• Tidak ada hasil yang ditemukan

penelitian ini menuntut peneliti untuk melakukan explorasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "penelitian ini menuntut peneliti untuk melakukan explorasi"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

METODOLOGI PENELITIAN

Sebagaimana telah dirumuskan pada bagian pertaaa,

penelitian ini tidak bermV.ksud untuk mengungkapkan hu bungan antar variabel melalui s^ud^Jioreiasi atau regresi untuk menguji hipotesis tertentu. Rumusan masalah dalam

penelitian ini menuntut peneliti untuk melakukan explorasi dalam rangka memahami dan menjelaskan masalah yang di- teliti melalui komunikasi yang intensif dengan sumber

data.

Pendekatan penelitian seperti ini dikenal sebagai pendekatan naturalistik kualitatif. Dalam hal ini Nasution

(1988) mengemukakan, "Penelitian kualitatif pada hakekat-

nya ialah mengaaati orang dalaa lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan Bereka, berusaha Beaahaai bahasa dan

tafsiran aereka tentang dunia sekitarnya."

A. LOKASI PENELITIAN

Sesuai dengan tujuan dan kegunaan penelitian ini

yaitu untuk aencari faktor pendukung dan penghaabat dalaa pelaksanaan Koordinasi Penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun yang dilakukan antar instansi, keaudian ingin aencari cara

peaecahan haabatan yang dihadapi di lapangan, aaka peneli

ti aeailih dan aenetapkan lokasi penelitian ini di lakukan di Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Secara khusus di

68

(2)

lakukan di Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. Hal ini didasarkan pada peaikiran bahwa pelaksanaan Wajar Dikdas 9 tahun relatif aasih sangat baru, dan tokoh serta peaikir- peaikir tentang konsep tersebut relatif lebih banyak dari Jawa Barat. Peneliti berasuBsi bahwa prograa koordinasi Wajar Dikdas 9 tahun diruauskan para pakar di Jawa Barat.

Dengan deaikian, bila tujuan penelitian untuk aencari pola pengeabangan koordinasi sebagai nana yang telah diuraikan di atas tepat sekali bila penelitian ini diadakan di Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung.

Wilayah penelitian di Kabupaten Daerah Tingklat II Bandung untuk tingkat kecaaatan difokuskan pada eapat kecaaatan, yaitu Kecaaatan Leabang, Kecaaatan Cisarua, Kecaaatan Ciaahi Tengah dan Kecaaatan Padanglarang. Per- tiabangan aenetapkan eapat kecaaatan tersebut sesuai dengan pendekatan penelitian yaitu naturalistik kualita tif. Penarikan saapel dilakukan secara purposive sam

pling.

Penelitian ini bertujuan untuk aendeskripsikan dan

aenganalisis pelaksanaan kegiatan koordinasi penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun di Kabupaten Daerah Tingkat II Ban dung, yaitu untuk aeaahaai dan memaknai tentang sesuatu peristiwa atau prilaku manusia yang berperan dalaa penye

lenggaraan Wajar Dikdas 9 tahun. Untuk aencapai tujuan tersebut, aaka penelitian ini paling cocok aenggunakan netode kualitatif ( Bogdan dan Biklen 1982: 31).

(3)

B. SUBYEK PENELITIAN

Subyek dalaa penelitian ini teraasuk "purpossive sam

pling, " dengan aaksud aeaperoleh data sesuai dengan fokus penelitian. Nasution (1988:29) aenyatakan bahwa penentuan unit saapel (responden) dianggap telah aeaadai apabila dapat diteruskan saapai dicapai taraf "redundancy," ketun- tasan artinya walaupun responden bertaabah, data baru tidak bertaabah atau ftap. Sejalan dengan pendapat di atas, dalaa proses penentuan banyaknya subyek penelitian

atau responden tidak dapat ditentukan sebeluanya.

Penguapulan data dalaa penelitian ini dilakukan lang sung oleh peneliti, peneliti sebagai instruaen utaaa dalaa penelitian kualitatif. Rasional dari karateristik penea-

patan peneliti sebagai peneliti utaaa, karena peneliti da pat aelakukan adaptasi dengan situasi lapangan penelitian

yang berubah-ubah, dan juga dapat aeaperluas pertanyaan untuk aeaperoleh data yang terinci dan aendalaa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai (Nasution, 1988: 54-55).

Saapel dalaa penelitian kualitatif tidak didasarkan pada pertiabangan statistik, tetapi berdasarkan ketunta- san inforaasi yang diperlukan. Oleh karena itu, analisis dalaa penelitian ini bukan bertujuan untuk aeaperoleh

generalisasi, tetapi data dianalisis secara induktif untuk dicari pola yang fpat dan selanjutnya dicari aakna dari

pola tersebut.

(4)

Fokus penelitian ini adalah kegiatan koordinasi yang dilakukan Tia Koordinasi dalaa penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun di Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat, khususnya Tia Koordinasi Wajar Dikdas 9 tanhun Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. Dengan deaikian, untuk analisis pene

litian ini bersifat institusional, dalam arti yang aenja di fokus kajian adalah leabaga-leabaga yang terkait dalaa penyelenggaraan Wajar Dikdas 9 tahun.

Dalaa penelitian kualitatif, jualah suaber data tidak aenjadi kriteria utaaa, tetapi lebih ditekankan pada sejauhaana suBber data tersebut dapat aeaberikan inforaa si sebanyak aungkin dan sesuai dengan tujuan penelitian.

Oleh karena itu, penentuan suaber data lebih cocok dengan aenggunakan teknik purposif (purposive saapling), yakni pejabat yang dipandang dapat Beaberikan inforaasi sebanyak aungkin tentang fokus penelitian. Suaber data utaaa dalaa

penelitian ini adalah:

1. Gubrenur Kepala Wilayah Propinsi Jawa Barat. Dalaa pelaksanaannya dilaksanakan oleh Asiten III Bidang Kesejahteraan Rakyat. Dalaa penguapulan data peneliti aeaperoleh inforaasi dari Kepala Sub Bagian Pendidikan persekolahan dan Kepala Sub Bidang Pendidikan Luar

Sekolah.

2. Kepala Kantor Wilayah Deperteaen Pendidikan dan Kebu dayaan. Dalaa penguapulan data peneliti aendapat infor aasi dari Wakil PRP, Piapinan proyek Wajar Dikdas dan Sekretaris proyek Wajar Dikdas 9 tahun.

(5)

3. Kepala Kepala Kantor Wilayah Departeaen Agaaa. Dalaa

penguapulan data peneliti aendapat inforaasi dari

Kepala Bidang Perguruan Agaaa Islaa, Kepala Bidang Pendidikan Agaaa Islaa, Kepala Sub Bagian Hubungan Ma- sayrakat, dan Kepala Sub Bagian Pendidikan Pasantren.

4. Kepala Kantor Wilayah Departeaen Tenaga Kerja. Dalaa

penguapulan data ini diwakili oleh Ibu Kepala Bagian

Tata Usaha.

7. Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bandung Dalaa pelaksa naannya Asisten Bidang Kesra. Dalaa penguapulan data, peneliti aeaperoleh data dari Kepala Urusan Pendidikan

8. Kepala Kandepdikbud, Dalaa penguapulan data peneliti

neaperoleh inforaasi dari Kepala Bidang PRP dan Kepala

Seksi Pendidikan Luar Sekolah.

9. Kepala Kantor Departeaan Agaaa. Dalaa pengguapulan data

di wakili oleh Kepala Seksi perguruan Agaaa Islaa.

10.Kepala Kantor Departeaen Tenaga Kerja. Dalaa penguapul

an data diwakili oleh Kasi Pengawasan.

11.Caaat Kecaaatan Leabang. Dalaa penguapulan data, pene liti aeaperoleh inforaasi dari Sekretasi Wilayah Kecaaa

tan Leabang.

12.Caaat Kecaaatan Cisarua, dalaa hal diwakili olek Sekre

taris Wilayah Kecaaatan Cisarua.

13.Kepala Kantor Deperteaen Pendidikan dan Kebudayaan Kecaaatan Cisarua, di bantu oleh Penilik TK/SD dan

Penilik Pendidikan Luar Sekolah.

14 Caaat Kecaaatan Ciaahi Tengah.

(6)

15.Kepala Kandepdikbud Kecaaatan Ciaahi Tengah dibantu

oleh Penilik Pendidikan Luar Sekolah.

16.Kepala Kantor Departeaen Agaaa Keoaaatan Ciaahi Tengah.

17.Caaat Kecaaatan Padalarang

18.Kandepdikbud Kecaaatan Padalarang diwakili oleh Penilik

TK/SD

19.Piapinan Perusahaan PT Korin Garaen Utaaa dan PT Trisu- latex. Dalaa penguapulan data diwakili Kepala Diklat

aasing perusahaan.

20.Kepala SMP Negeri Cisarua.

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Kegiatan yang dilakukan dalaa usaha aenguapulkan data aeliputi langkah-langkah sejak dari persiapan pelaksanaan penguapulan data saapai data itu diklasifikasikan dan

dikonstruksi dalaa laporan penelitian. Rangkaian kegiatan

yang digunakan untuk aenguapulkan data adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Ketiga teknik tersebut digunakan dalaa penelitian ini dengan harapan dapat saling aelengkapi dalaa aeaperoleh data yang diperlukan.

1. Observasi

Teknik observasi aerupakan teknik penguapulan data

yang utaaa dalaa penelitian ini. Dengan observasi diharap- kan dapat diperoleh data yang benar-benar alaai dari berbagai aktivitas koordinasi antara Depdikbud dengan departeaen, leabaga peaerintah dan badan swasta lainnya, dalaa rangka peningkatan peaerataan keseapatan belajar

bagi anak usia 7-15 tahun. Observasi bertujuan untuk

(7)

aengaaati kegiatan koordinasi, seperti perilaku, pendapat, persepsi, sikap dan lain-lainnya berdasarkan pandangan

subyek yang diteliti.

2. Wawancara

Teknik penguapulan data dengan wawancara dalam pene litian naturalistik aerupakan teknik penguapulan data yang tidak dapat ditinggalkan, dan harus selalu digunakan secara terpadu dengan observasi. Wawancara dilakukan dengan cara yang tak berstruktur, di aana responden aenda pat kebebasan dan keseapatan untuk aengeluarkan buah pikiran, pandangan dan perasaannya tanpa diatur oleh

peneliti.

3. Studi Dokuaentasi

Sekalipun dalaa penelitian kualitatif kebanyakan di-

peroleh dari suaber aanusia (human resource) aelalui ob

servasi dan wawancara, akan tetapi ada pula suaber bukan aanusia, di antaranya adalah dokuaen. Dalaa penelitian ini dokuaen dapat dijadikan bahan triangulasi untuk aencek

kesesuaian data.

Alat penguapulan datanya adalah peneliti sendiri (human instrument), dan dibantu dengan tape recorder,

kaaera foto, dan buku catatan.

D. PELAKSANAAN PENGUMPULAN DATA

Pelaksanaan penguapulan data dalaa penelitian ini aengikuti prosedur atau tahap seperti yang dikeaukakan oleh S. Nasution (1988 : 33-34) yaitu tahap orientasi, tahap eksplorasi, dan tahap member check.

(8)

1. Tahapan orientasi

Orientasi dilakukan untuk aengetahui cecara jelas tentang aasalah-aasalah yang berhubungan dengan pelaksa naan koordinasi penuntasan wajar Dikdas 9 tahun di Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung.

Orientasi peneliti lakukan pada Kantor Wilayah Departeaen dan Kebudayaan, khususnya yang berkaitan dengan pelaksa naan koordinasi penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun. Dalaa Orientasi Peneliti aengaaati Struktur Organisasi Tia Koor dinasi yang ada, tugas dan fungsi aasing-aasing instansi

terkait, hasil-hasil rapat, hasil peaantau, rencana kerja tia koordinasi yang telah ada, dan ketentuan-ketentuan

yang berlaku dalaa pelaksanaan koordinasi penuntasan Wajar Dikdas. Diri hasil orientasi tersebut peneliti yakin betul bahwa pelaksanan koordinasi wajar Dikdas 9 tahun dapat dan aeBenuhi syarat untuk diteliti. Di saaping itu, orientasi juga bertujuan untuk aeruauskan langkah-langkah dan aasa

lah yang akan dite-liti yang berkaitan dengan aasing-aa sing instasi terkait yang dianggap perlu dijadikan saapel penelitian sebagai nana yang telah dijelaskan di atas.

2. Tahap eksplorasi

Pada tahap eksplorasi fokus penelitian sudah jelas, sehingga dalaa penguapulan data sudah terarah. Obsepasa dan wawancara diarahkan pada hal-hal yang dianggap banyak hubungannya dengan fukus penelitian. Untuk aendapatkan inforaasi yang mendalam diperlukan informan dan responden

(9)

yang berkoapeten dan aeapunyai pengetahuan yang cukup

banyak tentang aasalah yang diteliti.

K. PROSES PENGUMPULAN DATA

Studi tentang Koordinasi penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun di Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat, dengan mengaabil saapel Kabupaten Bandung, yaitu Kecaaatan Lea bang, Kecaaatan Cisarua, Kecaaatan Ciaahi Tengah, dan

Kecaaatan Padanglarang.

Penelitian di Kecaaatan Leabang difokuskan pada ben

tuk dan struktur organisasi Tia Koordinasi. Di Kecaaatan Cisarua difokuskan pada proses pengelolaan SMP kelas jauh.

Di Kecaaatan Ciaahi Tengah difokuskan pada Pengelolaan Paket B di perusahaan, dan di Kecaaatan Padalarang difo

kuskan pada pengelolaan Paket B secara uaua.

Berdasarkan surat izin penelitian dari Direktorat Sosial Politik Propinsi Daerah Tk. I Jawa Barat Noaor 070.1/1351/ 1995 yang ditujukan kepada Assekwilda I pada Sekwilda Tk I Jawa Barat, aaka peneliti aelakukan observa

si di Peada Tingkat I Jawa Barat. Observasi ini dilaksana kan pada tanggal 21 April 1995. Dalaa observasi tersebut peneliti berusaha untuk aengetahui tentang unit organisasi yang bertugas dan bertanggungjawab secara langsung aelaku

kan koordinasi penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun di Propinsi

Daerah Tingkat I Jawa Barat. Dari hasil observasi, ternya-

ta pelaksana koordinasi penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun

adalah Assekwilda III pada Setwilda Tk I. Secara khusus

(10)

dilaksanakan oleh Kepala Sub Bagian Pendidikan Perseko lahan dan Kepala Sub Bagian Pendidikan Luar Sekolah.

Setelah peneliti yakin bahwa yang paling berperan dalaa pelaksanaan koordinasi penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun adalah Kepala Sub bagian Pendidkan Persekolahan dan Kepala Sub Bagian Pendidikan Luar Sekolah, aaka pada hari itu juga peneliti aelakukan perteauan dengan Kepala Sub Bagian Pendidikan Luar Sekolah. Dari hasil perteauan dengan Ibu Kepala Sub Pendidikan Luar sekolah, beliau langsung ae-

nyanggupi untuk aeneriaa peneliti untuk diwawancarai.

DalaB wawancara yang dilakukan secara bebas dengan aenggu nakan garis-garis besar pedoaan wawancara dan dibantu dengan tape recorder, kaaera foto, dan buku catatan,

wawancara berlangsung dengan baik.

Hasil wawancara dengan Ibu Kepala Sub Bagian Pendi dikan Luar sekolah tersebut langsung peneliti klasifikasi-

kan dan analisis seacara singkat, keaudian dikonferaasikan keabali pada ibu yang bersangkutan. Setelah hasil klasi- fikasi data tersebut disetujui oleh ibu, aaka peneliti aenjuapai Kepala Sub Bagian Pendidikan Persekolahan. Bapak Kepala Sub Bagian Pendidikan Persekolahan juga pada hari

itu ainta agar wawancara dilakukan, karena pada hari yang

lain beliau ada kesibukan.

Hasil wawancara dengan Ibu Kepala Sub Bagian Pendi dikan Luar Sekolah wawancarai lagi dengan Kepala Sub

Bagian Pendidikan Persekolahan. Wawancara diaulai dengan

(11)

aengecek kebenaran hasil wawancara dengan Ibu Kepala Sub Bagian Pendidikan Luar sekolah. Ternyata Kepala Sub Bagian Pendidikan Persekolahan sependapat dengan hasil

wawancara dengan Ibu Kepala Sub bagian Pendidikan Luar Sekolah. Keaudian, wawancara dilanjutkan dengan hal-hal yang belua dapat dijelaskan oleh Ibu Kepala Sub Bagian Pendidikan Luar Sekolah, yang Berupakan wewenang Kepala Sub Bagian Pendidikan Persekolahan. Setelah selesai wawan

cara, pene-liti juga mengumpulkan data-data dekoaentasi yang dianggap ada kaitannya dengan penelitian ini. Hasil wawancara dengan kedua responden tersebut pada aalaa harinya langsung diklasifikasikan dan dianalisis, dan peneliti aenetapkan tiga departeaen untuk aenguatkan data

tersebut, yaitu Departeaen Pendidikan dan Kebudayaan, Departeaen Agaaa dan Departeaen Tenaga Kerja.

Inforaasi tentang koordinasi Wajar Dikdas 9 tahun

yang dilaksanakan oleh Peaerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat tersebut di atas, keaudian dilakukan konfiraasi

dengan instasi terkait.

Pada tanggal 25 April 1995 dilaksakan observasi di Kantor Wilayah Departeaen Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengetahui siapa yang paling potensial untuk dijadikan responden yang akan diwawancarai. Dari hasil obsevasi ditetapkan yang diwawancarai adalah: Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, berhubung beliau

(12)

mempunyai kesibukan dengan tugasnya, maka peneliti diarah kan oleh Koordinator Urusan Administrasi untuk menghu-

bunggi Kepala Bagian Perencanaan. Pada tanggal 26 April

1995 peneliti mencoba menghubungi Kepala Bagian Perenca naan. Setelah dihubunggi ternyata Kepala Bagian Perenca naan sedang mengikuti penataran di Jakarta, akhirnya peneliti diterima oleh Wakil Kepala Bangian Perencanaan.

Pada tangga 27 April 1995 diadakan wawancara dengan Wakil Kepala Bagian Perencanaan dan Sekretaris Proyek Wajar

Dikdas 9 tahun. Setelah data diklasifikasikan dan dianali- sis seperlunya, untuk melengkapi dan mengecek kebenaran data dari kedua responden tersebut di atas maka pada tanggal 4 Mai 1995 diadakan wawancara dengan salah seorang staf perencanaan. Data dari ketiga responden tersebut merupakan kelanjutan dari hasil wawancara dengan Peme- merintah Daerah Tingkat I. Wawancara dimulai untuk aencari kebenaran dari data-data yang diperoleh dari Pemerintah Daerah tersebut, kemudia dikembangkan dan diperdalam

sesuai dengan peraasalahan penelitian. Di saaping wawanca

ra, juga dikuapulkan data-data dokuaentasi yang berkaitan dengan aasalah tersebut. Hasil observasi, wawancara, dan dekuaentasi di Kantor Wilayah Departeaen Pendidikan dan Kebudayaan langsung diklasifikasikan dan dikonfiraasikan

dengan data dari Peaerintah Daerah Tingkat I, serta diada

kan analisis seaentara.

Pada tanggal 2 Mai 1995 dilaksanakan observasi di Kantor Wilayah Departeaen Agaaa. Dalaa observasi dapat

(13)

diketahui bahwa yang banyak terlibat dalaa kegiatan penun tasan Wajar Dikdas 9 tahun di Kantor Wilayah Departemen

Agaaa adalah Kepala Bidang Perguruan Agama Islam dan Ke pala Bidang Pendidikan Agama Islam. Dalam melaksanakan ob

sevasi, peneliti dibantu oleh Kepala seksi MI, HTs dan Pontren. Pada tanggal 6 Juni 1995 diadakan wawancara

dengan Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam dan Kepala

Bidang Pendidikan Guru.

Pada tanggal 18 Hai 1995 peneliti mengadakan observa si di Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja Jawa barat.

Observasi untuk menemukan siapa yang diwawancarai dan bagaimana cara untuk mendapatkan informasi tentang keter- libatan Departeaen Tenaga Kerja dalam penuntasan wajar Dikdas 9 tahun, sedikit mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan pada saat obsevasi Kepala Kantor tidak berada di tecpat, sehingga tujuan dan sasaran pada hari tersebut belum tercapai. Keaudian pada tanggal 21 Hai peneliti keubali mengadakan observasi, pada saat itu peneliti dite-

rina oleh Kepala Bagian tata Usaha.

Proses pengumpulan data tentang pelaksanaan Koordina si Penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun di Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung saaa dengan proses penggumpulan data diTingkat I. Pelaksanaan pengumpulan data pada Peaerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Bandung dimulai dari tanggal 1 Hai sampai dengan tanggal 15 Juli 1995, meliputi kegiatan observasi, wawancara, dan pengumpulan data dokumentasi.

(14)

Pada tanggal 26 April 1995 diadakan observasi di Kantor Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bandung untuk aengetahui dan aenetapkan siapa yang paling potensial untuk dijadikan saapai penelitian. Dari hasil observasi ditetapkan yang akan diwawancarai untuk aeaperoleh data tentang koordinasi penuntasan Wajar Didas 9 tahun adalah Kepala Bagian Sosial. Dalaa penguapulan data baik aelalui wawancara aaupun data dokuaentasi dibantu oleh Kepala Seksi Pendidikan. Wawancara tersebut dilaksanakan pada tanggal 1 dan 3 Mai 1995. Hasil wawancara tanggal 1 Mai 1995 diklasifikasikan dan diolah seperlunya, keaudian dikonfiraasikan keabali pada yang bersangkutan dan sekali gus untuk aelengkapi data-data yang dianggap perlu yang

belua terjaring pada wawancara tahap pertaaa.

Inforaasi yang diperoleh dari Peaerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Bandung tersebut, keaudian dikonfir aasikan keabali dengan Deperteaen Pendidikan dan Kebu dayaan, departeaen Agaaa, dan Deperteaen Tenaga Kerja.

Pada tanggal 16 Mai 1995 diadakan observasi di Kantor

Departeaen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung, untuk aeaperoleh gaabaran siapa yang paling potensial untuk diwawancarai. Dari hasil pengaaatan dan inforaasi dari Kandepdikbud, yang paling potensial untuk di wawanca- rai adalah Kepala Bagian Perencanaan dan Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah. Hal ini disebabkan Kepala Kandep dikbud baru bertugas. pada tanggal 28 Mai 1995 diadakan wawancara dengan Kepala Bagian Perencanaan dan Kepala

(15)

Seksi Pendidikan Luar Sekolah. Tanggal 6 Juni 1995 hasil wawancara tanggal 28 Hai 1995 yang telah diklasifikasikan dan dianalisis seperlunya keaudian dikonfiraasikan keabali

pada yang bersangkutan dan sekaligus aenggali data-data yang belua terjaring sebeluanya. Di saaping itu, dengan

bantuan Kepala Bagian Perencanaan dan Kepala Seksi pendi dikan Luar Sekolah ditetapkan eapat kecaaatan yang diang

gap paling baik koordinasi penuntasan wajar Dikdas 9

tahun, sekaligus dijadikan lokasi penelitian di tingkat Kecaaatan. Kecaaatan tersebut adalah Kecaaatan Lembang, Kecamatan Cisarua, Kecamatan Cimahi Tengah, dan Kecamatan

Padalarang.

Pada tanggal 30 Juni 1995 diadakan observasi di Kantor Departemen Agama Kabupaten Bandung. Untuk aeapero

leh inforaasi di Departeaen Agaaa Kabupaten Bandung pene

liti aengalaai kesulitan. Hal ini disebabkan oleh Kepala

Kantor Deperteaen Agaaa aasih dalaa transisi pengantian,

sehingga Kepala Kantor tersebut aasih aerangkap dua jabat-

an Kepala Kantor. Akibatnya, peneliti selaaa satu bulan

tidak dapat aenjuapai Kepala Kantor tersebut.

Pada tanggal 24 Juli 1995 diadakan observasi di Kantor Departeaen Tenaga Kerja Kabupaten Bandung untuk

aeaperoleh inforaasi tentang siapa yang akan diwawancarai.

Dari pengaaatan peneliti dan inforaasi dari Kepala Kantor

Departeaen Tenaga Kerja, di Deperteaen Pendidikan dan

kebudayaan tidak ada yang aenangani khusus tentang pendi-

(16)

dikan. Oleh karena itu, Kepala Kantor aenunjuk Kepala Seksi pengawasan untuk aeaberikan inforaasi seperlunya.

Pada tingkat Kecaaatanan observasi, wawancara, dan

penguapulan data dokuaentasi dilaksanakan sebagai berikut Di Kecaaatan Leabang penguapulan data dokuaentasi dilaksanakan pada tanggal 14 Mai 1895. Wawancara dengan Sekretaris Wilayah Kecaaatan dan Juru Penerang Kecaaatan dilaksanakan pada tanggal 17 Mai 1995. Setelah aengadakan wawancara, peneliti langsung aengikuti kegiatan Rapat Koordinasi Instansi terkait tingkat kecaaatan yang dilak sanakan di Desa Cikole Kecaaatan Leabang. Pada tanggal 24 Mai 1995 dilakukan wawancara dengan Kepala Kantor De parteaen Pendidikan dan Kebudayaan tingkat Kecaaatan.

Di Kecaaatan Ciaahi Tengah penguapulan data yang bersifat dokuaentasi dilaksanakan pada tanggal 13-6-1995.

Wawancara dengan Caaat Cimahi Tengah dilaksanakan pada

tangal 14 Juni 1995. Wawancara Dengan Kepala Kandepdikbud Kecamatan Cimahi Tengah dilaksanakan pada tangga 15 Juni 1995 dan sekaligus diadakan wawancara dengan Urusan Administrasi dan Penilik Pendidikan Luar Sekolah. Pada tanggal 20 Juni 1995 diadakan kunjungan ke PT Corin Gar ment Utama, dan pada tanggal 24 Juni 1995 diadakan kun

jungan ke PT Trisulatek untuk mengetahui dan mengamati secara langsung tentang pelaksanaan program Paket B di

kedua perusahan tersebut.

(17)

Di Kecamatan Cisarua dilaksanakan wawancara dengan

Camat Kecaaatan Cisarua pada tanggal 14 Juni 1995, pada tanggal 15 Juni 995 diadakan wawanoara dengan Kepala SMPN

Cisarua, sebag'ai pelaksanaan SMP kelas jauh. Pada tanggal

17 Juli 1995 diadakan wawancara dengan Kepala Kandepdikbud Kecaaatan Cisarua dan pada tanggal 18 Juli 1995 aengikuti rapat Koordinasi instansi terkait di tingkat Kecaaatan

Cisarua.

Di Kecaaatan Padalarang diadakan wawancara dengan

Ceaat pada tanggal 14 Juni 1995 dan sekaligus dengan Kepala Kandepdikbud Kecaaatan Padalarang. Dalaa hal ini diwakili oleh Kepala Urusan Adainistrasi dan Penilik

Pendidikan TK/SD.

p. PEMGOLAHAH DATA

AnalisiB data aerupakan proses penyusunan data-data

dari berbagai suaber. Analisis berarti aenggolongkan dan aengkatagorikan data-data yang telah ada. Interpretasi artinya aeBberikan aakna terhadap analisis, penjelasan katagori, aencari hubungan antara berbagai konsep. Inter pretasi aengaabarkan pandangan peneliti. bukan kebenaran.

Kebenaran hasil penelitian Basih harus dinilai orang lain dan diuji dalaa berbagai situasi lain (S.Nasotion, 1992:

126).

Analisis data dalaa penelitian ini dilaksanakan sejak

diaulai penguapulan data. Setiap data yang diperoleh di

lapangan langsung dikategorikan dan diberikan penafsiran

(18)

seperlunya. Data yang telah dikategorikan kemudian konfir- masikan ke.bali kepada responden yang bersangkutan. Data tersebut aerupakan pedoman untuk pengumpulan data selan

jutnya. Dengan kata lain, pegu.pulan data dimulai dari

responden paling inti, kemudian dikembangkan kepada re- sponden-responden berikutnya yang paling mendekati respon den inti dan seterunya sampai masalahnya dianggap tuntas.

Data yang diperoleh dilapangan yang telah dikatagori-

kan dan dianalisis seperlunya kemudian dilakukan reduksi dan rangkuman, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada

hal-hal yang penting. dan dicari polanya.

Data hasil l.Pangan yang begitu banyak, sulit unntuk dipahami, sulit untuk melihat hubungan satu masalah dengan masalah yang lain, dan sulit pula untuk menget.hui gamb.r- ,n secara k.seluruhan untuk mengambil kesimpulan. Oleh karena itu. dibuat charts agar mudah menguasi dan memahami

data secara aendetail.

Sejak pengumpulan data dilaksankan sudah dimulai men- oari makna data yang terku.pul. Untuk keperluan tersebut

„aka dalam mengumpuIan data peneliti telah menetapkan pola, t.ma. hubungan, persamaan, dan hal-hal yang sering timbul di lapangan. Dari data yang telah diperoleh sejak a„al penelitian telah dicoba untuk diambil kesimpulan sementara. Kesimpulan tersebut masih sangat tentatif, kabur. diragukan. akan tetapi dengan bertamb.hnya data,

„aka kesimpulan tersebut lebih ground*. Jadi kesimpulan

(19)

yang telah diambil senantiasa diverifikasi (dip.riksa)

selama penelitian berlangsung.

Ketiga macam kegiatan analisis data tersebut di atas saling berhubungan dan berlangsung terus selama penelitian

dilaksanakan. Dengan kata lain, analisis dilakukan secara

terus men.rus sejak awal pengumpulan data sampai akhir penelitian. Kengitan analisis data dalam penelitian ini

sebenarny. dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masa lah, sebelum turun ke lapangan dan berlangsung terus

sampai dengan penulisan hasil penelitian.

Proses analisis data dilaksanakan dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

! Hembaca dan memp.lajari data yang telah terkumpul sampai dikuasai s.p.nuhnya sambil memikirkan untuk men- o.ri POl.-Pol. apa yang m.narik atau menonjol. Menyeli-

diki apakah ad. hubungan antara data, adakah persamaan-

nya atau justru terjadi pertentangan pandangan antara berbagai responden. Sambil membaca, peneliti mengajukan berbagai p.rtanyaan pad. data yang telah ada. seolah-

olah mengajukan pertanyaan kepada responden.

2 Hencari hubungan antara kons.P-konsep dalam usaha untuk mengembangkan suatu pola yang diharapkan dapat disum-

bangkan untuk perbaikan sistem koordinasi instasi terkait di masa yang akan datang khususnya koordinas!

Wajar Dikdas 9 tahun.

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Orang Tua serta keluarga penulis tercinta, yang telah memberikan doa dan restu serta dukungan yang sangat besar selama mengikuti dan melaksanakan perkuliahan di Jurusan

Pemanfaatan air nira di Desa Pematang Purba hanya untuk minuman tuak, sedangkan di Desa Buluh Awar untuk bahan baku pembuatan gula aren dan minuman tuak.. Pengolahan air

Pada saat melayani panggilan dikatakan bahwa kanal tersebut sedang sibuk dan dikatakan sedang bebas (idle) apabila tidak diduduki oleh panggilan. Trafik seluler yang

Jadi, penelitian ini secara uaua aeneliti pelaksanaan koordinasi penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun pada Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat, naaun secara khusus aeneliti

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan harga call opsi Eropa dengan menggunakan model Black-Scholes, Antithetic Variate dan Binomial serta menganalisis harga call opsi Eropa

Tujuan yang ingin dicapai dari Tugas Akhir ini antara lain adalah mengidentifikasi masalah dan cara penanganan masalah yang timbul pada aplikasi dalam sistem

Selain itu, kinerja dinas juga dapat diketahui dari akuntabilitas organisasi, yaitu pertanggungjawaban anggaran yang digunakan berdasarkan alokasi dana yang diberikan oleh pemerintah

(2) Tidak ada pelamar pekerjaan atau pegawai dari kelompok ras apa pun akan mengalami kerugian dari persyaratan dan ketentuan yang mempunyai dampak negatif