• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI TEBO. TAHUN 2o2L TENTANG BUPATI TEBO, meningkatkan kualitas penye

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BUPATI TEBO. TAHUN 2o2L TENTANG BUPATI TEBO, meningkatkan kualitas penye"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI TEBO

PROVINSI JAMBI

KEPUTUSAN BUPATI TEBO

NoMoR 333

TAHUN

2o2L

TENTANG

STANDAR OPERASTONAL PROSEDUR {SOPI PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PADA DINAS PENANAMAN MODAL, PELAYANAN TERPADU SATU PINTU, KOPERASI, USAHA KECIL

DAN MENENGAH I(ABUPATEN TEBO

Menimbang :

a.

b.

BUPATI TEBO,

bahwa dengan terbitnya kebijakan mendasar

berupa

peraturan

perundang-undangan

pada tingkat

nasional

antara iain

Peraturan Pemerintah Nomor

24 Tahun

2018 tentan g Pelayanan P errzinan Beru saha Terinte grasi S ecara

Elektronik dan Peraturan Kepala Badan

Koordinasi

Penanaman

Modal

(BKPM)

Republik

Indonesia

Nomor

1

Tahun

2O2O

tentang

Pedoman Pelaksanaan Pelayanan

P erizinan B eru saha Te rinte grasi S ecara Elektronik;

bahwa sebagaimana pertimbangan

dimaksud

pada

huruf

a, perlu merubah Standar

Operasional

Prosedur

(SOP)

Pertzrnan dan Nonperizinan

sebagai

upaya untuk meningkatkan kualitas

penye pelayanan

ASAS- SAS

perrzinan dan nonperizinan

sesuai Lrmum pemerintahan yar.g

baik

serta

un perlindungan bagi masyarakat

dari wewenang

di dalam

penyelenggaraan pe

pertzinan;

bahwa sebagaimana pertimbangan

dimaksud

pada

huruf

a dan b, perlu menetapkan SK Bupati Tebo

tentang

perubahan SK Bupati Tebo nomor 41I tahun

2OL8

tentang Standar

Operasional

Prosedur

(SOP) Perizinan

dan Nonperizinan Pada Dinas Penanaman

Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha

Kecil

dan Menengah Kabupaten Tebo.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999

tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi,

Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara

Republik indonesia

Tahun

1999 Nomor

75,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999

tentang

Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo,

Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tanjung ,"OKg ( k

memberikan

dan

C.

Mengingat 1.

2.

(2)

\

7.

8.

o.

4.

5.

6.

9.

10.

11.

72.

13.

L4.

Timur

(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 182.

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3909) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2000 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten

Muaro

Jambi,

Kabupaten Tanjung Jabung Timur

(Lembaran Negara

Republik

Indonesia

Tahun 2000 Nomor 81,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3969);

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2OO2 tentang Bangunan

Gedung

(Lembaran Negara

Republik Indonesia

Tahun 2OO2 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2a7);

Undang-Undang Nomor

29

Tal;run 2OO4

tentang

Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor aa31);

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2OO7

tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun

2OO7

Nomor 67, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor a72a);

Undang-Undang Nomor

20 Tahun 2008 tentang

Usaha

Mikro, Kecil dan

Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008

Nomor

93,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a866);

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008

tentang

Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran

Negara

Republik

Indonesia

Tahun 2008

Nomor

61,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a8a6);

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2OO9

tentang

Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik

Indonesia

Tahun

2OO9

Nomor 11, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor a9661;

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2OO9

tentang

Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran

Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2OO9

Nomor 84,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5015);

Undang-Undang

Nomor 22 Tahun

2OO9

tentang

Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan

(Lembaran Negara Repubiik Indonesia

Tahun

2OO9 Nomor

96,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025);

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2OO9

tentang Pelayanan

Publik

(Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun

2OO9

Nomor ll2,

Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5038);

Undang-Undang

Nomor 28 Tahun

2OO9

tentang

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5Oa9);

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2OO9

tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5063);

Undang-Undang Nomor 72 Tahun 2Oll

tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

(l,embaran Negara Republik Indonesia Tahun

2011

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara

Republik

v

(3)

15.

t6.

17.

18.

19.

Indonesia Nomor 5234),, sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang

Nomor

15

Tahun

2OL9 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12

Tahun 2oll

tentang pembentukan Peraturan

Perundang-undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2A19

Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 6398);

Undang-Undang Nomor

5 Tahun

2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5a9al;

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2AA

tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik

Indonesia Tahun

2Ol4

Nomor 224, Tarnbahan Lembaran

Negara Repubiik

Indonesia

Nomor 5587)

sebagaimana

telah

beberapa

kali diubah terakhir dengan

Undang-

Undang Nomor

9 Tahun

2OLS tentang Perubahan Kedua

Atas

Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2Ol4

tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia

Tahun 2Ol5

Nomor

58,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2Ol4

tentang

Administrasi Pemerintah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun

2AA

Nomor 292,

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 56O1);

Undang-Undang

Nomor 11 Tahun

2O2O

tentang

Cipta Kerja (Lembaran Negara

Republik

Indonesia Tahun 2O2O

Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 6673);

Peraturan

Pemerintah

Nomor 16 Tahun 1987

tentang

Penyederhanaan Pemberian lzin Usaha Industri

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1987 Nomor 22);

Peraturan

Pemerintah

Nomor 65 Tahun 2005

tentang

Penerapan Penlrusunan dan Penerapan

Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 150,

Tambahan

Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor a585);

Peraturan

Pemerintah

Nomor 38 Tahun

2OO7 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan antara

Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah

KabupatenlKota

(Lembaran Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2OO7

Nomor 82, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor a737);

Peraturan

Pemerintah

Nomor 96 Tahun 2Ol2

tentang

Pelaksanaan Undang-Undang

Nomor 25 Tahun

2Ol2

tentang

Pelayanan

Publik

(Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun

2OL2 Nomor 215, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5357); \r, /

21.

20.

22.

(4)

23. Peraturan

Pemerintah

Nomor 18 Tahun 2A16

tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2016 Nomor ll4,

Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5888),

sebagaimana telah

diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor

72

Tah.:un 2O1r9

tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah

Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat

Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2Ol9

Nomor L87, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor

6aO\;

24.

Perafi.rran Pemerintah

Nornor 24 Tahun

2OL8 tentang

Pelayanan Perwinan Berusaha Terintegrasi

Secara

Elektronik

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2Ol8

Nomor 9O, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 62151;

25. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2OA9

tentang

Pelayanan Terpadu Satu

Pintu

(PTSP) Bidang Penanaman Modal;

26. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014

tentang

Penyelengaraan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2Ol4 Nomor

22ll;

27. Peraturan Presiden Nomor 9L Tahun zAfi

tentang

Percepatan

Pelaksanaan

Berusaha {Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2OL7 Nornor

2t0l;

2a- Peraturan

Kepala

Badal Koordinasi

Penanarnan Modal

Nomor 14 Tahun 2OO9 tentang Sistem

Pelayanan

Informasi dan Perijinan Investasi Secara Elektronik;

29.

Peraturan

Menteri

Dalam Negeri Nomor

52 Tahun

201 1

tentang Standar Operasional Prosedur (SOP)

Di

Lingkungan Pernerintah Provinsi dan

Kabupaten/Kota

(Berita

Negara

Republik

Indonesia

Tahun 2011

Nomor Toal;

30.

Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparafur

Negara dan

Reformasi Birokrasi Nornor 35 Tahun 2OL2

tentang

Pedoman

PenSrusunan

Standar Operasional

Prosedur

Administrasi Pemerintah (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2OL2 Nomor

6a!;

31.

Peraturan Menteri Pendayagutaaart

Aparatur

Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2Ol4

tentang

Pedoman

Standar Pelayanan (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun

2AV

Nomor 615);

32.

Peraturan Menteri Dalarn Negeri Nomor 1OO

Tahun 2al6 tentang

Pedoman

dan Nomenklatur Dinas

Penanaman Modal

dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Provinsi dan

KabupatenlKata, {Berita Negara Republik

Indonesia

Tahun 2Ot6 Nomor 19O6);

33.

Peraturan Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia

Nomor

13

Tahun

2A17

tentang

Pedoman dan Tata Cer:a Penztrran dan Fasilitas Penanafilan Modal;

34.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 138 Tahun 2Ol7 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu (Berita

Negara

Republik

Indonesia

Tahun 2O1(

Nomor

1es6); \.2

(

(5)

Memperhatikan

: 1.

35. Peraturan

Kepala

Badan Koordinasi

Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2O2O tentang

Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Perrzinan

Berusaha

Terintegrasi

Secara

Elektronik (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2O2O Nomor 308);

36.

Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 5

Tahun

2OL2

tentang Retribusi

Perizinan

Tertentu

(Lembaran Daerah Kabupaten Tebo Tahun 2OI5 Nomor 5);

37. Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 4

Tahun

2Ol3 tentang lzin

Penyelenggaraan

Warung

Internet,

(Lembaran Daerah Kabupaten Tebo Tahun

2013

Nomor 4);

38.

Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 3 Tahun 2Ol5 tentang Penataan Pasar Rakyat, Pusat Perbelanjaan dan Toko Swalayan (Lembaran Daerah Kabupaten Tebo

Tahun 2015 Nomor 3);

39.

Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 3

Tahun

2016 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Daerah Kabupaten Tebo Tahun 2016 Nomor 3);

40.

Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 8

Tahun

2016

tentang

Pembentukan

dan Susunan

Perangkat Daerah

Kabupaten Tebo, (Lembaran Daerah Kabupaten

Tebo

Tahun 2016

Nomor

8)

sebagaimana

telah

beberapa

kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah

Kabupaten Tebo

Nomor 2 Tahun

2OL9

tentang

Perubahan Kedua Atas

peraturan

Daerah Kabupaten Tebo Nomor

8

Tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat

Daerah

Kabupaten Tebo (Lembaran

Daerah

Kabupaten Tebo Tahun 2079 Nomor 2).

Peraturan Bupati Tebo Nomor 5 Tahun 2Ol2

tentang

Jenis Usaha

danf

atau

Kegiatan

yang Wajib

Menyusun

Dokumen Upaya

Pengelolaan

Lingkungan Hidup

dan

Upaya

Pemantauan

Lingkungan Hidup

(UKP-UPL) dan

Surat

Pernyataan Pengelolaan Lingkungan

Hidup

(SPPL) (Berita Daerah Kabupaten Tebo Tahun 2012 Nomor 5);

Peraturan Bupati

Tebo

nomor 83 Tahun 2019

tentang Perubahan Peraturan Bupati Tebo Nomor 61 Tahun 2Ol7

tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas

dan

Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Penanaman

Modai,

Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Berita Daerah Kabupaten Tebo

Tahun

2Ol9 Nomor 83);

Peraturan Bupati

Tebo Nomor

79 Tahun 2017

tentang

Tata Cara Pemberian lzin Tenaga Medis,

Paramedis,

Sarana

Kesehatan Swasta

dan Umum Lainnya

(Berita Daerah Kabupaten Tebo Tahun 2OL7 Nomor 79);

Peraturan

Bupati

Tebo

Nomor

199

Tahun

2O2O tentang

Pendelegasian Kewenangan Dibidang Perrzinan

dan Nonperizinan Kepada Kepala

Dinas

Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan menengah

Kabupaten Tebo (Berita Daerah

Kabupaten Tebo Tahun 2O2O Nomor 199).

\ 1

2.

t).

)

4.

(6)

Menetapkan KESATU

KEDUA

KETIGA

KEEMPAT

KELIMA

MEMUTUSI(AN :

Menetapkan Standar Operasional Prosedur

(SOP)

Penyelenggaraan Pelayanan

Perizinan Dan

Nonperizinan Pada

Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu

Pintu,

Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah Kabupaten Tebo.

Standar Operasional Prosedur

(SOP) sebagaimana dimaksud

Diktum

KESATU

meliputi

ruang

lingkup

pelayanan administrasi perizinan dan nonp errzinan.

Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagaimana

dalam

Lampiran Keputusan ini wajib dilaksanakan

oleh penyelenggaralpelaksana

dan

sebagai

acuan dalam

penilaian

kinerja pelayanan oleh pimpinan penyelenggara,

aparat pengawasan dan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

Pada Saat Keputusan Bupati

ini mulai

berlaku, maka Keputusan

Bupati Tebo Nomor 411 Tahun 2018 tentang

Standar

Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Perizinan

dan Nonperizinan pada Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu

Satu Pintu,

Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah Kabupaten Tebo dicabut dan dinyatakan

tidak

berlaku.

Keputusan Bupati

ini

mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan

di

Muara Tebo padatanggal

3O- q-

2021

BUPATI TEBO,

(7)

LAMPIRAN

I

: KEPUTUSAN BUPATI TEBO

NOMOR

: 3.17rauuN 2021 TANGGAL

, go-1-2021

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOPI PENYELENGGARAAN PELAYANAN

PERIZINAN

DAN NONPERIZINAN PADA DINAS PENANAMAN

MODAL,

PELAYANAN TERPADU SATU PINTU,

KOPERASI,

USAHA

KECIL

DAN MENENGAH

I{ABUPATEN

TEBO

I.

PENDAHULUAN

Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang balk (good. gouemance),

kualitas pelayanan aparatur pemerintah kepada masyirakat di

semua

sektor

pelayanan

publik harus

senantiasa

diiingkatkan.

Terselenggaranya pelayanan

publik

yang

prima

dapat memenuhi

kebutuhan

masyarakat, hal

ini merupakan

tanggung

jawab bersama antara pemerintah,

dukungan

partisipasi masyarakat serta dunia usaha yang beretika, yang

pada

gilirannya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan

investasi,

membuka lapangan kerja, memperkuat kemandirian dan daya

saing regional maupun nasional.

Berkaitan dengan

hal

tersebut diatas, maka Dinas penanaman Modal, Pelayanan

Terpadu Satu pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah Kabupaten Tebo

saat ini menitik beratkan pada peningkatan kinerjaiya secara optimal dalam bentuk peningkatan kualitas lelayanan

(public

seruice).

Melalui Dinas

Penanaman Modal, Pelayanan

Teipadu

Satu *pirrtr, Koperasi,

usaha Kecil dan

Menengah Kabupaten Tebo, masyarak

at

akan

dapat memperoleh pelayanan yang rebih baik dengan 4

PASTI

yaitu

KEPASTIAN PERSYARATAN,

KEPASTIAN BIAYA,

T<BPESTNU WAKTU PENYELESAIAN dan KEPASTIAN HUKUM, karena semua proses pelayanan dilaksanakan dalam satu tempat. Guna menjamin kepastian tersebut maka

diperlukan

Standar Pelayanan sebagai

acuai

bagi

seiuruh

komponen yang

terkait dalam

pelayanan

di Dina"

P"nanaman

Modal,

pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten

iebo.

Keberadaan PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintuf diharapkan memberi manfaat bagi masyarakat

umum, dunia

usaha dan

juga

Pemerintah sendiri.

Bagi masyarakat, dengan adanya prsp *."y..rk.t dapat

memperoleh

pelayanan publik yang lebih baik, serta mendapatkan kepastian

dan

jaminan hukum dari formalitas yang dimiliki. eagi dunia usaha,

pTSp

diharapkan mampu

memberikan

kemldahan

dalarn- perizinan usaha akan

meningkatkan minat pelaku usaha untuk melakukan investasi

dan

mengembangkan usaha. Selain itu, dunia usaha juga

diharapkan

memperoleh manfaat dalam

bentuk

efisiensi pelayana"

y"rr! menghasitt.., pengurangan waktu dan biaya, membuat pelaku -usahi

dapat

mengalokasikan

lebih banyak waktu dan biaya pada

kegiatan-kegiaian produktif.

Sementara

itu,

bagi pemerintah, keberadaan pTSp

membawa manfaat antara

lain

: diharapkan mampu

1.

Mengurangi beban

administratif karena

peTayanan yang

lebih

efektif dan efisien. perrzinan Secara

juga

berdampak

tidak

iangsung kemudahan

positif

terhadap

pelay..rrn {erizinan dan p.rrit

gkatan pendapatan nonasli

daerah (PAD) karena masyarakat akan-

"e*akin p....yi

dengan pelayanan tzin y ang diperlukannya.

publik

pemerintah

dan akan

bersedia

-.ngrirs izin dan

non

2' Meningkatkan daya saing dan kemandirian daerah. Dengan

semakin mudahnya pelayanan perizinan,

maka dunia

usaha

akan

bergairah dan

(8)

selanjutnya berdampak pada pendapatan daerah dari pajak

akibat semakin banyaknya badan usaha yang menjadi obyek pajak.

3.

Terbangunnya

citra yang lebih baik, yang memungkinkan

pemerintah mendapatkan manfaat

dari

partisipasi masyarakat dalam berbagai aspek pembangunan.

4.

Mencegah sejak

dini

terjadinya KKN dan pungutan liar.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas Dinas Penanaman

Modal, Pelayanan

Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah Kabupaten Tebo

membuat suatu

pedoman

Standar

Operasional Prosedur (SOP) yang akan menjadi pegangan bagi yang berkepentingan dalam ha1

ini

adalah Organisasi Pemerintah, Aparatur Pemerintah dan

publiknya

sehingga semua elemen bersinergi dan target peningkat kinerja bisa tercapai.

Standar Operasional Prosedur (SOP)

penyelenggaraan pelayanan perizinan

dan

nonperrzinan

Dinas

Penanaman Moda1, Pelayanan Terpadu

Satu Pintu,

Koperasi, Usaha

Kecil dan

Menengah Kabupaten Tebo adalah

pedoman bagi organisasi Pemerintah dan Aparatur yang

berhubungan secara iangsung dengan

publik

eksternal dalam ha1

ini

masyarakat maupun

untuk penunjang penyelenggaraan aktifitas di internal

lingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo, sesuai dengan

aturan dan

kewenangan yang

berlaku.

Dengan adanya pedoman

baku, diharapkan terjadi

peningkatan

kinerja pada setiap Aparatur Pemerintah sekaligus Instansi

Pemerintah

Kabupaten Tebo yang pada akhirnya dapat memenuhi kebutuhan

dan

memberi kepuasan masyarakat penerima layanan, karena

peningkatan

kualitas kinerja yang berimplikasi terhadap kepuasan dari

masyarakat merupakan

tujuan

utama di buat Standar Operasional Prosedur (SOP).

il.

GAMBARAN UMUM STANDAR OPERASTONAL PROSEDUR (SOp)

1.

PENGERTIAN STANDAR OPERASTONAL PROSEDUR {SOpl

Standar Operasional Prosedur yang selanjutnya disingkat

SOP

adalah

serangkaian

petunjuk tertulis yang dibakukan

mengenai proses penyelenggaraan tugas-tugas Pemerintah Daerah. SOP terbagi daiam dua

yaitu:

a.

SOP

administratif

adalah standar prosedur yang

diperuntukkan

bagi jenis-jenis pekerjaan yang bersifat administratif.

b.

SOP

teknis adalah standar

prosedur

yang

sangat

rinci dan

bersifat teknis.

Prinsip Penyusunan SOP meliputi:

a.

efisiensi dan efektifitas

b.

berorientasi pada pengguna

c.

kejelasan dan kemudahan

d.

keselarasan

e.

keterukuran

f.

dinamis

g.

kepatuhan

hukum

h.

kepastian hukum.

Untuk menjabarkan

Sistem Operasional Prosedur (SOP) dilakukan dengan membuat Peta Prosedur. Peta Prosedur adalah

suatu

peta yang menEEambarkan

lalu lintas kerja

dan langkah opcrasi

untuk

rrrcrnproses

kertas kerja, terutama berkaitan dengan suatu arus kertas kerja I

dokumen yang kompleks. Dalam membuat peta prosedur menggunakan simboi-simbol sebagai

berikut

' b,,

I

(9)

2.

SYMBOL SEBUTAN DEFENISI

Terminator

Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan

awal/mulai

dan

akhir

suatu bagan

alir

Proses

Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan

proses

pelaksanaan kegiatan.

Keputusan

Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan

keputusan

yang

harus dibuat dalam

proses

pelaksanaan kegiatan.

Dokurnen

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua

jenis

dokumen sebagai bukti

pelaksanaan kegiatan.

Penggandaan Dokumen

Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan penggandaan dari semua jenis dokumen.

Arsip Manual

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua

jenis

pengarsipan dokumen

dalam bentuk kertas/manual.

File

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua

jenis

penyimpanan dalam

bentuk

data/file.

Konektor

Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan

perpindahan aktivitas dalam satu halaman.

Konektor

Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan

perpindahan

aktivitas dalam halaman

yang

berbeda.

1l.-

Garis

Alir rnenggambarkan Simbol ini digunakan arah

proses

untuk

pelaksanaan kegiatan.

JENIS-JENIS LAYANAN

Berdasarkan Peraturan Bupati Tebo Nomor 199 Tahun 2A2O tentang Pendelegasian Kewenangan Dibidang Perizinan dan Nonper,rizinan Kepada

Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu

Pintu,

Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Tebo,

jenis-jenis pelayanan perrzinan

dan

nonperrlzinan

yang dikelola Dinas

Penanaman

Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil

dan Menengah Kabupaten Tebo adalah sebagai

berikut ,

\

V

(10)

NO SEKTOR NO PERIZINAN NO NON PERIZINAN I PERTANIAN 1. Izin llsaha

Perkebunan 7.

Pendaftaran Usaha Tanaman Pangan 2. Izin Usaha Obat

Hewan 2.

Pendaftaran Usaha Peternakan

J.

-

Izin Usaha

Tanaman Pangan o.

Pendaftaran Alat Mesin Pertanian 4. Izin Usaha

Peternakan 5. Izin Usaha

Praktek Dokter Hewan

6. Izin Usaha

Klinik

Hewan

7. Izin Toko Obat Hewan

8. Izin Usaha Rumah Potong Hewan

(RPH)

9. Izin Usaha Rumah Potong Unggas (RPU)

II LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

10. Izin Lingkungan

11.

Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah 83)

untuk

Usaha Jasa

t2.

Izin

Operasional Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah 83)

untuk

Penghasil

13. Izin Pembuangan

Air

Limbah III PEKERJAAN

UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

74. Izin Usaha Jasa

Konstruksi 4. Persetujuan Prinsip

15. Sertifikat Laik Fungsi

16. Izin Mendirikan Bangunan

t7.

Izin Lokasi 18.

izin

Reklame 19, Izin Pengrrsahaan

Sumber Daya Air

Y

(11)

IV. KELAUTAN DAN

PERIKANAN 20.

Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP)

5. Tanda Daftar bagi Pembudidaya Ikan Kecil

6. Tanda Daftar Usaha Pengolahan Hasil Perikanan

V. KESEHATAN

27. Izin Toko Alat

Kesehatan 7.

Sertifikat Laik Higiene Sanitasi Depot

Air

Minum 22. Izin Mendirikan

Rumah Sakit B.

Sertifikat Laik Sehat Hotel

zc.

Izin

Operasional

Rumah Sakit 9.

Sertifikat Laik Higiene Restoran

/

Rumah Makan

24.

Izin

Operasional

Klinik

10.

Sertifikat Laik Higiene Sanitasi Jasa Boga

25.

Izin

Operasional Laboratorium

Klinik

Umum dan Khusus

11. Sertifikat Laik Sehat Kolam Renang

26. Izin Apotek

t2.

Sertifikat Produksi Pangan

Industri

Rumah Tangga 27. Izin Toko Obat 13. Sertifikat Higiene

Sanitasi Pangan 28. Izin Operasional

Fuskesmas

29. Surat

lzin

Pruktek Dokter Umum 30. Surat Izin Praktek

Dokter Spesialis 31. Surat Izin Praktek

Dokter Gigi

32. Surat Izin Praktek Bidan

--

JJ. Surat Izin Tukang Gigi

34. Surat Izin Praktek Apoteker

35.

Surat Izin Praktek Tenaga Teknis

Kefarmasian

36. Surat

lzin

Praktek Penata Anestesi 37. Surat Izin Praktek

Fisioterapis

38. Surat Izin Praktek

Tenaga Sanitarian f

(12)

39.

Surat Izin Praktek Ahli Teknologi Laboratoriurn Medik

40. Sr-rrat Izin Praktek Perawat

41. Surat Izin Praktek Perekam Medis 42. Surat Izin Praktek

Terapi Wicara 43.

Surat Izin Praktek Refraksionis

Optisien

44. Surat Izin Praktek Perawat Gigi 45. Surat Izin Praktek

Ahli

Gizi

46. Surat izin Praktek Analis Kesehatan 47. Izin Optikal

48.

Surat Izin Sarana Pelayanan

Kesehatan Tradisional

VI.

KOMUNIKASI DAN

INFORMATIKA 49.

lzin

Penyelenggaraan Warung Internet VII. PERINDUSTRIAN 50. Izin Usaha

Industri

51. Izin Perluasan 52. Izin Kawasan

Industri

VIII. PERDAGANGAN

53.

Surat Izin Usaha Perdagangan

(sruP) 74. Tanda Daftar

Perusahaan 54. Izin Usaha Toko

Modern (IUTM)

55.

Tanda Daftar Pelaku Usaha

Distribusi

Barang Kebutuhan Pokok (TDPUD-Bapok)

56.

Tanda

Pendaftaran Agen atau

Distributor

Barang

dan/atau

Jasa

57. Surat Tanda Pendaftaran

(13)

Waralaba (STPW)

58.

Persetujuan Penyelenggara Pasar Lelang Komoditas 59. Tanda Daftar

Gudalg

IX. PERHUBUNGAN 60. Izin

Penyelenggaraan Pelabuhan Sungai dan Danau

6t.

IzinPenyelenggaraan Angkutan Orang

62.

Izin Usaha

Angkutan Sungai dan Danau

63.

Izin Usaha Jasa Terkait dengan Angkutan di Perairan

64.

Izin Mendirikan Usaha Bengkel Umum dan Kendaraan Bermotor X. PARIWISATA 65. Tanda Daftar

Usaha Pariwisata

xI.

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

66. Izin Pendirian Program atau Satuan

Pendidikan

15.

Tanda Daftar

Sanggar/Komunitas Seni Budaya

67. Izin

Penyelenggaraan Satuan

Pendidikan Nonformal

KI.

KETENAGA KERJAAN

68. Izin Usaha Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta

69. IzinLernbaga Pelatihan Keda

(LPK)

70.

Izin

Operasional Pemsahaan Penyedia Jasa Pekerja/Buruh 77. Surat Izin Usaha

(14)

Lembaga Penyalur Pekerja Rumah Tangga

XIII PERKOPERASIAN DAN USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH (UMKM)

72. Izin Koperasi Simpan Pinjam 73. Izin Usaha Mikro

dan Kecil (IUMK)

74.

Izin Pembukaan Kantor Cabang Koperasi Simpan Pinjam

75.

Izin Pembukaan Kantor Cabang Pembantu

Koperasi Simpan Pinjam

76.

Izin Pembukaan Kantor Kas

Koperasi Simpan Pinjam

XIV.

KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

76. Surat Keterangan Penelitian

III.

PENUTUP

Dengan telah disusunnya Standar Operasional Prosedur

(SOP)

ini diharapkan dapat dijadikan

pedoman penyelenggaraari

pelayanan

prima bidang perizinan dan nonperizinan bagi

Aparatur

Dinas Penanaman Modal, Pelayanan

Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah Kabupaten Tebo. SOP

juga

memberikan kepastian

waktu,

transparansi dan

tata cara

bagaimana

masyarakat/pelaku dunia usaha di dalam

proses mendapatkan

izin usaha

mereka.

Hal ini diharapkan mampu

mendorong masyarakat Kabupaten Tebo

untuk

dapat

lebih proaktif dan

meningkatkan kesadaran

untuk

melegalkan usahanya dengan

mengurus

pertzinan yang

dibutuhkan.

Oleh karena

itu,

pedoman

ini

menjadi instrumen yang penting

untuk

mendorong

setiap instansi pemerintah dalam

rnemperbaiki proses

internal sehingga Aparatur Peiayanan dapat meningkatkan

kualitas pelayanan kepada masyarakat yang pada akhirnya

juga

akan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah.

BUPATI TEBO,

""M

(15)

o rl

rfl

=ci F

"SiR k

E= r

E

:-IE }

tr;

t-< r b

*Ie $

;Y.1

..

E

3"*? =9

HoX <Ei EE= EE

= He

3 9*

g eH

{ AFI

zS

EH ND trFi

cItrrr'l

O.<

;il EH ao

ilM 4

,.s Fl !/

HE trtr EP

frl 4

aa

Ot-

AE il-n

frl A;

Htr

HEr

2:' 4Z

*{

E3

FtH

&

i

FI

n o

=

z

= 2 2

H

fr

a z

E

.\

'r t t,.

>.;

o Ni

;J<

cla

*-

(16)

_c

'-1 J'A=

---r : i'^ {

=.=J

= I

,/ c

:

JE '-- d) .E

co o-d

--

- aI) iJn?D

=I

--

Li

<a)

l^

>:!

,-

\=?

= i"

C:!L

@- F'

::gc

Ltr'a.-

o'=.

-c

:€^

.!L'

-l- D' =

.)

/.7 za

!=

a) Y- -,L

=-- RN

RN

83

t

FSr

rdE A

F' '

E

HO 0

Er

Evi rt\ z

2

nl

iil

< "'.

tr

D

oz;I

&

hdx p

P>Y

EI

gEE fi

.. h{

lt

=z

d,

rfl

Frz a=

*1

Z

3n<

h i

!Hi^H

EH EE E<

frE

Efi zF,-

fi4 ZJ EE frY

fii

l\h

a9

At H2 8E ilD

frts -4

T3

s"e

aft

H ,_t

eE M=

FI<

EE s

H

*

FI

n o

E

z

E

2

z

H

fr

a

Z

o

(17)

=.D+ir:-

) 7- al

'=

rl?N

-^=

tti '< --

"

-6=

.u !i 4i

! .r -.

---ltrtaI rou=

'= a li\d iO- tll

=

l, =.n

jv

l :t

F'

3 o

o

o p

D {,a

!') FJ

z

-l

z

aa\o ol

--iaa (ra 0a

3i

P- I

I

e

5 (}r l..J

s^

a

g

z a

! m

z

x>

gr

m=

u> >z

--O -q=

f;sE iDu

Dxm #HE z.=

<

nioz 8r2

f;d

24,

Ei olt

>{-

7,O

{

=

z

.C

{

U 3

=

.D

FO

$o o t 7i' o-

I

.9PPPA' brT.!=a

>==)v

= r++-)=

r?lE - o v-+<,

., = =

/\-

+Y:D9

Eit=J.

>--=;

I -,r !1 ='

,t\-6r'

c=i3o

1Ci'o;i

rra=.!ir=

=^

trc=3O a=

c-

t I

tr,

t tl

z

trl

F

FN

z

a,

z

(}+9tQ-

=7tr7-1i

=' a a .D oi

J) :

^, )

., /, : D D

6 - ":

=. trt a- = a rD Jl

^r N I t

4<:l ^l

S ts

^i ^l -.1

= D E a 'rl - A- /' ! .oi

='i-o3

S \, ..i

- ; ; -)

@)PAga

c-13-i

t - a

X ri n =i^ri (t = (D ol

b^:.'<

P i-]A

rr-

)-

J.

riN

)=

$

ti

-

ri n a

FTF X(A

z az

C .J)

,N

'hA ltr-

.}5

?.a

o Fl Ia JA ae

(D

JAo

d

la]a

o

-

JC

o g

-nz .)=

E-U) {A=nX -il E

o

:

9.

N

z

.\

t

z

X

z

EE

z

o d

z z

c

ii Fl i w

I

O

a

-l H?

EFl (A

Xt1 i/.iv

t\) TJ

2F:

e

., 2 2

P2

(18)

Fqd

!l

tr

ts w,

F'rd(

,N

kL-l

d"

h.d

te

tr

A

!.d F*

x

!54

i4d

7, 4lsi

ts.

E<

rJe

x

kl

7,

tr

;4

U az

o

@

g 3.,5'

s 6B

$

5a"

>"E

Ed r

a"

E 5

H5 g

^.6 ts- oc i+ e.

e-NLv FC7A

*=

€o'

H, o

i..r A

EH

<g

ttd^04aii

?EE@

{j6

)"

r'\4 dF

ta

il" 0

!

dJ 3F

b"z,

n

E5

---u

EP

m{

i,H

*l

f,!jES

U)6 e

B .) c5 o

d

>r 9. s F F F ; 69 9o:rq!nlP|r- fl E

$cF€ EErE

E

$(er rFf€ 5? ?fll$sf

tsBEH e 6 S F Ar# ?(a ]lr.E-E_g*

-

rg'

5

EIE

_s.3!.='.!.r*!

iE rt IE

_

q$Eqf

E, E' 3..cr

;g* *aE*

g +B

E er s' q ''F i x6 5gV

'-

BE 7l' Y I E F ery *-Ec ;

H# +ge3E5e * ;1E 3+aj

E_

Ia grt T,Er,E E T TE

H

+.+ E E E*E E S *

fle E F f s g f $^ $

E

ox

3

o

o 6

0ae.

?E

9' tr:

xl ZX

E gri

t

Fil

o

E

?

ctr d#

ts E e

@

O

6

-

?v

l-rl x- o idG

c 3

Oo' ab

u3.

cplga

6 Fo"

E trS

75 i f $ u

a* o

zro H.

FEtse

5'a

K

o

(19)

{

5\ N g m

{

L zg !i

a

*

(A E r!

>i

rl

5tr

i:<

.ia x.

pa

t

b l!' .odB+

mBg6 s c E o o

d ,=.

s

0q

I

(n

o

.t

.b -dp!5

hAo-

0q

,J) :l o

46 Otr

oI.

o ,1

fiN oo

$tf a

t!

s

F"t

tr t*do6 a3E m,fi bE ,l

-

o

E'

ri.

o,c 7i

rd1gd

+*

iJ H.

Poch'

EO G iF

'o qq1a

ca\

6ts ,!l

63-

..,1

!'iry

F{&

B

[E3 FF r,F 2

il r il tr

lE' 5

I

I

r il

\, ET'

6a

=.rEP

il v il il v il

Y- u) E'= r^\

il I +. il v L il il v

L t

A .t-t*

H J

F

t_ t J

.ABr'*

3Ni-

rFF

E.{g rE

Fip 6

E."B

583c 7t-E aq>

S5r!ts

* H,.::

"r'. * E aa

h64t

E6

N!

@6

&o f5 0cxap

*.?

CD

:P Ia :'-

HEV

reE

F""8

a =.5 +fI am x Fo 5

E [<

$ o?

>"u

,\E 1

rfE

9trOb-3

S:tE

J189 'an-

i'z

NP

g, \,

!o oii b6 .hX

i?

!a:-

>*"

oa f ! Eida+*

5rJc * a a, d EFI wq

&3 o

*aE-

o5.

F

.-t m

oa

g

€'s

U)

&

:1.

I

,l

qo

n!r,P

+?):J

!'uaa@ f, ia 3-5

EE X

3 c'P i$7

V

Q

o

r :i

@$

H

o o! IJ'6

S

EE

E^.

E o

gH o N

o

iJ 'd^5

63

FE

6F

.E

6

3

e*j

(:

>

a ;d

o

G

B 5

Eo Ho

O7

N

7

o

a

@

E.

IJ oB

a

tsG t.

4-

*Eab)!tr

,iil6 tsHi

B 0q

Ba,EE Eg

?H

I'YEi"

x6

aa

?GW6

@

Ea

FEPG t!

oqr EQ

gH

x.o 5C

rtr:

0l= u

o

"l

td a

6'?6tr +o

PE

m-'P6,U

llc O.*

@ --

4a

4 IE

J ri6

a H

a

m

t

m w.)

6

"6a o o

7Y wp

id G

6e' 5E ol!

9q

t

(20)

tJ N

a U

{

(}. N }J N tap TJ p(: .,o tr *7,

bE0gw^ =.

agrP=

da

?! f'

Hf,E5 o&

,rJFO iri E

o!:

e<

E i{i

o*

-u

@o

o-vru

@=

AE

;)

5+-. F6

6g

!+D -tD65 rp

.d(!

I

tr 9o'

!rE -(!

6:)lc o

N

FO

FBi

E. F(J

sq

aE'o

:J

5(F

BE 4tt

tt

B'Co@

E@

-aza

o

f,r

!

@

s

@

x

'U@

5 o5 b

w jo

lD ml.

ID

o

@

oo e-E

E;:-u1

?;

rc6 es-

r

@o

HS

!tts

!J (b -19>$

(h:

o E'

p

*l

{

E

h-

I I

I

T

*

14F

P a;"

-a

F

t

I

t

E=

i

il ,l

aqJ i#

*6

H,g

\r

il v

PFp

il

trc !0

{/-'l

+. l< il

A *l_Fc;

*

I II

I

iln

JE:llE

I

{.

i L

il

I aa

o

o b 6 6

F

p.o

c"

y, l-, r H8 h*

F; H

HA i3

Ec

eF

de

btr ( gQ "d '= !f o

rcs

!.., -

=r sc P=*e

,t*cE od

E@

oor5 do@5

GN

!'-) -

e>x?

-ttrqE

g ge

{

d Sdx

ri* tr .i

!:-x fH

E.i

*i

Li Ii oie

!. E S 5

-lSa

trm a

;3.H

EB

x /.

lo-5B.

ta-

< a=F1

E E tsB

oE i

5i!i Q

dD I

rr d

50

a=

_B6tr ,f :J

P-

<?9 nwaFB 6'H

'ua

,@

5 c

tar i>o

ziuf

f;E

Ed

OE

"v,

P8 {ts5

B.o

Pr

m so oQ

E:

=h

:.6

atr

tr-

FF6 T

XX:ei

tG g

g{p

'rF f EE

E

v<x

oh H

5r

g

WE E

!.r :

>6I

r"l r F{

x- $

XX

qr toIi

7

>x"

!EH}Im t,

d?s

*brHx r' 5 : BB g--#

; 0..- aDs!l

=rg

a3!Jeda X ili le

H?

tJ !P }.}:-

E trFE

0ce=l HE FE c-FEE

I ii a"!

s.rHF

o:;.5 EH Fb

of,>

?PEE

6

x

ri5

r:

5e

!

Fl o.

a

d IDs

u g

o a

E.

5o E& 6 &

H.

EJ

e.

!+

co-

ll g

io o E@

o-tr

6r

,iT n

a

tn J,

6?

EH(1- ..t

9. p-

dD !J

a o,

e(!:-

ETH

E!Ei:1* ll t5

a -'5 mriE=og

!) 0c

os Bc.

.l rd

-

6 E

Xa,fE

e8

e- Q-

OVru

gE

d.doa

>9,

5D

0c

#'gc-,

:'ECA sSPdh 5 X J, L4E FE

F: X-tr H rs'6

iDw E

,v .i

&Hid E

!ua-l

oEsfTtr

x&h

rs16SB O

o

oi

=HH5

zg

a.

=g !

:I.H G

ai6

-=o FYdxNg 0e B ESowi?

l<

oa I

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Bupati Bolaang Mongondow Nomor 40 Tahun 2018 tentang Pendelegasian Wewenang Penyelenggaraan Perizinan dan Nonperizinan Kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Bora Nomor 48 Tahun 2019 tentang Pendelegasian Kewenangan Pelayanan Perizinan Dan Nonperizinan Kepada Kepala Dinas Penanaman Modal

Menimbang : a. bahwa dengan Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal, pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Tebo nomor …………

Perizinan dan Non Perizinan dari Bupati kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sistem Elektronik

Peraturan Bupati Nomor 110 Tahun 2018 tentang Pelimpahan Kewenangan Pelayanan Perizinan Berusaha dan Non Berusaha kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Menetapkan : PERATURAN BUPATI ROTE NDAO TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERIZINAN PADA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN ROTE

- Peraturan Bupati Pekalongan tahun 2007 tentang Standar Operasional Prosedur Pelayanan Publik (SOP) pada Kantor Parbud;. - Peraturan Bupati Pekalongan

Berdasarkan Peraturan Bupati Maluku Tengan Nomor 41 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu