• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU

(Penelitian Dilakukan di Ruang Rawat Inap SMF Paru RSUD Dr. Soetomo Surabaya)

CHINDYA MARCHA AYU

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA DEPARTEMEN FARMASI KLINIS

SURABAYA

(2)

SKRIPSI

STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU (Penelitian Dilakukan di SMF PARU RSUD Dr. Soetomo

Surabaya)

CHINDYA MARCHA AYU 051111081

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA DEPARTEMEN FARMASI KLINIS

SURABAYA 2015

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui skipsi/ karya ilmiah saya, dengan judul:

STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU

untuk dipublikasikan atau ditampilkan di internet atau media lain yaitu Digial Library Perpustakaan Universitas Airlangga untuk kepentingan akademik sebatas sesuai dengan Undang-Undang Hak Cipta.

Demikian pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah ini saya buat dengan sebenarnya.

Surabaya, September 2015

Chindya Marcha Ayu NIM: 051111081

(4)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Chindya Marcha Ayu

NIM : 051111081

Fakultas : Farmasi

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa hasil tugas akhir yang saya tulis dengan judul:

STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU

adalah benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Apabila di kemudian hari diketahui bahwa skripsi saya ini merupakan plagiarism, maka saya bersedia menerima sangsi berupa pembatalan kelulusan dan atau pencabutan gelar yang saya peroleh.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Surabaya, September 2015

Chindya Marcha Ayu NIM: 051111081

(5)

Lembar pengesahan

“STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU”

SKRIPSI

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi Pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

2015

Oleh:

CHINDYA MARCHA AYU 051111081

Disetujui Oleh:

Pembimbing Utama

Samirah, S.Si., Sp.FRS., Apt.

NIP. 198004202003122001

Pembimbing Serta I Pembimbing Serta II

Tutik Kusmiati, dr., Sp.P. Umi Fatmawati, S.Farm., M. Farm. Klin., Apt.

NIP. 197504112014102001

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karuniaNya sehingga skripsi dengan judul

“STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU (Penelitian dilakukan di SMF Paru RSUD Dr. Soetomo Surabaya)” ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Samirah, S.Si., Sp. FRS., Apt. selaku dosen pembimbing utama skripsi yang selalu meluangkan waktu untuk berdiskusi, memberikan masukan, motivasi, arahan, serta saran dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

2. Tutik Kusmiati, dr., Sp. P. dan Umi Fatmawati, S.Farm., M.

Farm. Klin., Apt. selaku pembimbing klinis yang telah memberikan bimbingan, masukan, arahan, dorongan serta fasilitas yang diberikan kepada Kami selama menjalankan penelitian di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

3. Seluruh dosen di Departemen Farmasi Klinis atas segala bantuan dan kerja sama untuk terselesaikannya skripsi ini.

4. Direktur RSUD Dr. Soetomo dan kepala bidang LITBANG yang telah memberikan izin pelaksanaan skripsi ini.

5. Seluruh staf di ruangan rawat inap Palem 1 dan Palem 2 atas segala izin, bantuan, kemudahan, serta fasilitas yang diberikan selama melakukan penelitian.

6. Dra. Yulistiani, M. Si., Apt. dan Dr. Aniek S. B., M. Si. sebagai dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

(7)

7. Seluruh dosen di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga yang telah mendidik dan membimbing Kami selama menjalankan perkuliahan.

8. Orang tua Kami; Hari Samadyo dan Surtiyani, adik-adik tercinta Kami; Winny Chandra Ari Chindyaksa dan Chandya Andi Kusuma, serta seluruh keluarga besar Kami atas segala doa, perhatian, nasihat, motivasi, bantuan baik materiil dan spiritual sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

9. Teman seperjuangan, Aisyah Asmi; Oktafiana Nur Hidayati; dan Nur Farida Amalia; ATB, serta Fanatik yang selalu memberikan semangat, dukungan, masukan, dan perhatian.

10. Sahabat-sahabat terbaikku Ajeng Sekar Krisanti, Aprilia Chandra Mukti dan Rahmania Wulansari Nurhayati yang selalu memberikan masukan serta dorongan semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

11. Seluruh pihak yang telah membantu Kami dalam penelitian ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu segala kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi perbaikan pada nantinya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang kefarmasian.

Surabaya, September 2015

Penulis

(8)

RINGKASAN

STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU

(Penelitian Dilakukan di SMF Paru RSUD Dr. Soetomo Surabaya)

Chindya Marcha Ayu

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis. Saat ini Indonesia menempati urutan ke-4 di dunia dengan jumlah pasien TB paling banyak setelah India, Cina, dan Afrika selatan. Prevalensi TB paru di Indonesia menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 rata-rata berjumlah 400 orang tiap 100.000 penduduk dengan kelompok usia terbesar adalah usia yang paling produktif secara ekonomis, yaitu 15-50 tahun. Penyebab utama meningkatnya beban masalah TB salah satunya adalah kegagalan program TB.

Kegagalan tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor, antara lain tidak memadainya tatalaksana kasus serta tidak memadainya organisasi pelayanan TB. Selain itu, menyebarnya infeksi HIV dan peningkatan jumlah kasus resistensi khususnya isoniazid dan rifampisin juga turut menyumbang tingginya kasus TB paru.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) meliputi besarnya dosis, kombinasi terapi, serta frekuensi pemakaian yang diterima oleh pasien TB paru dan mengidentifikasi adanya permasalahan terkait pemberian OAT yang mungkin terjadi. Penelitian ini dilakukan secara prospektif pada periode 16 Maret – 31 Mei 2015 di RSUD Dr. Soetomo Surabaya yang telah melalui Ethical Clearance dari Komite Etik Penelitian Kesehatan. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah pasien TB paru dewasa (>18 tahun), pasien TB paru dengan kondisi khusus, pasien TB paru dengan pneumonia, serta pasien yang memiliki Rekam Medik (RM) lengkap.

Hasil penelitian ini diperoleh sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 33 pasien dengan jenis kelamin laki-laki adalah 24 pasien (72,7%) dan kelompok usia terbesar adalah pada usia 35-44 tahun (30,30%). Berdasarkan riwayat pengobatan, pasien TB paru dapat dibedakan menjadi pasien yang pernah diobati (relapse dan lost to follow-up) dan pasien baru dengan persentase secara berturut-turut sebesar 66,7% dan 33,3%. Pada penelitian ini ditemukan pasien TB paru dengan kondisis khusus (Drug Induced Hepatotoxic/ DIH)

(9)

sebanyak 6 pasien (18%). Sebagian besar pasien TB paru memiliki penyakit penyerta berupa pneumonia (75,8%). Terapi yang diberikan pada pasien TB paru adalah kombinasi OAT lini pertama, yaitu isoniazid (H), rifampisin (R), pirazinamid (Z), etambutol (E), dan streptomisin (S). Kombinasi OAT kategori I fase intensif adalah HRZE (46%) sedangkan fase lanjutan adalah HR (6%). Kombinasi OAT kategori II fase intensif adalah HRZES (24%) atau HRZE (3%), sedangkan fase lanjutan adalah HRE (3%). Pasien TB paru dengan kondisi khusus (DIH) mendapatkan kombinasi OAT E-Ofloxacin (3%), E-S-Ofx (12%), dan HRES (3%). Pemilihan terapi, kombinasi OAT, frekuensi pemberian serta perhitungan dosis yang didapatkan pasien TB paru sudah sesuai dengan pustaka. Masalah terkait obat yang diduga muncul akibat penggunaan OAT adalah efek samping mual, muntah, dan nyeri perut (22%); gatal pada kulit (6%); dan peningkatan SGOT dan SGPT (18%). Masalah terkait obat yang potensial adalah adanya interaksi antara isoniazid dengan parasetamol dan rifampisin sebanyak 24%, rifampisin dengan antasida dan fluconazole sebanyak 12%.

(10)

ABSTRACT

DRUG UTILIZATION STUDY OF ANTI TUBERCULOSIS DRUG IN PULMONARY TUBERCULOSIS PATIENT

(The Study at Pulmonary Department RSUD Dr. Soetomo Surabaya)

Chindya Marcha Ayu

Indonesia occupied 4th place in the world with high cases number of tuberculosis. Tuberculosis cases increased because there were problem, such as unsuccessful tuberculosis program, spread of infection HIV, and increased resistance cases especially isoniazid and rifampicin. The purpose of this study were to reviewing anti tuberculosis drug profile include dose, combination, and frequency of anti tuberculosis drug; and identify to drug related problem. This study was conducted prospectively to analyze drug utilization of anti tuberculosis drug in pulmonary tuberculosis patient who was hospitalized on March 16 – May 31 2015. Inclusion criteria for this study were adult patient (>18 years old), tuberculosis patient with special condition, tuberculosis patient with pneumonia, and patient with complete data (medical record). The results obtained show that the number of new patient of pulmonary tuberculosis (33.3%) were much less compared to the relapse and lost to follow-up cases (66.7%).

Combination anti tuberculosis drug 1st category in intensive phase was HRZE (46%), continuation phase was HR (6%). Combination anti tuberculosis drug 2nd category in intensive phase was HRZES (24%), continuation phase was HRE (3%). Therapy in pulmonary tuberculosis patients with Drug Induced Hepatotoxic (DIH) were E- Ofloxacin (3%), E-S-Ofloxacin (12%), and HRES (3%). Drug related problems found in this study were nausea vomiting (22%), hypersensitivity (6%), and increased of SGPT and SGOT (18%). 4 various of drug interaction that may appeared, they were isoniazid with acetaminophen and antacid (24%); and rifampicin with antacid and fluconazole (12%).

Keyword: Drug Utilization Study, Prospective, Pulmonary Tuberculosis, Anti Tuberculosis Drug

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH ii

SURAT PERNYATAAN iii

LEMBAR PENGESAHAN iv

KATA PENGANTAR v

RINGKASAN vii

ABSTRACT ix

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

DAFTAR SINGKATAN xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 8

1.3 Tujuan Penelitian 8

1.3.1 Tujuan Umum 8

1.3.2 Tujuan Khusus 9

1.4 Manfaat Penelitian 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tuberkulosis 10

2.1.1 Karakteristik Kuman Tuberkulosis 10 2.1.2 Transmisi Kuman Tuberkulosis 12

2.1.3 Patogenesis 13

(12)

2.2 Manifestasi Klinik 18

2.3 Diagnosis 19

2.3.1 Data Laboratorium 19

2.4 Klasifikasi Penyakit Tuberkulosis Berdasar Riwayat

Pengobatan 21

2.5 Terapi Tuberkulosis 22

2.5.1 Tujuan 22

2.5.2 Prinsip 22

2.5.3 Terapi Farmakologis Tuberkulosis 23 2.6 Pengobatan pada Kondisi Khusus 26 2.6.1 Gangguan Fungsi Ginjal 26

2.6.2 Diabetes Melitus 27

2.6.3 Kelainan Hati 27

2.6.4 Tambahan Terapi Kortikosteroid 29

2.6.5 Kehamilan 30

2.7 Obat Anti Tuberkulosis (OAT) 31

2.7.1 Isoniazid 32

2.7.2 Rifampisin 35

2.7.3 Pirazinamid 38

2.7.4 Etambutol 40

2.7.5 Streptomisin 42

2.8 Post Antibiotic Effect (PAE) 44 2.9 Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis dan

Penatalaksanaan 46

2.10 Tata Laksana Pasien dengan Pengobatan Tidak

Teratur 48

2.11 Drug Utilization Study (DUS) 50

(13)

2.12 Tinjauan Drug Related Problem Obat Anti

Tuberkulosis 52

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Konseptual 57

3.2 Kerangka Operasional 58

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian 59

4.2 Populasi 59

4.3 Sampel 59

4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian 59

4.5 Kriteria Data Inklusi 60

4.6 Kriteria Data Eksklusi 60

4.7 Definisi Operasional 60

4.8 Prosedur Pengambilan Sampel 62

4.9 Instrumen Penelitian 62

4.10 Prosedur Pengumpulan Data 62

4.11 Analisis Data 63

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1 Demografi Pasien 64

5.2 Jenis Pasien berdasarkan Riwayat Pengobatan 66 5.3 Pasien Tuberkulosis dengan Kondisi Khusus 66

5.4 Penyakit Penyerta 67

5.5 Gejala Klinis 68

5.6 Profil Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) 68 5.6.1 Pola Penggunaan OAT pada Pasien

Tuberkulosis Paru 68

(14)

5.6.2 Pola Penggunaan OAT pada Pasien Tuberkulosis Paru dengan Drug Induced Hepatotoxic (DIH)

72 5.7 Masalah Terkait Penggunaan OAT 73

5.8 Lama Perawatan 74

BAB VI PEMBAHASAN 75

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan 87

7.2 Saran 87

DAFTAR PUSTAKA 89

LAMPIRAN 95

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Dosis untuk Paduan OAT KDT Kategori 1 24 II.2 Dosis untuk Paduan OAT Kombipak Kategori 1 24 II.3 Dosis untuk Paduan OAT KDT Kategori 2 25 II.4 Dosis untuk Paduan OAT Kombipak Kategori 2 26

II.5 OAT Lini Pertama 31

II.6 Dosis Rekomendasi OAT Lini Pertama untuk Dewasa 32 II.7 PAE OAT Tunggal dan Kombinasi 45

II.8 Efek Samping Berat OAT 47

II.9 Efek Samping Ringan OAT 48

II.10 Tata Laksana Pasien dengan Pengobatan Tidak Teratur 49 V.1 Penyakit Penyerta pada Pasien Tuberkulosis Paru 67 V.2 Pola Terapi OAT pada Pasien Tuberkulosis Paru 69 V.3 Paduan OAT dalam Bentuk KDT pada Pasien TB Paru 70 V.4 Kombinasi dan Dosis OAT Lepasan pada Pasien TB Paru 70 V.5 Perubahan Kombinasi dan Dosis OAT pada Pasien TB Paru 71 V.6 Pola Terapi pada Pasien TB Paru dengan DIH 72 V.7 Dosis dan Kombinasi OAT pada Pasien TB paru dengan DIH

72

V.8 Efek Samping OAT yang terjadi pada Pasien TB Paru 73

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Struktur dinding sel Mycobacterium tuberculosis 11 2.2 Mycobacterium tuberculosis dengan pewarnaan Ziehl Neelsen

11

2.3 Patogenesis TB paru 16

2.4 Faktor Risiko TB Paru 18

2.5 X-Ray Bagian Dada Pasien TB Paru 21

2.6 Struktur Molekul Isoniazid 32

2.7 Struktur Molekul Rifampisin 35

2.8 Struktur Molekul Pirazinamid 38

2.9 Struktur Molekul Etambutol 40

2.10 Struktur Molekul Streptomisin 42

3.1 Skema Kerangka Konseptual 57

3.2 Skema Kerangka Operasional 58

5.1 Distribusi Pasien TB Paru Berdasarkan Jenis Kelamin 65 5.2 Distribusi Usia Pasien TB Paru 65 5.3 Persentase Jenis Kasus Pasien Tuberkulosis Paru 66 5.4 Persentase Pasien Tuberkulosis Paru dengan Atau Tanpa

Kondisi Khusus 67

5.5 Gejala Klinis pada Pasien Tuberkulosis Paru 68 5.6 Paduan OAT dalam Bentuk KDT dan Lepasan 69

5.7 Lama Perawatan 74

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 95

Lampiran 2 96

(18)

DAFTAR SINGKATAN

AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome

BB : Berat Badan

DOTS : Directly Observed Treatment Short- course

BTA : Basil Tahan Asam

DM : Diabetes Melitus

DRP : Drug Related Problem

DUE : Drug Use Evaluation

DUS : Drug Utilization Study

DIH : Drug Induced Hepatotoxic ESO : Efek Samping Obat

HIV : Human Immunodeficiency Virus

ISTC : International Standards for Tuberculosis Care

IUATLD : International Union Against TB and Lung Diseases

KB : Keluarga Berencana

KDT : Kombinasi Dosis Tetap

KRS : Keluar Rumah Sakit

MDGs : Millennium Development Goals MDR-TB : Multi Drug Resistant-Tuberculosis

MRS : Masuk Rumah Sakit

MTBC : Mycobacterium tuberculosis complex NSAID : Non Steroid Anti Inflammatory Drug

OAT : Obat Anti Tuberkulosis

PAE : Post Antibiotic Effect

(19)

PAS : Para Amino Salisilat

PMO : Pengawas Menelan Obat

PPI : Proton Pump Inhibitor Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar

RM : Rekam Medik

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah SGOT : Serum Glutamic Oxaloacetic

Transaminase

SGPT : Serum Glutamic Piruvic Transaminase

SPS : Sewaktu-Pagi-Sewaktu

TB : Tuberkulosis

UPK : Unit Pelayanan Kesehatan

UV : Ultra Violet

WHO : World Health Organization

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai plasma, elektron hidrogen dan proton terikat bersama, dan menghasilkan konduktivitas elektrik yang sangat tinggi dan daya pancar yang tinggi

Berdasarkan hasil penelitian miskonsepsi yang ditemukan pada materi Fluida Statis oleh Henry (Henny, 2013: 79) yaitu : (1) siswa berpendapat bahwa tekanan hidrostatis terbesar

Faktor  yang  keempat  adalah  faktor peluang bisnis  keuntungan dimaksud  adalah setelah melihat beberapa pertimbangan peluang dan  kesempatan  di  masyarakat 

a.. Tampaknya, dalam Tabel l 1 baik <li dalam kantor maupun di mana saja pemakai bahasa Larnpung lebih senang memakai bahasanya. Hal ini disebabkan oleh rasa

Berdasarkan hasil perhitungan analisis menggunakan uji Chi-square diperoleh nilai p = 0,00 (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

Jika terjadi keterlambatan pengembalian uang pemesanan efek kepada pemesan, maka Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi atau Perseroan yang menyebabkan terjadinya keterlambatan

Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan jumlah konflik yang terjadi dengan karakteristik pergerakan di persimpangan, yaitu pergerakan membelok, waktu

Dalam hal ini, baik transaksi e-commerce maupun jual beli tradisional tidak dilarang sesuai dengan firman Allah dalam QS Al-Jumuah110; (2) Meskipun tidak dilakukan secara