Jubaidah Sitompul, 2012 1.4 PerumusanMasalah ... 1.5 TujuanPenelitian ... 1.6 ManfaatPenelitian ... 1.7 Struktur Organisasi ...
BAB III.METODOLOGI ... 3.8Tehnik Pengumpulan Data ... 3.9Validasi Data ... 3.10 Jadwal Penelitian ...
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 4.1 DeskripsiHasilPenelitian ... 4.2 Pembahasan ...
Jubaidah Sitompul, 2012
DAFTAR TABEL
Tabel2.1 Struktur Kurikulum SMK Negeri 2 Subang ... 10
Tabel2.2 ProsedurPembelajaranBerbasis Masalah ... 16
Tabel3.1KriteriaNormalized Gain ... 35
Tabel 3.2KriteriaObservasi guru ... 35
Tabel 3.3 Kriteria Observasi Siwa . ... 36
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian... . 38
Tabel 4.1 Data Hasil Tes siswa siklus I. ... 48
Tabel 4.2 Hasil Observasi Guru siklus I. ... 49
Tebel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I. ... 50
Tabel 4.4 Data Hasil Tes siswa Siklus II. ... 56
Tabel 4.5 Hasil Observasi Guru Siklus II. ... 58
Tebel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II. ... 58
Tabel 4.7 Data Hasil Tes siswa Siklus III. ... 64
Tabel 4.8 Hasil Observasi Guru Siklus III. ... 65
Tebel 4.9 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus III. ... 65
Tabel 4.10 Daftar Nilai Siswa dari Siklus ke Siklus. ... 70
Tabel 4.11 Jumlah Frekuensi dan Persentase Siswa Tuntas dan Belum Tuntas. ... 72
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian Tidakan Kelas ... 23
Gambar4.1 Laporan Ketua Kelas Sebelum Pelajaran dimulai ... 43
Gambar 4.2 Siswa Melakukan diskusi kelompok ... 45
Gambar 4.3 Siswa semakin aktif bertanya kepada guru. ... 54
Gambar 4.4 Grafik Perbandingan Rata-rata Nilai Postes Siklus I, II dan III. ... 66
Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Persentase KKM Siklus I,II dan III... ... 67
Gambar 4.6 Grafik Perbandingan nilai N gainSiklus I,II dan III. ... 67
Gambar 4.7 Grafik Perbandingan Persentase KKM Siklus I,II dan III... ... 67
Gambar 4.8 Peningkatan Observasi Guru dan Siswa. ... 75
Jubaidah Sitompul, 2012
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus SMK Negeri 2 Subang ...
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Bahan Ajar dan
Butir Soal serta kunci jawaban Siklus I,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Bahan Ajar dan
Butir Soal Serta Kunci Jawaban Siklus II,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Bahan Ajar,
Butir Soal dan Kunci Jawaban Siklus III ...
Lampiran 3. Hasil Lembar Observasi Siswa dan Guru ...
Lampiran 4. Daftar nilai Siswa ...
Lampiran 5. Dokumen Penelitian ...
Lampiran 6. Lembar Judgement Ahli ...
Lampiran 7. Daftar Hadir Siswa ...
Lampiran 8. Surat-surat dan Dokumen Seminar ...
Lampiran 9. Contoh jawaban yang diisi oleh siswa ...
Lampiran 10. Kartu Bimbingan Skripsi ...
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam
kehidupan manusia. Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa salah satu tujuan
negara Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, yaitu melalui
pendidikan, dimana dengan pendidikan akan dihasilkan generasi yang
berkualitas yang akan berperan dalam pembangunan bangsa dan negara
dalam era globalisasi. Dalam dunia pendidikan selain ada masukan (input),
proses pendidikan juga ada keluaran (output) pendidikan yang merupakan
hasil dari proses pendidikan.
Upaya peningkatan mutu pendidikan khususnya dalam meningkatkan
hasil pendidikan satu diantaranya yang harus dikembangkan terletak pada
proses belajar mengajar yang merupakan kegiatan yang paling pokok dalam
proses pendidikan. Dengan demikian, berhasil tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan tergantung pada keberhasilan proses belajar-mengajar. Pada
dasarnya tingkat keberhasilan proses belajar-mengajar dipengaruhi banyak
faktor diantaranya kemampuan guru, kemampuan dasar siswa, metode
mengajar, materi, sarana dan prasarana, motivasi, alat evaluasi serta
lingkungan yang kesemuanya merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan
yang bekerja secara terpadu untuk tercapainya peningkatan hasil belajar
siswa. Meskipun tujuan dirumuskan dengan baik, materi yang dipilih sudah
Jubaidah Sitompul, 2012
yang diharapkan tidak tercapai atau mungkin tujuan tercapai dengan susah
payah. Berdasarkan masalah tersebut maka dicari alternatif dalam proses
pembelajaran maka dipilih metode yang dapat meningkatkan hasil belajar
siswa sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.
Kompetensi menyiapkan benih adalah salah satu kompetensi yang
harus dikuasai oleh peserta didik untuk dapat melanjutkan ke sub kompetensi
selanjutnya. Kemampuan menyiapkan benih merupakan kompetensi yang
harus dimiliki oleh siswa SMK pertanian sesuai dengan tujuan kompetensi
yang diharapkan. Kompetensi menyiapkan benih diperlukan pemahaman
mengenai konsep dan materi yang saling berkaitan. Apabila siswa gagal
dalam kompetensi menyiapkan benih maka kemungkinan untuk kompetensi
yang selanjutnya akan mempengaruhi karena inti dunia pertanian adalah
benih, ketika salah memperlakukan benih maka hal tersebut akan
mempengaruhi hasil produksi dalam dunia pertanian. Hal inilah yang
menjadikan kompetensi menyiapkan benih merupakan kompetensi yang
sangat penting untuk menunjang tujuan hasil produksi agar tetap optimal.
Menurut hasil observasi yang dilakukan melalui metode wawancara
dengan guru mata diklat, selama ini peserta didik kesulitan dalam memahami
konsep-konsep yang ada pada materi kompetensi benih yang disampaikan
oleh pendidik. Kesulitan ini disebabkan oleh kemampuan siswa dalam
menyerap dan memahami materi pelajaran serta cara mereka untuk belajar
berbeda-beda sehingga mempengaruhi prestasi belajarnya, selain kesulitan
kompetensi menyiapkan benih juga kurang menarik karena pembelajaran
yang biasa digunakan adalah pembelajaran berbasis produksi sehingga
diperlukan alternatif pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa agar
siswa dapat lebih mudah dalam memahami materi pelajaran.
Agar siswa dapat memahami materi dengan baik, maka siswa dituntut
untuk menggunakan pola pikir yang terstruktur dan sistematis melalui
tahap-tahap pemecahan yang tepat. Hal ini sejalan dengan penggunaan model
pembelajaran berbasis masalah. Sesuai dengan permasalah yang ada maka
peneliti memandang perlu untuk meneliti tentang “Penerapan Pembelajaran
Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Kompetensi Menyiapkan Benih Sayuran (Studi kasus pada siswa kelas XI
Jurusan Agrobisnis Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura SMKN 2
Subang)”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, muncul beberapa masalah yang
memperkuat alasan mengapa permasalahan tersebut diangkat untuk diteliti.
Maka peneliti mengidentifikasikan permasalahan yang ada yaitu sebagai
berikut:
1. Rendahnya hasil belajar karena kurangnya penguasaan materi oleh
siswa dengan rata-rata 70,00.
2. Peserta didik kesulitan dalam memahami konsep-konsep yang ada
Jubaidah Sitompul, 2012
3. Cara belajar siswa yang berbeda-beda sehingga mempengaruhi
prestasi belajar siswa.
4. Diperlukan pembelajaran yang tepat untuk kegiatan
belajar-mengajar. Pembelajaran berdasarkan masalah dapat digunakan oleh
siswa agar mempunyai pola pikir yang terstruktur dan sistematis
melalui tahap-tahap pemecahan masalah yang tepat.
1.3Batasan Masalah
Untuk menghindari penyimpangan tujuan dan penelitian menjadi lebih
terarah, maka peneliti membatasi masalah dalam penelitian sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang diterapkan adalah model Pembelajaran
Berbasis Masalah pada kelas XI APTN (Agrobisnis Produksi
Tanaman Pangan dan Hortikultura).
2. Penerapan pembelajaran berbasis masalah hanya diterapkan pada
kompetensi menyiapkan benih kelas XI APTN (Agrobisnis
Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura) di SMK Negeri 2
Subang.
3. Hasil belajar siswa adalah nilai dari pretest dan posttest kompetensi
menyiapkan benih sayuran.
4. Aktivitas siswaadalah hasil observasi dari setiap siklus
pembelajaran berbasis masalah pada standar kompetensi
menyiapkan benihpada kelas XI APTN (Agrobisnis Produksi
5. Observasi guru merupakan keterlaksanaan sintaks pembelajaran
berbasis masalah sesuai dengan lembar observasi.
1.4Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan model
pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
kompetensi menyiapkan benih kelas XI APTN (Agrobisnis Produksi
Tanaman Pangan dan Hortikultura) SMK Negeri 2 Subang.
1.5Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan pedoman bagi peneliti dalam
melakukan penelitian adalah sebagai berikut:
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memberikan sebuah alternatif
pada pembelajaran yang diharapkan dapat digunakan oleh guru di SMK
Pertanian untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Tujuan khusus dari
penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran
berbasis masalahdapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi
menyiapkan benih kompetensi menyiapkan benih kelas XI APTN
(Agribisnis Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura) di SMK Negeri 2
Jubaidah Sitompul, 2012 1.6Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Teoritis
Memberikan gambaran umum tingkat efektifitas penerapan
pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan hasil belajar
pada kompetensi menyiapkan benih sayuran.
2. Praktis
a. Dapat memberikan masukan kepada praktisi pendidikan
khususnya guru pengajar, jika hasil penelitian ini
menunjukkan penerapan model pembelajaran berbasis masalah
dapat meningkatkan hasil belajar pada kompetensi menyiapkan
benih sayuran.
b. Peneliti mengharapkan, siswa lebih kritis dalam menanggapi
masalah yang terjadi dilapangan. Penelitian ini diharapkan
1.7Struktur Organisasi
Struktur organisasi dalam penulisan skripsi tentang pembelajaran
berbasis masalah diuraikan sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi tentang Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah,
Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika
Penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang KTSP SMNK 2 Subang, Tujuan lulusan SMKN 2 Program
Studi APTN, Struktur Kurikulum SMKN 2 Subang, Belajar dan
Pembelajaran, Pembelajaran berbasi Masalah, Tujuan Pengajaran
Pembelajaran Berbasis Masalah, Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis
Masalah, Hasil Belajar, Menyiapkan Benih, Persemaian, Media Semai.
BAB III METODE PENELITIAN
Berisi tentang Rencana Penelitian, Desain Penelitian, Metode dan Prosedur
Penelitian, Sumber Data, Defenisi Operasional, Instrumen Penelitian,
Validasi Instrumen, Teknik Pengumpulan dan Analisis Data, Validitas Data
dan Jadwal Penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang data Hasil Penelitian, Pembahasan Penelitian
BAB V KASIMPULAN DAN SARAN
Jubaidah Sitompul, 2012
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1Pelaksanaan Penelitian
3.1.1 Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2
Subang Kecamatan Pagaden Kebupaten Subang Jawa Barat.
3.1.2 Subjek Penelitian
Subjek Penelitian adalah siswa kelas XI SMK Negeri 2 Subang jurusan
Agroindustri Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan jumlah siswa
23 orang.
3.2Desain Penelitian
Menurut Ebbutt dalam Kunandar (2011) pengertian PTK adalah
Kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh
sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran,
berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tersebut.
Beberapa alasan pemilihan metode penelitian dengan menggunakan
PTK adalah hal pertama dikernakan PTK sangat kondusif untuk membuat
guru menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya.
Kedua, PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi lebih
professional dalam kegiatan proses KBM. Ketiga, dengan melaksanakan
tahap-tahap dalam PTK, guru mampu memperbaiki proses pembelajaran
melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya.
Keempat, pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang pengajar
(guru), karena tidak perlu meninggalkan kelas pada saat KBM berlangsung.
Kelima, dengan melaksanakan PTK pengajar menjadi lebih kreatif karena
selalu dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi
dan adaptasi berbagai teori dan taknik pembelajaran serta bahan ajar yang
dipahaminya Rancangan penelitian yang akan digunakan mengacu pada
model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart.Diagram Alur
PTK modifikasi dari berbagai sumber dapat dilihat pada Gambar 3.1
Analisis data dan pembuatan laporan
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian Tindakan Kelas
Perencanaan
Refleksi
Pengamatan
Refleksi
Pelaksanaan
Perencanaan
Pengamatan
Pelaksanaan
Siklus I
Siklus II
Perencanaan
Siklus III
Pengamatan
Jubaidah Sitompul, 2012 3.3Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilaksanakan adalah prosedur PTK yang terdiri
dari 4 tahap yaitu, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan/observasi dan refleksi. Refleksi dalam setiap siklus dilakukan
setiap siklus. Aspek yang diamati dalam setiap siklusnya adalah kegiatan
siswa saat standar kompetensi menyiapkan benih sayuran dengan penerapan
model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
a. Perencanaan Tindakan (Plan)
Peneliti melakukan perencanaan penelitian yang akan dilakukan di
SMK Negeri 2 Subang yang dimulai dari mengidentifikasi masalah
kemudian membuat rencana kegiatan pembelajaran berdasarkan
analisis masalah yang didapat.Perencanaan tindakan yang
dilakukan mencakup melakukan perencanaan secara sistematis dan
terperinci terhadap perlakuan yang dilakukan kepada peserta didik,
yang meliputi menentukan tempat dan objek penelitian,
merundingkan mitra dan kolaborator, perencanaan persiapan siswa,
mempersipkan masalah, merancang situasi masalah pembuatan
RPP, mempersiapakan fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan setiap siklusnya, menyusun pedoman observasi dan
merencanakan tindakan perbaikan yang akan dilakukan untuk
memperbaiki tindakan yang kurang pada siklus sebelumnya.
Penelitian dilaksanakan dengan III siklus, dimana standar
menggunakan 2 kompetensi dasar yaitu Mengidentifikasi benih
dormansi untuk siklus I dan menguji daya kecambah benih untuk
siklus II dan III. Metode yang digunakan dalam setiap siklusnya
adalah menggunakan metode diskusi kelompok untuk
menyelesaikan masalah yang diajukan.
b. Pelaksanaan Tindakan (Action)
Tindakan merupakan tahap implementasi dari berbagai rencana
dan kegiatan praktis yang telah dirancang pada tahap sebelumnya
(perencanaan) dan merupakan tindakan yang terkontrol secara
seksama.Tindakan yang akan dilakukan sesuai tahap pembelajaran
berbasis masalah yaitu dengan 5 tahap yang meliputi, orientasi
siswa pada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar,
bimbingan penyelidikan individual maupun kelompok,
mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan menganalisis
serta mengevaluasi proses pemecahan masalah.
1. Siklus I
Pelaksanaan siklus I dilakukan dengan penyampaian materi dasar
menyipkan benih yang kemudian dilanjutkan dengan pengajuan
beberapa masalah yang sering terjadi dilapangan dengan
memberikan beberapa gambar benih dormansi. Setelah pengajuan
masalah kemudian siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok
kecil yang yang terdiri dari 4 kelompok dimana setiap kelompok
Jubaidah Sitompul, 2012
permasalahan yang sama yaitu membahas tentang penyebab benih
dormansi serta dampak benih dormansi bila di tanam langsung
tanpa perlakuan. Untuk mempermudah siswa dalam memecahkan
masalah peneliti menyediakan beberapa jenis benih untuk
didentifikasi dan dilakukan eksperimen untuk memecahkan
masalah kemudian dilakukan persiapan hasil karya sebagai hasil
dari pemecahan masalah yang ditemukan kemudian
dipresentasikan dan disimak oleh kelompok lain untuk
memberikan komentar sesuai pemikiran mereka masing-masing.
Tahap-tahap yang dilakukan sesuai dengan sintaks pembelajaran
berbasis masalah sebagai berikut :
Kegiatan pendahuluan diawali dengan membuka pelajaran
dengan salam, berdoa, memberikan pretest dan
memberikan gambaran materi.
Orientasi siswa pada masalah dimulai dengan menjelaskan
Dormansi secara umum dan memberikan beberapa contoh
benih dormansi dengan gambar untuk memunculkan
masalah.
Mengorganisasikan siswa. Guru membantu siswa membuat
kelompok dan mengidentifikasi tugas belajar terkait dengan
Membantu investigasi kelompok. Guru memdukung siswa
untuk mendapatkan informasi yang tepat, melakukan
diskusi dan menganalisi masalah dan solusi.
Mengembangkan dan mempresentasikan hasil diskusi.
Guru membantu siswa untuk menyiapkan hal-hal yang
perlu disampaikan saat presentasi, membuat laporan
sederhana.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah. Guru membantu siswa melakukan refleksi
terhadap investigasi yang mereka lakukan, meluruskan
solusi yang kurang tepat dan membantu siswa untuk
menarik kesimpulan.
Selama kegiatan berlangsung observer yaitu guru produktif
mencatat segala kegiatan yang ditemukan dalam
pembelajaran dan mengisi lembar observasi baik lembar
observasi kemampuan guru mengelolah sintaks
pembelajaran berbasis masalah maupun lembar observasi
hasil belajar siswa pada penerapan pemebelajaran berbasis
masalah siswa pada saat KBM.
Pada tahap akhir tindakan dilaksanakan post tes untuk
mengetahui hasil belajar yang telah dicapai siswa. Proses
pembelajaran yang lebih lengkap dapat dilihat dalam
Jubaidah Sitompul, 2012 2. Siklus II
Pelaksanaan siklus II hampir sama dengan siklus I yaitu
pemecahan masalah dengan menggunakan metode diskusi
kelompok. Materi yang disampaikan yaitu pengujian daya
kecambah benih. yang diawali dengan penjelasan materi secara
umum dan pengajuan masalah dalam bentuk gambar-gambar untuk
dipecahkan dan dianalisis. Setiap kelompok berdiskusi
memecahkan masalah yang ada dengan menggunakan bantuan
buku sumber dari perpustakaan dan dari internet. Kemudian siswa
menyiapkan hasil karya yang dibantu oleh guru dan
mempresentasikan hasil pemecahan masalah dan menarik
kesimpulan bersama-sama.
3. Siklus III
Pembelajaran pada siklus III menggunakan materi yang sama
dengan siklus ke II yaitu menguji daya kecambah benih, dalam
siklus ini guru tidak menjelaskan materi tetapi dengan menunjukan
beberapa substrat yang digunakan dalam menguji daya kecambah
benih. Pada tahap ini guru lebih fokus pada penyempurnaan
c. Pengamatan (Observasi)
Pengamatan (observasi) dilakukan agar mendukung seluruh hasil
penelitian. Pelaksanaan pengamatan dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan. Selain itu, dalam pengamatan dilakukan
juga analisis. Peneliti akan melakukan analisa berdasarkan
pengamatan seluruh pelaksanaan tindakan. Dalam melakukan
observasi peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran
sebagai observer untuk mengamati seluruh proses belajar mengajar
setiap siklusnya. Lembar observasi dapat dilihat pada Lampiran 3.
Hasil observasi dalam penelitian ini ialah data yang
terdokumentasikan secara langsung selama kegiatan pembelajaran
baik dari siklus I, II da III melalui pengamatan observer sesuai
panduan lembar observasi yang sudah disediakan. Berdasarkan
hasil observasi maka peneliti melakukan diskusi dengan observer
untuk meminta masukan-masukan dalam rangka memperbaiki
untuk siklus berikutnya.
d. Analisis dan Refleksi
Kegiatan refleksi adalah puncak kegiatan penelitian, pada kegiatan
refleksi peneliti mempelajari seluruh hasil penelitian.Dalam tahap
ini penulis akan menganalisa dan menginterpretasikan data dari
hasil observasi, apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai
target yang telah ditentukan atau belum, sehingga dapat ditentukan
Jubaidah Sitompul, 2012
Refleksi merupakan sarana untuk mengkaji ulang terhadap
tindakan yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap subyek
penelitian yang telah dicatat dalam pengamatan. Berdasarkan hasil
pengamatan tersebut, peneliti kemudian melakukan refleksi atas
kegiatan dan observasi yang dilakukan. Peneliti memperbaiki
proses pembelajaran yang dianggap kurang pada siklus
sebelumnya. Hal-hal yang diperbaiki diantaranya cara
meningkatkan motivasi, pengelolaan waktu pembelajaran, interaksi
dengan siswa.
3.4Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber, yakni
siswa, guru, dan teman sejawat serta kolaborator.
1. Siswa
Untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa dalam
proses belajar mengajar.
2. Guru
Untuk melihat tingkat keberhasilan implemetasi pembelajaran
berbasis masalah dan hasil belajar siswa dalam proses
3.5Defenisi Operasional
Guna menghindari salah penafsiran dalam penelitian ini, maka penulis
menjelaskan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran berdasarkan masalah menurut Trianto (2011:89) adalah
interaksi antara stimulus dan respons, merupakan hubungan antara dua arah
belajar dan lingkungan. lingkungan memberi masukan kepada lingkungan
memberi masukan kepada siswa berupa bantuan dan masalah, sedangkan
sistem saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga
masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisis, serta dicari
pemecahannya dengan baik. Pembelajaran berbasis masalah yang digunakan
dalam penelitian ini adalah membahas permasalahan yang terjadi dilapangan
yang relevan dengan kompetensi menyiapkan benih.
Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Anni (2004:4) merupakan perubahan perilaku yang
diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Menurut Sudjana
(2001:22) adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Hasil belajar yang dimaksud disini adalah perubahan
sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki siswa setelah mengalami
Jubaidah Sitompul, 2012 3.6Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Lembar Observasi
Lembar obsevasi dapat dilihat pada Lampiran 3, observasi merupakan
suatu pengamatan yang dilakukan dengan teliti secara sistematis untuk
tujuan tertentu, untuk mempermudah proses observasi maka peniliti
menggunakan lembar observasi. Observasi dilaksanakan untuk melihat
aktivitas siswa serta sejauh mana keterlaksanaan pembelajaran
berbasis masalah dalam kegiatan pembelajaran. Observasi dimulai
dengan tiga tahap yaitu : observasi deskriptif pada tahap ini peneliti
masuk kedalam situasi sosial dan dengan membawa masalah yang
akan diteliti, observasi terfokus pada tahap ini observasi sudah
dipersempit dan untuk difokuskan pada aspek tertentu dan observasi
terseleksi pada tahap ini peneliti sudah mengurai fokus yang
ditemukan secara terperinci. Penelitian ini menggunakan observasi
untuk mencatat aktivitas siswa, aktivitas guru dan mencatat kegiatan
selama pembelajaran berlangsung. Keuntungan yang dapat diperoleh
melalui teknik observasi adalah dapat memperoleh data mengenai
2.Tes
Tes adalah sebuah alat atau prosedur sistematik bagi pengukuran
sebuah contoh perilaku. Tes yang dilakukan terbagi menjadi 2 (dua)
yaitu pretest yang dilakukan sebelum penerapan pembelajaran dan post
test dilaksanakan setiap akhir pembelajaran. Hal ini dimaksudkan
untuk mengukur hasil belajar yang diperoleh siswa setelah pemberian
tindakan. Test yang diberikan berbentuk esai (uraian) yang
memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan. Untuk menentukan
kriteria soal, apakah soal itu termasuk soal mudah, sedang, atau sukar
maka digunakan judgement ahli dari guru mata pelajaran. Butir soal
dalam setiap sikllusnya terdiri dari 5 butir soal setiap siklusnya
sehingga total seluruh soal adalah 15 soal, soal ini bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah
dipelajari, soal tes dapat dilihat pada Lampiran 2 dan lembar
jadgement dapat dilihat pada Lampiran 6.
3.7Validasi Instrumen
Validasi instumen Pada penelitian ini, menggunakan judgement expert
(validasi pakar) dalam menentukan validasi instrument yang digunakan.
validasi pakar adalah validasi kepada para ahli (expert judgement) mengenai
instrumen yang akan diujikan kepada para siswa untuk memperoleh data. Ahli
yang dilibatkan dalam validasi model evaluasi ahli dalam bidang evaluasi
Jubaidah Sitompul, 2012
yang digunakan. Sebelum instrumen digunakan untuk mengukur, peneliti
terlebih dahulu melakukan diskusi dan meminta masukan kepada para ahli,
sehingga instrument tersebut benar-benar dapat mengukur apa yang harus
diukur.
3.8 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
a. Teknik Pengumpulan
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik observasi dan tes. Data yang diperoleh dengan tehnik
observasi dan tes tersebut dikumpulkan secara bertahap pada setiap
pelaksanaan pembelajaran atau setiap siklus.
b. Analisis Data
Penulis menggunakan beberapa teknik dalam mengolah data untuk
memperoleh data yang sama. Data yang diperoleh dari hasil pretest
dan postest dihitung untuk mengetahui nilai Normal Gain, hal ini
dilakukan untuk melihat ada atau tidak peningkatan hasil belajar
siswa setelah penerapan Pembelajaran Berbasis masalah, dengan
Skala nilai yang digunakan pada data N-gain terdapat pada Tabel
3.1 berikut:
Tabel 3.1 Kriteria NormalizedGain
Skor Kriteria
<g>≤ 0,70 Tinggi
0,70 <<g>≤ 0,30 Sedang
<g>< 0,30 Rendah
Observasi guru
Menjumlahkan indikator keterlaksanaan pembelajaran
pembelajaran berbasis masalah yang terdapat pada lembar
observasi, lembar obsevasi dapat dilihat pada Lampiran 3. Lembar
observasi yang telah diamati oleh observer dihitung dengan cara:
Skor = � �
�
Menginterpretasikan nilai hasil observasi dengan Tabel 3.2.
Tabel 3.2Kriteria Observasi Guru
Interval Kategori
3.5 - 4,0 Baik sekali
2,5 - 3,4 Baik
1,5 – 2,4 Cukup
< 1,5 Kurang
Menghitung presentasi keterlaksanaan dengan rumus sebagai
berikut:
Menghitung observasi aktivitas siswa pada penerapan
pembelajaran berbasis masalah. Observasi keaktifan siswa dapat
dilihat pada Lampiran 3.
Menjumlahkan keterlaksanaan indikator observasi aktivitas siswa
pada penerapan pembelajaran berbasis masalah, lembar observasi
yang telah diamati oleh observer dengan cara:
Skor = � �
�
Menginterpretasikan nilai hasil observasi dengan Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Kriteria Observasi Siswa
Interval Kategori
3.5 - 4,0 Baik sekali
2,5 - 3,4 Baik
1,5 – 2,4 Cukup
< 1,5 Kurang
Menghitung persentasi keterlaksanaan dengan rumus sebagai
berikut:
3.9 Validasi Data
Untuk menguji kebenaran penelitian PTK, maka setiap data yang
diperoleh keabsahannya. Pengecekkan keabsahan data pada penelitian ini
adalah dengan cara Member Cek.
a. Members Check
Members check yaitu mengecek kebenaran dan kesahihan
data temuan dengan cara mengkonfirmasikan dengan sumber data.
Dalam proses ini, data atau informasi tentang keseluruhan
pelaksanaan tindakan yang diperoleh peneliti utama dan peneliti
mitra dikonfirmasi kebenarannya kepada guru kelas melalui
diskusi balikan (refleksi kolaboratif) pada setiap akhir pelaksanaan
Jubaidah Sitompul, 2012 3.10 Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian yang telah dilakukan apat dilihat pada Tabel 3.4 sebagai berikut:
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian
NO. KEGIATAN
MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan Proposal
2. Bimbingan Proposal
3. Pembuatan instrument
4. Seminar I (Proposal)
5. Revisi Proposal
6. Pengumpulan Data
7. Seminar II/Hasil Penelitian
8. Revisi Seminar hasil
9. Bimbingan Skripsi
10. Penulisan Naskah Skripsi
11. Ujian Sidang Skripsi
Jubaidah Sitompul, 2012
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat diambil
disimpulkan sebagai berikut :
Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan hasil
belajar siswa XI jurusan Agrobisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
(APTN) pada kompetensi menyiapkan benih di SMK Negeri 2 Subang.
Metode penelitian yang digunakan ialah metode Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang dilaksanakan selama tiga siklus. Tahapan penelitian metode yang
digunakan terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi serta
refleksi.
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini terlihat dari naiknya nilai rata-rata
kelas dari siklus ke siklus. Rata-rata nilai pada siklus I sebesar 62,04, siklus II
72,27 dan siklus III 85,22. Peningkatan hasil belajar setelah mengalami
pembelajaran terlihat dari nilai rata-rata N gain dari nilai pre tes ke nilai post
tes. Peningkatan hasil belajar pada siklus I sebesar 0,44 atau masuk dalam
kategori sedang. Siklus II mengalami peningkatan sebesar 0,61 akan tetapi
masih termasuk kedalam kategori sedang. Siklus ketiga mengalami
peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 1 dan masuk ke dalam
peningkatan dari siklus ke siklus, siklus I 18,18%, siklus II 54,45% dan siklus
III 95,45%.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil kajian terhadap penerapan model pembelajaran
berbasis masalah. Peneliti mengemukakan beberapa saran diantaranya
sebagai berikut:
1. Diharapkanpenelitianpembelajaranberbasismasalahinidapatdikembangka
ndenganmenambahkompetensi dan indikatorpenelitianlainnya.
2. Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran berbasis masalah yang telah
dilakukan ada baiknya jika pembelajaran ini dapat digunakan oleh guru
Jubaidah Sitompul, 2012
DAFTAR PUSTAKA
Anni C.T.(2004). Psikologi Belajar, Semarang: UPT UNNES.
Arikunto. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi aksara
Cahyono B. (2003). Timun. Semarang: Aneka Illmu
Desai et al. (1997). Dalam jurnal Pengaruh Perlakuan Benih Secara Hayati Pada Benih Padi Terinfeksi Xanthomonas Oryzae Pv. Oryzae Terhadap Mutu Benih Dan Pertumbuhan Bibit [0nline].Tersedia: http://www.searchqu.com. diunduh pada tanggal 23 Januari 2012 pukul 19.40.
Handayani, S dan Sapir. (2009). Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar, Hasil Belajar dan Respon Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Malang. JPE-Volume 2, Nomor 1, 2009.
Howey, K.R., et al. 2001. Contextual Teaching and Learning Preparing Teacher to Enhance Student Succes in The Work Place and Beyond. Washinton: Eric Clearinghouse on Teaching and Teacher Education.
Kemmis, S., & McTaggart, R. (1988). The action research planner (3rded).
Kunandar. (2011). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Grafindo Persada.
Pelupessi L. (2007). Teknik Semai. Pelatihan Penanaman Hutan di Maluku &
Maluku Utara – Ambon. Ambon. [0nline].Tersedia:
http://www.searchqu.com. diunduh pada tanggal 19 Januari 2012 pukul 13.33.
Rusman. (2001). Mendesain Model-Model Pemebelajaran. Jakarta: Grafindo Persada.
Sudjana. (2001). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja rosdakarya
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfa Beta
Supardi dkk.2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi aksara
SutopoL. (2004). TeknologiBenih. Jakarta: Rajawali.
Tim Penyusun. (2012). KTSP SMK N 2 Subang. Subang.
Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Univesity Press UPI