• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. anaiytic yaitu penelitian yang berupaya mencari hubungan antar variabel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. anaiytic yaitu penelitian yang berupaya mencari hubungan antar variabel"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian observasional anaiytic yaitu penelitian yang berupaya mencari hubungan antar variabel yang kemudian dilakukan analisis terhadap data yang telah terkumpul.

Berdasarkan pendekatannya, maka penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu peneliti melakukan observasi atau pengukuran variabel subjek hanya diobservasi 1 kali dan pengukuran variabel subjek dilakukan pada saat pemeriksaaan tersebut. (Sastroasmoro dkk, 2008)

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah Penggilingan padi Pak Kartodi Desa Bangun Asri Karang Malang Sragen. Waktu penelitian antara bulan Mei sampai dengan februari 2013.

C. Populasi Penelitian

Populasi penelitian merupakan keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2002). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua tenaga kerja di penggilingan padi di Desa Bangun Asri Karang Malang Sragen yang berjumlah 46 orang.

(2)

D. Teknik Sampling

teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, hal itu dikarenakan keterbatasan populasi dalam penelitian ini sehingga jumlah populasi yang diambil adalah total sampling. Dari 46 populasi sampel sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 24 orang. Adapun kriteria inklusi dan eksklusi adalah sebagai berikut :

kriteria iklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Jenis kelamin : Laki-laki

2. Usia : 21 – 40 tahun

3. Tidak mempunyai riwayat penyakit pendengaran sebelumnya.

4. Tidak sedang minum alkohol.

5. Lama kerja rata – rata 7 jam sehari.

6. Dalam keadaan sehat.

7. Tenaga kerja tetap yang bekerja pada Penggilingan Padi di Desa Bangun Asri Karang Malang Sragen.

8. Bersedia dijadikan sebagai responden.

Sedangkan kriteria eklusi dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1. Pada saat dilakukan penelitian responden tidak bersedia.

2. Pada saat dilakukan penelitian responden tidak berada di tempat.

(3)

E. Desain Penelitian

Gambar 3.3 Desain Penelitian

F. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah intensitas kebisingan.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penurunan daya dengar.

3. Variabel Pengganggu

Variabel pengganggu dalam penelitian ini ada dua, yaitu :

a. Variabel pengganggu terkendali : usia, lama kerja, lokasi kerja.

Mengalami penurunan daya

dengar

NIHL = > 25dB

26 – 40 dB tuli ringan

41 – 55 dB tuli sedang

55 – 70 dB tuli berat

Tidak mengalami penurunan daya

dengar

NIHL = < 25 dB

Chi square

Populasi

responden

Intensitas kebisingan

> NAB

Intensitas kebisingan

< NAB Purposive sampling

Mengalami penurunan daya

dengar

NIHL = > 25dB

26 – 40 dB tuli ringan

41 – 55 dB tuli sedang

55 – 70 dB tuli berat

Tidak mengalami penurunan daya

dengar

NIHL = < 25 dB

(4)

b. Variabel pengganggu tidak terkendali : pengaruh obat-obatan, keadaan kesehatan, gaya hidup di luar tempat kerja.

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Intensitas Kebisingan

Intensitas kebisingan adalah suara yang dihasilkan dari mesin penggilingan padi saat pengukuran kebisingan berlangsung.

Alat Ukur : Sound Level Meter Merk RION NA 20 Satuan : db(A)

Hasil Pengukuran : NAB > 85dB NAB < 85dB Skala Pengukuran : Nominal.

2. Penurunan daya dengar

Penurunan daya dengar adalah hasil dari pengukuran nilai penurunan daya dengar pada pekerja di penggilingan padi.

Hasil Pengukuran : < NAB terdapat 5 orang mengalami gangguan pendengaran ringan dan 9 orang normal

> NAB terdapat 9 orang mengalami gangguan pendengaran ringan dan 5 orang normal

Alat ukur : audiometer Skala pengukuran : nominal.

H. Alat dan Bahan Penelitian

Dalam penelitian ini alat dan bahan yang digunakan untuk pengambilan data beserta pendukungnya adalah :

(5)

1. Sound Level Meter yaitu alat untuk mengukur intensitas kebisingan dalam suatu ruangan.

Merk alat : Sound Level Meter RION NA-20 Satuan : db(A)

Cara penggunaan alat : a. Baterai dipasang.

b. Cek Voltase

1) Swicth diputar ke BATT.

2) Jika jarum tidak menunjuk pada pointer “BATT”, maka voltase baterai telah habis.

c. Kaliberasi alat

1) Memutar level switch in the level indicating window at centre pada 70 db(A).

2) Pada Filter - CAL - INT switch ke “CAL”.

3) Jarum akan menunjuk pada CAL mark, jika tidak maka diputar sensitivity adjustment.

d. Pengukuran

1) Memutar switch ke A.

2) Memutar Filter - CAL - INT ke arah INT.

3) Memutar level switch sesuai dengan tingkat kebisingan yang terukur.

4) Menggunakan Meter Dynamic Characteristic Selector Switch

“SLOW” untuk bising impulsif dan “FAST” untuk bising continue.

Mencatat hasil pengukuran

(6)

2. Nama alat : Audiometer , yaitu alat untuk mengukur nilai ambang dengar

Type : 128 Merek : Rexton Satuan : Hz Cara Kerja :

a. Memberikan instruksi yang jelas dan tepat. Probandus perlu mengetahui apa yang harus didengar dan respon apa yang harus diberikan jika mendengar nada, oleh karena itu dilakukan pengenalan nada pada probondus, kemudian probondus diinstruksikan untuk memberi tanda bila mendengar nada.

b. Memasang headphone dengan posisi warna merah untuk telinga kanan dan warna biru untuk telinga kiri.

c. Pemeriksaan dimulai pada telinga kanan dimulai pada frekuensi 1000 Hz dengan intensitas 40 - 50 db(A), bila orang yang diperiksa mendengar maka ia akan memberi tanda.

d. Menurunkan secara bertahap intensitas suara sebesar 10 db(A) sampai tidak mendengar, dinaikkan lagi intensitas suara dengan setiap kenaikan sebesar 5 db(A) sampai probandus mendengar lagi. Memberikan rangsangan sampai 3 kali bila respon hanya 1 kali dari 3 kali test maka dinaikkan lagi 5 db(A) dan berikan rangsangan 3 kali. Bila telah didapat respon yang tetap maka perpaduan antara penurunan dan penambahan merupakan batas ambang dengar.

(7)

e. Mencatat hasil dalam lembar data pemeriksaan.Untuk pemeriksaan frekuensi berikutnya, dimulai pada tingkat 15 db(A) lebih rendah dari ambang dengar pada frekuensi 1000 Hz ( misalnya bila pada frekuensi 1000 Hz dimulai intensitas 50 db(A), maka pada frekuensi 2000 Hz dimulai dengan intensitas 30 - 35 db(A)).

f. Melakukan pemeriksaan untuk frekuensi diatas 1000 Hz dimulai pada intensitas 50 db(A) , dan terakhir pemeriksaan pada frekuensi 500 Hz dimulai pada intensitas 15 db(A).

3. Alat tulis, yaitu untuk mencatat hasil dari pengukuran.

4. Lembar isian data, yaitu daftar pertanyaan yang digunakan untuk menentukan subjek penelitian.

I. Cara Kerja Penelitian

Cara kerja penelitian ini dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut : 1. Persiapan

Persiapan survei awal ini terdiri dari ijin penelitian kepada kecamatan Karang Malang kemudian kepada pemilik penggillingan Padi.

Survei awal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi lingkungan penggilingan padi yaitu dengan melakukan beberapa wawancara kepada pekerja, pengukurann pendengaran dengan menggunakan Audiometer dan pengukuran intensitas kebisingan pada waktu sedang dilakukan kegiatan penggilingan padi tersebut dengan menggunakan Sound Level Meter.

(8)

2. Pelaksanaan

a. Pengukuran ambang dengar sampel di sebuah ruangan, pengukuran dilakukan mulai pukul 08.00 - 14.00 WIB. Pada pekerja di penggilingan padi, tepatnya di Desa Bangun Asri Karang Malang Sragen.

b. Pengukuran intensitas kebisingan di masing-masing titik yaitu 4 titik : 1) Titik Pertama : Jarak 5 m dari mesin penggilingan

2) Titik Kedua : Jarak 10 m dari mesin penggilingan 3) Titik Ketiga : Jarak 15 m dari mesin penggilingan 4) Titik Keempat : Jarak 20 m dari mesin penggilingan

Hal ini dilakukan dengan pertimbangan selain dikarenakan tingkat sensitivitas alat ukur, juga berdasarkan pendugaan bahwa tingkat kebisingan biasanya masih tetap sama pada jarak 5 meter sehingga dalam penelitian ini interval jarak pengukuran adalah 5 meter.

c. Pengukuran penurunan Penurunan dengar tenaga kerja yang mengenai satu atau kedua telinga akibat bising dapat diketahui melalui hasil pemeriksaan audiometri. Berdasarkan NIHL (Noise Induced Hearing Loss) (Hastono, 2001)dibagi menjadi :

a. Telinga normal

1) Telinga normal : Nilai Ambang Pendengaran 0 – 25 dB.

b. Telinga tidak normal

1) Tuli ringan : Nilai Ambang Pendengaran 26 – 40 dB.

2) Tuli sedang : Nilai Ambang Pendengaran 41 – 55 dB.

(9)

3) Tuli berat : Nilai Ambang Pendengaran 56 – 70 dB.

3. Pengolahan dan penyusunan skripsi

Pengumpulan data diperoleh dari kuesioner, wawancara, serta pengukuran langsung, kemudian data tersebut diolah dan diuji dengan SPSS 16.0.

J. Teknik Pengolahan data

Data mentah yang telah dikumpulkan oleh peneliti kemudian dianalisis agar memberikan arti yang berguna dalam memecahkan masalah dalam penelitian ini. Adapun langkah – langkah dalam pengolahan data penelitian ini adalahsebagai berikut :

1. Editing

Sebelum data diolah, data tersebut perlu diedit terlebih dahulu dengan tujuan untuk mengoreksi data yang meliputi kelengkapan pengisian jawaban, konsistensi atas jawaban dan kesalahan jawaban. Sehingga dapat diperbaiki jika dirasakan masih ada kesalahan dan keraguan data.

2. Coding

Adalah memberikan kode pada jawaban yang ada untuk mempermudah dalam proses pengelompokkan dan pengolahan. Mengkode jawaban adalah member angka pada tiap – tiap jawaban.

3. Entry

Data yang telah dikode tersebut kemudian dimasukkan dalam program komputer untuk selanjutnya akan diolah.

(10)

4. Tabulating

Adalah proses pengelompokkan jawaban – jawaban yang serupa dan menjumlahkannya dengan cara yang teliti dan teratur ke dalam tabel yang telah disediakan.

K. Analisis Data

Setelah dilakukan pengolahan data maka dilakukan analisis data.

Analisis data penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis univariat dan bivariat. Analisis statistik yang dilakukan adalah dengan uji statistik Chi Square Test dengan menggunakan program komputer SPSS versi 16.0.

1. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisis dilakukan terhadap setiap variabel dari hasil penelitian yang akan menghasilkan distribusi dan presentasi dari tiap variabel.(Notoatmodjo, 2002) Analisis univariat dalam penelitian ini adalah pengaruh intensitas kebisingan terhadap penurunan daya dengar dan nilai ambang batas kebisingan. pengaruh intensitas kebisingan terhadap penurunan daya dengar adalah adanya pengaruh nilai ambang batas kebisingan terhadap penurunan daya dengar seseorang. Nilai ambang batas kebisingan adalah standar faktor kebisingan tempat kerja yang dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan.

(11)

2. Analisis Bivariat

Menurut Hastono (2001), analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan faktor-faktor yang berhubungan dengan nilai ambang batas kebisingan dengan penurunan daya dengar, menggunakan uji Chi Square Test. Apabila tidak memenuhi syarat kelayakan uji chi square. Maka digunakan uji alternatif yaitu uji fisher. Dengan hasil

a. Jika p ≤ 0,01, dinyatakan sangat signifikan.

b. Jika p > 0.01 dan < 0,05 dinyatakan signifikan.

c. Jika p > 0,05, dinyatakan tidak signifikan

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian ini peneliti menyimpulkan sebenarnya kualitas Visum et Repertum perlukaan jauh lebih buruk dari hasil skor karena ditemukan kesalahan-kesalahan lain

Terdapat 4 (empat) warna utama dalam desain brand name logo Universitas Negeri Malang, yaitu biru, hijau, kuning emas, dan biru.. Warna biru merupakan warna yang menarik dan

Hasil penelitian disajikan secara sistematis dan menunjukkan bukti dari lapangan yang diolah, dianalisis dan dijabarkan dengan cara deskriptif yang berisi dengan adanya

Penelitian ini juga dilakukan secara potong lintang dengan cara mewawancarai pecandu yang mengikuti program pertukaran jarum suntik dan tidak serta sejauh mana kesiapan

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, oleh karena rahmat dan kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini dengan baik dan tepat

Jika informasi mengenai peraturan lainnya yang berlaku belum tersedia di bagian lain dalam lembaran data keselamatan bahan ini, maka hal ini akan dijelaskan dalam bagian ini.

Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa pengambilan keputusan penentuan waktu simpan beras Bansos Rastra menggunakan metode fuzzy mamdani lebih baik dibandingkan

Litologi yang menyusun lokasi di Cekungan Wates dan sekitarnya diteliti tentang sifat fisiknya dalam hubungannya sebagai akifer serta kondisi air tanah pada