• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembelajaran. Kata media yang berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembelajaran. Kata media yang berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

10 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori 1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pempelajaran

Media pada hakekatnya merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran. Kata media yang berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Bahasa arab media adalah pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

Menurut Kustiawan (2016:6) media diartikan sebagai alat komunikasi yang dipakai dalam proses belajar mengajar dari guru sebagai sumber kepada siswa sebagai penerima sehingga murid menjadi lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Menurut H.Malik (dalam Sumiharsono dan Hasanah, 2017:9) mengatakan media belajar adalah segala cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan serta dapat merangsang pikiran, serta kemauan yang dapat mendorong siswa untuk mencapai tujuan tertentu.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu dan komunikasi yang digunakan untuk belajar antara siswa dan guru yang mempengaruhi suasana kondisi dan lingkungan belajar sehingga proses pembelajaran mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Fungsi media pembelajaran menurut Nurdyansyah (2019:64) yang pertama meningkatkan efektifitas dan membuat efisien dalam belajar, meningkatkan minat belajar siswa, menambah motivasi belajar, berinteraksi secara nyata (konkret),

(2)

11

membuat komunikasi menjadi efektif, dan meningkatkan kuatilas pembelajaran.

Menurut Sanjaya (2013:207) ada beberapa fungsi media pembelajaran antara lain menangkap suatu objek atau peristiwa tertentu, memanipulasi keadaan, peristiwa dan objek tertentu serta menambah gairah dan motivasi belajar siswa. Pendapat tentang fungsi media pembelajaran diatas dapat dianalisa yaitu:

1) Media akan menarik siswa dalam proses pembelajaran 2) Memudahkan komunikasi antara guru dan siswa

3) Mempermudah siswa dalam memahami materi untuk memperoleh pesan dan informasi yang didapatkan dari guru

4) Membantu guru dalam menjelaskan materi pembelajaran

5) Menampilkan objek menggunkan foto atau video tertentu tanpa mendatangi tempatnya langsung

c. Manfaat Media Pembelajaran

Manfaat praktis media pembelajaran pada saat proses belajar mengajar yaitu menyampaikan materi dapat diseragamkan, memperjelas dalam proses pembelajaran, menambah interaksi saat pembelajaran berlangsung (Karo-karo, 2018:95). Menurut Nasution, 2013 manfaat media pembelajaran yaitu pembelajaran lebih menarik, bahan pengajaran lebih jelas, metode pembelajaran lebih bervariasi, banyak melakukan kegiatan belajar. Manfaat media pembelajaran adalah membuat siswa lebih tertarik dalam belajar sehingga menimbulkan motivasi belajar, siswa bisa menguasai tujuan pembelajaran, menambah metode pembelajaran bervariasi sehingga tidak monoton dan siswa lebih aktif saat belajar dan tidak bosan (Djijar, 2015:29).

(3)

12

Dari tiga pendapat diatas yang telah dikemukakan, media ini sangat bermanfaat untuk:

1) Memberikan informasi yang jelas pada saat pembelajaran berlangsung 2) Memperoleh pengalaman yang nyata

3) Memberikan pedoman bagi guru untuk mencapai tujuan pembelajaran sehingga dapat membantu dalam penyajian materi yang menarik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

4) Dapat meningkatkan minat belajara siswa sehingga siswa dapat berpikir dan menganalisis materi pelajaran

5) Membuat situasi belajar yang menyenangkan serta siswa lebih aktif lagi dalam belajar

d. Jenis Media Pembelajaran

Menurut Rostina, 2013 macam-macam media media pembelajaran dibagi menjadi tiga yaitu:

1) Media Audiotif

Media audiotif adalah media yang digunakan hanya untuk didengar saja atau media yang hanya didengar saja seperti rekaman suara, radio.

2) Media Visual

Jika media auditif hanya didengar saja, maka media visual hanya dilihat saja dan tidak memiliki suara yang dapat didengar contohnya seperti foto, gambar, komik, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak.

(4)

13 3) Media Audiovisual

Media audiovisual ialah perpaduan dari aditif dan visual, media ini dapat didengar dan tampilannya dapat dilihat misalnya video, soundslide, mini film dan sebagainya.

Menurut Riana, 2012 jenis media pembelajaran dapat disimpulkan menjadi 5 jenis yaitu:

1) Media Visual, merupakan media yang hanya bisa dilihat saja seperti foto, gambar, grafik, poster.

2) Media Audio, yaitu media yang hanya didengar saja seperti, radio, MP3, rekaman suara.

3) Media Audiovisual, media ini bisa didengar sekaligus bisa dilihat juga seperti video, film bersuara, soundslide.

4) Multimedia, adalah media yg menyajikan secara lengkap seperti, video animasi, multimedia identic dengan pembelajaran berbasis computer atau CBI.

5) Media Realia, yaitu media yang menggunakan lingkungan sekitar atau yang nyata di alam baik yang hidup ataupun sudah diawetkan contohnya tumbuhan, hewan, air, hasil alam.

Dapat dituliskan secara umum media memiliki tiga jenis yaitu media visual yang hanya menampilkan tampilan yang dapat dilihat saja, media auditif yang hanya memiliki suara yang didengar dan media audiovisual yang dapat didengar dan dilihat tampilannya. Media yang dikembangkan peneliti media Pop-Up Volvelle ini termasuk media visual yang tidak memiliki suara, media ini melibatkan interaksi antara guru dan siswa juga.

(5)

14 2. Media Pop-Up Volvelle

a. Pengertian Pop-Up Book

Pop-Up Book merupakan jenis buku atau kartu yang didalamnya terdapat

buku atau kartu yang didalamnya terdapat lipatan-lipatan yang dipotong atau gambar yang dipotong dan muncul tiga dimensi ketika halamannya dibuka (Febrianto, 2014). Menurut Hanifah (2014:50) Pop-Up Book adalah sebuah buku yang mempunyai bagian yang bisa bergerak atau unsur tiga dimensi yang ketika halamannya dibuka dan memiliki tampilan yang menarik ketika ditegakkan. Dapat disimpulkan media Pop-Up Book adalah alat interaksi yang menyampaikan materi melalui gambar berbentuk tiga dimensi yang menarik dan unik ketika bukunya dibuka. Menurut Sabuda (dalam Kusuma, A.D., 2013:9). Pop-Up banyak macamnya antara lain transformations, volvelle, peepshow, carausel, box and cylinder dan pull tab. Salah satu yang digunakan peneliti yaitu Pop-Up Volvelle.

b. Pengertian Pop-Up Volvelle

Menurut Sabuda (dalam Kusuma, A.D., 2013:9) Volvelle adalah tampilan bentuk Pop-Up yang mengunakan unsur lingkaran dalam pembuatannya, tampilan ini memiliki bagian-bagian yang dapat berputar. Volvelle adalah konstruksi kertas berbentuk cakram lingkaran dengan bagian-bagian yang bisa diputar, Pop-Up jenis Volvelle ini melibatkan peranan poros pada susunan mekanis kertas (Dewantari,

2015). Volvelle adalah salah satu alat yang berbentuk lingkaran bergambar yang diputar, bergerak pada porosnya hingga berhenti disalah satu bagian gambar (Noni, 2016).

Berdasarkan pendapat diatas media Pop-up Volvelle ini adalahmedia yang dibuat dengan alat dan bahan sederhana yang berbentuk lingkaran dan terdapat dua

(6)

15

atau lebih bagian yang dapat diputar dimana cara menggunakan media ini dengan memutar lingkaran besar, kecil dan sedang secara bergantian sampai berhenti disalah satu bagian kolomnya.

c. Kelebihan dan Kekurangan Pop-Up Volvelle

Gagasan Pop-Up Volvelle dalam pembelajaran di sekolah dasar memiliki kelebihan, kelebihan media ini jika diimplementasikan pada pembelajaran antara lain:

1) Membantu siswa memahami dan mengerti materi pembelajaran yang disampaikan guru

2) Memberikan visualitas yang lebih menarik mulai dari tampilan media sampai isi materi pembelajaran

3) Dapat memberikan umpan balik yang positif secara langsung dengan memecahkan masalah nyata

4) Bentuknya yang praktis membuat mudah dibawa kemana - mana serta warna yang menarik dapat menarik perhatian pemakai

5) Menyenangkan dan menghibur untuk mengatasi kejenuhan belajar siswa 6) Dapat digunakan secara kelompok ataupun individu

Pop-Up Volvelle ini selain memiliki keunggulan atau kelebihan, tentunya

pasti mempunyai kekurangan diantaranya:

1) Menggunakan kreatifitas guru saat merancangnya

2) Membutuhkan waktu yang lumayan lama saat pembuatannya

3) Hanya digunakan pada kelas III, yang berisi materi tema 5 Subtema 1 Pembelajaran 1.

(7)

16 d. Langkah Penggunaan Media Pop-Up Volvelle

1) Setelah pembagian kelompok, peneliti mengenalkan media Pop-Up Volvelle tersebut.

2) Peneliti menjelaskan materi tentang jenis-jenis cuaca menggunakan media Pop- Up Volvelle dengan memutar triplek lingkaran kecil untuk mencocokkan gambar

stiker yang sudah ditempelkan pada bagian sisi belakang lingkaran sedang.

3) Setelah peneliti menjelaskan materi, satu siswa maju mewakili kelompok secara bergantian menjawab pertanyaan dengan memutar lingkaran sedang atau lingkaran pertanyaan yang bergambar martabak delapan rasa, jika berhenti disalah satu rasa seperti rasa keju maka siswa harus mengambil pertanyaan yang ada di amplop berlambang keju lalu menjawabnya, jika tidak bisa menjawab tidak mendapatkan skor.

4) Setelah peneliti menjelaskan materi tentang jenis cuaca, lalu siswa ditugaskan mengerjakan soal yang ada pada LKPD, dan setelah dikerjakan lalu membahas jawaban soal tersebut.

5) Menjelaskan materi konsep pecahan dengan mencontahkan Pop-up Volvelle ligkaran pertanyaan yang berisi satu lingkaran dibagi menjadi delapan rasa.

6) Menjelaskan materi tentang bentuk dan variasi pola irama, dengan menandai suku kata pada lirik lagu yang sudah delaminating dibagian sisi keempat media menggunakan spidol.

7) Setelah peneliti menjelaskan materi permapel dan sudah mengerjakan soal permapel, lalu siswa secara bergantian maju kembali untuk memutar lingkaran permainan atau lingkaran besar sampai berhenti di salah satu bagian, missal berhenti di bagian game, maka siswa akan bermain sesuai dengan apa yang

(8)

17

direncanakan guru, missal berhenti dibagian coba lagi maka siswa itu akan memuter kembali lingkaran tersebut dan melaksanakan perintah selanjutnya.

8) Peneliti memberikan soal evaluasi pada akhir pembelajaran untuk mengetahui seberapa efektifnya media tersebut.

9) Setelah mengerjakan soal evaluasi, siswa mengerjakan angket yang diberikan oleh peneliti untuk mengetahui kepraktisan media yang dikembangkan.

3. Subtema Keadaan Cuaca

Subtema yang dilakukan penelitian ini adalah Subtema Keadaan Cuaca.

Kompetensi yang akan dicapai pada pembelajaran 1 Subtema 1 Tema 5 di kelas III Sekolah Dasar ini yaitu; Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia 3.3 Menggali informasi tentang perubahan cuaca dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan. 4.3 Menyajikan hasil penggalian informasi tentang konsep perubahan cuaca dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam bentuk tulis menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif. Kompetensi Dasar Matematika 3.4 Mengeneralisasi ide pecahan sebagai bagian dari keseluruhan menggunakan bendabenda konkret. 4.4 Menyajikan pecahan sebagai bagian dari keseluruhan menggunakan benda-benda konkret. Kompetensi Dasar SBdP 3.2 Mengetahui bentuk dan variasi pola irama dalam lagu. 4.2 Menampilkan bentuk dan variasi irama melalui lagu.

(9)

18 B. Kajian Penelitian yang Relevan

Jenis penelitian pengembangan sudah banyak dilakukan oleh peneliti lainnya.

Media yang dikembangkan peneliti ini juga sudah ada yang pernah dikembangkan oleh peneliti terdahulu. Adapun hasil penelitian yang relevan dengan penelitian sekarang sebagai berikut

Tabel 2. 1 Hasil Penelitian yang Relevan

No. Judul Peneliti Hasil Penelitian

1 Volvelles of knowledge.

Origin and development of an instrument of scientific imagination (13 th-17th centuries)

Gianfranco Crupi 2019

Penelitiannya Kontribusi ini merekonstruksi sejarah volvelle dalam buku bergerak; buku yang dibuat untuk berbagai tujuan yang berbeda (mengajar, bermain, dll) termasuk perangkat mekanik atau paratekstual menuntut atau meminta interaksi pembaca. Penyelidikan dimulai dari buku-buku tulisan tangan, dengan mempertimbangkan beberapa genre tertentu, termasuk kalender, buku anatomis, buku panduan navigasi, dll.

2 Pengembangan Media Pembelajaran Spinning Whell untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran SKI Kelas IV MI Al Madaniyah Jempong Mataram Tahun 2020-2021

Arbiah, NIM.

717120009 Fakultas

Agama Islam

Unversitas Muhammadiyah Mataram 2021

Berdasarkan dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran komik spinning wheel memperoleh nilai dari ahli media 96,25% dengan kriteria sangat layak dan memperoleh nilai dari ahli materi 83,33%. Dengan kriteria sangat layak, rata-rata penilaian pendidik memperoleh nilai 96,875% dan respon peserta didik kelas IV pada tahap uji kelompok kecil memperoleh nilai sebesar 92,89% dan uji kelompok besar dari kelas IV memperoleh nilai 90,67%

3 Pengembangan Media Permainan Roda Putar Materi Pokok Ekosistem dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Kelas V Sekolah Dasar

Muhammad Zulfiki Fahrizal Ardiansyah, Teknologi

Pendidikan FIP Universitas Negeri Surabaya 2018

Berdasarkan dari hasil analisis setelah melalui uji validasi kelayakan media dengan menggunakan instrument angket kepada ahli materi dan ahli media, media roda putar mendapat skor 100% oleh ahli materi dan 90% oleh ahli media. Sedangkan melalui uji coba perorangan, media mendapat skor 90%. Maka media permainan roda putar efektif untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Lakarsantri III Surabaya.

4 Pengembangan Media Pembelajaran E-Book Infografi Sebagai Penguatan Kognitif Siswa X MIA

Via Wulandari dkk Universitas Negeri Malang 2029

Model pengembangan media

pembelajaran pada penelitian ini adalah model Sadiman. E-book infografis

ini dinyatakan valid untuk diterapkan dalam pembelajaran dengan tingkat

kevalidan dari ahli materi sebesar 93,35% dan dari ahli media sebesar

99,26%. E-book infografis dikatakan efektif untuk digunakan dalam

pembelajaran mandiri, dilihat dari 41 siswa atau 95,34% dari populasi

mengalami peningkatan nilai post test atas pre test.

(10)

19

No. Judul Peneliti Hasil Penelitian

5 Pengembangan Media Kotak Permainan Spinning Wheel Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 69 Lubuklinggau

Popi Gusdiana dkk, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, STKIP-PGRI Lubuklinggau 2021

Berdasarkan dari hasil analisis Media Kotak Permainan Spinning Wheel memenuhi kriteria valid dengan rata-rata 4,15 sedangkan nilai yang menunjukkan kepraktisan siswa media kotak permainan spinning wheel memenuhi kriteria sangat praktis dengan rata-rata 87,22% sehingga dapat disimpulkan bahwa Media Kotak Permaninan Spinning Wheel memenuhi kriteria valid, praktis dan dapat digunakan dalam pembelajaran.

Persamaan dan perbedaan penelitian yang relevan dengan penelitian sekarang Judul penelitian ini adalah Pengembangan Media Pop-Up Volvelle pada Subtema Keadaan Cuaca di Kelas III Sekolah Dasar. Ada kaitannya dengan penelitian terdahulu yang pernah dilakukan

Persamaan dan perbedaan peneliti dengan yang dilakukan Crupi (2019) yaitu sama-sama menggunakan dan membahas media Volvelles. Perbedaan penelitian dengan yang dilakukan oleh Crupi (2019) adalah penelitian ini merekonstruksi sejarah volvelle sedangkan peneliti mengembangkan media Pop-Up Volvelle untuk siswa, bahan media yang digunakan peneliti dan crupi berbeda.

Persamaan dan perbedaan peneliti dengan yang dilakukan oleh Arbiah (2021) yaitu media pembelajaran yang dikembangkan sama-sama jenis media visual dan bentuk serta penggunaanya juga sama seperti yang dikembangkan peneliti, hanya saja peneliti memodivikasi media tersebut, penelitian ini sama-sama berjenis penelitian pengembangan. Perbedaan penelitan dengan yang dilakukan oleh Arbiah (2021) adalah penelitiannya untuk satu pelajaran saja yaitu SKI di kelas IV Sekolah Dasar sedangkan yang dilakukan peneliti untuk pembelajaran tematik.

Persamaan peneliti dengan yang dilakukan oleh Ardiansyah (2018) media pembelajaran yang dikembangkan sama-sama jenis media visual dan bentuk serta penggunaanya juga sama seperti yang dikembangkan peneliti, hanya saja peneliti

(11)

20

memodivikasi media tersebut, penelitian ini sama-sama berjenis penelitian pengembangan. Perbedaan penelitan dengan yang dilakukan oleh Ardiansyah (2018) penelitiannya untuk satu pembelajaran saja yaitu Ilmu Pengetahuan Alam untuk siswa kelas V Sekolah Dasar sedangkan peneliti untuk pembelajaran tematik.

Persamaan peneliti dengan yang dilakukan oleh Wulandari (2019) yaitu sama-sama berjenis penelitian pengembangan, terdapat mengukur keefektifan dari hasil soal evaluasi. Perbedaan yang dilakukan peneliti dengan yang dilakukan Wulandari yaitu model pengembangan media pembelajaran pada penelitian ini adalah model Sadiman sedangkan peneliti menggunakan model ADDIE, penelitian ini untuk siswa kelas X sedangkan yang dikembangkan peneliti untuk kelas III.

Persamaan peneliti dengan yang dilakukan oleh Gusdiana (2021) yaitu media pembelajaran yang dikembangkan sama-sama jenis media visual dan bentuk serta penggunaanya juga sama seperti yang dikembangkan peneliti, hanya saja peneliti memodivikasi media tersebut, penelitian ini sama-sama berjenis penelitian pengembangan. Perbedaan penelitan dengan yang dilakukan oleh Gusdiana (2021) penelitiannya untuk satu mata pelajaran saja yaitu IPA di kelas IV Sekolah Dasar sedangkan peneliti menggunakan pembelajaran tematik.

(12)

21 C. Kerangka Pikir

Tahap diatas dapat disimpulkan kerangka pikir dalam penelitian ini sebagai berikut:

KONDISI IDEAL 1. Guru mengembangkan media

pembelajaran yang tepat 2. Siswa menjadi aktif dan

menunjukkan umpan balik yang positif

3. Siswa memiliki semangat belajar dan memahami materi pembelajaran

KONDISI NYATA

1. Guru hanya menggunakan buku dan gambar sebagai bahan ajar 2. Siswa belum berpartisipasi secara

aktif dalam pembelajaran

3. Siswa kurang semangat dan kurang memahami materi pembelajaran

ANALISIS KEBUTUHAN 1. Siswa berada pada tahap perkembangan

operasional konkret

2. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab

3. Siswa kurang memahami materi pembelajaran sehingga belum aktif dalam proses tanya jawab 4. Siswa lebih aktif bermain dengan temuan baru

METODE PENGEMBANGAN

Model penelitian menggunakan model ADDIE yang memakai 5 tahapan yaitu Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation yang diuji cobakan kepada siswa kelas III SDN 5 Kalirejo dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, angket, dokumentasi memakai 3 instrument yaitu pedoman wawancara, pedoman observasi dan pedoman angket lalu menganalisis data kuantitatif dari uji kevalidan, kepraktisan dan keefektifan

HASIL

Media Pop-Up Volvelle layak dikatakan valid,praktis dan efektif digunakan sebagai media yang tepat untuk siswa kelas III SDN 5 Kalirejo.

Gambar 2. 1 Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

Pada bab ini penulis lebih banyak menjelaskan latar belakang mengenai kepuasan pelanggan pada NC Tours and Travel , rumusan permasalahan mengenai pengaruh

Manfaat media dalam proses pembelajaran yaitu : (1) pembelajaran akan menjadi lebih menarik sehingga dapat menumbuhkan motivasi peserta didik; (2) materi belajar akan lebih

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan, karunia serta rahmat dalam penulisan skripsi dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Daftar Perusahaan Peserta Train The Trainer dari Service Leadership (Public dan Inhouse Training) PT Sorini Towa Berlian Corp, Departemen Keuangan, PT Holcim Indonesia, Warbis

 ada daerah daerah &y &yoming' oming' (merika. Metodologi Metodologi yang yang digunakan digunakan dalam dalam embuatan embuatan aer aer ini

YANUAR AMNUR, S.SOS ALEXANDER INDRA LUKMAN, S.SOS ARTERIA DAHLAN, ST, SH HJ. RANELY RAFKI MARLON, SH, SE, MBA ARNI DASRIANTI, A.MD AFWAN MAKSUM,

Kemampuan kain agar tahan ter- hadap pengikisan telah diuji dengan menggunakan mesin untuk menggesek kain lain dengan tenaga yang kuat.. Kain yang kuat saat digesek sebanyak

AlMgSi 1 memiliki ketahanan lelah yang lebih tinggi pada daerah elastis, tetapi dengan derajat regangan yang tinggi sehingga timbul regangan plastis, kekuatan lelah siklus rendah