. Penanaman Bibit Padi 1) Tujuan

Penanaman bibit Padi ini bertujuan untuk merevegetasi lahan bekas tambang dan mengetahui teknik budidaya tanaman padi dilahan bekas tambang PT. Kitadin dalam upaya penanganan lahan bekas tambang yang dijadikan area pertanian.oleh BPTP.

2) Dasar Teori

Pada dasarnya dalam budidaya tanaman, pertumbuhan dan perkembangan tanaman sangat dipengaruhi oleh faktor genetis dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang paling penting adalah tanah dan iklim serta interaksi kedua faktor tersebut. Tanaman padi gogo dapat tumbuh pada berbagai agroekologi dan jenis tanah.

(26)

Sedangkan persyaratan utama untuk tanaman padi gogo adalah kondisi tanah dan iklim yang sesuai. Faktor iklim terutama curah hujan merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan budidaya padi gogo. Hal ini disebabkan kebutuhan air untuk padi gogo hanya mengandalkan curah hujan.

a. Iklim : Padi gogo memerlukan air sepanjang pertumbuhannya dan kebutuhan air tersebut hanya mengandalkan curah hujan.

Tanaman dapat tumbuh pada daerah mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Tumbuh di daerah tropis/subtropis pada 450 LU sampai 450 LS dengan cuaca panas dan kelembaban tinggi dengan musim hujan 4 bulan. Rata-rata curah hujan yang baik adalah 200 mm/bulan selama 3 bulan berturut-turut atau 1500-2000 mm/tahun. Padi dapat ditanam di musim kemarau atau hujan. Pada musim kemarau produksi meningkat asalkan air irigasi selalu tersedia. Di musim hujan, walaupun air melimpah produksi dapat menurun karena penyerbukan kurang intensif. Di dataran rendah padi memerlukan ketinggian 0-650 m dpl dengan temperature 22-27 derajat C sedangkan di dataran tinggi 650-1.500 m dpl dengan temperature 19-23 derajat C. Tanaman padi memerlukan penyinaran matahari penuh tanpa naungan. Di Indonesia memiliki panjang radiasi matahari ± 12 jam sehari dengan intensitas radiasi 350 cal/cm2/hari pada musim penghujan. Intensitas radiasi ini tergolong rendah jika dibandinkan dengan daerah sub tropis yang dapat mencapai 550 cal/cm2/hari. Angin berpengaruh

(27)

pada penyerbukan dan pembuahan tetapi jika terlalu kencang akan merobohkan tanaman.

b. Tanah : Padi gogo harus dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, sehingga jenis tanah tidak begitu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil padi gogo. Sedangkan yang lebih berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil adalah sifat fisik, kimia dan biologi tanah atau dengan kata lain kesuburannya.

Untuk pertumbuhan tanaman yang baik diperlukan keseimbangan perbandingan penyusun tanah yaitu 45% bagian mineral, 5% bahan organik, 25% bagian air, dan 25% bagian udara, pada lapisan tanah setebal 0 – 30 cm.

Struktur tanah yang cocok untuk tanaman padi gogo ialah struktur tanah yang lemah. Tanah yang cocok bervariasi mulai dari yang berliat, berdebu halus, berlempung halus sampai tanah kasar dan air yang tersedia diperlukan cukup banyak. Sebaiknya tanah tidak berbatu, jika ada harus < 50%. Keasaman (pH) tanah bervariasi dari 5,5 sampai 8,0. Pada pH tanah yang lebih rendah pada umumnya dijumpai gangguan kekahatan unsur P, keracunan Fe dan Al. Sedangkan bila pH lebih besar dari 8,0 dapat mengalami kekahatan Zn.

3) Alat dan Bahan a) Tugal b) Tali c) Ember

d) Bibit padi yang sudah disemai

(28)

e) Pupuk cair 4) Prosedur Kerja

a) Penyiapan bibit padi yang sudah disemai, setelah itu masukkan bibit padi hasil semai tadi kedalam ember yang berisi air berguna untuk menghilangkan tanah.

b) Menyiapkan lahan yang sudah ditugal dengan jarak tanam 40x20 cm.

c) Setelah dilubangi, lubang tersebut disemprot dengan pupuk cair d) Setelah disemprot bibit padi dimasukkan kedalam lubang kemudian tutup akarnya dengan tanah sampai akarnya tidak kelihatan.

5) Hasil yang Dicapai

a) Tanah yang sebelumnya tidak di manfaatkan bisa menjadi bermanfaat karena pengelolaan tanah yang baik dan benar b) Dengan dilakukannya revegetasi lahan pasca tambang maka

visi misi BPTP telah berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan

c) Hasil dari tanaman padi digunakan kembali menjadi bibit awal yang digunakan untuk proses penanaman kembali.

6) Pembahasan

Pada cara tanam ini lahan yang sudah siap dibuat lubang- lubang tanam menggunakan tugal dengan menggunakan jarak tanam 40x20 cm. Setelah lubang bekas tugal terbentuk, lubang tersebut disemprot dengan pupuk cair kemudian masukkan 2–3 butir benih yang sudah dibersihkan dari lumpur sisa penyemaian

(29)

dengan menggunakan ember yang berisi air. selanjutnya ditutup kembali dengan tanah. Sebaiknya sebelum ditanam benih direndam sekitar 6–12 jam, kemudian dijemur sekitar 6–12 jam. Pada cara tanam dengan tugal ini kebutuhan benihnya ± 30 kg/ha, dan perawatan tanaman akan lebih mudah.

Oleh karena itu cara ini yang paling banyak dipraktekkan oleh petani meskipun memerlukan tenaga kerja tanam lebih banyak dibandingkan cara sebat atau alur. Jarak tanam atau jarak antar larik dan jumlah benih/lubang/ha sangat tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan kualitas benih yang ditanam. Semakin subur tanah, jarak tanam dapat semakin rapat. Demikian pula, semakin baik kualitas benih, maka semakin sedikit jumlah benih yang diperlukan. Jarak tanam, jumlah benih dan cara tanam dapat berpengaruh terhadap hasil padi di lahan kering.

d. Penanaman Bibit Kedelai 1) Tujuan

Penanaman bibit kedelai ini bertujuan untuk merevegetasi lahan bekas tambang dan mengetahui cara penanaman bibit kedelai dilahan bekas tambang PT. Kitadin dalam upaya penanganan lahan bekas tambang yang dijadikan area pertanian.oleh BPTP.

2) Dasar Teori

Tanaman kedelai umumnya tumbuh tegak berbentuk semak dan merupakan tanaman semusim. Kedelai dipanen pada umur 75- 100 hari. Kedelai bisa dipanen setelah daun menguning dan

(30)

berguguran bukan karena penyakit. Nama latin kedelai adalah Glycine max.

Kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari asia timur seperti kecap, tahu dan tempe. Kedelai memiliki banyak manfaat bagi kesehatan karena memiliki kandungan gizi yang baik (Anonim, 2010).

3) Alat dan Bahan a) Bibit Kedelai b) Cruiser

c) Plastik khusus untuk bibit kedelai d) Air

e) Tugal f) Tali

g) Pupuk campuran (Petroganik, kapur dan NPK mutiara) h) Pupuk cair

4) Prosedur Kerja

a) Menyiapkan bibit kedelai yang akan ditanam, sebelum di tanam bibit kedelai tersebut dimasukkan dalam plastik khusus kemudian di masukkan ke dalam cruiser yang di tambah sedikit air, cairan tersebut berguna sebagai insektisisda agar mempercepat tumbuhnya bibit

b) Setelah cairan cruiser tersebut habis diserap oleh bibit, maka bibit tersebut sudah siap untuk di tanam.

c) Menyiapkan lahan yang sudah siap tanam dengan bibit kedelai

(31)

d) Melubangi lahan dengan tugal

e) Memasukkan bibit kedelai ke dalam lahan yang sudah di lubangi

f) Setelah lubang yang dimasukkan bibit kedelai tersebut, di semprot dengan pupuk cair dan setelah itu ditutup langsung dengan pupuk yang terdiri dari campuran Petroganik, kapur dan NPK mutiara

5) Hasil yang dicapai

Dari hasil penanaman bibit kedelai di lahan pasca tambang batu bara PT. Kitadin hasil yang dicapai ialah

a. Berjalan nya program BPTP untuk penanaman kedelai

b. Hasil dari tanaman kedelai tersebut digunakan sebagai konsumsi para petani maupun warga sekitar perkebunan bekas tambang batu bara PT. Kitadin

c. Hasil dari tanaman kedelai digunakan sebagai bibit awal yang digunakan untuk proses penanaman kembali

6) Pembahasan

Sebelum di tanam bibit kedelai diberi cairan cruiser sebanyak 4 ml / 5 kg, yang dilarutkan dalam satu liter air. Dan untuk setiap lubang yang akan ditanami 2 bibit per lubang. Dalam setiap penanaman jarak tanam bibit kedelai adalah 40x20 cm.

d. Penyulaman Bibit Kedelai 1) Tujuan

a. Meningkatkan persen jadi tanaman dalam satu kesatuan luas tertentu

(32)

b. Mengganti benih yang rusak

c. Agar populasi tanaman meningkat 2) Dasar Teori

Penyulaman adalah kegiatan penanaman kembali bagian- bagian yang kosong bekas tanaman yang mati atau diduga akan mati atau rusak sehingga terpenuhi jumlah tanaman normal dalam satu kesatuan luas tertentu sesuai dengan jarak tanamnya.

Ketika tanaman yang sedang bersemai ada rumpunan yang rusak maka harus dilakukan penyulaman. Penyulaman ini dilakukan selama 7-14 hari setelah masa tanam. Apabila terjadi penyulaman yang terlambat, dapat mengakibatkan terlambatnya perkembangan masak tanaman sulaman. Sehingga untuk melakukan penyulaman ini, harus disediakan bibit cadangan (Anonim, 2012).

Kedelai atau kacang kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur, seperti kecap, tahu dan tempe. Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati (Anonim, 2010).

3) Alat dan bahan a. Tugal

b. Bibit kedelai yang sudah disemai c. Pupuk cair (subali dicampur dengan air) 4) Prosedur Kerja

a. Menyiapkan semua peralatan dan bahan untuk proses transplanting bibit kedelai

(33)

b. Melubangi dengan tugal lahan yang sebelumnya suda ditanam dengan bibit kedelai namun tidak tumbuh

c. Kemudian lubang tersebut disemprot dengan pupuk cair

d. Setelah itu bibit kedelai yang sudah disemai tersebut dicabut masukkan kedalam lubang tersebut 1 batang dan tutup dengan tanah

5) Hasil yang Dicapai

a. Memperbanyak atau melestarikan populasi tanaman yang akan di tanam.

b. Mengetahui cara penyulaman pada bibit kedelai c. Besarnya peluang tanaman yang akan tumbuh 6) Pembahasan

Pemindahan dilakukan dengan mengangkat bibit secara hati-hati dari persemaian beserta media yang ada di sekitar perakarannya. Usahakan tidak ada akar bibit yang putus atau rusak agar kondisinya tetap baik saat ditanam di media sapih. Untuk bibit yang tumbuh di bedeng semai tidak perlu dipindahkan semuanya, hanya untuk penjarangan. Sementara itu, sisanya tetap dibiarkan tumbuh di bedeng semai dan disampih sampai cukup besar untuk disambung, diokulasi, atau ditanam di lahan. Bibit yang tumbuh secara individual di dalam polibag tidak perlu dipindahkan sampai siap tanam di lahan.

(34)

e. Penanaman Bibit Jagung 1) Tujuan

Penanaman bibit Jagung ini bertujuan untuk merevegetasi lahan bekas tambang dan mengetahui teknik budidaya tanaman jagung dilahan bekas tambang PT. Kitadin dalam upaya penanganan lahan bekas tambang yang dijadikan area pertanian.oleh BPTP.

2) Dasar Teori

Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat kedua setelah beras. Sebagai salah satu sumber bahan pangan, jagung telah menjadi komoditas utama setelah beras. Bahkan, di beberapa daerah di Indonesia, jagung dijadikan sebagai bahan pangan utama. Keuntungan bertanam jagung ternyata sangat besar, selain biji sebagai hasil utama, batang jagung merupakan bahan pakan ternak yang sangat potensial. Dengan demikian, dalam perusahaan jagung selain mendapat biji atau tongkol jagung, masih ditambah lagi dengan brangkasannya yang juga memiliki nilai ekonomi tinggi.

Dari segi pengelolaan, keuntungan bertanam jagung adalah kemudahan dalam budidaya. Tanaman jagung merupakan tanaman yang tidak membutuhkan perawatan intensif. Risiko kegagalan bertanam jagung umumnya sangat kecil di bandingkan tanaman palawija lainnya. Hampir seluruh bagian jagung memiliki nilai ekonomis.

(35)

Secara umum beberapa manfaat bagian-bagian tanaman jagung dijelaskan sebagai berikut:

a) Batang dan daun muda untuk pakan ternak

b) Batang dan daun tua (setelah panen) untuk pupuk hijau atau kompos

c) Batang dan daun kering untuk kayu bakar d) Batang jagung untuk pulp (bahan kertas) e) Buah jagung muda untuk sayuran

3) Alat dan Bahan a) Tugal b) Tali

c) Alat penyemprot d) Bibit jagung hibrida e) Pupuk campuran f) Pupuk cair 4) Prosedur Kerja

a. Bibit jagung hibrida sebelum ditanam dijemur terlebih dahulu dibawah sinar matahari

b. Menyiapkan lahan yang akan ditanami

c. Melubangi lahan yang telah diskapator dengan tugal dengan tugal dengan jarak tanam 40x20 cm

d. Memasukkan bibit jagung kedalam lahan yang sudah dilubangi dengan tugal

e. Setelah bibit dimasukkan lubang disemprot dengan pupuk cair

(36)

f. Setelah lubang disemprot dengan pupuk cair ditutup langsung dengan pupuk campuran (petroorganik, kapur,petrobio, NPK mutiara).

g. Dosis pupuk yang digunakan untuk menyemprot ke lubang tugal 10 ml sedangkan untuk pupuk campuran sebanyak 1 (satu) genggam untuk menutup lubang tanam

5) Hasil yang Dicapai

a. Sebagai bahan penelitian lahan bekas tambang b. Memperoleh hasil panen yang dapat di manfaatkan c. Berjalannya Program BPTP untuk penanaman kedelai

d. Hasil dari tanaman kedelai tersebut digunakan sebagai konsumsi para petani maupun warga sekitar perkebunan bekas tambang.

e. Hasil dari tanaman kedelai yang sudah dipanen di jual kembali.

f. Hasil dari tanaman kedelai digunakan kembali menjadi bibit awal yang digunakan untuk proses penanaman kembali.

g. Pupuk campuran (Petroganik, kapur dan NPK mutiara) 6) Pembahasan

Lubang tanam dibuat dengan alat tugal. Kedalaman lubang perlu di perhatikan agar benih tidak terhambat pertumbuhannya.

Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur panennya, semakin panjang umurnya, tanaman akan semakin tinggi dan memerlukan tempat yang lebih luas. Jagung berumur dalam/panjang dengan waktu panen = 100 hari sejak penanaman, jarak tanamnya dibuat

(37)

40x100 cm (2 tanaman /lubang). Jagung berumur sedang (panen 80-100 hari), jarak tanamnya 25x75 cm (1 tanaman/lubang).

Sedangkan jagung berumur pendek (panen < 80 hari), jarak tanamnya 20 x 50 cm (1 tanaman/lubang ) Pada jarak tanam 75 x 25 cm setiap lubang ditanam satu tanaman. Dapat juga digunakan jarak tanam 75 x 50 cm, setiap lubang ditanam dua tanaman.

Tanaman ini tidak dapat tumbuh dengan baik pada saat air kurang atau saat air berlebihan. Pada waktu musim penghujan atau waktu musim hujan hampir berakhir, benih jagung ini dapat ditanam.

Tetapi air hendaknya cukup tersedia selama pertumbuhan tanaman jagung. Pada saat penanaman sebaiknya tanah dalam keadaan lembab dan tidak tergenang. Apabila tanah kering, perlu diairi dahulu, kecuali bila diduga 1-2 hari lagi hujan akan turun.

Pembuatan lubang tanaman dan penanaman biasanya memerlukan 4 orang (2 orang membuat lubang, 1 orang memasukkan benih, 1 orang lagi memasukkan pupuk dasar dan menutup lubang). Jumlah benih yang dimasukkan per lubang tergantung yang dikehendaki, bila dikehendaki 2 tanaman per lubang maka benih yang dimasukkan 3 biji per lubang, bila dikehendaki 1 tanaman per lubang, maka benih yang dimasukkan 2 butir benih per lubang.

(38)

f. Penyulaman Bibit Jagung 1) Tujuan

a. Agar pertumbuhan tanaman merata.

b. Meningkatkan persen jadi tanaman dalam satu kesatuan luas tertentu

c. Mengganti benih yang rusak

d. Agar populasi tanaman meningkat 2) Dasar Teori

Penyulaman adalah kegiatan penanaman kembali bagian- bagian yang kosong bekas tanaman yang mati atau diduga akan mati atau rusak sehingga terpenuhi jumlah tanaman normal dalam satu kesatuan luas tertentu sesuai dengan jarak tanamnya.

Ketika tanaman yang sedang bersemai ada rumpunan yang rusak maka harus dilakukan penyulaman. Penyulaman ini dilakukan selama 7-14 hari setelah masa tanam. Apabila terjadi penyulaman yang terlambat, dapat mengakibatkan terlambatnya perkembangan masak tanaman sulaman. Sehingga untuk melakukan penyulaman ini, harus disediakan bibit cadangan.

Jagung merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Jagung merupakan tanaman semusim. Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari (Anonim, 2012).

3) Alat dan Bahan

a. Bibit jagung yang sudah tumbuh b. Tugal

(39)

c. Pupuk (campuran dari petroganik, kapur, petrobio, npk mutiara) d. Pupuk cair

4) Prosedur Kerja

a) Menyiapkan semua peralatan serta bahan untuk proses transplanting

b) Melubangi lahan dengan tugal lahan yang sebelumnya sudah ditanami bibit jagung namun tidak dapat tumbuh

c) Setelah dilubangi, lubang tersebut disiram dengan air

d) Kemudian masukan bibit yang sudah tumbuh tersebut kedalam lubang yang telah disiram dengan air sebelumnya kemudian menutup dengan tanah.

5) Hasil yang Dicapai

a) Memperbanyak atau melestarikan populasi tanaman yang akan di tanam

b) Mengetahui cara penyulaman pada bibit kedelai c) Besarnya peluang tanaman yang akan tumbuh 6) Pembahasan

Pemindahan dilakukan dengan mengangkat bibit secara hati-hati dari persemaian beserta media yang ada di sekitar perakarannya. Usahakan tidak ada akar bibit yang putus atau rusak agar kondisinya tetap baik saat ditanam di media sapih. Untuk bibit yang tumbuh di bedeng semai tidak perlu dipindahkan semuanya, hanya untuk penjarangan. Sementara itu, sisanya tetap dibiarkan tumbuh di bedeng semai dan disampih sampai cukup besar untuk disambung, diokulasi, atau ditanam di lahan. Bibit yang tumbuh

(40)

secara individual di dalam polibag tidak perlu dipindahkan sampai siap tanam di lahan.

C. Kegiatan CSR

a. Observasi Masyarakat Sekitar lahan 1) Tujuan

Dialog dengan warga ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan program CSR (Corporate Social Responsibility) PT.

Kitadin, yaitu program keramba ikan berjalan dengan baik dan berjalan jangka panjang.

2) Dasar teori

Kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT. Kitadin di lahan pasca tambang batu bara di desa Kartabuana merupakan program yang di rancang untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar perusahaan di bidang perikanan melalui kegiatan peternakan ikan di lahan pasca tambang batu bara di lahan PT. Kitadin.

Partisipasi dunia usaha dalam pembangunan berkelanjutan adalah dengan mengembangkan program kepedulian perusahan kepada masyarakat disekitarnya yang disebut tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang merupakan salah satu upaya juga untuk menciptakan keberlangsungan usaha dalam menciptakan dan memelihara keseimbangan antara mencetak keuntungan, fungsi-fungsi sosial dan pemeliharaan lingkungan hidup (Ambadar, 2008).

(41)

3) Alat dan bahan a) Buku b) Pulpen c) Kamera 4) Prosedur kerja

Melakukan wawancara dengan masyarakat di areal bekas tambang PT. Kitadin yang terletak di Karta Buana, tentang bagaiman cara mengelola lahan bekas tambang tersebut sehingga dapat di jadikan keramba ikan.

5) Hasil yang Dicapai

Hasil yang di capai dari kegiatan ini yaitu penanganan air bekas tambang di lakukan perlakuan menggunakan kapur sebelum memulai menternakkan ikan, hingga sekarang terdapat 300 keramba ikan yang terdapat di karta buana yaitu program CSR keramba ikan dari PT.

Kitadin.

6) Pembahasan

Budidaya keramba ikan adalah program CSR (Corporate Social Responsibility) PT. Kitadin untuk pemberdayaan masyarakat setempat

dalam tanggung jawab perusahaan. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung sosial korporat, sering dikenal sebagai tanggung jawab sosial perusahaan kepada stakeholder.

b. Pelatihan budidaya cacing 1) Tujuan

Bisa menghasilkan pupuk organik padat yang dihasilkan dari proses ternak cacing, yaitu dari media ternak cacing tersebut.bisa

(42)

dipakai sebagai pakan alternatif bahkan pakan tambahan untuk ternak ikan seperti ikan mas, lele, patin, belut, sidat dan sebagainya. Cacing bisa diberikan untuk pakan ikan baik dalam bentuk langsung maupun dalam bentuk olahan seperti pelet ikan.

Dapat dimanfaatkan sebagai kandungan protein dan asam amino untuk obat-obatan, khususnya untuk obat panas dan oabat-obatan herbal.

2) Dasar Teori

Cacing tanah merupakan makhluk yang telah hidup dengan bantuan sistem pertahanan mereka sejak fase awal evolusi. Cacing tanah termasuk hewan tingkat rendah karena tidak mempunyai tulang belakang (invertebrata).

Dalam bidang pertanian, cacing menghancurkan bahan organik sehingga memperbaiki aerasi dan struktur tanah. Akibatnya lahan menjadi subur dan penyerapan nutrisi oleh tanaman menjadi baik.

Keberadaan cacing tanah akan meningkatkan populasi mikroba yang menguntungkan tanaman. Selain itu juga cacing tanah dapat digunakan sebagai bahan baku obat dan bahan baku ramuan untuk penyembuhan penyakit, seperti sakit gigi, tipus dan reumatik sendi (Anonim, 2012).

3) Alat dan Bahan

a. Drum / tong rendah dengan lubang dibawahnya b. Serbuk kayu

c. Air

d. Bahan makanan untuk cacing (Kotoran sapi, ampas tahu, sisa makanan, dedak, bedebok pisang)

(43)

e. Probiotik dan pemanis

f. Cacing jenis Lumbricus rubellus 4) Prosedur Kerja

a. Penyiapan tempat (tong drum), tong drum tersebut dilubangi untuk menghindari basah

b. Masukkan serbuk gergaji (bekas tempat penanaman jamur tiram), dari serbuk gergaji tersebut tambahkan air supaya lembab

c. Setelah lembab masukkan cacing biarkan 10-15 menit beradaptasi d. Masukkan makanan dari kotoran sapi, dedak halus, ampas tahu,

rumput, batang pisang, sisa-sisa makanan

e. Setelah bahan makanan tersebut tercampur semua tambahkan dengan prebiotik 3 tutup botol dengan campuran air

f. Setelah itu tutup plastik atau karung, hindarkan dari sinar matahari dan hujan.

5) Hasil yang Dicapai

a. Mendapatkan pengetahuan tentang budidaya cacing

b. Dapat diterapkan pada produksi bersih dengan memanfaatkan sisa- sisa makanan, dan sisa-sisa sampah organik

6) Pembahasan

Berikut ini pembahasan tentang cacing yg dipakai dalam pelatihan budidaya cacing yaitu cacing tanah jenis Lumbricus rubellus Bentuk tubuhnya pipih dengan jumlah segmen yang dimiliki sekitar 90- 195 dan klitelum yang terletak pada segmen 27-32. Biasanya jenis ini kalah bersaing dengan jenis yang lain sehingga tubuhnya lebih kecil.

Tetapi bila diternakkan besar tubuhnya bisa menyamai atau melebihi

(44)

jenis lain. Jenis ini lebih unggul dari dua jenis lainnya dikarenakan produktivitasnya tinggi (penambahan berat badan, produksi telur/anakan dan produksi bekas cacing “kascing”) serta tidak banyak bergerak.

Di dalam budidaya cacing tanah, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah lokasi yang mendukung budidaya tersebut. Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah tanah sebagai media hidup cacing tanah harus mengandung bahan organik dalam jumlah yang besar. Bahan-bahan organik tanah dapat berasal dari serasah (daun yang gugur), kotoran ternak atau tanaman dan hewan yang mati. Cacing tanah sangat menyukai bahan-bahan yang mudah membusuk karena lebih mudah dicerna oleh tubuhnya. Bagi pertumbuhan yang baik, cacing tanah memerlukan tanah yang sedikit asam sampai netral atau pH sekitar 6-7.

Dalam kondisi ini, bakteri dalam tubuh cacing tanah dapat bekerja optimal untuk mengadakan pembusukan atau fermentasi. Dalam budidaya cacing tanah, kelembaban yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan cacing tanah adalah antara 15-30%. Suhu yang diperlukan untuk pertumbuhan cacing tanah adalah sekitar 15-25 derajat celcius atau suam-suam kuku. Suhu yang lebih tinggi dari 25 derajat C masih baik asal ada naungan yang cukup dan kelembaban optimal.

Supaya lebih mudah penanganan dan pengawasannya serta tidak terkena sinar matahari secara langsung ada baiknya apabila lokasi pemeliharaan cacing tanah diusahakan, misalnya di bawah pohon yang rindang, di tepi rumah atau di ruangan khusus (permanen) yang atapnya

(45)

terbuat dari bahan-bahan yang tidak meneruskan sinar dan tidak menyimpan panas.

(46)

III. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil praktek kerja lapang selama 2 (dua) di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) adalah:

1. Dengan pengelolaan lingkungan yang baik dan benar yang dilakukan oleh BPTP Kaltim, lahan pasca tambang dapat dikelola menjadi lahan pertanian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar lahan pasca tambang PT. Kitadin.

2. Dari kegiatan reklamkasi yang dilakukan oleh BPTP di lahan pasca tambang dapat menjadi acuan perusahaan tambang lain yang ada di Kaltim agar dapat mengurangi dampak dari kegiatan pertambangan batubara.

B. Saran

1. Perusahaan dan masyarakat harus lebih menjalin hubungan agar terjalin hubungan kerja sama yang baik.

2. Perusahaan dan kampus harus lebih menjalin kerja sama tidak hanya hubungan pendidikan namun juga hubungan kerja.

(47)

Daftar Pustaka

Ambadar, 2008. CSR dan Praktik di Indonesia. Elexmedia Komputindo, Jakarta.

Halaman 82

Anonim, 2007. Bercock Tanam Padi

Anonim, 2008. Studi Kelayakan Kunjungan dan Tanggung Jawab. http://cara- membuat.net/studi-kelayakan-bisnis. Diakses pada tanggal 4 Mei 2013 Anonim, 2009. Pembersihan Lahan. http://dc266.4shared.com/doc/zMXfoGR3/

preview.html. Diakses pada tanggal 5Mei 2013

Anonim, 2009. Pengertian tentang observasi. http://pengertian-observasi.net//

diakses pada tanggal 15 Maret 2013

Anonim, 2011. Penanaman Bibit jagung. http://dd25.wikipedia.com//doc/preview.

html diakses pada tanggal 15 Mei 2013

Anonim, 2011. Corporate Social Responsibility. http://c299d.4shared.com/doc/

zMXfoGR3/preview.html diakses pada tanggal 15 April 2013.

Anonim, 2012. Buku Pedoman Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP).

(48)

LAMPIRAN

(49)

Gambar 1. Orientasi di BPTP

Gambar 2. Persemaian Bibit Padi

(50)

Gambar 3. Pelatihan Budidaya Cacing

Gambar 3. Penanaman Bibit Jagung

(51)

Gambar 5. Penanaman Bibit Kedelai

Gambar 6. Penanaman Padi

(52)

Gambar 7. Penyulaman Bibit Kedelai

Referensi

Dokumen terkait

Tumbuhan Obat Ramuan Tradisional Untuk Reproduksi Suku Dayak Bakumpai Di Kecamatan Teweh Selatan Kabupaten Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah adalah benar

A method of copper (II) ion preconcentration and separation from other ions by using a column containing fatty hydroxamic acids – loaded Amberlite XAD 4 resin (FHA-Amb) is

Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Dinas Penataan Ruang &amp; Permukiman, Badan Lingkungan Hidup Provsu, Balai Besar Penanganan Jalan Nasional Wilayah I Medan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tiga hipotesis yang diajukan (1) menunjukan perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran Numbered Heads Together dengan

Oliver dalam Tjiptono (2005:387) mengemukakan bahwa loyalitas merek adalah komitmen yang dipegang teguh untuk membeli ulang atau berlangganan dengan produk atau jasa yang

pembuktian matematis karena di dalam kurikulum dan pembelajaran matematika bukti merupakan komponen penting dimana bukti merupakan salah satu dari lima kemampuan

Pada komponen konten IPA oleh mahasiswa PGSD Unsyiah dapat dijabarkan bahwa memahami tentang ilmu pengetahuan alam, norma-norma dan metode sains serta pengetahuan ilmiah mencapai

Sedangkan bila dibandingkan dengan bulan yang sama ditahun 2010, maka tren yang terjadi adalah terjadi kemiripan dibanding periode yang sama tahun lalu.. Berdasarkan